HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER Hubungan antara Interaksi Sosial dengan Kepuasan Kerja pada Guru Honorer.

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN
KERJA PADA GURU HONORER

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)Psikologi

Diajukan Oleh :
RIA RIZKIYANA
F 100 110 187

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN
KERJA PADA GURU HONORER

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan Oleh :
RIA RIZKIYANA
F 100 110 187

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

iii

iv

ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA
PADA GURU HONORER
Ria Rizkiyana

rizkiyanaria@gmail.com
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Drs. Soleh Amini Yahman, M. Si.

Kepuasan kerja adalah kondisi dimana seorang individu merasa telah
mencapai suatu puncak atas pekerjaan yang telah dikerjakan dengan upaya yang
dirasakan secara emosional telah mencapai suatu tingkat tertentu. Banyak faktor
yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja seseorang, salah satunya adalah faktor
sosial, bagaimana interaksi sosial individu di lingkungan kerja. Ketika individu
puas dengan pekerjaanya, maka individu tersebut akan memiliki interaksi sosial
yang tinggi, begitu juga sebaliknya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara interaksi
sosial dengan kepuasan kerja pada guru honorer, mengetahui interaksi sosial pada
guru honorer, mengetahui kepuasan kerja pada guru honorer, mengetahui
sumbangan efektif interaksi sosial terhadap kepuasan kerja. Hipotesis yang
diajukan adalah ada hubungan positif antara interaksi sosial dengan kepuasan
kerja pada guru honorer. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah guru honorer yang mengajar di tingkat pendidikan sekolah dasar.
Teknik pengambilan sampel digunakan dalam penelitian ini adalah kuota
purposive random sampling, sebanyak 97 orang. Metode menggunakan

pendekatan kuantitatif dengan alat ukur skala psikologis kepuasan kerja dan skala
psikologis interaksi sosial. Alat ukur yang digunakan skala interaksi sosial dan
skala kepuasan kerja. Data analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan
teknik korelasi product moment dari Pearson.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar
0,857 dengan sig = 0,000 < (0,01) artinya ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara interaksi sosial dengan kepuasan kerja. Variabel interaksi sosial
mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 120,07 dan rerata hipotetik (RH) sebesar
105 yang berarti interaksi sosial subjek penelitian tergolong tinggi. Variabel
kepuasan kerja memiliki rerata empirik sebesar 95,92. Rerata hipotetik skala
kepuasan kerja sebesar 97,5 yang berarti kepuasan kerja subjek tergolong
sedang. Sumbangan efektif variabel interaksi sosial terhadap kepuasan kerja
sebesar 73,5%. Hal ini berarti masih terdapat 21,5% faktor lain yang
mempengaruhi kepuasan kerja diluar variable interaksi sosial
Kata kunci: kepuasan kerja, interaki sosial

v

prasarana, siswa, dan lingkungan


PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan esensi

pendidikan.

Dalam

menciptakan

kehidupan manusia yang penting dan

pendidikan yang berkualitas guru

utama dalam konteks pembangunan

merupakan salah satu elemen yang

bangsa dan negara. Sebagaimana

penting.


diamanatkan

dalam

pembukaan

Kepuasan

kerja

guru

UUD 1945 alinea ke empat bahwa

merupakan sasaran yang penting

salah satu tujuan bangsa Indonesia

dalam


adalah

manusia,

karena

secara

maupun

tidak

langsung

mencerdaskan

bangsa.

Berbagai


kehidupan

elemen

yang

manajemen

sumber

daya

langung
akan

terlibat dalam kegiatan pendidikan

mempengaruhi produktivitas kerja.


dalam rangka mencerdaskan perlu

Suatu gejala yang dapat merusak

dikenali.

kondisi organisasi sekolah adalah

usaha

Diperlukan

pendidikan

sistem

yang

pengkajian


sebagai

suatu

rendahnya kepuasan kerja guru yang

untuk

dapat dilihat dengan adanya guru

individu

yang absen, banyaknya keluhan guru,

arahannya

mengembangkan

potensi


agar mampu berdiri sendiri. Berbagai

rendahnya

kemampuan

kualifikasi akademik yang kurang

diberikan

mengembangkan
kreativitas,

konsep,

dalam
prinsip,

tanggungjawab


kualitas

pengajaran,

sesuai, dan sebagainya.

dan

Mengutip dalam Solopos.com

ketrampilan. Termasuk didalamnya

(2014),

substansi

Swasta Seluruh Indonesia (PGSI)

pendidikan

baik

guru,

kepala sekolah, kurikulum, sarana

Solo,

1

Ketua

Persatuan

menyatakan

bahwa

Guru

uang

kesejahteraan yang diterima guru

dengan sumbangan efektif sebesar

honorer baik dari pemerintah daerah

21,1%.

atau provinsi dan ditambah dengan

interaksi

dana BOS belum memenuhi UMK.

berpengaruh meningkatkan kepuasan

Menurut

kerja guru dengan sumbangan efektif

Gilmer,

1966

(dalam

Hasil

data

sosial

menunjukan
antar

Waluyo, 2013), salah satu faktor

sebesar 21,1%.

yang dapat mempengaruhi kepuasan

TINJAUAN PUSTAKA

kerja seseorang adalah gaji. Bagi

Kepuasan

kerja

guru

adalah

seorang individu uang memiliki arti

tanggapan

yang

terhadap aspek-aspek pekerjaan atau

berbeda-beda.

