KONTRIBUSI MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII KONTRIBUSI MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2015/ 2016.

KONTRIBUSI MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII
SMP N 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2015/ 2016

Artikel Publikasi Ilmiah, diajukan sebagai salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Diajukan Oleh:
ATIKA WIDI NURISKI
A410 110 201

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SEPTEMBER, 2015

KONTRIBUSI MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII
SMP N 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2015/ 2016
Atika Widi Nuriski1, Idris Harta2
1


Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta
2

Dosen Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected]

Abstract
The purpose of this study is (1) to analyze and examine the contribution of
intrinsic motivation to mathematics learning outcomes, (2) to analyze and examine
the contribution of extrinsic motivation to mathematics learning outcomes, (3) to
analyze and examine the contribution of intrinsic motivation and extrinsic motivation
to mathematics learning outcomes. This research is a quantitative-correlative,
because the data used in the form of numbers and explain the relationship between
the variables.. This study took place in SMPN 1 Sambi Boyolali with a sample of 55
students of class VII. The methods of data collected by questionnaires and
documentation. Data were analyzed using multiple regression analysis. The results
showed that: the motivation of the intrinsic provide a positive and significant effect
on learning mathematics outcomes, the motivation of the extrinsic provide a positive

and significant effect on learning mathematics outcomes, jointly intrinsic motivation
and extrinsic motivation to learn a positive influence and significant the results of
learning math.
Keyword : intrinsic motivation, ekstrinsic motivation, mathematics learning
outcomes

Abstrak
Tujuan penelitian ini yaitu, (1) untuk menganalisis dan menguji kontribusi
motivasi intrinsik terhadap hasil belajar matematika siswa, (2) untuk menganalisis
dan menguji kontribusi motivasi ekstrinsik terhadap hasil belajar matematika siswa,
(3) untuk menganalisis dan menguji kontribusi motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik terhadap hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif-korelatif, karena data yang digunakan berupa angka serta
menjelaskan hubungan antar variabelnya. Penelitian ini mengambil lokasi di SMP N
1 Sambi Kabupaten Boyolali dengan sampel diambil sebanyak 55 orang siswa siswa
kelas VII. Metode pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Data
dianalisis dengan analisis regresi linier ganda. Hasil penelitian menunnjukkan
bahwa: (1) motivasi intrinsik memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap
hasil belajar matematika, (2) motivasi ekstrinsik memberikan pengaruh positif dan
signifikan terhadap hasil belajar matematika, (3) secara bersama – sama motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik memberikan pengaruh positif dan signifikan
terhadap hasil belajar matematika siswa.
Kata Kunci: motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik, hasil belajar matematika

Pendahuluan
Siswa yang cerdas dapat dengan cepat menciptakan lingkungan belajar yang
mendorong perkembangan intelektual dirinya dalam bentuk macam-macam kegiatan
yang dapat meningkatkan hasil belajar dirinya. Gulo (2010:103) mengungkapkan
bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar ialah motivasi belajar, latar belakang
ekonomi dan lingkungan belajar.
Hasil belajar siswa sekarang ini masih tergolong masih rendah. Mochtar
(2013)

dalam

penelitiannya

mengatakan

bahwa


pendekatan

pembelajaran

konvensional lebih berpusat pada guru dan dalam proses pembelajaran guru hanya
menggunakan metode ceramah, akibatnya siswa tidak mendapatkan suatu
pengalaman belajar dalam memecahkan masalah-masalah matematika yang mereka
hadapi sehingga hasil belajar matematika siswa banyak yang tidak melampaui
kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dapat dikatakan hasil belajar matematika yang
masih rendah, yang salah satunya dipengaruhi oleh metode ceramah yang masih
sering digunakan guru dalam proses pembelajaran.

