PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Penanganan Dismenore Di Smpn 2 Kartasura.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI
TENTANG PENANGANAN DISMENORE
DI SMPN 2 KARTASURA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
meraih gelar Sarjana Keperawatan
Oleh :
Rizqa Akbar Gumilar
J 210 100 032
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
1
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri
tentang Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG
PENANGANAN DISMENORE DI SMPN 2 KARTASURA
Rizqa Akbar Gumilar *
Arif Widodo, A.Kep.,M.Kes **
Wachidah Yuniartika, S.Kep.,Ns ***
ABSTRAK
Masa remaja merupakan peralihan dari masa pubertas ke dewasa yang ditandai
dengan kematangan organ seksual, salah satunya dengan mengalami menarche. Saat
menstruasi biasanya disertai dismenore yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Survei pendahuluan didapatkan sebanyak 126 (89,36%) siswi sudah menstruasi dan
sebanyak 98 (69,50%) siswi mengalami dismenore. Mereka mengatakan keadaan
ini mengganggu konsentrasi belajar di kelas dan membuat malas untuk melakukan
aktifitas. Menurut keterangan yang didapat dari guru BK, rata-rata siswi yang
mengalami dismenore mengeluh sakit perut disertai pusing, lemas dan bahkan ada
beberapa siswi yang sampai pingsan ketika benar-benar tidak kuat menahan rasa
sakit tersebut, ada pula yang terpaksa tidak bisa masuk sekolah dan izin untuk
pulang karena dismenore. Oleh karena itu diperlukan pendidikan kesehatan tentang
penanganan dismenore. Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya untuk
menyampaikan pesan-pesan kesehatan serta untuk meningkatkan pengetahuan dan
sikap remaja putri tentang penanganan dismenore. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan tingkat
pengetahuan dan sikap remaja putri tentang penanganan dismenore. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif. Desain yang digunakan adalah Quasy
Eksperiment, dengan rancangan Pretest and Posttest Control Group Design. Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 60 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu
30 responden sebagai kelompok eksperimen dan 30 responden sebagai kelompok
kontrol, dan teknik sampel yang digunakan adalah Proporsional Sampling. Teknik
analisis data menggunakan uji Paired Sample t-test dan Independent sample t-test.
Hasil uji beda pengaruh pendidikan kesehatan mengenai pengetahuan diperoleh
nilai p-value sebesar 0,021 dan mengenai sikap diperoleh nilai p-value sebesar
0,033 yang artinya nilai p-value kurang dari 0,05 sehingga Ho ditolak. Kesimpulan:
terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang penanganan dismenore terhadap
tingkat pengetahuan dan sikap pada remaja putri di SMPN 2 Kartasura.
Kata kunci : Pendidikan kesehatan, pengetahuan, sikap, dismenore.
2
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri
tentang Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON CHANGES IN THE LEVEL
OF ADOLESCENT GIRLS’S KNOWLEDGE AND ATTITUDES ABOUT THE
HANDLING OF DYSMENORRHEA IN SMPN 2 KARTASURA
Rizqa Akbar Gumilar *
Arif Widodo, A.Kep.,M.Kes **
Wachidah Yuniartika, S.Kep.,Ns ***
ABSTRACT
Adolescence is the transition from puberty to adulthood’s marked by maturity of
sexual organ, one of them is experiencing menarche. When menstruation is usually
accompanied by dysmenorrhea that could disturbs a daily activities. Preliminary
survey obtained as many as 126 (89.36%) girls are menstruation and as many as 98
(69.50%) girls experienced dysmenorrhea. They said this situation is damn
distracting learned in the classroom and make lazy to doing activities. According to
information obtained from BK teachers, the average student who experience
dysmenorrhea complain of abdominal pain accompanied by dizziness, weakness
and even some girls who fainted when it really did not withstand the pain, some are
forced to attend school and permission to go home because of dysmenorrhea.
Therefore, it is necessary for health education about the handling of dysmenorrhea.
Health education was an attempt to convey a health messages and to increase
knowledge and attitudes an adolescence girls about the handling of dysmenorrhea.
The purposes of this research is to know the effect of health education on changing
in the level of adolescent girls’ knowledge and attitudes about the handling of
dysmenorrhea. This research using quantitative methods. The design using a Quasy
experiment, with pretest posttest and control group design. The samples in this
research were 60 respondents were divided into 2 groups, which is 30 respondents
as an experimental group and 30 respondents as a control group, and the sampling
technique used a proportional sampling. Data analysis techniques using paired
sample t-test and independent sample t-test. The results of the different test
influence of health education on knowledge obtains p-value 0.021 and on attitudes
obtains p-value 0.033, which means p-value less than 0.05 so that Ho is rejected.
Conclusions: there is an effect of health education, about the handling of
dysmenorrhea of adolescent girls’ knowledge and attitudes in SMPN 2 Kartasura.
Keywords : Health education, knowledge, attitudes, dysmenorrhea
of
30
respondents
as
the
experimental0group
samples
3
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
PENDAHULUAN
nyeri menstruasi. Di Amerika angka
LATAR BELAKANG
prosentasenya sekitar 60%, di Swedia
remaja merupakan suatu
sekitar 72%, sementara di Indonesia
masa peralihan dari pubertas ke dewasa
sendiri mencapai 55% (Proverawati dan
atau
Misaroh, 2009).
Masa
suatu
proses
tumbuh
ke
arah
kematangan yang mencakup kematangan
Jumlah penduduk Indonesia pada
mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa
tahun 2010 adalah sebanyak 237.641.326
pubertas
tahap
jiwa. Jumlah remaja umur 10-24 tahun
dengan
sangat besar yaitu sekitar 64 juta atau 27%
kematangan organ seksual dan tercapainya
dari jumlah penduduk Indonesia (Sensus
kemampuan untuk bereproduksi, dimana
Penduduk, 2010). Di Indonesia angka
salah satu ciri dari tanda pubertas seorang
kejadian dismenore tipe primer adalah
perempuan
yaitu
menstruasi
pertama
adalah
perkembangan
salah
yang
satu
ditandai
dengan
terjadinya
sekitar
54,89%
sedangkan
sisanya
atau
menarche
penderita dengan dismenore sekunder.
Dismenore terjadi pada remaja dengan
(Janiwarty dan Pieter, 2013).
Pada umumnya wanita merasakan
prevalensi berkisar antara 43% hingga
keluhan berupa nyeri atau kram perut
93%, dimana sekitar 74-80% remaja
menjelang haid yang dapat berlangsung
mengalami dismenore ringan, sementara
hingga 2-3 hari, dimulai sehari sebelum
angka kejadian endometriosis pada remaja
mulai
haid
dengan nyeri panggul diperkirakan 25-
(dismenorea) yang dirasakan setiap wanita
38%, sedangkan pada remaja yang tidak
berbeda-beda, ada yang sedikit terganggu
memberikan
respon
namun ada pula yang sangat terganggu
penanganan
untuk
hingga tidak dapat menjalankan aktivitas
endometriosis ditemukan pada 67% kasus
sehari-hari dan membuatnya harus istirahat
di laparoskopi (Hestiantoro dkk, 2012).
haid.
bahkan
Nyeri
terpaksa
perut
absen
saat
dari
positif
terhadap
nyeri
haid,
sekolah/
Survei pendahuluan yang dilakukan
pekerjaan. Dismenorea adalah nyeri pada
peneliti di SMPN 2 Kartasura dengan
daerah panggul akibat menstruasi dan
membagikan angket kepada seluruh siswi
produksi zat prostaglandin (Andriyani,
kelas VIII yang berjumlah 141 putri,
2013).
didapatkan sebanyak 126 (89,36%) siswi
Angka kejadian nyeri menstruasi di
dunia cukup besar, rata-rata lebih dari 50%
perempuan di setiap Negara mengalami
sudah
menstruasi
dan
sebanyak
98
(69,50%) siswi mengalami dismenore.
Dari hasil wawancara kepada 10 siswi, 4
4
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
siswi mengurangi nyeri tersebut dengan
yang meliputi perasaan mendukung atau
tiduran di UKS dan diolesi minyak kayu
memihak (favorable) maupun perasaan
putih, 2 siswi mengurangi nyerinya dengan
tidak mendukung atau tidak memihak
minum jamu kunyit, dan 4 siswi tidak
(unfavorable) pada objek tersebut.
melakukan
ditahan
upaya
dan
penanganan,
dibiarkan
mengatakan
keadaan
saja.
ini
Dysmenorrhea adalah istilah medis
hanya
Mereka
mengganggu
konsentrasi belajar di kelas dan membuat
malas untuk melakukan aktifitas. Menurut
untuk kejang menstruasi yang berupa nyeri
di perut dan area pelvis yang dialami oleh
seorang wanita sebagai suatu akibat dari
periode
menstruasinya
(Sukarni
dan
Wahyu, 2013).
keterangan yang didapat dari guru BK,
rata-rata siswi yang mengalami dismenore
mengeluh sakit perut disertai pusing, lemas
dan bahkan ada beberapa siswi yang
sampai pingsan ketika benar-benar tidak
kuat menahan rasa sakit tersebut, ada pula
yang terpaksa tidak bisa masuk sekolah
dan izin untuk pulang karena dismenore
.
TINJAUAN PUSTAKA
Pendidikan Kesehatan adalah suatu
pendekatan
perilaku
edukatif
kesehatan
untuk
perubahan
supaya
seseorang
mampu meningkatkan kontrol terhadap
dan
memperbaiki
kesehatan
mereka
(Achmadi, 2013).
METODE PENELITIAN
Design yang digunakan Quasy
Eksperiment, dengan rancangan yang
digunakan adalah Pretest and Posttest
Control Group Design. Populasi pada
penelitian ini adalah 141 remaja putri di
SMPN 2 Kartasura. Sampel penelitian ini
sebanyak 60 responden yang terbagi
menjadi 2 kelompok yaitu 30 responden
sebagai kelompok eksperimen dan 30
responden sebagai kelompok kontrol.
