Kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru Ekonomi Akuntansi di SMA Kota Yogyakarta dalam implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
KESULITAN-KESULITAN YANG DIHADAPI GURU EKONOMI
AKUNTANSI DI SMA KOTA YOGYAKARTA DALAM IMPLEMENTASI
KTSP DI KELAS
Eunike Dia Kristiani
Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma
2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi
guru dalam mengimplementasikan KTSP di kelas, termasuk didalamnya rencana
tindakan yang dirumuskan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian
eksploratif, yang dilaksanakan di 4 SMA Negeri dan 16 SMA Swasta di Kota
Yogyakarta dengan waktu penelitian bulan Maret-Mei 2008. Adapun yang menjadi
populasi penelitian adalah seluruh guru Ekonomi dan Akuntansi di SMA Kota
Yogyakarta, baik SMA Negeri maupun Swasta. Sedangkan penentuan sampel
dengan teknik Propotional Random Sampling. Sehingga sampel yang diambil adalah
40% dari keseluruhan SMA Negeri dan Swasta di Kota Yogyakarta, yaitu 20 SMA
diambil secara acak. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,

kuesioner dan dokumentasi. Untuk teknik pemeriksaan keabsahan data dengan
teknik trianggulasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi data,
penyajian data yang meliputi analisis persentase dan analisis deskriptif, dan
kesimpulan (verifikasi).
Hasil dari penelitian ini, yaitu berdasarkan komponen-komponen KTSP,
masih banyak guru mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan KTSP di
kelas. Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang
sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para guru lebih
lancar dalam menerapkan atau melaksanakan pembelajaran di kelas. Dan
rekomendasi yang diberikan adalah adanya satu proses sosialisasi KTSP yang lebih
mendalam dan menyeluruh, guna meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE DIFFICULTIES FACED BY ACCOUNTING
TEACHERS OF SENIOR HIGH SCHOOLS IN YOGYAKARTA
IN IMPLEMENTING THE CURRICULUM OF EDUCATION UNIT LEVEL

IN LEARNING TEACHING ACTIVITIES
Eunike Dia Kristiani
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2008
This research aims to know the difficulties faced by Accounting teachers in
implementing the curriculum of education unit level, including the planning action
that is formulated to overcome those difficulties.
This research is a qualitative descriptive research by explorative research style
that was held in 4 states Senior High Schools and 16 private Senior High Schools in
Yogyakarta. This research was conducted in March until May 2008. The participants
of this research were all Accounting teachers of Senior High Schools in Yogyakarta,
either state or private Senior High Schools. The samples determined by using
Propotional Random Sampling technique. The sample taken ware 40 % of state and
private Senior High Schools in Yogyakarta, they were 20 Senior High Schools taken
randomly. Data collecting method were interview, questionnaire and documentation.
For the authenticity audit technique of date used triangulation technique. The
analytical technique of data applied reduction of data, presentation of data convering
analysis and descriptive analysis, and conclusion (verification).
The result of this research, which is based on curriculum of education unit

level’s components, shows that there are still many teachers who fo und difficulties in
implementing the curriculum of education unit level. The effort of teachers to
overcome the difficulties in order to become better in applying thet curriculum in
learning teaching activities is doing socialization that curriculum deeply and totally in
order to make better the quality of education in Indonesia.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KESULITAN-KESULITAN YANG DIHADAPI GURU EKONOMI
AKUNTANSI DI SMA KOTA YOGYAKARTA DALAM
IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN DI KELAS
Studi Eksploratif: 4 SMA Negeri dan 16 SMA Swasta di Kota Yogyakarta

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi


Oleh:
Eunike Dia Kristiani
NIM: 041334043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

” KEBERHASI LAN ADALAH BUAH DARI DOA, KETEKUNAN DAN
PERJ UANGAN TANPA HENTI ”

” SEBAB AKU I NI MENGETAHUI RANCANGAN- RANCANGAN APA
YAN G ADA PADA- KU MENGENAI KAMU, DEMI KI ANLAH FI RMAN
TUHAN, YAI TU RANCANGAN DAMAI SEJ AHTERA DAN BUKAN
RANCANGAN KECELAKAAN, UNTUK MEMBERI KAN KEPADAMU
HARI DEPAN YANG PENUH HARAPAN ”
(YEREMI A 29: 11)

I KNOW THE LORD WI LL MAKE A WAY FOR ME

Skripsi ini dipersembahkan untuk :

Ø Tuhan Yesus Kristus Juruselamatku,
Ø Bapak dan I bu,

Ø kakak dan 2 adikku tercinta,
Ø B. Yogi D wi H artanto, tenaga baru
dikala aku jenuh mengerjakan skripsi,

Ø Almamaterku

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Agustus 2008
Penulis,

Eunike Dia Kristiani


v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tanda di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Eunike Dia Kristiani

