Peranan Anggaran Penjualan Sebagai Salah Satu Alat Perencanaan dan Pengendalian Dalam Upaya Meningkatkan Efektivitas Penjualan (Studi kasus pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk).

(1)

iv

ABSTRAK

Dengan berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat maka persaingan usaha tidak dapat dihindari lagi, baik dalam sektor jasa, industri, maupun perdagangan. Agar dapat berkompetisi, pihak manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mengelola kegiatan usahanya dengan seefektif dan seefesian mungkin agar dapat keuntungan yang optimal. Salah satu komponen penting dalam usaha memperoleh laba yang optimal adalah kegiatan penjualan. Untuk itu usaha perbaikan dan penyempuranaan aktivitas penjualan perlu dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk mencapai tujuannya tersebut. Salah satu alat yang dapat digunakan sebagai alat pengendalian dan perencanaan dalam rangka menilai efektivitas kegiatan penjualan adalah anggaran penjualan. Anggaran penjualan ini dapat digunakan sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan manajemen dalam penegelolaan perusahaan dan sebagai alat perencanaan dan pengendalian kegiatan penjualan di dalam perusahaan.

Dalam skripsi ini, penulis memberikan kesimpulan bahwa penggunaan anggaran penjualan memiliki peranan penting dalam aktivitas perusahaan untuk meningkatkan efektivitas penjualan bagi perusahaan. Penelitian dilakukan pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk dan membatasi masalah pada anggaran penjualan sebagai salah satu alat perencanaan dan pengendalian.. Penyusunan anggaran pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk menggunakan pendekatan partisipatif, dimana terdapat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan, walaupun pada akhirnya keputusan ada ditangan atasan.

Anggaran penjualan memberikan arah dan target yang harus dicapai oleh tenaga penjual yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui seberapa besar pengaruh anggaran penjualan terhadap efektivitas penjualan, pihak manajemen dapat mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan yang terjadi kemudian dianalisis penyebabnya dengan program SPSS apakah penyimpangan itu dari faktor internal atau faktor eksternal. Perusahaan segera melakukan tindak lanjut agar dapat mengantisipasi masalah tersebut dan pengaruhnya terhadap terhadap operasi perusahaan di masa yang akan datang. Kata kunci : Anggaran Penjualan, Efektivitas Penjualan.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR TABEL... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian... 3

1.4 Kegunaan Penelitian... 4

1.5 Rerangka Pemikiran dan Hipotesis... 5

1.6 Metode Penelitian... 8

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 11

2.1 Anggaran... 11

2.1.1 Pengertian Anggaran... 11

2.1.2 Penyusunan dan Fungsi Anggaran... 12

2.1.3 Tujuan Anggaran... 13

2.1.4 Manfaat Anggaran... 14


(3)

ix

2.1.6 Jenis-Jenis Anggaran... 18

2.1.7 Keterbatasan Anggaran... 20

2.1.8 Prosedur Penyusunan Anggaran... 22

2.1.9 Pendekatan Dalam Proses Penyusunan Anggaran... 23

2.1.10 Anggaran Berfungsi dan Bermanfaat Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian... 24

2.1.11 Analisis Selisih Anggaran... 25

2.2 Pengertian Penjualan... 26

2.2.1 Faktor-Faktor Penjualan... 27

2.2.2 Orientasi Penjualan... 28

2.3 Ramalan Penjualan... 28

2.4 Anggaran Penjualan... 29

2.4.1 Pengertian Anggaran Penjualan... 29

2.4.2 Tujuan Penyusunan Anggaran Penjualan... 31

2.4.3 Sasaran Anggaran Penjualan... 32

2.5 Pengertian Perencanaan... 32

2.6 Pengertian Pengendalian... 33

2.7 Peranan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Perencanaan dan Pengendalian Penjualan... 34

2.8 Efektivitas... 34

2.8.1 Pengertian Efektivitas... 34


(4)

BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN... 36

3.1 Objek Penelitian... 36

3.1.1 Sejarah Singkat Perseroan... 36

3.1.2 Bidang Usaha... 37

3.1.3 Lokasi, Bahan Baku dan Mitra Usaha... 39

3.1.4 Distribusi dan Penjualan... 40

3.1.5 Sumber Daya Manusia... 40

3.1.6 Riwayat Permodalan... 42

3.2 Visi dan Misi Perusahaan... 43

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan... 43

3.4 Metoda Penelitian... 46

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data... 47

3.4.2 Langkah-Langkah Penelitian... 48

3.4.3 Teknik Pengolahan Data... 49

3.5 Analisis Regesi... 50

3.5.1 Variabel Bebas dan Variabel Terikat... 50

3.5.2 Analisis Regresi Linier Sederhana... 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………... 52

4.1 Perencanaan Kegiatan Penjualan Pada PT. Ultrajaya... 53

4.2 Jenis-Jenis Anggaran Pada PT. Ultrajaya... 53

4.3 Anggaran Penjualan PT. Ultrajaya Sebagai Alat Perencanaan... 54


(5)

xi

4.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan

Anggaran Penjualan... 57

4.3.3 Periode Anggaran Penjualan... 58

4.3.4 Prosedur Penyusunan Anggaran Penjualan... 58

4.4 Anggaran Penjualan PT. Ultrajaya sebagai Alat Pengendalian... 59

4.4.1 Anggaran Penjualan dan Penjualan Aktual PT. Ultrajaya... 60

4.4.2 Laporan Kinerja Penjualan... 61

4.4.3 Analisis Anggaran Penjualan Terhadap Aktual Penjualan... 69

4.5 Pengaruh Anggaran Penjualan Terhadap Efektivitas Penjualan... 72

4.5.1 Analisis Perhitungan Anggaran Penjualan Terhadap Efektivitas Penjualan... 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 98

5.1 Kesimpulan... 98

5.2 Saran... 100

DAFTAR PUSTAKA


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja... 42 Gambar 3.2 Struktur Organisasi... 44


(7)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Tenaga Kerja... 41

Tabel 4.1 Laporan Kinerja Penjualan Susu Tahun 2004... 62

Tabel 4.2 Laporan Kinerja Penjualan Buavita Tahun 2004... 63

Tabel 4.3 Laporan Kinerja Penjualan Teh Tahun 2004... 64

Tabel 4.4 Laporan Kinerja Penjualan Susu Tahun 2005... 64

Tabel 4.5 Laporan Kinerja Penjualan Buavita Tahun 2005... 65

Tabel 4.6 Laporan Kinerja Penjualan Teh Tahun 2005... 66

Tabel 4.7 Laporan Kinerja Penjualan Susu Tahun 2006... 67

Tabel 4.8 Laporan Kinerja Penjualan Buavita Tahun 2006... 67

Tabel 4.9 Laporan Kinerja Penjualan Buavita Tahun 2006... 68

Tabel 4.10 Laporan Kinerja Tahun 2004... 72

Tabel 4.11 Laporan Kinerja Tahun 2005... 73

Tabel 4.12 Laporan Kinerja Tahun 2006... 74

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Uji Pengaruh Anggaran Penjualan Produk Susu Tahun 2004... 75

Tabel 4.14 ANOVA (b) Produk Susu 2004... 75

Tabel 4.15 Coefficients (a) Produk Susu 2004... 76

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Uji Pengaruh Anggaran Penjualan Produk Buavita Tahun 2004... 77

Tabel 4.17 ANOVA (b) Produk Buavita 2004... 77


(8)

Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Uji Pengaruh Anggaran Penjualan Produk Teh

Tahun 2004... 79 Tabel 4.20 ANOVA (b) Produk Teh 2004... 80 Tabel 4.21 Coefficients (a) Produk Teh 2004... 80 Tabel 4.22 Hasil Perhitungan Uji Pengaruh Anggaran Penjualan Produk Susu

Tahun 2005... 81 Tabel 4.23 ANOVA (b) Produk Susu 2005... 82 Tabel 4.24 Coefficients (a) Produk Susu 2005... 82 Tabel 4.25 Hasil Perhitungan Uji Pengaruh Anggaran Penjualan Produk

Buavita Tahun 2005... 84 Tabel 4.26 ANOVA (b) Produk Buavita 2005... 84 Tabel 4.27 Coefficients (a) Produk Buavita 2005... 85 Tabel 4.28 Hasil Perhitungan Uji Pengaruh Anggaran Penjualan Produk Teh

