PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 WAY LIMA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

(1)

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWAKELAS VIII

SMP NEGERI 1 SIDOMULYO SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

(Skripsi)

Oleh

Anita Anggraini

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(2)

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER

GANJIL SMP NEGERI 1 WAY LIMA TAHUN PELAJARAN

2012/2013

Oleh

AYU IMELDA VIGUNA

Pendidikan merupakan salah satu komponen yang penting dalam pembangunan suatu bangsa, karena melalui pendidikan inilah dapat dihasilkan generasi-generasi yang cerdas dan terampil sebagai salah satu modal untuk menuju perubahan ke arah yang lebih baiki. Hal ini tidak terlepas dari berbagai faktor yang

mempengaruhi proses belajar mengajar di dalam kelas, antara lain motivasi belajar dan cara belajar.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII semester ganjil SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2012/2013. Populsi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII semester ganjil SMP Negeri 1 Way Lima sebanyak 4 kelas dengan jumlah siswa keseluruhan 122 orang. Dengan menggunakan rumus T. Yamane denganprobability samplingdengan menggunakansimple random samplingdidapat sampel sebanyak 93 orang. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah penelitiandeskriptif verifikatifdengan pendekatanex post factodansurveyPermasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh motivasi belajar dan cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII semester ganjil SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2012/2013. Berdasarkan analisis diperoleh hasil penelitian yang menunjukan bahwa:

1. Ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII semester ganjil SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII

semester ganjil SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2012/2013. 3. Ada pengaruh motivasi belajar, cara belajar terhadap hasil belajar IPS

Terpadu siswa kelas VII semester ganjil SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2012/2013.


(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP

Negeri 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2012/2012... 32

2. Kurva Normal Q-Q Plot Motivasi Belajar... 70

3. Kurva Normal Q-Q Plot Cara Belajar... 72


(4)

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ABSTRAK HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN RIWAYAT HIDUP PERSEMBAHAN MOTTO SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

A. PENDAHULUAN ... 1

B. Latar Belakang Masalah ... 1

C. Identifikasi Masalah ... 5

D. Pembatasan Masalah ... 6

E. Perumusan Masalah ... 6

F. Tujuan Penelitian ... 6

G. Manfaat Penelitian ... 7

1. Manfaat SecaraTeoritis ... 7

2. Manfaat Secara Praktis... 7

H. Ruang Lingkup Penelitian ... 8

1. Ruang Lingkup Subjek Penelitian ... 8

2. Ruang Lingkup Objek Penelitian ... 8

3. Ruang Lingkup Tempat Penelitian ... 8

4. Ruang Lingkup Waktu Penelitian ... 8

I. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA FIKIR DAN HIPOTESIS ... 9

A. Tinjauan Pustaka ... 9

1. Motivasi Belajar ... 9

2. Cara Belajar... 13

3. Hasil Belajar IPS Terpadu ... 27

4. Penelitian yang Relevan ... 31

B. Kerangka Pikir ... 32

C. Hipotesis ... 34

II. METODOLOGI PENELITIAN ... 35

A. Metode Penelitian ... 35


(5)

1. Populasi ... 36

2. Sampel ... 36

3. Teknik Pengambilan Sampel... 37

C. Variabel Penelitian ... 38

1. Variabel Bebas ... 39

2. Variabel Terikat ... 39

D. Definisi Konseptual Varibel Penelitian ... 39

1. Definisi Konseptual Variabel ... 39

2. Definisi Operasional Variabel ... 40

E. Teknik Pengumpula Data ... 43

1. Dokumentasi ... 42

2. Observasi ... 42

3. Angket ... 42

4. Interview (wawancara) ... 43

F. Uji Persyaratan Instrumen ... 44

1. Uji Validitas Angket ... 44

2. Uji Reliabilitas ... 46

G. Persyaratan Pengujian Analisis Data ... 47

1. Uji Normalitas ... 47

2. Uji Homogenitas ... 48

H. Uji Asumsi Klasik ... 49

1. Uji Kelinieran Regresi ... 49

2. Uji Multikolinieritas ... 51

3. Uji Autokorelasi ... 52

4. Uji Heterostisitas ... 54

I. Pengujian Hipotesis ... 55

1. Regresi Linier Sederhana ... 55

2. Regresi Linier Multiple ... 57

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN59 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 59

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri Way Lima ... 59

2. Situasi SMP Negeri 1 Way Lima ... 59

3. Visi dan Misi Sekolah... 60

B. Gambaran Umum Responden ... 61

C. Analisis Data ... 62

1. Data Motivasi Belajar (X1) ... 63

2. Data Cara Belajar (X2) ... 65

3. Data Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 67

D. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ... 68

1. Uji Normalitas Sampel ... 68

1.1 Uji Normalitas Motivasi Belajar (X1) ... 69

1.2 Uji Normalitas Cara Belajar (X2) ... 71

1.3 Uji Normalitas Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 73

2. Uji Homogenitas Data ... 75

E. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda ... 76

1. Uji Liniearitas Garis Regresi ... 76


(6)

b. Uji Kelinieran Regresi Variabel Cara Belajar ... 77

2. Uji Multikolinieritas ... 78

3. Uji Autokorelasi ... 80

4. Uji Heteroskedastisitas ... 81

F. Uji Hipotesis ... 83

1. Regresi Linier Sederhana ... 83

a. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 83

b. Pengaruh Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 86

2. Regresi Linier Multple... 88

G. Pembahasan ... 92

1. Pengaruh Mtoivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 92

2. Pengaruh Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 95

3. Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 99

IV. KESIMPULAN DAN SARAN ...106

A. Kesimpulan ...106

B. Saran ...107

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada:

Ayah

dan Ibu

hanya tulisan kecil ini

yang bisa kupersembahkan untuk kalian.

Sebagai bukti kerja keras dan usaha ku

selama ini, walaupun belum cukup keras

usaha yang aku lakukan dan belum cukup

baik hasil yang ada. Semua ini

terselesaikan berkat do’a dan ridho Ayah

dan Ibu, terimakasih

atas semua

perhatian dan dukungannya dalam

penyelesaian skripsi ini. Aku bukan

apa-apa tanpa bimbingan kalian. Banyak

pelajaran berharga yang bisa kudapat dari

kalian . Persembahan kecil ini tak

berarti apa-apa di bandingkan pengorbanan

yang telah kalian berikan kepada ku


(8)

selama ini.

Terimalah persembahan kecilku ini sebagai

bukti bakti ku selama ini.


(9)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Hi. Nurdin, M.Si. ...

Sekretaris : Drs. Darwin Bangun, M.Pd. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Yon Rizal, M.Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP: 19600315198503 1 003


(10)

Judul Skripsi :PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENGAJAR,DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PANARAGAN JAYA, TULANG BAWANG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Nama :AYU IMELDA VIGUNA

Nomor Pokok Mahasiswa :0913031030

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Hi. Nurdin, M.Si. Drs. Darwin Bangun, M.Pd.

NIP. 19600817 198603 1 003 NIP. 19530730 198203 1 001

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, PendidikanEkonomi,

Drs. Hi. Buchori Asyik, M. Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si. NIP. 19560108 198503 1 002 NIP. 19600817 198603 1 003


(11)

Motto

Jika kamu melihatnya dengan

positif, masa lalu tidak ada yang

buruk. Yang ada hanya masa lalu yang

indah dan pelajaran yang berharga.

(Mario Teguh)

Kesuksesan bukanlah kunci untuk

memperoleh kebahagiaan. Namun,

kebahagiaan adalah kunci untuk

meraih kesuksesan. Jika Anda

menyukai apa yang Anda lakukan, Anda

akan meraih kesuksesan.

(Albert Schweitzer)

Berusahalah untuk tidak menjadi

manusia yang berhasil tapi

berusahalah menjadi manusia yang

berguna.


(12)

“Jika kita sudah jauh melangkah ke

depan jangan pernah untuk menoleh ke

belakang kalau hanya akan membuat

kita semakin mundur.

(Ayu Imelda Viguna)


(13)

RIWAYAT HIDUP

Penulis di lahirkan di Pringsewu pada tanggal 23 Juni 1991 dengan nama lengkap Ayu Imelda Viguna. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara, Putri dari pasangan Suharyanto dan Ibu Supinah.

Pendidikan formal yang diselesaikan penulis yaitu:

1. TK Xaverius Pringsewu diselesaikan pada tahun 1997 2. SD Fransisiskus Pringsewu diselesaikan pada tahun 2003. 3. SMP Xaverius Pringsewu diselesaikan pada tahun 2006. 4. SMA Xaverius Pringsewu diselesaikan pada tahun 2009.

Pada tahun 2009, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan

Ekonomi Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Pada bulan Januari 2012, penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Yogyakarta-Solo-Bandung-Surabaya-Bali. Pada bulan Juli, penulis mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di Desa Kota Dalom, Kecamatan Way Lima, Pesawaran.

Penulis,


(14)

SANWACANA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Salam serta shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhamad SAW yang telah menjelaskan kepada manusia tentang isi kandungan Al-Qur’an, sebagai petunjuk jalan menuju kebahagiaan hidup di dunia dan di akherat kelak. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2012/2013”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada program studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung.

Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki, sehingga banyak mendapatkan petunjuk dan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:


(15)

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S, Jaya, M.Si., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Iskandarsyah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. H. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

6. Bapak Drs. H. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, sekaligus sebagai Pembimbing I.

7. Bapak Drs. Darwin Bangun, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik, sekaligus sebagai Pembimbing II.

8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih kepada ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

9. Bapak Didi Purwanto, S.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 1 Way Lima, yang telah bersedia membantu memberikan saran-saran demi keberhasilan penelitian ini.

