EVALUASI RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BREBES PADA TAHUN 2009-2012 Evaluasi Retribusi Pasar Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Brebes Pada Tahun 2009-2012.

EVALUASI RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI
DAERAH KABUPATEN BREBES PADA TAHUN 2009-2012

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1)
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:
DEDEH ALIMAH
A. 210 100 196

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirohmanirrohim,
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama

: Dedeh Alimah

NIM

: A.210100196

Fakultas/ Jurusan

: FKIP/ Pendidikan Akuntansi

Jenis

: Skripsi

Judul

:


EVALUASI

RETRIBUSI

PASAR

TERHADAP

PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BREBES PADA TAHUN
2009-2012
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalihmediakan/ mengalihformatkan,
mengelola dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada
perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hokum
yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga
dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta,

Maret 2014

Yang Menyerahkan

DEDEH ALIMAH
A.210100196

1

ABSTRAK

EVALUASI RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI
DAERAH KABUPATEN BREBES PADA TAHUN 2009-2012
Dedeh Alimah. A.210100196. Prgram Studi Pendidikan Akuntansi. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui Efektifitas pemungutan
Retribusi Pasar di Kabupaten Brebes. 2) Untuk mendeskripsikan kontribusi
Retribusi Pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Brebes tiap
tahunnya dalam kurun waktu 2009-2012. 3) Untuk mendeskripsikan besar laju
pertumbuhan Retribusi Pasar ditiap tahunnya dalam kurun waktu 2009-2012.
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Deskriptif. Adapun yang dijadikan populasi adalah realisasi Retribusi Pasar dan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Brebes pada tahun 2009-2012.
Penelitian ini tidak menggunakan sampel dan sampling karena semua populasi
yang ada dijadikan subyek penelitian. Data yang digunakan yaitu data primer
dan data sekunder serta metode pengumpulan data dilakukan melalui metode
observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Efektifitas pemungutan
retribusi pasar di Kabupaten Brebes sudah efektif, karena hasil prosentase hitung
menunjukan angka lebih dari 100 % yaitu pada tahun 2009 sebesar 100,09 %,
tahun 2010 sebesar 100,18 %, tahun 2011 sebesar 101,40 % dan tahun 2012
sebesar 100,81%. 2) Kontribusi Retribusi Pasar terhadap Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Brebes masih sangat kurang yaitu tahun 2009 kontribusinya
0,34 % tahun 2010 kontribusinya 0,29 %, tahun 2011 kontribusinya 0,28 %, dan
tahun 2012 kontribusinya 0,23 %, hal ini disebabkan kenaikan retribusi pasar

lebih kecil dibandingkan kenaikan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Brebes. 3)
Laju Pertumbuhan Retribusi Pasar Kabupaten Brebes dari tahun 2009 sampai
2012 mengalami fluktuatif, dimana pada tahun 2010 laju pertumbuhannya hanya
mencapai 0,09 %, tahun 2011 laju pertumbuhan naik menjadi 7,36 %, dan pada
tahun 2012 turun lagi menjadi 3,68 %, hal ini dikarenakan realisasi retribusi
pasar pada tahun 2011 mengalami perkembangan yang cukup besar yaitu dari
Rp.3.305.902.225,- menjadi Rp.3.549.141.500,- dengan rata-rata laju
pertumbuhan tiap tahunnya dari tahun 2009-2012 adalah sebesar 3,71 %.

Kata kunci:

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Retribusi Pasar, Efektifitas,
Kontribusi dan Laju Pertumbuhan.

2

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang cukup luas,
yang terbagi menjadi beberapa provinsi yang bertanggung jawab kepada
pemerintah pusat. Dalam melaksanakan pembangunan negara, Indonesia tidak

