EVALUASI RETRIBUSI PASAR PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BATANG PADA TAHUN 2010-2012 Evaluasi Retribusi Pasar Pada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Batang Pada Tahun 2010-2012.

(1)

EVALUASI RETRIBUSI PASAR PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BATANG PADA TAHUN 2010-2012

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

Disusun Oleh: ACHMAD RIWANA

A. 210 090 164

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

(3)

1

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirohmanirrohim,

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Achmad Riwana NIM : A 210 090 164

Fakultas/ Jurusan : FKIP/ Pendidikan Akuntansi Jenis : Skripsi

Judul : EVALUASI RETRIBUSI PASAR PADA

PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BATANG PADA TAHUN 2010-2012

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:

1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalihmediakan/ mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hokum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, Oktober 2013 Yang Menyerahkan

ACHMAD RIWANA A. 210 090 164


(4)

2 ABSTRAK

EVALUASI RETRIBUSI PASAR PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BATANG PADA TAHUN 2010-2012

Achmad Riwana. A210090164. Progam Studi Pendidikan Akuntansi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Besarnya tingkat kontribusi sumbangan retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Batang pada tahun 2010-2012, 2) Laju tingkat pertumbuhan pemungutan retribusi pasar di Kabupaten Batang pada tahun 2010-2012.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi yang digunakan adalah realisasi retribusi pasar dan pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2010-2012. Dalam penelitian ini tidak menggunakan sampel dan sampling karena populasi kurang dari 100 serta semua populasi yang ada dijadikan subyek penelitian. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder serta instrumen pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, wawancara dan dokumentasi.

Berdasarkan dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Kontribusi retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Batang selama tahun anggaran 2010 sampai 2012 mengalami penurunan yakni pada tahun 2010 sebesar 3,36 % menjadi 2,56 % pada tahun 2011 serta pada tahun 2012 menjadi 1,92 %, sehingga rata-rata kontribusi retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah sebesar 2,61 %. 2) Laju pertumbuhan retribusi pasar di Kabupaten Batang selama tahun anggaran 2010 sampai 2012 mengalami kenaikan yang cukup besar yaitu dari tahun 2011 sebesar 1,00 % menjadi 5,73 % pada tahun 2012, sehingga rata-rata laju pertumbuhan retribusi pasar selama tahun anggaran 2010 sampai 2012 sebesar 3,37 %.

Kata kunci: Pendapatan Asli Daerah (PAD), Retribusi Pasar, Kontribusi dan Laju Pertumbuhan.


(5)

3 PENDAHULUAN

Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional tidak dapat dipisahkan dari Keuangan Daerah dan Pembangunan Daerah karena pada dasarnya pembangunan itu dilaksanakan ditiap-tiap daerah. Dalam pengembangan daerah sudah barang tentu dibutuhkan peningkatan pendayagunaan potensi daerah secara optimal. Oleh karena itu, perlu dilaksanakannya pengolahan dan penyerahan dana pembangunan yang efektif dan efisien.

Pengelolaan Pemerintah Daerah di Indonesia memasuki babak baru dengan dilaksanakannya otonomi daerah sejak tahun 2001. Otonomi daerah ini ditandai dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menyebutkan bahwa otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan, serta Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Peranan Pemerintah Daerah dalam menggali dan mengembangkan berbagai potensi daerah sebagai sumber penerimaan daerah sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas pemerintah, pembangunan dan pelaksanaan masyarakat daerah. Oleh karena itu kemampuan administrasi pemerintah daerah sangat berpengaruh terhadap realisasi penerimaan pendapatan, alokasi tanggung jawab pelaksanaan pungutan dan pengenaan pajak terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini sesuai dengan konsekuensi dari asas desentralisasi, dibentuknya unit-unit pemerintah setempat yang sering disebut daerah otonom, yaitu daerah yang berkewajiban dan berhak untuk mengurus dan mengatur rumah tangganya sendiri.

Otonomi yang diberikan kepada daerah Kabupaten dan Kota dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang seluas-luasnya dan bertanggung jawab kepada Pemerintah Pusat secara proporsional. Hal ini ditegaskan oleh Kaloh (2002:46) bahwa “Otonomi Daerah adalah otonomi bagi rakyat daerah bukan otonomi daerah dalam pengertian wilayah atau teritorial tertentu di tingkat atau wilayah lokal”. Sedangkan menurut Halim (2001:64)


(6)

4

“Keberhasilan otonomi daerah bergantung dari kesiapan masing-masing daerah dalam menghadapi atau mengolah potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang berfungsi sebagai motor penggerak jalannya roda pemerintahan daerah karena keberhasilan pembangunan daerah akan menunjang pembangunan nasional”.

