HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISIF DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA Hubungan Antara Pola Asuh Permisif Dengan Sikap Terhadap Perilaku Seks Bebas Pada Remaja.
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISIF DENGAN SIKAP
TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Dalam mencapai derajad Sarjana S-1
Diajukan oleh:
Eni Suparni
F100110081
Kepada
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISIF DENGAN SIKAP
TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Peryaratan Memperoleh
Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Diajukan oleh:
Eni Suparni
F100110081
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ii
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISIF DENGAN SIKAP
TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Eni_suparni@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah: 1). Untuk mengetahui hubungan antara pola asuh
permisif dengan sikap terhadap perilaku seks bebas pada remaja. 2) untuk
mengetahui tingkat sikap terhadap perilaku seks bebas pada siswa. 3) untuk
mengetahui tingkat pola asuh permisif pada siswa. Hipotesis yang di ajukan
adalah: Ada hubungan yang positif antara pola asuh permisif dengan sikap
terhadap perilaku seks bebas pada remaja. subjek penelitian ini adalah siswa-siswi
kelas XI SMA N 1 Karangdowo berjumlah 76 siswa. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara cluster random sampling. Sedangkan metode
pengumpulan data menggunakan skala sikap terhadap perilaku seks bebas dan
skala pola asuh permisif. Metode analisis data menggunakan teknik korelasi
product moment. Berdasarkan analisis ada hubungan yang positif yang signifikan
antara pola asuh permisif dengan sikap terhadap perilaku seks bebas, ditunjukkan
dengan nilai rxy= 0,297 dengan p < 0,05. Artinya semakin tinggi pola asuh
permisif orang tua maka semakin tinggi sikap remaja terhadap perilaku seks
bebas. Pola asuh permisif pada subjek penelitian tergolong rendah, ditunjukkan
dengan rerata empirik = 46,51 lebih rendah dan rerata hipotetik = 67,5. Sikap
terhadap perilaku seks bebas pada subjek penelitian tergolong sedang ditunjukkan
dengan rerata empirik =67,45 lebih rendah dan rerata hipotetik = 75. Sumbangan
efektif pola asuh permisif terhadap sikap perilaku seks bebas sebesar 8,82% yang
berarti masih ada 91,18% variabel-variabel lain yang mempengaruhi sikap
terhadap perilaku seks bebas selain variabel pola asuh permisif.
Kata kunci: pola asuh permisif, sikap terhadap perilaku seks bebas, remaja
vi
indonesia. Pemahaman yang kurang
Pendahuluan
Pemahaman masyarakat tentang
tentang perilaku seksual pada masa
seksualitas sampai saat ini masihlah
remaja sangatlah merugikan bagi
kurang.
para
Pengetahuan
tentang
remaja
termasuk
juga
seksualitas ataupun perkembangan
keluarganya, sebab pada masa ini
seksual yang seharusnya dipahami
remaja
oleh
perkembangan
masyarakat.
tentang
perilaku
Perkembangan
seksual
remaja
mengalami
diantaranya
berbagai
yang
yaitu
penting
perkembangan
merupakan salah satu pemahaman
kognitif, emosi, sosial dan yang
yang penting untuk diketahui oleh
terahir
masyarakat,
masa
Perkembangan ini berlangsung sekita
remaja merupakan masa peralihan
rumur 12 tahun sampai 20 tahun.
dari
(Soetjiningsih, 2010).
karena
perilaku
pada
seksual
anak-anak
menjadi perilaku seksua lremaja
Masa
seksual.
Survei
Komisi
merupakan
Penanggulangan AIDS (KPA) di
suatu tahapan dengan perubahan
Indonesia, belum lama ini juga
yang cepat dan penuh tantangan yang
menyatakan bahwa, secara nasional
sulit. Terkadang tantangan ini sulit
terdata bahwa ada sebanyak 66
untuk
persen remaja putri usia sekolah
diatasi,
remaja
adalah
karena
meskipun
secara fisik sudah dewasa namun
menengah
belumtentu
psikologis.
sekolah menengah atas (SMA) tidak
Kejadian serupa tidak jarang terjadi
lagi perawan yang artinya pada usia
di
sekolah
berbagai
secara
negara
termasuk
1
pertama
tersebut
(SMP)
mereka
dan
sudah
mengenal seks bebas (Gunawan,
aturan-aturan
2014).
(dirumah) dan sebagai pencegahan
Menurut Penelitian Survei
Kesehatan
Reproduksi
orang
didalam
tua
keluarga
berupaya
untuk
Remaja
mengendalikan atau mengontrol anak
Indonesia (SKRRI) padatahun2007,
agar tidak terjerumus (Gunawan,
perilaku seks bebas bukanlah hal
2014).
yang aneh dalam kehidupan remaja
Berdasarkan uraian di atas salah
Indonesia. Data menunjukkan bahwa
satu
1% remaja wanita dan 6% remaja
berhubungan
pria
menjalani
seksual adalah pola asuh orang tua.
perilaku seks bebas dan 26 %
Berdasarkan analisa World Health
mengetahui
Organization (WHO) pada berbagai
mengaku
melakukan
telah
teman
seks
mereka
bebas
diluar
(Nurlaila, 2012).
