PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SEX PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA DEWASA MUDA DI KARTASURA.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SEX
EDUCATION TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN
SIKAP PADA DEWASA MUDA DI KARTASURA

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :
Ibnu Mega Tirta
J 210100073

FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sex Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap
Pada Dewasa Muda Di Kartasura ( Ibnu Mega Tirta )

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sex Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap
Pada Dewasa Muda Di Kartasura ( Ibnu Mega Tirta )

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik Universitas Muhammadiyah Surakarta, saya yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Ibnu Mega Tirta
NIM
: J 210100073
Program Studi
: Ilmu Keperawatan (S1)
Fakultas
: Ilmu Kesehatan
Jenis Karya
: Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta Hak Bebas Royalty
Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya
yang berjudul :

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SEX
EDUCATION TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP

PADA DEWASA MUDA DI KARTASURA
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Muhammadiyah Surakarta berhak menyimpan,
mengalihmedia/formakan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan skripsi saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik
Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di
: Surakarta
Pada tanggal : 1 September 2014

Yang menyatakan

(Ibnu Mega Tirta)

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sex Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap
Pada Dewasa Muda Di Kartasura ( Ibnu Mega Tirta )


PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION
TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA DEWASA
MUDA DI KARTASURA
Ibnu Mega Tirta1, Arif Widodo2, Dian Hudiawati3
ABSTRAK
Hasil pra survei dan wawancara tentang pengetahuan dan sikap sex
education pada dewasa muda sebanyak 35 dewasa muda di desa Makamhaji
secara keseluruhan sebanyak 10 orang sudah mengetahui tentang arti pentingnya
sex education baik yang sudah menikah maupun belum, sedangkan 25 orang
mengatakan belum pernah mendapatkan informasi dan tabu untuk tidak
membicarakan hal tersebut serta mementingkan karir dan pendidikan terlebih
dahulu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh
pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap tentang seks bebas
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada dewasa muda. Metode
penelitian adalah Design yang digunakan Quasi Eksperiment, dengan rancangan
yang digunakan adalah Pretest and Posttest control Group Design. Populasi pada
penelitian ini adalah 86 dewasa muda usia antara 18-40 tahun yang tinggal di desa
Pabelan. Penelitian ini menentukan sampel 30 responden sebagai kelompok
eksperimen dan 30 kelompok kontrol dan teknik sampel yang digunakan dengan
purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dengan Paired Sample

t-test dan Independen simple t-test. Simpulan: Tingkat pengetahuan kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberikan pendidikan kesehatan
kategori cukup (50,0%), Tingkat pengetahuan kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol setelah diberikan pendidikan kesehatan kategori baik masingmasing (76,7 dan 66,7%), Hasil post test sikap kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol sebelum diberikan pendidikan kesehatan mayoritas pada
kategori baik masing-masing (73,3% dan 60%), Hasil post test sikap kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan pendidikan kesehatan
mayoritas pada kategori baik masing-masing (80,0% dan 66,7%), Terdapat
pengaruh pendidikan kesehatan tentang sex education terhadap tingkat
pengetahuan dan sikap pada dewasa muda di Kartasura.
Kata kunci : Pendidikan kesehatan, pengetahuan, sex education.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sex Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap
Pada Dewasa Muda Di Kartasura ( Ibnu Mega Tirta )

EFFECT ON SEX EDUCATION HEALTH EDUCATION ON THE LEVEL
OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF YOUNG ADULTS IN KARTASURA
Ibnu Mega Tirta1, Arif Widodo2, Dian Hudiawati3
ABSTRACT
The results of the pre-survey and interviews of knowledge and attitudes

about sex education in young adults were 35 young adults in the village as a
whole Makamhaji information in as many as 10 people may already know about
the importance both a married and unmarried, while 25 people said had not
received information about and they say taboo not to talk about it and the
importance of career and education first. The purpose of the study was to
determine differences in the effect of health education on the level of knowledge
and attitudes in the experimental group and a control group of young adults. The
research method used is a quasi experiment design, with a design that is used is
the pretest and posttest control group design. The population was 86 young adults
between 18-40 years of age. This study determines the sample of 30 respondents
as the experimental group and 30 control group samples and techniques used by
purposive sampling. Data analysis techniques used by paired sample t-test and
independent t-test simple. Conclusions: The level of knowledge respondents
experimental group and control group before given health education about in
enough categories (50.0%), level of knowledge respondents experimental group
and control group after being given health education about in both categories
(76,7% and 66.7%), post-test results of the respondents 'attitudes experimental
group and the control before given health education about in the majority of both
categories (73.3% and 60%), post-test results of the experimental group
respondents' attitudes and the control group after being given health education on

the majority of both categories (80.0% and 66.7%), influences of health education
on the level of knowledge and attitudes in young adults in Kartasura.
Keywords: health education, knowledge, sex education.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sex Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap
Pada Dewasa Muda Di Kartasura ( Ibnu Mega Tirta )

