Pengaruh Pemeriksaan Intern Terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Kas (Studi Kasus pada PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.).

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Kas merupakan harta perusahaan yang paling likuid yang dapat digunakan dan diubah bentuk menjadi asset lain. Oleh karena sifatnya yang paling likuid, jika tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan penyalahgunaan atau penyelewengan, baik di sengaja maupun yang tidak disengaja yang akan merugikan perusahaan. Untuk itu diperlukan pemeriksaan intern yang efektif yang dapat membantu manajemen dalam menciptakan pengendalian intern yang efektif sehingga perusahaan mempunyai keyakinan bahwa pengendalian intern yang dilakukan secara efektif dapat mencapai sasaran dan tujuan perusahaan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan

pemeriksaan intern, bagaimana pengendalian intern kas serta untuk mengetahui pengaruh pemeriksaan intern terhadap efektivitas pengendalian intern kas. Oleh karena itu penulis mengambil satu judul skripsi yaitu “Pengaruh Pemeriksaan Intern Terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Kas”. Penulis mengambil satu hipotesis bahwa internal auditor berperan secara signifikan dalam meningkatkan kinerja perusahaan.

Yang menjadi objek penelitian ini adalah PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Jl. Raya Cimareme No.131, Padalarang, Kabupaten Bandung.

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dan penelitian verifikatif. Dua variabel yang diuji adalah pemeriksaan intern dengan efektivitas pengendalian intern kas. Penulis mencoba menyusun, mengolah, menganalisis serta menginterpretasikan fakta yang didapat untuk menjawab dan mengetahui bagaimana pengaruh pemeriksaan intern terhadap efektivitas pengendalian intern kas. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara dan observasi.

Hipotesis yang digunakan adalah “pemeriksaan intern berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas pengendalian intern kas”.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, menunjukkan derajat koefisien korelasi

antara pengaruh pemeriksaan intern dan efektivitas pengendalian intern kas sebesar 0,658 dengan taraf nyata 0,05 karena nilai Sig (0,000) < á berdasarkan aturan pengambilan keputusan yang diambil adalah menerima HA dan menolak Ho, hal ini

berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara pemeriksaan intern terhadap efektivitas pengendalian intern kas.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pemeriksaan intern terhadap efektivitas pengendalian intern kas. Hal ini dapat terlihat dengan adanya pemeriksaan intern yang memadai dan pengendalian intern kas yang efektif. Dengan adanya pemeriksaan intern, pengendalian yang ada akan berjalan dengan efektif dan tujuan perusahaan akan tercapai.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR BAGAN ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

1.5 Rerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 4

1.6 Metode Penelitian ... 12

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemeriksaan Intern ... 14

2.1.1 Pengertian Pemeriksaan ... 15


(3)

Universitas Kristen Maranatha

2.1.3 Tujuan, Ruang Lingkup dan Fungsi Pemeriksaan Intern ... 19

2.1.4 Kualifikasi Pemeriksaan Intern ... 20

2.1.5 Wewenang dan Tanggung Jawab Pemeriksa Intern ... 21

2.1.6 Independensi Pemeriksa Intern ... 22

2.1.7 Pelaksanaan Pemeriksaan Intern ... 24

2.1.7.1 Program Pemeriksaan ... 24

2.1.7.2 Laporan Hasil Pemeriksaan Intern ... 25

2.1.7.3 Tindak Lanjut atas Laporan Hasil Pemeriksaan Intern ... 28

2.2 Pengertian Efektivitas ... 29

2.3 Pengertian Pengendalian Intern ... 30

2.3.1 Tujuan Pengendalian Intern ... 31

2.3.2 Komponen Pengendalian Intern ... 31

2.3.3 Keterbatasan Pengendalian Intern ... 39

2.4 Pengendalian Intern Kas ... 39

2.4.1 Pengertian Kas ... 39

2.4.2 Macam-Macam Kas ... 40

2.4.3 Pengelolaan Kas ... 43

2.4.4 Pengujian Substantif Terhadap Saldo Kas ... 50

2.5 Pengaruh Pemeriksaan Intern Terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Kas ... 52


(4)

Universitas Kristen Maranatha BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ... 55

