Peranan Anggaran Penjualan Dalam Perencanaan Dan Pengendalian Kegiatan Penjualan di PT. "X".

(1)

ABSTRAK

Seiring dengan berkembangnya berbagai macam industri yang ada di Indonesia, industri garmen juga mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini menyebabkan munculnya banyak perusahaan yang bergerak dalam industri pakaian jadi.

Penelitian di PT. X dilakukan untuk mengetahui prosedur penyusunan anggaran, faktor-faktor dalam menetapkan anggaran penjualan, usaha pencapaian anggaran penjualan, dan peranan anggaran penjualan di perusahaan tersebut.

Keberhasilan manajemen dalam mengelola dan memajukan perusahaan dapat dilihat dari sejauh mana tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan dengan baik oleh semua anggota perusahaan. Untuk memudahkan pencapaian tujuan perusahaan maka dibutuhkan fungsi perencanaan dan pengendalian yang efektif. Salah satu alat bantu yang digunakan dalam fungsi perencanaan dan pengendalian adalah anggaran penjualan. Penggunaan anggaran penjualan ini untuk memudahkan pengendalian kegiatan penjualan dalam perusahaan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analitis yang bertujuan untuk menggambarkan masalah-masalah yang ada dalam perusahaan berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan, dengan melakukan pengamatan secara langsung dan wawancara dengan pihak yang terkait.

Berdasarkan hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa anggaran penjualan sangat berperan dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan penjualan di PT. X terutama dalam pengendalian arus kas, tetapi dalam melakukan aktivitas-aktivitas lain anggaran penjualan belum terlalu berperan terutama dalam kegiatan operasional perusahaan.

Kata kunci: anggaran, perencanaan, pengendalian


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian... 4

1.4 Kegunaan Penelitian... 5

1.5 Kerangka Penelitian... 5

1.6Metode Penelitian... 8

1.7 Waktu Dan Tempat Penelitian... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen... 10

2.1.1 Peran Akuntansi Manajemen... 10

2.1.2 Tipe Informasi Akuntansi Manajemen... 12

2.1.3 Manfaat Informasi Akuntansi Manajemen... 12

2.2 Anggaran... 14

2.2.1 Pengertian Anggaran... 14

2.2.2 Karakteristik Anggaran... 15

2.2.3 Penggolongan Anggaran... 17

2.2.4 Manfaat Anggaran... 19

2.2.5 Keterbatasan Anggaran... 21

2.2.6 Jenis-Jenis Anggaran... 21

2.2.7 Anggaran Penjualan... 23 iv


(3)

2.2.7.1 Manfaat Anggaran Penjualan... 24

2.2.7.2 Periode Anggaran Penjualan... 24

2.2.7.3 Faktor-Faktor Anggaran Penjualan... 25

2.2.7.4 Prosedur Penyusunan Anggaran Penjualan... 26

2.2.7.5 Pelaksanaan Anggaran Penjualan... 26

2.2.7.6 Proses Pengendalian Kegiatan Penjualan... 27

2.2.7.7 Pelaporan Realisasi Angaran Penjualan... 27

2.2.7.8 Analisis Selisih Penjualan... 28

2.3 Perencanaan Dan Pengendalian... 30

2.3.1 Perencanaan... 30

2.3.2 Pengendalian... 32

2.3.2.1 Jenis-Jenis Pengendalian... 32

2.3.2.2 Prosedur Pengendalian... 33

2.4 Peranan Anggaran Penjualan Dalam Perencanaan Dan Pengendalian Kegiatan Penjualan... 33

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 35

3.1.1 Struktur Organisasi... 35

3.1.2 Uraian Jabatan... 35

3.2 Metodologi Penelitian... 42

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data... 42

3.2.2 Operasional Variabel... 44

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... 45

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 45

4.1.2 Ruang Lingkup Dan Hasil Produksi Perusahaan... 46

4.1.3 Proses Produksi... 46

4.1.4 Kebijakan Penjualan... 47

v


(4)

