Peranan Anggaran Penjualan sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian dalam Usaha Meningkatkan Efektivitas Penjualan (Studi Kasus Pada PT. Dirgantara Indonesia).

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Sales budget can help in the planning and control activities in the company's sales. With the sale of the company's budget to make an early control of the company that is expected to make better decisions to improve sales effectiveness by maximizing the capacity they have. In the preparation of this thesis, the research object under study is the Directorate aerostructure PT. Dirgantara Indonesia is engaged in the sale of aircraft components. The data used are sales and report budget data realizations during the sale period of 2007 to 2011. Techniques of data collection through field research and library research. The data obtained analyzed to determine the role of sales budget as a planning and control tool. PT. Aerospace Indonesia in the planning process is to make the sales budget in the form of sales targets, while for the control of the company to report an annual report. Sales budget as a planning and control of sales at PT. Dirgantara Indonesia is sufficient and is directly related to the increased effectiveness of the company's sales since the company has made an annual sales report to analyze the deviation to allow for follow-up of the irregularities that occurred so that corrective action can be done so that it does not happen again in the future.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Anggaran penjualan dapat membantu dalam proses perencanaan dan pengendalian aktivitas penjualan di perusahaan. Dengan adanya anggaran penjualan maka perusahaan dapat membuat suatu pengawasan dini terhadap perusahaannya sehingga diharapkan dapat membuat keputusan yang lebih baik demi meningkatkan efektivitas penjualannya dengan memaksimalkan kapasitas yang mereka miliki. Dalam penyusunan skripsi ini, objek penelitian yang diteliti adalah Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia yang bergerak dalam bidang penjualan komponen pesawat. Data-data yang digunakan adalah data anggaran penjualan serta laporan realisasinya selama periode penjualan tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Data-data yang diperoleh dilakukan analisa untuk mengetahui peranan anggaran penjualan sebagai alat perencanaan dan pengendalian. PT. Dirgantara Indonesia dalam proses perencanaan yaitu membuat anggaran penjualan berupa target penjualan, sedangkan untuk proses pengendaliannya perusahaan membuat laporan berupa laporan tahunan. Anggaran penjualan sebagai alat perencanaan dan pengendalian penjualan pada PT. Dirgantara Indonesia cukup memadai dan secara langsung berhubungan pada peningkatan efektivitas penjualan perusahaan karena perusahaan telah membuat laporan penjualan tahunan untuk dianalisis penyimpangannya sehingga dapat dilakukan tindak lanjut terhadap penyimpangan yang terjadi sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan agar hal tersebut tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PENGESAHAN………. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………... iii

KATA PENGANTAR……….……. iv

ABSTRACT………..……….. vi

ABSTRAK………..………….. vii

DAFTAR ISI……….……… viii

DAFTAR GAMBAR………..……….. xii

DAFTAR TABEL………...………... xiii

BAB I PENDAHULUAN……….……… 1

1.1 Latar Belakang ...………....……… 1

1.2 Identifikasi Masalah……….……… 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...………. 6

1.4 Kegunaan Penelitian…...……...……… 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS……….……….... 8

2.1 Pengertian Peranan……….………...………... 8

2.2 Anggaran...……….………... 8

2.2.1 Pengertian Anggaran...…………..……… 8


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.2.3 Karakteristik Anggaran...……….. 13

