Hubungan antara tipe kepribadian ekstrovert-introvert dengan orientasi ketrampilan komunikasi interpersonal pada distributor multi level marketing Tianshi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

!

!
"

"

#

$

$

%&

'

$


(
!

)

"

'

1

"

$
$

* &$%+, - . &$&/0$

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


"

"

#

!

$ $

!

%
!

%

"
" )


"
!

'

'

% &

"

'

(

'

'

2


'

2
"

'

"
"'

'

2

)

"

"

"

'

'
$
" )

2
"

'

'

"

3
"


'

" )
2

'

$

"
'

'
'
'
'

2

"


'

%&
"

"

)

'

"
'
" '

)

2


'

$

'
2

"

'

"
" )
2

'
'

)


* &$%+, - . &$&/0$ 2 '

2
"

"

"

'
'

2
"'

3

2

'


"

$

$
2

2 '
' 4

'

'
"'

"
'

'


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

!

"#$##%#&#

!

" "

!$ % &"

#

"" $

' #'
())*

&
&

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

!
"#$%&

'

( )*

("#+

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

!
"
#

!

$
%

$

&&

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

!

!
"

"

#

$

$

%&

'

$

(
!

)

"

'

1

"

$
$

* &$%+, - . &$&/0$

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

"

"

#

!

$ $

!

%
!

%

"
" )

"
!

'

'

% &

"

'

(

'

'

2

'

2
"

'

"
"'

'

2

)

"

"
"

'

'
$
" )

2
"

'

'

"

3
"

'

" )
2

'

$

"
'

'
'
'
'

2

"

'

%&
"

"

)

'

"
'
" '

)

2

'

$

'
2

"

'

"
" )
2

'
'

)

* &$%+, - . &$&/0$ 2 '

2
"

"

"

'
'

2
"'

3

2

'

"

$

$
2

2 '
' 4

'

'
"'

"
'

'

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

!
!

"

#

$

#

'

%&

&
(
& )

'
*

+& ,

&

/

-

#&- &

"

.

"

&
0& !

" (

-&

& #& - &
(

&
1& -

&
.

/

-

"

&
2& #

33
4

(
#

.
#

/
#

4

#

"

"

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

3

'

&
5&

'

3

' (

66 "
(
&
7&

&&&

,

,

%

&
8&

-&-

&
-

:&

9;

<

&

, 9

;
<

=&

* ;

66

>
? "

@

9 >

>
A
#

?

>

@
!

-

$ 0

9

%

@

9

66? 4

'

&
#$"

, 9

"""

#9

"""
++& @

9

#&"

&
;

"

?

& !

>!

"
''

B

(

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

+1&

3
"

9C+ >

"

#
,

F

#

#

0 ;

;

D

- '

.

E

"

!'
,
(

"

)

66

+2&

0:
A

A

)

&

.

)'

3& #

(

G

+5&

>
?
' &

+7& #

.
&

+8& "

0 ;

-

6

+:& &*
-

&
(

3

& )

&
3
' &
B

#

0CC=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

! " #$
%&%' #

' ! (

%*% #

# !

#+

, # !

#

)
)

#

.

/&%# " ' #

, '/# !

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

#$

# /&%# " ' #

, '/# !

0

', "1 ', " /&%# " ' #

3

" / 1+ " / 4 #$ & &, #$ %(
/&%# " ' #
,

.

, '/# !

2

# '

&, ! #

, '/# !

, 5 6 # "' /

3

1# /

2

, 5 6 #

2

0

,

, 5 6 # "' /

3

', "1 ', "

8

#$ %(

,

,

07

, 5 6 # "' /
, 5 6 # "' /

%5%#$ # #
6 #$ #

1# /

,

# '

1# /
1# /

, 5 6 # "' /
&, ! # /&%# " ' #

,/ ' '

002

1# /
, '/# !

3
3)
3-

#'

# !

#

3-

6 # +" ' 9
+#'

,

%5* "

5 !
' /# ! 9

# !

0

!

9 !6

5 !

#$%&,%!

#$%&,%!

'6 #

! 5! ' " !

'

# !''

3# !

#

3.
87

#$%&,%!

9 !6
0

#

#

/6 6 # !
/6

# !

8
8
80
88-

&

8-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

! 5! '
'! *

8.

/5

# !

! "' # # *
0

*

/5

!

#

82

/5

!

"%

"%

' & ' 9 !6

82
82

'

82

5

# !''

&

8:

;

' & '

! 5! '

)3

/6

# !''

)8

9

)3
# '

#; (

! "' # #

# !

'" ,'

#

# !

9 !6 '
0

)#

% ' /#
# !

*

))

).
# !

#

'%&'
/& !

0

*

#

3

*

,/ ' '

).
).

# !

*

#

'

#

-7
-7

'

-7
-

&5 ( ' #

-0

9

-2
' &,%! #
5
#

' #

-2
# !

#

-2
-:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

.
.8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

!!!!!!!!!!!!!!!!! ! "
#

$
!!!!!!!!!!!!!!!!!!

%

!!!!!!!!!!!!!!!!!!

""

&'

"
(

!!!!!!!!!!!!!! ! !!! !! &

&

$
%

!!

)

$
(

"

&#

!!
*

&

(

"#

,

"

,

!!!!!!!!!!!!!!!! &+
&,

$
&-

""

.

!!!!!!!!! !!!!!!!

)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

!
#

"

!

$%&

'

(

$$$

)

!

* #
,

!

!

-

(

$$

(
.

!

$+
!

/
$+"

0 0

1

$2+

3 0
0
4

$22
0

$2
-

$25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Manusia dilahirkan ke dunia ini pada dasarnya sudah dibekali dengan
kemampuan berkomunikasi. Sejak dia masih bayi dia diberi kemampuan
menangis saat dia ingin mengkomunikasikan sesuatu (misalnya saat lapar, haus,
ngompol, dan lain lain). Komunikasi merupakan faktor yang paling penting dalam
sejarah kehidupan manusia, karena pada dasarnya manusia adalah mahkluk sosial.
Dia tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang lain. Dalam hubungan
dengan orang lain dia membutuhkan media untuk mengkomunikasikan ide ide
dan keinginan keinginannya, baik secara lesan/ verbal maupun tertulis. Di sini
penulis lebih menekankan pada komunikasi interpersonal secara verbal.
Tanpa komunikasi yang baik tidak akan terjalin sebuah hubungan yang
baik pula, karena jika komunikasi terjalin dengan baik akan mungkin tercipta
suasana yang menyenangkan, nyaman dan terbuka sehingga pada akhirnya relasi
yang terbentuk positif. Manusia dalam kehidupan sehari hari melakukan
komunikasi untuk berhubungan dengan manusia lain maka diperlukan
ketrampilan komunikasi. Ketrampilan yang dimaksud adalah ketrampilan
berkomunikasi secara efektif. Komunikasi yang efektif dapat terjadi jika individu
mau membuka diri sehingga dia dapat memahami individu lain dan mampu
menerima pesan yang disampaikan dalam komunikasi secara objektif. Pembukaan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

diri menyebabkan individu memperoleh banyak informasi tentang diri sendiri
maupun orang lain serta menerima pesan komunikasi secara baik.
Pengetahuan

tentang

diri

kita

akan

meningkatkan

komunikasi

interpersonal yang kita lakukan. Komunikasi yang kita lakukan dengan orang lain
akan meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Pengetahuan kita tentang diri
yang sebenarnya akan menyebabkan kita lebih cermat dalam memandang diri kita
dan orang lain (Rakhmat, 1986: 107).
Inti

komunikasi

menyampaikan

yang

informasi.