Kabupaten Batang sebagai daerah otonom di wilayah Provinsi Jawa Tengah diberi kewenangan untuk mengatur serta menggali sumber daya yang ada sesuai dengan potensi dan keadaan daerah sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sendiri untuk membiayai kegiatan rumah tangganya sendiri.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber penerimaan daerah serta gambaran potensi keuangan daerah yang pada umumnya mengandalkan unsur dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Perusahaan Daerah termasuk didalamnya pendapatan lain di luar pajak dan retribusi daerah. Pemerintah menyadari bahwa sektor pajak dan retribusi daerah merupakan sektor penyumbang angka terbesar dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurut Halim (2004:64) yang dikutip dari Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, yaitu: “Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber-sumber ekonomi daerah”. Sedangkan menurut Kertabudi (2007:2) “Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan undang-undang”. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Asli Daerah adalah semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber-sumber ekonomi dalam wilayahnya sendiri didasarkan pada undang-undang.

Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber Pandapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Batang yang penting karena pada setiap tahunnya memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap penerimaan pendapatan asli daerah. Menurut Mardiasmo (2008:14) yang dikutip dari Undang-Undang No. 18 tahun 1997 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 34 tahun 2000


(7)

5

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah menjelaskan bahwa “Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pemungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan”.

Dari sekian banyak Retribusi Daerah, Retribusi Pasar merupakan aspek yang memberi kontribusi penting terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun demikian, pengelolaan Retribusi Pasar di daerah masih belum efektif. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman Pemerintah Kabupaten/ Kota akan potensi sumber dana yang ada di dalam Retribusi Pasar.

Mengingat pentingnya Retribusi Pasar sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka Kabupaten Batang harus berusaha untuk mencapai target penerimaan retribusi pasar yang telah ditentukan dan tetapkan serta untuk meningkatkan pemungutan retribusi pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dapat digunakan untuk membiayai urusan rumah tangganya sendiri. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik mengambil judul “EVALUASI RETRIBUSI PASAR PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BATANG PADA TAHUN 2010-2012”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Besarnya tingkat kontribusi sumbangan retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Batang pada tahun 2010-2012, 2) Laju tingkat pertumbuhan pemungutan retribusi pasar di Kabupaten Batang pada tahun 2010-2012.

METODE PENELITIAN

Metode dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, karena kegiatan penelitian ini tidak terbatas sampai mengumpulkan dan menyusun data saja namun juga menganalisis, menggambarkan apa adanya serta mengevaluasi data. Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang menggunakan data berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar maupun yang diangkakan.


(8)

6

Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi (DISPERINDAGKOP) Kabupaten Batang. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai dengan selesai. Sumber data yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah data penerimaan retribusi pasar dan pendapatan asli daerah Kabupaten Batang dari tahun 2010-2012. Dalam penelitian kualitatif jumlah sample bukan merupakan kriteria utama, akan tetapi lebih ditekankan kepada sumber data yang dapat memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik dan instrumen pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (DISPERINDAGKOP) merupakan salah satu Dinas yang ada di Pemerintahan Kabupaten Batang yang terletak di Jl. Brigjend Slamet Riyadi No. 27. Dinas tersebut membawahi pasar-pasar yang tersebar di 15 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Batang.

Data pendapatan asli daerah dan realisasi retribusi pasar Kabupaten Batang diperlukan untuk mengetahui kontribusi retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah serta mengenai laju pertumbuhan retribusi pasar tiap tahunnya di Kabupaten Batang sehingga populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan penerimaan retribusi pasar pada tahun 2010 sampai 2012. Sampel maupun sampling dalam penelitian ini tidak ada karena populasi yang digunakan kurang dari 100 sehingga populasinya dijadikan subyek penelitian. Data penerimaan retribusi pasar dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Batang pada tahun 2010-2012 tersebut di bawah ini:


(9)

7

Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Batang

Tahun Anggaran 2010-2012 Tahun Anggaran Target Pendapatan

Asli Daerah (Rp)

Realisasi Pendapatan Asli Daerah (Rp)

Kontribusi (%) 2010 50. 528. 539. 851,- 45. 421. 689. 588,- 89, 89 2011 57. 637. 056. 213,- 60. 155. 029. 031,- 104, 37 2012 75. 160. 471. 498,- 84. 720. 049. 515,- 112, 72

Realisasi Retribusi Pasar Kabupaten Batang Tahun Anggaran 2010-2012

Tahun Anggaran Target Retribusi Pasar (Rp)

Realisasi Retribusi Pasar (Rp)

Kontribusi (%) 2010 1. 521. 456. 000,- 1. 523. 563. 761,- 100, 14 2011 1. 538. 456. 000,- 1. 538. 843. 272,- 100, 03 2012 1. 625. 737. 500,- 1. 627. 087. 899,- 100, 08

1. Menghitung Kontribusi Retribusi Pasar Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Untuk mengetahui kontribusi retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah digunakan rumus (Abdul Halim, 2001:154) sebagai berikut:

Kontribusi =

x

100%

Sehingga dalam perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh angka jika dilihat dari hasil prosentase kontribusi retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah dari tahun 2010 sampai 2012 mengalami penurunan yakni pada tahun 2010 sebesar 3,36 %, menjadi sebesar 2,56 % pada tahun 2011 serta pada tahun 2012 menjadi sebesar 1,92 %. Hal ini disebabkan


(10)

8

karena Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Batang dari tahun 2010 sampai 2012 mengalami kenaikan atau melebihi target yang sudah ditentukan, yakni pada tahun 2010 target yang direncanakan sebesar Rp 50.528.539.851,- sedangkan realisasinya sebesar Rp 45.421.689.588,- atau sebesar 89,89%. Pada tahun 2011 target yang direncanakan sebesar Rp 57.637.056.213,- sedangkan realisasinya sebesar Rp 60.155.029.031,- atau sebesar 104,37 % serta pada tahun 2012 target yang direncanakan sebesar Rp 75.160.471.498,- sedangkan realisasinya sebesar Rp 84.720.049.515,- atau sebesar 112,72 % sehingga realisasi retribusi pasar memberikan kontribusi yang kecil karena realisasi retribusi pasar dari tahun 2010 sampai 2012 mengalami fluktuasi yang tidak sebanding dengan kenaikan pendapatan asli daerah.

2. Laju Pertumbuhan Retribusi Pasar

Untuk mengetahui besarnya laju pertumbuhan retribusi pasar tiap tahun, digunakan rumus (Abdul Halim, 2001:155) sebagai berikut:

=

(

1)

(

1) × 100%

Keterangan:

= Laju pertumbuhan retribusi pasar per tahun.

= Realisasi penerimaan retribusi pasar pada tahun tertentu.

(

1)

= Realisasi penerimaan retribusi pasar tahun sebelumnya.

Sehingga dalam perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut dapat dikatakan bahwa laju pertumbuhan retribusi pasar di Kabupaten Batang mengalami kenaikan yang cukup besar yakni pada tahun 2011 sebesar 1,00 %


(11)

9

menjadi 5,73% pada tahun 2012. Dengan kata lain apabila dihitung laju pertumbuhan retribusi pasar selama tahun anggaran 2010 sampai 2012, rata-rata laju pertumbuhannya di Kabupaten Batang adalah sebesar 3,37 %. Hal ini dikarenakan target yang ditetapkan oleh DISPERINDAGKOP Kabupaten Batang mengenai pendapatan retribusi pasar pada tahun 2010-2012 selalu melebihi target yang sudah direncanakan, yakni pada tahun 2010 target yang direncanakan sebesar Rp 1.521.456.000,- sedangkan realisasinya sebesar Rp 1.523.563.761,- atau sebesar 100,14%. Pada tahun 2011 target yang direncanakan sebesar Rp 1.538.456.000,- sedangkan realisasinya sebesar Rp 1.538.843.272,- atau sebesar 100,03%. Pada tahun 2012 target yang direncanakan sebesar Rp 1.625.737.500,- sedangkan realisasinya sebesar Rp 1.627.087.899,- atau sebesar 100,08%.

KESIMPULAN

Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kontribusi retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Batang selama tahun anggaran 2010 sampai 2012 mengalami penurunan yakni pada tahun 2010 sebesar 3,36 % menjadi 2,56 % pada tahun 2011 serta pada tahun 2012 menjadi 1,92 %, sehingga rata-rata kontribusi retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah sebesar 2,61 %.