4.1.5 Prosedur Penjualan... 49

4.1.5.1 Prosedur Penawaran Barang... 49

4.1.5.2 Prosedur Pemesanan Barang... 50

4.1.5.3 Prosedur Pengiriman Barang... 51

4.2 Pembahasan 52

4.2.1 Prosedur Penyusunan Anggaran Penjualan Di PT. X... 52

4.2.2 Mekanisme Penyusunan Anggaran Penjualan Di PT. X... 54

4.2.3 Manfaat Anggaran Penjualan Di PT. X... 65

4.2.4 Periode Anggaran Penjualan Di PT. X... 66

4.2.5 Faktor-Faktor Anggaran Penjualan Di PT. X... 67

4.2.6 Proses Perencanaan Dan Pengendalian Kegiatan Penjualan Di PT. X... 69

4.2.6.1 Perencanaan Kegiatan Penjualan... 69

4.2.6.2 Pengendalian Kegiatan Penjualan Di PT. X... 71

4.2.6.2.1 Jenis-Jenis Pengendalian Di PT. X... 73

4.2.6.2.2 Prosedur Pengendalian Di PT. X... 74

4.2.6.3 Pelaporan Realisasi Anggaran Penjualan Di PT. X... 75

4.3 Peranan Anggaran Penjualan Dalam Perencanaan Dan Pengendalian Kegiatan Penjualan Di PT. X... 76

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 78

5.2 Saran... 79

DAFTAR PUSTAKA 81

LAMPIRAN 82

vi


(5)

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

Tabel 4.1 Volume Penjualan Produk PT.X Periode 2001-2005... 55

Tabel 4.2 Estimasi Volume Penjualan Produk PT.X Tahun 2006... 56

Tabel 4.3 Estimasi Perbandingan Jenis Produk PT.X Tahun 2006... 57

Tabel 4.4 Anggaran Penjualan PT.X Tahun 2006... 58

Tabel 4.5 Estimasi Distribusi Penjualan Produk PT.X Tahun 2006... 59

Tabel 4.6 Volume Penjualan Produk PT.X Tahun 2001-2005... 60

Tabel 4.7 Anggaran Perusahaan PT.X Tahun 2006... 64


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi PT.X


(7)

DAFTAR PUSTAKA

Horngren, C.T, George Foster and Srikant M. Datar, 2000, Cost Accounting: A Managerial Emphasis, 10 th edition, New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi ketiga, Yogyakarta: Bagian Penerbit: Universitas Gajah Mada.

Munandar M, 2001, Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE UGM.

Simamora H, 2002, Akuntansi Manajemen, Edisi kedua, Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Welsch, Ronald w Hilton and Paul N. Gordon, 1988, “Budgeting: Profit Planning And

Control”, dialihbahasakan oleh Purwatiningsih dan Maudy Warow, dalam Anggaran Perencanaan dan Pengendalian Laba, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2000.


(8)

(9)

Lampiran 1

Direktur

Sekretaris General

Manager

Manajer Dept HRD

Mgr Keu & Akuntansi

Mgr Dept Pabrik

Mgr Dept Pemasaran

Divisi Keuangan

Divisi Akuntansi

Divisi Pembelian

Divisi Produksi

Divisi PPIC

Divisi Penjualan

Div Trading / Ekspor

Divisi Pergudangan

Divisi R $ D

Sumber : Departemen HRD PT. X


(10)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Antonius Agus Raharja

Tempat tanggal lahir : Cirebon, 16 Oktober 1983 Jenis Kelamin : Laki- Laki

Agama : Katholik

Alamat : Jalan Terusan Babakan Jeruk I /117 Bandung Pendidikan : TK ( TK Santa Maria Cirebon )

SD ( SD Santa Maria Cirebon ) SLTP (SLTP Santa Maria I Cirebon)

SMU (SMU Santa Maria I Cirebon)


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang penelitian

Melihat perkembangan mode di dunia saat ini dan semakin pesatnya perkembangan dunia industri khususnya industri garmen, tidak mengherankan jika kini banyak bermunculan aneka macam jenis maupun model pakaian yang digemari. Kemajuan teknologi dan informasi juga cukup membantu dalam penyebaran mode ke seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Semakin tingginya minat masyarakat Indonesia akan pakaian dapat terlihat jelas dengan semakin bertambahnya jumlah perusahaan yang bergerak di industri pakaian jadi dalam memenuhi permintaan masyarakat yang juga semakin banyak.