10. Bapak Taupik Rahman, S.Pd, selaku Waka Kurikulum SMP Negeri 1 Way Lima, yang bersedia membantu dalam penelitian ini.


(16)

11. Seluruh dewan guru, karyawan beserta staf tata usaha SMP Negeri 1 Way Lima.

12. Semua siswa siswi SMP Negeri 1 Way Lima, khususnya kelas VII atas perhatian, kerjasama dan dukunganya.

13. Ayah dan ibu tersayang, terimakasih atas semua yang diberikan untukku, doa, senyum, air mata, bahagia, kasih sayang, dan pengorbanan kalian untukku yang tiada pernah bisa dinilai dari segi apapun. Semoga kelak Allah menyediakan jannahnya untuk Ayah dan ibu. Amin Allahumma Amin. 14. Untuk seluruh keluarga, Adik Havi Nata Tamara, Yovinta Ade Rahajeng, dan

Steven Geraldy. Terimakasih karena selalu menemaniku sepanjang umur ini. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya untuk kalian. Amin Allahumma Amin.

15. Teman-teman ku yang setia membantu Mutmainah, Mela Wati, Devi

Yulianti, Mela Wati, Eri Puwanti, Ully Yulianita, Yeni Ardila, Eka Romada, Ida Nuri Fitria, Chyci Paramita. Kalian adalah teman yang diberikan Allah untuk memberi warna terindah dalam hidupku.

16. Teman-teman angkatan 2009 genap dan ganjil terimakasih untuk

kebersamaanya selama ini. Suka dan duka kita bersama saat mencari ilmu untuk masa depan kita kelak dan tentunya untuk mencapai ridho Allah SWT. 17. Teman-teman KKN dan PPL di Desa Kota Dalom Way Lima, Pesawaran

Rista, Ririh, Agus, Aan, Nurrohman, Kiki, Tya, Yayang, Merta terimakasih untuk kebersamaanya.


(17)

18. Teman kostan ku Rista, Mba Melly, dan Mba Sulika terimakasih atas suka dukanya selama ini dan atas semangat yang diberikan.

19. Sahabat seperjuangan sejak zaman SMA yang selalu bersama layaknya saudara Anthony, Lina, Melisa dan Nia.

20. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan di atas kertas ini, terimakasih untuk semuanya.

Semoga Allah memberikan berkah, rahmat, hidayah serta kemulian-Nya atas kebaikan dan pengorbanan bagi kita semua. Disadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, saran dan kritik yang bersifat membangun selalu diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, Februari 2013 Penulis


(18)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu komponen yang penting dalam pembangunan suatu bangsa, karena melalui pendidikan inilah dapat dihasilkan generasi-generasi yang cerdas dan terampil sebagai salah satu modal untuk menuju perubahan ke arah yang lebih baik, terlebih memasuki era persaingan global saat ini. Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam menghadapi era persaingan bebas adalah dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan yang ada. Oleh karena itu, kualitas pendidikan merupakan salah satu syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang baik, manusia dapat mencapai kesejahteraan hidup, mengembangkan potensi dirinya, mewujudkan kehidupan lebih baik dan berpartisipasi secara lebih aktif dalam pembangunan.

Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk membentuk manusia berkualitas dalam pengetahuan, sikap, maupun keterampilan yang pencapaiannya dilakukan dengan terencana , terarah, dan sistematis. Upaya peningkatan mutu pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah, tidak terlepas dari masalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa.


(19)

Setiap siswa pada dasarnya belajar untuk memperoleh hasil yang diinginkan, tetapi pada kenyataannya tidak semua siswa mencapai hasil belajar yang diharapkan, dan masih ada siswa yang kurang berhasil dalam studinya. Salah satu cara untuk melihat tingkat pencapaian keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat dari hasil mid semester. Dalam hal ini dapat dilihat dari hasil ujian semester ganjil pada mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VII semester ganjil di SMP N 1 Way Lima seperti terlihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Mid Semester Mata Pelajaran IPS Terpadu Semester

Ganjil di SMP N1 Way Lima Tahun Pelajaran 2012/2013 No Nilai Jumlah Siswa Persentasi (%)

1 >70 34 27,869

2 51-69 37 30,328

3 <50 51 41,803

Jumlah 122 100

Sumber: Guru Mata Pelajaran IPS Terpadu SMP N1 Way Lima

Berdasarkan Tabel 1 di atas, terlihat bahwa hasil belajar siswa dalam pelajaran IPS Terpadu secara umum masih tergolong sangat rendah, yaitu hanya 34 siswa yang mendapatkan nilai di atas 70, siswa yang memperoleh nilai antara 51-69 ada 37 siswa, dan yang memperoleh nilai di bawah 50 ada 51 orang siswa.

Tabel 2. Daftar Nilai yang Mencapai KKM dan Tidak Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VII IPS Terpadu Semester Ganjil di SMP SMP N1 Way Lima Tahun Pelajaran 2012/2013

No Tingkat Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)

1 >70 34 27,869

2 ≤70 88 72,131

Jumlah 122 100

Sumber: Guru Mata Pelajaran IPS Terpadu SMP N1 Way Lima

Berdasarkan Tabel 2 di atas dari seluruh jumlah siswa sebanyak 122 orang yang mencapai nilai ≥70 adalah 34 orang siswa atau 27,869% berarti sebanyak


(20)

88 orang siswa atau 72,131% memperoleh nilai ≤ 70. Seorang siswa dianggap tuntas belajar apabila memperoleh nilai 70 ke atas. Apabila kurang dari 70 berarti pencapaian nilai siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah. Hal ini didukung oleh pendapat Djamarah, (2006:18) apabila pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% dikuasai oleh siswa maka presentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah.

Keberhasilan dalam belajar dapat dilihat dari hasil yang diperoleh para peserta didik. Hasil atau prestasi belajar dapat dioperasionalkan dalam bentuk indikator - indikator berupa nilai rapor, indeks prestasi studi, angka kelulusan, predikat keberhasilan dan semacamnya. Secara umum hal-hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar terbagi atas dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa faktor biologis (kondisi umum jasmani) dan faktor psikologis (intelegensi, sikap, minat, bakat, dan motivasi). Sedangkan faktor eksternal dapat berupa faktor lingkungan, keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik, salah satunya yaitu motivasi belajar. Motivasi belajar adalah energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Keinginan untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai akan menimbulkan energi dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar sesuai dengan kebutuhan berprestasi guna memperoleh hasil belajar yang baik. Seorang siswa harus memiliki rasa kebutuhan akan belajar dan berprestasi. Ia harus berusaha mengarahkan segala daya dan upaya untuk mencapainya. Hal


(21)

ini dimaksud agar siswa dapat belajar dengan baik tanpa adanya kendala sehingga akan mencapai hasil yang optimal. Faktor motivasi memegang peranan penting dalam proses belajar siswa, karena motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak yang ada dalam diri siswa dan memberi arah pada kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar yang dikehendaki.

Sardiman, (2004: 84) mengemukakan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dapat digambarkan sebagai berikut. (1) Siswa berusaha menyelesaikan tugas secara benar dan tepat waktu. (2) Siswa merasa bertujuan akan keberhasilan dalam belajar serta melaksanakan kegiatan belajar di dalam maupun di luar kelas ia belajar tanpa tergantung bimbingan guru (3) Siswa memiliki sifat mengarahkan dan mengontrol diri sendiri dalam memanfaatkan sarana. (4) Siswa berusaha mencari dan meningkatkan hubungan siswa dengan temannya dan dengan orang yang lebih dewasa. (5) Siswa melaksanakan kegiatan belajar bukan hanya sekedar syarat minimal melainkan ia selalu berkeinginan untuk lebih baik.

Motivasi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan hasil belajar karena tinggi rendahnya motivasi menentukan giat tidaknya seorang siswa dalam melakukan aktivitasnya, terutama dalam kegiatan belajar.Sedangkan faktor lain yang diduga berkaitan erat mempengaruhi hasil belajar IPS Terpadu siswa antara lain adalah belum maksimalnya cara belajar siswa. Menurut Hamalik, (2001: 38) cara belajar adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan situasi belajarnya, misalnya kegiatan-kegiatan dalam mengikuti pelajaran, menghadapi ulangan atau ujian dan sebagainya.

Aktivitas belajar siswa memerlukan suatu cara belajar yang efektif, praktis, dan mudah diterapkan agar mampu meningkatkan hasil belajarnya. Tetapi pada kenyataannya, dari hasil observasi yang dilakukan cara belajar siswa kelas VII SMP N 1 Way Lima belumlah efektif. Hal ini dapat dilihat dari cara belajar siswa yang hanya belajar pada saat akan ujian saja, pembagian waktu


(22)

mengerjakan tugas seperti mengerjakan pekerjaan rumah di kelas, dari cara siswa mempelajari kembali materi pelajaran yang telah diberikan seperti pada saat guru bertanya siswa tidak dapat menjawab tentang bahasan materi yang telah diajarkan sebelumnya, dan pengumpulan tugas yang tidak tepat waktu. Kemampuan siswa dalam menguasai materi dapat dilihat dari hasil belajar, akan tetapi tidak semua keberhasilan belajar dapat berjalan tanpa kendala karena hasil belajar banyak dipengaruhi oleh banyak faktor. Dalam penelitian ini, faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa adalah motivasi belajar dan cara belajar.