Seks bebas di kalangan pelajar
faktor
penting
dengan
literatur
kesehatan
seluruh
dunia
yang
perilaku
reproduksidari
yang
menyatakan
bahwa pola asuh merupakan faktor
adalah fenomena yang tidak asing
risiko
lagi. Saat ini kebanyakan orang tua
seksual.
sangat khawatir kepada anaknya dan
remajadengan orang tua menunda
tidak sedikit orang tua berdoa agar
bahkan
mengurangi
perilaku
anak-anaknya tidak menjadi salah
hubungan
seksual
remaja.
satu pelakunya. Dengan peristiwa
Pengawasan dari orang tua yang
tersebut
menjadikan
kurang akan mempercepat remaja
waspada,
dengan
orang
tua
memberikan
berat
melakukan
2
terhadap
Interaksi
pada
hubungan
perilaku
antara
seksual.
Pengawasan orang tua merupakan
berbeda bagi remaja (Soetjiningsih,
faktor penting yang mempengaruhi
2010).
perilaku seksual remaja. Remaja
yang
diawasi
menunda
orangtuanya
bahkan
Remaja yang memiliki orang tua
akan
dengan
menghindari
hubungan seksual sedangkan
pola
asuh
permisif,
cenderung memiliki kerentanan yang
pada
tinggi terhadap perilaku seks bebas.
remajatanpa pengawasan orang tua
Hal ini dikarenakan orang tua yang
akan melakukan hubungan seksual
permisif tidak terlalu mengawasi
pertama pada usia lebih dini Nursal
anak-anaknya. Sehingga anak merasa
(Hidayah dkk, 2013).
bebas untuk melakukan perbuatan
Keluarga
yang
cukup
perkembangan
keluarga
sosial
memiliki
meletakkan
yang anak lakukan meskipun itu
bagi
tidak baik untuk dirinya sendiri.
karena
Remaja yang memiliki orang tua
besar
remaja
merupakan
yang
pengaruh
lingkungan
pertama,
dasar
yang
yang
pola
asuhnya
permisif
,kebanyakan dari mereka mempunyai
kepribadian
orang
tua
yang
sibuk
bekerja,
remaja. Selain orang tua, saudara
sehingga perhatian orang tua kepada
kandung dan posisi anak dalam
anak berkurang. Dengan perhatian
keluarga
bagi
yang kurang maka anak akan lebih
remaja. Pola asuh orang tua sangat
leluasa melakukan hal hal negatif
besar pengeruhnya bagi remaja.Pola
(Novanti dkk, 2013).
juga
berpengaruh
asuh otoriter, demokatis ataupun
permisif memberikan dampak yang
3
Dari
permasalahan
yang
a.
Asapek
kognisi,
merupakan
dipaparkan diatas, maka masalah
keyakinan
penelitian
perilaku seks bebas..
sebagai
ini
dapat
berikut
:
dirumuskan
“apakah
ada
b.
individu
Aspek afeksi, yaitu perasaan
hubungan pola asuh permisif dengan
positif
sikap terhadap perilaku seks bebas
perilaku seks bebas.
pada remaja”, penulis bermaksud
c.
terhadap
dan
Konasi,
negatif
yaitu
terhadap
kecenderungan
melakukan penelitian dengan judul
untuk melakukan hubungan seks
“Hubungan
bebas
Permisif
Antara
dengan
Pola
Sikap
Asuh
terhadap
melibatkan
Pengertian Seks bebas sendiri
hubungan
dilakukan
pranikah
seksual
(tanpa
mereka
menganggap bahwa hal tersebut
Perilaku Seks Bebas pada Remaja”.
adalah
karena
dua
orang
memiliki jenis kelamin yang
yang
berbeda dan hal itu didasari oleh
ada
suka sama suka asalkan mereka
hubungan nikah yang sah secara
tidak
hukum) dan sering berganti pasangan
merugikan pihak lain.
(Angelina & Matulessy, 2013).
Satriawan
mengelompokkan beberapa
yang
mengganggu
atau
Adapun faktor-faktor sikap
(2003)
terhadap perilaku seks bebas menurut
aspek
(Prihatin, 2007) yaitu: pengalaman
sikap terhadap perilaku seks bebas,
pribadi,
penagruh
orang
yang
yaitu:
dianggap
penting,
didikan
atau
asuhan
orang
tua,
pengaruh
kebudayaan, lembaga pendidikan dan
4
lembaga agama, media massa dan
Karangdowo
yang terahir adalah faktor emosional.
orang. Populasi dalam penelitian ini
adalah
Tujuan dari penelitian ini
2.
3.
Pelajar
jumlah
SMA
N
76
1
Karangdowo Kelas XI yang terdiri
adalah:
1.
dengan
Untuk
mengetahui
dari
hubungan
8
kelas
203
dengan
jumlah
siswa.
Sample
antara pola asuh permisif dengan
keseluruhan
sikap terhadap perilaku seks
penelitian ini 8 kelas di acak dan
pada remaja Untuk mgetahui
diambil
tingkat perilaku menyontek pada
penelitian. Alat ukur yang digunakan
siswa.
adalah skala pola asuh permisif dan
Untuk mengetahui tingkat sikap
skala sikap terhadap perilaku seks
terhadap perilaku seks bebas
bebas. Peneliti menguji validitas dan
pada siswa.
uji reliabilitas, sedangkan untuk uji
Untuk mengetahui tingkat pola
hipotesis
asuh permisif pada siswa
product moment dari Karl Pearson
3
kelas
untuk
menggunakan
sample
korelasi
(Hadi, 2000).
