MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN KREATIF PADA ANAK KELOMPOK B Mengembangkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Kreatif Pada Anak Kelompok B TK Az Zahra Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen Tahun 2013/2014.

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI
PERMAINAN KREATIF PADA ANAK KELOMPOK B
TK AZ ZAHRA KECAMATAN SUKODONO
KABUPATEN SRAGEN
TAHUN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Anak Usia Dini

YULIASARI EKOWATI
A53H111110

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ABSTRAK
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI
PERMAINAN KREATIF PADA ANAK KELOMPOK B

TK AZ ZAHRA KECAMATAN SUKODONO
KABUPATEN SRAGEN
TAHUN 2013/2014

Yuliasari Ekowati, A53H111110, Prodi Pendidikan Guru – Pendidikan
Anak Usia Dini. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2014.
Anak usia dini merupakan masa yang sangat tepat untuk menggali segala potensi
kecerdasan sebanyak-banyaknya.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan motorik kasar pada anak Kelompok B TK Az Zahra Kecamatan
Sukodono Kabupaten Sragen tahun 2013/2014. Penelitian ini bersifat Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Subyek dalam penelitian ini adalah anak Kelompok B
yang terdiri dari 14 siswa. Data yang dikumpulkan adalah dengan observasi dan
catatan lapangan dengan teknis analisis komparatif dan kritis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar anak pada pra siklus sebesar
30%, setelah dilakukan tindakan siklus 1 menjadi 65% dan pada siklus II menjadi
86% total peningkatan mencapai 56%. Sehingga berdasarkan analisis tersebut
dapat disimpulkan bahwa penerapan permainan kreatif dapat mengembangkan
kemampuan motorik kasar pada anak Kelompok B TK Az Zahra Kecamatan
Sukodono Kabupaten Sragen tahun 2013/2014.

Kata kunci ; kemampuan motorik kasar, permainan kreatif.
PENDAHULUAN
Anak Usia Dini (AUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam
proses perkembangan unik., karena proses perkembangannya (tumbuh dan
kembang terjadi bersama dengan golden age (masa peka). Golden age
merupakan waktu paling tepat untuk memberikan bekal yang kuat kepada
anak. Pada masa peka, kecepatan perkembangan otak anak akan berguna
selama hidupnya. Artinya golden age merupakan masa yang sangat tepat untuk
menggali segala potensi kecerdasan anak sebanyak-banyaknya.
Menurut Undang Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 ayat 14 (Depdiknas, 2003)
menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan
2

yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membangtu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Menurut S.Aisah(2008:4.35)perkembangan motorik berarti perkembangan
pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan otot

yang terkoordinasi. Sebelum perkembangan tersebut terjadi, anak tidak akan
berdaya. Kondisi ketidak berdayaan tersebut berubah sacara cepat 4- 5 tahun
pertama kehidupannya. Kemudian anak dapat mengendalikan kemampuan
gerakan kasarnya. Gerakan tersebut melibatkan bagian tubuh yang di gunakan
untuk berjalan, berlari, berenang dan sebagainya. Setelah berusia 6 tahun
koordinasi otot- otot semakin baik yang melibatkan kelompok otot yang lebih
kecil, yang di gunakan untuk melempar, menangkap bola, menulis dan
menggunakan alat.
Melihat kenyataan bahwa demikian kompleknya permasalahan
tentang pengembangan motorik kasar pada anak usia dini, sudah seharusnya
PAUD memaksimalkan perannya untuk turut mengembangkan beragam
kebutuhan anak didik dalam proses perkembangan motorik kasar. Cerdas
melalui

bermain

merangkum

kecerdasan


gerak

kinestetik, dengan

kemampuan menggunakan gerak seluruh tubuh untuk mengekspresikan
ide, dan perasaannya serta keterampilan mempergunakan tangan untuk
mencipta atau mengubah sesuatu. Kecerdasan ini meliputi kemampuan
motorik yang spesifik, seperti koordinasi keseimbangan keterampilan,
kekuatan, kelenturan, kecepatan dan keakuratan menerima rangsangan
sentuhan dan tekstur. Latihan-latihan gerakan dasar lebih di tekankan
dalam bentuk permainan yang sifatnya informal sesuai prinsip belajar
mengajar di TK, yakni bermain sambil
bermain

dengan

menggunakan

belajar atau belajar seraya


pendekatan

Musfirah, 2008: 50).

