PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Lansia Dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kartasura.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Diseluruh dunia ± 500 juta lanjut usia (lansia) dengan umur rata-rata
60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar.
Sedangkan menurut Badan kesehatan dunia World Health Organization
(WHO) bahwa penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2020 mendatang
sudah mencapai angka 11,34% atau tercatat 28,8 juta orang, balitanya tinggal
6,9% yang menyebabkan jumlah penduduk lansia terbesar di dunia (Badan
Pusat Statistik 2013 (BPS).
Beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami ledakan penduduk
lansia (lanjut usia) pada 2010 hingga 2020. Jumlah lansia diperkirakan naik
mencapai 11,34% dari jumlah penduduk di Indonesia. Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2007, jumlah lansia di Indonesia mencapai
18,96 juta orang. Dari jumlah tersebut, 14% di antaranya berada di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta, atau yang merupakan daerah paling tinggi
jumlah lansianya. Disusul Provinsi Jawa Tengah (11,16%), Jawa Timur
(11,14%), dan Bali (11,02%) ( Media Indonesia Nasional, 2009). Menurut
Badan Pusat Statistik (BPS) di Kabupaten Sukoharjo sendiri komposisi lansia
pada tahun 2004 berjumlah 120,2 ribu jiwa. Pada tahun 2005 sejumlah 121,6
ribu jiwa dan pada tahun 2006 jumlah lansia sebanyak 124,5 ribu jiwa

(Herawati, 2009).

1

2
 

Seiring bertambahnya penduduk usia lanjut di Indonesia maka semakin
banyak pula angka kehidupan di usia lanjut dan tentunya bakal ditemui
masalah-masalah pada lansia terutama di masalah kesehatan. Pelayanan
kesehatan merupakan hak dan kewajiban bagi seluruh manusia dan merupakan
salah satu faktor yang berpengaruh pada kehidupan manusia. Oleh karna itu
pelayanan kesehatan seharusnya wajib di manfaatkan bagi seluruh masyarakat
disebuah negara.
Pada desa Pabelan saat ini lansia kurang dalam mendapatkan dan
memanfaatkan pelayanan kesehatan. Dalam hal ini ada beberapa faktor yang
menjadikan lansia di desa Pabelan kurang dalam memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang beberpa hal tersebut ialah keterbatasan waktu, dana dan
tenaga. Sering ditemukan lansia yang bersikap pasif terhadap pemanfaatan
pelayanan kesehatan yang disediakan. Hal yang menjadi alasan mereka ialah

hidup dihari tua hanya merepotkan orang lain dan mereka sering mengabaikan
kesehatan sendiri. Terdapat faktor lain seperti kurangnya pengetahuan, sikap,
tindakan partisipasi lansia, jarak rumah dengan posyandu, pengalaman
pemanfaatan pelayanan, biaya yang dikeluarkan dan efektifitas pelayanan
yang diberikan di Posyandu Lansia (Sudaryanto dan Irdawati, 2008).
Pengetahuan

merupakan

salah

satu

faktor

instrinsik

untuk

mempengaruhi motivasi. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini

terjadi setelah orang melakukan pengamatan terhadap suatu objek tertentu
(Notoatmodjo, 2007). Sikap merupakan reaksi atau respon tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Stimulus objek yang dimaksud
disini ialah jika lansia memiliki sikap yang mendukung terhadap kegiatan

 

3
 

posyandu lansia maka keikutsertaan lansia akan baik. Pengetahuan lansia
terhadap pelayanan posyandu juga kurang baik contohnya lansia tidak paham
bagaimana pemanfaatan pelayanan kesehatan sehingga keikutsertaan lansia
datang ke posyandu lansia di desa Pabelan sebatas formalitas semata. Hal
tersebut disebabkan oleh kurangnya pengetahuan lansia yang belum
mengetahui akan pemanfaatan posyandu lansia serta tujuan dan kegiatan
tersebut.

Hasil studi pendahuluan peneliti pada tanggal 7 Januari 2014 telah
melakukan wawancara terhadap 5 lansia di desa Pabelan bahwasanya dari

5 lansia tersebut tidak paham tentang pemanfaatan posyandu lansia itu
yang seperti apa hanya mengikuti jadwal untuk datang ke posyandu tetapi
tidak terlibat secara aktif dalam memenfaatkan pelayanan yang ada di
posyandu tersebut. Berdasarkan latar belakang, peneliti mengambil atau
meneliti "pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan
sikap lansia dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah Kartasura"

B. Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka dapat di
rumuskan masalah yaitu penelitian “adakah pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap tingkat pengetahuan dan sikap lansia dalam pemanfaatan pelayanan
kesehatan di wilayah Kartasura”.