Metode Penelitian
Identifikasi Variabel Penelitian
Hasil Dan Pembahasan
adalah:
Berdasarkan
hasil
analisis
Variabel bebas : pola asuh permisif
yang
Variabel tergantung : sikap terhadap
hubungan yang signifikan antara pola
perilaku seks bebas.
asuh permisif dengan sikap terhadap
Subjek dalam penelitian ini
adalah
Pelajar
SMA
N
telah
dilakukan,
diperoleh
perilaku seks bebas yang ditunjukkan
1
oleh nilai r sebesar 0,297 dengan p <
5
0,05. Hal ini berarti variabel pola
melakukan perilaku seks bebas atau
asuh permisif diri dapat dijadikan
perilaku seksual remaja
prediktor untuk mengukur sikap
Berdasarkan hasil penelitian
terhadap perilaku seks bebas. Artinya
yang dilakukan diketahui bahwa pola
semakin tinggi pola asuh permisif
asuh permisif pada siswa – siswi
maka semakin tinggi sikap terhadap
kelas XI SMA N 1 Karangdowo
perilaku seks bebas yang dilakukan.
tergolong
Hal ini sesuai dengan penelitian yang
ditunjukkan dengan rerata empirik
dilakukan oleh Hidayah,dkk (2013)
sebesar 46,51 lebih rendah dari rerata
yang mengatakan bahwa faktor yang
hipotetik
memepengaruhi remaja melakukan
penelitian
perilaku seksual diantaranya adalah
empirik sikap terhadap perilaku seks
pengetahuan, sikap, usia pubertas,
bebas pada siswa-siswi kelas XI
status perkawinan orang tua , pola
SMA N1 Karangdowo tergolong
asuh orang tua.
sedang , hal ini ditunjukkan dari hasil
Dalam
sebesar
Hal
67,5.
menunjukkan
ini
Hasil
rerata
ini
rerata empirik sebesar 67,45 yang
menyatakan bahwa pola asuh orang
lebih rendah dari rerata hipotetik
tua merupakan faktor risiko berat
sebesar 75.
terhadap
penelitian
rendah.
perilaku
seksual.
Siswa yang memiliki pola
Pengawasan dari orang tua atau pola
asuh permisif berarti siswa tersebut
asuh orang tua yang kurang akan
kurang perhatian dan pengawasan
mempengaruhi sika remaja dalam
dari orang tuanya, maka anak akan
melakukan apapun
6
hal-hal yang
ingin
dilakukan,
meskipun
hal
Penelitian
ini
telah
tersebut dilarang.dan tidak sesuai
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
dengan norma. Hal tersebut sesuai
namun
dengan pendapat Novanti,dkk (2013)
kelemahan sebagai berikut, Sampel
yang menyatakan bahwa Remaja
yang digunakan dalam penelitian
yang memiliki orang tua dengan pola
terbatas pada satu lokasi yaitu di
asuh permisif, cenderung memiliki
SMA N 1 Karangdowo, sehingga
kerentanan
hasil dari penelitian tidak dapat
perilaku
yang
seks
tinggi terhadap
bebas.
Hal
ini
masih
besar.
tidak
variabel
anaknya.
mengawasi
Sehingga
anak
beberapa
diterapkan untuk populasi yang lebih
dikarenakan orang tua yang permisif
terlalu
terdapat
anakmerasa
dan
Terdapat
lain
mempengaruhi
yang
sikap
beberapa
dapat
terhadap
bebas untuk melakukan perbuatan
perilaku seks bebas yang tidak ikut
yang anak lakukan meskipun itu
diteliti dalam penelitian ini, misalnya
tidak
media massa,pengaruh kebudayaan
baik
untuk
dirinyasendiri.
Remaja yang memiliki orang tua
dan lain
yang
Kesimpulan
pola
asuhnya
permisif
,
kebanyakan dari mereka mempunyai
orang
tua
yang
sibuk
Berdasarkan
bekerja,
data
penelitian
hasil
analisis
dapat
ditarik
sehingga perhatian orang tuakepada
kesimpulan yaitu:
anak berkurang. Dengan perhatian
1. Ada hubungan yang positif yang
yang kurang maka anak akan lebih
sangat signifikan antara pola asuh
leluasa melakukan hal hal negatif.
permisif dengan sikap terhadap
7
perilaku seks bebas ditunjukkan
5.
Masih
terdapat
variabel-
oleh nilai rx1y= 0,297 dengan p <
variabel
0,01.
mempengaruhi sikap terhadap
Yang
artinya
semakin
semakin
tinggi
Saran
sikap
Berdasarkan hasil penelitian
terhadap perilaku seks bebas
yang
2. Pola asuh permisif pada subjek
bebas
terhadap
pada
perilaku
subjek
diperoleh
maka
penulis
mengajukan beberapa saran sebagai
penelitian tergolong rendah
3. Sikap
yang
perilaku seks bebas.
tinggi pola asuh permisif maka
akan
lain
berikut:
seks
1. Bagi subjek
penelitian
Setelah membaca dan memahami
tergolong sedang
hubungan variabel pola asuh
4. Sumbangan efektif pola asuh
permisif dengan sikap terhadap
permisif terhadap sikap perilaku
perilaku
seks
bebas.