2.2.4 Manfaat Anggaran..………. 15

2.2.5 Keterbatasan Anggaran...……….. 16

2.2.6 Periode Penyusunan Anggaran……….... 17

2.2.7 Pendekatan dalam Proses Penyusunan Anggaran... 19

2.2.8 Hubungan Anggaran dengan Fungsi Manajemen…...…... 20

2.3 Anggaran Penjualan...………....…….. 21

2.3.1 Pengertian Anggaran Penjualan………..…………...……... 21

2.3.2 Tujuan Anggaran Penjualan……...…..………...………. 22

2.3.3 Kegunaan Anggaran Penjualan...………...………… 23

2.3.4 Langkah-langkah Penyusunan Anggaran Penjualan... 24

2.3.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Penjualan……... 25

2.4 Perencanaan dan Pengendalian Penjualan………...……...… 27

2.4.1 Pendekatan untuk Perencanaan Penjualan……...…...….. 28

2.4.2 Analisis Selisih Penjualan………...…..……… 29

2.5 Efektivitas Penjualan………..………….... 30

2.6 Hubungan Anggaran Penjualan dengan Efektivitas……..…...….. 31

2.7 Kerangka Pemikiran……….…………...…… 32

2.8 Hipotesis………...…………..….... 33

BAB III METODE PENELITIAN………..…….. 34

3.1 Objek Penelitian………..………... 34


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

3.1.2 Daerah Pemasaran PT. Dirgantara Indonesia..…………... 37

3.2 Metode Penelitian...………..………. 37

3.2.1 Jenis Penelitian………...……….……….. 38

3.2.2 Populasi dan Sampel………...………..………... 38

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data…………...……..…………... 38

3.2.4 Operasional Variabel………..…... 40

3.2.5 Langkah-langkah Penelitian………..…………... 42

3.2.6 Periode Penelitian………..…... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….... 44

4.1 Hasil Penelitian………..………... 44

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Dirgantara Indonesia... 44

4.1.2 Visi dan Misi PT. Dirgantara Indonesia... 47

4.1.4 Jenis-jenis Anggaran di PT. Dirgantara Indonesia... 47

4.2 Penyusunan Anggaran Penjualan PT. Dirgantara Indonesia... 48

4.2.1 Proses dan Pelaksanaan Penyusunan Anggaran Penjualan PT. Dirgantara Indonesia…...…………. 48

4.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Penjualan PT. Dirgantara Indonesia.…………. 50

4.2.3 Pedoman dalam Penyusunan Anggaran…..…….……….. 51

4.2.4 Periodisasi Anggaran Penjualan PT. Dirgantara Indonesia...……… 52

4.3 Pemanfaatan Anggaran...………... 53


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.3.2 Anggaran Penjualan sebagai Alat Pengendalian... 54

4.4 Pembahasan...………... 60

4.4.1 Penyusunan Anggaran Penjualan yang Memadai...…... 61

4.4.2 Efektivitas Penjualan PT. Dirgantara Indonesia...…….... 65

4.4.3 Peranan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian Dalam Usaha Meningkatkan Efektivitas Penjualan...………... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN……….. 70

5.1 Simpulan………. 70

5.2 Saran………... 72 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Operasional Variabel Independent...………. 41

Tabel II Operasional Variabel Dependent.……….……….... 41

Tabel III Anggaran Penjualan PT. Dirgantara Indonesia.…...………. 53

Tabel IV Realisasi Penjualan PT. Dirgantara Indonesia………... 55


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Justine T Sirait (2006) menyatakan bahwa tujuan utama suatu perusahaan adalah memperoleh keuntungan (laba) dan keuntungan akan diperoleh jika perusahaan menjual barang/jasa dengan harga yang lebih tinggi dari harga pokoknya. M. Nafarin (2007) mengemukakan bahwa laba (income) adalah perbedaan antara pendapatan dengan keseimbangan biaya-biaya dan pengeluaran untuk periode tertentu. Semakin besar penjualan dan semakin efisien biaya, maka akan semakin besar laba yang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus berupaya agar dapat memaksimalkan pendapatan dengan biaya yang seefisien mungkin.

Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan (M. Nafarin, 2007). Perusahaan membutuhkan alat yang dapat membantu manajemen untuk memaksimalkan pendapatan dengan biaya seefisien mungkin, dalam hal ini perusahaan membutuhkan alat bantu manajemen yang disebut anggaran (Justine T Sirait, 2006). Anggaran menurut Hilton (1999) adalah:

“Budget is detail plan express in quantitative term that specifies how

resources will be acquired and used during specified period of time”.