mungkin melaksanakannya dalam waktu yang bersamaan. Hal ini disebabkan oleh
terlalu luasnya wilayah dan keterbatasan kemampuan pemimpin. Maka salah satu
cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan mengadakan sistem pemerintah
ditiap-tiap daerah atau provinsi yang selanjutnya disebut Pemerintah Daerah
karena pada dasarnya pembangunan nasional dan keuangan nasional berasal dari
daerah sehingga dalam pengembangan daerah dibutuhkan pendayagunaan potensi
daerah secara optimal.
Peran pemerintah daerah dalam menggali serta mengembangkan
potensi daerah sebagai sumber pendapatan daerah sangat menentukan dalam
keberhasilan pelaksanaan dan pembangunan masyarakat daerah sehingga
kemampuan administrasi pemerintah daerah sangat berpengaruh terhadap realisasi
penerimaan pendapatan, alokasi tanggung jawab pelaksanaan pungutan dan
pengenaan pajak terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini sesuai dengan
konsekuensi dari asas desentralisasi, dibentuknya unit-unit pemerintah setempat
yang sering disebut daerah otonom, yaitu daerah yang berkewajiban dan berhak
untuk mengatur serta mengurus rumah tangganya sendiri.
Implementasi dari asas desentralisasi pada Pemerintah Daerah yakni
adanya kebijakan otonomi daerah yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada
Pemerindah Daerah. Hal ini sesuai dengan Undang-undang No.32 Tahun 2004
pasal 1 ayat 5 tentang Pemerintah Daerah, mendeskripsikan bahwa “Otonomi

Daearah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan”. Sedangkan menurut Undangundang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menyebutkan bahwa
“Prinsip-prinsip pemberian otonomi daerah adalah prinsip otonomi seluasluasnya, prinsip otonomi nyata dan prinsip otonomi yang bertanggung jawab”.

3

Berdasarkan uraian di atas pada dasarnya otonomi daerah adalah suatu
hak wewenang oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah untuk mengatur
dan memberdayakan segala potensi daerah untuk kepentingan masyarakat daerah
itu sendiri sesuai dengan prinsip-prinsip pemberian otonomi daerah.
Kabupaten Brebes sebagai salah satu daerah otonom di wilayah
Provinsi Jawa Tengah diberi kewenangan untuk mengatur dan menggali sumber
daya yang ada sesuai dengan potensi dan keadaan daerah serta kebijakan
keuangan daerah sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
untuk membiayai kegiatan operasional Kabupaten Brebes sendiri dengan tujuan
untuk memperkecil ketergantungan dana atau subsidi dari pemerintah pusat.
Wujud dari implementasi otonomi daerah, Pemerintah Daerah
Kabupaten Brebes dituntut untuk lebih mandiri guna membiayai kegiatan
operasional rumah tangganya sendiri. Pemerintah daerah dituntut untuk dapat

menggali segala potensi yang ada di daerah sebagi sumber pendapatan asli daerah
karena merupakan gambaran dari potensi keuangan daerah serta sumber
pendapatan daerah suatu wilayah sehingga pendapatan daerah tidak lepas dari
belanja daerah karena keduanya saling berkaitan sebagai satu alokasi dana yang
harus disusun oleh Pemerintah Daerah guna menjalankan roda pemerintahan.
Menurut Undang-undang No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pusat dan Daerah menerangkan bahwa “Pendapatan Asli
Daerah, selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang
dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan”. Sedangkan menurut Kertabudi (2007:2) “Pendapatan Asli Daerah
(PAD) merupakan penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam
wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan undang-undang”.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Pendapatan
Asli Daerah adalah penerimaan atau pendapatan yang diperoleh daerah dari
sumber di wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan perda sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Komponen Pendapatan Asli Daerah yang mempunyai peranan penting
terhadap penerimaan atau pendapatan daerah salah satunya adalah Retribusi

4


Daerah. Pemerintah daerah hendaknya mempunyai pengetahuan dan dapat
mengidentifikasi tentang sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah yang potensial
terutama dari Retribusi Daerah. Menurut Undang-undang No.34 Tahun 2000
tentang pajak daerah dan retribusi daerah menyebutkan bahwa “Retribusi Daerah
yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran
atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan
oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan”.
Retribusi Daerah sebagaimana halnya dengan pajak daerah merupakan
salah satu Pendapatan Asli Daerah yang diharapkan menjadi salah satu sumber
pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah. Salah satu
retribusi daerah yang memberikan kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah adalah
Retribusi Pasar, akan tetapi banyak daerah di Indonesia belum memanfaatkan
retribusi pasar secara efektif dan efisien.
Mengingat pentingnya Retribusi Pasar sebagai salah satu sumber
Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka Kabupaten Brebes harus berusaha untuk
mencapai target penerimaan Retribusi Pasar yang telah ditentukan dan tetapkan
serta untuk meningkatkan pemungutan Retribusi Pasar terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) yang dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasionalnya
sendiri. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik mengambil
judul “EVALUASI RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI

DAERAH KABUPATEN BREBES PADA TAHUN 2009-2012”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Efektifitas
pemungutan Retribusi Pasar di Kabupaten Brebes, 2) Kontribusi Retribusi Pasar
terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Brebes tiap tahunnya dalam kurun
waktu 2009-2012, 3) Besar Laju pertumbuhan Retribusi Pasar ditiap tahunnya
dalam kurun waktu 2009-2012.