Nomor Mahasiswa

: 041334043

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“ Kesulitan-Kesulitan Yang Dihadapi Guru Ekonomi Akuntansi Di SMA Kota
Yogyakarta Dalam Implementasi KTSP “

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengn demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam betuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 23 September 2008
Yang menyatakan,

(Eunike Dia Kristiani)

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

KESULITAN-KESULITAN YANG DIHADAPI GURU EKONOMI
AKUNTANSI DI SMA KOTA YOGYAKARTA DALAM IMPLEMENTASI
KTSP DI KELAS
Eunike Dia Kristiani
Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma
2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi
guru dalam mengimplementasikan KTSP di kelas, termasuk didalamnya rencana
tindakan yang dirumuskan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian
eksploratif, yang dilaksanakan di 4 SMA Negeri dan 16 SMA Swasta di Kota
Yogyakarta dengan waktu penelitian bulan Maret-Mei 2008. Adapun yang menjadi
populasi penelitian adalah seluruh guru Ekonomi dan Akuntansi di SMA Kota
Yogyakarta, baik SMA Negeri maupun Swasta. Sedangkan penentuan sampel
dengan teknik Propotional Random Sampling. Sehingga sampel yang diambil adalah
40% dari keseluruhan SMA Negeri dan Swasta di Kota Yogyakarta, yaitu 20 SMA
diambil secara acak. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,
kuesioner dan dokumentasi. Untuk teknik pemeriksaan keabsahan data dengan
teknik trianggulasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi data,

penyajian data yang meliputi analisis persentase dan analisis deskriptif, dan
kesimpulan (verifikasi).
Hasil dari penelitian ini, yaitu berdasarkan komponen-komponen KTSP,
masih banyak guru mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan KTSP di
kelas. Guru mengatasi kesulitan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang
sudah sesuai maupun yang tidak sesuai, yang dapat menjadikan para guru lebih
lancar dalam menerapkan atau melaksanakan pembelajaran di kelas. Dan
rekomendasi yang diberikan adalah adanya satu proses sosialisasi KTSP yang lebih
mendalam dan menyeluruh, guna meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE DIFFICULTIES FACED BY ACCOUNTING
TEACHERS OF SENIOR HIGH SCHOOLS IN YOGYAKARTA
IN IMPLEMENTING THE CURRICULUM OF EDUCATION UNIT LEVEL
IN LEARNING TEACHING ACTIVITIES
Eunike Dia Kristiani

Sanata Dharma University
Yogyakarta
2008
This research aims to know the difficulties faced by Accounting teachers in
implementing the curriculum of education unit level, including the planning action
that is formulated to overcome those difficulties.
This research is a qualitative descriptive research by explorative research style
that was held in 4 states Senior High Schools and 16 private Senior High Schools in
Yogyakarta. This research was conducted in March until May 2008. The participants
of this research were all Accounting teachers of Senior High Schools in Yogyakarta,
either state or private Senior High Schools. The samples determined by using
Propotional Random Sampling technique. The sample taken ware 40 % of state and
private Senior High Schools in Yogyakarta, they were 20 Senior High Schools taken
randomly. Data collecting method were interview, questionnaire and documentation.
For the authenticity audit technique of date used triangulation technique. The
analytical technique of data applied reduction of data, presentation of data convering
analysis and descriptive analysis, and conclusion (verification).
The result of this research, which is based on curriculum of education unit
level’s components, shows that there are still many teachers who fo und difficulties in
implementing the curriculum of education unit level. The effort of teachers to
overcome the difficulties in order to become better in applying thet curriculum in
learning teaching activities is doing socialization that curriculum deeply and totally in
order to make better the quality of education in Indonesia.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
mengaruniakan kasih dan berkat-Nya sehingga pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Penulis menyadari, bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, dan masih
banyak sekali perbaikan. Oleh karena itu kiranya ada pihak yang menyempurnakan
melalui penelitian atau tulisan lain. Sebagai sebuah harapan sederhana, penulis
berharap kiranya laporan ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, terutama dalam
bidang pendidikan dan tulisan ini dapat menjadi referensi bagi penulisan selanjutnya.
Pada kesempatan ini pula, tak lupa penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada banyak pihak yang telah membantu penulis mulai dari saat penelitian hingga
pembuatan skripsi ini. Pihak-pihak tersebut antara lain adalah :
1.

Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph D. , selaku Dekan FKIP Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan
penelitian.