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis akan melakukan

penelitian yang berjudul: ”Pengaruh Motivasi Belajar Dan Cara Belajar

Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP N 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada di atas, maka permasalahan pada penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Sebagian besar hasil belajar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

2. Belum optimalnya hasil yang diperoleh siswa.

3. Banyak siswa yang tidak bisa mengatur waktu belajarnya di rumah. 4. Sebagian besar siswa masih menggunakan waktu belajar untuk hal yang

kurang berguna.


(23)

6. Sebagian besar siswa memiliki motivasi yang rendah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang sesuai dengan judulnya, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah motivasi (X1), cara belajar (X2), dan hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VII (Y). Tujuan pembatasan masalah ini adalah agar penelitian ini lebih terarah, sehingga didapat gambaran yang lebih jelas dengan data yang akurat.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VII SMP N 1 Way Lima semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013?

2. Apakah ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VII SMP N 1 Way Lima semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013? 3. Apakah ada pengaruh motivasi belajar dan cara belajar terhadap hasil

belajar IPS terpadu siswa kelas VII SMP N 1 Way Lima semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VII SMP Negeri 1 Way Lima semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.


(24)

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VII SMP Negeri 1 Way Lima semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi belajar dan cara belajar terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VII SMP Negeri 1 Way Lima semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

F. Manfaat Penelitian

Pada hakekatnya penelitian yang dilakukan seseorang diharapkan akan mendapatkan manfaat tertentu. Begitu pula dengan penelitian ini diharapkan mendatangkan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

a. Merupakan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan pada umumnya dan pendidikan SMP pada khususnya.

b. Sebagai salah satu referensi bagi para peneliti-peneliti yang lain yang ingin mengembangkan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar di SMP N 1 Way Lima.

b. Bagi Guru

Dapat memberikan masukan kepada guru untuk memotivasi siswanya agar dapat menggunakan waktu belajar dengan baik di rumah.


(25)

c. Bagi Orang Tua

Dapat memberikan masukan untuk memperhatikan cara belajar anaknya serta untuk memberikan motivasi kepada anaknya.

d. Bagi Siswa

Dapat memberikan masukan kepada siswa tentang pentingnya waktu belajar yang teratur dan cara-cara belajar yang efektif agar memperoleh hasil yang maksimal khususnya IPS terpadu.

G. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Objek Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah motivasi, cara belajar dan hasil belajar IPS terpadu.

2. Ruang Lingkup Subjek Penelitian

Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII. 3. Ruang Lingkup Tempat penelitian

Ruang lingkup tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Way Lima. 4. Ruang Lingkup Waktu Penelitian

Ruang lingkup waktu penelitian ini dilakukan pada tahun pelajaran 2012/2013.


(26)

II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka 1. Motivasi Belajar

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Peranan motivasi dalam belajar pada hakikatnya orang ingin mencapai tujuan yaitu memenuhi kebutuhannya untuk mencapai hasil atau tujuan tertentu. Jika siswa mempunyai motivasi yang kuat untuk belajar maka ia akan berusaha untuk belajar dengan sebaik-baiknya, jadi jelas bila seorang siswa ingin mencapai tujuan yaitu hasil belajar yang baik selain mempunyai kemampuan akal juga harus mempunyai motivasi belajar.

Menurut Sardiman (2001: 83), motivasi ada 2yaitu “ (1) Motivasi interinsik

yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu ada rangsangan dari luar karena di dalam individu sudah ada. (2) Motivasi Ekstrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi karena adanya


(27)

Menurut Hamzah B. Uno (2011: 23), Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan ekternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Ciri-ciri adanya motivasi dalam diri siswa dapat diklasifikasikan sebagai berikut

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan. 4. Adanya penghargaan dalam belajar.

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif , sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Fungsi motivasi dalam belajar sebagai berikut :

1. Mendorong manusia untuk belajar, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepas energi.

2. Menentukan arah perbuatan, kearah tujuan yang hendak dicapai.

3. Menyeleksi perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang disertai guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut (Sardiman, 2001:84-85).

Cara menumbuhkan motivasi belajar menurut Thursan Hakim (2005:30) antara lain sebagai berikut:

1. Memahami manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari setiap pelajaran atau kuliah.

2. Memilih bidang studi yang paling disenangi dan paling sesuai minat. 3. Memiliki jurusan bidang studi yang sesuai dengan bakat dan

pengetahuan.

4. Memiliki bidang studi yang menunjang masa depan.

Hal serupa dikemukakan oleh Sardiman (2001;93), ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, sebagai berikut:


(28)

1. Memberi angka. Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan, sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai yang ada pada rapor. Angka-angka yang baik bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat.

2. Hadiah. Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalau demikian karena hadiah suatu pekerjaan,mungkin tidak menarik bagi orang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut.

3. Saingan atau Kompetensi. Saingan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong siswa belajar. Pesaing, baik pesaing individu atau kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4. Ego-Involvement. Menumbuhkan kesadaran pada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah salah satu bentuk motivasi yang penting.

5. Memberi ulangan. Dengan adanya hasil pekerjaan, apalagi jika terjadi kemajuan akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.

6. Mengetahui hasil. Para siswa akan rajin belajar kalau mengetahui hasil belajar yang mereka kerjakan.

7. Pujian. Apabila ada siswa yang sukses yang menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberi pujian. Pujian merupakan bentuk motivasi yang dapat merangsang semua siswa yang mendengarnya.

8. Hukuman. Hukuman apabila diberikan secara tepat dan bijak maka akan menjadi motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.

9. Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal itu akan lebih baik, bila dibanding dengan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti didalam diri siswa tersebut ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah tentu hasilnya akan lebih baik.

10.Minat. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitupun minat merupakan alat motivasi yang pokok.

11.Tujuan yang diakui. Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa , akan merupakan alat motivasi yang sangat penting, sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasakan sangat berguna atau menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk belajar.

Cara membangkitkan motivasi belajar yang telah diuraikan di atas, selain perlu diterapkan oleh siswa, perlu juga dikembangkan lebih jauh agar motivasi siswa tersebut semakin lama semakin kuat, mantap, dan stabil.


(29)

Setiap siswa biasanya mempunyai hambatan dan kesulitan masing-masing dalam proses belajar. Selama siswa memiliki kemauan atau motivasi belajar yang kuat dan mantap, selama itu pula segala hambatan dan kesulitan dalam proses belajar dapat diatasi atau setidaknya dapat dicegah agar tidak

menimbulkan hal-hal yang sangat merugikan siswa yang bersangkutan. Sesengguhnya kemauan atau motivasi itu merupakan motor penggerak pertama dan utama dalam proses belajar.

Hamzah B. Uno (2011: 27), mengatakan bahwa motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, yang sedang belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain:

a. Peran motivasi dalam menentukan penguat belajar

Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan

pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dialami.

b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar

Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak.


(30)

c. Motivasi menentukan ketekunan belajar

Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya, apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi sangat berpengaruh terhadap

ketahanan dan ketekunan belajar. 2. Cara Belajar

Banyak siswa yang sulit menerima materi yang diberikan oleh guru dan mengalami kegagalan atau memperoleh nilai di bawah standar yang telah ditentukan. Salah satu penyebabnya adalah cara belajar yang dipergunakan kurang efektif bagi siswa. Cara belajar yang sesuai dan efektif dapat membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan.

Seperti cara belajar yang dilakukan sebagian murid yang saya teliti, para siswa banyak yang tidak melakukan belajar dengan cara yang efektif. Sebagian siswa tidak membaca materi yang akan disampaikan oleh guru pada hari berikutnya. Ketika diberikan tugas juga mereka tidak mengerjakan dengan baik.

Cara belajar siswa yang satu dengan yang lain berbeda. Banyak siswa yang belum dapat menemukan cara atau gaya belajar mereka sehingga mereka tidak dapat memperoleh hasil maksimal di sekolah. Sebelum siswa belajar


(31)

seharusnya siswa harus mengetahui cara atau gaya belajar mereka sehingga ada rasa kecocokan atau kenyamanan dengan cara atau gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Menurut Hamalik (2001:38) mengemukakan bahwa cara belajar adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan situasi belajarnya, misalnya kegiatan-kegiatan dalam mengikuti pelajaran, menghadapi ulangan/ujian dan sebagainya.

Aktifitas belajar tidak selamanya akan berjalan dengan sesuai harapan dan terkadang hasil yang diinginkan pun tidak sesuai dengan harapan. Maka dari itu, dibutuhkan cara atau metode belajar yang tepat sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai. Menurut Slameto (2010: 82) “cara belajar adalah

langkah atau jalan yang harus dilalui dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dalam keterampilan. Banyak anak didik gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam pelajarannya karena mereka tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif.

Menurut Djamarah dan Zain (2006: 44) mengatakan bahwa Cara belajar adalah cara yang dilakukan dalam kegiatan belajar, atau cara yang digunakan dalam memberikan pelajaran (mengajar) kepada orang yang mempelajarinya (belajar). Penentuan cara belajar memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik. Akan ditentukan oleh relevansi penggunaan suatu cara atau metode yang tepat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Cara belajar yang digunakan haruslah mempermudah dan efektif dalam menjadi sarana penyampaian pelajaran. Apabila cara yang digunakan tidak sesuai maka hal itu akan percuma. Cara belajar efisien adalah cara belajar yang memungkinkan siswa menguasai ilmu dengan lebih mudah dan lebih cepat


(32)

sesuai dengan kapasitas tenaga dan pikiran yang dikeluarkannya

(Hakim,2003:7). Dengan cara belajar yang efisien maka siswa tidak lagi akan kesulitan dalam menguasai pelajaran yang diberikan.

Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan, dan keterampilan dan cara yang dipakai dalam belajar akan menjadi kebiasaan. Cara belajar tersebut harus menjadi kebiasaan, karena hal yang sudah biasa dilakukan pasti akan mempengaruhi apa yang dilakukan. Kebiasaan cara belajar itu juga dengan sendirinya akan mempengaruhi belajar. Menurut Slameto (2010:73) cara belajar yang efektif adalah sebagai berikut: 1. Perlunya Bimbingan

Banyak siswa dan mahasiswa gagal atau tidak mendapatkan hasil yang baik dalam pelajarannya karena mereka tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif. Mereka kebanyakan hanya mencoba menghafal pelajaran. Seperti diketahui, belajar itu sangat kompleks. Belum diketahui segala seluk-beluknya. Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kecakapan dan ketangkasan belajar berbeda secara individual. Walaupun demikian kita dapat membantu siswa dengan memberi petunjuk-petunjuk umum tentang cara-cara belajar yang efisien. Ini tidak berarti bahwa mengenal petunjuk-petunjuk itu dengan sendirinya akan menjamin kesuksesan siswa. Sukses hanya tercapai berkat usaha keras. Tanpa usaha tak akan tercapai sesuatu.

Di samping memberi petunjuk-petunjuk tentang cara-cara belajar, baik pula siswa diawasi dan dibimbing sewaktu mereka belajar. Hasilnya lebih baik


(33)

lagi kalau cara-cara belajar dipraktikkan dalam tiap pelajaran yang diberikan.

2. Kondisi dan Strategi Belajar

Untuk meningkatkan cara belajar yang efektif perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:

a. Kondisi Internal

Yang dimaksud dengan kondisi internal yaitu kondisi (situasi) yang ada di dalam diri siswa itu sendiri misalnya kesehatannya, keamanannya, ketentramannya, dan sebagainya. Siswa dapat belajar dengan baik apabila kebutuhan-kebutuhan internalnya dipenuhi.

Menurut Maslow, Teori hierarki kebutuhan sering digambarkan sebagai piramida, lebih besar tingkat bawah mewakili kebutuhan yang lebih rendah, dan titik atas mewakili kebutuhan aktualisasi diri

(http://belajarpsikologi.com/teori-hierarki-kebutuhan-maslow/). Ada 7 jenjang kebutuhan primer manusia yang harus dipenuhi yaitu:

(1) Kebtuhan fisiologis

Yaitu kebutuhan jasmani manusia. Untuk dapat belajar yang efektif dan efisien, siswa harus sehat, jangan sampai sakit yang dapat mengganggu kerja otak yang mengakibatkan terganggunya kondisi dan konsentrasi belajar.

(2) Kebutuhan akan keamanan

Manusia membutuhkan keamanan dan ketentraman jiwa. Oleh karena itu, agar cara belajar siswa dapat ditingkatkan ke arah yang efektif, maka siswa harus menjaga keseimbangan emosi, sehingga perasaan aman dapat tercapai dan konsentrasi pikiran dapat dipusatkan pada materi pelajaran yang ingin dipelajari. (3) Kebutuhan akan kebersamaan dan cinta

Manusia dalam hidup membutuhkan kasih sayang dari orang tua, saudara dan teman-teman yang lain. Oleh karena itu, belajar bersama dengan kawan-kawan lain dapat meningkatkan pengetahuan dan


(34)

ketajaman berpikir siswa. Untuk itu diperlukan cara berpikir yang terbuka, kerja sama, memilih materi yang tepat, dan ditunjang dengan visualisasi (contoh-contoh yang nyata atau gambar-gambar dan sebagainya).

(4) Kebutuhan akan status (misalnya keinginan akan keberhasilan) Tiap orang akan berusaha agar keinginannya dapat berhasil. Untuk kelancaran belajar, perlu optimis, percaya akan kemampuan diri, dan yakin bahwa ia dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Lagi pula siswa harus yakin bahwa apa yang dipelajari adalah merupakan hal-hal yang kelak akan banyak gunanya bagi dirinya.

(5) Kebutuhanself-actualisation

Belajar yang efektif dapat diciptakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri,imageseseorang. Oleh karena itu, siswa harus yakin bahwa dengan belajar yang baik akan dapat membantu tercapainya cita-cita yang diinginkan.

(6) Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti

Yaitu kebutuhan untuk memuaskan rasa ingin tahu, mendapatkan pengetahuan, informasi dan untuk mengerti sesuatu. Hanya melalui belajarlah upaya pemenuhan kebutuhan ini dapat terwujud.

(7) Kebutuhan estetik

Yaitu kebutuhan yang dimanifestasikan sebagai kebutuhan akan keteraturan, keseimbangan dan kelengkapan dari suatu tindakan. Hal ini hanya mungkin terpenuhi jika individu/siswa belajar yang tak henti-hentinya tidak hanya selama di pendidikan formal saja tetapi juga setelah selesai, setelah bekerja, berkeluarga serta berperan dalam masyarakat. (Maslow dalam Slameto, 2010: 74)

b. Kondisi Eksternal

Kondisi eksternal adalah kondisi yang ada di luar diri pribadi manusia, misalnya kebersihan rumah, penerangan, serta keadaan lingkungan fisik yang lain. Untuk dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur, misalnya:

(1) Ruang belajar harus bersih, tak ada bau-bauan yang mengganggu konsentrasi pikiran,

(2) Ruangan cukup terang, tidak gelap yang dapat menganggu mata, (3) Cukup sarana yang diperlukanuntuk beljar, misalnya alat pelajaran,


(35)

c. Strategi Belajar

Belajar yang efisien dapat tercapai apabila menggunakan strategi belajar yang tepat. Strategi belajar diperlukan untuk dapat mencapai hasil yang semaksimal mungkin.

3. Metode Belajar

Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan, cara-cara yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan belajar juga akan mempengaruhi belajar itu sendiri. Uraian ini membahas kebiasaan belajar yang mempengaruhi belajar, yaitu: a. Pembuatan Jadwal dan Pelaksanaannya

Jadwal adalah pembagian waktu untuk sejumlah kegiatan yang dilaksanakan oleh seseorang setiap harinya. Jadwal juga berpengaruh terhadap belajar. Agar belajar dapat berjalan dengan baik dan

berhasilperlulah seseorang siswa mempunyai jadwal yang baik dan melaksanakannya dengan teratur/disiplin.

Adapun cara untuk membuat jadwal yang baik adalah sebagai berikut: (1) Memperhitungkan waktu setiap hari untuk keperluan-keperluan

tidur, belajar, makan, mandi, olahraga, dan lain-lain.


(36)

(3) Merencanakan penggunaan belajar itu dengan cara menetapkan jenis-jenis mata pelajarannya dan urutan-urutan yang harus dipelajari.

(4) Menyelidiki waktu-waktu mana yang dapat dipergunakan untuk belajar dengan hasil terbaik. Sesudah waktu itu diketahui, kemudian dipergunakan untuk mempelajari pelajaran yang dianggap sulit. Pelajaran yang dianggap mudah dipelajari pada jam belajar yang lain.

(5) Berhematlah dengan waktu, setiap siswa janganlah ragu-ragu untuk memulai pekerjaan, termasuk juga belajar.

Cara lain untuk membuat jadwal adalah sebagai berikut: Setiap hari ada 24 jam, 24 jam ini digunakan untuk:

(1) Tidur : ± 8 jam

(2) Makan, mandi, olahraga : ± 3 jam (3) Urusan pribadi dan lain-lain : ± 2 jam (4) Sisanya untuk belajar : ± 11 jam

Waktu 11 jam ini digunakan untuk belajar di sekolah selama ± 7 jam, sedangkan sisanya yang 5 jam digunakan untuk belajar di rumah atau di perpustakaan. Supaya berhasil dalam belajar, jadwal yang sudah dibuat, haruslah dilaksanakan secara teratur, disiplin dan efisien.


(37)

b. Membaca dan Membuat Catatan

Membaca besar pengaruhnya terhadap belajar. Hampir sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca. Agar dapat belajar dengan baik maka perlu membaca dengan baik pula, karena membaca adalah alat belajar. Menurut Djamarah (2008:117) membaca adalah kegiatan melihat serta memahami sisi dari yang tertulis dengan melisankan atau hanya dalam hati. Metode membaca yang baik dapat membantu kegiatan membaca menjadi sesingkat mungkin dengan daya serap yang tinggi.

Salah satu metode membaca menurut Slameto (2010 :84) adalah SQR4 (survey, question, read, recite, write, and review). Sebelum membaca buku hendaknya menyelidiki (survey) dahulu gambaran tentang buku yang akan dibaca, setelah itu mengajukan pertanyaan (question) tentang isi buku yang diharapkan akan terjawab setelah membaca buku (read), kemudian menghafal (recite) pokok-pokok yang penting, yang terakhir yaitu mengulang kembali (review) buku tersebut dengan membaca catatan yang dibuat.

Siswa dapat membaca dengan efisien jika memiliki kebiasaan-kebiasaan yang baik. Kebiasaan-kebiasaan membaca yang baik itu menurut The Liang Gie dalam Slameto (2010: 84) adalah sebagai berikut:

memperhatikan kesehatan membaca, ada jadwal, membuat tanda-tanda/catatan-catatan, memanfaatkan perpustakaan, membaca sungguh-sungguh semua buku-buku yang perlu untuk semua mata pelajaran, ampai menguasai isinya, dan membaca dengan konsentrasi penuh.