Dalam
seks bebas sebesar 8,82% yang
skripsi ini diharapkan:
berarti masih terdapat 91,18%
a. Diharapkan dapat menjaga
variabel lain yang mempengaruhi
sikap dalam berperilaku dan
sikap terhadap perilaku seks bebas
berpegang
selain pola asuh permisif. Faktor
dengan
ajaran agama dan nilai-nilai
atau variabel lainnya tersebut
moral yang berlaku.
seperti media massa, pengaruh
faktor
teguh
b. Memilih
emosional,pengaruh
lingkungan
yang
baik untuk bergaul.
kebudayaan dan yang lainnya.
c. Perbanyak
mencari
pengetahuan tentang akibat-
8
terjerumus
dalam
perilaku
benar
seks bebas.
dan
yang positif unyuk mengisi
luang
membaca
misalnya
buku
memperhatikan
anak-
anaknya.
3. Bagi orang tua subjek
tentang
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahaya seks bebas, mengikuti
bahwa dengan pola asuh permisif
pengajian
dapat
ataupun
belajar
kelompok.
perilaku seks bebas lebih tinggi.
a. Para
guru
dapat
membimbing
Oleh
dan
siswa-siswi
menghindari
karena
itu
orang
tua
diharapkan:
memberikan arahan kepada
para
dimungkinkan
memepengaruhi sikap terhadap
2. Bagi guru
a. tidak menerapkan pola asuh
agar
permisif, karena pola asuh
perilaku-
yang
terlalu
bebas
akan
perilaku seks bebas.hal ini
membuat anak bersikap dan
bisa dilakukan dengan cara
berperilaku
memberikan
kemauannya
sosialisasi
ketika mengajar di kelas.
b.
anak-anaknya
dengan cara selalu mengawasi
d. Mencari kegiatan kegiatan
waktu
kepada
sesuai
dengan
sendiri
meskipun apa yang dilakukan
Guru juga perlu memberikan
itu tidak baik untuk dirinya
pengarahan kepada para orang
sendiri bahkan orang lain.
tua
wali
murid
untuk
b. Selain itu diharapkan orang
memberikan pola asuhan yang
tua selalu memperhatikan dan
9
memantau
perkembangan
putra-putrinya
terjerumus
agar
dalam
DAFTAR PUSTAKA
tidak
Angelina, D.Y., dan Matulessy, A.
(2013). Pola Asuh Otoriter,
Kontrol Diri dan Perilaku
Seka Bebas Remaja SMK.
Pesona, Jurnal Psikologi
Indonesia Mei Vol. 2 No. 2
hal 173-182.
perilaku
seks bebas.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Gunawan, G.(2014).Seks Bebas
Dikalangan
Pelajar
Semankin
Mengkhawatirkan. (dalam
http://www.Swara
News.com /,. Diakses pada
tanggal 14 april 2015 pukul
08.23).
Peneliti selanjutnya yang
tertarik untuk melakukan
penelitian yang sama dengan
penelitian ini, diharapkan
agar memperhatikan variabel-
Hadi,
variabel lainnya yang
S. (2000). Panduan Seri
Program Statistik (SPS2000) Manual Paket Midi.
mempengaruhi sikap terhadap
Yogyakarta: Fakultas Psikologi
UGM.
Hidayah, N. F., dan Maryatun
(2013). Hubungan antara
Pola Asuh Orang Tua dengan
Perilaku Seksual Pranikah
pada Remaja SMK Batik 1
Surakarta. Gaster. Vol.10.
No. 2 Agustus 2013.
perilaku seks bebas selain
pola asuh orang tua.
Novianti, N; Anasari, T; dan
khosidah,
A.
(2013).
Hubungan Pola Asuh Orang
Tua
dengan
Kejadian
Kehamilan di Luar Nikah
pada Remaja di Kalangan
Randudongkol
Tahun
2013.http://Jurnal.
unimus.ac.id
Nurlaila A. (2012). Mengikis Seks
Bebas Remaja, Kewajiban
Siapa.
(dalam
10
http://www.Viva.co.id
/,.
Diakses pada tanggal 14 april
2015 pukul 08.48).
Prihatin, T.W. (2007). Analisis
Faktor-faktor
yang
Berhubungan dengan Sikap
Siswa
SMAterhadap
Hubungan
Seksual
(Intercourse) Pranikah di
Kota Sukoharjo. Tesis (Tidak
diterbitkan).
Semarang:
Universitas Diponegoro.
Satriawan. (2003). Hubungan Antara
Persepsi Terhadap Pola
Asuh Orang Tua dan
Religiusitas
dengan
Kecenderungan
Perilaku
Seks Bebas Pada Remaja.
Sripsi (Tidak diterbitkan).
Surakarta:
Fakultas
Psikologi UMS.
Soetjiningsih.
(2007).