3

integratif

(Tadkiroatun

Berbagai kendala dan hambatan seperti yang terlihat pada anak
Kelompok B TK Az Zahra kecamatan sokodono kabupaten sragen,
kemampuan motorik kasar anak masih rendah. Hal ini diketahui pada tingkat
motivasi anak saat ini, masih banyak yang malas untuk melakukan kegiatankegiatan dalam upaya mengembangkan kemampuan motorik kasar teritama
dalam kegiatan permainan kreatif. Selain itu guru dalam memotivasi anak
masih kurang akibatnya anak untuk melakukan kegiatan permainan kreatif
banyak yang belum maksimal.
Agar kegiatan pengembangan motorik kasar anak dapat terlaksana
dengan baik maka anak dituntut memiliki kepercayaan diri dan daya tahan
tubuh


yang

baik

pula.

Dengan

demikian

peneliti

mencoba

untuk

mengembangkan motor kasar anak usia dini melalui permainan kreatif.
Tujuan


khusus

dalam

penelitian

ini

adalah

mengembangkan

kemampuan motorik kasar melalui permainan kreatif pada anak Kelompok B
TK Az Zahra Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen tahun 2013/2014.
METODE PENELITIAN
Tempat penelitian ini dilakukan pada anak Kelompok B TK Az
Zahra Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen, yang beralamatkan di
Genengan Rt 01 Karanganom Sukodono. Waktu penelitian dilakukan dari
bulan Desember sampai bulan Januari.Subyek penelitian ditetapkan pada
anak Kelompok B dengan jumlah siswa 14 anak, dengan 8 anak laki-laki

dan 6 anak perempuan. Adapun model PTK yang disajikan dalam penelitian
ini adalah model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam
Arikunto (2006:97-100)yang diterapkan melalui 4 tahap yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Apabila tindakan ini belum berhasil
maka perlu dilakukan tindakan selanjutnya. Teknik pengumpulan data yang
dilakukan pada penelitian ini adalah observasi, catatan lapangan dan
dokumentasi. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pedoman observasi untuk kemampuan anak, untuk kemampuan guru
dan format catatan lapangan dan foto. Faliditas/keabsahan data bersumber

4

dari sudut pandang guru dan kepala sekolah, dan dilakukan pengamatan
secara langsung pada subyek penelitian maupun kepada guru.indikator
kinerja diambil dari rata-rata prosentase kemampuan motorik kasar pada pra
siklus 30%, siklus I menjadi 65%, siklus II menjadi 85%. Rata-rata
prosentase kinerja guru pada pra siklus 25%, siklus I menjadi 60%, dan
siklus II menjadi 80%. Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan teknik analisis komparatif, yaitu hasil per siklus dibandingkan
dengan indikator kinerja Per Siklus. Dan teknik analisis kritis, yaitu

mengungkap kelemahan dan kelebihan pelaksanaan tindakan. Hasilnya
untuk dasar tindakan berikutnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Penelitian pada anak Kelompok B untuk mengembangkan kemampuan
motorik kasar melalui permainan kreatif yang dilakukan dalam 2 siklus, tiap
siklus dilakukan 2 pertemuan yang pelaksanaannya sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan yaitu pada jam 10. 30 WIB – 12.00 WIB atau pada inti
ke 2.
Pada pra siklus baru ada 4 anak yang kemampuannya berkembang
sesuai harapan atau 30%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I
kemampuan motorik kasar anak berkembang mencapai 65% atau baru 8 anak
yang perkembangannya mencapai target. Hal ini disebabkan anak masih
belum paham terhadap apa yang harus dilakukan dalam pelaksanaan
permainan kreatif dan kurang jelasnya guru dalam memberikan penjelasan.
Dari data evaluasi pada siklus I maka ditindak lanjuti dengan
pelaksanaan siklus ke-II. Dari siklus ke-II diperoleh prosentase keberhasilan
86%, atau 12 anak kemampuan motorik kasarnya sudah berkembang sangat
pesat. Hal ini menunjukkan kemampuan motorik kasar anak dari pra siklus
sampai pelaksanaan siklus II hasilnya mencapai 56%.