Teknik
pengambilan
sampel
dengan Proportional Sampling. Teknik
analisis data yang digunakan dengan
Paired Sample t-test dan Independent
sample t-test.
Menurut Budiman dan Riyanto,
(2013) pengetahuan adalah sesuatu yang
diketahui
berkaitan
dengan
proses
pembelajaran.
Menurut Berkowitz dalam Azwar
(2013) sikap adalah suatu bentuk evaluasi
atau reaksi perasaan terhadap suatu objek
HASIL PENELITIAN
Hasil
penelitian
karakteristik
responden berdasarkan umur, pendidikan
dan status pekerjaan ditampilkan dalam
tabel 1.
5
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
Tabel 1. Distribusi
responden
menurut
kelompok umur, menarche, dan
dismenore pada remaja putri di SMPN
2 Kartasura
Karakteristik
Umur
12 tahun
13 tahun
14 tahun
Menarche :
10 tahun
11 tahun
12 tahun
13 tahun
Dismenore :
Ya
Tidak
Jumlah
Kel. Eksp.
Jml
(%)
Kel. Kontr.
Jml
(%)
2
27
1
6,7
90,0
3,3
4
26
0
13,3
86,7
0,0
0
8
19
3
0,0
26,7
63,3
10,0
1
10
17
2
3,3
33,3
56,7
6,7
12
6
30
40,0
20,0
100,0
8
6
30
26,7
20,0
100,0
Tabel 1.
umur
eksperimen
pada
maupun
Kel. Pre Test
Kel.Post Test
Eksp.
Kontrol
Eksp.
Kontrol
%
%
N
N
N % N %
12 40,0 11 36,7 24 80,0 15 50,0
14 46,7 15 50,0 4 13,3 13 43,3
4
13,3 4 13,3 2 6,7 2 6,7
30 100.0 30 100.0 30 100.0 30 100.0
Sumber: Data yang diolah, 2014.
Tabel 2. menunjukan hasil pre test
tingkat
pengetahuan
pada
kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol
mayoritas masih cukup, yaitu 46,7% pada
kelompok eksperimen dan 50,0% pada
kelompok kontrol. Adapun hasil post test
tingkat pengetahuan responden baik pada
menunjukan distribusi
responden
Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
Total
kelompok
kelompok kontrol
kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol mayoritas pada kategori baik yaitu
sebesar 80,0% dan 50,0%.
lebih banyak pada usia 13 tahun yaitu
masing-masing sebanyak 27 siswi (90,0%)
dan 26 siswi (86,7%). Umur pertama kali
mengalami
mayoritas
menstruasi
baik
itu
pada
(menarche)
kelompok
Sikap tentang Penanganan Dismenore
pada remaja Putri di SMPN 2
Kartasura
Tabel 3. Deskripsi sikap responden tentang
penanganan dismenore
eksperimen maupun kelompok kontrol
Sikap
adalah umur 12 tahun, yaitu masing-
Baik
Cukup
Kurang
Total
masing sebanyak 63,3% dan 56,7%.
Adapun
dilihat
dari
nyeri/sakit
saat
kontrol adalah mengalami nyeri yaitu
masing-masing 93% dan 90%.
Tabel 2. Deskripsi
responden
dismenore
tingkat
tentang
Berdasarkan
pengetahuan
penanganan
tabel
bahwa hasil pre test
3
diketahui
sikap responden
sebelum adanya pendidikan kesehatan
pada
Tingkat
Pengetahuan
tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2
Kartasura
Kel. Post Test
Eksp.
Kontrol
N %
N
%
21 70,0 13 43,3
7 23,3 13 43,3
2 6,7 4 13,3
30 100.0 30 100.0
Sumber: Data yang diolah, 2014.
menstruasi (dismenore) mayoritas baik
kelompok eksperimen maupun kelompok
Kel. Pre Test
Eksp.
Kontrol
N
% N %
16 53,3 12 40,0
11 36,7 13 43,3
3 10,0 5 16,7
30 100.0 30 100.0
kelompok
eksperimen
maupun
kelompok kontrol mayoritas pada kategori
baik dan cukup masing-masing 53,3% dan
43,3%%. Hasil post test sikap kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol
masih banyak dalam kategori baik dan
6
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
cukup juga masing-masing 70,0% dan
Tabel 5. menunjukkan data pre test
43,3%. Hal ini berarti sikap remaja dalam
tingkat
penanganan dismenore lebih baik pada
eksperimen
kelompok
memiliki p-value 0,894 (p>0,05) sehingga
eksperimen
dibandingkan
dengan kelompok kontrol.
pengetahuan
dan
pada
kelompok
kelompok
kontrol
kedua data pengetahuan antara kelompok
eksperimen
dengan
kelompok
kontrol
ANALISIS BIVARIAT
memiliki variance yang sama, dengan
Analisis Normalitas Data
demikian data homogen. Data pre test
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Data
sikap memiliki p-value 0,197 (p>0,05)
p-value
Data
Pre test
Kesimpulan
sehingga kedua data sikap antara kelompok
eksperimen
Post test
Pengetahuan
kelompok
eksperimen
0,101
0,086
Normal
Pengetahuan
kelompok kontrol
0,742
0,888
Normal
Sikap kelompok
eksperimen
0,562
0,323
Normal
Sikap kelompok
Kontrol
0,793
0,748
Normal
dengan
kelompok
kontrol
memiliki varian yang sama sehingga data
homogen.
Tabel
4.
menunjukkan
data
pengetahuan dan data sikap kelompok
Analisis uji beda rata-rata pre test-post
test pengetahuan kelompok eksperimen
Tabel 6. Hasil pengujian beda rata-rata
tingkat
pengetahuan
responden
tentang penanganan dismenore
Pengetahuan
Mean
Pre test
14,87
Post test
16,50
t-test
pvalue
7,718
0.001 Ho ditolak
Keputusan
eksperimen maupun kelompok kontrol
Tabel 6. menunjukan nilai p-value =
baik pre test maupun post test memiliki
0,001. Nilai p-value < 0,005 maka hasil
nilai
keputusan adalah Ho ditolak, artinya
p-value
>
0,05,
sehingga
kesimpulannya adalah data berdistribusi
terdapat
perbedaan
rata-rata
tingkat
normal.
pengetahuan responden antara sebelum dan
sesudah diberikan pendidikan kesehatan
Analisis Uji Homogenitas
tentang
Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas
remaja putri di SMPN 2 Kartasura.
Data
ρ-value
Mean
Eksp.
Kontr.
Pretest
Pengetahuan
14,87
14,50
Pretest Sikap
62,47
Kesimpulan
penanganan
Sehingga
dapat
dismenore
disimpulkan
pada
bahwa
pengetahuan pada kelompok eksperimen
meningkat setelah diberikan pendidikan
0,894
Homogen
kesehatan.
60,20
0,197
Homogen
7
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
Analisis uji beda rata-rata pre test-post
test pengetahuan kelompok kontrol
Tabel 7. Hasil pengujian beda rata-rata pre
test dan post test tingkat pengetahuan
responden kelompok kontrol tentang
penanganan dismenore
PengeMean
t-test p-value Kep.
tahuan
Pre test
14,50
Ho
3,268 0.003
ditolak
Post test 15,53
artinya terdapat perbedaan rata-rata sikap
kelompok eksperimen antara sebelum dan
sesudah diberikan pendidikan kesehatan
tentang
penanganan
dismenore
pada
remaja putri di SMPN 2 Kartasura.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap
pada kelompok eksperimen mengalami
peningkatan setelah diberikan pendidikan
Tabel 7. menunjukkan nilai p-value =
0,003.
Nilai p-value < 0,005 maka
keputusan yang diambil adalah Ho ditolak,
artinya terdapat perbedaan rata-rata tingkat
pengetahuan responden kelompok kontrol
antara pre test dan post test tentang
penanganan dismenore pada remaja putri.
Pada kelompok kontrol meskipun tidak
diberikan
pendidikan
kesehatan.
Analisis uji beda rata-rata pre test-post
test sikap pada kelompok kontrol
Tabel 9. Hasil uji beda sikap responden
kelompok
kontrol
tentang
penanganan dismenore
Sikap
Mean t-test p-value Kep.
Pre test
60,20
Ho
1,640 0.112
diterima
Post test 62,47
kesehatan,
pengetahuan meningkat pada saat post test
Tabel 9. menunjukkan nilai p-value
karena dipengaruhi faktor dari luar seperti
= 0.112. Nilai p-value > 0,005 maka
media massa, pengalaman, selain itu jeda
keputusan
antara pre test dan post test yaitu satu
diterima artinya tidak terdapat perbedaan
minggu, sehingga memungkinkan adanya
rata-rata
faktor pengaruh dari luar.
Analisis uji beda rata-rata pre tes-post
test sikap kelompok eksperimen
Tabel 8. Hasil uji beda sikap responden
tentang penanganan dismenore pada
remaja putri antara sebelum dan
sesudah penkes
Sikap Mean t-test p-value
Kep.
Pre test 62,47
Post test 67,20
4,411
0.001 Ho ditolak
Tabel 8. menunjukkan nilai p-value
= 0,001. Nilai p-value < 0,005 maka
keputusan yang diambil adalah Ho ditolak,
yang
sikap
diambil
adalah
responden
Ho
kelompok
kontrol antara pre test dan post test sikap
tentang
penanganan
dismenore
pada
remaja putri. Pada kelompok kontrol
meskipun
tidak
diberi
pendidikan
kesehatan, sikap meningkat pada saat post
test karena dipengaruhi faktor dari luar
seperti media massa, pengalaman, selain
itu jeda antara pre test dan post test yaitu
satu minggu, sehingga memungkinkan
adanya faktor pengaruh dari luar.
