FORUM KONSULTASI JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 11896210692. 11896210692

BAHAN PEMBAHASAN KOMISI I
FORUM KONSULTASI JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
HOTEL ALILA, JAKARTA 2 DESEMBER 2013

PERMASALAHAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

FOKUS PERMASALAHAN : 1. FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
2. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN
3. STANDAR KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

NO
1
1

HAL
2
Formasi
Jabatan
Fungsional
Perancang
Peraturan

Perundangundangan
(JFPPP)

DASAR HUKUM
3
a. Pasal 7 PP Nomor 16 Tahun
1994 Jo. PP Nomor 40
Tahun 2010

b. Peraturan Menteri Hukum
dan HAM Nomor

KONDISI STRATEGIS

KONDISI RIIL

PERMASALAHAN

4
5

6
a. Pengangkatan PNS ke a. Setiap tahun (sejak a. Penetapan
dalam
Jabatan
2009)
ditetapkan
formasi
JFPPP
Fungsional
pada
formasi
JFPPP
belum
sesuai
instansi
pemerintah
pada
instansi
dengan
ditetapkan

oleh
pemerintah (pusat
pedoman
yang
pejabat
yang
dan daerah);
telah ditetapkan
berwenang
sesuai
oleh
instansi
dengan formasi yang
pembina JFPPP;
telah
ditetapkan
secara
tepat
dan
rasional berdasakan

pedoman penyusunan
formasi;

REKOMENDASI
LANGKAH STRATEGIS
7
 Menyesuaikan
penetapan formasi
Perancang dengan
pedoman yang
berlaku
 Menyusun
perencanaan
nasional kebutuhan
perancang PUU

b. Peraturan
Menyesuaikan
Menteri Hukum Permenkumhan Nomor
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS Page 1


M.3396.KP.04-12 Tahun
2006 tentang Pedoman
Penyusunan Formasi
Jabatan Fungsional
Perancang Peraturan
Perundang-undangan

b. Penetapan
Formasi
JFPPP dimaksudkan
untuk mendapatkan
jumlah dan susunan
JFPPP sesuai dengan
analisis
kebutuhan
dan beban kerja;

Tidak
sesuainya

analisis
kebutuhan
dan
beban
kerja
dengan
formasi
Perancang di Instansi
Pengguna

c. Analisis
kebutuhan
merupakan
rasio
keseimbangan antara
seluruh beban kerja
(ditentukan
dari
kegiatan yang dapat
dilaksanakan

dalam
jangka waktu tertentu
dan dikonversi dalam

Pegawai
dengan
formasi JFPPP belum
dapat diangkat karena
tidak
memenuhi
persyaratan
pengangkatan dalam
JFPPP
sesuai
ketentuan Peraturan
Perundang-undangan

dan HAM sudah
tidak sesuai lagi
dengan kondisi

PUU khususnya
UU 12/2011

M.3396.KP.04-12
Tahun 2006 tentang
Pedoman Penyusunan
Formasi Jabatan
Fungsional Perancang
Peraturan Perundangundangan dengan
ketentuan UU 12/2011

c. Belum
semua
Instansi
Pengguna
menyampaikan
kebutuhan
formasi
Perancang
kepada Instansi

Pembina
Analisis kebutuhan
dan beban kerja
belum
dilakukan
secara tepat dan
akurat;

Meningkatkan
koordinasi antara
Instansi Pembina
dengan Instansi
Pengguna dalam
penentuan kebutuhan
formasi Perancang PUU

Pengembangan
karier
(kenaikan
pangkat) PNS yang

mengisi
formasi
JFPPP
terhambat
karena
belum
mengikuti diklat

Meningkatkan
frekuensi
penyelenggaraan Diklat
dan Instansi Pengguna
diberikan peluang
untuk
menyelenggarakan
sendiri Diklat
Fungsional JFPPP

Instansi Pembina dan
Instansi Pengguna agar

melakukan analisis
kebutuhan dan beban
kerja secara tepat dan
akurat

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS Page 2

jam
kerja
efektif) (a.l telah mengikuti
secara
profesional dan lulus dalam Diklat
serta memungkinkan JFPPP)
pencapaian
jumlah
angka kredit yang
ditentukan
untuk
kenaikan
jabatan
dan/atau pangkat;

Memprioritaskan
pegawai dengan formasi
JFPP untuk mengikuti
Diklat fungsional JFPP

Belum ada standar
waktu efektif dan
biaya penyelesaian
masing-masing
langkah
penyusunan
Peraturan
Perundangundangan
belum
ditetapkan
secara
tegas