Hal ini menunjukkan bahwa anggaran mempunyai fungsi yang sama seperti fungsi manajemen, seperti yang dinyatakan oleh Narifin (2007):

“Anggaran memiliki fungsi yang sama dengan manajemen, yang meliputi fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan”.


(9)

B A B 1 P E N D A H U L U A N| 2

Universitas Kristen Maranatha Hal tersebut diperjelas oleh Anthony et al. (1998) bahwa “A budget is both planning tool and a control tool”. M. Nafarin(2007) menyatakan bahwa fungsi manajemen dimulai dari fungsi perencanaan (planning), kemudian diadakan pelaksanaan (actualing) dan perencanaan memberikan proses umpan maju dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari; setelah dilakukan pelaksanaan, barulah diadakan pengendalian (controlling) dan pengendalian memberikan proses umpan balik dalam perencanaan, artinya pengendalian melakukan evaluasi dengan cara membandingkan rencana dengan realisasi (apakah pekerjaan sudah dilaksanakan sesuai rencana).

Di dalam menyusun suatu anggaran perusahaan perlu memperhatikan beberapa syarat. Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwa Asri (1996) syarat-syarat tersebut yaitu bahwa anggaran tersebut harus realistis, fleksibel, dan continue. Perencanaan dan pengendalian adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan seperti yang dinyatakan oleh Garison dan Nooren dalam bukunya (2000), yaitu bahwa perencanaan meliputi penentuan sasaran dan penyiapan berbagai anggaran untuk mencapai sasaran tersebut. Pengendalian meliputi langkah-langkah yang dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan kecenderungan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam tahap perencanaan, dan juga untuk memastikan bahwa seluruh bagian organisasi berfungsi sesuai kebijakan organisasi.

Blocher et al. (2007) menyatakan bahwa perusahaan dapat mencapai tujuan yang diharapkan melalui penjualan, oleh karena itu anggaran penjualan sering dianggap sebagai dasar dari seluruh anggaran. Anggaran penjualan (sales budget) menurut Munandar (2001) merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah


(10)

B A B 1 P E N D A H U L U A N| 3

Universitas Kristen Maranatha (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (lokasi) penjualannya.

Blocher et al. (2007) mengemukakan bahwa anggaran dapat digunakan dalam mengukur efektivitas operasi karena anggaran berisi hasil operasi yang diinginkan pada suatu periode dan merupakan titik awal yang umum digunakan dalam mengukur efektivitas. Perbedaan antara hasil aktual yang dicapai dengan anggaran induk mengukur tingkat efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan (goal) dan sasarannya (objective). Dengan demikian dengan adanya anggaran penjualan maka perusahaan dapat membuat suatu pengendalian dini terhadap perusahaannya sehingga diharapkan dapat membuat keputusan yang lebih baik demi meningkatkan efektivitas penjualannya dengan memaksimalkan kapasitas yang mereka miliki. Hampir semua aktivitas perusahaan bermula dari upaya untuk mencapai tujuan penjualan dan pertumbuhan penjualan (Blocher et al, 2007).

Demikian juga berlaku pada PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI) yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan alat transportasi udara, yaitu pesawat terbang. Selain memproduksi pesawat terbang banyak juga produk lain yang dihasilkan seperti, mesin-mesin produksi, autimotif E -car, radar, flight simulator, senjata udara, airport visual database, dan lain-lain. Beberapa tahun terakhir ini terjadi berbagai permasalahan dalam PT. Dirgantara Indonesia, salah satunya permasalahan internal perusahaan, sehubungan dengan kebijakan dari pemerintah mengenai subsidi bagi perusahaan, sehingga saat ini untuk membiayai produksi perusahaan, maka PT. Dirgantara Indonesia harus mandiri. Berdasarkan hal tersebut maka perusahaan mengambil kebijakan, membentuk beberapa satuan usaha, dalam rangka menambah pendapatan bagi perusahaan. Satuan


(11)

B A B 1 P E N D A H U L U A N| 4

Universitas Kristen Maranatha usaha yang dibentuk antara lain: Aerostructure, Integration, Aircraft Service, Teknologi dan Pengembangan, Keuangan dan Administrasi.