3.1.1 Bidang Usaha ... 56

3.1.2 Lokasi, Bahan Baku dan Mitra Usaha ... 56

3.1.3 Distribusi dan Penjualan ... 57

3.1.4 Sumber Daya Manusia ... 58

3.1.5 Riwayat Permodalan ... 58

3.1.6 Visi dan Misi Perusahaan ... 59

3.2 Uraian Tugas dan Struktur Organisasi ...59

3.3 Metoda Penelitian ... 67

3.3.1 Desain Penelitian ... 67

3.3.2 Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel ... 67

3.3.3 Populasi ... 70

3.3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 70

3.3.4.1 Sumber Data ... 70

3.3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 71

3.3.5 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 73

3.3.5.1 Penetapan Hipotesis ... 73

3.3.5.2 Pemilihan Tes Statistik ... 74


(5)

Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 78

4.1.1 Pemeriksaan Intern pada PT. Ultrajaya ... 78

4.1.2 Standar Profesional Pemeriksaan Intern pada PT. Ultrajaya ..83

4.1.3 Proses Pemeriksaan pada PT. Ultrajaya ... 84

4.1.4 Wewenang dan Tanggung Jawab Pemeriksaan Intern pada PT. Ultrajaya ... 90

4.1.4.1 Wewenang Pemeriksaan Intern ... 90

4.1.4.2 Tanggung Jawab Pemeriksaan Intern ... 91

4.1.5 Ruang Lingkup Pemeriksaan Intern pada PT. Ultrajaya ... 93

4.1.6 Pengendalian Intern Kas pada PT. Ultrajaya ... 93

4.2 Pembahasan 4.2.1 Tabulasi Responden ...100

4.3 Pengujian Hipotesis...104

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 105

5.2 Saran ... 108

DAFTAR PUSTAKA SURAT PERNYATAAN LAMPIRAN


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Model Operasionalisasi Variabel ... 69 Tabel 3.2 Jumlah Populasi PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. 70


(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Rerangka Pemikiran ... 11 Bagan 3.1 Struktur Organisasi ...66


(8)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian


(9)

(10)

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PEMERIKSAAN INTERN TERHADAP

EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN KAS


(11)

KUESIONER

Dengan hormat,

Dalam rangka penyusunan skripsi di Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi program Strata-1 di Universitas Kristen Maranatha, saya bermaksud mengadakan penelitian mengenai Pengaruh Pemeriksaan Intern Terhadap Pengendalian Intern Kas Pada PT.Ultrajaya. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon bantuan Bapak/Ibu untuk memberikan pendapatnya dengan menjawab pernyataan-pernyataan dalam kuesioner yang tersedia. Jika Bapak/Ibu berkeberatan mencantumkan nama, maka pertanyaan nomor 1 boleh dikosongkan.

I. Identitas pribadi

1. Nama : 2. Jabatan : 3. Jenis Kelamin : 4. Lama Bekerja :

II. Berilah tanda check list ( • ) pada kolom jawaban SS, S, RR, T S, ST S yang telah

disediakan sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu selama bekerja dan bertugas di PT. Ultrajaya.

Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju

RR : Ragu-Ragu TS : Tidak Setuju


(12)

Pemeriksaan Intern

No. Pernyataan SS S RR TS STS Independensi

1. Pemeriksa Intern memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam struktur organisasi.

2. Pemeriksa Intern mendapat wewenang dari pimpinan perusahaan.

3. Pemeriksa Intern merupakan bagian yang terpisah dari kegiatan operasional perusahaan. 4. Pemeriksa Intern bertanggung jawab langsung

kepada pimpinan tertinggi perusahaan.

5. Pemeriksa Intern dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya mempertahankan sikap mental independen.

Kecakapan Profesional

6. Pemeriksa Intern memiliki kemampuan untuk menganalisis kasus yang ada.

7. Pemeriksa Intern memiliki latar belakang pendidikan dan kecakapan profesional yang memadai dalam akuntansi dan audit.

8. Pemeriksa Intern selalu meningkatkan keahlian dan keterampilan yang dimilikinya.

Perencanaan dan Program Pemeriksaan

9. Sebelum melakukan pemeriksaan terlebih dahulu selalu dilakukan perencanaan pemeriksaan.


(13)