8
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
Uji beda rata-rata Pengaruh Pendidikan
Kesehatan
terhadap
Pengetahuan
tentang Penanganan Dismenore pada
Remaja Putri di SMPN 2 Kartasura
antara kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol
Tabel 10. Hasil uji beda pengaruh Penkes
terhadap
tingkat
pengetahuan
tentang penanganan dismenore pada
remaja putri antara kelompok
eksperimen
dengan
kelompok
kontrol
Post test
Mean
pt-test
Kep.
pengetahuan
value
Kel.
16,50
Ho
eksperimen
2,719 0.021
ditolak
Kel. kontrol
15,53
Berdasarkan
tabel
11.
menunjukkan Nilai t- test = 2.182 dengan
p-value = 0,033 < 0,05, sehingga Ho
ditolak, artinya terdapat perubahan sikap
pada saat post test antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Sikap
pada kelompok eksperimen meningkat
lebih baik daripada kelompok kontrol.
PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Berdasarkan
Berdasarkan tabel 10. menunjukkan
hasil
penelitian
p-value =
mengenai umur baik pada kelompok
0,021 < 0,05, berarti Ho ditolak, artinya
eksperimen maupun kelompok kontrol
terdapat perubahan pengetahuan pada saat
diketahui bahwa mayoritas berumur 13
post test antara kelompok eksperimen dan
tahun.
kelompok
menggambarkan kematangan seseorang
Nilai t-test = 2.719 dengan
kontrol.
Pengetahuan
pada
Umur
seseorang
menentukan
juga
tindakan
dapat
kelompok eksperimen meningkat lebih
dalam
dari
baik daripada kelompok kontrol.
kehidupannya (Nursalam, 2008). Semakin
usia responden bertambah maka semakin
Uji beda rata-rata Pengaruh Pendidikan
Kesehatan
tentang
Penanganan
Dismenore terhadap Sikap pada Remaja
Putri antara kelompok eksperimen
dengan kelompok kontrol
Tabel 11. Hasil uji beda pengaruh pendidikan
kesehatan tentang penanganan
dismenore terhadap sikap pada
remaja putri antara kelompok
perlakuan dengan kelompok
Post test Mean
pt-test
Kep.
sikap
value
Kel.
67,20
eksperimen
2,182 0.033
Ho ditolak
Kel.
kontrol
62,47
matang pula dalam menentukan suatu
pilihan
termasuk
pengetahuan
dalam
tentang
menambah
penanganan
dismenore pada remaja putri melalui
pendidikan
kesehatan
dan
berubah
sikapnya tentang penanganan dismenore
pada remaja putri tersebut.
Berdasarkan umur pertama kali
mengalami
mayoritas
menstruasi
baik
itu
pada
(menarche)
kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol
9
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
adalah umur 12 tahun. Umur tersebut
responden
mengalami
kenaikan
merupakan umumnya masa haid pertama
signifikan setelah diberikan pendidikan
kali yang dialami masa pubertas bagi
kesehatan.
remaja. Sesuai dengan usia normal bagi
pada kelompok eksperimen dapat terjadi
seorang wanita mendapatkan menstruasi
karena
untuk pertama kalinya yaitu pada usia 12
diberikan dengan cara dua arah, artinya
atau 13 tahun menurut Sukarni dan
informasi yang kurang dipahami oleh
Margareth (2013).
responden
Meningkatnya
proses
pengetahuan
pendidikan
dapat
yang
kesehatan
ditanyakan
kembali.
Adapun dilihat dari nyeri/sakit saat
Jawaban yang diberikan dengan bahasa
haid (dismenore) mayoritas baik kelompok
yang mudah dimengerti ternyata lebih
eksperimen maupun kelompok kontrol
mudah dipahami responden dari pada harus
adalah mengalami nyeri yaitu masing-
menggunakan
masing 28 responden dan 27 responden.
mungkin sulit dipahami oleh responden.
bahasa
kesehatan
yang
Menurut Andriyani (2013), pada umumnya
Sesuai dengan temuan teori dari
wanita merasakan keluhan berupa nyeri
Notoatmodjo (2007) yang menyatakan
atau kram perut menjelang haid yang dapat
bahwa pengetahuan dapat diubah dengan
berlangsung hingga 2-3 hari, dimulai
strategi
sehari sebelum mulai haid. Oleh karena itu
informasi
diperlukan pendidikan kesehatan tentang
pendidikan
penanganan dismenore.
dengan berbagai metode salah satunya
persuasi
yaitu
kepada
orang
kesehatan
memberikan
lain
yang
dengan
dilakukan
adalah dengan memberikan booklet dan
Pengetahuan
Responden
Penanganan Dismenore
tentang
penyampaian materi berupa ceramah.
Hasil
penelitian
tentang
Berdasarkan hasil penelitian dan
pengetahuan pada kelompok eksperimen
pengolahan data didapatkan hasil uji pre
dengan menggunakan uji paired-sample t-
test-post test pengetahuan pada kelompok
test menunjukan hasil nilai p-value 0,001.
eksperimen
adanya
Keputusan yang diambil Ho ditolak,
peningkatan pengetahuan dengan nilai
artinya terdapat perbedaan signifikan rata-
rata-rata pre test sebesar 14,87 meningkat
rata pengetahuan kelompok eksperimen
menjadi 16,50 pada post test. Berdasarkan
antara sebelum dan sesudah diberikan
menunjukkan
nilai rata-rata tersebut, maka pengetahuan
10
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
pendidikan kesehatan tentang penanganan
kelompok eksperimen dapat terjadi karena
dismenore.
pengetahuan responden juga meningkat
Penelitian
dengan
setelah diberikan pendidikan kesehatan.
yang
Sesuai dengan teori Wiryanto (2006) yang
hubungan
menyatakan bahwa efek perubahan yang
tingkat pengetahuan tentang dismenore
terjadi dalam diri responden sebagai akibat
dengan sikap penanganan dismenore pada
dari paparan pesan-pesan media atau
remaja putri kelas X di SMAN 1
informasi yang didapat dari pendidikan
Petanahan. Namun penelitian ini berbeda
kesehatan yaitu berupa perubahan sikap
dengan hasil penelitian yang dilakukan
yang
oleh Yuniarti (2012) dengan kesimpulan
pengetahuan
tidak ada hubungan yang signifikan antara
Seseorang yang memiliki pengetahuan
tingkat pengetahuan mahasiswa semester 1
lebih tinggi cenderung menerima dan mau
tentang
merubah sikap nya.
penelitian
ini
sesuai
Purwani
menyimpulkan
(2010)
bahwa
menstruasi
ada
dengan
perilaku
penanganan dismenore. Hal ini berarti
pengetahuan
yang
mempunyai
baik
kepercayaan
belum
diawali
nya
dengan
perubahan
terlebih
dahulu.
Hal ini juga ditunjang juga oleh
tentu
pendapat Azwar (2013) bahwa semakin
terhadap
tinggi pengetahuan akan semakin baik
sikap
penanganan dismenore.
seseorang,
sebaliknya
bila
pengetahuan rendah maka terbentuk sikap
Sikap Responden tentang Penanganan
Dismenore
yang negatif. Hasil penelitian tentang sikap
Berdasarkan hasil penelitian dan
menggunakan uji paired-sample t test
pengolahan data uji pre test-post test sikap
menunjukan hasil nilai p-value 0,001.
pada kelompok eksperimen menunjukkan
Keputusan yang diambil Ho ditolak,
adanya peningkatan sikap dengan nilai
artinya terdapat perbedaan signifikan rata-
rata-rata pre test sebesar 62,47 meningkat
rata sikap kelompok eksperimen antara
menjadi 67,20 pada post test. Berdasarkan
sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
nilai
kesehatan tentang penanganan dismenore.
rata-rata
kelompok
eksperimen
dengan
maka
sikap
kenaikan
yang
Hasil penelitian ini diperkuat oleh
signifikan setelah diberikan pendidikan
penelitian yang dilakukan oleh Sembiring
kesehatan.
(2011) yang meneliti tentang hubungan
responden
tersebut,
pada
mengalami
Meningkatnya
sikap
pada
11
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
pengetahuan dan sikap remaja putri dalam
dibandingkan kelompok kontrol (tanpa
penanganan dismenorea di Amik Imelda
diberi
Medan, hasil penelitian menyimpulkan
15,53. Hal ini berarti dengan adanya
bahwa ada hubungan yang signifikan
pendidikan kesehatan tentang penanganan
antara pengetahuan dengan sikap dalam
dismenore akan berpengaruh terhadap
penanganan dismenore. Penelitian Rompas
tingkat pengetahuan pada remaja putri di
(2012)
SMPN 2 Kartasura.
juga
menyimpulkan
bahwa
pendidikan
kesehatan)
sebesar
memberikan
Hasil uji beda pengaruh pendidikan
pengaruh yang signifikan pada tingkat
kesehatan tentang penanganan dismenore
pengetahuan dan sikap remaja tentang
terhadap sikap antara kelompok perlakuan
penyakit menular seksual.