dilakukan

Efektifitas

masing masing

merupakan

hal

individu

adalah

terpenting

dalam

penyampaian informasi. Keefektifan informasi yang disampaikan tergantung pada
banyak faktor antara lain faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal
antara lain berupa tipe kepribadian yang dimiliki individu.
Hubungan

interpersonal

menyebabkan

individu

tidak

lepas

dari

karakteristik dirinya. Karakteristik individu melekat dan membentuk kepribadian.
Tipe kepribadian inilah yang akan mempengaruhi individu dalam berinteraksi
dengan lingkungan sekitarnya. Tipe kepribadian individu akan mempengaruhi
komunikasi yang dilakukannya. Kepribadian terbentuk sepanjang hidup manusia
maka selama itu pula komunikasi menjadi penting untuk pertumbuhan pribadi.
Melalui komunikasi, seseorang menemukan diri, mengembangkan konsep diri dan
menetapkan hubungan pribadi dengan dunia sekitarnya (Rakhmat, 1986: 12 13 ).
Komunikasi akan efektif jika individu mau membuka diri untuk memahami lawan
bicara dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

Tipe kepribadian tertentu mempunyai gaya komunikasi yang khas. Dengan
kata lain, kepribadian mempengaruhi bentuk komunikasi yang dilakukan individu.
Individu yang terlalu introvert akan kehilangan objektifitasnya sehingga tidak
dapat menerima pesan yang disampaikan dalam komunikasi dengan baik. Karena
tertutup dan sukar bergaul maka ia akan sulit membuka diri secara penuh sehingga
ketrampilan komunikasi interpersonalnya buruk. Sedangkan individu ekstrovert
yang memiliki karakteristik mudah bergaul dan mudah terbuka akan lebih
membuka diri untuk memahami pesan yang disampaikan dalam komunikasi.
Individu dengan karakteristik ini selalu berorientasi pada objek sehingga mudah
baginya untuk memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator.
Seorang distributor, sebagai seorang yang harus selalu berhubungan
dengan orang lain, khususnya sebagai calon konsumennya haruslah memiliki
orientasi ketrampilan komunikasi yang baik. Prodjosapoetro (1978) mengatakan
bahwa sebaik apapun, tugas tugas pekerjaan tidak akan pernah mencapai
kesuksesan selama komunikasi dalam pekerjaan tersebut kurang mendapat
perhatian. Selain itu, setiap komunikasi yang dilakukan hendaklah menjiwai
adanya rasa kewajiban dan tanggung jawab terhadap kelancaran jalannya
pekerjaan karena komunikasi yang disertai rasa tanggung jawab tentunya akan
memunculkan rasa kesadaran pada diri tiap distributor untuk melakukan tugasnya
sebaik mungkin.
Dalam hal ini penulis menemukan sebuah permasalahan yang cukup
menarik. Penulis melihat sebuah gejala “apakah tipe kepribadian Ekstrovert
introvert berhubungan dengan orientasi ketrampilan komunikasi interpersonal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

khususnya pada distributor Multi Level Marketing Tianshi?”. Mengapa harus
pada distributor Multi Level Marketing (MLM) Tianshi? Karena penulis sedikit
banyak tahu mengenai seluk beluk bisnis multi level ini, dan penulis tertarik untuk
meneliti sejauh mana dua hal itu berhubungan. Dalam bisnis MLM Tianshi ini
dijelaskan bahwa ada tujuh ( 7 ) langkah sukses, salah satunya adalah langkah ke
4, yaitu melakukan presentasi. Presentasi merupakan satu satunya cara untuk
mengkomunikasikan dan mengenalkan pada orang orang tentang bisnis MLM
Thiansi ini. Dalam prakteknya, presentasi ini diberikan secara tidak pandang bulu,
entah (calon konsumen) tua atau muda, kaya atau miskin, laki laki atau
perempuan. Jika dia sudah memilih untuk bergabung dalam bisnis ini sebagai
distributor dia harus (mau tak mau) berkewajiban untuk melakukan kegiatan
presentasi dalam rangka untuk mengenalkan pada orang orang tentang bisnis
multi level tersebut yang pada akhirnya bisa mengembangkan bisnis jaringannya
tersebut, sehingga mereka dituntut untuk memiliki arah/orientasi ketrampilan
komunikasi interpersonal yang baik, terlepas dari karakter kepribadiannya apakah
dia ekstrovert maupun introvert.
Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa tipe kepribadian ekstrovert dan
introvert berhubungan dengan ketrampilan komunikasi interpersonal pada
mahasiswa (Krianty, 2001). Ketika seorang mahasiswa memiliki tipe kepribadian
ekstrovert dia akan lebih mudah menerima orang lain, lebih ramah dan terbuka,
sehingga dalam pergaulannya dengan lingkungan sosial dia relatif mampu
membawa diri dan trampil berkomunikasi. Lalu sejauh mana variabel ini
berhubungan ketika pada distibutor MLM Tianshi ketrampilan komunikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

memang sangat dibutuhkan dalam mempresentasikan produk kepada calon
konsumen/mitra kerjanya.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang memiliki dua
variabel yakni satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel terikat adalah
variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek/pengaruh
variabel lain. Yang menjadi variabel terikat adalah orientasi ketrampilan
komunikasi interpersonal pada distributor Multi Level Marketing Tianshi.
Sedangkan variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya mempengaruhi
variabel lain. Yang menjadi variabel bebas adalah tipe kepribadian ekstrovert
introvert distributor MLM Tianshi.

Permasalahan yang hendak dilihat dalam penelitian ini adalah : “Kpakah
tipe kepribadian ekstrovert dan introvert berkorelasi dengan orientasi ketrampilan
komunikasi interpersonal (khususnya) pada distributor Multi Level Marketing
Tianshi”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tipe
kepribadian ekstrovert introvert dengan orientasi ketrampilan komunikasi
interpersonal pada distributor MLM Tianshi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

1. Manfaat Teoretis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi tambahan terhadap
kemajuan ilmu pengetahuan khususnya psikologi komunikasi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pihak yang diteliti
Diharapkan mereka dapat menyadari tipe kepribadiannya masing
masing (ekstrovert introvert) dan mencari cara bagaimana menyikapinya
dalam kaitannya dengan kegiatan presentasi (orientasi ketrampilan
komunikasi). Dan untuk lebih lanjutnya dia dapat lebih meningkatkan
ketrampilan berkomunikasinya dengan orang lain dalam kaitannya dengan
perkembangan bisnis jaringannya.
b. Bagi penulis
Merupakan kesempatan pada penulis untuk menerapkan ilmu yang
didapatkan selama kuliah, khususnya bidang Psikologi Komunikasi, selain
itu dapat menjadikan penulis lebih memahami tentang makna komunikasi
dan mengaplikasikannya secara langsung dalam kehidupan nyata sehari
hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

!