Selain

gaji,

emosional

seseorang

Menurut As’ad (2004) faktor sosial

terhadap

juga mempengaruhi kepuasan kerja,

Dikatakan pula bahwa kepuasan

faktor

dimaksudkan

kerja merupakan pengertian yang

adalah semua hal yang berhubungan

kompleks yang terjadi dalam kondisi

dengan interaksi sosial individu.

yang berbeda-beda pada setiap orang

sosial

Susanto
tentang

yang

(2012),

meneliti

faktor-faktor

yang

(Wendell

SMK

sendiri.

Frenchv,

dalam

Menurut C

Feldman

dan

kelompok

Arnold J. Hugh (dalam Nawawi,

teknologi di Kabupaten Boyolali.

2003) aspek kepuasan kerja adalah

Hasil data menunjukan interaksi

sebagai berikut:

sosial

a. Upah atau gaji

antar

negeri

L.

itu

Nawawi, 2003).

berpengaruh terhadap kepuasan kerja
guru

pekerjaan

guru

berpengaruh

meningkatkan kepuasan kerja guru

2

1) Faktor psikologis, merupakan

b. Pekerjaan itu sendiri, mencakup
tanggug

jawab,

pertumbuhan
perkembangan

faktor

minat,

dengan kejiwaan pegawai yang

sebuah

meliputi minat, ketentraman
kerja, sikap terhadap kerja,

atau

perasaan kerja.

promosi

2) Faktor fisik, merupakan faktor

jabatan. Kesempatan promosi

yang berhubungan dengan fisik

mencakup kemungkinan untuk

lingkungan kerja dan kondisi

maju dan berkembang.

fisik pegawai, meliputi jenis

d. Penyelia (supervisor), kualitas

pekerjaan, pengaturan waktu

supervisi yang mencakup teknik
membantu
dukungan

pekerja
sosial

kerja,

dan

kerja

(the

kesehatan

3) Faktor finansial, merupakan

working

faktor

yang

dengan

yang mencakup hubungan sosial

berhubungan

jaminan

serta

kesejahteraan pegawai, yang

yang harmonis dan penerimaan

meliputi

atau penghargaan.
pendapat

udara,

kerja,

pegawai.

group). Hubungan rekan sekerja

Menurut

perlengkapan

sirkulasi

dalam

melaksanakan sebuah pekerjan.
e. Rekan

berhubungan

atau

pekerjaan.
c. Kesempatan

yang

jaminan

As’ad

tunjangan,

(2004), faktor yang mempengaruhi

sistem

penggajian,

sosial,
fasilitas

besarnya
yang

diberikan, promosi dan lain-

kepuasan kerja antara lain:

lain.

3

4) Faktor Sosial, merupakan faktor
yang

berhubungan

interaksi

sosial

sesama

karyawan,

Komunikasi

dengan

merupakan proses pemberian

antara

informasi dan pengertian dari

baik

dengan

satu

individu

kepada

yang

lainnya.

atasannya, maupun karyawan

individu

yang

Komunikasi dapat diartikan

berbeda

jenis

pekerjaannya.

memberitahukan

Menurut

Walgito

(2002)

Interaksi

sosial

adalah

hubungan

antara

individu

dengan

individu

pengetahuan, pikiran-pikiran,

suatu

lainya

nilai-nilai,

satu

yang

terdapat

hubungan saling

balik.
terjadi

lainya

Hubungan
antara

agar

informasi

yang diberikan dapat dimiliki

dimana

bersama.

individu satu dapat mempengaruhi
individu

berita,

b. Partisipasi

sehingga

Partisipasi merupakan

timbal

mental emosional seseorang

tersebut
individu

dapat

didalam

dengan

dan

situasi
dapat

kelompok
mendorong

individu, individu dengan kelompok,

seorang

kelompok dengan kelompok.

menyumbangkan pikiran dan

Davis
2002)

individu

untuk

(dalam

Syani,

perasaan demi tercapainya

menerangkan

bahwa

tujuan organisasi.

interaksi sosial memiliki aspek

c. Kontak Sosial

sebagai berikut:

Kontak sosial terjadi

a. Komunikasi

apabila

4

seorang

individu

bertukar

informasi

baik

sugesti

berwibawa

atau

secara langsung atau tidak

otoriter

memberi

suatu

langsung, dimana hal tersebut

pandangan yang berasal dari

dapat menguntungkan atau

dalam diri pemberi sugesti

merugikan.

dan diterima oleh pihak lain.