Menyusun pedoman
waktu efektif
penyelesaian PUU dan
standar biaya
penyusunan PUU

d. Usulan
Penetapan b. Belum
semua Kurangnya
Meningkatkan
Formasi
JFPPP
instansi pengguna
koordinasi
koordinasi antara
disampaikan
oleh
menyampaikan
antara instansi Instansi Pengguna
Pejabat
Pembina
tembusan
pengguna
dengan Instansi
Kepegawaian masingmengenai
usulan
dengan instansi Pembina dalam
masing
instansi
penetapan formasi
pembina JFPPP menghitung formasi
kepada
Menteri
JFPPP
masingdalam
JFPPP
Pendayagunaan
masing instansi ke
menghitung
Aparatur Negara dan
instansi Pembina.
formasi JFPPP;
Kebutuhan formasi
Reformasi
Birokrasi
JFPP wajib
dengan
tembusan
disampaikan kepada
kepada kepala BKN
unit yang mengelola
dan Menteri Hukum
kepegawaian dan unit
dan HAM
penyelenggara Diklat
pada masing-masing
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS Page 3

e. Formasi
JFPPP e. Belum
semua c. kesulitan dalam
ditetapkan
setiap
instansi pengguna
mengumpulkan
tahun oleh Menteri
dan menyusun
menyampaikan
Pendayagunaan
data mengenai
tembusan
Aparatur Negara dan
Formasi JFPPP
mengenai
usulan
Reformasi
Birokrasi
penetapan formasi
berdasarkan
JFPPP
masingpertimbangan teknis
masing instansi ke
Kepala BKN setelah
instansi Pembina.
mendapatkan
rekomendasi Menteri
Hukum dan HAM
2

Diklat Jabatan
Fungsional
Perancang
Peraturan
Perundangundangan

K/L
Mewajibkan Instansi
Pengguna
menyampaikan
tembusan pengisian
formasi JFPPP kepada
Instansi Pembina dan
unit yang mengelola
kepegawaian dan unit
penyelenggara Diklat
pada instansi masingmasing

a. Peraturan Pemerintah Nomor a.Diklat
JFPPP a.belum
ditetapkan a.Kompetensi
Instansi Pembina
101 Tahun 2000 tentang
dilaksanakan
untuk
Standar Kompetensi
JFPPP
sesuai berkoordinasi dengan
Pendidikan dan Pelatihan
memenuhi kompetensi
JFPPP.
jenjangnya belum penyelenggara Diklat
Pegawai
Negeri
Sipil
Pejabat
Fungsional
tercapai
secara menyusun dan
(Lembaran Negara Republik
Perancang Peraturan
maksimal karena menetapkan ketentuan
Indonesia
Tahun
2000
Perundang-undangan
belum
ada mengenai Diklat
Nomor
198,
Tambahan
sesuai
dengan
ketentuan
Penjenjangan dan
Lembaran Negara Republik
jenjangnya.
mengenai Diklat Diklat Teknis
Indonesia Nomor 4019);
Penjenjangan dan Perancang PUU
b. Keputusan Menteri Negara
Diklat Teknis
Pendayagunaan
Aparatur b. Diklat JFPPP terdiri b.belum ada dasar b.belum
dapat Instansi Pembina
Negara
Nomor
dari
Diklat
hukum
yang
diselenggarakan
berkoordinasi dengan
41/KEP/M.PAN/12/2000
Penjenjangan
dan
mengatur
Diklat
Diklat Fungsional penyelenggara Diklat
tentang Jabatan Fungsional
Diklat Teknis;
JFPPP
secara
Penjenjangan dan segera menyusun dan
Perancang
Peraturan
komprehensif
Diklat Teknis
menetapkan kebijakan
Perundang-undangan
dan
meliputi
Diklat
Diklat Penjenjangan
Angka
Kreditnya
Jo.
Penjenjangan
dan
dan Diklat Teknis
Peraturan
Menteri
Diklat Teknis;
Pendayagunaan
Aparatur c. Penyelenggaraan
c.Peraturan
c. belum ditetapkan Instansi Pembina
Negara
Diklat
JFPPP
Perundangkurikulum Diklat berkoordinasi dengan
Nomor:PER/60/M.PAN/6/20
dilaksanakan
undangan yang ada
Fungsional
penyelenggara Diklat
05;
berdasarkan pedoman
hanya
mengatur
Penjenjangan dan menyusun dan
yang telah ditetapkan
Diklat
Fungsional
Diklat Teknis
menetapkan kurikulum
c. Peraturan Menteri Hukum
oleh instansi pembina;
Perancang Pertama;
dan silabi Diklat
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS Page 4

dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor
M.73.KP.04.12 Tahun 2006 d.
Diklat
Fungsional d. Instansi Pembina d.Keterbatasan
tentang
Pendidikan
dan
Perancang
Pertama
belum
dapat
anggaran dalam
Pelatihan
Jabatan
merupakan
Diklat
menyelenggarakan
penyelenggaraan
Fungsional
Perancang
pembentukan
Diklat
Fungsional
Diklat Fungsional
Peraturan
Perundangkompetensi
dan
Perancang Pertama
Perancang
undangan.
menjadi
persyaratan
(sebagai
syarat
Pertama
untuk diangkat dalam
pengangkatan
JFPPP;
dalam JFPPP) untuk
memenuhi
kebutuhan
pengangkatan
JFPPP pada seluruh
instansi pemerintah
(pusat dan daerah)