METODE PENELITIAN
Metode Penelitian ini adalah penelitian Deskriptif karena penelitian ini
mencoba untuk memaparkan, menganalisis serta menggambarkan keadaan data
yang sebenarnya. Sedangkan Pendekatan yang digunakan untuk menyajikan data

5

tersebut menggunakan Pendekatan Kualitatif yaitu memaparkan data hasil
penelitian dalam bentuk kata, kalimat, skema dan gambar.
Penelitian ini dilakukan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(DISPERINDAG) serta Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK)
Kabupaten Brebes Jawa Tengah yang dilaksanakan mulai bulan Januari 2014
sampai dengan selesai. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,

wawancara dan dokumentasi dengan sumber data yang dimanfaatkan dalam
penelitian ini berupa penerimaan retribusi pasar Kabupaten Brebes tahun 20092012 dan penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Brebes tahun 20092012.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Retribusi Pasar yang termasuk ke dalam Retribusi Daerah sebagai salah
satu sumber Pendapatan Asli Daerah sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Brebes No. 3 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah pasal 43 sampai pasal 49 yang
mengatur tentang Retribusi Pasar.
Jumlah pasar di Kabupaten Brebes kurang lebih 28 pasar dengan
demikian diharapkan dapat memberikan kontribusi secara maksimal terhadap
penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Brebes. Data realisasi penerimaan
Retribusi Pasar dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah diperlukan untuk
mengetahui tingkat efektifitas, kontribusi retribusi pasar terhadap Pendapatan Asli
Daerah dan laju pertumbuhan retribusi pasar. Adapun data target dan realisasi
Retribusi Pasar dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Brebes dalam
kurun waktu 2009-2012 adalah sebagai berikut:
Realisasi Retribusi Pasar dan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Brebes
Tahun 2009-2012
Tahun
Anggaran

2009
2010
2011
2012

Target Retribusi Pasar
(Rp)

3.300.000.000,3.300.000.000,3.500.000.000,3.650.000.000,-

6

Target Pendapatan Asli Daerah
(Rp)

983.945.741.000,1.167.862.426.000,1.376.669.733.000,1.570.670.462.000,-

Realisasi Retribusi Pasar dan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Brebes
Tahun 2009-2012
Tahun
Anggaran

Realisasi Retribusi Pasar
(Rp)

2009
2010
2011
2012

Realisasi Pendapatan Asli Daerah
(Rp)

3.303.017.325,3.305.902.225,3.549.141.500,3.679.537.700,-

965.212.489.902,1.109.108.999.520,1.271.839.508.498,1.567.063.583.160,-

Rumus yang digunakan untuk menganalisis Rasio Efektifitas dalam
pemungutan Retribusi Pasar adalah sebagai berikut (Halim, 2002:129):
Rasio efektifitas =









× 100%

Hasil prosentase hitung rasio efektifitas retribusi pasar Kabupaten
Brebes dari tahun 2009 sampai 2012 adalah sebesar 100,09 %, 100,18 %, 101,40
% dan 100,81 % jika dibandingkan dengan kriteria efektifitas menurut Halim
(2002:129) maka Rasio Efektifitas pemungutan Retribusi Pasar di Kabupaten
Brebes sudah sangat efektif karena prosentase hitung memperoleh hasil lebih dari
100% ditiap tahunnya. Pencapaian target retribusi pasar paling tinggi pada tahun
2011, hal ini disebabkan target tahun 2010 sebesar Rp.3.300.000.000,- pada tahun
2011 menjadi Rp.3.500.000.000,- dan dapat terealisasi sebesar Rp.3.549.141.500,pencapaian target tersebut dikarenakan adanya peninjauan kembali Peraturan
Daerah tentang Retribusi Daerah pada tahun 2011 kaitannya dengan mekanisme
pemungutan Retribusi Pasar serta besar tarif retribusi yang dibebankan kepada
wajib retribusi.
Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui besar kontribusi
Retribusi Pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Brebes adalah
sebagai berikut (Halim, 2004:64):
=