"#

$

%

#

"#

$

#

Dalam suatu perusahaan komunikasi mempunyai arti penting termasuk
dalam bidang promosi dan pemasaran. Salah satu bentuk komunikasi yang
dipergunakan

dalam

perusahaan

adalah

komunikasi

interpersonal

(Hadipranata, 1981). Komunikasi interpersonal dianggap paling efektif karena
sifatnya yang dialogis, berupa percakapan, selain itu juga mempunyai umpan
balik yang bersifat langsung.
Proses komunikasi interpersonal menuntut pemahaman timbal balik
antara pihak pihak yang melakukan komunikasi. Pemahaman timbal balik
adalah tindakan saling memahami antara pihak yang melakukan komunikasi
sehingga

hubungan

yang

terbina

dapat

terus

terjalin.

Komunikasi

mempengaruhi perkembangan relasi. Perkembangan relasional mempengaruhi
sifat komunikasi antara pihak pihak yang terlibat dalam hubungan tersebut
(Rakhmat, 1986).
Kualitas hubungan interpersonal ditandai dengan adanya kejujuran,
keterbukaan dan saling percaya yang mutlak di antara dua pihak sehingga
timbul perasaan timbal balik yang akan menimbulkan komunikasi dua arah
(Supratiknya, 1995: 15).

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

Prodjosapoetro (1978) mengatakan bahwa sebaik apapun, tugas tugas
pekerjaan tidak akan pernah mencapai kesuksesan selama komunikasi dalam
pekerjaan tersebut kurang mendapatkan perhatian. Selain itu setiap
komunikasi yang dilakukan hendaklah menjiwai adanya rasa kewajiban dan
tanggung jawab terhadap kelancaran jalannya pekerjaan karena komunikasi
yang disertai rasa kewajiban dan tanggung jawab tentunya akan menimbulkan
rasa kesadaran pada diri tiap karyawan untuk melakukan tugasnya sebaik
mungkin.
Berdasarkan pada pengertian yang telah disebutkan di atas maka dapat
diambil suatu kesimpulan bahwa komunikasi interpersonal yaitu suatu
komunikasi yang didalamnya terlibat paling sedikit dua orang dengan efek
umpan balik yang langsung dimana komunikasi tersebut dijiwai oleh rasa
kewajiban dan tanggung jawab sehingga menimbulkan rasa kesadaran diri
untuk melakukan tugas dengan baik.

&

$ ' $

"#

$

#

Menurut De Vito (1995) komunikasi interpersonal dapat dibentuk
melalui beberapa aspek, yaitu:
"

(
Keterbukaan ini mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi

interpersonal. Yang pertama, kesadaran untuk membuka diri kesediaan
untuk membagikan informasi tentang diri yang terkadang tersembunyi
asalkan patut. Membuka diri berarti juga membagikan kepada orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

perasaan perasaan yang dimiliki kepada orang lain. Keterbukaan yang
hanya ditunjukkan oleh satu pihak dan tidak diikuti oleh pihak lain akan
membawa dampak ketidakefektifan. Proses komunikasi interpersonal
harus bersifat bilateral, dua arah dan berbalasan.
Kedua, kesadaran untuk bereaksi secara jujur menanggapi pesan dari
orang lain. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada
umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Dalam
berkomunikasi individu diharapkan untuk bereaksi secara terbuka terhadap
apa yang diucapkan pihak lain.
Ketiga, kesadaran untuk memiliki dan mengakui perasaan dan
gagasan yang timbul. Kspek ini mengacu pada keberanian seseorang untuk
mau memiliki dan mengakui perasaan dan gagasan yang ditunjukkan
kepada orang lain; ia juga mau bertanggungjawab untuk itu. Cara terbaik
untuk menyatakan tanggung jawab ini adalah dengan menggunakan kata
“saya” dalam menyampaikan pesan.
(

$
Berempati dengan orang lain berarti merasakan apa yang orang lain
rasakan, mencoba memahami cara berpikir orang lain. Kemampuan
berempati merupakan salah satu kemampuan yang sulit ditingkatkan. Hal
ini disebabkan karena setiap individu memiliki cara pandang, prinsip
prinsip yang berbeda sehingga dalam proses berkomunikasi dengan orang
lain seringkali terjebak dalam pikiran dan perasaannya sendiri. Langkah
yang dibutuhkan untuk mencapai empati ini adalah menahan godaan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

mengevaluasi, menilai, menafsirkan, dan mengkritik. Bukan karena reaksi
tersebut salah, tetapi karena reaksi reaksi tersebut seringkali menghambat
pemahaman. Fokusnya adalah pada “pemahaman”. Pemahaman yang
terjadi

dalam

empati

ini

dapat

diwujudkan

dengan

memahami

pengalaman, motivasi, perasaan, sikap maupun harapan harapan yang
dikemukakan seseorang.
Kedua, semakin banyak individu mengenal individu lain, termasuk
keinginannya, pengalamannya, kemampuannya dan sebagainya semakin
mampu ia melihat dan merasakan seperti yang pihak lain rasakan, apabila
seseorang dapat berempati terhadap orang lain maka orang tersebut akan
mempunyai posisi yang lebih baik untuk mengerti orang lain. Ketiga,
merasakan apa yang sedang dirasakan orang lain dari sudut pandangnya,
empati menyebabkan masing masing pihak berusaha merasakan apa yang
dirasakan orang lain melalui cara yang sama.
)

$

*

Kda banyak cara untuk mengungkapkan dukungan pada orang lain.
Gerakan gerakan menganggukkan kepala, mengedipkan mata, tersenyum
juga tepukan tangan merupakan bentuk bentuk dukungan yang tidak
terucap. Dukungan meliputi tiga hal, yaitu:
1) Deskriptif
Deskriptif ini dapat dipahami sebagai lingkungan yang tidak
mengevaluasi.

Hadirnya

lingkungan

yang

tidak

mengevaluasi

menjadikan orang bebas dalam mengungkapkan perasaannya dan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

defensif sehingga orang lain tidak akan malu dalam mengungkapkan
perasaannya dan orang lain tidak akan merasa malu dirinya dijadikan
bahan kritikan terus menerus.
2) Spontanitas
Spontanitas dipahami sebagai kemampuan seseorang untuk
berkomunikasi secara spontan dan mempunyai pandangan yang
berorientasi ke depan, juga mempunyai sikap terbuka dalam
menyampaikan pemikiran pemikirannya.
3) Provisionalisme
Provisionalisme dipahami sebagai kemampuan untuk berpikir
secara terbuka (

) mampu menerima pandangan pandangan

yang berasal dari orang lain dan bersedia untuk mengubah dirinya
kalau perubahan itu dipandang perlu.
*