2. Bapak Y. Harsoyo, S. Pd., M. Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan saran
dan arahan serta izin sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Bapak L. Saptono, S. Pd., M. Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan
penulis mengadakan penelitian.
4. Ibu E. Catur Rismiati, S. Pd., M.A., selaku dosen pembimbing yang sabar,
yang mengarahkan penulis tanpa lelah, mulai dari penyusunan proposal
hingga saat penulis menghadapi ujian Skripsi.
5. Ibu Rita Eny Purwanti, S. Pd., M. Si. Dan ibu B. Indah N, S. Pd., S.I.P.,
M.Pd., selaku dosen penguji Skripsi. Trimakasih untuk revisi dan segala
bantuannya.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Kepala Sekolah dan Guru- guru di 20 SMA Negeri dan Swasta di Kota
Yogyakarta atas waktu yang diberikan serta memberikan izin untuk
melaksanakan penelitian.
7. Bapak dan ibu Dosen FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
telah memberikan bekal pengetahuan sehingga mendukung terwujudnya
skripsi ini. Serta karyawan Universitas Sanata Dharma yang sudah banyak
membantu.
8. Pak Bambang Irmanto dan Ibu Sri Murgiyanti, yang telah mendidik,
membesarkan dan memberi penulis segala fasilitas. Juga kakakku Krisna dan
adik-adikku Samuel dan Otniel, serta mbah Kakung dan mbah Uti. Keluarga
besar dirumah yang kecil.
9. Mas Yogi, thank’s a lot for your love and kindness…semangat dan harapan
muncul dari mu.
10. Ibu Catur yang bisa menjadi orang tua, sahabat, teman bagi penulis dan Romo
Hiro. Terima kasih atas segala bantuannya dan keceriaan serta dukungan doa
yang telah diberikan kepada penulis.
11. Mas Anank, mas Rino, dan Epi… terima kasih atas kerjasamanya dan
bantuannya selama ini. Kapan nongkrong lagi...=P
12. Sahabat-sahabat aku yang baik…As3, Dika, Nana makasih sudah bantu aku
saat penelitian…Ivan, Wisnu, Robbin makasih atas motivasi dan dukungan
doanya…I love you all
13. Yogi PE’04…makasih banyak sudah memberikan inspirasi dan waktunya,
sehingga aku dapat menyelesaikan skripsi.
14. Teman-teman

seperjuangan

angkatan

2004,

yang

jumlahnya

sak

brayat...terima kasih atas semuanya...banyak kenangan bersama kalian yang
tidak akan aku lupakan.
15. Pdt. Martinus, Pdt. Yon, yang sudah dukung doa sehingga penulis dapat
menjalankan ujian skripsi dengan lancar.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Masih banyak lagi pihak yang membantu penulis, namun tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu, penulis mohon maaf dan mengucapkan terima kasih atas
segala bentuk bantuan yang telah diberikan. Tuhan Yang Maha Kasih akan membalas
dengan kelimpahan berkat-Nya, amin.

Penulis

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..............................................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................................

vi

ABSTRAK ...................... ...........................................................................

vii

ABSTRACK...................................................................................................

viii

KATA PENGANTAR .................................................................................

xi

DAFTAR ISI ................................................................................................

xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................

xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

xvii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………

1

B. Batasan Masalah ……………………………………………………

5

C. Rumusan Masalah ………………………………………………….

6

D. Definisi Operasional ……………………………………………….

6

E. Tujuan Penelitian …………………………………………………..

7

F. Manfaat Penelitian …………………………………………………

8

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritik ……………………………………………..........

10

B. Hasil yang Relevan ...........................................................................

27

C. Kerangka Berfikir .............................................................................

29

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian …………………………………………………….

30

B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………..

30

C. Subyek dan Obyek Penelitian ……………………………………...

31

D. Populasi dan Sampel Penelitian ……………………………………

31

E. Prosedur Pengumpulan Data ……………………………………….

34

F. Teknik Pengujian Instrumen ………………………………............

35

G. Prosedur Analisis Data ………………………………………........

36

BAB VI DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi dan Analisis Data
1. Deskripsi Responden .................................................................

39

2. Analisis Presentase......................................................................

40

3. Analisis Deskriptif Kualitatif ....................................................

48

B. Pembahasan
1. Kesulitan yang dihadapi guru ....................................................

76

2. Upaya-upaya yang dilakukan guru ............................................

105

3. Rekomendasi ..............................................................................

132

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ...............................................................................

141

B. Saran.........................................................................................

143

C. Keterbatasan .............................................................................

144

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

146

LAMPIRAN

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Sampel Penelitian (Teknik Proposional) ...................................

33

Tabel 2. Random Sampling
(Nama Sekolah yang dijadikan Sampel) ................................................

33

Tabel 3. Kisi-Kisi Komponen KTSP ...................................................................

34

Tabel 4. Rekapitulasi Keseluruhan Subyek Penelitian .........................................

39

Tabel 5. Kategori Penyusunan Kuesioner ............................................................

41

Tabel 6. Presentase Komponen Tujuan Pendidikan ............................................

42

Tabel 7. Presentase Komponen Struktur dan Muatan KTSP ..............................