Tahun 2005... 86 Tabel 4.29 ANOVA (b) Produk Teh 2005... 86 Tabel 4.30 Coefficients (a) Produk Teh 2005... 87 Tabel 4.31 Hasil Perhitungan Uji Pengaruh Anggaran Penjualan Produk Susu

Tahun 2006... 88 Tabel 4.32 ANOVA (b) Produk Susu 2006... 88 Tabel 4.33 Coefficients (a) Produk Susu 2006... 89 Tabel 4.34 Hasil Perhitungan Uji Pengaruh Anggaran Penjualan Produk

Buavita Tahun 2006... 90 Tabel 4.35 ANOVA (b) Produk Buavita 2006... 91


(9)

xv

Tabel 4.36 Coefficients (a) Produk Buavita 2006... 91 Tabel 4.37 Hasil Perhitungan Uji Pengaruh Anggaran Penjualan Produk Teh

Tahun 2006... 92 Tabel 4.38 ANOVA (b) Produk Teh 2006... 93 Tabel 4.39 Coefficients (a) Produk Teh 2006... 93 Tabel 4.40 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Peranan Anggaran

Penjualan dalam Perencanaan dan Pengendalian

Penjualan... . 95


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat seiring dengan perkembangan teknologi membawa pengaruh besar terhadap perkembangan perekonomian di Indonesia. Persaingan usaha yang semakin marak tidak dapat lagi dihindari oleh para pelaku bisnis, baik dalam sektor jasa, industri, maupun perdagangan.

Perusahaan memiliki tujuan untuk menghasilkan produk dan memperoleh laba. Laba diperoleh perusahaan dengan menjual barang atau jasa dengan harga yang lebih tinggi dari harga pokok. Akuntansi manajemen bermanfaat bagi perusahaan untuk menyalurkan informasi kepada manajer sehingga membantu manajer dalam pengambilan keputusan bisnis.

Pimpinan perusahaan sebaiknya membuat perencanaan terlebih dahulu yang mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Tanpa adanya perencanaan, segala kegiatan perusahaan akan tidak menentu arahnya dan perusahaan tidak dapat bekerja secara efisien.

Perencanaan umumnya dianggap sebagai tugas yang paling sulit yang harus dihadapi oleh manajer. Manajer yang kompeten sebaiknya dapat memikirkan keadaan di masa yang akan datang, sehingga dapat membuat suatu perencanaan yang baik bagi perusahaan. Apabila perencanaan dilaksanakan tanpa pengendalian, tidak dapat diketahui apakah perencanaan yang ditetapkan telah


(11)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 2

dilaksanakan dengan baik. Pengendalian berfungsi untuk memastikan bahwa hasil yang dicapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. peningkatan hasil penjualan dapat dicapai dengan perencanaan dan pengendalian terhadap aktivitas penjualan. Perencanaan dan pengendalian tersebut dijabarkan dalam suatu anggaran penjualan.

Penjualan merupakan suatu aspek yang sangat erat kaitannya dengan tujuan peningkatan laba. Karena itulah pihak manajemen dituntut untuk meningkatkan pendapatan dengan cara meningkatkan hasil penjualan. Untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan, suatu perusahaan memerlukan adanya cara yang tepat, sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan. Anggaran merupakan rencana perusahaan yang meliputi jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam satuan nilai uang di masa yang akan datang. Dalam anggaran terdapat tujuan yang ingin dicapai perusahaan dan perencanaan aktivitas yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut. Anggaran juga berguna untuk menilai tingkat keberhasilan suatu aktivitas dan mengendalikan terjadinya penyimpangan-penyimpangan dari tujuan yang telah ditetapkan.

Penulis memilih anggaran penjualan karena anggaran penjualan akan menjadi dasar untuk penyusunan anggaran-anggaran lainnya. Salah satu fungsi dari anggaran penjualan adalah sebagai alat pengendalian penjualan.