No. Pernyataan SS S RR TS STS

10. Pelaksanaan perencanaan pemeriksaan dilaksanakan jauh sebelum pemeriksaan dilakukan.

11. Pemeriksa Intern membuat program pemeriksaan sebelum melaksanakan pekerjaan pemeriksaan.

12. Dalam program pemeriksaan dijelaskan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai.

Laporan Hasil Pemeriksaan

13. Pemeriksa Intern setiap menyelesaikan tugas pemeriksaan selalu disusun laporan hasil pemeriksaan.

14. Pemeriksa Intern melaksanakan pemeriksaan untuk memastikan bahwa semua aktifitas telah dicatat dengan baik.

15. Hasil pemeriksaan yang diperoleh Pemeriksa Intern dilaporkan kepada pimpinan tertinggi perusahaan.

16. Pemeriksa Intern menyajikan laporan hasil pemeriksaan tersebut selalu tepat pada waktu yang ditentukan.

Tindak Lanjut Pemeriksaan Intern

17. Laporan dikeluarkan setelah pemeriksaan selesai.

18. Manajemen bagian pemeriksaan intern mengeluarkan surat penugasan kepada personil yang akan melakukan pemeriksaan 19. Manajemen bagian pemeriksaan intern

menetapkan kebijakan dan prosedur bagian pemeriksaan intern.

20. Laporan pemeriksaan dapat memberikan arah bagi manajemen untuk mengambil keputusan.


(14)

Pengendalian Intern

No. Pernyataan SS S RR TS STS Tujuan Audit

21. Selalu dilakukan rekonsiliasi atas rekening bank.

(Keberadaan)

22. Akuntan mencatat penerimaan tunai dan merekonsiliasi rekening bank secara independen.

(Keberadaan)

23. Selalu membandingkan saldo awal dan akhir kas menurut bank yang tercantum di dalam rekonsiliasi bank dengan saldo awal dan akhir yang tercantum di dalam rekening koran bank.

(Kelengkapan)

24. Rekening koran di rekonsiliasi dan

di-review secara independen.

(Akurasi)

25. Penerimaan kas yang dicatat disetor dan dicatat pada nilai yang diterima.

(Akurasi)

26. Pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas dilakukan setiap hari.

(Tepat Waktu)

27. Pemeriksa selalu menguji pengeluaran kas sebelum dan sesudah akhir tahun untuk meyakinkan bahwa transaksi di catat pada periode yang tepat.

(Tepat Waktu)

28. Terdapat verifikasi intern atas klasifikasi penerimaan kas.


(15)

No. Pernyataan SS S RR TS STS

29. Akuntan setiap bulan melaporkan berkas induk piutang yang telah disesuaikan dengan buku besar.

(Posting dan Pengikhtisaran) Pengujian Ketidakberesan

30. Seluruh penerimaan kas yang tercatat langsung disetorkan ke akun bank klien. 31. Semua setoran di bank dicatat di dalam

pembukuan perusahaan.

32. Semua jumlah yang dibayar oleh bank telah dicatat.

Pengendalian Intern Atas Kas

33. Terdapat pemisahan antara fungsi penerimaan dan pengeluaran kas

34. Ada batasan atas jumlah kas kecil yang

ter-cover oleh pihak asuransi untuk mencegah kerugian perusahaan.

35. Selalu dilakukan review periodik atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas.

36. Tanggal pembukuan pengeluaran dan penerimaan kas untuk setiap transfer bank harus berada dalam tahun fiskal yang sama. 37. Penetapan saldo kas kecil selalu dilakukan

oleh pejabat yang berwenang.

38. Formulir-formulir yang berhubungan dengan penerimaan maupun pengeluaran kas memiliki nomor urut yang telah dinomori sebelumnya.


(16)

No. Pernyataan SS S RR TS STS

39. Bukti-bukti pengeluaran kas kecil yang dipertanggungjawabkan, harus ada otorisasi dari pejabat yang berwenang.

40. Bukti-bukti pengeluaran kas kecil yang sudah digunakan diserahkan dan di filling

kepada kasir untuk mencegah penggunaannya kembali.


(17)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha untuk semakin maju lebih efektif. Semakin maju dunia usaha dan semakin berhasilnya perusahaan, membuat aktivitas dan struktur organisasi perusahaan menjadi kompleks. Hal ini menimbulkan masalah bagi manajemen untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Keadaan ini menyebabkan perusahaan membutuhkan pengelolaan dan pengendalian intern yang memadai. Berkembangnya perusahaan menyebabkan manajemen harus dapat meningkatkan fungsi pengendalian, karena ruang lingkup yang harus dikendalikan semakin luas dan kompleks. Semua perusahaan memerlukan fungsi pemeriksaan intern. Pengendalian yang dilakukan harus efektif, sehingga dapat membantu manajemen dalam menjaga keamanan harta milik perusahaan, dapat dipercayanya laporan keuangan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi serta mendorong ditaatinya setiap kebijakan yang telah ditetapkan.