43

Tabel 8. Presentase Komponen Kalender Pendidikan ........................................

45

Tabel 9. Presentase Silabus dan RPP .................................................................

46

Tabel 10. Cara Mengatasi Kesulitan
(Komponen Tujuan Pendidikan) .........................................................

64

Tabel 11. Cara Mengatasi Kesulitan
(Komponen Struktur dan Muatan KTSP) ............................................

65

Tabel 12. Cara Mengatasi Kesulitan
(Komponen Kalender Pendidikan) ........................................................ 68
Tabel 13. Cara Mengatasi Kesulitan
(Komponen Silabus dan RPP) ..............................................................

xv

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

1. Mind Map 1 .............................................................................. 136
2. Mind Map 2 .............................................................................

137

3. Mind Map 3 .............................................................................

138

4. Mind Map 4 .............................................................................

139

5. Mind Map 5 .............................................................................

140

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

1.

Angket Guru ...............................................................................

149

2.

Hasil Olah Data ……………………………………………….

161

3.

Diagram 1 ...................................................................................

163

4.

Diagram 2 ……………………………………………………..

164

5.

Surat Ijin Penelitian …………………………………………...

165

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan latihan, proses perbuatan, dan cara mendidik. Pendidikan ini merupakan
unsur yang penting dalam menghadapi era globalisasi. Peranan dunia pendidikan
dituntut harus mampu mengimbangi perkembangan jaman yang selalu
berkembang dan berubah maju dengan pesatnya. Karena kemajuan ilmu
pendidikan dan teknologi turut mewarnai dunia pendidikan dewasa ini, maka
penataan kembali sistem pendidikan perlu dilakukan agar mampu melahirkan
calon-calon penerus bangsa yang kompeten, cerdas, kreatif, dan siap pakai, dalam
artian mampu melahirkan sumber daya yang berkualitas.
Untuk mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi maka pemerintah
perlu mengkaji ulang sistem pendidikan yang berlaku saat ini. Salah satu
kebijakan yang telah ditetapkan adalah memperbaharui kurikulum. Secara
histories, format kurikulum pendidikan di Indonesia terus mengalami sejumlah
tahapan perubahan. Kalau kita cermati sejak tahun 1945, Indonesia sudah
mengalami kurang lebih tujuh kali perubahan kurikulum. Kurikulum yang
pertama menggunakan istilah Rencana Pelajaran 1947, karena perkembangan
kurikulum diawali dari kurikulum 1950 dan setelah dikeluarkan Undang- undang

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

Pokok Pendidikan 1950, rencana pelajaran yang digunakan adalah Rencana
Pelajaran 1950, kemudian muncul Rencana Pelajaran Terurai 1952, setelah itu
istilah rencana pelajaran tidak dipakai lagi dan diganti dengan kurikulum 1968
yang lebih bersifat politis. Baru berjalan tujuh tahun disempurnakan menjadi
kurikulum 1975 yang menekankan pada tujuan. Kurikulum 1975 kemudian
diubah menjadi kurikulum 1984 yang mengusung process skill approach. Dan
disempurnakan menjadi kurikulum 1994 dan pada tahun 1999 kurikulum
mengala mi penyempurnaan dengan diterbitkannya suplemen GBHN yang
digunakan mulai tahun pelajaran 1999/2000. Kurikulum 1994 mengalami
penyempurnaan lagi dengan istilah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) belum berjalan secara maksimal lantaran
baru diterapkan sekitar dua tahun, kini diganti lagi dengan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004
(Bianglala, Fl Asih Wulan Senjayani : 27).
Berbeda dengan pergantian kurikulum-kurikulum sebelumnya, pergantian
kurikulum kali ini didasarkan oleh sebuah cara pandang yang secara mendasar
berbeda dengan sebelumnya. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini
diterapkan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Perbedaan mendasar yang
menyertai perubahan kurikulum kali ini adalah diberikannya kepada komite
sekolah, kepala sekolah, dan guru, kewenangan dan tanggungjawab untuk
mengembangkan kurikulum sehingga meningkatkan kreatifitas kepala sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