Pakaian jadi yang dimaksud tidak terbatas hanya pada pakaian atasan (kemeja), tapi dapat berupa kaos, rok, celana panjang, jaket, atau yang lainnya. Fungsinya tidak hanya sebagai pemenuhan kebutuhan dasar tapi dapat juga berguna sebagai fashion yang digemari oleh semua lapisan masyarakat.

Seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi dan informasi yang ada, maka manajemen dapat lebih cermat mengamati keinginan pasar. Berbagai macam dan jenis produk yang telah dihasilkan dapat terus diperbaharui ataupun diperbanyak. Penampilan dan bentuk yang lebih bervariasi dan menarik dapat memberikan kepuasan dan nilai tambah kepada konsumen, sehingga dapat bersaing dengan perusahaan sejenis.


(12)

Dengan semakin luasnya kesempatan berusaha dalam bidang perdagangan dan keadaan perekonomian yang semakin stabil, maka perusahaan dituntut untuk dapat berpikiran jauh ke depan dengan menggunakan sumber daya manusia yang berkualitas dan menciptakan inovasi-inovasi baru, baik dalam produk, strategi maupun teknologi mesin. Hal-hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan keberadaannya, mampu bersaing dengan perusahaan yang menghasilkan produk sejenis, bahkan mampu menjadi leading dalam industri sejenisnya. Selain itu untuk menjadi leading dalam industri garmen diperlukan strategi yang efektif dan efisien dalam merencanakan dan mengelola produk serta inovasi-inovasi baru. Menurut Danny Soetanto owner dari PT. Rajabrana yang merupakan kompetitor PT. X di bidang garmen berpendapat bahwa ”Ongkos produksi setiap tahun tidak akan pernah menjadi semakin murah.” Keefektifan dan keefisienan dapat dilihat dari besar kecilnya ongkos produksi terhadap laba yang diperoleh. Berkaitan dengan hal itu, dia berpendapat ada role of thumb yang sangat mendasar. Bila perusahaan garmen hanya semata-mata mengejar kuantitas, berarti tak ada pilihan lain kecuali menghasilkan produk dengan harga murah. Namun bila pilihannya pada kualitas produk, berarti keterampilan dan keahlian harus menjadi perhatian utama. Melihat ongkos produksi di Indonesia yang terus melambung tinggi ditambah kenaikan harga BBM mengejar margin dengan memproduksi barang berkualitas adalah jalan terbaik untuk mempertahankan bisnis agar tetap langgeng. (Sumber: swa.co.id)

Sony Ericsson sebagai salah satu perusahaan elektronik yang terkenal di dunia punya cara tersendiri dalam meningkatkan penjualannya. Salah satunya, dengan memberikan pelatihan pengetahuan produk kepada para frontliner secara periodik.


(13)

”Dengan product knowledge yang bagus, mereka akan lebih mudah dalam menjual”, ungkap Oky Gunawan, Head of Trade Marketing Sony Ericsson. (Sumber: swa.co.id)

Indrawan Masrin, Presiden Direktur Lautan Luas mengatakan peningkatan penjualan selain dipicu oleh selisih kurs, juga dipengaruhi oleh hasil investasi barang modal dalam upaya peningkatan fasilitas distribusi, manufaktur dan teknologi informasi. (Sumber: swa.co.id)

PT. X merupakan salah satu perusahaan yang ruang lingkup kegiatannya meliputi usaha di bidang industri perdagangan pakaian jadi, dimana perusahaan ini berusaha memenuhi kebutuhan pakaian jadi dalam negeri. Produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan diharapkan dapat mengikuti mode dan berkualitas.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul

“Peranan Anggaran Penjualan Dalam Perencanaan Dan Pengendalian

Kegiatan Penjualan Pada PT. X”

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam menjalankan usahanya yang semakin berkembang, perusahaan perlu memperhatikan kegiatan bagian penjualan dalam meningkatkan hasil penjualan perusahaan untuk mencapai laba. Oleh karena itu perusahaan perlu menggunakan anggaran penjualan.