dengan kelompok kontrol yang dianalisis
pendidikan
kesehatan
Pengaruh
Pendidikan
Kesehatan
terhadap Tingkat Pengetahuan dan
Sikap
Remaja
Putri
tentang
Penanganan Dismenore
dengan
independent
samples
t-test
diketahui nilai t- test = 2.182 dengan pvalue = 0,033 < 0,05, sehingga Ho ditolak,
artinya
terdapat
pengaruh
pendidikan
Hasil uji beda pengaruh pendidikan
kesehatan tentang penanganan dismenore
kesehatan tentang penanganan dismenore
terhadap sikap pada remaja putri di SMPN
terhadap
antara
2 Kartasura. Hal ini terlihat dari nilai rata-
kelompok perlakuan dengan kelompok
rata kelompok eksperimen pada sikap
kontrol yang dianalisis dengan independent
sesudah
samples t-test diketahui nilai t-test = 2.716
tentang penanganan dismenore sebesar
dengan p-value = 0,021 < 0,05, berarti Ho
67,20
ditolak,
dibandingkan kelompok kontrol (tanpa
tingkat
artinya
pengetahuan
terdapat
pengaruh
diberi
yang
pendidikan
nilainya
kesehatan
lebih
besar
pendidikan kesehatan tentang penanganan
diberi
dismenore terhadap tingkat pengetahuan
62.47. Hal ini berarti dengan adanya
pada remaja putri di SMPN 2 Kartasura.
pendidikan kesehatan tentang penanganan
Hal ini terlihat juga dari nilai rata-rata
dismenore akan berpengaruh terhadap
kelompok
sikap pada remaja putri di SMPN 2
eksperimen
pada
tingkat
pengetahuan sesudah diberi pendidikan
pendidikan
kesehatan)
sebesar
Kartasura.
kesehatan tentang penanganan dismenore
Berdasarkan hasil penelitian yang
sebesar 16,50 yang nilainya lebih besar
dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan
12
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
bahwa
terdapat
kesehatan
pengaruh
terhadap
pendidikan
perubahan
tingkat
pengetahuan dan sikap remaja putri tentang
penanganan
dismenore
Kartasura.
Sesuai
Chandra
(2009)
di
SMPN
2
dengan
pernyataan
bahwa
pendidikan
kesehatan adalah suatu rangkaian proses
pendidikan
yang
diharapkan
akan
membawa efek perubahan pada pola
kehidupan sehat seseorang dalam bidang
pengetahuan
dan
perilaku
yang
berhubungan dengan kesehatan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian
Dhuangga
(2012)
tentang
efektivitas pendidikan kesehatan tentang
hygiene kewanitaan terhadap pengetahuan
dan sikap remaja putri dalam menangani
keputihan yang menemukan bahwa adanya
perbedaan tingkat pengetahuan remaja
putri
setelah
diberikan
pendidikan
kesehatan dan juga ada perbedaan sikap
remaja putri setelah diberikan pendidikan
kesehatan dimana pengetahuan dan sikap
meningkat
setelah
diberi
pendidikan
kesehatan. Tetapi hasil penelitian ini
berbeda
dengan penelitian Istichomah
(2004) yang menyatakan bahwa tidak ada
pengaruh pendidikan kesehatan tentang
hipertensi
kehamilan
terhadap
pemeliharaan tekanan darah ibu hamil.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Tingkat
pengetahuan
responden
kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol sebelum diberikan pendidikan
kesehatan
dismenore
tentang
pada
penanganan
kategori
cukup
sebanyak 14 orang dan 15 orang.
2. Tingkat
pengetahuan
responden
kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol setelah diberikan pendidikan
kesehatan
tentang
penanganan
dismenore pada kategori baik masingmasing 24 orang dan 15 orang.
3. Sikap
responden
kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
sebelum
kesehatan
diberikan
pendidikan
tentang
penanganan
dismenore pada kategori baik dan
cukup sebanyak 16 orang dan 13
orang.
4. Sikap
responden
kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
setelah
kesehatan
diberikan
pendidikan
tentang
penanganan
dismenore pada kategori baik masingmasing 21 orang dan 13 orang.
5. Terdapat
kesehatan
dismenore
pengaruh
pendidikan
tentang
penanganan
terhadap
tingkat
13
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
pengetahuan (p-value = 0,021) dan
penyuluhan
kesehatan
sikap (p-value = 0,033) pada remaja
tentang dismenore.
terutama
4. Bagi Peneliti selanjutnya
putri di SMPN 2 Kartasura.
Bagi
dapat
Saran
peneliti
selanjutnya
mengimplementasikan
metode ini untuk meningkatkan
1. Bagi responden
dapat
pengetahuan dan sikap responden
meningkatkan pengetahuan tentang
dalam masalah yang berbeda atau
penanganan
melalui
membandingkan metode booklet
mencari informasi baik dari media
atau media cetak dengan metode
massa, atau petugas kesehatan yang
audio
lebih mengerti tentang penanganan
menambah
dismenore, dan memiliki sikap
mengembangkan
yang
bidang ilmu keperawatan pada
Diharapkan
baik
agar
dismenorea
dalam
penanganan
dismenore, dengan mau merespon
dan menerima informasi yang di
dapat dari media massa maupun
petugas kesehatan lainnya.
2. Bagi
institusi
pendidikan
keperawatan
Hendaknya membekali pula
mahasiswanya dengan kemampuan
visual.
Sehingga
informasi
referensi
dapat
dan
di
penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, U. F. (2013). Kesehatan
Masyarakat Teori dan
Aplikasi. Jakarta: Rajawali
Pers
Andriyani, A. (2013). Panduan
Kesehatan Wanita. Solo:
As-Salam Group
menyampaikan materi kesehatan
kepada
masyarakat,
sehingga
kemampuan calon perawat yang
nantinya
menjadi
nara
sumber
kesehatan di masyarakat dapat
diembannya dengan baik.
3. Bagi Sekolah
Diharapkan bagi institusi
pendidikan agar sering mengadakan
Azwar, S, M.A. (2013). Sikap
Manusia
Teori
dan
Pengukurannya.
(ed.2),
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset
Budiman dan Riyanto, A. (2013).
Kapita Selekta Kuesioner
Pengetahuan dan Sikap
dalam
Penelitian
Kesehatan,
Jakarta:
Salemba Medika
14
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
Chandra. B. (2009). Ilmu Kedokteran
Pencegahan dan Komunitas. Jakarta:
EGC
Feldman,
R.S.
Psikologi,
Humanika
(2012).
Jakarta:
Pengantar
Salemba
Hestiantoro,
A.,
Natadisastra,
M.,
Sumapraja, K., Wiweko, B., Pramata,
G., Situmorang, H., & Kemal, A.
(2012). Best Practices On Imperial,
Jakarta: Sagung Seto
Proverawati, A dan Misaroh, S. (2009).
Menarche
Menstruasi
Pertama
Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha
Medika
Purnomo,
I.
(2013).
Hubungan
pengetahuan dan sikap remaja putri
dengan penanganan keluhan nyeri
haid (dysmenorhe) di SMPN 09
Kelas VIII kota Pekalongan. Jurnal
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi,
Vol.25,No.2:23-28 http://journal.uni
kal.ac.id/index.php/lppm/article/vie/274
Istichomah (2004). Pengaruh Pendidikan
Kesehatan
tentang
Hipertensi
Kehamilan Terhadap Pemeliharaan
Tekanan Darah Ibu Hamil di
Puskesmas Pundong Bantul. Jurnal
Kesehatan Surya Medika Yogyakarta.
Yogyakarta.http://www.skripsistikes.
wordpress.com. Diakses 12 Oktober
2014
Purwani, S., Herniyatun dan Yuniar, I.
(2010).
Hubungan
tingkat
pengetahuan tentang dismenore
dengan sikap penanganan dismenore
pada remaja putri kelas X di SMAN
1
Petanahan.
Jurnal
Ilmiah
Kesehatan Keperawatan, Vol.6,
No.1,
Februari
2010:
30-35
http://ejournal.stikesmuhgombong.ac
.id/
Janiwarty, B dan Pieter, H. Z. (2013).
Pendidikan Psikologi untuk Bidan
Suatu Teori dan Terapannya,
Yogyakarta: Rapha Publishing.
Saam, Z dan Wahyuni, S. (2012).
Psikologi Keperawatan. Jakarta:
Rajawali Pers
Notoatmodjo,
S.
(2007).
Promosi
Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta:
Rineka Cipta
Sensus Penduduk. (2010). Kajian Profil
Penduduk Remaja (10-24 tahun),
http://www.bkkbn.go.id/Kajian/Profil
/Penduduk/Remaja/10-24/tahun/Seri
I No. 6/Pusdu-BKKBN/Desember
2011. Diakses pada tanggal 13 April
2014
Nursalam dan Effendy. F. (2008).
Pendidikan dalam Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
Sukarni, I dan Margareth, Z.H. (2013).
Kehamilan, Persalinan dan Nifas,
Yogyakarta: Nuha Medika
Papalia, D., Olds, S., & Feldman., R.
(2013).
Human
Development
Perkembangan Manusia. (ed. 10).
Jakarta: Salemba Humanika
Widiyanto, B, Purnomo dan Sari, A.
(2013).
Pengaruh
Pemberian
Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Remaja
terhadap
Pengetahuan
tentang Perilaku Seksual. Jurnal
Kusmiran,
E.
(2012).
Kesehatan
Reproduksi Remaja dan Wanita.
Jakarta: Salemba Medika.
15
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
Keperawatan Komunitas. Volume.1,
No.2, November 2013: 101-107
Yuniarti.T,. Rejo dan Handayani.T. (2012).
Hubungan Tingkat Pengetahuan
Mahasiswa Semester I Tentang
Menstruasi dengan Penanganan
Dismenore. JK eM-U, Volume IV,
No.12, 2012: 18 – 25. ISSN:
2085.2754
__________________________________
Keterangan :
* Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan
Fakultas
Ilmu
Kesehatan
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Jln. A.Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura.
** Staf Dosen Program Studi S1 Keperawatan
Fakultas
Ilmu
Kesehatan
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Jln. A.Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura.
*** Staf Dosen Program Studi S1 Kepeawatan
Fakultas
Ilmu
Kesehatan
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Jln. A.Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura.
TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI
TENTANG PENANGANAN DISMENORE
DI SMPN 2 KARTASURA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
meraih gelar Sarjana Keperawatan
Oleh :
Rizqa Akbar Gumilar
J 210 100 032
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
1
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri
tentang Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG
PENANGANAN DISMENORE DI SMPN 2 KARTASURA
Rizqa Akbar Gumilar *
Arif Widodo, A.Kep.,M.Kes **
Wachidah Yuniartika, S.Kep.,Ns ***
ABSTRAK
Masa remaja merupakan peralihan dari masa pubertas ke dewasa yang ditandai
dengan kematangan organ seksual, salah satunya dengan mengalami menarche. Saat
menstruasi biasanya disertai dismenore yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Survei pendahuluan didapatkan sebanyak 126 (89,36%) siswi sudah menstruasi dan
sebanyak 98 (69,50%) siswi mengalami dismenore. Mereka mengatakan keadaan
ini mengganggu konsentrasi belajar di kelas dan membuat malas untuk melakukan
aktifitas. Menurut keterangan yang didapat dari guru BK, rata-rata siswi yang
mengalami dismenore mengeluh sakit perut disertai pusing, lemas dan bahkan ada
beberapa siswi yang sampai pingsan ketika benar-benar tidak kuat menahan rasa
sakit tersebut, ada pula yang terpaksa tidak bisa masuk sekolah dan izin untuk
pulang karena dismenore. Oleh karena itu diperlukan pendidikan kesehatan tentang
penanganan dismenore. Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya untuk
menyampaikan pesan-pesan kesehatan serta untuk meningkatkan pengetahuan dan
sikap remaja putri tentang penanganan dismenore. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan tingkat
pengetahuan dan sikap remaja putri tentang penanganan dismenore. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif. Desain yang digunakan adalah Quasy
Eksperiment, dengan rancangan Pretest and Posttest Control Group Design. Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 60 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu
30 responden sebagai kelompok eksperimen dan 30 responden sebagai kelompok
kontrol, dan teknik sampel yang digunakan adalah Proporsional Sampling. Teknik
analisis data menggunakan uji Paired Sample t-test dan Independent sample t-test.
Hasil uji beda pengaruh pendidikan kesehatan mengenai pengetahuan diperoleh
nilai p-value sebesar 0,021 dan mengenai sikap diperoleh nilai p-value sebesar
0,033 yang artinya nilai p-value kurang dari 0,05 sehingga Ho ditolak. Kesimpulan:
terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang penanganan dismenore terhadap
tingkat pengetahuan dan sikap pada remaja putri di SMPN 2 Kartasura.
Kata kunci : Pendidikan kesehatan, pengetahuan, sikap, dismenore.
2
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri
tentang Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON CHANGES IN THE LEVEL
OF ADOLESCENT GIRLS’S KNOWLEDGE AND ATTITUDES ABOUT THE
HANDLING OF DYSMENORRHEA IN SMPN 2 KARTASURA
Rizqa Akbar Gumilar *
Arif Widodo, A.Kep.,M.Kes **
Wachidah Yuniartika, S.Kep.,Ns ***
ABSTRACT
Adolescence is the transition from puberty to adulthood’s marked by maturity of
sexual organ, one of them is experiencing menarche. When menstruation is usually
accompanied by dysmenorrhea that could disturbs a daily activities. Preliminary
survey obtained as many as 126 (89.36%) girls are menstruation and as many as 98
(69.50%) girls experienced dysmenorrhea. They said this situation is damn
distracting learned in the classroom and make lazy to doing activities. According to
information obtained from BK teachers, the average student who experience
dysmenorrhea complain of abdominal pain accompanied by dizziness, weakness
and even some girls who fainted when it really did not withstand the pain, some are
forced to attend school and permission to go home because of dysmenorrhea.
Therefore, it is necessary for health education about the handling of dysmenorrhea.
Health education was an attempt to convey a health messages and to increase
knowledge and attitudes an adolescence girls about the handling of dysmenorrhea.
The purposes of this research is to know the effect of health education on changing
in the level of adolescent girls’ knowledge and attitudes about the handling of
dysmenorrhea. This research using quantitative methods. The design using a Quasy
experiment, with pretest posttest and control group design. The samples in this
research were 60 respondents were divided into 2 groups, which is 30 respondents
as an experimental group and 30 respondents as a control group, and the sampling
technique used a proportional sampling. Data analysis techniques using paired
sample t-test and independent sample t-test. The results of the different test
influence of health education on knowledge obtains p-value 0.021 and on attitudes
obtains p-value 0.033, which means p-value less than 0.05 so that Ho is rejected.
Conclusions: there is an effect of health education, about the handling of
dysmenorrhea of adolescent girls’ knowledge and attitudes in SMPN 2 Kartasura.
Keywords : Health education, knowledge, attitudes, dysmenorrhea
of
30
respondents
as
the
experimental0group
samples
3
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
PENDAHULUAN
nyeri menstruasi. Di Amerika angka
LATAR BELAKANG
prosentasenya sekitar 60%, di Swedia
remaja merupakan suatu
sekitar 72%, sementara di Indonesia
masa peralihan dari pubertas ke dewasa
sendiri mencapai 55% (Proverawati dan
atau
Misaroh, 2009).
Masa
suatu
proses
tumbuh
ke
arah
kematangan yang mencakup kematangan
Jumlah penduduk Indonesia pada
mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa
tahun 2010 adalah sebanyak 237.641.326
pubertas
tahap
jiwa. Jumlah remaja umur 10-24 tahun
dengan
sangat besar yaitu sekitar 64 juta atau 27%
kematangan organ seksual dan tercapainya
dari jumlah penduduk Indonesia (Sensus
kemampuan untuk bereproduksi, dimana
Penduduk, 2010). Di Indonesia angka
salah satu ciri dari tanda pubertas seorang
kejadian dismenore tipe primer adalah
perempuan
yaitu
menstruasi
pertama
adalah
perkembangan
salah
yang
satu
ditandai
dengan
terjadinya
sekitar
54,89%
sedangkan
sisanya
atau
menarche
penderita dengan dismenore sekunder.
Dismenore terjadi pada remaja dengan
(Janiwarty dan Pieter, 2013).
Pada umumnya wanita merasakan
prevalensi berkisar antara 43% hingga
keluhan berupa nyeri atau kram perut
93%, dimana sekitar 74-80% remaja
menjelang haid yang dapat berlangsung
mengalami dismenore ringan, sementara
hingga 2-3 hari, dimulai sehari sebelum
angka kejadian endometriosis pada remaja
mulai
haid
dengan nyeri panggul diperkirakan 25-
(dismenorea) yang dirasakan setiap wanita
38%, sedangkan pada remaja yang tidak
berbeda-beda, ada yang sedikit terganggu
memberikan
respon
namun ada pula yang sangat terganggu
penanganan
untuk
hingga tidak dapat menjalankan aktivitas
endometriosis ditemukan pada 67% kasus
sehari-hari dan membuatnya harus istirahat
di laparoskopi (Hestiantoro dkk, 2012).
haid.
bahkan
Nyeri
terpaksa
perut
absen
saat
dari
positif
terhadap
nyeri
haid,
sekolah/
Survei pendahuluan yang dilakukan
pekerjaan. Dismenorea adalah nyeri pada
peneliti di SMPN 2 Kartasura dengan
daerah panggul akibat menstruasi dan
membagikan angket kepada seluruh siswi
produksi zat prostaglandin (Andriyani,
kelas VIII yang berjumlah 141 putri,
2013).
didapatkan sebanyak 126 (89,36%) siswi
Angka kejadian nyeri menstruasi di
dunia cukup besar, rata-rata lebih dari 50%
perempuan di setiap Negara mengalami
sudah
menstruasi
dan
sebanyak
98
(69,50%) siswi mengalami dismenore.
Dari hasil wawancara kepada 10 siswi, 4
4
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
siswi mengurangi nyeri tersebut dengan
yang meliputi perasaan mendukung atau
tiduran di UKS dan diolesi minyak kayu
memihak (favorable) maupun perasaan
putih, 2 siswi mengurangi nyerinya dengan
tidak mendukung atau tidak memihak
minum jamu kunyit, dan 4 siswi tidak
(unfavorable) pada objek tersebut.
melakukan
ditahan
upaya
dan
penanganan,
dibiarkan
mengatakan
keadaan
saja.
ini
Dysmenorrhea adalah istilah medis
hanya
Mereka
mengganggu
konsentrasi belajar di kelas dan membuat
malas untuk melakukan aktifitas. Menurut
untuk kejang menstruasi yang berupa nyeri
di perut dan area pelvis yang dialami oleh
seorang wanita sebagai suatu akibat dari
periode
menstruasinya
(Sukarni
dan
Wahyu, 2013).
keterangan yang didapat dari guru BK,
rata-rata siswi yang mengalami dismenore
mengeluh sakit perut disertai pusing, lemas
dan bahkan ada beberapa siswi yang
sampai pingsan ketika benar-benar tidak
kuat menahan rasa sakit tersebut, ada pula
yang terpaksa tidak bisa masuk sekolah
dan izin untuk pulang karena dismenore
.
TINJAUAN PUSTAKA
Pendidikan Kesehatan adalah suatu
pendekatan
perilaku
edukatif
kesehatan
untuk
perubahan
supaya
seseorang
mampu meningkatkan kontrol terhadap
dan
memperbaiki
kesehatan
mereka
(Achmadi, 2013).
METODE PENELITIAN
Design yang digunakan Quasy
Eksperiment, dengan rancangan yang
digunakan adalah Pretest and Posttest
Control Group Design. Populasi pada
penelitian ini adalah 141 remaja putri di
SMPN 2 Kartasura. Sampel penelitian ini
sebanyak 60 responden yang terbagi
menjadi 2 kelompok yaitu 30 responden
sebagai kelompok eksperimen dan 30
responden sebagai kelompok kontrol.