PT "Ultrajaya" yang bergerak di bidang perdagangan dan produsen merupakan salah satu perusahaan, dimana perusahaannya bergerak di bidang industri manufaktur. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT "Ultrajaya", dengan judul: ”Peranan Anggaran


(12)

Bab I Pendahuluan 3

Penjualan sebagai Salah Satu Alat Perencanaan dan Pengendalian Dalam Upaya Meningkatkan Efektivitas Penjualan Pada PT. Ultrajaya ”

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah umum yang sering dijumpai dalam kegiatan penjualan adalah apakah kegiatan penjualan tersebut dapat terlaksana sesuai dengan yang telah direncanakan dan apakah perusahaan melakukan pengendalian terhadap penyimpangan atas kegiatan penjualan tersebut. Masalah tersebut dapat diatasi dengan dibuatnya anggaran penjualan. Anggaran Penjualan memiliki peranan yang sangat penting karena dengan adanya anggaran penjualan tersebut, maka seluruh bagian dalam perusahaan tersebut akan memiliki pedoman dalam menjalankan aktivitasnya. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses penyusunan anggaran penjualan yang dilakukan oleh perusahaan?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan? 3. Bagaimana peranan anggaran penjualan sebagai alat perencanaan dan

pengendalian dalam meningkatkan efektivitas penjualan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui proses penyusunan anggaran penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.


(13)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 4

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan.

3. Untuk mengetahui sejauhmana peranan anggaran penjualan bagi manajemen sebagai alat perencanaan dan pengendalian dalam upaya meningkatkan efektivitas penjualan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi dan pengetahuan tambahan bagi pihak manajemen perusahaan didalam melakukan penyusunan anggaran penjualan yang baik serta manfaatnya suatu alat perencanaan dan pengendalian penjualan dalam upaya meningkatkan efektivitas penjualan. 2. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai proses penyusunan anggaran penjualan dan sejauhmana peranan anggaran penjualan dalam meningkatkan efektivitas penjualan.

3. Bagi peneliti lainnya

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi yang bermanfaat sebagai bahan referensi bagi mereka yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai anggaran penjualan.


(14)

Bab I Pendahuluan 5

1.5 Rerangka Pemikiran dan Hipotesis

Pada hakekatnya setiap perusahaaan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Salah satu tujuan pokok dari suatu perusahaan adalah mendapatkan keuntungan atau laba yang optimal. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan laba yang optimal adalah dengan melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian dalam aktivitas perusahaan tersebut.

Menurut Welsch, dkk (2000: 3), perencanaan adalah suatu proses mengembangkan tujuan perusahaan dan memilih kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan tersebut. Proses ini mencakup: (a) penentuan tujuan perusahaan, (b) pengembangan kondisi lingkungan agar tujuan tersebut dapat dicapai, (c) pemilihan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, (d) penentuan langkah-langkah untuk menerjemahkan rencana menjadi kegiatan yang sebenarnya dan (e) melakukan perencanaan kembali untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi. Sedangkan pengendalian adalah suatu proses untuk menjamin terciptanya kinerja yang efisien yang memungkinkan tercapainya tujuan perusahaan. Kegiatan ini mencakup: (a) menetapkan tujuan dan standar, (b) membandingkan kinerja yang diukur dengan tujuan dan standar yang telah ditetapkan, (c) menekankan pencapaian sukses dan upaya untuk memperbaiki kesalahan.

Fungsi perencanaan dan pengendalian berkaitan erat satu sama yang lain. Perencanaan diperlukan untuk menentukan tindakan apa yang harus dilaksanakan dan bagaimana cara melaksanakannya, sedangkan pengendalian diperlukan untuk memastikan hasil yang dicapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.


(15)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 6

Tanpa adanya perencanaan segala kegiatan perusahaan akan tidak menentu arah dan tujuannya, sehingga perusahaan tidak dapat bekerja secara efisien.

Demikian juga bila perencanaan tanpa disertai pengendalian tidak akan berjalan dengan efektif, karena pimpinan perusahaan tidak dapat mengetahui apakah rencana yang telah ditetapkan perusahaan telah dilaksanakan dan apakah terdapat penyimpangan yang dapat merugikan perusahaan. Salah satu cara untuk melaksanakan perencanaan dan pengendalian adalah melalui penyusunan anggaran perusahaan.

Menurut Horngren, Foster, dan Datar (2003, 176) yang dimaksud dengan anggaran adalah pengungkapan perencanaan suatu aktivitas secara kuantitatif dan sebagai suatu alat bantu untuk koordinasi dan pelaksanaan rencana tersebut. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan perencanaan yang memadai, anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah, serta target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di masa yang akan datang.

Anggaran periode sekarang dan realisasinya dapat digunakan untuk membantu penyusunan anggaran periode berikutnya. Perusahaan juga perlu merencanakan jumlah pendapatan yang diperkirakan akan diterima dan biaya yang diperkirakan akan dikeluarkan, agar laba yang diharapkan dapat optimal dan realistis. Rencana pendapatan dapat dijabarkan dalam suatu anggaran penjualan yang di dalamnya meliputi target volume penjualan dan rencana harga jualnya.

Perusahaan yang menggunakan anggaran penjualan sangat menunjang pelaksanaan penjualan, sehingga aktivitas penjualan memiliki arah yang jelas. Anggaran penjualan pada perusahaan merupakan salah satu fungsi yang berperan


(16)

Bab I Pendahuluan 7

dalam perencanaan dan pengendalian pada penjualan. Dengan adanya anggaran penjualan maka seluruh bagian dalam perusahaan memiliki pedoman dalam menjalankan aktivitasnya. Mulai dari merencanakan tingkat persediaan yang sebaiknya untuk memenuhi permintaan pasar sampai masalah dana dan investasi untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

Anggaran penjualan juga dapat digunakan untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan dari tujuan yang semula yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dillihat dari perbandingan penjualan aktual dengan tingkat penjualan yang dianggarkan, bila terjadi penyimpangan yang materiil, dapat ditelusuri sebab-sebab penyimpangan tersebut. Sehingga periode berikutnya perusahaan dapat membuat rencana dengan lebih baik lagi. Pengungkapan penyimpangan yang absolut tidak selalu memuaskan oleh sebab itu penyimpangan juga sebaiknya ditetapkan dalam bentuk yang relatif, artinya sebagai sebuah presentase dari jumlah yang dianggarkan atau direncanakan.

Penyimpangan yang terjadi dapat dianalisis dan diketahui penyebab terjadinya, apakah faktor eksternal yang merupakan hal-hal di luar jangkauan perusahaan, contohnya kondisi ekonomi, peraturan pemerintah yang ketat atau faktor internal yang dapat diperbaiki oleh perusahaan. Tindakan koreksi atas penyimpangan ini digunakan sebagai feedback yang sangat diperlukan bagi manajemen sebagai dasar perencanaan kembali, sehingga dapat dibuat anggaran yang lebih baik untuk periode yang akan datang. Feedback pada anggaran merupakan informasi yang diperoleh setelah aktivitas selesai dilakukan dengan membandingkan hasil kinerja aktual dengan anggaran.


(17)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 8

Anggaran penjualan yang ada pada perusahaan terdiri dari perkiraan penjualan suatu produk pada tingkat harga tertentu. Perkiraan ini ditentukan berdasarkan analisis hasil penjualan masa lalu dibandingkan dengan keadaan sekarang. Anggaran penjualan merupakan dasar bagi penyusunan anggaran lainnya dalam menjalankan seluruh operasi perusahaan. Oleh karena itu proses dan pelaksanaan penyusunan anggaran penjualan menentukan keberhasilan perusahaan.

Berdasarkan yang telah dikemukakan tersebut, maka penulis merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Penggunaan anggaran penjualan dalam aktivitas perusahaan sebagai alat perencanaan dan pengendalian penjualan akan meningkatkan efektivitas penjualan.

1.6 Metoda Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metoda penelitian berupa analisis deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menyusunnya, selanjutnya melakukan analisis serta interpretasi atas data tersebut sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti.

Untuk memperoleh informasi dalam skripsi ini, penulis melakukan penelitian-penelitian baik untuk mendapatkan data praktis maupun teoritis melalui:


(18)

Bab I Pendahuluan 9

a. Penelitian lapangan (Field Research)

Di dalam metode ini penulis melakukan penelitian secara langsung pada perusahaan yang diteliti untuk memperoleh data sekunder dan dapat mengamati secara jelas kondisi yang ada pada perusahaan tersebut. Cara yang digunakan antara lain:

¾ Wawancara

Peneliti melakukan tanya jawab dengan staf, karyawan, serta pihak manajemen perusahaan untuk memperoleh data yang akurat secara langsung.

¾ Pengamatan (Observasi)

Peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap pelaksanaan aktivitas di perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

b. Studi kepustakaan (library research)

Dengan cara membaca dan mempelajari catatan kuliah, buku-buku, artikel-artikel, jurnal-jurnal, serta bahan referensi lainnya yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti.

c. Uji Statistik

Dalam penelitian ini, rumus uji statistik yang digunakan yaitu regresi linier sederhana. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variable independent dengan satu variable dependent. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :


(19)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 10

Dimana :

Y = Subyek dalam variablel dependent (efektivitas penjualan) yang diprediksikan.

a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan).

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variable dependent yang didasarkan pada variable independent. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan. X = Subjek pada variable independent (anggaran penjualan) yang mempunyai

nilai tertentu.

Pengujian hipotesis penelitian :

H0 = Anggaran penjualan tidak mempunyai pengaruh terhadap efektivitas penjualan.

H1 = Anggaran penjualan mempunyai pengaruh terhadap efektivitas penjualan.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada sebuah perusahaan yang bemama PT “Ultrajaya.” Perusahaan tersebut berlokasi di JI.. Raya Cimareme No.131 Bandung. Penelitian ini direncanakan akan dimulai pada bulan September 2007 sampai dengan Desember 2007.


(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk, maka penulis menarik keputusan bahwa anggaran penjualan pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk telah berperan sebagai alat perencanaan dan pengendalian penjualan, hal tersebut ditunjang dengan alasan sebagai berikut: 1. Untuk menunjang pelaksanaan penjualan, PT. Ultrajaya Milk Industry &

Trading Company Tbk telah merencanakan penjualan dengan menetapkan anggaran penjualan yang disusun dalam periode satu tahun dan dibagi menjadi anggaran selama dua belas bulan.

2. Penetapan anggaran penjualan yang telah dilakukan oleh PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk didasarkan pada data realisasi/aktual penjualan pada tahun sebelumnya, meskipun dalam pelaksanaannya sering kali terjadi hal-hal diluar kendali perusahaan.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan anggaran adalah faktor-faktor intern dan ekstern.

4. PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk menggunakan pendekatan partisipatif untuk menyusun anggaran penjualan, dimana para manajer dari tiap-tiap department memberikan usulan kepada manajer puncak,


(21)

BAB V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 99

dan setelah melhat pertimbangan-pertimbangan tertentu maka oleh manajer puncaklah besar anggaran ditentukan.

5. PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk telah menggunakan anggaran penjualan sebagai alat pengendalian penjualan dengan cara mengadakan evaluasi dan analisis terhadap realisasi penjualan setiap tahunnya, dan kemudian dilakukan tindak lanjut untuk mengatasi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

Walaupun anggaran penjualan PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk telah berperan sebagai alat perencanaan dan pengendalian penjualan, masih terdapat kelemahan-kelemahan yang terjadi, antara lain:

1. Kurangnya aktivitas promosi sehingga ada beberapa produk dari PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk yang kurang dikenal oleh masyarakat. 2. perencanaan yang dilakukan oleh PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading

Company Tbk merupakan perencanaan jangka pendek, sehingga kurang memperhatikan masa depan perusahaan.

3. Kurang adanya analisis yang baik dan orientasi ke depan yang baik, sehingga kurang peka terhadap perubahan yang terjadi.

4. Selisih yang menguntungkan tidak dianalisis, sehingga penyimpangan yang terjadi untuk selisih yang menguntungkan seringkali diabaikan.

5. kurangnya data acuan sebagai bahan evaluasi yang kerap kali dilakukan ketika menganalisis penyimpangan-penyimpangan anggaran yang terjadi.


(22)

BAB V Kesimpulan dan Saran 100

Saran

Dari kesimpulan diatas, maka penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat berguna bagi perusahaan untuk meningkatkan peranan anggaran penjualan sebagai alat perencanaan dan pengendalian penjualan, antara lain: 1. Sebaiknya PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk lebih giat

dalam mempromosikan setiap produk-produk yang dihasilkan, sehingga setiap produk yang dihasilan PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk lebih dikenal oleh masyarakat luas baik secara kualitas dan kuantitasnya. 2. Sebaiknya PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk membuat

perencanaan jangka panjang, yang didukung oleh operasi jangka pendek dengan memperhatikan pula kebijakan-kebijakan pemerintah.