1
LATAR BELAKANG
Dewasa atau adult adalah istilah
dari bahasa latin merupakan bentuk kata
lampau dari partisipel yang mempunyai
kata kerja adultus yang berarti telah
tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran
sempurna atau yang telah menjadi
dewasa. Oleh karena itu, orang dewasa
merupakan
individu
yang
telah

menyelesaikan pertumbuhan dan siap
menerima
kedudukan
masyarakat
bersama dengan orang dewasa lainnya
(Hurlock, 2004).
World
Health
Organization
(WHO) memperkirakan dewasa yang
ada di dunia memperkirakan 47% sudah
terlibat dalam perilaku seks bebas.
Angka ini juga sangat berkaitan dengan
tingginya jumlah angka penderita
Human Immuno Devesiancy Virus/
Aquered Immuno Deficiency Virus
(HIV/AIDS) yang setiap tahunnya meningkat terus menerus. Terbukti pada
tahun 2002 jumlah penderita diperkirakan 90.000 hingga 160.000 kasus.
Angka ini semakin meningkat pada
tahun 2006 antara 169.000 hingga

216.000 data akhir di bulan september
menunjukan angka 6.987 dengan kasus
baru (Kartono,2008).
Menurut survey Perkumpulan
Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)
Jawa Tengah tahun 2010 di Semarang
tentang pengetahuan kesehatan reproduksi menunjukkan 43,22% pengetahuannya rendah, 37,28% pengetahuan
cukup, sedangkan 19,50% pengetahuannya memadai. Menurut survey PKBI
Jawa Tengah tentang perilaku dewasa
saat berpacaran menunjukkan saling
mengobrol 100%, berpegangan tangan
93,3%, mencium pipi/kening 84,6%,
berciuman bibir 60,9%, mencium leher
36,1%, saling meraba (payudara dan

kelamin) 25%, dan melakuan hubungan
seks 7,6% (Farid, 2005).
Menurut hasil penelitian Mentari
(2008) dari seluruh responden sebanyak
533. Laki-laki 18,55% sudah pernah

melakukan
hubungan
seks
atau
Intercourse. Mahasiswa yang melakukan oral seks 16,55 %, anal seks 7,35
%. Sedangkan yang memilih Petting
untuk memuaskan nafsu seksual mereka
24,25%. Sementara perempuan 8,75%
sudah pernah melakukan hubungan
seks. Oral seks 7,75 %, anal seks
4,89%. Petting juga diminati, sebanyak
11,95% melakukan Petting. setengah
dari mereka juga sering melakukan
ciuman di
bibir yang memicu
terjadinya hubungan seksual, laki-laki
50,7% dan perempuan 49,3%.
Menurut penelitian Handayani
(2009) perbedaan perilaku seksual
mahasiswa laki-laki UNS yang tinggal

di kos dan tidak tinggal di kos ditinjau
dari interaksi teman sebaya, hasil
penelitian ini menunjukan bahwa
terdapat perbedaan rata-rata perilaku
seksual antara mahasiswa yang tinggal
di kos dan tidak kos artinnya mahasiswa
yang kos memiliki perilaku seksual
yang lebih tinggi dari mahasiswa yang
tidak kost.
Menurut data Reskrim Polres
Sukoharjo (2014) angka kejadian
prilaku seksual di Kabupaten Sukoharjo
pada tahun 2012 terdapat 17 kasus
menunjukan
persetubuhan
korban
berusia 13-16 tahun sebanyak 9 kasus
dimana pelakunya berusia 15-28 tahun,
kasus pencabulan korban usia 3-13
tahun dimana pelakunya berusia 15-56

sebanyak 7 dan 2 kasus pemerkosaan
dan penganiyayan pada 20-25 tahun,
pada tahun 2013 angka kejadian prilaku
seksual sebanyak 33 kasus menunjukan
persetubuhan sebanyak 13 korban

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sex Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pada
Dewasa Muda Di Kartasura ( Ibnu Mega Tirta )