$ $#
Sikap positif dalam komunikasi antar pribadi dikomunikasikan
dengan cara:
1) Menyatakan sikap positif
Komunikasi antar pribadi akan terbina jika orang memiliki sikap
positif terhadap diri mereka sendiri. Orang yang merasa positif dengan
dirinya sendiri akan mengisyaratkan perasaan ini kepada orang lain,
yang selanjutnya juga akan merefleksikan perasaan positif ini.
Sedangkan seseorang yang memiliki perasaan negatif terhadap dirinya
sendiri selalu mengungkapkannya pada orang lain dan pada gilirannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

nanti akan mengembangkan perasaan negatif tersebut pada orang lain.
Oleh sebab itu perasaan positif yang dimiliki tersebut sangatlah
penting untuk menjalin interaksi yang efektif.
2) Dorongan
Dorongan yang diberikan dapat berupa verbal seperti pujian atau
nonverbal seperti senyuman atau anggukan kepala. Dorongan positif
umumnya berbentuk pujian atau penghargaan, dan terdiri atas perilaku
yang biasanya diharapkan, dinikmati dan dibanggakan. Dorongan
positif ini mendukung citra pribadi seseorang dan membuat seseorang
merasa lebih baik.
"
Komunikasi antar pribadi akan lebih efektif bila suasananya setara.
Krtinya, harus ada pengakuan secara diam diam bahwa kedua belah pihak
sama sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing masing pihak
mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam suatu
hubungan antar pribadi yang ditandai oleh kesetaraan, ketidak sepakatan
dan konflik lebih dilihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang
pasti ada ketimbang sebagai suatu kesempatan untuk menjatuhkan pihak
lain.
Kesetaraan tidak mengharuskan seseorang menerima dan menyetujui
begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan
berarti penerimaan terhadap pihak lain, atau menurut istilah Carl Rogers,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

kesetaraan meminta untuk memberikan “penghargaan positif tak
bersyarat” kepada pihak lain.
Supaya komunikasi berjalan efektif maka aspek aspek keterbukaan,
empati, dukungan, sikap positif dan kesetaraan sangat perlu diperhatikan.
Dalam penelitian ini penyusun menggunakan lima aspek tersebut ke dalam
skala orientasi ketrampilan komunikasi penelitiannya.

+

,

# -,
$

#

.

$

"

$

"#

#
Ketrampilan komunikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, dimana pesan yang diterima
sama dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator. Rakhmat (1989)
mengatakan bahwa efektivitas komunikasi interpersonal tergantung pada
persepsi

interpersonal

yang

dimiliki

masing masing

individu.

Pada

kenyataannya persepsi seseorang terhadap orang lain seringkali tidak cermat
dan berbeda beda pada tiap orang. Sedangkan yang terjadi apabila kedua
belah pihak saling menanggapi dengan tidak cermat adalah kegagalan
komunikasi
Selanjutnya Rakhmat (1989) mengatakan bahwa ada beberapa faktor
yang mempengaruhi ketrampilan komunikasi interpersonal, yaitu :
a. Konsep diri
Faktor ini merupakan faktor yang amat penting dalam terwujutnya
komunikasi interpersonal, karena seseorang yang memiliki konsep diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

positif akan mampu mengeluarkan segala sesuatu yang ada pada dirinya
terutama dalam mengeluarkan pendapat, ide, atau gagasan pada orang lain.
b. Percaya diri
Seseorang yang tidak percaya diri akan cenderung menghindari situasi
komunikasi karena takut jika orang lain menyalahkan atau meremehkan
dirinya. Kegagalan dalam membina komunikasi dengan orang lain
menjadikan seseorang menarik diri dari pergaulan, dan berusaha sekecil
mungkin berkomunikasi dan hanya berbicara jika situasi mendesaknya.
c. Ktraksi interpersonal
Ketertarikan yang terjadi diantara pelaku komunikasi interpersonal dapat
dipakai sebagai alat untuk memprediksi komunikasi interpersonal yang
akan terjadi. Makin tertarik seseorang kepada orang lain maka
kecenderungan untuk berkomunikasi semakin besar dan komunikasi yang
berlangsung akan semakin efektif.
d. Persepsi interpersonal
Persepsi interpersonal yang tidak tepat seringkali menyebabkan kegagalan
dalam komunikasi interpersonal. Jadi dapat dikatakan bahwa apabila
seseorang berperilaku sesuai dengan persepsi orang lain maka komunikasi
interpersonal akan semakin lancar. Perilaku seseorang dalam komunikasi
interpersonal sangat tergantung pada persepsi interpersonal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

Lunandi (1994) mengemukakan adanya beberapa faktor yang
berpengaruh terhadap komunikasi interpersonal, yaitu :
a. Citra diri (

)

Setiap manusia memiliki gambaran tertentu mengenai dirinya, status
sosialnya, kelebihan dan kekurangannya. Gambaran itulah yang menjadi
penentu bagi apa yang dilihatnya, didengarnya, bagaimana penilaiannya
terhadap segala yang berlangsung di sekitarnya. Dengan kata lain citra diri
menentukan ekspresi dan emosi orang. Manusia belajar menciptakan citra
diri melalui hubungannya dengan orang lain terutama orang yang penting
bagi dirinya seperti ayah ibu, guru, atasan. Melalui kata kata maupun
komunikasi tanpa kata (perlakuan, pandangan mata, dan sebagainya) dari
orang lain seseorang akan mengetahui apakah ia dibenci atau dicintai,
dihormati, atau diremehkan/direndahkan. Citra diri yang lemah akan
kelihatan pada komunikasinya dengan orang lain seperti sukar berbicara,
serta sulit menyatakan isi hati dan pikirannya.
b. Citra pihak lain (

)

Orang yang diajak berkomunikasi memiliki gambaran yang khas bagi
dirinya. Kadang kadang dengan orang tertentu komunikasinya lancar,
jelas, dan tenang, tetapi dengan orang lain gugup, bingung, sukar
menemukan kata kata yang cocok dan tepat. Hal ini disebabkan adanya
campur tangan atau umpan balik antara diri dan citra pihak lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

c. Lingkungan fisik
Perbedaan tempat yang satu dengan yang lain akan mentukan pola
komunikasi yang dilakukan. Cara cara yang dipakai untuk menyampaikan
pesan, isi, informasi, disesuaikan dengan tempat dimana komunikasi itu
dilakukan, karena setiap tempat memiliki norma, aturan, dan nilai nilai
tersendiri. Orang yang suka berteriak pada saat berada di rumah sendiri,
tentu tidak akan suka berteriak pada saat berada di tempat ibadah, atau di
tempat kerja, sekalipun orang yang diajak berkomunikasi sama.
d. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial mempengaruhi proses komunikasi yang terjadi.
Kehadiran orang lain ketika komunikasi berlangsung akan mempengaruhi
komunikasi interpersonal yang ada. Pakaian, tingkah laku, dan bahasa,
pada perjamuan di hotel besar tentunya tidak sama dengan yang dipakai
pada pesta pernikahan di kampung.
e. Kondisi mental, emosi, kecerdasan, dan fisik
Komunikasi dapat berjalan dengan baik apabila faktor faktor tersebut
dalam keadaan baik dan stabil. Seseorang yang merasa letih, lesu, lelah,
maka komunikasinya akan terganggu. Seseorang yang kondisi emosinya
tidak stabil, komunikasi yang dilakukan pun cenderung kurang stabil.
Orang yang bersangkutan tidak dapat memberi respon sesuai dengan
stimulus yang diterimanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