Tumbuh
Kembang
Remaja
dan
Permasalahannya . jakarta :
CV Sagung Seto.
11
TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Dalam mencapai derajad Sarjana S-1
Diajukan oleh:
Eni Suparni
F100110081
Kepada
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISIF DENGAN SIKAP
TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Peryaratan Memperoleh
Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Diajukan oleh:
Eni Suparni
F100110081
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ii
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISIF DENGAN SIKAP
TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Eni_suparni@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah: 1). Untuk mengetahui hubungan antara pola asuh
permisif dengan sikap terhadap perilaku seks bebas pada remaja. 2) untuk
mengetahui tingkat sikap terhadap perilaku seks bebas pada siswa. 3) untuk
mengetahui tingkat pola asuh permisif pada siswa. Hipotesis yang di ajukan
adalah: Ada hubungan yang positif antara pola asuh permisif dengan sikap
terhadap perilaku seks bebas pada remaja. subjek penelitian ini adalah siswa-siswi
kelas XI SMA N 1 Karangdowo berjumlah 76 siswa. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara cluster random sampling. Sedangkan metode
pengumpulan data menggunakan skala sikap terhadap perilaku seks bebas dan
skala pola asuh permisif. Metode analisis data menggunakan teknik korelasi
product moment. Berdasarkan analisis ada hubungan yang positif yang signifikan
antara pola asuh permisif dengan sikap terhadap perilaku seks bebas, ditunjukkan
dengan nilai rxy= 0,297 dengan p < 0,05. Artinya semakin tinggi pola asuh
permisif orang tua maka semakin tinggi sikap remaja terhadap perilaku seks
bebas. Pola asuh permisif pada subjek penelitian tergolong rendah, ditunjukkan
dengan rerata empirik = 46,51 lebih rendah dan rerata hipotetik = 67,5. Sikap
terhadap perilaku seks bebas pada subjek penelitian tergolong sedang ditunjukkan
dengan rerata empirik =67,45 lebih rendah dan rerata hipotetik = 75. Sumbangan
efektif pola asuh permisif terhadap sikap perilaku seks bebas sebesar 8,82% yang
berarti masih ada 91,18% variabel-variabel lain yang mempengaruhi sikap
terhadap perilaku seks bebas selain variabel pola asuh permisif.
Kata kunci: pola asuh permisif, sikap terhadap perilaku seks bebas, remaja
vi
indonesia. Pemahaman yang kurang
Pendahuluan
Pemahaman masyarakat tentang
tentang perilaku seksual pada masa
seksualitas sampai saat ini masihlah
remaja sangatlah merugikan bagi
kurang.
para
Pengetahuan
tentang
remaja
termasuk
juga
seksualitas ataupun perkembangan
keluarganya, sebab pada masa ini
seksual yang seharusnya dipahami
remaja
oleh
perkembangan
masyarakat.
tentang
perilaku
Perkembangan
seksual
remaja
mengalami
diantaranya
berbagai
yang
yaitu
penting
perkembangan
merupakan salah satu pemahaman
kognitif, emosi, sosial dan yang
yang penting untuk diketahui oleh
terahir
masyarakat,
masa
Perkembangan ini berlangsung sekita
remaja merupakan masa peralihan
rumur 12 tahun sampai 20 tahun.
dari
(Soetjiningsih, 2010).
karena
perilaku
pada
seksual
anak-anak
menjadi perilaku seksua lremaja
Masa
seksual.
Survei
Komisi
merupakan
Penanggulangan AIDS (KPA) di
suatu tahapan dengan perubahan
Indonesia, belum lama ini juga
yang cepat dan penuh tantangan yang
menyatakan bahwa, secara nasional
sulit. Terkadang tantangan ini sulit
terdata bahwa ada sebanyak 66
untuk
persen remaja putri usia sekolah
diatasi,
remaja
adalah
karena
meskipun
secara fisik sudah dewasa namun
menengah
belumtentu
psikologis.
sekolah menengah atas (SMA) tidak
Kejadian serupa tidak jarang terjadi
lagi perawan yang artinya pada usia
di
sekolah
berbagai
secara
negara
termasuk
1
pertama
tersebut
(SMP)
mereka
dan
sudah
mengenal seks bebas (Gunawan,
aturan-aturan
2014).
(dirumah) dan sebagai pencegahan
Menurut Penelitian Survei
Kesehatan
Reproduksi
orang
didalam
tua
keluarga
berupaya
untuk
Remaja
mengendalikan atau mengontrol anak
Indonesia (SKRRI) padatahun2007,
agar tidak terjerumus (Gunawan,
perilaku seks bebas bukanlah hal
2014).
yang aneh dalam kehidupan remaja
Berdasarkan uraian di atas salah
Indonesia. Data menunjukkan bahwa
satu
1% remaja wanita dan 6% remaja
berhubungan
pria
menjalani
seksual adalah pola asuh orang tua.
perilaku seks bebas dan 26 %
Berdasarkan analisa World Health
mengetahui
Organization (WHO) pada berbagai
mengaku
melakukan
telah
teman
seks
mereka
bebas
diluar
(Nurlaila, 2012).
Seks bebas di kalangan pelajar
faktor
penting
dengan
literatur
kesehatan
seluruh
dunia
yang
perilaku
reproduksidari
yang
menyatakan
bahwa pola asuh merupakan faktor
adalah fenomena yang tidak asing
risiko
lagi. Saat ini kebanyakan orang tua
seksual.
sangat khawatir kepada anaknya dan
remajadengan orang tua menunda
tidak sedikit orang tua berdoa agar
bahkan
mengurangi
perilaku
anak-anaknya tidak menjadi salah
hubungan
seksual
remaja.
satu pelakunya. Dengan peristiwa
Pengawasan dari orang tua yang
tersebut
menjadikan
kurang akan mempercepat remaja
waspada,
dengan
orang
tua
memberikan
berat
melakukan
2
terhadap
Interaksi
pada
hubungan
perilaku
antara
seksual.
Pengawasan orang tua merupakan
berbeda bagi remaja (Soetjiningsih,
faktor penting yang mempengaruhi
2010).
perilaku seksual remaja. Remaja
yang
diawasi
menunda
orangtuanya
bahkan
Remaja yang memiliki orang tua
akan
dengan
menghindari
hubungan seksual sedangkan
pola
asuh
permisif,
cenderung memiliki kerentanan yang
pada
tinggi terhadap perilaku seks bebas.
remajatanpa pengawasan orang tua
Hal ini dikarenakan orang tua yang
akan melakukan hubungan seksual
permisif tidak terlalu mengawasi
pertama pada usia lebih dini Nursal
anak-anaknya. Sehingga anak merasa
(Hidayah dkk, 2013).
bebas untuk melakukan perbuatan
Keluarga
yang
cukup
perkembangan
keluarga
sosial
memiliki
meletakkan
yang anak lakukan meskipun itu
bagi
tidak baik untuk dirinya sendiri.
karena
Remaja yang memiliki orang tua
besar
remaja
merupakan
yang
pengaruh
lingkungan
pertama,
dasar
yang
yang
pola
asuhnya
permisif
,kebanyakan dari mereka mempunyai
kepribadian
orang
tua
yang
sibuk
bekerja,
remaja. Selain orang tua, saudara
sehingga perhatian orang tua kepada
kandung dan posisi anak dalam
anak berkurang. Dengan perhatian
keluarga
bagi
yang kurang maka anak akan lebih
remaja. Pola asuh orang tua sangat
leluasa melakukan hal hal negatif
besar pengeruhnya bagi remaja.Pola
(Novanti dkk, 2013).
juga
berpengaruh
asuh otoriter, demokatis ataupun
permisif memberikan dampak yang
3
Dari
permasalahan
yang
a.
Asapek
kognisi,
merupakan
dipaparkan diatas, maka masalah
keyakinan
penelitian
perilaku seks bebas..
sebagai
ini
dapat
berikut
:
dirumuskan
“apakah
ada
b.
individu
Aspek afeksi, yaitu perasaan
hubungan pola asuh permisif dengan
positif
sikap terhadap perilaku seks bebas
perilaku seks bebas.
pada remaja”, penulis bermaksud
c.
terhadap
dan
Konasi,
negatif
yaitu
terhadap
kecenderungan
melakukan penelitian dengan judul
untuk melakukan hubungan seks
“Hubungan
bebas
Permisif
Antara
dengan
Pola
Sikap
Asuh
terhadap
melibatkan
Pengertian Seks bebas sendiri
hubungan
dilakukan
pranikah
seksual
(tanpa
mereka
menganggap bahwa hal tersebut
Perilaku Seks Bebas pada Remaja”.
adalah
karena
dua
orang
memiliki jenis kelamin yang
yang
berbeda dan hal itu didasari oleh
ada
suka sama suka asalkan mereka
hubungan nikah yang sah secara
tidak
hukum) dan sering berganti pasangan
merugikan pihak lain.
(Angelina & Matulessy, 2013).
Satriawan
mengelompokkan beberapa
yang
mengganggu
atau
Adapun faktor-faktor sikap
(2003)
terhadap perilaku seks bebas menurut
aspek
(Prihatin, 2007) yaitu: pengalaman
sikap terhadap perilaku seks bebas,
pribadi,
penagruh
orang
yang
yaitu:
dianggap
penting,
didikan
atau
asuhan
orang
tua,
pengaruh
kebudayaan, lembaga pendidikan dan
4
lembaga agama, media massa dan
Karangdowo
yang terahir adalah faktor emosional.
orang. Populasi dalam penelitian ini
adalah
Tujuan dari penelitian ini
2.
3.
Pelajar
jumlah
SMA
N
76
1
Karangdowo Kelas XI yang terdiri
adalah:
1.
dengan
Untuk
mengetahui
dari
hubungan
8
kelas
203
dengan
jumlah
siswa.
Sample
antara pola asuh permisif dengan
keseluruhan
sikap terhadap perilaku seks
penelitian ini 8 kelas di acak dan
pada remaja Untuk mgetahui
diambil
tingkat perilaku menyontek pada
penelitian. Alat ukur yang digunakan
siswa.
adalah skala pola asuh permisif dan
Untuk mengetahui tingkat sikap
skala sikap terhadap perilaku seks
terhadap perilaku seks bebas
bebas. Peneliti menguji validitas dan
pada siswa.
uji reliabilitas, sedangkan untuk uji
Untuk mengetahui tingkat pola
hipotesis
asuh permisif pada siswa
product moment dari Karl Pearson
3
kelas
untuk
menggunakan
sample
korelasi
(Hadi, 2000).