2. Laju pertumbuhan retribusi pasar di Kabupaten Batang selama tahun anggaran 2010 sampai 2012 mengalami kenaikan yang cukup besar yaitu dari tahun 2011 sebesar 1,00 % menjadi 5,73 % pada tahun 2012, sehingga rata-rata laju pertumbuhan retribusi pasar selama tahun anggaran 2010 sampai 2012 sebesar 3,37 %.


(12)

10

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2000. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Anonim. 2004. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah

Anonim. 2004. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Halim, Abdul. 2001. Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat Kaloh, J. 2002. Mencari Bentuk Otonomi Daerah. Jakarta: PT Rineka Cipta Kertabudi, Djamu. 2007. Selayang Pandang Dinas Pendapatan Daerah. Soreang

Kab. Bandung

Mardiasmo. 2008. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: CV Andi Offset


(1)

5

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah menjelaskan bahwa “Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pemungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan”.

Dari sekian banyak Retribusi Daerah, Retribusi Pasar merupakan aspek yang memberi kontribusi penting terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun demikian, pengelolaan Retribusi Pasar di daerah masih belum efektif. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman Pemerintah Kabupaten/ Kota akan potensi sumber dana yang ada di dalam Retribusi Pasar.

Mengingat pentingnya Retribusi Pasar sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka Kabupaten Batang harus berusaha untuk mencapai target penerimaan retribusi pasar yang telah ditentukan dan tetapkan serta untuk meningkatkan pemungutan retribusi pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dapat digunakan untuk membiayai urusan rumah tangganya sendiri. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik mengambil judul “EVALUASI RETRIBUSI PASAR PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BATANG PADA TAHUN 2010-2012”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Besarnya tingkat kontribusi sumbangan retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Batang pada tahun 2010-2012, 2) Laju tingkat pertumbuhan pemungutan retribusi pasar di Kabupaten Batang pada tahun 2010-2012.

METODE PENELITIAN

Metode dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, karena kegiatan penelitian ini tidak terbatas sampai mengumpulkan dan menyusun data saja namun juga menganalisis, menggambarkan apa adanya serta mengevaluasi data. Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang menggunakan data berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar maupun yang diangkakan.


(2)

6

Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi (DISPERINDAGKOP) Kabupaten Batang. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai dengan selesai. Sumber data yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah data penerimaan retribusi pasar dan pendapatan asli daerah Kabupaten Batang dari tahun 2010-2012. Dalam penelitian kualitatif jumlah sample bukan merupakan kriteria utama, akan tetapi lebih ditekankan kepada sumber data yang dapat memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik dan instrumen pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (DISPERINDAGKOP) merupakan salah satu Dinas yang ada di Pemerintahan Kabupaten Batang yang terletak di Jl. Brigjend Slamet Riyadi No. 27. Dinas tersebut membawahi pasar-pasar yang tersebar di 15 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Batang.

Data pendapatan asli daerah dan realisasi retribusi pasar Kabupaten

Batang diperlukan untuk mengetahui kontribusi retribusi pasar terhadap

pendapatan asli daerah serta mengenai laju pertumbuhan retribusi pasar tiap

tahunnya di Kabupaten Batang sehingga populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan

penerimaan retribusi pasar pada tahun 2010 sampai 2012. Sampel maupun

sampling dalam penelitian ini tidak ada karena populasi yang digunakan kurang

dari 100 sehingga populasinya dijadikan subyek penelitian. Data penerimaan

retribusi pasar dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Batang pada tahun


(3)

7

Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Batang

Tahun Anggaran 2010-2012

Tahun Anggaran Target Pendapatan Asli Daerah (Rp)

Realisasi Pendapatan Asli Daerah (Rp)

Kontribusi (%) 2010 50. 528. 539. 851,- 45. 421. 689. 588,- 89, 89 2011 57. 637. 056. 213,- 60. 155. 029. 031,- 104, 37 2012 75. 160. 471. 498,- 84. 720. 049. 515,- 112, 72

Realisasi Retribusi Pasar Kabupaten Batang Tahun Anggaran 2010-2012

Tahun Anggaran Target Retribusi Pasar (Rp)

Realisasi Retribusi Pasar (Rp)

Kontribusi (%)

2010 1. 521. 456. 000,- 1. 523. 563. 761,- 100, 14 2011 1. 538. 456. 000,- 1. 538. 843. 272,- 100, 03 2012 1. 625. 737. 500,- 1. 627. 087. 899,- 100, 08