Penjenjangan dan
Diklat Teknis
Instansi Pembina,
instansi pengguna, unit
perencanaan pada
masing-masing K/L
memperjuangkan
peningkatan anggaran
penyelenggaraan Diklat
Fungsional Perancang

d. Diklat JFPPP juga e.beberapa
e.
frekuensi
dapat diselenggarakan
Kementerian
penyelenggaraan
oleh Lembaga Diklat
(melalui
lembaga
Diklat
tidak
Pemerintah
atau
diklatnya)
telah
sesuai
dengan
Perguruan Tinggi yang
menyelenggarakan
banyaknya
telah
mendapatkan
Diklat
Fungsional
jumlah
formasi
persetujuan
Perancang Pertama
JFPPP
yang
(sertifikasi)
dari
setelah
mendapat
menunggu
instansi pembina;
persetujuan
dari
kesempatan
instansi pembina.
mengikuti Diklat.

- Instansi Pengguna
bekerja sama dengan
Instansi Pembina dalam
menyelenggarakan
Diklat Fungsional
Perancang
- Menyusun
standar biaya
dan pedoman
penyelenggaraan
Diklat
Instansi Pembina
berkoordinasi dengan
LAN dalam
menyusun
Permenkumham ttg
Tata Cara Sertifikasi
Penyelenggaraan Diklat

e. Pemberian sertifikasi f. Belum ada
penyelenggaraan
pedoman mengenai
Diklat
dilaksanakan
tata cara sertifikasi
berdasarkan pedoman
penyelenggaraan
yang ditetapkan oleh
Diklat.
Instansi Pembina

g. Monitoring dan

Instansi Pembina

Instansi Pembina dan

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS Page 5

Evaluasi
penyelenggaraan
Diklat belum
dilaksanakan

3

Standar
Kompetensi
JFPPP

dan Instansi
Pengguna tidak
dapat mengukur
hasil pembelajaran
selama Diklat

1. Undang-Undang Nomor 1 a. Pengangkatan PNS
a. Sedang dilakukan a. belum
Tahun 1974 Jo. UU Nomor
dalam suatu jabatan
analisis
jabatan
ditetapkan
43 Tahun 1999 tentang
dilaksanakan
mengenai JFPPP
standar
Perubahan atas Undangberdasarkan prinsip
kompetensi
Undang Nomor 1 Tahun
profesionalisme sesuai
JFPPP
1974
dengan
kompetensi,
tentang
Pokok-Pokok
prestasi kerja, dan
Kepegawaian
jenjang pangkat yang
ditetapkan
untuk
jabatan
itu
serta
syarat obyektif lainnya
tanpa
membedakan
jenis kelamin, suku,
agama,
ras,
atau
golongan.
b. Standar Kompetensi
JFPPP merupakan
kompetensi minimal
yang diperlukan
untuk memangku
suatu jenjang dalam
JFPPP (Perancang
Pertama, Perancang
Muda, Perancang
Madya, dan
Perancang Utama).

b.

Analisis jabatan b.Diklat
JFPPP didasarkan
Penjenjangan
pada tugas dan
dalam
rangka
fungsi
serta
pemenuhan
kegiatan
JFPPP
kompetensi JFPPP
untuk menentukan
juga belum dapat
kompetensi JFPPP
dilaksanakan
yang
diharapkan
untuk
masingmasing jenjang

unit penyelenggara
diklat berkoordinasi
dengan Instansi
Pengguna untuk
melakukan monitoring
dan evaluasi
penyelenggaraan Diklat
Instansi Pembina
berkoordinasi ddengan
Instansi Pengguna dan
K/L terkait menetapkan
standar kompetensi
JFPPP

Instansi Pembina
menyelenggarakan
Diklat Penjenjangan
JFPPP yang dalam
pelaksanaannya dapat
bekerja sama dengan
Instansi Pengguna

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS Page 6

c. Standar Kompetensi
JFPPP ditetapkan oleh
instansi
pembina
sebagai
pedoman
pemenuhan
kompetensi
JFPPP
pada setiap instansi.

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS Page 7