dan para guru. Perbedaan mendasar tersebut sesuai dengan definisi Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Menurut pakar pendidikan dari Universitas Atmajaya Jakarta M Marcelino
PhD (Suara Pembaharuan, 24 Febuari 2007: 76), Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) merupakan paradigma baru dalam pendidikan dan memberi
tempat pada demokratisasi untuk penentuan kurikulum pendidikan yang sesuai
dengan konteks komunitas di mana sekolah berada, konteks financial, SDM dan
sebagainya dari sekolah yang bersangkutan. Sehingga memungkinkan guru untuk
lebih banyak kreatif dalam melaksanakan proses belajar.
Dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
sebagai kurikulum baru yang mulai dilaksanakan pada tahun 2006 ini, terlihat
sebuah peluang besar bagi para penyelenggara sekolah yaitu sekolah dapat
mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan visi misi yang diyakini. Selain
itu, dengan diberinya sekolah kewenangan dan tanggungjawab mengembangkan
kurikulum maka dapat diperkirakan bahwa kurikulum yang diterapkan di suatu
sekolah bisa jadi berbeda dengan kurikulum yang diterapkan pada sekolah lain
meskipun keduanya berada pada jenjang pendidikan yang sama.
Dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini,
para gurulah yang paling tahu keunggulan dan kelemahan sekolah. Oleh karena
itu hanya guru yang bisa membantu para siswanya secara kreatif dan pas, karena
guru itu sebagai unsur dalam Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) dan
guru adalah ujung tombak pembelajaran bagi siswa. Permasalahannya apakah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

kompetensi guru sudah memadai? Pasalnya selama ini guru tidak ubahnya hanya
seperti robot yang berdiri di depan kelas. Padahal guru dalam hal ini sebagai
penyusun (administrator) dan pelaksana dalam proses penerapan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sudah disusun. Selain itu Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikembangkan oleh satuan pendidikan
harus memuat komponen-komponen tujuan pendidikan sekolah, struktur dan
muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan RPP.
Dengan begitu tugas dan beban tanggungjawab guru, khususnya yang
mengajar di kawasan terpencil dengan sarana dan prasarana terbatas, sungguh luar
biasa berat. Sekarang, ketika mereka masih ditambah harus melaksanakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka beban hidupnya makin
bertumpuk-tumpuk. Banyak fenomena-fenomena yang terjadi, guru yang pada
umumnya sudah terkondisi dengan barang jadi tinggal pakai ujungnya sekarang
banyak guru yang mengalami kesulitan untuk mengubah kebiasaannya selama ini.
Selama ini dalam proses belajar mengajar semua bahan sampai jawaban soal-soal
sudah disiapkan oleh penyelenggara pendidikan, guru hanya menyampaikan apa
yang sudah disiapkan tersebut. Dan sekarang, dengan adanya Kurikulum Tingkat
Satuan pendidikan (KTSP), banyak guru yang mengalami kesulitan dalam
menyiapkan soal jawaban, silabus, melakukan penilainan otentik, hingga
melaksanakan pembelajaran dikelas sesuai dengan apa yang telah disusun guru itu
sendiri. Belum lagi dengan kemampuan guru, tak banyak guru yang mampu
mengajar tanpa harus ceramah (Media Indonesia, 7 Maret 2006: 17).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

Berdasarkan uraian diatas, penulis menduga bahwa kesulitan yang
dihadapi guru dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) akan sangat bervariasi. Hal ini dapat dilihat dari komponen-komponen
yang ada di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), seperti yang
dijelaskan diatas.
Dalam penelitian ini yang akan diteliti oleh penulis adalah guru di sekolah
yang digunakan sebagai pilot project atau uji coba pelaksanaan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Memang semua guru bidang studi
melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), namun peneliti
hanya mengambil guru di bidang ekonomi dan akuntansi. Oleh karena itu peneliti
ingin mengadakan penelitian dengan judul “Kesulitan-kesulitan yang Dihadapi
Guru Ekonomi Akuntansi di SMA Kota Yogyakarta dalam Implementasi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Kelas. “

B. BATASAN MASALAH
Penelitian

ini

dibatasi

pada

implementasi

komponen-komponen

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ya ng terdiri dari tujuan
pendidikan sekolah, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus
dan RPP. Penelitian ini juga dibatasi pada guru bidang ekonomi dan guru bidang
akuntansi sebagai unsur Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) dan guru
dalam hal ini sebagai unsur pelaksana dalam proses penerapan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sudah disusun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apa yang menjadi kesulitan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas?
2. Bagaimana guru mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam
mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di
kelas?
3. Apa

rencana

tindakan

selanjutnya

yang

bisa

diusulkan

dalam

mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di
kelas?

D. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional untuk istilah- istilah dalam masalah penelitian di atas
sebagai berikut:
1. Kesulitan: keadaan yang sulit, sesuatu yang sulit (Kamus Bahasa Indonesia,
1989).
2. Guru: salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dan memiliki
posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran, karena fungsi
utama guru adalah merancang, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi
pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

3. Kurikulum: sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh murid untuk
memperoleh ijazah. (Wiryokusumo, 1988 : 3).
4. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: kurikulum operasional yang disusun
oleh dan dilaksanakan di masing- masing satuan pendidikan (BSNP, 2006:5).
5. Komponen

Kurikulum

Tingkat

Satuan

Pendidikan:

komponen

yang

mencakup tujuan, struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), kalender pendidikan, silabus dan RPP.
6. Implementasi:

diartikan

sebagai

penerapan

atau

pelaksanaan,

mengimplementasikan berarti melaksanakan (Kamus Bahasa Indonesia
1989:372).

E. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang
dihadapi

guru

dalam

mengimplementasikan

Kurikulum

Tingkat

Satuan

Pendidikan (KTSP) di kelas serta merumuskan rencana-rencana tindakan yang
perlu dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam
mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

F. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk:
1. Bagi Sekolah
a. Bagi Kepala Sekolah:
Sebagai instansi untuk menaikkan kinerja apabila sekolah atau
kepala sekolah mengalami kesulitan dalam hal mengimplementasikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk follow up (tindak
lanjut).
b. Bagi Guru:
Untuk memberikan gambaran konkrit mengenai kesulitankesulitan yang dihadapi guru dalam Implementasi Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) dan memberikan pengalaman nyata bagi guru
untuk merefleksikan kemungkinan adanya sebagian/keseluruhan dari
kesulitan yang dihadapi guru yang mirip yang kemungkinan terjadi
apabila

guru

mengimplementasikan

Kurikulum

Tingkat

Satuan

Pendidikan (KTSP).
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi
penelitian selanjutnya serta dapat menambah kepustakaan yang berguna bagi
mahasiswa atau pihak lain yang membutuhkan. Selain itu hasil penelitian ini
dapat berguna bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) untuk
lebih bisa mendidik mahasiswanya agar lebih tahu dan paham mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan memberikan solusi-solusi
yang tepat apabila nantinya mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan

(FKIP)

ini

mengalami

kesulitan

yang

sama

dalam

mengimlementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
3. Bagi Penulis
Dengan penelitian ini, berarti dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman yang berguna, serta penulis dapat berlatih menganalisis suatu
masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORITIK
a. Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
Menurut pandangan lama kurikulum adalah sejumlah mata
pelajaran yang harus ditempuh oleh murid untuk memperoleh ijazah
(Wiryokusumo, 1988 : 3).
Menurut Romine (dalam Wiryokusumo 1988 : 4) menyatakan
pandangan baru kurikulum sebagai berikut:
“Curriculum is interpreted to mean all of the organized courses,
activities, and experiences which pupils have under direction of school
whether in the classroom or not.”
Webster’s New Collegiate Dictionary (dalam Allan & Linda 1995
: 3) menyatakan bahwa: curriculum as a course of study, as in a college,
the whole body of course offered in an educational institution or by
department thereof.
Menurut Nana Sudjana (dalam Iswanto 2000 : 26) kurikulum dapat
diartikan sebagai program dan pengalaman belajar serta hasil- hasil belajar
yang diharapkan, yang diformulasikan melalui pengetahuan dan kegiatan
tersusun secara sistematis, diberikan kepada siswa di bawah tanggung
jawab sekolah untuk membantu pertumbuhan atau perkembangan pribadi
dan kompetensi sosial anak didik.

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

Dari pengertian tersebut ada hal yang tersirat dalam pengertian
kurikulum. Pertama, adalah program atau rencana atau niat atau harapan
atau keinginan. Pada hakekatnya kurikulum potensial, wujud nyatanya
adalah buku kurikulum yang dituangkan dalam garis-garis besar program
pengajaran beserta petunjuk pelaksanaannya. Kedua, adalah pengalaman
belajar atau kegiatan nyata hakekatnya adalah kurikulum aktual, wujudnya
adalah kegiatan nyata pada proses belajar mengajar berlangsung atau lebih
popular disebut pengajaran (instruction). Oleh sebab itu, kurikulum dan
pengajaran tidak bisa dipisahkan tetapi hanya bisa dibedakan. Kurikulum
adalah rencana atau program belajar dan pengajaran adalah pelaksana atau
operasionalisasi dari rencana dan program.

2. Peranan Kurikulum
Pada dasarnya kurikulum merupakan refleksi dari kebudayaan
dimana kurikulum itu berada. Dengan memperhatikan struktur suatu
kebudayaan, lebih memperjelas lagi untuk membedakan suatu kurikulum
yang satu dengan yang lainnya yaitu kurikulum yang menggambarkan halhal yang bersifat pendidikan umum dan yang bersifat pendidikan khusus.
Dalam upaya menerapkan, mengimplementasikan dan mengelola
kurikulum, maka kurikulum memiliki peranan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

a. Peranan konservatif
Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah
laku, bahkan kebudayaan terwujud dan didirikan dari perilaku
manusia. Semua kebudayaan yang sudah ada harus ditransmisikan
kepada peserta didik selaku generasi penerus, sehingga semua ini
menjadi tanggung jawab kurikulum

dalam

menafsirkan

dan

mewariskan nilai- nilai budaya yang mengandung makna dalam
membina perilaku peserta didik.
b. Peranan Kreatif
Kurikulum harus mampu melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan
konstruktif dalam arti harus menyusun dan mendesain pengalaman
belajar yang bersumber dari masyarakat dan dibuat dalam bentuk mata
pelajaran yang akan disajikan pada peserta didik.
c. Peranan kritis dan evaluatif
Kurikulum berperan aktif sebagai control social dan menekankan pada
unsur-unsur berpikir kritis di mana nilai-nilai sosial yang tidak sesuai
dengan perkembangan teknologi disisihkan dan yang sesuai ditata
untuk siap diorganisasikan menjadi bentuk pengalaman belajar yang
mampu

mengembangkan

sikap

kritis

peserta

didik

kearah

pembentukan pribadi yang terintegrasi dengan kehidupan nyata
masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