Salah satu aktivitas penting perusahaan yang harus dapat perhatian khusus adalah pengendalian kas, sehingga kas merupakan salah satu perkiraan yang penting bagi perusahaan dan paling tinggi likuiditasnya. Oleh karena itu, jika kas tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan penyalahgunaan atau penyelewenangan baik disengaja maupun tidak disengaja yang akan merugikan perusahaan.


(18)

Universitas Kristen Maranatha 2

Kas dibutuhkan oleh setiap perusahan untuk menjalankan operasi perusahaan sehari-hari karena kas merupakan harta perusahaan yang paling likuid yang dapat digunakan dan diubah bentuknya menjadi asset lain. Kas merupakan pos akuntansi yang paling penting karena sebagian besar transaksi menyangkut dan berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan perkiraan kas. Oleh karena itu sifatnya yang likuid, kas mengandung risiko yang tinggi untuk disalahgunakan atau diselewengkan. Simpulan dari uraian di atas dapat dicapai dengan adanya pengendalian intern yang bertujuan mengamankan aktiva perusahaan, memeriksa kecermatan, dan dapat dipercayanya data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasi dan ditaatinya kebijakan yang telah ditetapkan pimpinan. Pencapaian tujuan ini, perusahaan memerlukan pemeriksaan intern perusahaan untuk menganalisis risiko bisnis yang dihadapi agar diperoleh hasil yang efektif, efisien, dan ekonomis, memberikan rekomendasi, saran dan bimbingan serta yang berhubungan dengan aktivitas yang diperiksanya. Pemeriksaan intern dilakukan antara lain melalui review keandalan informasi, ketaatan didalam perusahaan yang telah ditetapkan, review alat pengaman harta penggunaan sumber-sumber serta review program yang dilaksanakan.

Pemeriksaan intern harus mempunyai kedudukan khusus dalam struktur organisasi perusahaan agar pemeriksaan internal terbebas dan objektif dalam

me-review dan menilai berbagai kerja sistem, prosedur dan catatan perusahaan. Oleh karena itu, pemeriksaan intern harus dilakukan oleh seorang yang bebas dari pengaruh departemen atau bagian-bagian yang diperiksanya. Jadi pemeriksaan intern merupakan fungsi staf atau merupakan wewenang langsung terhadap bagian yang


(19)

Universitas Kristen Maranatha 3

diperiksanya. Apabila pemeriksaan intern terhadap kas dapat dilaksanakan secara efektif, akan meningkatkan pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas. Berdasar uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penilaian tentang pemerikaan intern yang merupakan salah satu bagian dari pengendalian intern pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mengambil judul untuk penulisan skripsi yaitu :

”Pengaruh Pemeriksaan Intern Terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Kas Pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk”.

1.2 Identifikasi Masalah

Untuk memperjelas dan mempertegas masalah yang akan dibahas sesuai dengan identifikasi, penulis membatasi masalah sesuai dengan judul, sehingga penelitian ini menjadi lebih terarah. Adapun masalah yang akan dibahas adalah: 1. Bagaimana pelaksanaan pemeriksaan intern pada PT. Ultrajaya.

2. Bagaimana pelaksanaan pengendalian intern kas pada PT. Ultrajaya.

3. Bagaimana pengaruh pemeriksaan intern terhadap efektivitas pengendalian intern kas pada PT. Ultrajaya.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pemeriksaan intern pada PT. Ultrajaya. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian intern kas pada PT. Ultrajaya.


(20)

Universitas Kristen Maranatha 4

3. Untuk mengetahui pengaruh pemeriksaan intern terhadap efektivitas pengendalian intern kas pada PT. Ultrajaya.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Pengembangan Ilmu

Dapat memahami secara mendalam mengenai pengaruh pemeriksaan intern terhadap efektivitas pengendalian intern perusahaan, serta diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan.

2. Perusahaan

Diharapkan hasil penelitian bermanfaat sebagai bahan masukan secara teori mengenai pelaksanaan pemeriksaan intern atas pengendalian intern kas dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang akan diambil.

3. Bagi peneliti.

Sebagai sumber informasi bagi para peneliti yang ingin mengembangkan penelitian yang relevan lebih lanjut.