2
berusia 14-17 tahun dimana pelakunya
berusia 16-48 tahu, kasus pencabulan
sebanyak 7 kasus dimana pelakunya
berusia 12-60 tahun, membawa lari
anak sebanyak 2 kasus berusia 14-15
tahun dimana pelaku berusia 14-35
tahun, penganiyayan sebanyak 6 kasus
berusia 9-16 tahun dimana pelakunya
berusia 12-57 tahun dan kasus
pemerkosaan sebanyak 5 kasus.
Pabelan terletak sebelah barat
kota Surakarta dimana alasan penulis
melakukan penelitian di Pabelan karena
terdapat lingkungan yang berdekatan
dengan instansi pendidikan, pabrik, dan
banyaknya kost-kostan yang bebas
sehingga dapat mengakibatkan dampak
positif dan negatif dimana salah satu
dampak negatifnya yaitu perilaku seks
bebas di kalangan dewasa muda.
Berdasar hasil pra survei dan
wawancara tentang pengetahuan dan
sikap tentang Sex Education pada
dewasa muda sebanyak 35 orang
dewasa muda di desa Pabelan secara
keseluruhan di dapat informasi, 10
orang sudah mengetahui tentang arti
pentingnya Sex Education baik yang
sudah menikan dan yang belum
menikah, sedangkan 25 orang mengatakan belum pernah mendapat-kan
informasi tentang pendidikan seks dan
mereka mengatakan tabu untuk tidak
membicarakan hal tersebut serta
mementingkan karir dan pendidikan
terlebih dahulu.
METODE PENELITIAN
Design yang digunakan Quasi
Eksperiment, dengan rancangan yang
digunakan adalah Pretest and Posttest
control Group Design. Populasi pada
penelitian ini adalah 86 dewasa muda
usia antara 18-40 tahun yang tinggal di
Desa Makam Haji. penelitian ini
menentukan sampel 30 responden

sebagai kelompok eksperimen dan 30
kelompok kontrol.
Teknik
pengambilan
sampel
dengan Purposive Sampling. Teknik
analisis data yang digunakan dengan
Paired Sample t-test dan Independen
simple t-test.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan umur, pendidikan dan
status pekerjaan.
Karakteristik

Kelompok
Eksperimen

(%)

Kelompok
Kontrol

(%)

Umur
≤ 25 tahun
26-30 tahun
> 30 tahun

22
7
1

73,3
23,4

21
5
4

70,0
16,7

Jenis Kelamin:
Laki-laki
Perempuan

17
13

56,7
43,3

16
14

53,3
46,7

Pendidikan
SD
SMP
SMA
D3
S1

0
0
27
2
1

0,0
0,0
90,0
6,7
3,3

1
2
25
2
0

3,3
6,7
83,3
6,7
0,0

Pekerjaan
BlmBekerja
Mahasiswa
Wiraswasta
Swasta
Kary. Swasta

12
6
0
0
12

40,0
20,0
0,0
0,0
40,0

8
6
2
10
4

26,7
20,0
13,3
33,3
10,0

3,3

13,3

Tabel 1 menunjukan distribusi umur
responden pada kelompok eksperimen
maupun kontrol lebih banyak pada usia
kurang dari 25 tahun tahun yaitu 73,3%
pada kelompok eksperimen, sedangkan
pada
kelompok
kontrol
70%.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sex Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pada
Dewasa Muda Di Kartasura ( Ibnu Mega Tirta )

3
Pendidikan responden dari kelompok
eksperimen sebagian besar adalah SMA
dan kelompok kontrol sebagian besar
juga SMA yaitu masing-masing 90%
dan 83,3%. Sedangkan status pekerjaan
responden mayoritas belum bekerja
pada kelompok eksperimen dan di
sektor swasta pada kelompok kontrol
yaitu masing-masing 40% dan 33,3%.
Pengetahuan tentang Sex Education
pada dewasa muda di Kartasura
1.

Pre test pengetahuan tentang
tentang Sex Education pada dewasa
muda.
Tabel 2.Hasil pre test pengetahuan
tentang tentang Sex Education
pada dewasa muda.
Kelompok Pre Test
Pengetahuan Eksperimen
Kontrol
N
%
N
%
Baik
15
50,0
13 43,3
Cukup
15
50,0
15 50,0
Kurang
0
0,0
2 6,7
Total
30 100.0 30 100.0

Tabel 2. menunjukan hasil pre test
tingkat pengetahuan pada kelompok
eksperimen maupun pada kelompok
kontrol mayoritas masih
tergolong
cukup yaitu 50% pada kelompok
eksperimen dan 50% pada kelompok
kontrol.
2. Post test pengetahuan tentang Sex
Education pada dewasa muda.
Tabel 3. Hasil post test pengetahuan
tentang Sex Education pada
dewasa muda.
Kelompok Pre Test
Pengetahuan Eksperimen
Kontrol
N
%
N
%
Baik
23
76,7
20
66,7