Dengan adanya anggaran penjualan yang telah disiapkan, maka anggaran penjualan ini sangat dibutuhkan dalam membantu manajer untuk perencanaan dan pengendalian


(14)

operasi perusahaan khususnya pada kegiatan penjualannya. Apabila anggaran penjualan tersebut dapat dilaksanakan secara tepat, maka akan dapat meningkatkan efektivitas penjualan dan memudahkan pencapaian tujuan serta sasaran perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur penyusunan anggaran penjualan yang dilakukan oleh PT. X?

2. Faktor-faktor apa saja yang harus dipertimbangkan dalam penetapan anggaran penjualan?

3. Bagaimana usaha yang dilakukan oleh PT. X dalam pencapaian anggaran penjualan?

4. Bagaimana peranan anggaran penjualan dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan penjualan pada PT. X?

1.3 Tujuan Penelitian

Atas dasar identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui prosedur penyusunan anggaran penjualan

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penetapan anggaran penjualan

3. Untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan oleh PT. X dalam pencapaian anggaran penjualan


(15)

4. Untuk mengetahui peranan anggaran penjualan dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan penjualan pada PT. X

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis sendiri, dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman penulis serta dapat mengetahui sejauh mana penerapan ilmu dan teori yang didapat dengan praktek dalam dunia nyata.

2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan yang membantu dalam memperbaiki kelemahan-kelemahan dan meningkatkan kelebihan-kelebihan yang ada.

3. Hasil penelitian ini juga diharapkan berguna bagi pembaca yang membutuhkan tambahan informasi tentang anggaran penjualan.

4. Sebagai salah satu pemenuhan syarat dalam menempuh ujian kesarjanaan dan memperoleh gelar kesarjanaan pada fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

1.5 Kerangka Penelitian

Dewasa ini, perkembangan dunia usaha maupun tingkat persaingan dalam dunia usaha itu sendiri semakin meningkat. Hal ini mengakibatkan permasalahan yang dihadapi oleh manajemen dalam perusahaan semakin rumit dan kompleks, sehingga manajemen dituntut untuk, selalu bekerja secara lebih efektif dan efisien.


(16)

Keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan dapat dilihat dari sejauh mana tujuan perusahaan yang telah ditetapkan tercapai. Secara umum, tujuan perusahaan adalah untuk menghasilkan laba yang optimal. Manajemen sebagai pengelola perusahaan berkewajiban untuk menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Dalam hal ini, penetapan langkah-langkah yang dilakukan oleh manejemen harus bertumpu pada fungsi-fungsi manajerial terutama perencanaan dan pengendalian.

Menurut Mulyadi perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen perusahaan yang di dalamnya ditentukan tindakan-tindakan yang akan atau perlu diambil manajemen dalam rangka mencapai tujuan perusahaan, dengan mempertimbangkan masalah yang mungkin timbul di masa yang akan datang. Sekalipun masa yang akan sulit diperkirakan secara tepat, akan tetapi dengan memadukan antara pengetahuan dan keahlian manajemen diharapkan perencanaan yang akan dibuat akan mendekati keadaan yang sebenarnya. (2001, 160)

Sedangkan fungsi pengendalian menurut Mulyadi dilakukan dengan membandingkan antara hasil actual yang telah dicapai dengan yang telah ditetapkan, kemudian penyimpangan yang terjadi dianalisis agar bila diperlukan dapat diambil tindakan lebih lanjut. (2001, 162)

Tanpa adanya perencanaan, segala kegiatan perusahaan tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas serta perusahaan tidak dapat bekerja secara efisien. Sebaliknya, perencanaan tanpa disertai dengan pengendalian tidak akan berjalan secara efektif, karena pimpinan perusahaan tidak akan mengetahui apakah rencana yang telah ditetapkan


(17)

perusahaan telah dilaksanakan dan apakah terdapat penyimpangan-penyimpangan yang merugikan perusahaan.

Salah satu cara untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian adalah melalui penyusunan anggaran.

Sedangkan dalam buku ”Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat dan

Rekayasa”, Mulyadi menyebutkan:

” Anggaran merupakan merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu 1 tahun.”