Menurut Soekanto (2002)

c. Identifikasi

interaksi sosial dapat dipengaruhi
oleh

faktor

psikologis

Identifikasi merupakan

yang

keinginan-keinginan seorang

berasal dari dalam individu yang

individu untuk menjadi sama

berinteraksi,

dengan orang lain. Proses

faktor-faktor

tersebut antara lain:

identifikasi dapat berlangsung

a. Imitasi

secara sengaja ataupun tidak
Faktor

imitasi

disengaja, karena seringkali

memiliki peran yang sangat

seorang individu memerlukan

penting

tipe-tipe

dalam

interaksi

melakukan

sosial,

imitasi

memenuhi

norma

yang

di

d. Simpati

norma-

berlaku

tertentu

dalam proses hidupnya.

mampu memdorong seseorang
untuk

ideal

Simpati

di

diartikan

masyarakat

tertarik

b. Sugesti

dapat

sebagai
pada

perasaan

orang

lain.

Dorongan yang terjadi saat

Sugesti dapat terjadi

proses

apabila ada seseorang pemberi

5

simpati

adalah

keinginan memahami pihak

0,01. Hal ini menunjukkan bahwa

lain dan bekerja sama.

ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara interaksi sosial

METODE PENELITIAN
Subjek

yang

diambil

dalam

dengan kepuasan kerja. Hubungan

penelitian adalah guru honorer yang

positif

mengajar

menggambarkan

di

tingkat

pendidikan

dari

penelitian
bahwa

ini

semakin

sekolah dasar di UPTD Pendidikan

tinggi interaksi sosial maka semakin

Kecamatan

Bulu

Kabupaten

tinggi kepuasan kerja dan sebaliknya

Sukoharjo.

Sebanyak

97

semakin rendah interaksi sosial maka

orang.

Menggunakan teknik pengambilan

semakin rendah kepuasan kerja.

sampel kuota purposive random

Hasil penelitian ini sesuai

sampli. Metode pengumpulan data

dengan penelitian yang dilakukan

menggunakan skala psikologis yaitu

oleh Susanto (2012), meneliti tentang

skala kepuasan kerja dan skala

faktor-faktor

interaksi sosial. Teknik analisis data

terhadap kepuasan kerja guru SMK

menggunakan

korelasi

product

negeri

yang

kelompok

berpengaruh

teknologi

di

moment.

Kabupaten Boyolali, dengan tujuan

HASIL DAN PEMBAHASAN

untuk mengetahui tingkat kepuasan

analisis

kerja guru dan mengetahui pegaruh

Product Moment diketahui bahwa

interaksi sosial antar guru terhadap

hubungan antara interaksi sosial

kepuasan kerja guru SMK negeri

dengan

adalah

kelompok teknologi di Kabupaten

dengan sig. = 0,000; p <

Boyolali. Hasil data menunjukan

Berdasarkan



kepuasan

= 0,857

hasil

kerja

6

interaksi

sosial

guru

dapat diinterpretasikan bahwa subjek

berpengaruh meningkatkan kepuasan

penelitian pada dasarnya memiliki

kerja guru dengan sumbangan efektif

sikap yang terbentuk dari aspek

sebesar

interaksi

21,1%.

antar

Semakin

tinggi

sosial

seperti

yang

interaksi sosial maka semakin tinggi

dikemukakan oleh Davis (dalam

kepuasan kerja.

Syani, 2002) yaitu aspek kontak

Hasil

penelitian

Susanto

sosial

yang

(2012) juga didukung teori dari

dengan

As’ad (2004),

menghindari

yang menyatakan

meliputi

teman

berbicara

sekerja

terjadinya

dan
konflik

bahwa salah satu faktor yang dapat

sehingga individu yang bersangkutan

menimbulkan kepuasan kerja adalah

menjadi

faktor

antara

sosial.

Faktor

sosial

yakin

bahwa

keduabelah

hubungan

pihak

saling

merupakan faktor yang berhubungan

pengertian

dan

dengan interaksi sosial baik antara

menguntungkan

satu

sesama karyawan, dengan atasannya,

selanjutnya aspek partisipasi yang

maupun karyawan yang berbeda

meiliputi aktif dalam forum dan

jenis pekerjaannya.

menjadi bagian dari sebuah kegiatan,

Berdasarkan

hasil

analisis

aspek

komunikasi

saling
sama

sosial

lain,

yang

diketahui interaksi sosial mempunyai

meliputi kesediaan membuka diri dan

rerata empirik sebesar 120,07 dan

empati.

rerata hipotetik sebesar 105 yang

Variabel

berarti interaksi sosial pada subjek

memiliki

tergolong tinggi. Kondisi tinggi ini

95,92.