Cukup
Kurang
Total

7
0
30

23,3
0,0
100.0

10
0
30

33,3
0,0
100.0

Tabel 3 menunjukkan hasil post test
tingkat pengetahuan responden baik
pada kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol mayoritas pada
kategori baik yaitu sebesar 76,7 dan
66,7%.
Sikap tentang Sex Education pada
dewasa muda di Kartasura.
1. Pre test sikap tetang sex education
pada dewasa muda
Tabel 4. Hasil pre test sikap tentang
tentang Sex Education pada
dewasa muda.
Kelompok Pre Test
Sikap Eksperimen
Kontrol
N
%
N
%
Baik
22
73,3
18
60,0
Cukup
8
26,7
11
36,7
Kurang
0
0,0
1
3,3
Total
30 100.0
30
100.0
Berdasarkan tabel 3 diketahui
bahwa hasil pre test sikap responden
sebelum adanya pendidikan kesehatan
pada kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol mayoritas pada
kategori baik masing-masing 73,3% dan
dan 60,0%.
2. Post test sikap
Tabel 4. Hasil pre test sikap tentang
tentang Sex Education pada
dewasa muda.
Kelompok Pre Test
Sikap Eksperimen
Kontrol
N
%
N
%
Baik
24
80,0
20
66,7
Cukup
6
20,0
10
33,3
Kurang
0
0,0
0
0,0
Total
30 100.0
30 100.0

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sex Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pada
Dewasa Muda Di Kartasura ( Ibnu Mega Tirta )

4
Berdasarkan tabel 4. Hasil post test
sikap kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol masih banyak dalam
kategori baik masing-masing 80,0% dan
66,7%.
Analisis uji beda rata-rata pre testpost test pengetahuan kelompok
eksperimen
Tabel 5. Hasil pengujian beda rata-rata
tingkat pengetahuan responden
tentang sex education kelompok
eksperimen
Pengeta
huan

Mean

Pre test
Post
test

15,67
17,20

pvalue

Keput
usan

-6.430 0.000

Ho
ditolak

t-test

Tabel 5. nilai p-value= 0,000.
Keputusan yang diambil adalah Ho
ditolak, artinya ada perbedaan rata-rata
tingkat pengetahuan responden antara
sebelum dan sesudah mendapatkan
pendidikan kesehatan tentang sex
education pada dewasa muda di
Kartasura.
Analisis uji beda rata-rata pre testpost test pengetahuan kelompok
kontrol
Tabel 6. Hasil pengujian beda rata-rata
pre test dan post test tingkat
pengetahuan responden kelompok kontrol
Pengetah
uan

Mean

Pre test

14,87

Post test

16,07

ttest

pvalue

-5,410 0.000

Keputusan
Ho
ditolak

Pada tabel 5 tentang hasil pengujian
beda rata-rata pre test dan post test
tingkat pengetahuan responden kelompok kontrol diketahui nilai p-value =
0,000. Keputusan yang diambil adalah

Ho ditolak, artinya ada perbedaan ratarata tingkat pengetahuan responden
kelompok
kontrol
tentang
sex
education.
Analisis uji beda rata-rata pre test - post test
sikap kelompok eksperimen

Tabel 7. Hasil pengujian hipotesis pre
test-post test sikap kelompok
eksperimen
Sikap Mean
pt-test
Kep.
value
Pre test 64,77
Ho
-1,852 0.074
diterima
Post test 66,37

Tabel 7. menunjukkan nilai p-value
= 0,074. Keputusan yang diambil adalah
Ho diterima, artinya tidak terdapat
perbedaan rata-rata sikap kelompok
eksperimen antara sebelum dan sesudah
mendapatkan pendidikan kesehatan
tentang Sex Education pada Dewasa
Muda di Kartasura.
Analisis uji beda rata-rata pre testpost test sikap pada kelompok kontrol
Tabel 8. Hasil pengujian hipotesis pre
test-post test
sikap pada
kelompok kontrol
Sikap

Mean

Pre test

62,26

Post test

62,97

t-test

pvalue

Kep.

1,018

0.317

Ho
diterima

Tabel 8. menunjukkan nilai pvalue= 0.317. Keputusan yang diambil
adalah Ho diterima artinya tidak
terdapat beda rata-rata sikap responden
kelompok kontrol antara pre test dan
post test sikap tentang Sex Education
pada Dewasa Muda di Kartasura.
Analisis uji beda rata-rata post test
pengetahuan kelompok eksperimen
dan kontrol

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sex Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pada
Dewasa Muda Di Kartasura ( Ibnu Mega Tirta )

5
Hasil
uji
beda
pengaruh
pendidikan kesehatan tentang Sex
Education pada Dewasa Muda antara
kelompok perlakuan dengan kelompok
kontrol di Kartasura
Tabel 9. Hasil uji beda rata-rata post test
pengetahuan pada kelompok
eksperimen dan kontrol
Post test
pengetahuan

Me
an

Ttest

pKep
value
.