(38)

Kesehatan membaca penting artinya bagi keberlangsungan membaca. Kesehatan membaca meliputi: memejamkan mata atau memandang jauh sewaktu-waktu membaca, buku yang dibaca kelihartan jelas dengan sinar yang terang, tidak silau/ada bayangan pada buku, jarak mata dengan buku ± 25-30 cm, membaca pada meja belajar, dan sesudah membaca istirahat ± 1 sampai 2 jam. Selain kebiasaan membaca yang buruk, kebiasaan itu antara lain: membaca sambil bersuara, dengan menunjuk kata yang dibaca, mengulang-ulang, melihat satu kata demi satu kata, sambil tiduran, sambil mengobrol, dan sambil melamun. Kebiasaan-kebiasaan itu perlu ditinggalkan dan diganti dengan Kebiasaan-kebiasaan yang baik.

Membuat catatan besar pengaruhnya dalam membaca. Catatan yang baik, rapi, lengkap, dan teratur akan menambah semangat dalam belajar, khususnya dalam membaca, karena tidak terjadi kebosanan belajar. Dalam membuat catatan sebaiknya tidak semua yang dikatakan oleh guru itu ditulis, tetapi diambil intisarinya saja. Tulisan harus jelas dan teratur agar mudah dipelajari. Perlu ditulis juga tanggal dan hari mencatatnya, pelajaran apa, gurunya siapa, bab/pokok yang dibicarakan, dan buku pegangan wajib/pelengkap, catatan yang tidak jelas dan tidak teratur antara materi yang satu dengan materi yang lain.

c. Mengulang bahan pelajaran

Mengulang besar pengaruhnya dalam belajar, karena dengan adanya

pengulangan (review) “bahan yang belum begitu dikuasai serta mudah terlupakan” akan tertanam dalam otak seseorang. Cara ini dapat


(39)

dilakukan dengan membuat catatan tentang hal-hal penting.bmengulang pelajaran dapat dilakukan dengan membaca kembali catatan yang dibuat. Dengan membaca berarti mengingat kembali, proses mengingat sangat berperan dalam kegiatan belajar karena dengan mengingat membuat seseorang dapat lebih memahami materi yang baik. Mengulang pelajaran dapat dilakukan pada malam hari setelah pulang sekolah ataupun pada malam hari ketika esok ada jadwal pelajaran tersebut.

Djamarah (2008: 64) menyatakan sebagai berikut:

“Mengulang bahan pelajaran bisa dilakukan pada malam, pagi, atau sore hari. Waktu yang baik adalah selesai sholat Magrib atau sekitar pukul 19.00 hingga pukul 22.00. Pada pagi hari, waktu yang disarankan aadlah sekitar 04.30 hingga 06.00. Pada sore hari, waktu yang baik adalah sekitar pukul 16.10 sampai pukul 18.00. Tetapi jangan lupa sepulang dari sekolah, istirahat sebentar, lalu ulang bahan pelajaran dengan

membacanya. Setelah itu dapat dilakukan istirahat atau melakukan apa saja yang bermanfaat bagi diri sendiri dan bagimasyarakat.”

Mengulangi bahan pelajaran dapat berjalan dengan baik maka perlu disediakan waktu untuk mengulang dan menggunakan waktu sebaik-baiknya, untuk menghafal dengan bermakna dan memahami bahan yang diulang secara sungguh-sungguh. Agar dapat mengafal bahan dengan baik hendaknya diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:

1. Menyadari sepenuhnya tujuan belajar.

2. Mengetahui betul-betul tentang makna bahan yang dihafal. 3. Mencurahkan perhatian sepenuhnya sewaktu menghafal.


(40)

4. Menghafal secara teratur sesuai kondisi badan, yang sebaik-baiknya serta daya serap otak terhadap bahan yang harus dihafal.

Menghafal dapat dengan cara diam tapi otaknya berusaha mengingat-ingat, dapat dengan membaca keras/mendengarkan dan dapat juga dengan cara menulisnya.

d. Konsentrasi

Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampaikan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dalam belajar konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap mata pelajaran dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran.

Kemapuan untuk memusatkan pikiran terhadap suatu hal atau pelajaran itu pada dasarnya ada pada setiap siswa, hanya besar atau kecilnya kemampuan itu berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh keadaan siswa tersebut, lingkungan dan pengalaman. Pemusatan pikiran merupakan kebiasaan yang dapat dilatih, jadi bukan bakat. Pemusatan pikiran dapat dicapai dengan mengabaikan atau tidak memikirkan hal-hal lain yang tidak ada hubungannya, jadi hanya memikirkan suatu hal yang dihadapi atau dipelajari serta yang ada hubungannya saja.

Konsentrasi besar pengaruhnya terhadap belajar. Jika siswa mengalami kesulitan berkonsentrasi, jelas belajarnya akan sia-sia, karena hanya membuang tenaga, waktu dan biaya. Siswa yang dapat belajar dengan


(41)

baik adalah siswa yang dapat berkonsentrasi dengan baik, dengan kata lain harus memiliki kebiasaan untuk memusatkan pikiran. Jadi kebiasaan untuk memusatkan pikiran ini mutlak perlu dimiliki oleh setiap siswa yang belajar.

Kenyataannya seseorang sering mengalami kesulitan untuk

berkonsentrasi, hal ini disebabkan karena: kuarang berminat terhadap mata pelajaran yang dipelajari, terganggu oleh keadaan lingkungan (bising, keadaan yang tidak mendukung, cuaca buruk, dan lain-lain), pikiran kacau dengan banyak urusan/masalah-masalah kesehatan (jiwa dan raga) yang terganggu (badan lemah). Dan bosan terhadap pelajaran atau sekolah.

Konsentrasi yang baik (untuk mengembangkan kemampuan konsentrasi lebih baik) dapat diusahakan dengan melakukan hal-hal sebagai berikut: pelajar hendaknya berminat atau punya motivasi yang tinggi, ada tempat belajar tertentu dengan meja belajar yang bersih dan rapi, mencegah timbulnya kejemuan/kebosanan, menjaga kesehatan dan memperhatikan kelelaha, menyelesaikan soal/masalah-masalah yang mengganggu dan bertekad untuk mencapai tujuan / hasil terbaik setiap kali belajar. e. Mengerjakan tugas

Mengerjakan tugas dapat berupa pengerjaan tes/ulangan atau ujian yang diberikan guru, tetapi juga termasuk membuat/ mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam buku-buku ataupun soal-soal buatan sendiri. Sesuai prinsip di muka , jelas mengerjakan tugas itu mempengaruhi hasil


(42)

belajar. Agar siswa berhasil dalam belajarnya, perlu mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Saran yang baik agar dapat mengerjakan tugas sebaik-baiknya menurut The Liang Gie, Oemar Hamalik dan Dorothy Keiter dalam Slameto (2010:88) yaitu:

a) Mengerjakan tugas yang berupa PR/ latihan dari buku pegangan dan soal buatan siswa sendiri. Agar dapat mengerjakan tugas sebaik-baiknya dalam belajar, ikutilah petunjuk sebagai berikut:

(1) Siapkan terlebih dulu peralatandan buku-buku yang diperlukan, misalnya buku catatan, buku pegangan, ringkasan, rumus-rumus, daftar-daftar yang lain, kertas, alat tulis, penggaris, jangka, penghapus, dll yang diperlukan.

(2) Tentukan berapa lama waktunya anda akan mengerjakan tugas tersebut.

(3) Bacalah petunjuk terlebih dalu dengan baik-baik, jika soal itu bukan buatan sendiri.

(4) Bacalah soalnya satu demi satu dari nomor satu sampai nomor terakhir.

(5) Mulailah mengerjakan dengan memilih nomor yang paling mudah dulu, baru nomor yang lain dari nomor yang agak mudah sampai yang terakhir.

(6) Jika mengalami kesulitan dalam mengerjakannya, lihatlah catatan/buku pegangan/ ringkasan untuk mendapatkan tuntutan. (7) Jika terpaksa tidak dapat mengerjakan lagi, catatlah soal itu dan di

lain waktu mintalah petunjuk kepada orang lain, misalnya kepada kakak/ayah, teman-teman atau kepada guru yang bersangkutan. (8) Sesudah semua soal dikerjakan, periksalah kembali semua nomor

jawaban itu.

(9) Koreksilah jawaban itu dengan memakai kunci atau melihat ke buku catatan/pegangan.

(10) Betulkan jawaban-jawaban yang salah.

(11) Jika tugas itu harus dikumpulkan, salinlah dikertas yang baik dengan tulisan yang jelas dan rapi, jangan lupa enulis nama, kelas, mata pelajaran apa, dan hari/tanggal berapa tugas itu


(43)

diberikan/dikumpulkan. Jika tugas itu sudah dikembalikan, periksa dan betulkan jawaban anda yang salah.

(12) Jika tugas itu tidak dikumpulkan, salinlah jawaban yang sudah betul dan atau dikoreksi ke dalam buku latihan atau dikertas tersendiri untuk dipelajari lebih lanjut.

(13) Jika anda menyalinnya ke dalam kertas tersendiri, bendellah menjadi satu untuk tiap-tiap mata pelajaran kemudian dibukukan atu dimasukkan ke dalam map. (Hal ini perlu untuk

mempermudah dalam mempelajari lebih lanjut).