Menurut Horngren, Foster, dan Datar:

”A budget is the quantitative expression of a proposed plan of action by management for a future time period and is and aid to the coordination and implementation of the plan. It can cover both financial and non financial aspects of these plans and acts as blueprint for the organization to follow in the upcoming period.” (2000, 178)

Penyusunan anggaran pada perusahaan dagang lebih difokuskan pada satuan mata uang daripada unit barang. Hal ini disebabkan karena perusahaan dagang menjual sejumlah barang dagangan dengan jumlah, ukuran, jenis, model dan harga berbeda-beda, sehingga sulit bagi perusahaan dagang apabila menyusun anggaran dalam bentuk unit barang.

Pada perusahaan dagang retail, permintaan pasar sulit untuk diperkirakan secara tepat, kapan dan berapa kuantitas barang yang dibutuhkan. Oleh karena itu manajemen harus mempertahankan kuantitas yang layak dari setiap item, dengan melakukan perencanaan dan pengendalian sebaik mungkin. Karena bila perencanaan dan pengendaliantidak dikelola dengan baik, perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk


(18)

menjual dan membuat pelanggan kecewa. Akibatnya, perusahaan kehilangan pelanggan pindah dan beralih kepada produk pesaing.

Disini dapat dilihat bahwa jika anggaran disusun dan dilaksanakan secara tepat, maka anggaran akan bermanfaat sebagai alat perencanaan dan pengendalian yang efektif,dalam hal ini untuk mengelola kegiatan penjualan perusahaan.

1.6 Metode Penelitian.

Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deksriptif analitis, yaitu metode yang menggambarkan, memaparkan dan melaporkan suatu gejala yang ada pada waktu penelitian dengan jalan mengumpulkan, menjelaskan dan menganalisis data yang diperoleh pada lokasi penelitian dan selanjutnya dibuat kesimpulan.

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, penulis menggunakan cara pengumpulan sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Merupakan penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan.

Dilakukan dengan cara:

• Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati langsung pada objek yang diteliti.

• Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan tanya jawab secara lisan dengan pihak-pihak yang bersangkutan


(19)

seperti pimpinan atau karyawan perusahaan yang berwenang untuk memberikan data.

• Meneliti dan mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan berkenaan dengan kegiatan penjualan.

2. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dengan membaca dan mempelajari buku-buku referensi, literatur-literatur dan catatan kuliah yang sesuai dengan masalah yang dibahas.

Sedangkan untuk teknik pengolahan data, penulis menggunakan perhitungan matematika. Perhitungan matematika itu dipakai untuk mengolah data mentah sehingga data-data yang diperoleh dalam penelitian dapat menjadi informasi yang berguna dan mudah dimengerti.

1.7 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 16 September 2006. Penelitian ini dilakukan pada PT. Multi Garmentama yang berlokasi di Jl. Kopo Bihbul Raya No. 99 km 6, 7, Bandung.


(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan analisis yang dilakukan oleh penulis dalam menilai peranan anggaran penjualan dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan penjualan pada PT. X, maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Bagi PT. X, anggaran penjualan belum dijadikan sebagai dasar dilakukannya aktivitas-aktivitas lain. PT. X belum memprioritaskan anggaran penjualan sebagai pengendali kegiatan operasional bagi perusahaan. Padahal untuk memperoleh laba maksimum yang salah satunya diperoleh dari aktivitas perusahaan dalam menjual barang, dibutuhkan alat pengendali yaitu anggaran penjualan.

2. Dalam menyusun anggaran penjualan, PT. X hanya mempertimbangkan faktor-faktor internal perusahaan. Padahal faktor-faktor eksternal seperti data, informasi, pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap anggaran penjualan perusahaan.

3. Usaha-usaha yang dilakukan oleh PT. X dalam pencapaian anggaran penjualan, di antaranya PT. X belum sepenuhnya membuat anggaran yang cukup detail. Hal ini ditunjukkan dengan tidak dimasukkannya unsur waktu penjualan produk dalam anggaran penjualan.


(21)

4. Anggaran penjualan sangat berperan dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan penjualan pada PT. X. Anggaran penjualan berfungsi mengendalikan arus kas yang keluar dalam setiap proses kegiatan penjualan agar tidak melebihi dari anggaran yang telah dianggarkan.