 

4
 

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum

Mengetahui pengaruh pendidikan kesehata terhadap tingkat pengetahuan
dan sikap lansia dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah
Kartasura.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan lansia

sebelum dan sesudah

diberikan pendidikan kesehatan tentang pemanfaatan pelayanan
kesehatan.
b. Mengetahui sikap lansia lansia sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan kesehatan tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan.
c. Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang pemanfaatan
pelayanan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan lansia.
d. Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang pemanfaatan
pelayanan kesehatan terhadap perubahan sikap lansia.
D. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan membantu dalam hal yang berkaitan
tentang lansia dengan pemanfaatan layanan kesehatan yang khusus untuk
lansia itu sendiri sebagai rincian sebagai berikut :

1. Bagi peneliti
Memperoleh pengalaman dalam melakukan studi penelitian dan untuk
mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan
dan sikap lansia terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan di Kartasura.

 

5
 

2. Bagi akademi
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan memperkaya pengetahuan
dan wawasan yang berkaitan dengan lansia khususnya tentang
pemanfaatan para lansia terhadap pelayanan kesehatan.
3. Bagi profesi
Bagi ilmu keperawatan hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
khasanan keilmuan serta memperdalam pengetahuan tentang lansia yang
dimaksud lebih dalam tentang pengetahuan dan sikap lansia terhadap
pemanfaatan layanan kesehatan.


E. Keaslian Penelitian
1. Sumiati 2012 dengan judul “Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah
Kerja Puskesmas Wonorejo Samarinda Tahun 2012”. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sampel
penelitian ini adalah lansia yang aktif di posyandu lansia. Data diperoleh
melalui wawancara mendalam. Analisa data dilakukan melalui tahapan
pengumpulan data, reduksi data (emik), interprestasi (etik) dan penarikan
kesimpulan berdasarkan wawancara. Hasil penelitian menghasilkan:
pengetahuan tentang posyandu lansia dimulai dari sumber informasi,
sasaran, pengertian, pelayanan, status lansia, manfaat posyandu lansia,
orang yang bertugas di posyandu, dan peranan lansia sehingga
mempengaruhi keaktifan lansia dalam pemanfaatan posyandu. Sikap lansia
terhadap posyandu sangat positif, lansia tidak terbebani dengan kegiatan

 

6
 

posyandu yang rutin, lansia bersikap negatif terkait rencana perubahan

fungsi posyandu yang melayani masyarakat umum. Keluarga terutama
anak-anak lansia berperan sebagai pendukung. Kemampuan lansia dalam
mengakses pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh jarak rumah dengan
posyandu lansia yang intinya semakin dekat jarak rumah semakin aktif
lansia dalam memanfaatkan posyandu lansia.
2. Noperius 2011 dengan judul “Pengetahuan Dan Sikap Lansia Tentang
Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lansia di Kelurahan Pasar Teluk Dalam
Kabupaten Nias Selatan”. Jenis desain penelitian ini adalah survey yang
bersifat deskriptif. Sampel 85 responden yang dipilih secara Purposive
Sampling. Dari analis data menyimpulkan bahwa 58 orang (68,2%)
responden memiliki tingkat pengetahuan cukup, 19 orang (22,4%)
responden memiliki tingkat pengetahuan baik dan 8 orang (9,4%)
responden memiliki tingkat pengetahuan kurang serta 55 orang (64,7%)
responden memiliki sikap positif dan 30 orang (35,3%) responden
memiliki sikap yang negatif tentang pemanfaatan pelayanan posyandu
lansia.

 


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP WUS DALAM Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap WUS dalam Melakukan Pemeriksaan IVA Di Desa Pabelan.

0 1 15

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Lansia Dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kartasura.

0 2 14

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Lansia Dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kartasura.

0 2 16

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Lansia Dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kartasura.

0 4 5

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Penanganan Dismenore Di Smpn 2 Kartasura.

0 4 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Penanganan Dismenore Di Smpn 2 Kartasura.

0 2 18

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM TUMBUH Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Tumbuh Kembang Anak Pada Usia Toddler Di Kartasura.

0 1 18

PENDAHULUAN PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA DEWASA MUDA DI KARTASURA.

0 2 6

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SEX PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA DEWASA MUDA DI KARTASURA.

0 1 15

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DALAM PEMBERIAN PELAYANAN DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAUMAN NGAWI.

0 0 10