Penulis tertarik untuk meneliti pada satuan usaha Aerostructure. Satuan usaha Aerostructure ini bergerak di bidang pembuatan komponen pesawat, perancangan dan pembuatan tool yang terdiri dari beberapa departemen, salah satunya departemen Sales and Marketing. Bagian Sales and Marketing melakukan penjualan produk dari Aerostructure, seperti komponen-komponen pesawat, sparepart, toll, jig manufacturing. Penjualan dilakukan melalui program kontrak kepada customer internal perusahaan seperti Aircraft Integration, Aircraft Service juga pada customer eksternal perusahaan seperti untuk Airliner GMF, pelita air service, lion air, CTRM, dan SMEA Malaysia, CN-235, 212-400 EADS CASSA Spanyol, Korean Airlines, KCG (kosgar) Korea, TNI-AL, PT . Pindad dan lain-lain.

Tabel I

Anggaran Penjualan VS Realisasi Penjualan Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia

No Uraian 2007 2008 2009 2010 2011

1 Anggaran Penjualan

140,128,910 155,732,910 164,909,980 166,455,580 177,711,780 2 Realisasi

Penjualan

145,213,760 165,567,170 144,296,810 170,967,970 190,083,170 3 Variance 5,084,850 9.834,260 -20,613,170 4,512,390 12,371,390

*(Catatan: Dalam juta Rupiah)

Sumber : Departemen Verifikasi dan Anggaran PT. Dirgantara Indonesia

Berdasarkan tabel tersebut dapat terlihat bahwa PT. Dirgantara Indonesia khususya satuan usaha Aerostructure menghadapai permasalahan dalam penurunan realisasi penjualan pada tahun 2009 dari anggaran yang telah direncanakan sebesar Rp. 20.613.170.000.


(12)

B A B 1 P E N D A H U L U A N| 5

Universitas Kristen Maranatha Dengan masuknya berbagai pesaing dari dalam negeri, khususnya luar negeri serta kondisi perekonomian yang masih belum stabil maka anggaran penjualan yang disusun sebaiknya bersifat fleksibel untuk mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi atau situasi sehingga dapat segera dilakukan penyesuaian. Jika terdapat penyimpangan negatif maka diharapkan perusahaan dapat segera melakukan tindakan koreksi. Jika sudah melakukan tindakan koreksi diharapkan sebaiknya tindakan koreksi tersebut ditinjau kembali apakah tindakan yang diambil sudah efektif atau belum. Dengan demikian perusahaan akan mampu mengelola aktivitas perusahaan dengan efektif dalam kegiatan penjualan perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis termotivasi melakukan penelitian dengan judul:

“Peranan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Perncanaaan dan Pengendalian dalam Usaha Meningkatkan Efektivitas Penjualan”

(Studi Kasus pada PT. Dirgantara Indonesia)

1.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang penelitian maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses penyusunan dan pelaksanaan anggaran penjualan pada PT. Dirgantara Indonesia?

2. Seberapa efektif aktivitas penjualan yang telah dilakukan oleh PT. Dirgantara Indonesia?


(13)

B A B 1 P E N D A H U L U A N| 6

Universitas Kristen Maranatha 3. Bagaimana peranan anggaran penjualan sebagai alat perencanaan dan

pengendalian dalam usaha meningkatkan efektivitas kegiatan penjualan pada PT. Dirgantara Indonesia?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, maka maksud dan tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui proses penyusunan dan pelaksanaan anggaran penjualan pada PT. Dirgantara Indonesia.