Kelompok
17,20
Ho
eksperimen
2,396 0.020
ditolak
Kelompok kontrol 16,07

Berdasarkan tabel 9. menunjukkan
Nilai t-test = 2.396 dengan
p-value =
0,020 < 0,05, berarti Ho ditolak, artinya
terdapat pengaruh pendidikan kesehatan
tentang Sex Education terhadap tingkat
pengetahuan pada dewasa muda di
Kartasura.
Uji
beda
rata-rata
pengaruh
pendidikan kesehatan tentang sex
education terhadap sikap kelompok
eksperimen dengan kontrol
Tabel 10. Hasil uji beda pengaruh
pendidikan kesehatan terhadap
sikap kelompok perlakuan
dengan kelompok.
Post test
sikap.

Mean

Kelompok
eksperimen
Kelompok
kontrol

66,37
62,93

ttest

pvalue

2,117 0.039

Kep.
Ho
ditolak

Berdasarkan tabel 10. menunjukkan Nilai t- test= 2.117 dengan p-value
= 0,039 < 0,05, sehingga Ho ditolak,
artinya terdapat pengaruh pendidikan
kesehatan tentang sex education
terhadap sikap pada dewasa muda di
Kartasura.

PEMBAHASAN
A. Tingkat Pengetahuan responden
tentang sex education
Berdasarkan hasil penelitian
tingkat pengetahuan responden dari
kedua kelompok sebagian besar
responden berpengetahuan baik
untuk kelompok eksperimen dan
cukup untuk kelompok kontrol.
Hasil ini sesuai dengan hasil pra
survei dan wawancara berkaitan
dengan pengetahuan dan sikap
tentang Sex Education pada dewasa
muda sebanyak 35 orang dewasa
muda di Desa Makam Haji secara
keseluruhan di dapat informasi
sebanyak
10
orang
sudah
mengetahui tentang arti pentingnya
Sex Education baik yang sudah
menikah dan yang belum menikah,
sedangkan 25 orang mengatakan
belum
pernah
mendapatkan
informasi tentang pendidikan seks
dan mereka mengatakan tabu untuk
tidak membicarakan hal tersebut
serta mementingkan karir dan
pendidikan terlebih dahulu.
Kelompok eksperimen yang
diberikan pendidikan kesehatan
terdapat
perubahan
tingkat
pengetahuan,
pada
pre
test
pengetahuan kategori baik yang
semula terdapat 15 responden
meningkat menjadi 25 responden
pada post test, sehingga ada
peningkatan
menjadi
(76,7%).
Kategori tingkat pengetahuan cukup
terjadi penurunan dari 15 responden
menjadi 7 responden, menurun
menjadi sebesar (23,3%). Tingkat
pengetahuan kategori kurang tidak
adanya perubahan yaitu sama-sama
tidak ada. Wawan dan Dewi (2010)
menyatakan bahwa pengetahuan
dapat diubah dengan strategi
persuasi
yaitu
memberikan

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sex Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pada
Dewasa Muda Di Kartasura ( Ibnu Mega Tirta )

6
informasi kepada orang lain dengan
pendidikan
kesehatan
yang
dilakukan dengan berbagai metode
salah satunya adalah dengan
memberikan
leaflet dan materi
berupa ceramah. Proses pemberian
materi dengan metode ceramah dan
adanya komunikasi dua arah yaitu
antara
pemberi
pendidikan
kesehatan tentang sex education dan
adanya pertanyaan dari responden
menjadikan pengetahuan tentang sex
education yang diberikan mudah
dicerna
sehingga
menjadikan
responden
semakin
mudah
memahami
materi
yang
disampaikan berkaitan dengan sex
education.
Menurut
Notoatmodjo
(2011), pengetahuan kesehatan akan
berpengaruh
kepada
perilaku
sebagai hasil jangka menengah
(intermediate
impact)
dari
pendidikan kesehatan selanjutnya
perilaku
kesehatan
akan
berpengaruh pada meningkatnya
indikator kesehatan masyarakat
sebagai
keluaran
(outcome)
pendidikan kesehatan.
Hasil
post
test
pada
kelompok kontrol menunjukkan
terjadi perubahan pada pengetahuan
pada kelompok pre test dengan
kategori kurang, pada pre test dari 2
responden turun pada post test
menjadi 0 responden, pengetahuan
cukup terjadi perubahan yaitu dari
15 responden pada kelompok pre
test meningkat pengetahuannya
menjadi 10 responden (33,3%),
sementara jumlah responden dengan
pengetahuan
baik
terjadi
peningkatan dari 13 responden pada
kelompok kontrol menjadi 20
responden pada kelompok kontrol.