Teknik
pengambilan
sampel
dengan Proportional Sampling. Teknik
analisis data yang digunakan dengan
Paired Sample t-test dan Independent
sample t-test.
Menurut Budiman dan Riyanto,
(2013) pengetahuan adalah sesuatu yang
diketahui
berkaitan
dengan
proses
pembelajaran.
Menurut Berkowitz dalam Azwar
(2013) sikap adalah suatu bentuk evaluasi
atau reaksi perasaan terhadap suatu objek
HASIL PENELITIAN
Hasil
penelitian
karakteristik
responden berdasarkan umur, pendidikan
dan status pekerjaan ditampilkan dalam
tabel 1.
5
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
Tabel 1. Distribusi
responden
menurut
kelompok umur, menarche, dan
dismenore pada remaja putri di SMPN
2 Kartasura
Karakteristik
Umur
12 tahun
13 tahun
14 tahun
Menarche :
10 tahun
11 tahun
12 tahun
13 tahun
Dismenore :
Ya
Tidak
Jumlah
Kel. Eksp.
Jml
(%)
Kel. Kontr.
Jml
(%)
2
27
1
6,7
90,0
3,3
4
26
0
13,3
86,7
0,0
0
8
19
3
0,0
26,7
63,3
10,0
1
10
17
2
3,3
33,3
56,7
6,7
12
6
30
40,0
20,0
100,0
8
6
30
26,7
20,0
100,0
Tabel 1.
umur
eksperimen
pada
maupun
Kel. Pre Test
Kel.Post Test
Eksp.
Kontrol
Eksp.
Kontrol
%
%
N
N
N % N %
12 40,0 11 36,7 24 80,0 15 50,0
14 46,7 15 50,0 4 13,3 13 43,3
4
13,3 4 13,3 2 6,7 2 6,7
30 100.0 30 100.0 30 100.0 30 100.0
Sumber: Data yang diolah, 2014.
Tabel 2. menunjukan hasil pre test
tingkat
pengetahuan
pada
kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol
mayoritas masih cukup, yaitu 46,7% pada
kelompok eksperimen dan 50,0% pada
kelompok kontrol. Adapun hasil post test
tingkat pengetahuan responden baik pada
menunjukan distribusi
responden
Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
Total
kelompok
kelompok kontrol
kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol mayoritas pada kategori baik yaitu
sebesar 80,0% dan 50,0%.
lebih banyak pada usia 13 tahun yaitu
masing-masing sebanyak 27 siswi (90,0%)
dan 26 siswi (86,7%). Umur pertama kali
mengalami
mayoritas
menstruasi
baik
itu
pada
(menarche)
kelompok
Sikap tentang Penanganan Dismenore
pada remaja Putri di SMPN 2
Kartasura
Tabel 3. Deskripsi sikap responden tentang
penanganan dismenore
eksperimen maupun kelompok kontrol
Sikap
adalah umur 12 tahun, yaitu masing-
Baik
Cukup
Kurang
Total
masing sebanyak 63,3% dan 56,7%.
Adapun
dilihat
dari
nyeri/sakit
saat
kontrol adalah mengalami nyeri yaitu
masing-masing 93% dan 90%.
Tabel 2. Deskripsi
responden
dismenore
tingkat
tentang
Berdasarkan
pengetahuan
penanganan
tabel
bahwa hasil pre test
3
diketahui
sikap responden
sebelum adanya pendidikan kesehatan
pada
Tingkat
Pengetahuan
tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2
Kartasura
Kel. Post Test
Eksp.
Kontrol
N %
N
%
21 70,0 13 43,3
7 23,3 13 43,3
2 6,7 4 13,3
30 100.0 30 100.0
Sumber: Data yang diolah, 2014.
menstruasi (dismenore) mayoritas baik
kelompok eksperimen maupun kelompok
Kel. Pre Test
Eksp.
Kontrol
N
% N %
16 53,3 12 40,0
11 36,7 13 43,3
3 10,0 5 16,7
30 100.0 30 100.0
kelompok
eksperimen
maupun
kelompok kontrol mayoritas pada kategori
baik dan cukup masing-masing 53,3% dan
43,3%%. Hasil post test sikap kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol
masih banyak dalam kategori baik dan
6
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
cukup juga masing-masing 70,0% dan
Tabel 5. menunjukkan data pre test
43,3%. Hal ini berarti sikap remaja dalam
tingkat
penanganan dismenore lebih baik pada
eksperimen
kelompok
memiliki p-value 0,894 (p>0,05) sehingga
eksperimen
dibandingkan
dengan kelompok kontrol.
pengetahuan
dan
pada
kelompok
kelompok
kontrol
kedua data pengetahuan antara kelompok
eksperimen
dengan
kelompok
kontrol
ANALISIS BIVARIAT
memiliki variance yang sama, dengan
Analisis Normalitas Data
demikian data homogen. Data pre test
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Data
sikap memiliki p-value 0,197 (p>0,05)
p-value
Data
Pre test
Kesimpulan
sehingga kedua data sikap antara kelompok
eksperimen
Post test
Pengetahuan
kelompok
eksperimen
0,101
0,086
Normal
Pengetahuan
kelompok kontrol
0,742
0,888
Normal
Sikap kelompok
eksperimen
0,562
0,323
Normal
Sikap kelompok
Kontrol
0,793
0,748
Normal
dengan
kelompok
kontrol
memiliki varian yang sama sehingga data
homogen.
Tabel
4.
menunjukkan
data
pengetahuan dan data sikap kelompok
Analisis uji beda rata-rata pre test-post
test pengetahuan kelompok eksperimen
Tabel 6. Hasil pengujian beda rata-rata
tingkat
pengetahuan
responden
tentang penanganan dismenore
Pengetahuan
Mean
Pre test
14,87
Post test
16,50
t-test
pvalue
7,718
0.001 Ho ditolak
Keputusan
eksperimen maupun kelompok kontrol
Tabel 6. menunjukan nilai p-value =
baik pre test maupun post test memiliki
0,001. Nilai p-value < 0,005 maka hasil
nilai
keputusan adalah Ho ditolak, artinya
p-value
>
0,05,
sehingga
kesimpulannya adalah data berdistribusi
terdapat
perbedaan
rata-rata
tingkat
normal.
pengetahuan responden antara sebelum dan
sesudah diberikan pendidikan kesehatan
Analisis Uji Homogenitas
tentang
Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas
remaja putri di SMPN 2 Kartasura.
Data
ρ-value
Mean
Eksp.
Kontr.
Pretest
Pengetahuan
14,87
14,50
Pretest Sikap
62,47
Kesimpulan
penanganan
Sehingga
dapat
dismenore
disimpulkan
pada
bahwa
pengetahuan pada kelompok eksperimen
meningkat setelah diberikan pendidikan
0,894
Homogen
kesehatan.
60,20
0,197
Homogen
7
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
Analisis uji beda rata-rata pre test-post
test pengetahuan kelompok kontrol
Tabel 7. Hasil pengujian beda rata-rata pre
test dan post test tingkat pengetahuan
responden kelompok kontrol tentang
penanganan dismenore
PengeMean
t-test p-value Kep.
tahuan
Pre test
14,50
Ho
3,268 0.003
ditolak
Post test 15,53
artinya terdapat perbedaan rata-rata sikap
kelompok eksperimen antara sebelum dan
sesudah diberikan pendidikan kesehatan
tentang
penanganan
dismenore
pada
remaja putri di SMPN 2 Kartasura.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap
pada kelompok eksperimen mengalami
peningkatan setelah diberikan pendidikan
Tabel 7. menunjukkan nilai p-value =
0,003.
Nilai p-value < 0,005 maka
keputusan yang diambil adalah Ho ditolak,
artinya terdapat perbedaan rata-rata tingkat
pengetahuan responden kelompok kontrol
antara pre test dan post test tentang
penanganan dismenore pada remaja putri.
Pada kelompok kontrol meskipun tidak
diberikan
pendidikan
kesehatan.
Analisis uji beda rata-rata pre test-post
test sikap pada kelompok kontrol
Tabel 9. Hasil uji beda sikap responden
kelompok
kontrol
tentang
penanganan dismenore
Sikap
Mean t-test p-value Kep.
Pre test
60,20
Ho
1,640 0.112
diterima
Post test 62,47
kesehatan,
pengetahuan meningkat pada saat post test
Tabel 9. menunjukkan nilai p-value
karena dipengaruhi faktor dari luar seperti
= 0.112. Nilai p-value > 0,005 maka
media massa, pengalaman, selain itu jeda
keputusan
antara pre test dan post test yaitu satu
diterima artinya tidak terdapat perbedaan
minggu, sehingga memungkinkan adanya
rata-rata
faktor pengaruh dari luar.
Analisis uji beda rata-rata pre tes-post
test sikap kelompok eksperimen
Tabel 8. Hasil uji beda sikap responden
tentang penanganan dismenore pada
remaja putri antara sebelum dan
sesudah penkes
Sikap Mean t-test p-value
Kep.
Pre test 62,47
Post test 67,20
4,411
0.001 Ho ditolak
Tabel 8. menunjukkan nilai p-value
= 0,001. Nilai p-value < 0,005 maka
keputusan yang diambil adalah Ho ditolak,
yang
sikap
diambil
adalah
responden
Ho
kelompok
kontrol antara pre test dan post test sikap
tentang
penanganan
dismenore
pada
remaja putri. Pada kelompok kontrol
meskipun
tidak
diberi
pendidikan
kesehatan, sikap meningkat pada saat post
test karena dipengaruhi faktor dari luar
seperti media massa, pengalaman, selain
itu jeda antara pre test dan post test yaitu
satu minggu, sehingga memungkinkan
adanya faktor pengaruh dari luar.