Hasil belajar yang kurang memuaskan atau mungkin gagal, dapat terjadi pada
siswa karena kurangnya motivasi belajar dari dalam diri siswa menjadi masalah yang
sulit dihilangkan sehingga mempengaruhi hasil belajar matematika. Said Aldhafri
dan Marwa Alrajhi (2014) mengatakan dalam penelitiannya bahwa, motivation is a
significant factor in students’ lives it affects their classroom behavior, and as a
result, future success. Motivasi adalah faktor yang signifikan dalam kehidupan siswa,
motivasi mempengaruhi perilaku kelas mereka, dan sebagai hasilnya, kesuksesan

masa depan. Dari sudut sumber yang mempengaruhinya, Uno (2007: 4) membedakan
motivasi belajar menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri siswa. Ary Tri
Prasetyo dan Saifuddin Zuhri (2007) menyatakan motivasi yang lahir dari dalam diri
siswa akan sangat berpengaruh terhadap perilakunya dalam belajar dan mencapai
cita-cita belajarnya. Motivasi intrinsik yang dimaksud seperti, siswa termotivasi
untuk belajat semata-mata untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam materi
pembelajaran, bukan karena keinginan lain seperti ingin mendapat pujian, nilai yang
tinggi, dan hadiah.
Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri
siswa. Uno (2007: 4) juga menjelaskan motivasi intrinsik lebih kuat dari motivasi
ekstrinsik sehingga pendidikan harus berusaha menimbulkan motivasi intrinsik
dengan menumbuhkan dan mengembangkan minat siswa terhadap bidang-bidang
studi yang relevan. Siswa diharapkan memiliki kesadaran yang tinggi agar mampu
mendorong dirinya sendiri untuk melakukan perubahan dalam cara belajar dan
berfikirnya. Disini guru berperan penting menumbuhkan motivasi intrinsik siswa
ketika disekolah. Secara tidak langsung akan mempengaruhi prestasi belajarnya dan
akan berdampak pada hasil belajar yang lebih baik dan memuaskan terutama pada
mata pelajaran matematika. Dapat disimpulkan, motivasi instrinsik dan motivasi
ekstrinsik saling mempengaruhi terhadap hasil belajar belajar tertutama pada hasil

belajar matematika.
Tujuan diadakannya penelitian ini yaitu (1) untuk menganalisis dan menguji
kontribusi motivasi intrinsik terhadap hasil belajar matematika, (2) untuk
menganalisis dan menguji kontribusi motivasi ekstrinsik terhadap hasil belajar

matematika, (3) untuk menganalisis dan menguji kontribusi motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik terhadap hasil belajar matematika.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif
korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP N 1
Sambi Kabupaten Boyolali dengan jumlah 223. Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 55. Sesuai pendapat Arikunto (2006: 135), apabila populasi lebih dari 100
maka sampel dapat diambil 10 – 15% atau 25% dari jumlah populasi. Pada penelitian
ini digunakan teknik systematic random sampling, yaitu mengambil sampel dengan
mengurutkan nilai matematika siswa, kemudian diambil dengan cara diundi.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode
dokumentasi dan kuesioner. Metode dokumentasi digunakan untuk mendaftar nama
sampel penelitian, data hasil belajar matematika yang berupa nilai ujian nasional
tingkat Sekolah Dasar dan foto sebagai bukti penelitian. Metode kuesioner dilakukan
untuk memperoleh data pada variabel motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi Linear Berganda,
yang digunakan untuk mengetahui kontribusi motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik secara parsial maupun bersama-sama terhadap hasil belajar matematika.
Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y  b0  b1 X 1 b 2 X 2

Y

: hasil belajar matematika

X1

: motivasi intrinsik

X2

: motivasi ekstrinsik

b0


: konstanta

b1,b2

: koefisien regresi
(Budiyono, 2009: 280 – 282)

Hasil Penelitian dan Pembahasan
Sebelum dilakukan analisis regresi linear berganda, terlebih dahulu dilakukan
uji normalitas, uji linearitas dan uji multikolineritas sebagai prasyarat analisis. Hasil
perhitungan prasyarat abalisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1 Ringkasan Hasil Uji Normalitas
Variabel