× 100 %

Dari hasil prosentase hitung kontribusi Retribusi Pasar terhadap
Pendapatan Asli Daerah dari tahun 2009 sampai 2012 mengalami penurunan yaitu
tahun 2009 kontribusinya 0,34 % tahun 2010 kontribusinya 0,29 %, tahun 2011

7

kontribusinya 0,28 %, dan tahun 2012 kontribusinya 0,23 %. Penurunan
kontribusi retribusi pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Brebes
dalam kurun waktu empat tahun disebabkan adanya kenaikan Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Brebes, meskipun tidak mencapai target yang telah ditentukan
namun pertumbuhan Realisasi Pendapatan Asli Daerah cukup besar yaitu pada
tahun

2009

sebesar

Rp.965.212.489.902,-

tahun

2010

sebesar

Rp.1.109.108.999.520,- tahun 2011 sebesar Rp.1.271.839.508.498,- dan tahun
2012 sebesar Rp.1.567.063.583.160,-. Sehingga meskipun realisasi retribusi pasar
naik tetap memberikan kontribusi yang kecil karena kenaikan retribusi pasar lebih
kecil dibandingkan dengan kenaikan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Brebes.
Sedangkan Laju Pertumbuhan Retribusi Pasar terhadap Pendapatan Asli
Daerah dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Halim 2001:15):
=

Dimana :

− ( − 1)
× 100%
( − 1)

adalah Laju pertumbuhan retribusi pasar per tahun.
adalah Realisasi penerimaan retribusi pasar pada tahun tertentu,
( − 1) merupakan Realisasi penerimaan retribusi pasar pada tahun

sebelumnya.

Hasil prosentase hitung dengan menggunakan rumus tersebut diketahui
bahwa laju pertumbuhan retribusi pasar di Kabupaten Brebes selama tahun 20092012 mengalami fluktuatif dimana pada tahun 2010 laju pertumbuhannya sebesar
0,09 %, tahun 2011 naik mencapai 7,36 % dan tahun 2012 mengalami penurunan
menjadi 3,68 %. Kenaikan laju pertumbuhan pada tahun 2011 yang mencapai 7,36
%

dikarenakan

realisasi

retribusi

pasar

pada

tahun

2011

mengalami

perkembangan yang cukup besar yaitu dari Rp.3.305.902.225,- menjadi
Rp.3.549.141.500,- dengan rata-rata laju pertumbuhan tiap tahunnya dari tahun
2009-2012 adalah sebesar 3,71 %.

8

KESIMPULAN
Setelah melakukan evaluasi data dan pembahasan hasil penelitian yang
telah dijabarkan, maka dapat disimpulkan bahwa: Berdasarkan Evaluasi rasio
efektifitas pemungutan Retribusi Pasar Kabupaten Brebes pada tahun 2009-2012
sudah sangat Efektif. Karena prosentase hitung menunjukan hasil lebih dari 100
%, yaitu pada tahun 2009 sebesar 100,09 %, tahun 2010 sebesar 100,18 %, tahun
2011 sebesar 101,40 % dan tahun 2012 sebesar 100,81%.
Berdasarkan Evaluasi Kontribusi Retribusi Pasar terhadap Pendapatan
Asli Daerah Kabupaten Brebes tahun anggaran 2009-2012 menunjukan bahwa
Kontribusi Retribusi Pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Brebes
masih sangat kurang atau kecil yaitu tahun 2009 kontribusinya 0,34 % tahun 2010
kontribusinya 0,29 %, tahun 2011 kontribusinya 0,28 %, dan tahun 2012
kontribusinya 0,23 %.
Berdasarkan Evaluasi Laju Pertumbuhan Retribusi Pasar Kabupaten
Brebes dari tahun 2009 sampai 2012 mengalami fluktuatif, dimana pada tahun
2010 laju pertumbuhannya hanya mencapai 0,09 %, tahun 2011 laju pertumbuhan
naik menjadi 7,36 %, dan pada tahun 2012 turun lagi menjadi 3,68 %.

9

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2000. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah
Anonim. 2004. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah
Daerah
Anonim. 2004. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Halim, Abdul. 2001. Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN
Halim, Abdul. 2002. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat
Halim, Abdul. 2004a. Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Revisi, Jakarta:
Salemba Empat
Kertabudi, Djamu. 2007. Selayang Pandang Dinas Pendapatan Daerah. Soreang
Kab. Bandung
Mariana, Yuni. 2005, Analisis kontribusi pajak parkir pada dispenda terhadap
pendapatan asli daerah kota Bandung. Skripsi
Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Retribusi
Daerah

10