7

rerata
Rerata

kepuasan
empirik
hipotetik

kerja
sebesar
skala

kepuasan kerja sebesar 97,5
berarti

sosial

dapat

digunakan

sebagai prediktor kepuasan kerja

tergolong sedang. Kondisi sedang ini

pada guru honorer. Generalisasi dari

dapat diartikan aspek-aspek yang

penelitian-penelitian

terdapat dalam kepuasan kerja yaitu

terbatas pada populasi dimana tempat

gaji, kesempatan promosi, rekan

penelitian

sekerja, penyelia, dan pekerjaan itu

penerapan pada ruang lingkup yang

sendiri (the work it self) belum

lebih

sepenuhya menjadi faktor penyebab

berbeda

kepuasan kerja.

dilakukan penelitian lagi dengan

Sumbangan efektif variabel interaksi

menggunakan

sosial

variabel-variabel lain yang belum

terhadap
73,5%

ditunjukkan

kerja

interaksi

subjek

sebesar

kepuasan

yang

kepuasan
(interaksi
oleh

kerja
sosial)

dilakukan.

luas

dengan
yang

koefisien

Sehingga

karakteristik

kiranya

atau

perlu

menambah

KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN

masih terdapat 26,5% faktor lain

1. Ada hubungan positif yang

yang mempengaruhi kepuasan kerja

sangat

diluar

interaksi

interaksi

tidak

disertakan dalam penelitian.

determinan (r²) sebesar 0,735. Berarti

variable

ini

sosial

signifikan

antara

sosial

dengan

tersebut misalnya, faktor psikologis,

kepuasan kerja. Hubungan

faktor fisik, dan faktor finansial

positif dari penelitian ini

(As’ad, 2004).

menggambarkan

Berdasarkan

uraian

diatas

semakin

dapat diambil kesimpulan bahwa

tinggi

bahwa
interaksi

sosial maka semakin tinggi

8

kepuasan kerja guru honorer

21,5% sisanya dipengaruhi

dan sebaliknya semakin redah

variabel

Interaksi sosial maka semakin

mempengaruhi

kepuasan kerja guru honorer.

kerja diluar variabel interaksi

Hal ini ditunjukan oleh nilai

sosial.

koefisien


=

korelasi

0,857

lain

yang

dapat

kepuasan

sebesar

dengan

B. SARAN

sig.=

Diharapkan

0,000; p < 0,01.

penelitian

ini

sosial

dapat dijadikan referensi bagi

masuk dalam kategori tinggi.

penelitian dibidang psikologi

Rerata

sosial dan psikologi industri

2. Tingkat

interaksi

empirik

interaksi

untuk

sosial

dan

120,07.

organisasi

Rerata hipotetik untuk skala

hubungan

interaksi sosial sebesar 105.

sosial dengan kepuasan kerja

3. Tingkat
masuk

kepuasan
dalam

pada

kerja

antara

mengenai

guru

diharapkan

kategori

interaksi

honorer,
dapat

sedang. Rerata empirik untk

mengungkap lebih dalam lagi

kepuasan kerja sebesar 95,92.

mengenai kepuasan kerja.

Rerata

hipotetik

DAFTAR PUSTAKA

skala

As’ad, Mohamad. (2004). Psikologi
Industri.
Yogyakarta:
Liberty.

kepuasan kerja sebesar 97,5.
4. Sumbangan efektif interaksi
sosial
kerja

terhadap
sebesar

kepuasan

73,5%

Nawawi,
H.
H.
(2003)
Kepemimpinan
Mengefektifkan
Organisasi.Yogyakarta:

dan

9

Gajah
Press.

Mada

University

Solopos.com. (2014). Guru Honorer
Minta Gaji Setara UMK.
(Online).
(http://m.solopos.com/2014/
11/25/nasib-tenaga-honorerguru-honorer-minta-gajisetara-umk554816?mobile_switch=mo
bile).
Soekanto,
Soerjono.
(2002).
Sosiologi Suatu Penganta.
Jakarta:
PT
Raja
GrafindoPersada.
Susanto, Joko. (2012). Faktor-faktor
yang Berpengaruh terhadp
Keepuasan Kerja Guru
SMK Negeri Kelompok
Teknologi di Kabupaten
Boyolali. Thesis Online.
Syani,

A.
(2002).
Sosiologi,
sistematika,
teori
dan
terapan. Jakarta : Bumi
Aksara.

Walgito, Bimo. (2002) Psikologi
Sosial Suatu Pengantar.
Yogyakarta: ANDI.
Waluyo, Minto. (2013). Psikologi
Industri. Jakarta: Akademia
Permata.

10