(14) Simpanlah baik-baik pekerjaan itu, baik tugas dari guru maupun bukan.

b) Mengerjakan tugas di sekolah

Tugas di sekolah mencakup mengerjakan latihan-latihan tes/ulangan harian, ulangan umum ataupun ujian, baik yang tertulis maupun lisan. Dalam menghadapi tugas-tugas perlu dilaksanakan langkah-langkah persiapan sebagai berikut:

(1) Hindarilah belajar terlalu banyak pada saat-saat terakhir menjelang tes (semua bahan hendaknyasudah siap jauh-jauh sebelumnya).

(2) Pelajarilah kembali bahan yang sudah pernah didapat secara teratur sehari atau dua hari sebelumnya.

(3) Buatlah suatu ringkasan atau garis besar tentang bahan yang sedang dipelajari kembali.

(4) Pelajarilah juga latihan soal dan hasil tugas yang sudah pernah dikerjakan.

(5) Peliharalah kondisi kesehatan.

(6) Konsentrasikan seluruh perhatian terhadap tugas yang akan ditempuh.

(7) Siapkanlah segala alat/perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan syarat-syarat tertentu, bereskanlah seawal mungkin. Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa belajar dapat dilakukan dengan cara atau gaya yang dianggap sesuai dengan apa yang siswa anggap dapat memahami dan mengerti serta dapat menyerap materi secara optimal. Cara belajar itu bersifat individual


(44)

(suatu cara yang tepat bagi seseorang belum tepat pula bagi orang lain) dalam arti yang berhubangan dengan aspek khusus tertentu. Misalnya, kebiasaan belajar,waktu belajar, dan hal-hal lain yang bersifat teknis. Tetapi untuk sesuatu yang menyangkut metode umum, dapatlah dijumpai hal-hal yang dipraktekkan oleh siapapun. Walaupun demikian terkadang perlu juga memodifikasi metode sesuai dengan keadaan khusus individu.

Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatannya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Oleh karena itu, mereka seringkali harus menempuh cara yang berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Ada banyak cara belajar yang baik, efektif, dan tepat bagi siswa yang ingin mendapatkan prestasi belajar yang maksimal.

Penggunaan cara belajar yang tepat sesuai dengan penjelasan sebelumnya, akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar siswa di sekolah. Maka siswa harus dapat menemikan cara belajar yang baik, efektif, dan tepat agar pemahaman terhadap materi pelajaran di sekolah lebih mudah dipahami.

3. Hasil Belajar IPS Terpadu

Salah satu tujuan proses pembelajaran adalah meningkatnya hasil belajar yang diperoleh oleh siswa pada akhir kegiatan pembelajaran. Hasil belajar


(45)

kegiatan belajar merupakan proses yang nantinya berpengaruh terhadap hasil belajar. Hasil belajar diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan.

Belajar diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan sesesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Slameto, 2010: 2)

Proses belajar mengajar menuntut siswa untuk aktif dan memiliki strategi sendiri untuk mendapatkan suatu pengetahuan atau nilai, disini guru menjadi penggerak aktivitas siswa untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pembelajaran sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain, (2006: 107) menyatakan bahwa setiap proses belajar menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari disi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. (Dimyati dan Mujiono, 2006: 3)

Menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari stimulus yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pebelajar. (Dimyati dan Mujiono, 2006: 10)


(46)

Menurut Arikunto (2001: 63), hasil belajar adalah sebagai hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan.

Menurut Slameto, (2010: 54-60) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain sebagai berikut.

1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa).

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi tiga faktor. a. Faktor jasmaniah.

1) Faktor kesehatan. 2) Faktor cacat tubuh. b. Faktor psikologis.

1) Intelegensi. 2) Bakat. 3) Motif. 4) Kematangan. 5) Kesiapan. c. Faktor kelelahan.

1) Faktor kelelahan jasmani. 2) Faktor kelelahan rohani.

2. Faktor ekstern (faktor dari luar diri siswa).

Faktor yang berasal dari luar diri siswa sendiri terdiri dari tiga faktor. a. Faktor keluarga.

1) Cara orang tua mendidik. 2) Relasi antar anggota keluarga. 3) Suasana rumah.

4) Keadaan ekonomi keluarga. b. Faktor sekolah.

1) Metode mengajar. 2) Kurikulum.

3) Relasi guru dengan siswa. 4) Relasi siswa dengan siswa. 5) Disiplin sekolah.

6) Alat pelajaran. 7) Waktu sekolah.

8) Standar pelajaran diatas ukuran. 9) Keadaan gedung.

c. Faktor masyarakat.

1) Kesiapan siswa dalam masyarakat. 2) Teman bergaul.


(47)

Pengertian IPS menurut Moeljono Cokrodikardjo, IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. IPS merupakan itegrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni, sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmi politik dan ekologi manusia manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari (Sofia, 2010). Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). IPS atau studisosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. (Diah Harianti, 2006: 7)

Menurut S. Nasution, IPS adalah pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran social. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi,

antropologi, dan psikologi sosial. (Sofia, 2010).

Model pembelajaran terpadu pada hakekatnya merupakan suatu system pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individu maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Melalui pembelajaran terpadu peserta didik dapat memperoleh pengalaman secara langsung sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan dan memperoduksi kesan-kesan tentang hal yang dipelajarinya.

Berdasarkan pendapat-pendapar tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar IPS Terpadu adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari


(48)

pembelajaran IPS Terpadu disekolah dan bukti dari pelaksanaan belajar

mengajar yang dilakukan secara maksimal yang dinyatakan dalam bentuk skor. 4. Penelitian yang Relevan

Tabel 3. Penelitian yang relevan

No Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian 1

2

3

Fitri Dwi. E.

Yusmawati Febri Listiana Damayanti Pengaruh antara media, cara-cara belajar, dan penggunaan waktu belajar terhadap hasil prestasi belajar IPS terpadu di SMP N 1 Tawanggung tahun pelajaran 2009/2010

Pengaruh persepsi siswa tentang

pemanfaatan sumber belajar internet dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas VII di SMPN2 Bandar Lampung tahun pelajaran 2008/2009

Pengaruh Motivasi Belajar, Cara Belajar dan Sikap akan Cara Guru Mengajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Semester Ganjil Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2008/2009

Ada pengaruh positif cara-cara belajar terhadap prestasi belajar IPS Terpadu diperoleh t

hitung>ttabel, yaitu 5,481>2,000. Ada pengaru positif

penggunaan waktu belajar terhadap prestasi belajar IPS Terpadu, diperolehthitung>ttabel yaitu 4,989>2,000.

Ada pengaruh persepsi siswabtentang pemanfaatan sumber belajar internet dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar ekonomi yang ditunjukkan oleh R2=54,9%

Ada pengaruh signifikan cara belajar dengan prestasi belajar IPS siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri I Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 2008/2009 yang dibuktikan dengan hasil perhitungan uji t diperoleh thitung>ttabelyaitu 6,808>1,753 koofesien determinasi (r2) sebesar 0,345.


(49)

B. Kerangka Pikir

Setiap sekolah selalu menginginkan para siswanya untuk mendapatkan nilai yang baik. Karena dengan adanya nilai yang baik inilah suatu sekolah dapat diukur mutu pendidikannya. Mutu pendidikan dapat dicapai dengan

meningkatkan hasil belajar siswa dan usaha yang maksimal dari para guru. Variabel yang akan diselidiki dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas (independen) dan satu variabel terikat (dependen). Masing-masing variabel bebas (independen) adalah motivasi belajar (X1) dan cara belajar (X2) serta satu variabel terikat (dependen) yaitu Hasil Belajar (Y).

Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar atau hasil belajar siswa. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi dapat dilihat dari kebiasaan bertingkah laku seperti tekun dalam mengerjakan tugas, ulet mengerjakan soal-soal, lebih senang bekerja mandiri, dapat

mempertahankan pendapatnya dengan alasan yang logis dan dapat dipertanggungjawabkan serta tidak mudah melepaskan hal-hal yang

diyakininya. Hasil belajar akan lebih baik jika hal-hal tersebut dimiliki siswa. Diharapkan motivasi belajar akan berpengaruh langsung terhadap hasil belajar siswa. Jika siswa memiliki motivasi yang tinggi maka cenderung

menghasilkan hasil belajar yang tinggi. Sebaliknya jika siswa memiliki motivasi yang rendah maka akan menghasilkan hasil belajar yang rendah. Selanjutnya faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar adalah cara belajar. Cara belajar merupakan metode atau teknik yang digunakan oleh siswa dalam proses pembelajaran baik itu di sekolah atau di luar lingkungan sekolah.


(50)

Apabila seorang siswa memiliki cara belajar yang efektif dan efisien maka akan memungkinkan dirinya mendapatkan prestasi yang baik dibandingkan dengan siswa yang tidak memiliki cara belajar yang efektif dan efisien.

Cara belajar memegang peranan yang sangat penting dalam belajar karena ketepatan siswa dalam menerapkan cara belajar akan membuat siswa menjadi lebih mudah memahami materi pelajaran yang telah diberikan guru di sekolah. Jadi, cara belajar merupakan hal mutlak yang harus dimilki oleh siswa untuk dapat memahami materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru di sekolah dengan teknik yang dianggap lebih efisien dan efektif. Dengan demikian keberhasilan yang diukur melalui hasil dapat diperoleh dengan baik. Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1. Paradigma Penelitian Pengaruh Motivasi (X1) dan Cara Belajar (X2) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu (Y)

r1

R r2 Motivasi (X1)

Cara Belajar (X2)

Hasil Belajar IPS Terpadu


(51)

C. Hipotesis

Menurut Sugiono (2012: 96), hipotesis merupakan jawaban sementara dan perlu dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan data atau fakta yang ada dan terjadi di lapangan.