Metode Penelitian
Identifikasi Variabel Penelitian
Hasil Dan Pembahasan
adalah:
Berdasarkan
hasil
analisis
Variabel bebas : pola asuh permisif
yang
Variabel tergantung : sikap terhadap
hubungan yang signifikan antara pola
perilaku seks bebas.
asuh permisif dengan sikap terhadap
Subjek dalam penelitian ini
adalah
Pelajar
SMA
N
telah
dilakukan,
diperoleh
perilaku seks bebas yang ditunjukkan
1
oleh nilai r sebesar 0,297 dengan p <
5
0,05. Hal ini berarti variabel pola
melakukan perilaku seks bebas atau
asuh permisif diri dapat dijadikan
perilaku seksual remaja
prediktor untuk mengukur sikap
Berdasarkan hasil penelitian
terhadap perilaku seks bebas. Artinya
yang dilakukan diketahui bahwa pola
semakin tinggi pola asuh permisif
asuh permisif pada siswa – siswi
maka semakin tinggi sikap terhadap
kelas XI SMA N 1 Karangdowo
perilaku seks bebas yang dilakukan.
tergolong
Hal ini sesuai dengan penelitian yang
ditunjukkan dengan rerata empirik
dilakukan oleh Hidayah,dkk (2013)
sebesar 46,51 lebih rendah dari rerata
yang mengatakan bahwa faktor yang
hipotetik
memepengaruhi remaja melakukan
penelitian
perilaku seksual diantaranya adalah
empirik sikap terhadap perilaku seks
pengetahuan, sikap, usia pubertas,
bebas pada siswa-siswi kelas XI
status perkawinan orang tua , pola
SMA N1 Karangdowo tergolong
asuh orang tua.
sedang , hal ini ditunjukkan dari hasil
Dalam
sebesar
Hal
67,5.
menunjukkan
ini
Hasil
rerata
ini
rerata empirik sebesar 67,45 yang
menyatakan bahwa pola asuh orang
lebih rendah dari rerata hipotetik
tua merupakan faktor risiko berat
sebesar 75.
terhadap
penelitian
rendah.
perilaku
seksual.
Siswa yang memiliki pola
Pengawasan dari orang tua atau pola
asuh permisif berarti siswa tersebut
asuh orang tua yang kurang akan
kurang perhatian dan pengawasan
mempengaruhi sika remaja dalam
dari orang tuanya, maka anak akan
melakukan apapun
6
hal-hal yang
ingin
dilakukan,
meskipun
hal
Penelitian
ini
telah
tersebut dilarang.dan tidak sesuai
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
dengan norma. Hal tersebut sesuai
namun
dengan pendapat Novanti,dkk (2013)
kelemahan sebagai berikut, Sampel
yang menyatakan bahwa Remaja
yang digunakan dalam penelitian
yang memiliki orang tua dengan pola
terbatas pada satu lokasi yaitu di
asuh permisif, cenderung memiliki
SMA N 1 Karangdowo, sehingga
kerentanan
hasil dari penelitian tidak dapat
perilaku
yang
seks
tinggi terhadap
bebas.
Hal
ini
masih
besar.
tidak
variabel
anaknya.
mengawasi
Sehingga
anak
beberapa
diterapkan untuk populasi yang lebih
dikarenakan orang tua yang permisif
terlalu
terdapat
anakmerasa
dan
Terdapat
lain
mempengaruhi
yang
sikap
beberapa
dapat
terhadap
bebas untuk melakukan perbuatan
perilaku seks bebas yang tidak ikut
yang anak lakukan meskipun itu
diteliti dalam penelitian ini, misalnya
tidak
media massa,pengaruh kebudayaan
baik
untuk
dirinyasendiri.
Remaja yang memiliki orang tua
dan lain
yang
Kesimpulan
pola
asuhnya
permisif
,
kebanyakan dari mereka mempunyai
orang
tua
yang
sibuk
Berdasarkan
bekerja,
data
penelitian
hasil
analisis
dapat
ditarik
sehingga perhatian orang tuakepada
kesimpulan yaitu:
anak berkurang. Dengan perhatian
1. Ada hubungan yang positif yang
yang kurang maka anak akan lebih
sangat signifikan antara pola asuh
leluasa melakukan hal hal negatif.
permisif dengan sikap terhadap
7
perilaku seks bebas ditunjukkan
5.
Masih
terdapat
variabel-
oleh nilai rx1y= 0,297 dengan p <
variabel
0,01.
mempengaruhi sikap terhadap
Yang
artinya
semakin
semakin
tinggi
Saran
sikap
Berdasarkan hasil penelitian
terhadap perilaku seks bebas
yang
2. Pola asuh permisif pada subjek
bebas
terhadap
pada
perilaku
subjek
diperoleh
maka
penulis
mengajukan beberapa saran sebagai
penelitian tergolong rendah
3. Sikap
yang
perilaku seks bebas.
tinggi pola asuh permisif maka
akan
lain
berikut:
seks
1. Bagi subjek
penelitian
Setelah membaca dan memahami
tergolong sedang
hubungan variabel pola asuh
4. Sumbangan efektif pola asuh
permisif dengan sikap terhadap
permisif terhadap sikap perilaku
perilaku
seks
bebas.