Menurut
penelitian
Fatmawati (2009), membandingkan
hasil post test antara kelompok
eksperimen dan kontrol. Hasil
analisis terhadap variabel sikap
menunjukan
bahwa
kelompok
eksperimen yang diberi pendidikan
lebih mengingat, dan mengerti
disebabkan
karena
adanya
penambahan media leaflet sehingga
memungkinkan
responden
membacanya dirumah, sedangkan
pada kelompok kontrol juga terjadi
peningkatan post test hal ini
dipengaruhi oleh adanya responden
mencari diinternet dan bertanya
kepada orang yang lebih paham.
Hasil uji pre test - post test
pengetahuan kelompok ekperimen
yang
telah
ditampilkan
menunjukkan adanya peningkatan
pengetahuan dengan nilai rata-rata
pre test sebesar 15,67% meningkat
menjadi 17,20% pada post test.
Hasil uji hipotesa penelitian
mengenai pengetahuan kelompok
eksperimen disimpulkan adanya
perubahan pengetahuan setelah
diberikan pendidikan kesehatan
tentang sex education pada dewasa
muda di Kartasura. Pada kelompok
kontrol juga terjadi perubahan,
dimana pre test pengetahuan ratarata sebesar 14,87% dan berubah
menjadi sebesar 16,07%. Dengan
perubahan nilai rata-rata ini maka
secara statistik terjadi perubahan
yang
bermakna
pengetahuan
responden antara pre test dan post
test. Peningkatan pengetahuan pada
kelompok eksperimen dapat terjadi
karena proses pendidikan kesehatan
diberikan dengan cara dua arah,
artinya informasi yang kurang
dipahami oleh responden dapat
ditanyakan kembali. Jawaban yang

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sex Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pada
Dewasa Muda Di Kartasura ( Ibnu Mega Tirta )

7
diberikan dengan bahasa yang
mudah dimengerti ternyata lebih
mudah dipahami responden dari
pada harus menggunakan bahasa
kesehatan yang mungkin sulit
dipahami oleh responden.
Hal ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh
Indarto dan Sigit (2012) yang
meneliti tentang hubungan tingkat
pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi dengan perilaku seksual
beresiko pada remaja di SMK
Negeri
4
Yogyakarta,
hasil
penelitian menyebutkan bahwa
tingkat pengetahuan baik adalah
yang terbesar yaitu sebanyak 134
responden (52 %), pengetahuan
kurang adalah yang terkecil yaitu
sebanyak 23 responden (9 %) dan
pengetahuan cukup sejumlah 35
responden (39 %). Hasil analisis
bivariate menyimpulkan bahwa ada
pengaruh antara faktor pengetahuan
tentang
kesehatan
reproduksi
terhadap perilaku seksual.
B. Sikap responden tentang Sex
Education
Responden
yang
telah
mendapat pendidikan kesehatan
terjadi perubahan sikap yaitu dari 8
responden menjadi 6 responden
yang termasuk sikap cukup. Sikap
baik pada pre test terdapat 22
(73,3%) responden dan meningkat
menjadi 24 (80,0%) responden.
Kelompok kontrol pada pre
test terjadi perubahan sikap dari 11
(36,7%) responden yang termasuk
sikap cukup berkurang menjadi 10
responden (33,3%), dan pada
perubahan
sikap
baik
juga
mengalami perbedaan sikap baik
yaitu 18 (60,0%) meningkat menjadi
20 (66,7%) sehingga hal ini berarti

adanya responden yang mempunyai
sikap yang baik dari
pre test
maupun post test.
Sikap yang
ditunjukkan
responden
dalam
penelitian ini juga sesuai dengan
hasil studi pendahuluan yang
mencerminkan sikap responden
yang diawali dari kurangnya
pengetahuan tentang sex education
yang membawa perilaku responden
sehingga pada akhirnya responden
tidak melakukan sek bebas.
Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa pada uji beda ratarata pre test-post test sikap
kelompok
perlakuan
atau
eksperimen dapat dikatakan terjadi
peningkatan sikap pada kelompok
perlakuan hal tersebut disebabkan
oleh sikap responden yang sangat
setuju terhadap seseorang yang
boleh berhubungan seks jika orang
tersebut dan pasangannya telah
resmi nenikah dan juga mempunyai
sikap bahwa apabila seseorang
berganti-ganti pasangan dalam
hubungan seks dapat menyebabkan
penyakit menular seksual. Azwar
(2008) menyatakan bahwa sikap
dipengaruhi beberapa faktor salah
satunya
pengalaman
pribadi,
pengaruh orang lain karena akan
ikut membentuk dan mempengaruhi
pengetahuan dan stimulus sosial.
Menurut
Azwar
(2008)
menyatakan sikap merupakan pola
perilaku tendensi atau kesiapan
antisipatif,
predisposisi
untuk
menyesuaikan diri dalam situasi
sosial atau secara sederhana.
Tingginya kategori baik pada sikap
responden tentang sex education
dipengaruhi berbagai faktor, salah
satunya adalah pengalaman pribadi,
pengaruh orang lain karena apa
yang telah dan sedang kita alami