Berdasarkan kerangka pikir di atas, hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Ada Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII SMP N 1 Way Lima Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Ada Pengaruh Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa

Kelas VII SMP N 1 Way Lima Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013. 3. Ada pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar

IPS Terpadu Siswa Kelas VII SMP N 1 Way Lima Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.


(52)

(53)

III. METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek atau subyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain). Sedangkan verifikatif menunjukkan penelitian mencari pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat (Nawawi, 2003:63).

Pendekatan ex post facto adalah salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengambil data secara langsung di area penelitian yang dapat menggambarkan data-data masa lalu dan kondisi lapangan sebelum dilaksanakannya penelitian lebih lanjut (Sugiono, 2012: 7). Sedangkan yang dimaksud dengan pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi penelitian peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya (Sugiyono, 2012: 12).


(54)

Secara khusus penelitian ini hanya mendeskripsikan Pengaruh Motivasi dan Cara Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP N 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2012/2013.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiono (2012:117) “ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek dan objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII semester ganjil di SMP Negeri 1 Way Lima tahun pelajaran 2012/2013.

Tabel 4. Data Jumlah Siswa Kelas VII Semester Ganjil di SMP N 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2012/2013.

No Kelas Jumlah Siswa (Populasi)

1 VII A 32

2 VII B 31

3 VII C 31

4 VII D 28

Jumlah 122

Sumber : Tata usaha SMP N 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2012/2013 Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini jumlah populasi yang diteliti sebanyak 122 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 2012: 118) . Besarnya sampel dalam penelitian ini


(55)

N n =

N.d2+ 1 Dimana:

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan (dalam Riduwan, 2005:65)

=( )( . ) = 93,49 93

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah menggunkaan probability sampling dengan menggunakan simple random sampling. Teknik ini merupakan teknik

pengambilan sampel yang memberikan peluang sama bagi setiap unsur

(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiono, 2012:120). Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi proporsional untuk tiap kelas agar sampel yang diambil lebih proporsional . Hal ini dilakukan dengan cara :

ℎ = ℎ


(56)

Tabel 5. Perhitungan jumlah sampel untuk masing-masing kelas

Sumber: Hasil pengolahan data 2012

Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan undian, maka setiap anggota populasi diberi nomor terlebih dahulu yaitu misalnya dalam 1 kelas terdapat 32 siswa maka nomor yang ditulis adalah sebanyak 32. Setelah itu, nomor-nomor tersebut dimasukkan kedalam sebuah gelas yang telah ditutup dengan plastik, kemudian gelas tersebut dikocok dan dipilih oleh masing-masing anggota populasi. Apabila salah satu nomor telah dipilih, nomor tersebut dikembalikan lagi kedalam gelas, hal ini dilakukan karena semua anggota mempunyai peluang yang sama. Setiap anggota hanya memilih 1 nomor saja, apabila nomor yang telah dipilih tadi kembali terpilih oleh anggota lainnya maka anggota tersebut memilih kembali 1 nomor yang berbeda dan belum terpilih. Berdasarkan tabel diatas dari 32 populasi, sampel yang akan dipilih adalah 24 orang. Untuk itu undian pun dilakukan sampai dengan 24 kali. Jika sudah mendapatkan anggota sebanyak 24, maka anggota – anggota tersebut menjadi sampel dalam penelitian ini.

C.Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

Kelas Perhitungan Sampel

VIIA n = 93/122x32 = 24 24

VIIB n = 93/122x31 = 24 24

VIIC n = 93/122x31 = 24 24

VIID n = 93/122x28 = 21 21


(57)

hal tersebut kemudian ditarik kesimpulann (Sugiyono, 2012:60). Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Bebas

Variabel bebas yaitu variabel yang berdiri sendiri artinya variabel tersebut dapat mempengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah motivasi belajar(X1), dan cara belajar (X2).

b. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain dalam hal ini variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS terpadu (Y).

D.Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

Definisi operasional merupakan suatu konsep sehingga dapat diukur, dicapai dengan melihat pada dimensi tingkah laku atau properti yang ditunjukan oleh konsep dan mengkategorikan hal tersebut menjadi elemen yang dapat diamati dan dapat diukur (Sujarwo 2002: 174).

a. Definisi Konseptual Variabel

1. Motivasi (X1)

Merupakan dorongan internal dan ekternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung (Hamzah B. Uno, 2011:31).


(58)

2. Cara Belajar (X2)

Merupakan langkah atau jalan yang harus dilalui dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan memilih cara belajar yang tepat akan membantu mencapai tujuan yang diharapkan (Slameto, 2010:82) 3. Hasil Belajar (Y)

Merupakan hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan (Arikunto, 2001: 63).

b. Definisi Operasional Variabel

1. Motivasi

Indikatornya adalah sebagai berikut: a. Motivasi internal

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan b. Motivasi eksternal

1) Adanya penghargaan dalam belajar

2) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 3) Adanya lingkungan belajar yang kondusif 2. Cara belajar

Indikatornya adalah sebagai berikut: a. Perlunya bimbingan


(59)

b. Kondisi dan strategi belajar 1) Kondisi internal

a) Kebutuhan fisiologis

b) Kebutuhan akan kebersamaan 2) Kondisi eksternal

a) Ruang belajar b) Sarana belajar c. Metode belajar

1) Pembuatan jadwal dan pelaksanaan 2) Membaca dan membuat catatan 3) Mengulangi bahan pelajaran 4) Konsentrasi

5) Mengerjakan tugas 3. Hasil Belajar

Indikatornya adalah sebagai berikut:

a. Besar kecilnya nilai mid semester IPS Terpadu kelas VII semester ganjil

Berikut ini disajikan tabel yang berisi tentang indikator dan sub indikator masing-masing variabel penelitian:


(60)

Tabel 6. Indikator dan Sub Indikator Variabel

Variabel Indikator Sub Indikator Skala

Motivasi

(X1) Motivasi internal

Motivasi eksternal

Adanya hasrat dan keinginan berhasil Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

Adanya harapan dan cita-cita masa depan

Adanya penghargaan dalam belajar Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

Adanya lingkungan belajar yang kondusif Interval dgn pendeka tan Rating Scale Cara Belajar (X2) Perlunya bimbingan Kondisi dan strategi belajar Metode belajar

Pemberian petunjuk-petunjuk tentang sewaktu mereka belajar

1. Kondisi internal

a. Kebutuhan fisiologis

b. Kebutuhan akan kebersamaan 2. Kondisi eksternal

a. Ruang belajar b. Sarana belajar

Pembuatan jadwal dan pelaksanaa Membaca dan membuat catatan Mengulangi bahan pelajaran Konsentrasi Mengerjakan tugas Interval dgn pendeka tan Rating Scale Hasil belajar (Y) Hasil mid semester ganjil mata pelajaran IPS terpadu kelas VII

Besar kecilnya nilai yang diperoleh dari ujian mid semester ganjil mata pelajaran IPS terpadu kelas VII


(61)

E.Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh atau mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini maka digunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu:

1. Teknik Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006: 154) “ Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, majalah, agenda, notulen rapat, dan sebagainya”. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data sekunder dan pengumpulan teori-teori dalam skripsi ini.

2. Observasi

Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. (Ngalim Purwanto dalam Akhmad Kasinu, 2007: 166)

3. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiono, 2012 : 199).

Dalam penelitian ini digunakan angket sebagai alat pengumpulan data untuk mendapatkan data tentang motivasi belajar dan cara belajar siswa.

4. Interview (wawancara)

Interview digunakan sebagai teknik pengambilan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menentukan permasalahan yang akan diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden


(62)

yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiono, 2012: 194). Teknik wawancara ini digunakan untuk mendapatkan data berupa jumlah siswa, dan data-data lain yang berhubungan dengan penelitian.

F. Uji Persyaratan Instrumen

Untuk mendapatkan data yang lengkap, maka alat instrumennya harus

memenuhi persyaratan yang baik. Suatu instrumen yang baik dan efektif adalah memenuhi syarat Validitas dan Reliabilitas.

1. Uji Validitas Angket

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mamapu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti. Tinggi rendahnya validitas atau instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.

Untuk menguji tingkat validitas digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yaitu:

rxy = { ∑ (∑ ) }{ ∑ (∑ )(∑ ) (∑ ) } Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y N = jumlah responden/sampel

∑ = Jumlah perkalian x dan y ∑ = jumlah skor item X


(63)

∑ = jumlah skor total (item) Y

Dengan kriteria pengujian jika harga rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka alat tersebut valid, begitu pula sebaliknya jika harga rhitung < rtabel maka alat ukur tersebut tidak valid.

(Suharsimi Arikunto, 2008 : 72).

Berdasarkan data yang diperoleh dari uji coba angket variabel X 1 dan X 2 kepada 20 responden dan dihitung mengunakan perangkat lunak SPSS. Hasil perhitungan dicocokan dengan Tabel r Product Momen dengan

0,05 

 adalah 0,444, maka diketahui hasil perhitungan sebagai berikut:

Tabel 7. Hasil Analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X1 No Item r hitung r table Ket

1 0,565 0,444 Valid

2 0,694 0,444 Valid

3 0,450 0,444 Valid

4 0,624 0,444 Valid

5 0,382 0,444 Tidak Valid

6 0,624 0,444 Valid

7 0,454 0,444 Valid

8 0,537 0,444 Valid

9 0,573 0,444 Valid

10 0,620 0,444 Valid

11 0,485 0,444 Valid

12 0,470 0,444 Valid

13 0,712 0,444 Valid

14 0,838 0,444 Valid

15 0,882 0,444 Valid

16 0,744 0,444 Valid

17 0,688 0,444 Valid

Sumber : Hasil pengolahan data 2012

Hasil perhitungan uji validitas pengaruh motivasi belajar dari 17 item pernyataan terdapat 1 item yang tidak valid yaitu item pernyataan nomor 5 dan dalam penelitian ini soal tersebut direvisi.