2. Untuk mengetahui seberapa efektif aktivitas penjualan yang telah dilakukan oleh PT. Dirgantara Indonesia.

3. Untuk mengetahui bagaimana peranan anggaran penjualan sebagai alat perencanaan dan pengendalian dalam usaha meningkatkan efektivitas kegiatan penjualan pada PT. Dirgantara Indonesia.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Penulis

a. Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti ujian Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Kristen Maranatha.

b. Agar lebih memahami pengetahuan teoritis yang diperoleh penulis mengenai anggaran dari literatur/ buku bacaan maupun perkuliahan untuk dibandingkan aplikasinya di perusahaan tempat penulis melakukan penelitian.


(14)

B A B 1 P E N D A H U L U A N| 7

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi Perusahaan

a. Diharapkan dapat memberikan bahan masukan mengenai peranan anggaran penjualan dalam usaha meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan penjualan.

b. Membantu perusahaan dalam pencapaian anggaran penjualan serta sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun anggaran untuk periode berikutnya. 3. Bagi pihak yang memerlukan hasil penelitian ini.

Diharapkan dapat memberikan informasi mengenai peranan anggaran penjualan dan referensi bagi penelitian selanjutnya.


(15)

70 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis pada Direktorat Aerostrucure PT. Dirgantara Indonesia mengenai peranan anggaran penjualansebagai alat perencanaan dan pengendalian dalam meningkatkan efektivitas penjualan maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Direktorat Aerostrucure PT. Dirgantara Indonesia memiliki prosedur penyusunan anggaran penjualan serta menerapkan anggaran tersebut dalam aktivitas penjualan secara memadai. Dengan kata lain penyusunan anggaran penjualan PT. Dirgantara Indonesia sudah memadai karena sudah memenuhi sebagian besar prosedur yang sudah ditetapkan, yaitu:

a. Dalam melakukan penyusunan anggaran penjualan, perusahaan melakukan tindakan menganalisis setiap informasi dan perubahan eksternal yang perlu untuk diantisipasi dan menentukan perencanaan strategik yaitu dengan cara mempertimbangkan rencana jangka panjang perusahaan namun tetap mengarah pada pencapaian tujuan perusahaan. b. Perusahaan melakukan tindakan pengkomunikasian mengenai tujuan

perusahaan dan rencana perusahaan melalui rapat pertemuan tahunan perusahaan, yang dihadiri oleh supervisor, bagian marketing, bagian keuangan dan bagian administrasi dengan dipimpin oleh manajer perusahaan dan hasilnya akan juga dikomunikasikan oleh manajer perusahaan kepada pimpinan perusahaan.


(16)

B A B V S I M P U L A N | 71

Universitas Kristen Maranatha c. Jika usulan anggaran belum disetujui, maka anggaran tersebut akan

dianalisis kembali oleh manajer dengan dibantu oleh supervisor, bagian marketing, bagian keuangan dan administrasi melalui suatu pertemuan untuk dilakukan perbaikan .

d. Jika usulan anggaran tersebut telah disepakati bersama maka usulan anggaran tersebut akan disahkan oleh pimpinan perusahaan sebagai anggaran perusahaan.

2. Aktivitas penjualan Direktorat Aerostrucure PT. Dirgantara Indonesia selama tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 telah disusun dan diterapkan secara efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari terdapatnya proses pengendalian penjualan yang memadai. Proses pengendalian penjualan pada Direktorat Aerostrucure PT. Dirgantara Indonesia sudah efektif, hal ini terlihat dalam:

a. PT. Dirgantara Indonesia menetapkan standar penjualan yang dilakukan oleh manajer melalui anggaran penjualan yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan penjualan untuk mendukung pencapaian target penjualan.

b. PT. Dirgantara Indonesia membandingkan antara realisasi penjualan yang sebenarnya terjadi dengan anggaran penjualan untuk mengetahui apakah realisasi penjualan telah mencapai sasaran penjualan yang telah ditetapkan atau tidak.

c. PT. Dirgantara Indonesia mencari sebab-sebab terjadinya penyimpangan negatif dari anggaran penjualan.