1.5 Rerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Dengan bertambah besarnya institusi diikuti dengan bertambah kompleks dan luasnya ruang lingkup struktur organisasi menimbulkan masalah-masalah baru yang lebih rumit. Salah satu kesulitan yang di alami oleh manajemen adalah dalam hal


(21)

Universitas Kristen Maranatha 5

melakukan pengawasan secara langsung atas kegiatan institusi, karena dengan semakin luasnya ruang lingkup yang harus dikendalikan, akan dirasakan adanya kesulitan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dari pihak manajemen itu sendiri.

Untuk mengatasi masalah tersebut, manajemen memerlukan suatu alat bantu untuk melakukan pengendalian intern yang memadai, oleh karena itu diperlukan suatu pengendalian intern yang memadai.

Pengertian pengendalian intern menurut Messier, Glover dan Prawitt dalam buku Auditing Services & Assurance (2006:250):

”Pengendalian intern (internal control) adalah suatu proses – yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel entitas lainnya – yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (1) keandalan pelaporan keuangan, (2) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (3) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.”

Dari pengertian pengendalian intern diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode serta ukuran-ukuran yang di koordinasikan untuk mencapai tujuan yang hendaknya dicapai oleh suatu pengendalian intern karena pengertian pengendalian intern tersebut menekankan pada tujuan, bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem sehingga pengertian tersebut berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah informasi secara manual, dengan mesin pembukuan maupun dengan komputer.


(22)

Universitas Kristen Maranatha 6

Arens, Elder dan Beasley mengemukakan lima jenis aktivitas pengendalian spesifik dalam bukunya Auditing dan Pelayanan Verifikasi: Pendekatan Terpadu (2003:406), yaitu:

1. Pemisahan kewajiban yang memadai

2. Otorisasi yang sesuai dari transaksi dan aktivitas 3. Dokumen dan catatan yang memadai

4. Pengendalian fisik atas aset dan catatan 5. Pemeriksaan independen atas penampilan.

Kas merupakan salah satu unsur terpenting dalam laporan keuangan karena keterlibatannya dalam setiap transaksi perusahaan. Oleh karena itu sifatnya yang paling likuid dan semua transaksi dalam perusahaan pada akhirnya akan menyangkut kas, transaksi ini perlu mendapat perhatian dan pengendalian yang cukup baik. Berdasarkan uraian diatas, jelaslah bahwa pemeriksaan intern merupakan bagian dari fungsi pengendalian. Keterlibatan pemeriksaan intern dalam aktivitas manajemen adalah membantu mengevaluasi dan menguji sistem pengendalian secara objektif.

Pemeriksaan intern yang memadai sebagai bagian dari pengendalian intern sangat diperlukan untuk dapat mengelola kas secara baik. Apabila staf pemeriksaan intern berjalan dengan baik, laporan hasil pemeriksaan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak manajemen untuk melaksanakan tindakan yang lebih lanjut. Untuk tercapainya hasil tersebut, pemeriksaan intern harus memadai.


(23)

Universitas Kristen Maranatha 7

Menurut Warren, Reeve dan Fees dalam bukunya Accounting (2005:362) yang dimaksud dengan kas adalah:

”Kas (cash) meliputi koin, uang kertas, cek, wesel ( money order atau kiriman uang melalui pos yang lazim berbentuk draft bank atau cek bank, hal ini untuk selanjutnya diistilahkan dengan wesel), dan uang yang disimpan di bank yang dapat ditarik tanpa pembatasan dari bank bersangkutan. Lazimnya, kas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diterima bank untuk Anda setorkan ke rekening bank Anda.”

Kas merupakan aktiva perusahaan yang paling likuid dibandingkan aktiva lainnya. Sebagian besar transaksi berhubungan baik dengan atau tidak langsung dengan perkiraan kas. Sehingga kas ini sangat mudah sekali untuk diselewengkan atau disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, oleh karena itu perlu adanya pengendalian yang baik terhadap kas perusahaan.

Kegunaan yang diperoleh dari suatu pengendalian intern yang berfungsi dengan baik terhadap kelemahan manusia adalah hal yang sangat penting. Pelaksanaan pemeriksaan dan pemeriksaan kembali yang harus dilakukan dalam suatu pengendalian intern yang memadai itu akan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan atau usaha penggelapan.

Untuk menjaga agar pengendalian intern benar-benar efektif dan agar manusia sebagai pelaksananya bertindak sesuai dengan yang telah ditetapkan, perangkat lain yang merupakan salah satu unsur pengendalian intern adalah pemeriksaan intern yang berfungsi mengadakan penelitian, penilaian dan pengukuran atas sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.