Dalam
seks bebas sebesar 8,82% yang
skripsi ini diharapkan:
berarti masih terdapat 91,18%
a. Diharapkan dapat menjaga
variabel lain yang mempengaruhi
sikap dalam berperilaku dan
sikap terhadap perilaku seks bebas
berpegang
selain pola asuh permisif. Faktor
dengan
ajaran agama dan nilai-nilai
atau variabel lainnya tersebut
moral yang berlaku.
seperti media massa, pengaruh
faktor
teguh
b. Memilih
emosional,pengaruh
lingkungan
yang
baik untuk bergaul.
kebudayaan dan yang lainnya.
c. Perbanyak
mencari
pengetahuan tentang akibat-
8
terjerumus
dalam
perilaku
benar
seks bebas.
dan
yang positif unyuk mengisi
luang
membaca
misalnya
buku
memperhatikan
anak-
anaknya.
3. Bagi orang tua subjek
tentang
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahaya seks bebas, mengikuti
bahwa dengan pola asuh permisif
pengajian
dapat
ataupun
belajar
kelompok.
perilaku seks bebas lebih tinggi.
a. Para
guru
dapat
membimbing
Oleh
dan
siswa-siswi
menghindari
karena
itu
orang
tua
diharapkan:
memberikan arahan kepada
para
dimungkinkan
memepengaruhi sikap terhadap
2. Bagi guru
a. tidak menerapkan pola asuh
agar
permisif, karena pola asuh
perilaku-
yang
terlalu
bebas
akan
perilaku seks bebas.hal ini
membuat anak bersikap dan
bisa dilakukan dengan cara
berperilaku
memberikan
kemauannya
sosialisasi
ketika mengajar di kelas.
b.
anak-anaknya
dengan cara selalu mengawasi
d. Mencari kegiatan kegiatan
waktu
kepada
sesuai
dengan
sendiri
meskipun apa yang dilakukan
Guru juga perlu memberikan
itu tidak baik untuk dirinya
pengarahan kepada para orang
sendiri bahkan orang lain.
tua
wali
murid
untuk
b. Selain itu diharapkan orang
memberikan pola asuhan yang
tua selalu memperhatikan dan
9
memantau
perkembangan
putra-putrinya
terjerumus
agar
dalam
DAFTAR PUSTAKA
tidak
Angelina, D.Y., dan Matulessy, A.
(2013). Pola Asuh Otoriter,
Kontrol Diri dan Perilaku
Seka Bebas Remaja SMK.
Pesona, Jurnal Psikologi
Indonesia Mei Vol. 2 No. 2
hal 173-182.
perilaku
seks bebas.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Gunawan, G.(2014).Seks Bebas
Dikalangan
Pelajar
Semankin
Mengkhawatirkan. (dalam
http://www.Swara
News.com /,. Diakses pada
tanggal 14 april 2015 pukul
08.23).
Peneliti selanjutnya yang
tertarik untuk melakukan
penelitian yang sama dengan
penelitian ini, diharapkan
agar memperhatikan variabel-
Hadi,
variabel lainnya yang
S. (2000). Panduan Seri
Program Statistik (SPS2000) Manual Paket Midi.
mempengaruhi sikap terhadap
Yogyakarta: Fakultas Psikologi
UGM.
Hidayah, N. F., dan Maryatun
(2013). Hubungan antara
Pola Asuh Orang Tua dengan
Perilaku Seksual Pranikah
pada Remaja SMK Batik 1
Surakarta. Gaster. Vol.10.
No. 2 Agustus 2013.
perilaku seks bebas selain
pola asuh orang tua.
Novianti, N; Anasari, T; dan
khosidah,
A.
(2013).
Hubungan Pola Asuh Orang
Tua
dengan
Kejadian
Kehamilan di Luar Nikah
pada Remaja di Kalangan
Randudongkol
Tahun
2013.http://Jurnal.
unimus.ac.id
Nurlaila A. (2012). Mengikis Seks
Bebas Remaja, Kewajiban
Siapa.
(dalam
10
http://www.Viva.co.id
/,.
Diakses pada tanggal 14 april
2015 pukul 08.48).
Prihatin, T.W. (2007). Analisis
Faktor-faktor
yang
Berhubungan dengan Sikap
Siswa
SMAterhadap
Hubungan
Seksual
(Intercourse) Pranikah di
Kota Sukoharjo. Tesis (Tidak
diterbitkan).
Semarang:
Universitas Diponegoro.
Satriawan. (2003). Hubungan Antara
Persepsi Terhadap Pola
Asuh Orang Tua dan
Religiusitas
dengan
Kecenderungan
Perilaku
Seks Bebas Pada Remaja.
Sripsi (Tidak diterbitkan).
Surakarta:
Fakultas
Psikologi UMS.
Soetjiningsih.
(2007).
Tumbuh
Kembang
Remaja
dan
Permasalahannya . jakarta :
CV Sagung Seto.
11