f. Bahasa badan
Berupa gerakan gerakan tubuh yang diekspresikan dalam berbicara dan
kata kata.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan
bahwa terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap efektifitas
komunikasi interpersonal. Faktor faktor tersebut meliputi faktor internal dan
eksternal. Faktor internal meliputi konsep diri, citra diri, kepercayaan diri,
bahasa badan, kondisi fisik, mental, emosi, dan kecerdasan. Faktor eksternal
meliputi citra pihak lain, atraksi interpersonal, persepsi interpersonal,
lingkungan fisik, dan lingkungan sosial.
Faktor internal seperti konsep diri, yaitu individu yang memiliki
konsep diri positif, ditunjukkan dengan kemampuannya dalam berinteraksi
sosial, dan kemampuan ini merupakan salah satu ciri dari kepribadian
ekstrovert. Dapat dikatakan bahwa salah satu ciri dari konsep diri positif yang
dimiliki individu merupakan ciri dari tipe kepribadian ekstrovert.
Faktor lain seperti citra diri, yaitu individu yang memiliki citra diri
lemah, terlihat pada ketidakmampuannya berkomunikasi dengan orang lain
seperti sukar berbicara, sulit menyatakan isi hati dan pikirannya, dan hal ini
merupakan salah satu ciri dari kepribadian introvert. Dapat dikatakan bahwa
individu yang memiliki citra diri lemah adalah individu dengan tipe
kepribadian introvert. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa salah satu
faktor yang berpengaruh terhadap orientasi ketrampilan komunikasi
interpersonal adalah tipe kepribadian ekstrovert introvert.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

$ " $ ( *
%

#/

'

#/

" $ ( *
Kata kepribadian berasal dari
berasal dari kata

(Inggris) yang mulanya

(Latin), yang berarti kedok atau topeng, yaitu tutup

muka yang sering dipakai oleh pemain pemain panggung, yang maksudnya
untuk menggambarkan perilaku, watak atau pribadi seseorang. Hal ini
dilakukan oleh karena terdapat ciri ciri yang khas yang hanya dimiliki oleh
seseorang tersebut, baik dalam arti kepribadian itu baik ataupun kurang baik.
Misalnya untuk membawakan kepribadian yang penuh angkara murka,
serakah, dan sifat sifat lain yang demikian sering ditopengkan dengan gambar
raksasa, sedangkan untuk perilaku yang baik, budi luhur, suka menolong
ditopengkan sebagai seorang ksatria.
Kepribadian mempengaruhi, menentukan dan mendasari suatu
aktivitas dan perbuatan. Menurut Kllport (Sujanto, 1984), kepribadian
merupakan suatu organisasi psikophisis yang dinamis dari seseorang yang
menyebabkan ia dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Kartono (1979) menyatakan kepribadian adalah suatu totalitas
terorganisir dari disposisi disposisi psikis manusia yang individual, yang
memberi kemungkinan untuk membedakan ciri cirinya yang umum dengan
kepribadian lainnya. Satu totalitas artinya satu kesatuan yang tidak dapat
dibagi atau dipisahkan satu dengan yang lainnya. Disposisi adalah kesediaan
kecenderungan kecenderungan untuk bertingkah laku tertentu, yang sifatnya
lebih kurang tetap/konstan dan terarah pada tujuan tertentu (dalam konteksnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

kepribadian akan selalu berkembang dan bersifat dinamis, tetapi ada disposisi
disposisi pokok yang sifatnya tetap). Individuil berarti bahwa setiap orang
memiliki kepribadiannya sendiri yang khas, yang tidak identik dengan orang
lain.
Murray (Hall and Lindzey, 1981) mengemukakan pengertian
kepribadian adalah: (a) kepribadian individu adalah abstraktif yang
dirumuskan secara teoritis dan bukan hanya merupakan gambaran tingkah
laku individu belaka, (b) kepribadian individu adalah rangkaian peristiwa yang
secara ideal mencakup seluruh rentang hidup sang pribadi, (c) kepribadian
merupakan unsur unsur baru dan unik, (d) kepribadian adalah fungsi yang
menata atau mengarahkan dalam diri individu, yang tugas tugasnya meliputi
integrasi terhadap konflik atau rintangan yang dihadapi individu dan
menyusun rencana untuk mencapai tujuan tujuan di masa mendatang, dan (e)
kepribadian merupakan orientasi pandangan seseorang yang memberi bobot
memadai pada sejarah organisme.
Kepribadian merupakan hal perpaduan antara keseluruhan pembawaan
dengan pengaruh lingkungan. Kepribadian bertumbuh dan berkembang terus
sepanjang hidup. Suatu perumpamaan yang dapat dipakai adalah kalau tubuh
kita diibaratkan sebuah kendaraan bermotor, maka kepribadian adalah
pengemudinya, pengemudi itu akan berubah sesuai dengan perubahan umur
dan pengalaman hidup, begitu juga dengan kepribadian (Heerdjan, 1987).
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
kepribadian merupakan ciri yang khas, ciri yang membedakan seseorang dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

orang yang lainnya. Kepribadian adalah kesatuan organisasi yang dinamis dari
sistem psikophisis individu, yang menentukan penyesuaian diri individu
secara khas terhadap lingkungan.
&

$ " $ ( *

#/

-

#/

Salah satu karakteristik atau orientasi utama kepribadian adalah
ekstroversi dan introversi. Sikap ekstroversi mengarahkan individu ke dunia
luar, sedangkan sikap introversi mengarahkan individu ke dunia dalam.
Karakteristik ekstrovert dan karakteristik introvert saling berlawanan
tetapi biasanya salah satu diantaranya dominan dan disadari, sedangkan yang
lain kurang dominan dan tidak disadari. Jung (Suryabrata, 1983) menegaskan
bahwa tidak ada individu yang murni ekstrovert atau murni introvert. Setiap
individu memiliki kedua karakteristik ini dalam dirinya. Kedua sifat ini
bervariasi secara kompleks. Seperangkat karakteristik selalu dominan
(disadari) dan yang lain terepresikan (tidak disadari).
Selain dikemukakan oleh Jung, teori mengenai ekstrovert dan introvert
ini juga dikemukakan oleh Eysenck, yang menganggap teorinya mengenai
ekstrovert dan introvert ini merupakan kesesuaian dan pembuktian dari
konsepsi teoretis yang telah dirumuskan oleh Jung (Suryabrata, 1983). Hanya
saja Eysenck lebih menekankan teorinya pada faktor pembawaan atau genetik
yang menurutnya bertanggungjawab atas terbentuknya kepribadian seseorang.
Faktor pembawaan yang dimaksudkan oleh Eysenck (1965) dalam teorinya
lebih