(64)

Tabel 8. Hasil Analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X2 No Item r hitung r tabel Ket

1 0,622 0,444 Valid

2 0,513 0,444 Valid

3 0,748 0,444 Valid

4 0,581 0,444 Valid

5 0,325 0,444 Tidak Valid

6 0,686 0,444 Valid

7 0,634 0,444 Valid

8 0,648 0,444 Valid

9 0,591 0,444 Valid

10 0,781 0,444 Valid

11 0,587 0,444 Valid

12 0,601 0,444 Valid

13 0,698 0,444 Valid

14 0,767 0,444 Valid

15 0,715 0,444 Valid

16 0,594 0,444 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012

Hasil perhitungan uji validitas pengaruh motivasi belajar dari 16 item pernyataan terdapat 1 item yang tidak valid yaitu item pernyataan nomor 5 dan dalam penelitian ini soal tersebut direvisi.

2. Uji Relibilitas Angket

Reliabilitas adalah ketelitian dan ketepatan teknik pengukuran. Reliabilitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas angket menggunakan rumus alpha. Menggunakan rumus alpha, karena yang akan di ukur berupa data berskala likert. Jawaban angket pada skala likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Jadi rumus yang tepat digunakan adalah rumus alpha dengan bentuk rumus sebagai berikut:


(65)

Keterangan:

r11 = Nilai Reliabilitas

∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total

= jumlah item (Riduwan, 2011 : 115)

Kemudian untuk menginterprestasikan besarnya nilai korelasi adalah:

Tabel 9. Tabel Interprestasi Reliabilitas Instrumen

Besaran Dalam Nilai r11 Kriteria

0,8 – 1,00 0,6 – 0,79 0,4 – 0,59 0,2 – 0,39 Kurang dari 0,2

Sangat Tinggi Tinggi

Sedang/cukup Rendah

Sangat Rendah Sumber: Suharsimi Arikunto, 2008: 75

Dengan kriteria pengujian rhitung > rtabel, dengan taraf signifikansi 0,05 maka alat ukur tersebut reliabel. Begitu pula sebaliknya, jika rhitung < rtabel maka alat ukur tersebut tidak reliabel.

G.Persyaratan Pengujian Analisis Data

Menggunakan alat analisis statistik parametrik selain diperlukan data yang interval dan rasio juga harus diperlukan persyaratan uji normalitas dan homogenitas.

1. Uji Normalitas

Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan statistik parametrik yaitu uji normalitas data populasi. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas


(66)

distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan statistik

Kolmogorof-Smirnov. Alat uji ini biasa disebut dungan uji K-S. Untuk menguji normalitas distribusi data populasi diajukan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Data berasal dari populasi berdistribusi ormal

Ha : Data berasal dari poulasi yang tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian sebagai berikut:

Menggunakan nilai Asymp.Sig.(2-tailed). Apabila menggunakan ukuran ini maka harus dibandingkan dengan tingkat alpha yang ditetapkan

sebelumnya. Karena α yang ditetapkan sebesar 0,05 (5%), maka kriteria pengujian yaitu.

1. Tolak H0 apabila nilai Asymp.Sig.(2-tailed) < 0.05 berarti distribusi sampel tidak normal.

2. Terima H0 apabila nilai Asymp.Sig.(2-tailed) > 0.05 berarti distribusi sampel adalah normal.

(Sudarmanto, 2005: 105-108)

2. Uji Homogenitas

Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan statistik parametrik yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data sampel yang diperoleh berasal dari populasi yang bervarians homogen atau tidak. Untuk melakukan pengujian homogenitas populasi diperlukan hipotesis sebagai berikut:


(1)

2. Regresi Linear Multipel

Untuk pengujian hipotesis ketiga menggunakan regresi linier multipel, yaitu:

= a + + Keterangan :

= Nilai ramalan untuk variabel Y

a = Nilai intercept (konstanta) Y bila X = 0

b = Koefisien arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel independen yang didasarkan pada variabel. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan. X = Variabel bebas

= (∑ )(∑(∑ )(∑ ) − (∑) − (∑ )(∑ ) )

=(∑ )(∑(∑ )(∑ ) − (∑) − (∑ )(∑) )

Kemudian untuk menguji signifikan simultan dilakukan uji F dengan rumus:

/ /( ) Keterangan :

JK (reg) = ∑ 1 + ∑ 2 JK (sis) = ∑ Y − JK(reg) n = banyaknya responden


(2)

k = banyaknya kelompok dengan Ft = Fα (k : n – k – 1)1

Keterangan:

α = Tingkat signifikansi k = Banyaknya kelompok n = Banyaknya responden

Dengan kriteria uji adalah “Tolak H jika > dan Ha diterima, demikian pula sebaliknya, untuk dk pembilang = k dan dk penyebut = (n-k-1) dengan taraf signifikan 0,05.


(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh antara motivasi belajar dan cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII SMP Negeri 1 Way Lima.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan statistik t, diketahui bahwa:

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII Semester Ganjil di SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika motivasi belajar yang dimiliki siswa tinggi maka hasil belajar akan meningkat. Sebaliknya, jika motivasi belajar yang dimiliki siswa rendah maka hasil belajar siswa akan rendah.

2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII Semester Ganjil di SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika cara belajar yang dimiliki siswa tepat maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika cara belajar yang dimiliki siswa tidak tepat maka hasil belajarnya akan rendah. 3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar dan cara belajar

terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII Semester Ganjil di SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2012/2013. Hal itu


(4)

ditunjukkan dengan statistik linear multiple dengan R = 0,653 dan berdasarkan sinifikansi 0,05 dengan uji F diperoleh Fhitung33,424 > Ftabel 3,10. Ini berarti jika motivasi belajar tinggi dan cara belajar tepat maka maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika jika motivasi belajar rendah dan cara belajar tidak tepat maka hasil belajar yang diperoleh siswa akan rendah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh motivasi belajar dan cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII Semester Ganjil di SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2012/2013, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya memiliki motivasi belajar yang tinggi. Karena jika siswa memiliki motivasi yang tinggi maka hasil belajar yang diperoleh peserta didik pun akan tinggi.

2. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya memiliki cara belajar yang baik dan efektif. Karena dengan cara belajar yang baik dan efektif, maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik dalam proses pembelajaran di sekolah.

3. Untuk meningkatkan hail belajar siswa, hendaknya pihak-pihak yang terkait memperhatikan motivasi belajar dan cara belajar yang dimiliki oleh siswa. Dan, peneliti juga mengharapakan kepada peneliti yang lain untuk mengkaji faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sardiman. 2001.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2001.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi

Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimiyati dan Mudjiono. 2006.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan Zain. 2006.Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta

Dwi, E. Fitri. 2010. “Pengaruh Antara Media, Cara-Cara Belajar, Dan

Penggunaan Waktu Belajar Terhadap Hasil Prestasi Belajar IPS Terpadu di

SMP N 1 Tawanggung Tahun Pelajaran 2009/2010”. Universitas Lampung.

Hakim, Thrusan. 2005.Belajar Secara Efektif. Puspa Suara. Anggota IKAPI.

Jakarta.

Harianti, Diah. 2006. Model Pembelajaran Terpadu IPS SMP. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

http://belajarpsikologi.com/teori-hierarki-kebutuhan-maslow

Hamalik, Oemar. 2001.Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Sistem. Jakarta :

Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Beklajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Hamzah, B. Uno. 2011.Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi

Aksara.

Listiana, Damayanti Febri. 2009. “Pengaruh Motivasi Belajar, Cara Belajar dan Sikap akan Cara Guru Mengajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Semester Ganjil Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Natar Lampung Selatan Tahun


(6)

Nasution, M.A. 2008. Berbagi Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Nawawi, H.Hadari. 2003. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press.

Riduwan. 2005 .Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfa Beta.

Rusman, Teddy. 2011.Aplikasi Statistik Penelitian dengan SPSS.Pendidikan

Ekonomi: Universitas Lampung.

Slameto. 2010.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :

Rineka Cipta.

Sofia, Pakde. 2010. Pengertian, Ruang Lingkup dan Tujuan IPS.

http://massofa.wordpress.com/2010/12/09/pengertian-ruang-lingkup-dan-tujuan-ips/

Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analisis Linear Ganda dengan SPSS. Bandar

Lampung : Graha Ilmu.

Sugiyono.2012.Metode Penelitian Pedidikan. Bandung : Alfabeta

Sudjarwo. 2009.Manajemen Penelitian Sosial. Bandung . mandar Maju.

Universitas Lampung. 2010.Format Penulisan Karya IlmiahUniversitas

Lampung. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Yusmawati.2009.“Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Sumber

Belajar Internet Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas VII di SMP N 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran


Dokumen yang terkait

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIDOMULYO SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 1

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIDOMULYO SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 20 83

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 WAY LIMA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 14 80

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, CARA GURU MENGAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 89

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DI RUMAH CARA BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 75

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ICT DAN METODE MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 WAY TENONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 56

PENGARUH MOTIVASI DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL MTS NEGERI PONCOWATI LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 12 92

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP PURNAMA TRIMURJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 80

PENGARUH MOTIVASI DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 15 93

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 KALIANDA LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 13 78