8
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
Uji beda rata-rata Pengaruh Pendidikan
Kesehatan
terhadap
Pengetahuan
tentang Penanganan Dismenore pada
Remaja Putri di SMPN 2 Kartasura
antara kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol
Tabel 10. Hasil uji beda pengaruh Penkes
terhadap
tingkat
pengetahuan
tentang penanganan dismenore pada
remaja putri antara kelompok
eksperimen
dengan
kelompok
kontrol
Post test
Mean
pt-test
Kep.
pengetahuan
value
Kel.
16,50
Ho
eksperimen
2,719 0.021
ditolak
Kel. kontrol
15,53
Berdasarkan
tabel
11.
menunjukkan Nilai t- test = 2.182 dengan
p-value = 0,033 < 0,05, sehingga Ho
ditolak, artinya terdapat perubahan sikap
pada saat post test antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Sikap
pada kelompok eksperimen meningkat
lebih baik daripada kelompok kontrol.
PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Berdasarkan
Berdasarkan tabel 10. menunjukkan
hasil
penelitian
p-value =
mengenai umur baik pada kelompok
0,021 < 0,05, berarti Ho ditolak, artinya
eksperimen maupun kelompok kontrol
terdapat perubahan pengetahuan pada saat
diketahui bahwa mayoritas berumur 13
post test antara kelompok eksperimen dan
tahun.
kelompok
menggambarkan kematangan seseorang
Nilai t-test = 2.719 dengan
kontrol.
Pengetahuan
pada
Umur
seseorang
menentukan
juga
tindakan
dapat
kelompok eksperimen meningkat lebih
dalam
dari
baik daripada kelompok kontrol.
kehidupannya (Nursalam, 2008). Semakin
usia responden bertambah maka semakin
Uji beda rata-rata Pengaruh Pendidikan
Kesehatan
tentang
Penanganan
Dismenore terhadap Sikap pada Remaja
Putri antara kelompok eksperimen
dengan kelompok kontrol
Tabel 11. Hasil uji beda pengaruh pendidikan
kesehatan tentang penanganan
dismenore terhadap sikap pada
remaja putri antara kelompok
perlakuan dengan kelompok
Post test Mean
pt-test
Kep.
sikap
value
Kel.
67,20
eksperimen
2,182 0.033
Ho ditolak
Kel.
kontrol
62,47
matang pula dalam menentukan suatu
pilihan
termasuk
pengetahuan
dalam
tentang
menambah
penanganan
dismenore pada remaja putri melalui
pendidikan
kesehatan
dan
berubah
sikapnya tentang penanganan dismenore
pada remaja putri tersebut.
Berdasarkan umur pertama kali
mengalami
mayoritas
menstruasi
baik
itu
pada
(menarche)
kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol
9
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
adalah umur 12 tahun. Umur tersebut
responden
mengalami
kenaikan
merupakan umumnya masa haid pertama
signifikan setelah diberikan pendidikan
kali yang dialami masa pubertas bagi
kesehatan.
remaja. Sesuai dengan usia normal bagi
pada kelompok eksperimen dapat terjadi
seorang wanita mendapatkan menstruasi
karena
untuk pertama kalinya yaitu pada usia 12
diberikan dengan cara dua arah, artinya
atau 13 tahun menurut Sukarni dan
informasi yang kurang dipahami oleh
Margareth (2013).
responden
Meningkatnya
proses
pengetahuan
pendidikan
dapat
yang
kesehatan
ditanyakan
kembali.
Adapun dilihat dari nyeri/sakit saat
Jawaban yang diberikan dengan bahasa
haid (dismenore) mayoritas baik kelompok
yang mudah dimengerti ternyata lebih
eksperimen maupun kelompok kontrol
mudah dipahami responden dari pada harus
adalah mengalami nyeri yaitu masing-
menggunakan
masing 28 responden dan 27 responden.
mungkin sulit dipahami oleh responden.
bahasa
kesehatan
yang
Menurut Andriyani (2013), pada umumnya
Sesuai dengan temuan teori dari
wanita merasakan keluhan berupa nyeri
Notoatmodjo (2007) yang menyatakan
atau kram perut menjelang haid yang dapat
bahwa pengetahuan dapat diubah dengan
berlangsung hingga 2-3 hari, dimulai
strategi
sehari sebelum mulai haid. Oleh karena itu
informasi
diperlukan pendidikan kesehatan tentang
pendidikan
penanganan dismenore.
dengan berbagai metode salah satunya
persuasi
yaitu
kepada
orang
kesehatan
memberikan
lain
yang
dengan
dilakukan
adalah dengan memberikan booklet dan
Pengetahuan
Responden
Penanganan Dismenore
tentang
penyampaian materi berupa ceramah.
Hasil
penelitian
tentang
Berdasarkan hasil penelitian dan
pengetahuan pada kelompok eksperimen
pengolahan data didapatkan hasil uji pre
dengan menggunakan uji paired-sample t-
test-post test pengetahuan pada kelompok
test menunjukan hasil nilai p-value 0,001.
eksperimen
adanya
Keputusan yang diambil Ho ditolak,
peningkatan pengetahuan dengan nilai
artinya terdapat perbedaan signifikan rata-
rata-rata pre test sebesar 14,87 meningkat
rata pengetahuan kelompok eksperimen
menjadi 16,50 pada post test. Berdasarkan
antara sebelum dan sesudah diberikan
menunjukkan
nilai rata-rata tersebut, maka pengetahuan
10
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
pendidikan kesehatan tentang penanganan
kelompok eksperimen dapat terjadi karena
dismenore.
pengetahuan responden juga meningkat
Penelitian
dengan
setelah diberikan pendidikan kesehatan.
yang
Sesuai dengan teori Wiryanto (2006) yang
hubungan
menyatakan bahwa efek perubahan yang
tingkat pengetahuan tentang dismenore
terjadi dalam diri responden sebagai akibat
dengan sikap penanganan dismenore pada
dari paparan pesan-pesan media atau
remaja putri kelas X di SMAN 1
informasi yang didapat dari pendidikan
Petanahan. Namun penelitian ini berbeda
kesehatan yaitu berupa perubahan sikap
dengan hasil penelitian yang dilakukan
yang
oleh Yuniarti (2012) dengan kesimpulan
pengetahuan
tidak ada hubungan yang signifikan antara
Seseorang yang memiliki pengetahuan
tingkat pengetahuan mahasiswa semester 1
lebih tinggi cenderung menerima dan mau
tentang
merubah sikap nya.
penelitian
ini
sesuai
Purwani
menyimpulkan
(2010)
bahwa
menstruasi
ada
dengan
perilaku
penanganan dismenore. Hal ini berarti
pengetahuan
yang
mempunyai
baik
kepercayaan
belum
diawali
nya
dengan
perubahan
terlebih
dahulu.
Hal ini juga ditunjang juga oleh
tentu
pendapat Azwar (2013) bahwa semakin
terhadap
tinggi pengetahuan akan semakin baik
sikap
penanganan dismenore.
seseorang,
sebaliknya
bila
pengetahuan rendah maka terbentuk sikap
Sikap Responden tentang Penanganan
Dismenore
yang negatif. Hasil penelitian tentang sikap
Berdasarkan hasil penelitian dan
menggunakan uji paired-sample t test
pengolahan data uji pre test-post test sikap
menunjukan hasil nilai p-value 0,001.
pada kelompok eksperimen menunjukkan
Keputusan yang diambil Ho ditolak,
adanya peningkatan sikap dengan nilai
artinya terdapat perbedaan signifikan rata-
rata-rata pre test sebesar 62,47 meningkat
rata sikap kelompok eksperimen antara
menjadi 67,20 pada post test. Berdasarkan
sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
nilai
kesehatan tentang penanganan dismenore.
rata-rata
kelompok
eksperimen
dengan
maka
sikap
kenaikan
yang
Hasil penelitian ini diperkuat oleh
signifikan setelah diberikan pendidikan
penelitian yang dilakukan oleh Sembiring
kesehatan.
(2011) yang meneliti tentang hubungan
responden
tersebut,
pada
mengalami
Meningkatnya
sikap
pada
11
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
pengetahuan dan sikap remaja putri dalam
dibandingkan kelompok kontrol (tanpa
penanganan dismenorea di Amik Imelda
diberi
Medan, hasil penelitian menyimpulkan
15,53. Hal ini berarti dengan adanya
bahwa ada hubungan yang signifikan
pendidikan kesehatan tentang penanganan
antara pengetahuan dengan sikap dalam
dismenore akan berpengaruh terhadap
penanganan dismenore. Penelitian Rompas
tingkat pengetahuan pada remaja putri di
(2012)
SMPN 2 Kartasura.
juga
menyimpulkan
bahwa
pendidikan
kesehatan)
sebesar
memberikan
Hasil uji beda pengaruh pendidikan
pengaruh yang signifikan pada tingkat
kesehatan tentang penanganan dismenore
pengetahuan dan sikap remaja tentang
terhadap sikap antara kelompok perlakuan
penyakit menular seksual.