tertuju

pada

proses

neurofisiologis

otak

yang

menurutnya

bertanggungjawab atas terbentuknya sikap dan perilaku seseorang. Eysenck

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

mengemukakan teorinya tentang eksitasi dan inhibisi, yaitu suatu proses
dalam otak yang akan berpengaruh dalam perilaku seseorang. Eksitasi
merupakan kemudahan dalam hal respon respon perceptual, motorik, belajar
dan berpikir di dalam sistem saraf pusat. Sedang inhibisi merupakan
penekanan respon respon tersebut. Potensi inhibisi ini lebih besar ada pada
tipe ekstrovert daripada introvert. Pada tipe ekstrovert, secara berangsur
angsur inhibisi ini bertambah sampai menghentikan aktifitas. Jika tidak ada
istirahat panjang, maka semua kegiatan akan terhenti, dan jika ada kesempatan
orang akan memilih untuk beralih pada kegiatan lain. Sebaliknya pada tipe
introvert, karena inhibisi lebih sedikit maka mereka dapat melanjutkan
kegiatan untuk jangka waktu yang lama, ini berarti bahwa introvert lebih
tekun dalam melakukan suatu kegiatan untuk jangka waktu yang lama,
sedangkan ekstrovert lebih mudah bosan dan sering berganti aktifitas.
Eysenck (1972) membedakan kepribadian ke dalam 2 tipe, introvert
dan ekstrovert, untuk menyatakan adanya perbedaan dalam reaksi reaksi
terhadap lingkungan sosial dan dalam tingkah laku sosial. Dia juga
mengemukakan bahwa tipe kepribadian ekstrovert introvert menggambarkan
keunikan individu dalam bertingkah laku terhadap suatu stimulus sebagai
perwujudan karakter, tempramen, fisik, dan intelektual individu dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Eysenck (Morris, 1979) mengemukakan bahwa perbedaan yang
mendasar antara ekstrovert – introvert bersumber pada kondisi biologis, yaitu
terdapatnya perbedaan di dalam sistem aktivitas retikular fungsi otak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

(

). Selanjutnya dikemukakan pula,

adanya kecenderungan dan preferensi untuk menghindari stimulus eksternal
bagi orang yang berkepribadian introvert dan sebaliknya pada orang orang
yang berkepribadian ekstrovert kecenderungan dan preferensi justru mencari
stimulasi eksternal. Hal ini disebabkan karena stimulasi eksternal dapat
meningkatkan rangsang yang tidak menyenangkan bagi orang yang
berkepribadian introvert, sedangkan bagi orang yang berkepribadian
ekstrovert, rangsang eksternal akan menggerakkan dirinya untuk terlibat di
dalam aktivitas di lingkungannya.
$

$ ( *
Definisi

#/
ekstrovert

adalah

kecenderungan

individu

untuk

mengarahkan energi psikisnya pada objek eksternal di luar dirinya, pada
lingkungan sosialnya. Sikap ekstrovert mengarahkan seseorang pada dunia
luar yang objektif, yaitu dunia di luar dirinya. Pikiran, perasaan dan
tindakannya ditentukan lingkungan sosial dan non sosialnya. Sikap
ekstrovert

mendorong

orang

untuk

bersikap

positif

terhadap

lingkungannya. Ekstraversi perpegang pada suatu matra, bergerak dari
perilaku diam dan pasif atau terintroversi, ke perilaku sosial, keluar atau
terekstravert (Berry, Poortinga, Segal dan Dasen, 1999: 151 152).
Ciri ciri orang ekstrovert adalah ramah, menarik, mudah bergaul,
mempunyai hubungan interpersonal yang baik dan cenderung memberikan
penilaian yang positif terhadap orang lain. Orang dengan kepribadian
ekstravert tidak dapat menyimpan rahasia secara tidak disadari, mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

melakukan transisi dari satu situasi ke situasi yang lain (Keating, 1987:
30).
Orang yang memiliki karakteristik ekstrovert biasanya tertarik dan
antusias terhadap segala hal. Dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan
sosialnya tidak didominasi oleh norma yang berlaku di masyarakat. Ia
adalah individu yang mandiri dan memiliki peran penting dalam
lingkungan sosial maupun hidupnya (O’ Connor, 1985: 52).
Jung dalam O’Connor (1985: 52 53) membedakan ciri ciri khas
yang pada umumnya dimiliki oleh individu yang berkepribadian
ekstrovert. Individu yang berkepribadian ekstrovert digambarkan pada
umumnya peramah atau mudah bersosialisasi dengan orang lain, aktif
karena menyukai organisasi dan senang pesta pesta, mempunyai
yang baik dengan dunia luar, cenderung optimis
dan antusias. Sedangkan Jung dalam Budiraharjo (1997: 49) menjelaskan
bahwa tipe kepribadian ekstrovert merupakan individu yang dapat
menyesuaikan dirinya dengan berbagai situasi, jarang merasa was was,
sering berspekulasi dengan sembrono terhadap situasi yang belum dikenal,
cenderung ramah, terus terang dan cepat akrab.
Sementara Eysenck (1965) memberikan ciri ciri yang khas pada
umumnya dimiliki oleh orang yang berkepribadian ekstrovert. Orang yang
berkepribadian ekstrovert digambarkan pada umumnya peramah, suka
bergaul, suka pesta, mempunyai banyak teman, membutuhkan orang lain
untuk bercakap cakap dan tidak suka membaca atau belajar sendirian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

Orang

ekstrovert

membutuhkan

rangsangan,

selalu

mengambil

kesempatan, sering membuat sesuatu yang membahayakan, kurang
berpikir panjang, biasanya impulsif. Mereka sering mempunyai jawaban
jawaban yang spontan, menyukai perubahan dan optimistik. Orang
ekstrovert cenderung memilih untuk tetap bergerak dan melakukan
sesuatu, cenderung agresif dan cepat kehilangan kesabaran. Perasaannya
secara keseluruhan tidak berada di bawah kontrol yang ketat dan tidak
selalu sebagai orang yang dapat diandalkan.
(

$

$ ( *

#/

Sikap introvert mengarahkan individu pada dunia dalam subjektif,
tindakan dan pemikirannya bersifat subjektif. Orang introvert cenderung
memiliki konsep diri yang negatif karena kurang percaya diri serta
menghindari komunikasi dengan orang lain. Ia takut orang lain akan
mengejeknya. Dalam situasi komunikasi, ia akan lebih banyak diam.
Ciri sifat introvert adalah tertutup, merasa sendiri, sensitif,
penyesuaian dengan dunia di luar dirinya kurang baik, sukar bergaul dan
kurang dapat menarik hati orang lain (Suryabrata, 1982: 194).
Orang introvert akan mengalami gangguan atau hambatan dalam
komunikasi interpersonal. Individu dengan karakteristik introvert suka
menyendiri dan seringkali mengabaikan faktor eksternal yang penting
(Keating, 1987: 30).
Rokeach (Rakhmat, 1986: 136) mendefinisikan bahwa individu
introvert memiliki ciri organisasi kognitif yang tertutup oleh kepercayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25

dan ketidakpercayaan tentang realitas, diorganisasikan oleh kepercayaan
yang absolut dan didominasi oleh kerangka pikir yang tidak dapat
mentoleransi orang lain.
Individu yang berkepribadian introvert digambarkan tenang,
pemalu, tidak senang bersosialisasi, cenderung sensitif, sering tidak
merasa pantas, hati hati dalam melakukan sesuatu dan mengalami
kesulitan di dalam menyesuaikan diri (O’Connor, 1985: 52 53). Jung
dalam Budiraharjo (1997) menjelaskan bahwa individu yang memiliki tipe
kepribadian introvert digambarkan sebagai individu yang ragu ragu,
reflektif, defensif, dan senang bersembunyi di balik rasa ketidakpercayaan.
Orang yang berkepribadian introvert pada umumnya digambarkan
tenang, pemalu, introspektif, lebih menyukai buku daripada orang lain,
senang menyendiri, kurang ramah kecuali dengan teman akrab. Orang
introvert cenderung mempunyai rencana yang lebih jauh ke depan,
berpikir lebih duhulu sebelum bertindak, kurang impulsif. Mereka juga
kurang menyukai rangsangan, lebih menyukai kehidupan yang teratur.
Orang introvert menjaga perasaannya di bawah kontrol yang teliti, kurang
berbuat agresif dan lebih sabar. Mereka juga dapat lebih dipercaya,
pesimistik dan menempatkan nilai yang tinggi pada standar standar etika
(Eysenck, 1965).
Tipe kepribadian introvert dan ekstrovert dapat dibagi ke dalam
tujuh aspek (Eysenck dan Wilson, 1975). Individu dengan tipe kepribadian
introvert digambarkan sebagai individu yang kurang aktif, kurang suka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26