3. Sebaiknya PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk meningkatkan kemampuan analisis yang baik dan beorientasi ke depan untuk mencermati perubahan yang terjadi, baik itu perubahan mengenai kondisi perekonomian Indonesia, kondisi keamanan yang terjadi, kebijakan pemerintah maupun kondisi persaingan di pasar.

4. Sebaiknya selisih yang dianalisis tidak hanya selisih yang merugikan saja, sebab pada dasarnya tetap saja terjadi penyimpangan, bahkan ada kemungkinan anggaran yang ditetapkan terlalu rendah sehingga terjadi penyimpangan.

5. Sebaiknya PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk lebih lagi mencari data acuan untuk menetukan berapa besar anggaran yang akan


(23)

BAB V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 101

ditentukan, sehingga setiap anggaran yang ditetapkan merupakan hasil pengolahan data yang diharapkan meningkatkan efektifitas dari penjualan.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan., dan Asri, Marwan. 2003. Anggaran Perusahaan. Edisi 2003/2004. Yogyakarta: BPFE.

Anthony, Robert N., and Govindarajan, Vijay. 2003. Management Control System. 11 edition. New York: McGraw Hill, Inc. th

Carter, W. K., and Milton, Usry F. 2002. Cost Accounting. 13th ed. Cinninnati, ohio: Dame Thomson Learning.

Garrison, R. H., and Noreen, Eric W. 2003. Managerial Accounting. 10th edition. New York: The McGrow Hill Companies, Inc.

Hansen, D. R., and Mowen, Maryanne M. 2005. Management Accounting. 6th edition. Cincinnati, Ohio: South Western College Publishing, Co.

Hilton, Ronald W. 2002. Managerial Accounting. th

4 edition. New Jersey: McGraw Hill, Inc.

Horngren, Charles T., Foster, George, and Datar, Srikant. 2003. Cost Accounting: A Managerial Emphasis. 11 edition. Englewood Cliffs, New Jersey: th Prentice Hall, Inc.

Lamb, Charles W., Hair, Joseph F., and Mcdaniel, Carl. 2001. Pemasaran. Edisi pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Mcleod, R., and Schell, G. 2001. Management Information Systems. 8th edition. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep Manfaat dan Rekayasa. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.

Munandar, M. 2000. Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian, Pengawasan Kerja. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE.

Rue, L. W. 2000. Management: Skills and Application. Edisi 9. Mc Graw Hill, Inc.

Welsch, Glenn A., Hilton, Ronald W., and Gordon, Paul N. 2000. Budget Profit Planning and Control. 6th edition. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall, Inc.


(1)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 10

Dimana :

Y = Subyek dalam variablel dependent (efektivitas penjualan) yang diprediksikan.

a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan).

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variable dependent yang didasarkan pada variable independent. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan. X = Subjek pada variable independent (anggaran penjualan) yang mempunyai

nilai tertentu.

Pengujian hipotesis penelitian :

H0 = Anggaran penjualan tidak mempunyai pengaruh terhadap efektivitas penjualan.

H1 = Anggaran penjualan mempunyai pengaruh terhadap efektivitas penjualan.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada sebuah perusahaan yang bemama PT “Ultrajaya.” Perusahaan tersebut berlokasi di JI.. Raya Cimareme No.131 Bandung. Penelitian ini direncanakan akan dimulai pada bulan September 2007 sampai dengan Desember 2007.


(2)

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk, maka penulis menarik keputusan bahwa anggaran penjualan pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk telah berperan sebagai alat perencanaan dan pengendalian penjualan, hal tersebut ditunjang dengan alasan sebagai berikut: 1. Untuk menunjang pelaksanaan penjualan, PT. Ultrajaya Milk Industry &

Trading Company Tbk telah merencanakan penjualan dengan menetapkan anggaran penjualan yang disusun dalam periode satu tahun dan dibagi menjadi anggaran selama dua belas bulan.

2. Penetapan anggaran penjualan yang telah dilakukan oleh PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk didasarkan pada data realisasi/aktual penjualan pada tahun sebelumnya, meskipun dalam pelaksanaannya sering kali terjadi hal-hal diluar kendali perusahaan.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan anggaran adalah faktor-faktor intern dan ekstern.

4. PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk menggunakan pendekatan partisipatif untuk menyusun anggaran penjualan, dimana para


(3)

BAB V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 99

dan setelah melhat pertimbangan-pertimbangan tertentu maka oleh manajer puncaklah besar anggaran ditentukan.

5. PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk telah menggunakan anggaran penjualan sebagai alat pengendalian penjualan dengan cara mengadakan evaluasi dan analisis terhadap realisasi penjualan setiap tahunnya, dan kemudian dilakukan tindak lanjut untuk mengatasi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

Walaupun anggaran penjualan PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk telah berperan sebagai alat perencanaan dan pengendalian penjualan, masih terdapat kelemahan-kelemahan yang terjadi, antara lain:

1. Kurangnya aktivitas promosi sehingga ada beberapa produk dari PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk yang kurang dikenal oleh masyarakat. 2. perencanaan yang dilakukan oleh PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading

Company Tbk merupakan perencanaan jangka pendek, sehingga kurang memperhatikan masa depan perusahaan.

3. Kurang adanya analisis yang baik dan orientasi ke depan yang baik, sehingga kurang peka terhadap perubahan yang terjadi.

4. Selisih yang menguntungkan tidak dianalisis, sehingga penyimpangan yang terjadi untuk selisih yang menguntungkan seringkali diabaikan.

5. kurangnya data acuan sebagai bahan evaluasi yang kerap kali dilakukan ketika menganalisis penyimpangan-penyimpangan anggaran yang terjadi.


(4)

Saran

Dari kesimpulan diatas, maka penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat berguna bagi perusahaan untuk meningkatkan peranan anggaran penjualan sebagai alat perencanaan dan pengendalian penjualan, antara lain: 1. Sebaiknya PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk lebih giat

dalam mempromosikan setiap produk-produk yang dihasilkan, sehingga setiap produk yang dihasilan PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk lebih dikenal oleh masyarakat luas baik secara kualitas dan kuantitasnya. 2. Sebaiknya PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk membuat

perencanaan jangka panjang, yang didukung oleh operasi jangka pendek dengan memperhatikan pula kebijakan-kebijakan pemerintah.

3. Sebaiknya PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk meningkatkan kemampuan analisis yang baik dan beorientasi ke depan untuk mencermati perubahan yang terjadi, baik itu perubahan mengenai kondisi perekonomian Indonesia, kondisi keamanan yang terjadi, kebijakan pemerintah maupun kondisi persaingan di pasar.

4. Sebaiknya selisih yang dianalisis tidak hanya selisih yang merugikan saja, sebab pada dasarnya tetap saja terjadi penyimpangan, bahkan ada kemungkinan anggaran yang ditetapkan terlalu rendah sehingga terjadi penyimpangan.


(5)

BAB V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 101

ditentukan, sehingga setiap anggaran yang ditetapkan merupakan hasil pengolahan data yang diharapkan meningkatkan efektifitas dari penjualan.


(6)

2003/2004. Yogyakarta: BPFE.

Anthony, Robert N., and Govindarajan, Vijay. 2003. Management Control System. 11 edition. New York: McGraw Hill, Inc. th

Carter, W. K., and Milton, Usry F. 2002. Cost Accounting. 13th ed. Cinninnati, ohio: Dame Thomson Learning.

Garrison, R. H., and Noreen, Eric W. 2003. Managerial Accounting. 10th edition. New York: The McGrow Hill Companies, Inc.

Hansen, D. R., and Mowen, Maryanne M. 2005. Management Accounting. 6th edition. Cincinnati, Ohio: South Western College Publishing, Co.

Hilton, Ronald W. 2002. Managerial Accounting. th

4 edition. New Jersey: McGraw Hill, Inc.

Horngren, Charles T., Foster, George, and Datar, Srikant. 2003. Cost Accounting: A Managerial Emphasis. 11 edition. Englewood Cliffs, New Jersey: th Prentice Hall, Inc.

Lamb, Charles W., Hair, Joseph F., and Mcdaniel, Carl. 2001. Pemasaran. Edisi pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Mcleod, R., and Schell, G. 2001. Management Information Systems. 8th edition. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep Manfaat dan Rekayasa. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.

Munandar, M. 2000. Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian, Pengawasan Kerja. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE.

Rue, L. W. 2000. Management: Skills and Application. Edisi 9. Mc Graw Hill, Inc.