5.2 Saran

Berdasarkan kelemahan penyusunan anggaran penjualan yang telah diidentifikasi oleh penulis, maka penulis memberikan saran yang diharapkan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut.

1. Sebaiknya Manajer Departemen Pemasaran PT. X menjadikan anggaran sebagai salah satu pengendali kegiatan operasional bagi perusahaan PT. X juga sebaiknya menjadikan anggaran penjualan sebagai dasar dilakukannya aktivitas-aktivitas lain, dengan mendahulukan penyusunan anggaran penjualan dibandingkan dengan anggaran-anggaran lainnya. Dengan disusunnya anggaran penjualan ini, PT. X dapat mengevaluasi kegiatan operasional penjualannya. Apabila PT. X mengalami kenaikan atau penurunan penjualan maka dapat dicari penyebab terjadinya kenaikan atau penurunan tersebut. 2. Dalam menyusun anggaran penjualan, PT. X sebaiknya mempertimbangkan

faktor-faktor eksternal, antara lain: a. Keadaan persaingan di pasar

b. Posisi perusahaan dalam persaingan c. Tingkat pertumbuhan penduduk d. Tingkat penghasilan masyarakat


(22)

e. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan (demand elasticity), yang terutama akan mempengaruhi dalam merencanakan harga jual dalam anggaran penjualan yang akan disusun f. Agama, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat

g. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan

h. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional

i. Kemajuan teknologi, barang-barang substitusi, selera konsumen dan kemungkinan perubahannya, dan sebagainya

3. Manajer Departemen Pemasaran sebaiknya memuat waktu penjualan produk secara jelas dan terperinci untuk membandingkan kondisi atau hasil yang dicapai dengan target penjualan perusahaan pada periode sebelumnya.

4. Perusahaan sebaiknya melakukan pengujian terhadap pengendalian manajemen untuk mengarahkan atau menjalankan operasi sesuai standar atau tujuan yang diinginkan.


(1)

perusahaan telah dilaksanakan dan apakah terdapat penyimpangan-penyimpangan yang merugikan perusahaan.

Salah satu cara untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian adalah melalui penyusunan anggaran.

Sedangkan dalam buku ”Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat dan Rekayasa”, Mulyadi menyebutkan:

” Anggaran merupakan merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu 1 tahun.”

Menurut Horngren, Foster, dan Datar:

”A budget is the quantitative expression of a proposed plan of action by management for a future time period and is and aid to the coordination and implementation of the plan. It can cover both financial and non financial aspects of these plans and acts as blueprint for the organization to follow in the upcoming period.” (2000, 178)

Penyusunan anggaran pada perusahaan dagang lebih difokuskan pada satuan mata uang daripada unit barang. Hal ini disebabkan karena perusahaan dagang menjual sejumlah barang dagangan dengan jumlah, ukuran, jenis, model dan harga berbeda-beda, sehingga sulit bagi perusahaan dagang apabila menyusun anggaran dalam bentuk unit barang.

Pada perusahaan dagang retail, permintaan pasar sulit untuk diperkirakan secara tepat, kapan dan berapa kuantitas barang yang dibutuhkan. Oleh karena itu manajemen harus mempertahankan kuantitas yang layak dari setiap item, dengan melakukan perencanaan dan pengendalian sebaik mungkin. Karena bila perencanaan dan pengendaliantidak dikelola dengan baik, perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk


(2)

menjual dan membuat pelanggan kecewa. Akibatnya, perusahaan kehilangan pelanggan pindah dan beralih kepada produk pesaing.

Disini dapat dilihat bahwa jika anggaran disusun dan dilaksanakan secara tepat, maka anggaran akan bermanfaat sebagai alat perencanaan dan pengendalian yang efektif,dalam hal ini untuk mengelola kegiatan penjualan perusahaan.

1.6 Metode Penelitian.

Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deksriptif analitis, yaitu metode yang menggambarkan, memaparkan dan melaporkan suatu gejala yang ada pada waktu penelitian dengan jalan mengumpulkan, menjelaskan dan menganalisis data yang diperoleh pada lokasi penelitian dan selanjutnya dibuat kesimpulan.

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, penulis menggunakan cara pengumpulan sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Merupakan penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan.