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sex Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pada
Dewasa Muda Di Kartasura ( Ibnu Mega Tirta )

8
akan
ikut
membentuk
dan
mempengaruhi
penghayatannya
terhadap stimulus sosial.
Menurut Walgito (2003)
sikap adalah merupakan keyakinan
seseorang mengenai objek atau
situasi yang relatif berkelanjutan,
yang disertai adanya perasaan
tertentu dan memberikan dasar
kepada orang tersebut untuk
membuat respon atau berperilaku
dalam cara tertentu yang dipilihnya.
Hasil penelitian tentang sikap juga
diperkuat dari hasil uji statistik
dengan menggunakan uji pairedsample t test menunjukan hasil t-test
-1,852,
nilai
p-value
0,074.
Keputusan yang diambil Ho
diterima, artinya tidak terdapat
perbedaan signifikan rata-rata sikap
kelompok
eksperimen
antara
sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan kesehatan tentang sex
education.
Menurut
Azwar
(2008)
untuk
merubah
sikap
perlu
pemahaman dan evaluasi yang
mendasar karena sikap sangat erat
kaitannya dengan nilai (value) yang
dianut. Untuk mengubah sikap, yang
perlu diperhatikan adalah kondisi
lingkungan, dimana fasilitator dapat
membantu peserta untuk mengenal
dan menyadari sikap lama sebelum
mengikuti pendidikan kesehatan
untuk mengevaluasi sikap tersebut
melalui diskusi dengan orang lain.
Kelompok perlakuan yang
mendapat pendidikan kesehatan dan
mampu memahami materi yang
disampaikan oleh peneliti, maka
mereka
akan
membandingkan
materi pendidikan kesehatan tentang
sex education dengan kondisi
mereka selama ini, tampaknya
selama ini sikap dan perilaku

mereka sudah baik berkaitan dengan
sex education agar tidak terjerumus
pada perilaku sex bebas. Berbeda
halnya pada sikap kelompok
kontrol,
dimana
pendidikan
kesehatan yang diberikan dilakukan
setelah post test, hal ini menjadikan
responden kurang banyak mendapat
informasi tentang sex education
secara baik, meskipun antara pre
test dan post test diberikan jeda
waktu selama 45 menit.
C. Uji Beda Pengaruh Penkes
tentang Sex Education terhadap
Tingkat Pengetahuan dan Sikap
Hasil
penelitian dengan
independent
samples
t-test
diketahui nilai t- test= 2.117 dengan
p = 0,039. Keputusan adalah Ho
ditolak, artinya terdapat perbedaan
rata-rata sikap antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
setelah
dilakukan
pendidikan
kesehatan tentang sex education
pada dewasa muda di Kartasura.
Hal ini terlihat dari nilai ratarata kelompok eksperimen pada
tingkat pengetahuan sesudah diberi
pendidikan kesehatan tentang sex
education sebesar 17,20 yang
nilainya lebih besar dibandingkan
kelompok kontrol (tanpa diberi
pendidikan kesehatan tentang sex
education) sebesar 16.07. Di
samping itu, dilihat dari nilai ratarata kelompok eksperimen pada
sikap sesudah diberi pendidikan
kesehatan tentang sex education
sebesar 66,37 yang nilainya lebih
besar
dibandingkan
kelompok
kontrol (tanpa diberi pendidikan
kesehatan tentang sex education)
sebesar 62.93. Hal ini berarti dengan
adanya
pendidikan
kesehatan
tentang
sex
education
akan

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sex Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pada
Dewasa Muda Di Kartasura ( Ibnu Mega Tirta )

9
berpengaruh
terhadap
tingkat
pengetahuan dan sikap pada dewasa
muda di Kartasura.
Menurut Lockwood (2009)
menyatakan pemilihan metode
penyuluhan
harus
disesuaikan
dengan
karakteristik
sasaran,
dimana
pada
penelitian
ini
responden terbanyak adalah lakilaki dengan usia kurang dari 25
tahun dan tingkat pendidikan
mayoritas SMA sehingga mereka
lebih suka diajak berbicara,
berdiskusi untuk mengeluarkan
pendapatnya
berdasarkan
pengalaman
yang
dimiliki.
Responden lebih suka dilibatkan
secara aktif dalam proses belajar
tersebut sehingga mereka bisa
leluasa untuk bertanya karena materi
penyuluhan berkaitan dengan sex
education.
Hasil
penelitian
ini
memperkuat penelitian Ariyandini
(2012) meneliti tentang perbedaan
tingkat religiusitas dan sikap
terhadap seks pranikah antara
pelajar yang bersekolah di SMA
umum dengan SMA berbasis agama.
Hasil
penelitian
menyebutkan
bahwa terdapat perbedaan sikap
terhasap seks bebas antara pelajar
SMA umum dengan SMA berbasis
agama. Oleh karena itu untuk
mengurangi efek atau dari pergaulan
bebas maka diperlukan penanaman
beragama yang baik dan pendidikan
kesehatan yang menjelaskan tentang
kesehatan reproduksi dan penyakit
reproduksi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
A. Simpulan
1. Tingkat pengetahuan responden
kelompok
eksperimen
dan

2.