(17)

B A B V S I M P U L A N | 72

Universitas Kristen Maranatha d. Manajer perusahaan melakukan tindakan koreksi yang perlu terhadap

penyimpangan yang terjadi sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan.

3. Berdsasarkan penelitian yang telah dilakuakn maka penulis mengambil kesimpulan bahwa anggaran penjualan yang digunakan oleh PT. Dirgantara Indonesia sudah berperan sebagai alat perencanaan dan pengendalian dalam usaha meningkatkan efektivitas penjualan. Anggaran penjualan telah berperan sebagai alat pengendalian pada PT. Dirgantara Indonesia. Hal tersebut dapat terlihat dalam proses pengendalian penjualan Direktorat Areostructure PT. Dirgantara Indonesia yang sudah efektif, yang dapat terlihat dari cara kerja dalam menjalankan proses pengendalian. Dengan adanya anggaran penjualan yang telah direncanakan dengan cermat, maka akan dapat mengendalikan operasi penjualan perusahaan dengan baik sehingga peningkatan efektivitas penjualan juga dapat tercapai.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Karena kondisi perekonomian sekarang masih belum stabil maka anggaran penjualan perusahaan yang disusun sebaiknya bersifat fleksibel karena jika terjadi perubahan kondisi atau situasi dapat segera dilakukan penyesuaian. 2. Jika terdapat penyimpangan negatif mkaa diharapkan perusahaan dapat


(18)

B A B V S I M P U L A N | 73

Universitas Kristen Maranatha diharapkan sebaiknya tindakan koreksi tersebut ditinjau kembali apakah tindakan yang diambil sudah efektif atau belum.

3. Bagian marketing harus lebih giat dalam mencari peluang-peluang baru dan lebih kreatif dalam menentukan program promosi.

4. Adanya penetapan standar, misalnya standar penjualan agar dapat memberikan arah pelaksanaan yang dikehendaki sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

Saran-saran yang dikemukakan penulis merupakan bagian akhir dari skripsi ini dan diharapkan saran-saran tersebut dapat membantu pihak perusahaan agar dapat meningkatkan efektivitas penjualan.


(19)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N. and Vijay Govindarajan. (2004). Management Control System, Edition, Mc grow Hill International Edition, New York.

Arens A, Randal J. Elder, Mark S. Beasley. (2006). Auditing And Assurance

Services : An Integrated Approach, Edition, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Bastian, Indra (2006). Akuntansi Sektor Publik : Suatu Pengantar, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Carter, William K. and Milton F. Usry. (2002). Cost Accounting, Edition, Thomson Learning, Dame.

Garrison, Ray H. And Erick W, Noreen. (2003). Managerial Accounting, Edition, Mc Graw Hill, New York.

Hansen, Don R; Maryanne M.Mowen; and Liming Guan. (2009). Cost Management and Control. Edition. South-Western Cengage Learning, Ohio.

Hilton, Ronald W. (2008). Managerial Accounting : Creating Value A Dynamic Business Environment, Edition, Mc Graw Hill, New York.

Hongren, Chareles T.; George Foster; Srikant M. Datar; Mdhav Rajan; Christopher Ittnerr. (2009). Cost Accounting : A Managerial Emphasiss, Edition. Prentice-Hall.Inc. New Jersey.

Indriantor, Nur; dan Supomo, Bambang. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta.

Sirait, Justine. (2006). Anggaran Sebagai Alat Bantu bagi Manajemen, PT. Gramedi Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Mc Leod, Raymon and George P. Schell. (2007). Management Information System, Edition, Prentice-Hall, Inc. New Jersey.


(20)

Universitas Kristen Maranatha Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen; Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi

ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Munandar, M. (2000). Budgeting : Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja. Edisi Pertama. STIE, YPKN. Yogyakarta.

Nafarin, M. (2007). Penganggaran Perusahaan. Edisi Ketiga, Cetakan Kedua, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedelapan, CV. Alfabeta, Bandung.

Syahrul dan Afdimizar. (2000). Kamus Akuntansi Dilengkapi dengan Gambar, Tabel, Rumus-Rumus dan Contoh-Contoh Perhitungan, Penerbit Citra Harta Prima, Jakarta.

Welsch, Glenn A.; Ronald W. Hilton; Paul N. Gordon. (1988). Budgeting Profit Planning and Control, Edition, Prentice-Hall, Inc. Ohio.

Wibowo, Singgih. (2007). Pedoman Mengelola Perusahaan Kecil. Edisi Revisi. Seri Industri Kecil, Jakarta.


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis pada Direktorat

Aerostrucure PT. Dirgantara Indonesia mengenai peranan anggaran penjualansebagai alat perencanaan dan pengendalian dalam meningkatkan efektivitas penjualan maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Direktorat Aerostrucure PT. Dirgantara Indonesia memiliki prosedur penyusunan anggaran penjualan serta menerapkan anggaran tersebut dalam aktivitas penjualan secara memadai. Dengan kata lain penyusunan anggaran penjualan PT. Dirgantara Indonesia sudah memadai karena sudah memenuhi sebagian besar prosedur yang sudah ditetapkan, yaitu:

a. Dalam melakukan penyusunan anggaran penjualan, perusahaan melakukan tindakan menganalisis setiap informasi dan perubahan eksternal yang perlu untuk diantisipasi dan menentukan perencanaan strategik yaitu dengan cara mempertimbangkan rencana jangka panjang perusahaan namun tetap mengarah pada pencapaian tujuan perusahaan. b. Perusahaan melakukan tindakan pengkomunikasian mengenai tujuan

perusahaan dan rencana perusahaan melalui rapat pertemuan tahunan perusahaan, yang dihadiri oleh supervisor, bagian marketing, bagian keuangan dan bagian administrasi dengan dipimpin oleh manajer perusahaan dan hasilnya akan juga dikomunikasikan oleh manajer


(2)

B A B V S I M P U L A N | 71

c. Jika usulan anggaran belum disetujui, maka anggaran tersebut akan dianalisis kembali oleh manajer dengan dibantu oleh supervisor, bagian

marketing, bagian keuangan dan administrasi melalui suatu pertemuan untuk dilakukan perbaikan .

d. Jika usulan anggaran tersebut telah disepakati bersama maka usulan anggaran tersebut akan disahkan oleh pimpinan perusahaan sebagai anggaran perusahaan.

2. Aktivitas penjualan Direktorat Aerostrucure PT. Dirgantara Indonesia selama tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 telah disusun dan diterapkan secara efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari terdapatnya proses pengendalian penjualan yang memadai. Proses pengendalian penjualan pada Direktorat Aerostrucure PT. Dirgantara Indonesia sudah efektif, hal ini terlihat dalam:

a. PT. Dirgantara Indonesia menetapkan standar penjualan yang dilakukan oleh manajer melalui anggaran penjualan yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan penjualan untuk mendukung pencapaian target penjualan.

b. PT. Dirgantara Indonesia membandingkan antara realisasi penjualan yang sebenarnya terjadi dengan anggaran penjualan untuk mengetahui apakah realisasi penjualan telah mencapai sasaran penjualan yang telah ditetapkan atau tidak.

c. PT. Dirgantara Indonesia mencari sebab-sebab terjadinya penyimpangan negatif dari anggaran penjualan.


(3)

d. Manajer perusahaan melakukan tindakan koreksi yang perlu terhadap penyimpangan yang terjadi sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan.