Keputusan

Kesimpulan

Motivasi Intrinsik


0,081

0,120 0,200

H0 diterima

Normal

Motivasi Ekstrinsik

0,118

0,120 0,054

H0 diterima

Normal

Hasil Belajar Matematika


0,067

0,120 0,200

H0 diterima

Normal

Tabel 2 Ringkasan Hasil Uji Linearitas
Variabel
X1 dan Y
X2 dan Y

Fhitung
0,807
0,891

Ftabel
3,17

3,17

Keputusan
Ho diterima
Ho diterima

Kesimpulan
Linear
Linear

Tabel 3 Ringkasan Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel
Motivasi Intrinsik
Motivasi Ekstrinsik

Tolerance
0,798
0,798

VIF
1,253
1,253

Berdasarkan tabel diatas diketahui pada uji normalitas nilai sig > 0,05
sehingga data pada masing-masing variabel normal. Pada uji linearitas nilai Fhitung <
Ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing variabel
bebas dengan variabel terikat berbentuk linear. Uji multikolinearitas menunjukkan
bahwa nilai VIF lebih dari satu dan kurang dari 10, nilai tolerance > 0,1 maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas.
Tabel 4 Ringkasan Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Koefisien
Kesalahan Baku
thitung
Regresi
(sb)
Konstanta
18,719
Motivasi Intrinsik
0,532
0,176
3,025
Motivasi Ekstrinsik
0,560
0,153
3,671
2
0,440
Koefisien determinasi (R )
Koefisien korelasi (R)
0,663
Fhitung
20,423
Berdasarkan tabel 8. diperoleh persamaan regresi linear berganda Y = 18,719
Variabel

+ 0,532X1 + 0,560X2. Nilai thitung > ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
kontribusi positif dan signifikan motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik secara

parsial terhadap hasil belajar matematika. Nilai Fhitung > Ftabel (20,432 > 3, 17)
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat kontribusi positif dan signifikan motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik secara bersama-sama terhadap hasil belajar
matematika.
Diketahui nilai R2 sebesar 0,440 yang artinya terdapat sumbangan
(kontribusi) antara variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 44%. Atau dengan
kata lain variabel bebas dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel terikat
sebesar 44%, sedangkan sisanya yaitu 56% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini. Hasil perhitungan diketahui bahwa variabel motivasi
intrinsik memberikan sumbangan relatif sebesar 43,39% dan sumbangan efektif
sebesar 19,09%. Sedangkan variabel motivasi ekstrinsik memberikan sumbangan
relatif sebesar 56,61% dan sumbangan efektif sebesar 24,91%. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa motivasi ekstrinsik lebih dominan daripada motivasi
intrinsik.
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat kontribusi positif dan signifikan motivasi intrinsik terhadap hasil
belajar matematika dengan sumbangan efektif 19,09%.
2. Terdapat kontribusi positif dan signifikan motivasi ekstrinsik terhadap hasil
belajar matematika dengan sumbangan efektif 24,91%.
3. Terdapat kontribusi positif motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik terhadap
hasil belajar matematika.

DAFTAR PUSTAKA

Aldhafri, Said dan Marwa Alrajhi. 2014. The Predictive Role of Teaching Styles on
Omani Students’Mathematics Motivation. International Education Studies.
7 (6) : 135 – 144.
Arikunto, Suharsimi. 2006. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”. Jakarta:
Rineka Cipta.

Budiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.
Gulo, W. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.
Prasetyo, Ari Tri dan Saifudin Zuhri. 2007. Motivasi Mahasiswa Thailand untuk
Belajar di Fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Suhuf. 19 (2) : 170 – 189.
Supatmono, Catur. 2009. Matematika Asyik. Jakarta: Grasindo.
Suryabrata, Sumadi. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 WAY LIMA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 14 80

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK TAKRAW PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SEMAKA KABUPATEN TANGGAMUS

0 9 58

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN DABIN I KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALAN

2 35 271

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

1 2 6

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP

0 0 7

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEADS TOGHETHER SISWA KELAS VIII SMP N 1 ALIAN

0 0 8

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PANDAK TAHUN AJARAN 20132014

0 0 10

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII C SMP N 1 NGLIPAR GUNUNGKIDUL

0 0 8

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA

0 7 8

HUBUNGAN PERSEPI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MATEMATIKA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 1 JETIS TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 6