3.

4.

5.

kelompok
kontrol
sebelum
diberikan pendidikan kesehatan
tentang sex education pada
kategori cukup sebanyak 15
orang.
Tingkat pengetahuan responden
kelompok
eksperimen
dan
kelompok
kontrol
setelah
diberikan pendidikan kesehatan
tentang sex education pada
kategori baik masing-masing 23
orang dan 18 orang.
Sikap responden kelompok
eksperimen
dan
kelompok
kontrol
sebelum
diberikan
pendidikan kesehatan tentang
sex education pada kategori baik
masing-masing sebanyak 22
orang dan 18 orang.
Sikap responden kelompok
eksperimen
dan
kelompok
kontrol
setelah
diberikan
pendidikan kesehatan tentang
sex education pada kategori baik
masing-masing 24 orang dan 20
orang.
Terdapat pengaruh pendidikan
kesehatan tentang sex education
terhadap tingkat pengetahuan (pvalue = 0,020) dan sikap (pvalue = 0,039) pada dewasa
muda di Kartasura.

B. Saran
Berdasarkan simpulan yang
diambil, peneliti memberikan saran
1. Bagi responden
Diharapkan setelah mendapat pendidikan kesehatan
tentang
sex
education,
masyarakat khususnya pada
dewasa muda di Kartasura dapat
merubah sikap tentang sex
education agar tidak terjadi
perilaku yang menyimpang,
salah satunya dengan mengikuti
pendidikan sex education dan
pendalam
agama
sehingga

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sex Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pada
Dewasa Muda Di Kartasura ( Ibnu Mega Tirta )

10
responden
terhindar
perilaku menyimpang.

dari

2. Bagi
institusi
pendidikan
keperawatan
Institusi pendidikan keperawatan, hendaknya membekali
pula mahasiswanya dengan
kemampuan
menyampaikan
materi kesehatan kepada masyarakat, sehingga kemampuan
calon perawat yang nantinya
menjadi nara sumber kesehatan
di masyarakat dapat diemban
dengan baik.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya
dapat
mengimplementasikan
metode ini untuk meningkatkan
pengetahuan
dan
sikap
responden dalam masalah yang
berbeda, misalnya tentang pola
asuh dan perilaku sex atau
membandingkan metode leaflet
atau media cetak dengan metode
audio visual.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar.
(2008).
Sikap
manusia.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Farid,2005. Karakterislik Remaja di
Masa Reproduksi. http://suaramerdeka.com. Diperoleh tanggal 20
Januari 2013.
Hurlock. Elizabeth B. 2004. Psikologi
Perkembangan: Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kartono. Kartini. Dr, 2008. Patologi
Sosial II, Jakarta. PT. Raja
Grafindo Persada.

Lockwood, T. (2009). How to Become
a
More
Design-Minded
Organization. Volume 20, Issue
3, pages 28–37
Mentari, kurniasari. 2008. Faktor Yang
Mempengaruhi Prilaku Seksual Di
Kalangan
Mahasiswa.
Skripsi
Universitas Airlangga: Surabaya.
Notoatmodjo, S. (2010). Promosi
Kesehatan Dan Ilmu Perilaku.
Jakarta: Rineka cipta

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERILAKU SEX BEBAS PADA TRANSGENDER DI PONDOK PESANTREN TRANSGENDER NOTOYUDAN YOGYAKARTA

0 4 71

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Lansia Dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kartasura.

0 2 14

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Lansia Dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kartasura.

0 2 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Di SMA Negeri 1 Kartasura.

0 1 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Penanganan Dismenore Di Smpn 2 Kartasura.

0 4 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Penanganan Dismenore Di Smpn 2 Kartasura.

0 2 18

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PENYAKIT Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Tentang Penyakit Chikungunya Warga Trangsan Gatak Sukoharjo.

0 2 17

PENDAHULUAN PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA DEWASA MUDA DI KARTASURA.

0 2 6

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERILAKU MEROKOK Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Perilaku Merokok Pada Siswa SMK Muhammadiyah Kartasura.

0 0 15

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERILAKU MEROKOK Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Perilaku Merokok Pada Siswa SMK Muhammadiyah Kartasura.

0 0 19