3. Fungsi Kurikulum
Menurut

Alexander

Inglis

(dalam

Wiryokusumo,

1988:8),

kurikulum memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi penyesuaian
Lingkungan masyarakat yang bersifat dinamis harus diikuti dengan
kedinamisan hidup setiap anggota masyarakat. Oleh karena itu,
kurikulum harus mampu menata keadaan masyarakat agar dapat
dibawa ke lingkungan sekolah untuk dijadikan objek pelajaran.
2. Fungsi pengintegrasi
Kurikulum harus mampu menyiapkan pengalaman belajar yang dapat
mendidik pribadi yang terintegrasi, karena individu- individu yang
berada di sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang harus
mampu melakukan pengintegrasian sesuai dengan norma masyarakat.
3. Fungsi pembedaan
Kurikulum harus mampu melayani pengembangan-pengembangan
potensi individu yang akan hidup di lingkungan masyarakat.
4. Fungsi penyiapan
Kurikulum

juga

harus

menyiapkan

seperangkat

pengalaman-

pengalaman belajar yang siap dianalisis oleh peserta didik untuk bekal
hidup bermasyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

5. Fungsi pemilih
Sekolah melakukan penyeleksian secara selektif terhadap pengalaman
belajar yang dapat diorganisir lebih lanjut dalam suatu bentuk
organisasi kurikulum.
6. Fungsi diagnosa
Fungsi ini merupakan fungsi kurikulum yangpada gilirannya akan
mengetahui keberhasilan. Penerapan program-program pengalaman
belajar yang diikuti peserta didik sejalan dengan upaya memahami
bakat dan minat peserta didik.

b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
1. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini diterapkan
untuk meningkatkan mutu pendidikan serta meningkatkan kreatifitas para
guru. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing- masing satuan
pendidikan (BSNP, 2006:5).

2. Acuan Operasional Penyusunan KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun sesuai
dengan acuan operasional yang berpedoman pada panduan penyusunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

kurikulum yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (Masnur
Muslich, 2007:18). Acuan operasional tersebut adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar
pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum
disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang
peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman
potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan
kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum harus
memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat
memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah.
d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Pengembangan

kurikulum

harus

memperhatikan

tuntutan pembangunan daerah dan nasional.

keseimbangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

e. Tuntutan dunia kerja
Kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta
didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang
tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
g. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan
kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang
berlaku dilingkungan sekolah.
h. Dinamika perkembangan global
Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing
secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.
i.

Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum harus dapat mendorong berkembangnya wawasan dan
sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat
keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
social budaya masyarakat setempat dan menunjang pelestarian
keragaman budaya.
k. Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang
berkeadilan dan mendukung upaya kesetaraan jender.
l.

Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan,
kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

3. Prinsip-Prinsip

Pengembangan

Kurikulum

Tingkat

Satuan

Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan
sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan
di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
Departemen Agama Kabupaten / Kota untuk pendidikan dasar dan
provinsi untuk pendidikan menengah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), serta memperhatikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

pertimbangan komite sekolah / madrasah. Penyusunan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) untuk pendidikan khusus dikooordinasi dan
disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada Standar
Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta panduan
penyusunan kurikulum yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (Permendiknas no 22 dan 23, 2006:1).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk

mendukung

pencapaian

tujuan

tersebut

pengembangan

kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada
peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

2) Beragam dan terpadu
Kurikulum

dikembangkan

dengan

memperhatikan

keragaman

karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis
pendidikan, serta menghargai dan tidak deskriminatif terhadap
perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status social, ekonomi
dan jender.
3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni
Kurikulum

dikembangkan

atas

dasar

kesadaran

bahwa

ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis.
Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman
belajar

peserta

didik

untuk

mengikuti

dan

memanfaatkan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial,
keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan
keniscayaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

5) Menyeluruh dan berkesinamb ungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6) Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan,
dan pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang
berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal
dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

4. Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum

Tingkat

Satuan

Pendidikan

(KTSP)

yang

dikembangkan oleh satuan pendidikan harus memuat komponenkomponen berikut (Masnur Muslich, 2007: 29):
1. Tujuan Pendidikan Sekolah
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan
menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan
berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

a. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
b. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
c. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan
kecerdasan,

pengetahuan,

kepribadian,

akhlak

mulia,

serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut sesuai dengan kejuruannya.
2. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), meliputi sub komponen:
a. Mata Pelajaran
Berisi “Struktur Kurikulum Tingkat Sekolah” yang disusun
berdasarkan kebutuhan siswa dan sekolah terkait dengan
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
b. Muatan Lokal
Berisi tentang jenis, strategi pemilihan dan pelaksanaan mulok
yang diselenggarakan oleh sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

c. Pengembangan Diri
Bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan

dan

mengekspresikan

diri

sesuai

dengan

kebutuhan, kemampuan, bakat, minat, peserta didik, dan kondisi
sekolah. Pengembangan diri dapat dilaksanakan dalam bentuk
bimbinga n konseling dan ekstrakurikuler.
d. Pengaturan Beban Belajar
Berisikan tentang jumlah beban belajar per mata pelajaran, per
minggu per semester dan per tahun pelajaran yang dilaksanakan di
sekolah, sesuai dengan alokasi waktu yang tercantum dalam
Struktur Kurikulum.
e. Ketuntasan Belajar
Berisi tentang kriteria ketuntasan minimal (KKM) per mata
pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah.
f. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Berisi tentang kriteria dan mekanisme kenaikan kelas dan
kelulusan, serta penanganan siswa ya ng tidak naik atau tidak lulus
yang diberlakukan oleh sekolah
g. Penjurusan di SMA/MA
Berisikan tent ang kriteria dan mekanisme penjurusan serta strategi/
kegiatan penelusuran bakat, minat dan prestasi yang diberlakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

oleh sekolah, yang disusun dengan mengacu pada panduan
penjurusan yang akan disusun oleh Direktorat terkait.
h. Pendidikan Kecakapan Hidup
Bukan mata pelajaran tetapi substansinya merupakan bagian
integral dari semua mata pelajaran.
i.

Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Program yang dikembangkan dengan memanfaatkan keunggulan
lokal dan kebutuhan daya saing global.

3. Kalender Pendidikan
Berisi tentang kalender pendidikan yang digunakan oleh
sekolah, disusun berdasarkan kalender pendidikan yang ditetapkan
oleh Dinas Pendidikan setempat, disesuaikan dengan kebutuhan dan
karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan
memperhatikan aturan kalender pendidikan sebagaimana tercantum
dalam Standar Isi.
4. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP)
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan / atau
kelompok mata pelajaran / tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok / pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk
mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi
dan dijabarkan dalam silabus. Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan
memuat

sekurang-kurangnya

tujuan

pembelajaran,

materi

pembelajaran, metode pengajaran sumber belajar, dan penilaian hasil
belajar

c. Guru
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (1990:228) guru adalah orang
yang pekerjaannya atau mata pencahariannya, profesinya mengajar. Menurut
UU sistem pendidikan nasional no 20 tahun 2003 Bab XI pasal 39 ayat 2
mengatakan:
“Pendidik (guru) merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi.”
Menurut DR. M.I. soeleman (1985:7), “Guru” pada hakekatnya
merupakan komponen strategis yang memiliki peran yang penting dalam
menentukan gerak maju kehidupan bangsa, bahkan keberadaan guru
merupakan factor condisio sine guanom yang tidak mungkin.
Secara sederhana guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya
mengajar.

McLeod,

(1989)

berasumsi

guru

adalah

seseorang

yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25

pekerjaanya mengajar orang lain. Jadi pengertian guru adalah tenaga pendidik
yang pekerjaan utamanya menga jar (UUSPN tahun 1989 Bab VII pasal 27
ayat 3).
Sehingga dari beberapa pengertian guru tersebut dapat diketahui
bahwa peranan guru di sekolah dan di masyarakat itu sangatlah penting.
Peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut
(Sanjaya, 2005:148):
1. Informator
Guru dalam hal ini berperan sebagai pemberi informasi yang
nantinya berguna bagi siswa-siswanya.
2. Organisator
Guru sebagai organisator, pengelola kegiatan akademik, silabus,
jadwal pelajaran, dll. Komponen-komponen yang berkaitan dengan
kegiatan belajar mengajar tersebut semua diorganisasikan sedemikian rupa
sehingga dapat mencapai efektivitas dan efisiensi dalam belajar pada diri
siswa.
3. Motivator
Peran guru sebagai motivator adalah meningkatkan kegairahan dan
pengembanga n kegiatan belajar siswa, sehingga guru harus dapat
merangsang

dan

memberi

dorongan

serta

reinforment

untuk

medinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan aktivitas siswa, dan daya
cipta, dalam rangka mewujudkan dinamika didalam proses belajar

PLAGIAT MER