Dilakukan dengan cara:

• Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati langsung pada objek yang diteliti.


(3)

seperti pimpinan atau karyawan perusahaan yang berwenang untuk memberikan data.

• Meneliti dan mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan berkenaan dengan kegiatan penjualan.

2. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dengan membaca dan mempelajari buku-buku referensi, literatur-literatur dan catatan kuliah yang sesuai dengan masalah yang dibahas.

Sedangkan untuk teknik pengolahan data, penulis menggunakan perhitungan matematika. Perhitungan matematika itu dipakai untuk mengolah data mentah sehingga data-data yang diperoleh dalam penelitian dapat menjadi informasi yang berguna dan mudah dimengerti.

1.7 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 16 September 2006. Penelitian ini dilakukan pada PT. Multi Garmentama yang berlokasi di Jl. Kopo Bihbul Raya No. 99 km 6, 7, Bandung.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan analisis yang dilakukan oleh penulis dalam menilai peranan anggaran penjualan dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan penjualan pada PT. X, maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Bagi PT. X, anggaran penjualan belum dijadikan sebagai dasar dilakukannya aktivitas-aktivitas lain. PT. X belum memprioritaskan anggaran penjualan sebagai pengendali kegiatan operasional bagi perusahaan. Padahal untuk memperoleh laba maksimum yang salah satunya diperoleh dari aktivitas perusahaan dalam menjual barang, dibutuhkan alat pengendali yaitu anggaran penjualan.

2. Dalam menyusun anggaran penjualan, PT. X hanya mempertimbangkan faktor-faktor internal perusahaan. Padahal faktor-faktor eksternal seperti data, informasi, pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap anggaran penjualan perusahaan.

3. Usaha-usaha yang dilakukan oleh PT. X dalam pencapaian anggaran penjualan, di antaranya PT. X belum sepenuhnya membuat anggaran yang cukup detail. Hal ini ditunjukkan dengan tidak dimasukkannya unsur waktu penjualan produk dalam anggaran penjualan.


(5)

4. Anggaran penjualan sangat berperan dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan penjualan pada PT. X. Anggaran penjualan berfungsi mengendalikan arus kas yang keluar dalam setiap proses kegiatan penjualan agar tidak melebihi dari anggaran yang telah dianggarkan.

5.2 Saran

Berdasarkan kelemahan penyusunan anggaran penjualan yang telah diidentifikasi oleh penulis, maka penulis memberikan saran yang diharapkan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut.

1. Sebaiknya Manajer Departemen Pemasaran PT. X menjadikan anggaran sebagai salah satu pengendali kegiatan operasional bagi perusahaan PT. X juga sebaiknya menjadikan anggaran penjualan sebagai dasar dilakukannya aktivitas-aktivitas lain, dengan mendahulukan penyusunan anggaran penjualan dibandingkan dengan anggaran-anggaran lainnya. Dengan disusunnya anggaran penjualan ini, PT. X dapat mengevaluasi kegiatan operasional penjualannya. Apabila PT. X mengalami kenaikan atau penurunan penjualan maka dapat dicari penyebab terjadinya kenaikan atau penurunan tersebut. 2. Dalam menyusun anggaran penjualan, PT. X sebaiknya mempertimbangkan

faktor-faktor eksternal, antara lain: a. Keadaan persaingan di pasar

b. Posisi perusahaan dalam persaingan c. Tingkat pertumbuhan penduduk d. Tingkat penghasilan masyarakat


(6)

e. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan (demand elasticity), yang terutama akan mempengaruhi dalam merencanakan harga jual dalam anggaran penjualan yang akan disusun f. Agama, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat

g. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan

h. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional

i. Kemajuan teknologi, barang-barang substitusi, selera konsumen dan kemungkinan perubahannya, dan sebagainya

3. Manajer Departemen Pemasaran sebaiknya memuat waktu penjualan produk secara jelas dan terperinci untuk membandingkan kondisi atau hasil yang dicapai dengan target penjualan perusahaan pada periode sebelumnya.

4. Perusahaan sebaiknya melakukan pengujian terhadap pengendalian manajemen untuk mengarahkan atau menjalankan operasi sesuai standar atau tujuan yang diinginkan.