Pembahasan
Berdasarkan cara mengembangkan kemampuan motorik oleh Aisyah
(2008) dan tentang prinsip permainan kreatif oleh Sujiono (2010),

5

kemampuan motorik kasar dapat dikembangkan melalui permainan kreatif.
Teori tersebut telah diterapkan di TK Az-Zahra Sukodono pada siklus I dan
siklus II, dan hasilnya kemampuan motorik kasar pada Kelompok B TK AzZahra Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen tahun ajaran

2013/2014

dapat berkembang optimal. Keberhasilannya dapat dilihat baik dari peserta
didik maupun dari gurunya Hasil penelitian perkembangan kemampuan
motorik kasar anak pada siklus I sebesar 65%, sedangkan pada siklus II
berkembang menjadi 86%. Kemampuan guru dalam penerapan permainan
kreatif pada siklus I mencapai 60% dan pada siklus II menjadi 80%, sehingga
dapat diketahui bahwa dengan penerapan permainan kreatif dapat
mengembangkan kemampuan motorik kasar pada anak Kelompok B TK Az
Zahra Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen tahun 2013/2014.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas ini diperoleh kesimpulan
sebagai berikut: Kemampuan motorik kasar pada anak Kelompok B TK Az
Zahra Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen dapat dikembangkan melalui
permainan kreatif. Hal ini dapat dilihat pada hasil prosentase pencapaian
perkembangan pada siklus I dengan hasil 65%, dan pada siklus II mencapai
86%. Dengan demikian maka penelitian ini dinilai berhasil karena hasilnya
melebihi dari prosentase ketuntasan yaitu 85%.
Dengan adanya kesimpulan di atas maka implikasi yang timbul dalam
penelitian ini adalah secara umum permainan kreatif dapat mengembangkan
kemampuan motorik kasar. Secara khusus permainan kreatif dapat
diterapakan dalam upaya mengembangkan kemampuan motorik kasar pada
anak Kelompok B TK Az Zahra Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen
tahun 2013/2014.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti dkk. 2008. Perkembangan dan konsep dasar pengembangan
anak usia dini. Jakarta: Universitas Terbuka
Arikunto, suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan
Jakarta; PT Asdi Mahasatya.

6

Praktek.

Hawadi, Lydia Freyani. 2012. Pentunjuk tektis penyelenggaraan taman
kanak–kanan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia
Dini
Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Penegembangan kecerdasan majemuk. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Sujiono, Bambang. 2010. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas
Terbuka.

7

Dokumen yang terkait

APLIKASI PERMAINAN ENGKLEK BERCAHAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA INDRIA 1 KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2015/2016

4 32 125

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BISIK BERANTAI DI KELOMPOK B TK TUT WURI HANDAYANI BANDAR LAMPUNG

3 22 42

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUCING-KUCINGAN PADA ANAK KELOMPOK B TK RT 17 KEJURON KOTA MADIUN Indrawati TK RT 17 KEJURON

0 3 10

Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Sunda Manda Pada Kelompok B TK Dharma Wanita Kelun Mariyati TK Dharma Wanita Kelun

0 1 8

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN GOBAK SODOR ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA DEMANGAN

1 3 9

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN EGRANG BATHOK KELAPA PADA ANAK KELOMPOK B TK KARTIKA IV-15

1 4 10

Kemampuan Motorik Halus Anak Dalam Membuat Mainan (Realia) Dengan Teknik Menggunting, Melipat dan Menempel Melalui Metode Demontrasi di Kelompok B TK Bina Insan II Barabai Tahun Pelajaran 20162017

1 9 6

Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B TK Rokhaniyah Muslimat NU Barabai Tahun Pelajaran 2016-2017 Dalam Mengenal Sains Melalui Metode Eksperimen

0 0 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK MELALUI PERMAINAN BERBASIS BIMBINGAN KELOMPOK PADA ANAK TK B SATU ATAP SDN 03 LEBUAWU TAHUN PELAJARAN 20112012

0 1 14

PENINGKATAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN BOLA KAKI PADA ANAK KELOMPOK B Ida Noritawati, Yuline, Indri Astuti

0 0 11