bersosialisasi, hati hati, terkontrol, kurang ekspresif, menyukai hal hal
abstrak dan bertanggungjawab. Sedangkan individu

dengan

tipe

kepribadian ekstrovert digambarkan sebagai individu yang aktif, suka
bersosialisasi, suka tantangan, impulsif, ekspresif, menyukai hal hal
praktis, dan kurang bertanggungjawab.
+

$ ' $

$ " $ ( *

#/

'

#/

Kspek aspek tipe kepribadian ekstrovert introvert menurut Eysenck
dalam

(EPQ) adalah sebagai berikut

(Eysenck dan Wilson, 1975) :
a.

Tipe kepribadian ekstrovert cenderung aktif secara fisik,
bersemangat, suka bekerja keras, bergerak cepat dan memiliki minat
terhadap banyak hal. Tipe kepribadian introvert cenderung kurang aktif
secara fisik, kurang bersemangat, mudah lelah, lebih suka diam dan
memilih lingkungan yang tenang.

b.

Tipe kepribadian ekstrovert cenderung suka berkumpul dengan
orang banyak, senang terhadap kontak sosial, mudah bergaul dan
bergembira. Tipe kepribadian introvert cenderung menyukai kegiatan
kegiatan yang dilakukan seorang diri, mempunyai sedikit teman, sulit
mengemukakan pembicaraan dengan orang lain dan cenderung menarik
diri dari kontak sosial.

c.

!
dan

Tipe kepribadian ekstrovert cenderung menyukai tantangan
suka

kepada

hal hal

yang

mengandung

resiko,

kurang

mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin terjadi. Tipe kepribadian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27

introvert cenderung menyukai hal hal yang telah akrab dan dirasakan
aman.
d. "

Tipe kepribadian ekstrovert cenderung terburu buru,

biasanya tergesa gesa dalam mengambil keputusan, berbuat sesuatu tanpa
pikir panjang, mudah berubah, suka bertindak menghabiskan waktu dan
tidak dapat diramalkan. Tipe kepribadian introvert cenderung hati hati dan
berpikir panjang sebelum mengambil keputusan, sistematis, dan cenderung
berpikir dulu sebelum berbicara.
e.

#

Tipe kepribadian ekstrovert cenderung mengekspresikan

emosinya secara terbuka seperti rasa marah, benci, cinta, simpati dan suka.
Tipe kepribadian introvert cenderung menjaga perasaannya agar tidak
tampak oleh orang lain. Mereka biasanya dingin dan terkontrol dalam
mengekspresikan pikiran dan perasaannya.
f.

Tipe kepribadian ekstrovert cenderung lebih tertarik untuk
melakukan sesuatu daripada memikirkannya, menyukai hal hal yang
dipandang praktis. Tipe kepribadian introvert cenderung tertarik pada ide
ide yang abstrak dan filosofis, senang berdiskusi dan menyukai ilmu
pengetahuan.

g.

Tipe kepribadian ekstrovert cenderung mengabaikan janji
yang telah dibuat, mengabaikan hal hal yang bersifat resmi, kurang hati
hati dan kurang bertanggungjawab secara sosial. Tipe kepribadian
introvert cenderung serius, dapat diandalkan, dapat dipercaya dan
bertanggungjawab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28

0

" $ ( *

#/

'

#/

Berdasarkan beberapa penelitian tentang tipe kepribadian ekstrovert
dan introvert memang menunjukkan hal berbeda dari keduanya. Hal ini
tentunya juga memberikan pengaruh yang berbeda pula pada ketrampilan
komunikasi interpersonal seseorang. Ketika seseorang memiliki karakteristik
ekstrovert dia akan lebih mudah menerima orang lain, lebih ramah dan
terbuka, sehingga dalam pergaulannya dengan lingkungan sosial dia relatif
mampu membawa diri dan trampil berkomunikasi, sedangkan pada individu
dengan karakteristik introvert cenderung memiliki rasa malu dalam
berkomunikasi, sehingga dia menarik diri dan berusaha menghindari
komunikasi dengan individu lain, sehingga individu dengan karakteristik
introvert tampak tidak komunikatif.
Selain itu kepribadian ekstrovert introvert juga memiliki pengaruh lain
dalam bidang pekerjaan. Seorang ekstrovert membutuhkan rangsangan
eksternal sehingga dalam pemilihan tempat kerjapun mereka lebih menyukai
tempat kerja dengan kondisi yang lebih bising dan dengan warna yang cerah,
yang tentunya hal ini berlawanan dengan kepribadian introvert yang memang
cenderung menghindari stimulus eksternal karena stimulasi eksternal dapat
meningkatkan rangsang yang tidak menyenangkan bagi orang mereka.
Karena seorang ekstrovert adalah seorang yang menyukai perubahan,
optimistik, kurang berpikir panjang dan selalu mengambil kesempatan maka
mereka akan cenderung mudah bosan dan pindah tempat kerja, tak jarang pula
periode waktu bekerja merekapun lebih pendek dibandingkan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29

kepribadian introvert yang memang cenderung mempunyai rencana yang jauh
ke depan, berpikir dahulu sebelum bertindak, kurang menyukai rangsangan
dan lebih menyukai kehidupan yang teratur sehingga dalam pekerjaannya
mereka lebih memiliki loyalitas yang tinggi dan lebih bertanggung jawab.
Tjahyono (1986) dalam penelitiannya menemukan perbedaan ketelitian
antara pekerja yang berkepribadian ekstrovert dengan pekerja yang
berkepribadian introvert pada pekerjaan pemasangan label etiket pada
kemasan. Pekerja yang berkepribadian ekstrovert cenderung lebih rendah
tingkat ketelitiannya dibandingkan dengan pekerja yang berkepribadian
introvert, sebab seorang ekstrovert cenderung lebih agresif, cepat bosan dan
cepat kehilangan kesabaran sehingga sering kali tidak terkontrol dan teliti,
sedangkan seorang individu introvert cenderung lebih sabar, hati hati dan
terkontrol.
Orang yang berkepribadian ekstrovert dalam dunia kerja lebih suka
dengan suasana bising, warna terang, pekerjaan yang bervariasi, senang
dengan tempat kerja yang memungkinkan mereka untuk bisa berhubungan
dengan orang banyak, lebih mudah bosan, kurang tekun, dan kurang teliti
dalam pekerjaan. Orang yang berkepribadian introvert justru sebaliknya, yaitu
kurang senang berpindah pindah tempat kerja, menyukai tempat kerja yang
tenang. Orang introvert juga kurang senang dengan suasana kerja yang banyak
berhubungan dengan orang banyak, cenderung lebih teliti dan tidak mudah
bosan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30