3. Berdsasarkan penelitian yang telah dilakuakn maka penulis mengambil kesimpulan bahwa anggaran penjualan yang digunakan oleh PT. Dirgantara Indonesia sudah berperan sebagai alat perencanaan dan pengendalian dalam usaha meningkatkan efektivitas penjualan. Anggaran penjualan telah berperan sebagai alat pengendalian pada PT. Dirgantara Indonesia. Hal tersebut dapat terlihat dalam proses pengendalian penjualan Direktorat

Areostructure PT. Dirgantara Indonesia yang sudah efektif, yang dapat terlihat dari cara kerja dalam menjalankan proses pengendalian. Dengan adanya anggaran penjualan yang telah direncanakan dengan cermat, maka akan dapat mengendalikan operasi penjualan perusahaan dengan baik sehingga peningkatan efektivitas penjualan juga dapat tercapai.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Karena kondisi perekonomian sekarang masih belum stabil maka anggaran penjualan perusahaan yang disusun sebaiknya bersifat fleksibel karena jika terjadi perubahan kondisi atau situasi dapat segera dilakukan penyesuaian. 2. Jika terdapat penyimpangan negatif mkaa diharapkan perusahaan dapat


(4)

B A B V S I M P U L A N | 73

diharapkan sebaiknya tindakan koreksi tersebut ditinjau kembali apakah tindakan yang diambil sudah efektif atau belum.

3. Bagian marketing harus lebih giat dalam mencari peluang-peluang baru dan lebih kreatif dalam menentukan program promosi.

4. Adanya penetapan standar, misalnya standar penjualan agar dapat memberikan arah pelaksanaan yang dikehendaki sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

Saran-saran yang dikemukakan penulis merupakan bagian akhir dari skripsi ini dan diharapkan saran-saran tersebut dapat membantu pihak perusahaan agar dapat meningkatkan efektivitas penjualan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N. and Vijay Govindarajan. (2004). Management Control System, Edition, Mc grow Hill International Edition, New York.

Arens A, Randal J. Elder, Mark S. Beasley. (2006). Auditing And Assurance

Services : An Integrated Approach, Edition, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Bastian, Indra (2006). Akuntansi Sektor Publik : Suatu Pengantar, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Carter, William K. and Milton F. Usry. (2002). Cost Accounting, Edition, Thomson Learning, Dame.

Garrison, Ray H. And Erick W, Noreen. (2003). Managerial Accounting, Edition, Mc Graw Hill, New York.

Hansen, Don R; Maryanne M.Mowen; and Liming Guan. (2009). Cost Management and Control. Edition. South-Western Cengage Learning, Ohio.

Hilton, Ronald W. (2008). Managerial Accounting : Creating Value A Dynamic Business Environment, Edition, Mc Graw Hill, New York.

Hongren, Chareles T.; George Foster; Srikant M. Datar; Mdhav Rajan; Christopher Ittnerr. (2009). Cost Accounting : A Managerial Emphasiss, Edition. Prentice-Hall.Inc. New Jersey.

Indriantor, Nur; dan Supomo, Bambang. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta.

Sirait, Justine. (2006). Anggaran Sebagai Alat Bantu bagi Manajemen, PT. Gramedi Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Mc Leod, Raymon and George P. Schell. (2007). Management Information System,


(6)

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen; Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Munandar, M. (2000). Budgeting : Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja. Edisi Pertama. STIE, YPKN. Yogyakarta.

Nafarin, M. (2007). Penganggaran Perusahaan. Edisi Ketiga, Cetakan Kedua, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedelapan, CV. Alfabeta, Bandung.

Syahrul dan Afdimizar. (2000). Kamus Akuntansi Dilengkapi dengan Gambar, Tabel, Rumus-Rumus dan Contoh-Contoh Perhitungan, Penerbit Citra Harta Prima, Jakarta.

Welsch, Glenn A.; Ronald W. Hilton; Paul N. Gordon. (1988). Budgeting Profit Planning and Control, Edition, Prentice-Hall, Inc. Ohio.

Wibowo, Singgih. (2007). Pedoman Mengelola Perusahaan Kecil. Edisi Revisi. Seri Industri Kecil, Jakarta.