1. Menghitung Kontribusi Retribusi Pasar Terhadap Pendapatan Asli Daerah Untuk mengetahui kontribusi retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah digunakan rumus (Abdul Halim, 2001:154) sebagai berikut:

Kontribusi =

x

100%

Sehingga dalam perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh

angka jika dilihat dari hasil prosentase kontribusi retribusi pasar terhadap

pendapatan asli daerah dari tahun 2010 sampai 2012 mengalami penurunan

yakni pada tahun 2010 sebesar 3,36 %, menjadi sebesar 2,56 % pada tahun


(4)

8

karena Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Batang dari tahun 2010 sampai

2012 mengalami kenaikan atau melebihi target yang sudah ditentukan, yakni

pada tahun 2010 target yang direncanakan sebesar Rp 50.528.539.851,-

sedangkan realisasinya sebesar Rp 45.421.689.588,- atau sebesar 89,89%.

Pada tahun 2011 target yang direncanakan sebesar Rp 57.637.056.213,-

sedangkan realisasinya sebesar Rp 60.155.029.031,- atau sebesar 104,37 %

serta pada tahun 2012 target yang direncanakan sebesar Rp 75.160.471.498,-

sedangkan realisasinya sebesar Rp 84.720.049.515,- atau sebesar 112,72 %

sehingga realisasi retribusi pasar memberikan kontribusi yang kecil karena

realisasi retribusi pasar dari tahun 2010 sampai 2012 mengalami fluktuasi

yang tidak sebanding dengan kenaikan pendapatan asli daerah.

2. Laju Pertumbuhan Retribusi Pasar

Untuk mengetahui besarnya laju pertumbuhan retribusi pasar tiap tahun, digunakan rumus (Abdul Halim, 2001:155) sebagai berikut:

=

(

1)

(

1) × 100%

Keterangan:

=

Laju pertumbuhan retribusi pasar per tahun.

=

Realisasi penerimaan retribusi pasar pada tahun tertentu. (

1)

=

Realisasi penerimaan retribusi pasar tahun sebelumnya.

Sehingga dalam perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut dapat

dikatakan bahwa laju pertumbuhan retribusi pasar di Kabupaten Batang


(5)

9

menjadi 5,73% pada tahun 2012. Dengan kata lain apabila dihitung laju

pertumbuhan retribusi pasar selama tahun anggaran 2010 sampai 2012,

rata-rata laju pertumbuhannya di Kabupaten Batang adalah sebesar 3,37 %. Hal ini

dikarenakan target yang ditetapkan oleh DISPERINDAGKOP Kabupaten

Batang mengenai pendapatan retribusi pasar pada tahun 2010-2012 selalu

melebihi target yang sudah direncanakan, yakni pada tahun 2010 target yang

direncanakan sebesar Rp 1.521.456.000,- sedangkan realisasinya sebesar Rp

1.523.563.761,- atau sebesar 100,14%. Pada tahun 2011 target yang

direncanakan sebesar Rp 1.538.456.000,- sedangkan realisasinya sebesar Rp

1.538.843.272,- atau sebesar 100,03%. Pada tahun 2012 target yang

direncanakan sebesar Rp 1.625.737.500,- sedangkan realisasinya sebesar Rp

1.627.087.899,- atau sebesar 100,08%.

KESIMPULAN

Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kontribusi retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Batang selama tahun anggaran 2010 sampai 2012 mengalami penurunan yakni pada tahun 2010 sebesar 3,36 % menjadi 2,56 % pada tahun 2011 serta pada tahun 2012 menjadi 1,92 %, sehingga rata-rata kontribusi retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah sebesar 2,61 %.

2. Laju pertumbuhan retribusi pasar di Kabupaten Batang selama tahun anggaran 2010 sampai 2012 mengalami kenaikan yang cukup besar yaitu dari tahun 2011 sebesar 1,00 % menjadi 5,73 % pada tahun 2012, sehingga rata-rata laju pertumbuhan retribusi pasar selama tahun anggaran 2010 sampai 2012 sebesar 3,37 %.


(6)

10

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2000. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Anonim. 2004. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah

Anonim. 2004. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Halim, Abdul. 2001. Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat Kaloh, J. 2002. Mencari Bentuk Otonomi Daerah. Jakarta: PT Rineka Cipta Kertabudi, Djamu. 2007. Selayang Pandang Dinas Pendapatan Daerah. Soreang

Kab. Bandung

Mardiasmo. 2008. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: CV Andi Offset