Perbedaan perbedaan antara orang yang berkepribadian ekstrovert
dengan orang yang berkepribadian introvert ini, maka dapat diasumsikan
bahwa ada perbedaan prestasi kerja antara keduanya, bila mereka bekerja di
tempat kerja yang sama, orang berkepribadian ekstrovert cenderung lebih
sesuai dengan jenis pekerjaan yang memungkinkan mereka untuk dapat
berhubungan dengan orang banyak, dan pekerjaan yang cenderung lebih
bervariasi. Orang yang berkepribadian introvert, sebaliknya cenderung akan
lebih sesuai dengan pekerjaan yang cenderung tidak banyak perubahan dan
kurang berhubungan dengan orang banyak.
Segal, dkk (Sukardi, 1993) juga mengatakan bahwa orang dalam suatu
kelompok pekerjaan atau rumpun pekerjaan memiliki kepribadian yang
serupa, maka mereka akan menanggapi terhadap berbagai situasi dan masalah
dengan cara yang serupa dan mereka akan membentuk lingkungan pribadi
yang khas. Sukardi (1993) mengatakan bahwa suatu pola kepribadian yang
sesuai dengan jenis pekerjaan dapat berfungsi efektif dalam prestasi kerja
seseorang. Hal ini berarti bahwa seseorang dengan suatu pola kepribadian
yang sesuai lebih memungkinkan untuk tetap bertahan terhadap bermacam
macam pekerjaan yang diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31

(
!

$
"

$

" $ ( *

"#

#/
$

-

#/

*

#

Orientasi ketrampilan komunikasi seseorang dipengaruhi oleh banyak
faktor antara lain faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal antara lain
berupa tipe kepribadian yang dimiliki individu.
Tipe kepribadian individu mempengaruhi komunikasi yang dilakukannya.
Tipe kepribadian tertentu mempunyai gaya komunikasi yang khas. Dengan kata
lain, kepribadian mempengaruhi bentuk komunikasi yang dilakukan individu.
Dengan kepribadian yang terbuka, seseorang akan mudah berinteraksi dengan
orang orang baru (Krianty, 2001).
Menurut Gibb (Rakhmat, 2001) komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu
iklim

dan iklim

. Komunikasi dengan iklim

biasanya

menjadi ciri individu dengan karakteristik ekstrovert. Sedangkan komunikasi
dengan iklim

menjadi ciri individu dengan karakteristik introvert.

Individu ekstrovert mau membuka diri sehingga orang lain dapat mengerti dan
memahami dirinya. Membuka diri menyebabkan individu dapat lebih mengenal
dirinya sendiri melalui eksplorasi dengan pengalamannya sendiri maupun orang
lain. Pembukaan diri juga membuat individu mau menerima gagasan atau ide dari
orang lain sehingga ia tidak defensif dalam berkomunikasi.
Orang terbuka dalam menanggapi pesan yang dikomunikasikan orang lain
memiliki ciri ciri (Brooks, 1997, dalam Rakhmat, 1986: 136):
a. Menilai pesan yang disampaikan secara objektif dengan menggunakan
data dan keajegan logika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32

b. Mampu melihat nuansa komunikasi dan dapat membedakannya dengan
mudah.
c. Berorientasi pada isi pembicaraan yang sedang dilakukan.
d. Mencari informasi dari berbagai sumber.
e. Bersedia

meninjau

kembali

pendapatnya

dan

mau

mengubah

kepercayaannya.
f. Mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan merangkai
kepercayaannya.
Seorang individu ekstrovert mempunyai karakteristik mudah bergaul dan
terbuka sehingga ia akan lebih mudah membuka diri untuk memahami pesan yang
disampaikan dalam komunikasi. Dia selalu berorientasi pada objek sehingga
mudah baginya untuk menangkap isi komunikasi yang hendak disampaikan oleh
komunikator, selanjutnya akan lebih mudah baginya untuk menyampaikan pesan
kepada orang lain sebagai lawan komunikasinya sehingga orientasi komunikasi
interpersonalnya berjalan dengan baik.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Krianty (2001) menunjukkan bahwa
kepribadian ekstrovert yang dimiliki oleh mahasiswa ditunjukkan juga oleh
adanya ketrampilan dalam berkomunikasi. Sebagai mahasiswa dituntut untuk bisa
membuka diri sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kdanya
penyesuaian diri ini mahasiswa tidak mengalami hambatan dalam komunikasi
interpersonal.
Campbell dan Hawlew (1982) dalam penelitiannya membuktikan bahwa
tipe kepribadian ekstrovert lebih menyukai tempat yang ramai untuk belajar, yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33

memungkinkan mereka untuk berhubungan maupun berkomunikasi dengan orang
lain, sedang tipe introvert lebih menyukai tempat yang sepi yang memungkinkan
mereka untuk tidak berhubungan dengan orang lain.
Selain itu Kolesnik (1970) juga menyatakan bahwa tipe kepribadian
ekstrovert mempunyai penyesuaian sosial yang lebih baik jika dibandingkan
dengan tipe introvert. Orang dengan tipe kepribadian ekstrovert pada umumnya
mempunyai perasaan yang terbuka dan menyukai pergaulan sosial, hal ini
menjadikan mereka sebagai orang yang memiliki kecenderungan empati yang
lebih tinggi terhadap orang lain, dimana empati merupakan aspek yang
mempengaruhi ketrampilan komunikasi interpersonal seseorang. Karena dengan
adanya empati individu dalam bekomunikasi, maka individu mampu memahami
pengalaman,

motivasi,

perasaan,

sikap

maupun

harapan harapan

yang

dikemukakan seseorang tanpa harus terjebak dalam pikiran dan perasaannya
sendiri.
Sedangkan seorang individu dengan karakteristik introvert cenderung
defensif, ia memiliki rasa malu dalam berkomunikasi, sehingg

Dokumen yang terkait

Perbedaan Postpurchase Dissonance Antara Konsumen Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert

1 36 81

Perbedaan Organizational Citizenship Behavior Antara Pegawai Dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert

1 45 72

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT TERHADAP SIKLUS HAID

3 10 28

Aprehensi Komunikasi Berdasarkan Konteks Komunikasi dan Tipe Kepribadian Ekstrovert-Introvert

0 3 28

PERBEDAAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA Perbedaan Antara Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert Dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 6 15

PERBEDAAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA Perbedaan Antara Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert Dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.

1 6 12

PERBEDAAN ANTARA KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT TERHADAP KETRAMPILAN BERBICARA PADA ANAK Perbedaan Antara Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert Terhadap Ketrampilan Berbicara Pada Anak TK Idola Shiraathal Mustaqiim Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 14

PERBEDAAN KREATIVITAS KARYAWAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT DAN TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT Perbedaan Kreativitas Karyawan Antara Tipe Kepribadian Introvert dan Kepribadian Ekstrovert.

1 3 14

UPLINE PADA MULTI LEVEL MARKETING TIANSHI TERHADAP

0 2 16

Hubungan antara tipe kepribadian ekstrovert-introvert dengan orientasi ketrampilan komunikasi interpersonal pada distributor multi level marketing Tianshi - USD Repository

0 0 165