dengan kelompok kontrol yang dianalisis
pendidikan
kesehatan
Pengaruh
Pendidikan
Kesehatan
terhadap Tingkat Pengetahuan dan
Sikap
Remaja
Putri
tentang
Penanganan Dismenore
dengan
independent
samples
t-test
diketahui nilai t- test = 2.182 dengan pvalue = 0,033 < 0,05, sehingga Ho ditolak,
artinya
terdapat
pengaruh
pendidikan
Hasil uji beda pengaruh pendidikan
kesehatan tentang penanganan dismenore
kesehatan tentang penanganan dismenore
terhadap sikap pada remaja putri di SMPN
terhadap
antara
2 Kartasura. Hal ini terlihat dari nilai rata-
kelompok perlakuan dengan kelompok
rata kelompok eksperimen pada sikap
kontrol yang dianalisis dengan independent
sesudah
samples t-test diketahui nilai t-test = 2.716
tentang penanganan dismenore sebesar
dengan p-value = 0,021 < 0,05, berarti Ho
67,20
ditolak,
dibandingkan kelompok kontrol (tanpa
tingkat
artinya
pengetahuan
terdapat
pengaruh
diberi
yang
pendidikan
nilainya
kesehatan
lebih
besar
pendidikan kesehatan tentang penanganan
diberi
dismenore terhadap tingkat pengetahuan
62.47. Hal ini berarti dengan adanya
pada remaja putri di SMPN 2 Kartasura.
pendidikan kesehatan tentang penanganan
Hal ini terlihat juga dari nilai rata-rata
dismenore akan berpengaruh terhadap
kelompok
sikap pada remaja putri di SMPN 2
eksperimen
pada
tingkat
pengetahuan sesudah diberi pendidikan
pendidikan
kesehatan)
sebesar
Kartasura.
kesehatan tentang penanganan dismenore
Berdasarkan hasil penelitian yang
sebesar 16,50 yang nilainya lebih besar
dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan
12
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
bahwa
terdapat
kesehatan
pengaruh
terhadap
pendidikan
perubahan
tingkat
pengetahuan dan sikap remaja putri tentang
penanganan
dismenore
Kartasura.
Sesuai
Chandra
(2009)
di
SMPN
2
dengan
pernyataan
bahwa
pendidikan
kesehatan adalah suatu rangkaian proses
pendidikan
yang
diharapkan
akan
membawa efek perubahan pada pola
kehidupan sehat seseorang dalam bidang
pengetahuan
dan
perilaku
yang
berhubungan dengan kesehatan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian
Dhuangga
(2012)
tentang
efektivitas pendidikan kesehatan tentang
hygiene kewanitaan terhadap pengetahuan
dan sikap remaja putri dalam menangani
keputihan yang menemukan bahwa adanya
perbedaan tingkat pengetahuan remaja
putri
setelah
diberikan
pendidikan
kesehatan dan juga ada perbedaan sikap
remaja putri setelah diberikan pendidikan
kesehatan dimana pengetahuan dan sikap
meningkat
setelah
diberi
pendidikan
kesehatan. Tetapi hasil penelitian ini
berbeda
dengan penelitian Istichomah
(2004) yang menyatakan bahwa tidak ada
pengaruh pendidikan kesehatan tentang
hipertensi
kehamilan
terhadap
pemeliharaan tekanan darah ibu hamil.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Tingkat
pengetahuan
responden
kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol sebelum diberikan pendidikan
kesehatan
dismenore
tentang
pada
penanganan
kategori
cukup
sebanyak 14 orang dan 15 orang.
2. Tingkat
pengetahuan
responden
kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol setelah diberikan pendidikan
kesehatan
tentang
penanganan
dismenore pada kategori baik masingmasing 24 orang dan 15 orang.
3. Sikap
responden
kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
sebelum
kesehatan
diberikan
pendidikan
tentang
penanganan
dismenore pada kategori baik dan
cukup sebanyak 16 orang dan 13
orang.
4. Sikap
responden
kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
setelah
kesehatan
diberikan
pendidikan
tentang
penanganan
dismenore pada kategori baik masingmasing 21 orang dan 13 orang.
5. Terdapat
kesehatan
dismenore
pengaruh
pendidikan
tentang
penanganan
terhadap
tingkat
13
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
pengetahuan (p-value = 0,021) dan
penyuluhan
kesehatan
sikap (p-value = 0,033) pada remaja
tentang dismenore.
terutama
4. Bagi Peneliti selanjutnya
putri di SMPN 2 Kartasura.
Bagi
dapat
Saran
peneliti
selanjutnya
mengimplementasikan
metode ini untuk meningkatkan
1. Bagi responden
dapat
pengetahuan dan sikap responden
meningkatkan pengetahuan tentang
dalam masalah yang berbeda atau
penanganan
melalui
membandingkan metode booklet
mencari informasi baik dari media
atau media cetak dengan metode
massa, atau petugas kesehatan yang
audio
lebih mengerti tentang penanganan
menambah
dismenore, dan memiliki sikap
mengembangkan
yang
bidang ilmu keperawatan pada
Diharapkan
baik
agar
dismenorea
dalam
penanganan
dismenore, dengan mau merespon
dan menerima informasi yang di
dapat dari media massa maupun
petugas kesehatan lainnya.
2. Bagi
institusi
pendidikan
keperawatan
Hendaknya membekali pula
mahasiswanya dengan kemampuan
visual.
Sehingga
informasi
referensi
dapat
dan
di
penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, U. F. (2013). Kesehatan
Masyarakat Teori dan
Aplikasi. Jakarta: Rajawali
Pers
Andriyani, A. (2013). Panduan
Kesehatan Wanita. Solo:
As-Salam Group
menyampaikan materi kesehatan
kepada
masyarakat,
sehingga
kemampuan calon perawat yang
nantinya
menjadi
nara
sumber
kesehatan di masyarakat dapat
diembannya dengan baik.
3. Bagi Sekolah
Diharapkan bagi institusi
pendidikan agar sering mengadakan
Azwar, S, M.A. (2013). Sikap
Manusia
Teori
dan
Pengukurannya.
(ed.2),
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset
Budiman dan Riyanto, A. (2013).
Kapita Selekta Kuesioner
Pengetahuan dan Sikap
dalam
Penelitian
Kesehatan,
Jakarta:
Salemba Medika
14
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
Chandra. B. (2009). Ilmu Kedokteran
Pencegahan dan Komunitas. Jakarta:
EGC
Feldman,
R.S.
Psikologi,
Humanika
(2012).
Jakarta:
Pengantar
Salemba
Hestiantoro,
A.,
Natadisastra,
M.,
Sumapraja, K., Wiweko, B., Pramata,
G., Situmorang, H., & Kemal, A.
(2012). Best Practices On Imperial,
Jakarta: Sagung Seto
Proverawati, A dan Misaroh, S. (2009).
Menarche
Menstruasi
Pertama
Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha
Medika
Purnomo,
I.
(2013).
Hubungan
pengetahuan dan sikap remaja putri
dengan penanganan keluhan nyeri
haid (dysmenorhe) di SMPN 09
Kelas VIII kota Pekalongan. Jurnal
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi,
Vol.25,No.2:23-28 http://journal.uni
kal.ac.id/index.php/lppm/article/vie/274
Istichomah (2004). Pengaruh Pendidikan
Kesehatan
tentang
Hipertensi
Kehamilan Terhadap Pemeliharaan
Tekanan Darah Ibu Hamil di
Puskesmas Pundong Bantul. Jurnal
Kesehatan Surya Medika Yogyakarta.
Yogyakarta.http://www.skripsistikes.
wordpress.com. Diakses 12 Oktober
2014
Purwani, S., Herniyatun dan Yuniar, I.
(2010).
Hubungan
tingkat
pengetahuan tentang dismenore
dengan sikap penanganan dismenore
pada remaja putri kelas X di SMAN
1
Petanahan.
Jurnal
Ilmiah
Kesehatan Keperawatan, Vol.6,
No.1,
Februari
2010:
30-35
http://ejournal.stikesmuhgombong.ac
.id/
Janiwarty, B dan Pieter, H. Z. (2013).
Pendidikan Psikologi untuk Bidan
Suatu Teori dan Terapannya,
Yogyakarta: Rapha Publishing.
Saam, Z dan Wahyuni, S. (2012).
Psikologi Keperawatan. Jakarta:
Rajawali Pers
Notoatmodjo,
S.
(2007).
Promosi
Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta:
Rineka Cipta
Sensus Penduduk. (2010). Kajian Profil
Penduduk Remaja (10-24 tahun),
http://www.bkkbn.go.id/Kajian/Profil
/Penduduk/Remaja/10-24/tahun/Seri
I No. 6/Pusdu-BKKBN/Desember
2011. Diakses pada tanggal 13 April
2014
Nursalam dan Effendy. F. (2008).
Pendidikan dalam Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
Sukarni, I dan Margareth, Z.H. (2013).
Kehamilan, Persalinan dan Nifas,
Yogyakarta: Nuha Medika
Papalia, D., Olds, S., & Feldman., R.
(2013).
Human
Development
Perkembangan Manusia. (ed. 10).
Jakarta: Salemba Humanika
Widiyanto, B, Purnomo dan Sari, A.
(2013).
Pengaruh
Pemberian
Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Remaja
terhadap
Pengetahuan
tentang Perilaku Seksual. Jurnal
Kusmiran,
E.
(2012).
Kesehatan
Reproduksi Remaja dan Wanita.
Jakarta: Salemba Medika.
15
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang
Penanganan Dismenore di SMPN 2 Kartasura (Rizqa Akbar Gumilar)
Keperawatan Komunitas. Volume.1,
No.2, November 2013: 101-107
Yuniarti.T,. Rejo dan Handayani.T. (2012).
Hubungan Tingkat Pengetahuan
Mahasiswa Semester I Tentang
Menstruasi dengan Penanganan
Dismenore. JK eM-U, Volume IV,
No.12, 2012: 18 – 25. ISSN:
2085.2754
__________________________________
Keterangan :
* Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan
Fakultas
Ilmu
Kesehatan
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Jln. A.Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura.
** Staf Dosen Program Studi S1 Keperawatan
Fakultas
Ilmu
Kesehatan
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Jln. A.Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura.
*** Staf Dosen Program Studi S1 Kepeawatan
Fakultas
Ilmu
Kesehatan
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Jln. A.Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura.