POTENSI RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN LAMONGAN

POTENSI RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN LAMONGAN

Sutri Handayani

Universitas Islam Lamongan

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi retribusi pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lamongan. Penelitian ini bersifat deskriptif. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data skunder. Pengumpulan data menggunakan teknik pengamatan, wawancara, dan kepustakaan. Data dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Potensi retribusi pasar terhadap peningkatan PAD, yang dilihat dari potensi penerimaan retribusi pasar dari setiap unit pasar, telah menunjukkan hasil bahwa dibandingkan dengan realisasi Retribusi Pasar tiap tahun yang di dapat sangat berdeda jauh yaitu selalu dibawah potensi. Sehingga penerimaan yang seharusnya bisa lebih tinggi menjadi berkurang dikarenakan pelaksanaan pemunggutan retribusi pasar dirasa masih kurang maksimal. Jadi kriteria potensi penerimaan retribusi pasar kurang berpotensi. Dan efektivitas pemungutan retribusi pasar di Kabupaten Lamongan dengan rata-rata sebesar 105,30%, hal ini menunjukkan bahwa secara rata-rata pemungutan retribusi pasar sudah berjalan secara efektif. Kontribusi retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Lamongan rata-rata sebesar 1,85% dengan kriteria kurang berkontribusi. Dari hasil penelitian ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam meningkatkan penerimaan retribusi pasar sehingga mampu menunjang

(PAD), dengan menentukan,menghitung, dan menetapkan target realisasi rertibusi sesuai potensi yang ada.

Kata kunci: Retribusi pasar, potensi,efektivitas, kontribusi, PAD.

1. PENDAHULUAN

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, perlu didorong menjadi bagian sumber

untuk retribusi daerah yang selanjutnya keuangan

disebut retribusi adalah pungutan penyelenggaraan pemerintahan dan

dalam

pembiayaan

daerah sebagai pembayaran atas jasa pembangunan

atau pemberian izin tertentu yang meningkatkan

daerah

untuk

khususnya disediakan dan atau kesejahteraan rakyat.

dan

memeratakan

diberikan pemerintah daerah untuk Pasal 1 Undang-Undang Nomor

kepentingan orang pribadi atau badan.

28 Tahun 2009 menjelaskan tentang

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 347

Kabupaten Lamongan sebagai pelaksanaan pembangunan di daerah, salah satu daerah otonomi yang berada

karena melalui retribusi yang dihasilkan di Provinsi Jawa Timur terus menggali

bisa menambah pendapatan daerah. Di potensi-potensi keuangan daerah agar

Kabupaten Lamongan terdapat 27 dapat meningkatkan penerimaan bagi

kecamatan dan terdapat 10 (sepuluh) Pendapatan Asli Daerah. Sumber

unit pasar.

penerimaan daerah

Kabupaten

Lamongan yang lebih memungkinkan

2. TINJAUAN PUSTAKA

untuk dikembangkan saat ini adalah

2.1 Otonomi Daerah

penerimaan retribusi pasar. Namun,

Undang-undang berdasarkan

Berdasarkan

Nomor 23 Tahun 2014 tentang DISPENDA Kabupaten Lamongan

informasi

Kepala

Pemerintah Daerah, yang mana di bahwa

dalamnya mencakup otonomi yaitu pola Kabupaten Lamongan masih sangat

sendiri, sedangkan perlu diadakan pembenahan. Efektivitas

pemerintahan

“Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan pendisiplinan staf pemungut

dan kewajiban daerah otonom untuk retribusi untuk memperoleh hasil yang

mengatur dan mengurus sendiri urusan ditargetkan pemerintah kabupaten dapat

dan kepentingan terealisasi

pemerintahan

masyarakat setempat sesuai dengan merupakan suatu unit usaha yang

peraturan perundang- undangan”. memiliki peran strategis atas jalannya

Pasal I butir 6 Undang –Undang jaringan distribusi dari produsen ke

Republik Indonesia No. 23 tahun 2014 konsumen yang membutuhkan suatu

menyebutkan tentang Daerah otonom, produk. Dengan demikian pasar dapat

yang selanjutnya disebut daerah, adalah dikatakan sebagai penyedia langsung

kesatuan masyarakat hukum yang kebutuhan harian masyarakat, dan

mempunyai batas –batas wilayah yang berbagai interaksi di dalamnya yang

berwenang mengatur dan mengurus melibatkan unsur pemerintah, swasta,

urusan pemerintahan dan kepentingan dan

masyarakat (pedagang dan masyarakat setempat menurut prakarsa pembeli). Kondisi ini menegaskan

sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat bahwa pasar merupakan salah satu

dalam sistem Negara Kesatuan Republik kontributor yang cukup signifikan bagi

Indonesia.

348 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

2.2 Pendapatan Asli Daerah

membiayai penyelenggaraan pemerintah

(PAD) Kabupaten Lamo-

daerah dan pembangunan daerah.

ngan

b. Jenis Pajak Daerah

Sesuai Pasal 2 Undang-Undang Nomor Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah

Menurut Santoso

28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah sumber penerimaan yang murni dari

dan Retribusi Daerah, yang menjelaskan daerah, yang merupakan modal utama

jenis pajak yang dikelola Dinas bagi

Pendapatan Daerah (Dispenda) adalah penyelenggaraan

sebagai berikut:

pembangunan daerah. Sumber –sumber

1) Jenis Pajak Propinsi terdiri atas: Pendapatan Asli Daerah terdiri dari

a) Pajak kendaraan bermotor. sebagai berikut.

b) Bea balik nama kendaraan bermotor.

1. Pajak Daerah

c) Pajak bahan bakar kendaraan

a. Pengertian Pajak Daerah

bermotor.

d) Pajak air permukaan. Nomor 28 Tahun 2009, tentang pajak

Menurut Pasal 1 Undang-Undang

e) Pajak Rokok.

daerah dan retribusi daerah, juga

2) Jenis Pajak Kabupaten atau Kota menjelaskan

terdiri atas:

selanjutnya disebut pajak adalah

a) Pajak Hotel.

kontribusi wajib kepada daerah yang

b) Pajak Restoran.

terutang oleh orang pribadi atau badan

c) Pajak Hiburan.

yang bersifat memaksa berdasarkan

d) Pajak Reklame.

undang – undang, dengan tidak

e) Pajak Penerangan Jalan. mendapatkan imbalan secara langsung

f) Pajak mineral bukan logam dan batuan. dan digunakan untuk keperluan daerah

g) Pajak Parkir.

bagi sebesar – besarnya kemakmuran

h) Pajak air tanah.

rakyat. Pajak Daerah adalah jenis pajak

i) Pajak bumi dan bangunan perdesaan yang dipungut pemerintah daerah yang

dan perkotaan.

dalam pelaksanaannya

j) Bea perolehan hak atas tanah dan dilakukan Dinas Pendapatan Daerah

sehari –hari

bangunan.

(Dispenda), yang digunakan untuk

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 349

2. Retribusi Daerah

k) Retribusi Pengolahan Limbah Cair; Menurut Undang – Undang No.28

l) Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang; Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Pelayanan Retribusi daerah, Bab IV Retribusi,

m) Retribusi

Pendidikan; dan

Bagian kesatu Objek dan Golongan n) Retribusi Pengendalian Menara Retribusi yaitu:

Telekomunikasi.

2) Retribusi Jasa Usaha, yaitu pelayanan atau jasa yang disediakan atau diberikan

1) Retribusi Jasa Umum, yaitu retribusi

yang disediakan oleh Pemerintah Pemerintah Daerah untuk tujuan

Daerah dengan menganut prinsip kepentingan dan kemanfaatan umum

komersial yang meliputi: serta dapat dinikmati orang pribadi atau

dengan badan. Jenis –jenis Retribusi Jasa Umum

a. pelayanan

menggunakan/memanfaatkan terdiri dari sebagai berikut:

kekayaan Daerah yang belum

a) Retribusi Pelayanan Kesehatan. dimanfaatkan secara optimal;

b) Retribusi

Pelayanan

dan/atau

Persampahan/Kebersihan.

b. pelayanan oleh Pemerintah Daerah

c) Retribusi Penggantian Biaya Cetak sepanjang belum disediakan secara Kartu Tanda Penduduk dan Akta

memadai oleh pihak swasta. Catatan Sipil.

Jenis –jenis Jasa Usaha terdiri atas:

d) Retribusi Pelayanan Pemakaman dan

Pemakaian Kekayaan pengabuan Mayat.

a. Retribusi

Daerah;

e) Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi

b. Retribusi Pasar Grosir dan/atau Jalan Umum.

Pertokoan;

f) Retribusi Pelayanan Pasar.

c. Retribusi Tempat Pelelangan;

g) Retribusi Pengujian

d. Retribusi Terminal; Bermotor.

Kendaraan

e. Retribusi Tempat Khusus Parkir;

h) Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam

Tempat Kebakaran.

f. Retribusi

Penginapan/Pesanggrahan/Villa;

i) Retribusi Penggantian Biaya Cetak

g. Retribusi Rumah Potong Hewan; Peta;

h. Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan; j) Retribusi

i. Retribusi Tempat Rekreasi dan Penyedotan Kakus;

Penyediaan

dan/atau

Olahraga;

350 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 350 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

Tahun 2009 Pasal 10, adalah jenis dan Daerah.

besarnya kontribusi dari pasar daerah

3) Retribusi Perizinan Tertentu, yaitu ditetapkan oleh direktur atas persetujuan pelayanan perizinan tertentu oleh

kepala daerah.

Pemerintah Daerah kepada orang Disebut juga bahwa retribusi pasar itu pribadi atau Badan yang dimaksudkan

sendiri adalah pungutan retribusi atas untuk pengaturan dan pengawasan atas

jasa pelayanan penyediaan fasilitas pasar kegiatan

tradisional yang berupa pelataran, los penggunaan sumber daya alam,

pemanfaatan

ruang,

dan atau kios atau bedak yang dikelola barang, prasarana, sarana, atau

Daerah dan khusus fasilitas tertentu guna melindungi

Pemerintah

disediakan untuk pedagang. Retribusi kepentingan umum dan menjaga

pasar merupakan salah satu Retribusi kelestarian lingkungan.

Daerah yang termasuk dalam jenis Retribusi Perizinan Tertentu terdiri atas:

Jenis –jenis

Retribusi Jasa Umum. Karena itu dalam

a. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan; retribusi pasar, prinsip dan sasaran

b. Retribusi Izin Tempat Penjualan dalam penetapan struktur dan besarnya Minuman Beralkohol;

tarif retribusi pasar didasarkan pada

c. Retribusi Izin Gangguan; tujuan untuk memperoleh keuntungan

d. Retribusi Izin Trayek; dan yang layak sebagai pengganti biaya

e. Retribusi Izin Usaha Perikanan. pengelolaan, biaya penyelenggaraan, biaya kebersihan dan biaya administrasi

3. Retribusi Pasar

(Patmawati, 1996 :64).

b. Objek Retribusi Pasar Berdasarkan

a. Pengertian Retribusi Pasar

Objek Retribusi Pasar adalah pelayanan Kabupaten Lamongan Nomor 6 Tahun

Peraturan

Daerah

penyediaan fasilitas pasar tradisional 2009,

yang berupa kios, pelataran, los yang kabupaten lamongan. Pasar adalah

tentang pengurusan

pasar

dikelola Pemerintah Daerah dan khusus fasilitas yang disediakan pemerintah

disediakan untuk pedagang. Tidak daerah sebagai tempat kegiatan jual beli

termasuk objek retribusi pasar adalah dan bongkar muat komoditi atau barang

pelayanan fasilitas pasar yang dimiliki dagang. Retribusi pasar sesuai Peraturan

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 351 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 351

diperlukan dalam perencanaan dan

c. Subjek Retribusi Pasar pelaksanaan penelitian. Penelitian ini Subjek Retribusi adalah orang pribadi

dilakukan dengan menggunakan metode atau

deskriptif. Penelitian memanfaatkan,

badan yang

menggunakan,

penelitian

deskriptif yaitu penelitian yang berusaha pelayanan penyediaan fasilitas pasar.

menikmati

jasa

untuk menuturkan pemecahan masalah Yang dimaksud dengan badan adalah

yang ada sekarang berdasarkan data- suatu bentuk usaha yang meliputi

penelitian deskriptif Perseroan

data.

Jenis

kuantitatif yang digunakan pada komanditer, Badan Usaha Milik Negara,

Terbatas,

perseroan

penelitian ini dimaksudkan untuk firma, koperasi.

menganalisis dan memperoleh gambaran tentang Potensi Retribusi Pasar Terhadap

3. METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Kabupaten Lamongan. Penelitian ini dilakasanakan pada bulan Mei 2016 sampai dengan bulan

3.1 Waktu Penelitian

3.3 Lokasi Penelitian

November 2016, di PD.Pasar, 10 Unit Penelitian tentang Potensi Retribusi Pasar dan DISPENDA Kabupaten

Peningkatan Lamongan, dengan pertimbangan bahwa

Pasar

Terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) penerimaan

Lamongan, dilakukan Kabupaten Lamongan di kelola oleh

diantaranya adalah :

PD.Pasar dan 10 Unit Pasar, sedangkan

Pendapatan Daerah dinas lain yang mendukung penelitian ini

a. Dinas

(Dispenda) Kabupaten Lamongan yaitu DISPENDA Kabupaten Lamongan.

b. PD.Pasar Kabupaten Lamongan.

c. 10 Unit Pasar Di Kabupaten

3.2 Jenis Penelitian

Lamongan:

1) Unit Pasar Lamongan Baru dan PPKL “Metode penelitian pada dasarnya

Menurut Nasution

2) Unit Pasar Sidoharjo merupakan

3) Unit Pasar Ikan

mendapatakan data dengan tujuan dan

4) Unit Pasar Blimbing/Brondong kegunaan tertentu”. Desain dari

5) Unit Pasar Hewan

352 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

6) Unit Pasar Maduran

Daerah Kabupaten 7) Unit Lamongan Plaza

Pendapatan

Lamongan.

8) Unit Pasar Modern

b. Sumber Data Sekunder adalah sumber 9) Unit Pasar Babat

secara langsung 10) Unit Pasar Agrobis Babat mendukung sumber data primer yang

data

yang

mencakup dokumen-dokumen resmi,

3.4 Jenis Dan Sumber Data

buku-buku, hasil-hasil penelitian yang

1) Jenis Data

serupa dengan penelitian ini. Menurut Narbuko, 2004 : 32, Adapun

jenis data yang digunakan dalam

3.5 Proses Pengumpulan Data

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Teknik

pengumpulan data

a. Data Primer adalah data yang dimaksudkan sebagai cara untuk diperoleh dari objek penelitian memperoleh data dalam penelitian yang lapangan dengan cara mengumpulkan mengandung dan berkaitan dengan data-data

masalah yang akan diteliti dalam berhubungan dengan judul dan

Adapun teknik permasalahan yang diangkat. pengumpulan datanya adalah sebagai

penelitian

ini.

b. Data Sekunder adalah data yang

berikut.

diperoleh dari keterangan atau fakta-

a. Pengamatan atau Observasi fakta yang ada dan secara tidak

b. Wawancara atau interview langsung

melalui

bahan –bahan

c. Studi Dokumen

dokumen berupa

peraturan

perundang –undangan,

buku

3.6 Analisis Data

kepustakaan dan sebagainya.

Analisis

data

adalah proses

2) Sumber Data

penyederhanaan data ke dalam bentuk Sumber data yang digunakan peneliti yang lebih mudah dibaca dan dalam penelitian ini antara lain : diinterprestasikan. Metode analisis data

a. Sumber Data Primer adalah sumber yang digunakan dalam penelitian ini data yang diperoleh secara langsung adalah metode kuantitatif dengan data dari

dilakukan untuk keterangan atau data yang diberikan mengukur suatu fenomena penelitian pejabat yang berwenang. Meliputi dengan menggunakan indikator rasio Laporan

sekunder, yang

Realisasi

Penerimaan

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 353 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 353

Keterangan :

untuk memperoleh gambaran tentang PRPP = Potensi Retribusi Pelayanan Potensi Retribusi Pasar di Kabupaten

Pasar

Lamongan dari data kuantitatif serta

LL

= Luas Los

untuk mengetahui

Kontribusi

LK

= Luas Kios

Penerimaan Retribusi Pasar Terhadap

= Tarif Retribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang

TR

b. Efektivitas Penerimaan Retribusi

terdiri :

Pasar

a. Potensi Penerimaan Retribusi

Efektivitas retribusi pasar merupakan

antara realisasi Potensi

Pasar

perbandingan

penerimaan retribusi pasar dengan target kesanggupan

penerimaan retribusi pasar. Standar penerimaan daerah dan kemampuan

untuk

menghasilkan

minimal rasio keberhasilan adalah 100% yang pantas diterima dengan optimal,

atau 1 (satu) dimana realisasi dan target yaitu menjumlahkan faktor yang

telah ditentukan. Rumus rasio efektivitas mendukung potensi penerimaan retribusi

retribusi pelayanan pasar. pasar diantaranya luas kios, luas los,

Realisasi Retribusi Pasar retribusi yang dikenakan, jumlah hari EFEKTIVITAS = _________________________ X 100%

Target Retribusi Pasar

pasaran setahun. Rumus potensi penerimaan retribusi

Kriteria Efektivitas Retribusi Pasar : pasar berdasarkan SK Direktur PD.Pasar

Tabel 1. Kriteria Efektivitas Retribusi Kab.Lamongan

Pasar

No.188/16/KEP/413.501/2013 dengan

Efektifitas Retribusi

Pasar

Kriteria

persetujuan keputusan Bupati Lamongan

Lebih dari 100%

Sangat efektif

90% - 100%

Efektif

SK No.188/885/Kep/413.013/2013

Cukup efektif

Kurang efektif

tentang tarif iuran tempat/sewa tempat

Kurang dari 60%

Tidak efektif

Sumber : Syarif Daud (dalam Abdul berjualan dan biaya-biaya lain pada

Hamil 2004 :164) PD.Pasar Kab.Lamongan.

c. Kontribusi

Retribusi Pasar

PRPP = ( LK X TR X 360hari ) + ( LL

Terhadap PAD

X TR X 360hari ) Kontribusi adalah seberapa besar pengaruh atau peran serta penerimaan

retribusi pasar terhadap pendapatan asli

354 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 354 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

validitas atau tentang besarnya kontribusi penerimaan

mengacu

pada

kepercayaan akan kebenaran data yang retribusi pasar terhadap pendapatan asli

diperoleh. Kredibilitas data bertujuan daerah (Laba Penyertaan Modal BUMD)

untuk membuktikan bahwa apa yang dengan rumus sebagai berikut:

diamati peneliti sesuai dengan apa yang PR th-n-1 sesungguhnya ada dilapangan.

KPR = ______________ X 100%

PADF th-n Teknik keabsahan data menggunakan beberapa ketentuan, sebagai berikut :

1. Ketentuan pengamatan bermaksud KPR = Kontribusi Retribusi Pasar

Keterangan:

menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur Terhadap Pendapatan Asli

dalam situasi yang sangat relevan Daerah

persoalan, kemudian PR th-n

dengan

= Penerimaan Retribusi Pasar memusatkan diri pada hal-hal PADF th-n = Pendapatan Asli Daerah

tersebut secara rinci. (Laba Penyertaan Modal BUMD)

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

2. Triangulasi

Setelah diperoleh hasil perhitungan memanfaatkan sesuatu yang diluar kemudian dibandingkan dengan kriteria

data untuk keperluan pengecekan menurut Syarif Daud (dalam Abdul

atau sebagai perbandingan terhadap Hamil 2004 :164) sebagai berikut :

data itu. Ada empat macam triangulasi

sebagai teknik Tabel 2. Kriteria Kontribusi Retribusi

pemeriksaan yang memanfaatkan Pasar

sumber, metode, penyidik dan teori.

Relatif Tidak Berkontribusi

4. PEMBAHASAN

1-1,9 % Kurang Berkontribusi 2-2,9 %

Cukup Berkontribusi

4.1 Mekanisme Pelaksanaan Pemu-

3-3,9 %

Berkontribusi

>4% Sangat Berkontribusi

ngutan Retribusi Pasar

a. Prosedur Pemungutan Retribusi

d. Pengecekan Validitas Temuan

Dalam pelaksanaan pemungutan Menurut Nasution (1996:40) untuk

retribusi, PD.Pasar menempatkan memperoleh keabsahan data, peneliti

beberapa petugas pemungut retribusi.

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 355

Beberapa petugas pemungut retribusi Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan tersebut di kepalai oleh seorang kepala

Nomor 06 Tahun 2009 tentang pasar yang ditempatkan di setiap pasar.

Pasar Kab.Lamongan, Seorang kepala pasar bertugas untuk

Pengurusan

berdasarkan SK Direktur PD.Pasar mengatur dan mengkoordinir setiap

Kab.Lamongan

retribusi yang dipungut oleh petugas No.188/855/Kep/413.013/2013, tentang retribusi. Kepala pasar mempunyai

persetujuan atas tarif iuran tempat / sewa wewenang penuh terhadap pasar yang

tempat berjualan dan barang-barang lain dikelolanya. Pengawasan penarikan

pada PD.Pasar Kab.Lamongan. retribusi oleh kepala pasar sangat

b. Pengurus,

Pengelola Dan

penting dilakukan supaya petugas

Pembinaan Pasar

retribusi tidak sewenang-wenang dalam Pasar PEMDA diurus, dikelola dan memungut retribusi kepada pedagang.

dibina oleh Pemerintah Daerah melalui Retribusi pasar yang ditarik dari setiap

kepala pasar yang ditugaskan di setiap pedagang karena pedagang yang

pasar. Sedangkan pasar desa diurus dan melakukan usaha berdagang di pasar

dikelola oleh Pemerintah Desa yang menggunakan fasilitas-fasilitas yang

bersangkutan dan dibina oleh Pemerintah terdapat di pasar. Adapun fasilitas-

Daerah. Pelaksanaan pasar pemerintah fasilitas yang dimiliki pasar adalah

ditunjuk oleh Kepala PD.Pasar dan terdiri dari kantor pasar, loket pasar,

salah satu diantaranya ditetapkan sebagai tanah, los, kios, MCK, mushola, air,

Kepala Pasar.

listrik, bak sampah, parkir, lokasi

c. Alur Dan Tata Cara Pemungutan

bongkar muat barang dagangan dan

Retribusi

saluran air. Retribusi dipungut oleh petugas KPP Penetapan

dengan menggunakan sistem official didasarkan pada kebijakan daerah

yaitu pemungutan dengan

assessment,

Peraturan Daerah penyediaan

Kabupaten Lamongan Nomor 6 Tahun masyarakat dan aspek keadilan. Selain

jasa,

kemampuan

Penguruan Pasar beberapa hal tersebut di atas, maka

tentang

dengan sistem penetapan tarif retribusi juga didasarkan

Kab.Lamongan

secara langsung pada kebijakan pemerintah dalam

pemungutan

menggunakan benda berharga atau

356 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 356 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

menerima dan menyimpan setoran maka

dari para pemungut retribusi, dan administrasi sebesar 2% perbulan dari

akan dikenakan

sanksi

melaporkan kepada kepala PD.Pasar, keseluruhan jumlah retribusi yang

lalu menyetorkannya ke Dinas harus dibayar dan ditagih dengan Surat

Pendapatan Daerah (DIPENDA). Tagihan Retribusi Daerah (STRD).

Uang retribusi tersebut dikumpulkan Dalam pemungutannya pedagang harus

oleh pembantu bendaharawan khusus mematuhi peraturan-peraturan Bupati

pada Dinas Pendapatan Daerah sebagai berikut.

(DIPENDA).

c) PBKP –KPP Pembantu Bendaharawan diborongkan.

a. Pemungutan retribusi tidak dapat

Khusus Penerima-KPP

b. Retribusi dipungut menggunakan Pembantu Bendaharawan Khusus SKRD atau dokumen lain yang

ini bertugas dipersamakan.

Penerima

mengumpulkan, menghitung dan

c. Bentuk dan SKRD ditetapkan oleh mencatat semua uang retribusi yang Bupati

masuk dari seluruh pasar yang disetorkan oleh masing-masing kepala

Sistem Laporan Retribusi Pasar di pasar kepada kepala PD.Pasar. Setelah wilayah Kabupaten Lamongan adalah

perhitungan dan pencatatan selesai sebagai berikut.

maka PBKP tersebut menyetorkan

a) Pemungutan Retribusi

retribusi ke Mempunyai tugas memungut retribusi

seluruh

uang

Bendaharawan Khusus Penerima kepada pedagang dipasar, baik yang

yang ditangani oleh Dinas ada didalam area pasar ataupun yang

Pendapatan Daerah (DISPENDA) berada dirayon pasar, selanjutnya

PBKP harus menyetorkan uang melaporkan hasil pungutan pasar

retribusi pasar selambat-lambatnya 6 tersebut kepada kepala pasar yang

hari kerja.

bertindak sebagai

d) BKP (Bendahara Khusus Penerima) dilapangan disertai dengan surat tanda

koordinator

Menerima semua hasil pungutan bukti setoran.

retribusi yang dikumpulkan oleh

b) Koordinator atau Kepala Pasar Pembantu Bendaharawan Khusus

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 357

Penerima yang berkedudukan di lambatnya 1 x 24 jam. Apabila Dinas

penyetoran retribusi dilakukan setelah (DISPENDA) Kabupaten Lamongan.

Pendapatan

Daerah

jatuh tempo maka wajib retribusi atau

e) BPD (Bank Pembangunan Daerah) dikenakan STRD (Surat Tagihan Adalah tempat dimana uang hasil

Retribusi Daerah). Penyetoran harus setoran retribusi pasar tersebut

dilakukan secara tunai. Penyetoran diterima

dapat dilakukan dengan izin tertulis Pendapatan Asli Daerah (PAD). BPD

dari Pejabat yang ditunjuk, dengan juga berlaku sebagai pemegang kas

disertai alasan yang dapat dipertanggung daerah.

jawabkan.

d. Tata Cara Penyetoran

e. Tata Cara Penagihan

Berdasarkan SK Direktur PD.Pasar Penagihan dapat dilakukan pada wajib Kab.Lamongan

retribusi dengan menggunakan surat No.188/16/KEP/413.501/2013 dengan

teguran atau surat peringatan sebagai persetujuan keputusan Bupati Lamongan

penagihan yang SK

awal

tindakan

No.188/885/Kep/413.013/2013 dikeluarkan tujuh hari sejak awal tentang tarif iuran tempat/sewa tempat

jatuh tempo. Dalam waktu yang berjualan dan biaya-biaya lain pada

ditentukan wajib retribusi harus melunasi PD.Pasar

retribusi yang terutang. Surat Tagihan ini ditetapkan

Kab.Lamongan,

telah

dikeluarkan oleh pejabat yang ditunjuk. penyetoran retribusi terutang paling lama

f. Tata Cara Perhitungan Dan

30 hari setelah saat terutang. Penyetoran

Pengembalian Retribusi

dapat dilakukan langsung ke BPD selaku Apabila terjadi kelebihan pembayaran pemegang kas daerah ataupun melalui

retribusi maka wajib retribusi dapat Kantor Pengelolaan Pasar selaku instansi

mengajukan permohonan secara tertulis yang ditunjuk. Penyetoran dilakukan

kepada Bupati selaku Kepala Daerah. sesuai dengan waktu yang telah

Kelebihan pembayaran retribusi tersebut ditentukan dengan menggunakan SKRD

dapat diperhitungkan secara langsung (Surat Ketetapan Retribusi Daerah) dan

terlebih dahulu dengan utang retribusi SKRD tambahan atau dokumen lain

atau sanksi administrasi berupa bunga. yang dipersamakan. Pembayaran harus

Kemudian baru diperhitungkan dengan disetorkan ke kas daerah selambat-

pembayaran retribusi selanjutnya.

358 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

Dalam pengembalian ini Bupati akan dokumen dan catatan-catatan yang menerbitkan SKRDLB (Surat Ketetapan

berkaitan dengan pemungutan retribusi Retribusi Daerah Lebih Bayar) sesuai

pasar antara lain : karcis, Tanda Terima dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Uang Koordinator (TTUK), Surat Lamongan Nomor 6 Tahun 2009 tentang

Tanda Setoran (STS), laporan harian Pengurusan

pembantu pemegang kas penerima, dan Berdasarkan SK Direktur PD.Pasar

Pasar

Kab.Lamongan,

laporan pemungutan dan penyetoran Kab.Lamongan

pemungut. Untuk No.188/16/KEP/413.501/2013 dengan

koordinator

potensi penerimaan persetujuan keputusan Bupati Lamongan

mengetahui

retribusi suatu daerah antara lain. SK

No.188/885/Kep/413.013/2013 a.) Kondisi awal suatu daerah. tentang tarif iuran tempat/sewa tempat

cakupan atau berjualan dan biaya-biaya lain pada

b.) Peningkatan

ekstensifikasi dan intensifikasi PD.Pasar Kab.Lamongan.

penerimaan retribusi. c.) Perkembangan Pendapatan Domestik

4.2 Hasil Analisis

Penerimaan

Regional Bruto perkapita rill.

Retribusi Pasar

d.) Pertumbuhan penduduk. Besarnya

a. Potensi Penerimaan Retribusi

pendapatan dapat dipengaruhi

oleh jumlah penduduk. Potensi retribusi adalah kekuatan yang

Pasar

e.) Tingkat inflasi.

ada disuatu daerah untuk menghasilkan f.) Penyesuaian tarif. sejumlah penerimaan retribusi daerah.

g.) Pembangunan baru. Salah satu sumber retribusi daerah

Kabupaten Lamongan memiliki banyak adalah retribusi pasar. Pihak-pihak yang

pasar yang merupakan salah satu sumber berkaitan dengan penerimaan retribusi

penerimaan yang potensial diharapkan pasar antara lain : pedagang atau wajib

dapat memberikan kontribusi terhadap retribusi, petugas pemungut retribusi,

pendapatan daerah dan sesuai koridor kepala pasar atau koordinator pasar,

peraturan perundang-undangan. Oleh pembantu bendahara khusus penerima

karena itu sangat penting dukungan pasar, Bank Pembangunan Daerah

penguatan pendapatan dari objek-objek (BPD),

serta bendahara khusus retribusi yang dipungut sebagai imbalan penerima.

Sedangkan

dokumen-

pemakaian jasa fasilitas pasar.

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 359

Untuk meningkatkan

g) Unit Lamongan Plaza penerimaan retribusi pasar di Kabupaten

potensi

h) Unit Pasar Modern Lamongan pada tahun 2015, ada

i) Unit Pasar Babat beberapa hal yang perlu diperhatikan

j) Unit Pasar Agrobis Babat antara lain sebagai berikut.

1. Tarif retribusi pasar yaitu sesuai Dan masing-masing pasar tersebut dengan

mempunyai wilayah kerja, fasilitas Kabupaten Lamongan Nomor 6

Peraturan

Daerah

berupa kios, los, pelataran dan gardu. Tahun 2009 tentang Pengurusan Pasar

3. Jasa pasar yang disediakan Kab.Lamongan, berdasarkan SK

Pasar pelayanan barang publik Direktur PD.Pasar Kab.Lamongan

oleh PEMDA Kabupaten No.188/16/KEP/413.501/2013

Lamongan untuk berjualan terdiri dengan persetujuan keputusan Bupati

dari kios, los permanen dengan Lamongan

dinding lantai bertegel, adanya lahan No.188/885/Kep/413.013/2013

SK

parkir, tersedianya MCK dan tentang tarif iuran tempat/sewa

tersedianya petugas keamanan serta tempat berjualan dan biaya-biaya lain

bak penampungan pada PD.Pasar Kab.Lamongan.

tersedianya

sampah dan bongkar muat barang.

4. Potensi Penerimaan Retribusi Dari Pasar di Kabupaten Lamongan

2. Jumlah pasar atau sarana fisik

Jumlah Pedagang

berjumlah 10 pasar yaitu : Potensi penerimaan retribusi dari

a) Unit Pasar Lamongan Baru dan jumlah pedagang untuk masing – PPKL

masing pasar dan jenis layanan

b) Unit Pasar Sidoharjo

yang disediakan.

c) Unit Pasar Ikan

d) Unit Pasar Blimbing/Brondong Adapun potensi penerimaan retribusi

e) Unit Pasar Hewan pasar Kabupaten Lamongan tahun 2011

f) Unit Pasar Maduran – 2015 sebagai berikut :

360 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

Tabel 3. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar

Potensi Retribusi

Pasar

Jumlah

Realisasi No

Jumlah

Nama Pasar

Potensi (Rp)

Retribusi

Ada

Pasar (Rp)

(Unit)

(Unit)

Unit Pasar 1 Lamongan Baru

1.945.707.000 1.463.533.000 dan PPKL 2 Unit Pasar Sidoharjo

898.731.000 3 Unit Pasar Ikan

1.496.957.000 1.192.455.500 4 Unit Pasar Blimbing/Brondong

736.336.500 5 Unit Pasar Hewan

242.499.000 6 Unit Pasar Maduran

22.905.000 7 Unit Lamongan

2.257.335.600 2.257.335.600 8 Unit Pasar Modern

610.944.000 9 Unit Pasar Babat

815.179.920 10 Unit Pasar Agrobis

Sumber: Data Sekunder PD.Pasar Kabupaten Lamongan,2015

Sesuai hasil wawancara dengan Bapak Sehingga masyarakat banyak yang Imam Khambali,SE. Selaku Staf

memilih pasar sebagai tempat untuk Pendapatan, beliau mengatakan bahwa :

membeli semua kebutuhan hidupnya. Sebenarnya

Dilihat dari tabel potensi penerimaan memiliki potensi yang cukup baik untuk

kabupaten

lamongan

retribusi pasar dari setiap unit pasar, jika retribusi termasuk retribusi pasar itu

dibandingkan dengan realisasi Retribusi sendiri. Karena melihat masyarakat

Pasar tiap tahun yang di dapat sangat lamongan yang konsumtif (wawancara

berdeda jauh yaitu selalu dibawah tanggal 14 September 2016) yang dapat

potensi. Hasil ini didapat berdasarkan dilihat pada tabel di atas.

data yang ada, sedangkan masih banyak Potensi retribusi di kabupaten lamongan

juga pedagang yang belum terdata oleh cukup baik salah satunya adalah retribusi

pihak pasar dan juga pelaksanaan pasar. Ini dilihat dari masyarakat

pungutan yang dirasa masih kurang lamongan yang cukup konsumtif dalam

optimal serta berdirinya mini market. hal berbelanja terutama pasar. Terlebih

Hal ini juga yang membuat kebocoran- di kabupaten lamongan belum ada Mall

kebocoran potensi yang ada. Sehingga seperti yang ada di kota-kota besar.

penerimaan yang seharusnya bisa lebih

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 361 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 361

pelaksanaan pemunggutan retribusi pasar Kabupaten

Lamongan dirasa masih kurang maksimal.

Tahun Anggaran 2011- 2015

Retribusi Pasar

Efektivitas

b. Efektivitas Penerimaan Retribusi

Tahun

Target (Rp.)

Realisasi (Rp.) (%) Kreateria PASAR BARU & PPKL

Pasar 108,05% Sangat Efektif

892.395.200 100,11% Sangat Efektif

Pengukuran 100,16% Sangat Efektif ini melihat efektivitas

PASAR MODERN

realisasi penerimaan retribusi pasar 100,00% Efektif

selama 5 tahun anggaran terakhir dari 100,84% Sangat Efektif

seluruh pasar yang terdapat di

PASAR SIDOHARJO

Kabupaten 100,00% Efektif Lamongan. Dalam

661.623.000 100,01% Sangat Efektif

pengukuran ini realisasi penerimaan 100,00% Efektif

PASAR BABAT

retribusi pasar akan diperbandingkan Efektif

73,53% Kurang Efektif

dengan target penarikan retribusi pasar. Efektif

94,71% PASAR BLIMBING & BRONDONG

Rata-Rata

Jika angka yang dihasilkan

283.639.950 100,36% Sangat Efektif

menunjukkan angka yang semakin besar 100,01% Sangat Efektif

(di Efektif atas 100%), maka hasil

PASAR HEWAN

pemungutannya menunjukkan kinerja 100,00% Efektif

yang semakin efektif. 100,00% Efektif

Tabel dibawah ini memperlihatkan rata-

PASAR IKAN

rata efektivitas pemungutan retribusi Kurang Efektif

pasar di Kabupaten Lamongan adalah Efektif

93,01% PASAR MADURAN

sebesar 105,30%, hal ini menunjukkan 100,00% Efektif

bahwa secara rata-rata pemungutan 100,00% Efektif

retribusi pasar sudah berjalan efektif

PASAR PLAZA

pada tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan 167,12% Sangat Efektif

115.536.000 36,04% Tidak Efektif

2015. Terlihat pada tahun 2013 target 100,37% Sangat Efektif

98,95% PASAR AGROBIS BABAT

Rata-Rata

diturunkan, hal ini disebabkan adanya -

biaya 100,00% Efektif yang dikeluarkan untuk

pembangunan pasar babat. Sumber: Data Sekunder PD.Pasar Kabupaten Lamongan,2015

362 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

Berdasarkan hasil perhitungan dari 10 Tabel 5. Kontribusi Retribusi Pasar unit pasar, telah menunjukkan bahwa

Terhadap Retribusi Daerah tingkat efektivitas mengalami kenaikan

di Kabupaten Lamongan dengan kriteria sangat efektif, hal ini

Tahun 2011 s/d 2015. dapat diartikan bahwa sebenarnya target

No.

Tahun Retribusi Pasar Retribusi Daerah Kontrib Anggaran

(Rp)

(Rp) usi (%)

penerimaan yang selama ini ditetapkan

PEMDA Kabupaten Lamongan masih

berada di bawah potensi yang

sebenarnya, oleh karena itu Dinas 2,03% Sumber: Data Sekunder PD.Pasar

Rata-Rata

Pendapatan Daerah selaku dinas yang Kabupaten Lamongan,2015 terkait dengan usulan penetapan target

penerimaan retribusi pasar perlu Dari tabel di atas dapat dilihat melakukan penghitungan secara akurat

bahwa peranan atau kontribusi terhadap besarnya potensi penerimaan

retribusi pasar terhadap retribusi retribusi pasar sehingga penerimaan

daerah adalah cukup berarti yaitu retribusi pasar berdasarkan target yang

selama periode waktu 2011 s/d 2015 ditetapkan dapat lebih ditingkatkan lagi.

rata –rata per tahun sebesar 2,03%, ini

c. Kontribusi Retribusi

Pasar

berarti bahwa penerimaan retribusi

Terhadap Pendapatan

Asli

daerah selama periode waktu

tersebut menunjukkan kecenderungan Pendapatan Asli Daerah terdiri dari

Daerah (PAD)

menurun, hal ini menunjukkan bahwa hasil pajak daerah, hasil retribusi,

potensi retribusi pasar terhadap laba usaha daerah dan lain-lain

peningkatan PAD masih kurang pendapatan yang sah. Dalam rangka

berkontribusi, yang dapat dilihat dari mengoptimalkan

besarnya prosentase 2,34% pada tahun Pendapatan Asli Daerah dari sektor

penerimaan

anggaran 2011, 4,56% pada tahun retribusi, khususnya retribusi pasar

anggaran 2012, kemudian menurun lagi diperlukan antara lain suatu kajian dan

menjadi 0,58% pada tahun anggaran perhitungan- perhitungan seberapa

2013, 1,02% pada tahun anggaran 2014 besar

kontribusi retribusi pasar dan 1, 67% pada tahun anggaran 2015. terhadap Pendapatan Asli Daerah yang

Selama periode waktu tersebut peranan dihasilkan dari tahun ke tahun.

kontribusi retribusi pasar secara persentase mengalami naik turun yang

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 363 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 363

Tahun

Retribusi

Pendapatan Asli

Daerah (Laba Kontrib Kriteria

an

(Rp)

Penyertaan Modal usi (%)

2015 mengalami kontribusi peningkatan BUMD) (Rp)

hanya sebesar 0,65% dari tahun

PASAR BLIMBING & BRONDONG

13.248.936.779 2,14% Cukup Berkontribusi

16.040.602.352 1,80% Kurang Berkontribusi

Kontribusi penerimaan retribusi pasar Kurang

terhadap peningkatan Pendapatan Asli Berkontribusi

17.120.069.576 1,94% Kurang Berkontribusi

Daerah (Laba Penyertaan Modal

Rata-Rata

PASAR HEWAN

13.248.936.779 1,76% Kurang

BUMD) selama kurun waktu 5 tahun Berkontribusi

16.040.602.352 1,45% Kurang Berkontribusi

anggaran yaitu periode 2011 sampai

15.389.749.772 1,53% Kurang Berkontribusi

dengan tahun 2015 adalah seperti pada Berkontribusi

17.120.069.576 1,42% Kurang Berkontribusi

tabel dibawah ini, sebagai berikut:

Rata-Rata

PASAR IKAN

Tabel 6. Analisis Kontribusi Retribusi Sangat

Pasar Terhadap Pendapatan Berkontribusi

1.025.846.00 17.120.069.576 5,99% Sangat 0 Berkontribusi

Asli Daerah (Laba Penyertaan

Rata-Rata

PASAR MADURAN

13.248.936.779 0,09% Tidak Berkontribusi

Modal BUMD) di Kabupaten 0,08% Tidak Berkontribusi

15.389.749.772 0,08% Tidak Berkontribusi

16.091.497.784 0,09% Tidak Berkontribusi

Lamongan Tahun 2011 s/d 2015. 0,09% Tidak Berkontribusi

Retribusi Pendapatan Asli

PASAR PLAZA

Tahun Daerah (Laba

No. Anggar Pasar an

(Rp) Penyertaan Modal usi (%)

Kriteria

Berkontribusi

BUMD) (Rp)

15.389.749.772 0,75% Tidak Berkontribusi 1 2011

PASAR BARU &PPKL

16.091.497.784 0,30% Tidak Berkontribusi

17.120.069.576 0,27% Tidak Berkontribusi

Berkontribusi

3,60% PASAR AGROBIS BABAT

Sangat Berkontribusi

13.248.936.779 0,00% Tidak Berkontribusi

16.040.602.352 0,00% Tidak Berkontribusi 4 2014 892.395.200

17.120.069.576 4,39% Sangat Berkontribusi 1 2011

PASAR MODERN

Kurang Berkontribusi

Kurang Berkontribusi

Sumber: Data Sekunder PD.Pasar

0,94% Tidak Berkontribusi

0,94% Tidak Berkontribusi

Kabupaten Lamongan,2015

0,91% Tidak Berkontribusi

Rata-Rata

PASAR SIDOHARJO

Sangat Berkontribusi

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa

Sangat Berkontribusi

kontribusi retribusi pasar terhadap

Sangat Berkontribusi

Pendapatan Asli Daerah selama periode

Sangat Berkontribusi

tahun 2011-2015 menunjukkan adanya

Rata-Rata

PASAR BABAT

naik turun dari tahun ke tahun dengan

0,62% Tidak Berkontribusi

Sangat Berkontribusi

rata- rata berkisar 1,85% dengan kriteria

364 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 364 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

Sedangkan

pada kriteria sangat berkontribusi, hal

ini berarti selama periode waktu tersebut Kontribusi retribusi pasar terhadap PAD

perhitungan dari 10 unit pasar

retribusi pasar sebagai salah satu yang dicapai pada pasar baru,PPKL

komponen retribusi daerah yang mampu dengan rata-rata sebesar 9,29% masuk

memberikan pada kriteria sangat berkontribusi,

menyumbang

atau

kontribusi terhadap PAD (dengan pada

kriteria berkontribusi), tetapi ada penurunan dengan rata-rata 1,75%

pasar modern

mengalami

penurunan ata kenaikan itu dikarenakan masuk

ada hal yang mempengaruhi, seperti berkontribusi, pada pasar sidoharjo

berdirinya mini market dan kurangnya dengan rata-rata sebesar 7,88% masuk

ketegasan petugas pemungut retribusi pada kriteria sangat berkontribusi, pada

pasar.

pasar babat terjadi fluktuatif dengan rata-

d. Perbandingan

Antara Potensi

rata sebesar 5,5% masuk pada kriteria

Retribusi Pasar Dengan Target

kurang berkontribusi,

pasar

Retribusi Pasar.

blimbing/brondong terjadi fluktuatif Tabel 7. Perbandingan Antara Potensi dengan rata-rata sebesar 3,32% masuk

Retribusi Pasar Dengan Target pada kriteria kurang berkontribusi,

Retribusi Pasar Tahun 2015 pasar hewan terjadi penurunan dengan Potensi

No

Nama Pasar

Retribusi

Target Retribusi Pasar (Rp)

Prosentase

rata-rata sebesar 2,55% masuk pada Pasar (Rp)

Unit Pasar 1 Lamongan Baru

kriteria kurang berkontribusi, pasar dan PPKL

2 Unit Pasar Sidoharjo

ikan mengalami kenaikan dengan rata-

3 Unit Pasar Ikan

rata sebesar 8,95% masuk pada kriteria Unit Pasar

4 Blimbing/Brondon

g 5 Unit Pasar Hewan

sangat berkontribusi, pasar maduran 242.499.000

6 Unit Pasar Maduran

mengalami penurunan dengan rata-rata

7 Unit Lamongan Plaza

sebesar 0,15% masuk pada kriteria

8 Unit Pasar Modern

9 Unit Pasar Babat

kurang berkontribusi, pasar plaza

10 Unit Pasar Agrobis Babat

mengalami penurunan dengan rata-rata Sumber: Data Sekunder PD.Pasar sebesar 3,60% masuk pada kriteria

Kabupaten Lamongan, 2015 kurang berkontribusi, dan pada pasar

agrobis babat mengalami kenaikan

dengan rata-rata sebesar 4,45% masuk

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 365

5. PENUTUP

penerimaan retribusi pasar dirasa

masih kurang berpotensi. Berdasarkan

5.1 Simpulan

2. Rata-rata efektivitas pemungutan pembahasan mengenai potensi retribusi

pasar di Kabupaten pasar terhadap Pendapatan Asli

retribusi

Lamongan adalah sebesar 105,30%, Daerah di Kabupaten Lamongan,

hal ini menunjukkan bahwa secara dapat diambil beberapa kesimpulan

rata-rata pemungutan retribusi pasar sebagai berikut.

sudah berjalan secara efektif. Dan

1. Potensi retribusi pasar terhadap berdasarkan hasil perhitungan dari peningkatan PAD, yang dilihat dari

10 unit pasar juga menunjukkan perhitungan

bahwa penerimaan retribusi pasar retribusi

potensi

penerimaan

memiliki kriteria efektif dalam Lamongan yaitu potensi penerimaan

meningkatkan PAD Kabupaten retribusi pasar dari setiap unit pasar,

Lamongan.

dari hasil perhitungan itu diperoleh

3. Kontribusi penerimaan retribusi pasar bahwa dibandingkan dengan realisasi

terhadap Pendapatan Asli Daerah Retribusi Pasar tiap tahun yang di

Kabupaten Lamongan selama tahun dapat sangat berdeda jauh yaitu selalu

anggaran 2011- 2015 adalah rata-rata dibawah potensi. Hasil ini didapat

sebesar 1,85%, sedangkan kontribusi berdasarkan data yang ada, sedangkan

retribusi pasar terhadap retribusi masih banyak juga pedagang yang

daerah adalah sebesar 2,03%. belum terdata oleh pihak pasar dan

Peranan atau kontribusi retribusi pasar juga pelaksanaan pungutan yang

masih kurang berkontribusi sehingga dirasa masih kurang optimal serta

kurang menunjang pendapatan asli berdirinya mini market. Hal ini juga

daerah (PAD) berdasarkan data yang membuat kebocoran-kebocoran

Sedangkan dari hasil potensi

global.

10 unit pasar penerimaan yang seharusnya bias

menunjukkan bahwa hanya 3 unit lebih baik menjadi berkurang

pasar yang mengalami penurunan dan dikarenakan

7 mengalami kenaikan sehingga pemunggutan retribusi pasar dirasa

pelaksanaan

retribusi pasar berasal dari 10 unit masih kurang maksimal. Jadi potensi

pasar dan sebagai salah satu

366 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 366 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

yang tidak membayar retribusi sebagian

yang telah ditetapkan; menyumbang

sudah

mampu

c. Memberikan penyuluhan atau kontribusi terhadap PAD (kurang

atau

memberikan

sosialisasi secara intensif kepada berkontribusi) dan sebagian masih

wajib retribusi tentang hak dan perlu penataan kembali supaya

kewajiban serta manfaat dari mampu

retribusi yang dibayarkan baik kepada peningkatan PAD.

memberikan

kontribusi

bagi wajib retribusi maupun bagi Pemerintah Kabupaten Lamongan.

2. Meningkatkan efisiensi pemungutan Berdasarkan hasil kesimpulan di

5.2 Saran

yaitu dengan cara mengurangi biaya- atas,

biaya yang tidak perlu di mana rekomendasi yang dapat menjadi bahan

dapat diusulkan

beberapa

biaya pemungutan pertimbangan

persentase

diusahakan lebih rendah atau lebih Kabupaten

bagi

Pemerintah

kecil dari persentase peningkatan meningkatkan penerimaan retribusi

Lamongan

dalam

realisasi penerimaan sehingga dari pasar dalam menunjang peningkatan

tahun ke tahun pungutan retribusi pendapatan asli daerah (PAD) antara lain

menunjukkan adanya sebagai berikut.

pasar

peningkatan efisiensi.

3. Pemerintah Kabupaten Lamongan retribusi pasar sesuai dengan

1. Untuk meningkatkan penerimaan

agar lebih realistis dalam menentukan potensi yang ada dapat dilakukan

dan atau menetapkan target dengan cara:

penerimaan retribusi pasar dalam

a. Menjaring para wajib retribusi baru APBD berdasarkan perhitungan yang belum dikenai pungutan

potensi yang sebenarnya. Pengenaan retribusi

tarif retribusi pasar disesuaikan meningkatkan

sebelumnya

dengan

dengan tingkat layanan yang pemeriksaan dan pengawasan

kegiatan

diberikan kepada para wajib retribusi dilapangan.

seperti tarif untuk kios, los, dan

b. Menerapkan sanksi hukum kepada pelataran harus ditinjau ulang bukan wajib retribusi khususnya para

berdasarkan

luas saja tapi

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 367 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 367

6. Untuk meningkatkan penerimaaan potensi transaksi pembelian barang.

retribusi pasar perlu dibentuk Tim

dalam penentuan target untuk retribusi pasar perlu adanya pedoman

4. Dalam implementasi

kebijakan

retribusi pasar tersebut melalui bagi pelaksana kebijakan yang belum

Keputusan Bupati, yang mempunyai diatur dalam Peraturan Daerah perlu

tugas dan fungsi sebagai pengkaji dan pengaturan melalui kebijakan berupa

evaluator peningkatan pendapatan asli Peraturan Bupati, antara lain perlu

Juga menentukan, diterbitkan :

daerah.

menghitung, dan menetapkan target

a. Peraturan Bupati tentang Tata Cara

realisasi rertibusi.

Pengajuan Surat Keterangan Hak Pemakaian Tempat Berjualan.

DAFTAR PUSTAKA

b. Peraturan Bupati tentang Tata Cara Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Sektor Pelaksanaan Pemungutan dan

publik dan Akuntansi Keuangan Penyetoran Hasil Pemungutan

Daerah .Yogyakarta: YKPN. Retribusi Pasar daerah.

c. Peraturan Bupati tentang Tata Cara Perkembangan Retribusi Pasar

Handoko,Tri,Asep,.2012. Analisis

Pengurangan, Keringanan, dan

Sebagai Sumber pembebasan Retribusi Pasar.

Daerah

d. Peraturan Bupati tentang Tata Cara Kabupaten Pemalang Tahun 2007

Pembiayaan Otonomi Daerah di

2011 ,(Online), Pemanfaatan Insentif Pemungutan

(http://journal.unnes.ac.id/sju/inde Retribusi Pasar.

e. Peraturan Bupati tentang Tata Cara

x.php/edaj,diakses 2 Juni 2016).

Penghapusan Piutang Retribusi

Akbar dan Pasar Yang Sudah kedaluwarsa.

Kurniawan,

Hadryan,Putra. 2010. Analisis

5. Perlu dilakukan pengkajian dan Penerimaan Retribusi Pasar di

penataan terhadap pedagang pemilik Kota Surakarta. Skripsi tidak

tempat usaha yang tutup tidak diterbitkan. Surakarta: Program

melakukan aktifitas

berjualan

Akuntansi Fakultas sebagaimana mestinya fungsi pasar.

Studi

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret.

368 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

Munawir. 1990.

Peraturan Pemerintah Republik Perpajakan . Jakarta: Liberty.

Pokok-pokok

Indonesia Nomor 105 Tahun 2000

Tentang Pengelolaan Narbuko, Cholid dan Achmadi, Abu.

Pertanggungjawaban Keuangan 2004. Metodologi Penelitian.

Daerah.

Jakarta: Gramedia.

Saidi, Muhammad Djafar. 2007. Nasution. 1996. Metode Penelitian

Hukum Pajak . Naturalistik-Kualitatif . Bandung

Pembaharuan

Jakarta: Grafindo. :Tarsito.

Santoso, Bagus. 1995. Pengantar Ilmu Patmawati, Dewi. 1996. Efektivitas

Hukum Pajak . Bandung: Citra Pemungutan Retribusi Pasar

Umbara.

Guna Meningkatkan Pendapatan

Siagian. 1997. Manajemen Sumber Daya Muhammadiyah Malang.

Asli Daerah .

Universitas

Manusia . Jakarta: Bumi Aksara

Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Soemitro, Rochmat.1990. Perundang- Nomor 6 Tahun 2009 Tentang

undangan Pajak di Indonesia . Pengurusan Pasar Kab.Lamongan.

Jakarta: PT.Eresco.

Peraturan Bupati Lamongan nomor 12 Soeparmoko.2002. Ekonomi Publik tahun 2010 tentang Pajak Daerah

Untuk Keuangan dan Pemerintah dan Retribusi daerah

Daerah .Yogyakarta: Andi Ofset.

SK Direktur PD.Pasar Kab.Lamongan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 No.188/16/KEP/413.501/2013

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 dengan persetujuan keputusan

Tentang Pemerintahan Daerah Bupati Lamongan

Undang-Undang Republik Indonesia SK

No.188/885/Kep/413.013/2013 Nomor 28 Tahun 2009 Tentang

tentang tarif iuran tempat/sewa Pajak Daerah dan Pendapatan

tempat berjualan dan biaya-biaya

Daerah.

lain pada PD. Pasar Kab. Lamongan.

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 369

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah.

370 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25