(24)

Universitas Kristen Maranatha 8

Fungsi pemeriksaan intern selain memeriksa efektivitas pengendalian intern perusahaan, juga melakukan penilaian atas kecukupan serta kualitas pelaksanaan dari pengendalian intern tersebut.

Pengertian pemeriksaan intern menurut Akmal dalam bukunya Pemeriksaan Intern (2006:3) sebagai berikut:

”Pemeriksaan intern adalah aktivitas pengujian yang memberikan keandalan/jaminan yang independen, dan obyektif serta aktivitas konsultasi yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan melakukan perbaikan terhadap operasi organisasi.”

Aktivitas tersebut membantu organsiasi dalam mencapai tujuannya dengan pendekatan yang sistematis, disiplin untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan keefektifan manajemen risiko, pengendalian dan proses yang jujur, bersih dan baik. Fungsi pemeriksaan intern ini, meliputi:

1. Menilai kelayakan dan efisiensi suatu prosedur.

2. Melakukan verifikasi dan analisis data yang dihasilkan oleh sistem akuntansi. 3. Melakukan verifikasi, ketaatan terhadap prosedur dan kebijakan-kebijakan yang

ditetapkan.

4. Melakukan fungsi perlindungan untuk menemukan dan mencegah penggelapan, ketidak jujuran atau kecurangan.

5. Melatih dan memberi bantuan yang diperlukan oleh karyawan perusahaan.

6. Memberikan jasa-jasa lainnya, termasuk penyelidikan khusus dan membantu pihak luar seperti kantor akuntan atau konsultan lainnya.


(25)

Universitas Kristen Maranatha 9

Untuk dapat melaksanakan fungsi pemeriksaan intern secara memadai, perlu dipenuhi unsur pemeriksaan intern sebagai berikut:

1. Independensi pemeriksaan intern 2. Kecakapan profesional

3. Program pemeriksaan yang memadai 4. Laporan pemeriksaan yang memadai 5. Tindak lanjut pemeriksaan intern.

Menurut Akmal dalam bukunya Pemeriksaan Intern (2006:10) tanggung jawab Pemeriksa Intern adalah sebagai berikut:

”Tanggung jawab pemeriksa intern adalah memberikan rekomendasi atau saran-saran kepada pimpinan berdasarkan pemeriksaan atau jasa konsultasi, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan pemeriksaan, dan mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan dengan hasil yang terbaik.”

Perhatian utama dalam pemeriksaan kas pada umumnya ditujukan pada ketepatan (accuracy) dan keakuratan (validity) atas transaksi-transaksi kas dan saldonya. Hal tersebut akan memberi gambaran tentang kondisi peneriman kas dan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian, yang akan berguna dalam pengendalian intern dan prosedur-prosedur pemeriksaan.

Atas uraian-uraian yang telah di kemukakan mengenai sifat kas yang penting dan rawan bagi perusahaan, struktur pengendalian intern dapat membantu manajemen serta hakekat pemeriksaan intern sebagai unsur dari suatu pengendalian intern yang


(26)

Universitas Kristen Maranatha 10

memadai, maka peneliti dalam penelitian ini mengajukan hipotesis kerja sebagai berikut:

”Pemeriksaan Intern Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Kas”


(27)

Universitas Kristen Maranatha 11

Paradigma penelitian yang menunjukkan pengaruh variabel ”x” yaitu pemeriksaan intern terhadap variabel ”y” yaitu efektivitas pengendalian intern kas, yang mendasari penelitian ini tergambar seperti di bawah ini.

Bagan 1 Rerangka Pemikiran Bag.SPI & Keuangan

1. Tujuan Pemeriksaan: - Keberadaan - Kelengkapan - Akurasi - Tepat waktu - Klasifikasi

- Posting dan pengikhtisaran 2. Pengujian Ketidakberesan 3. Pengendalian Intern Atas Kas Kuesioner

Pengaruh Pemeriksaan Intern Terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Kas

Pemeriksaan Intern

Aktivitas pengujian yang memberikan keandalan/jaminan yang independen, dan obyektif serta aktivitas konsultasi yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan melakukan perbaikan terhadap operasi organisasi.

(Akmal)

Efektivitas Pengendalian Intern Kas

Suatu proses - yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel entitas lainnya – yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. (Messier/Glover/Prawitt)

1. Independensi pemeriksaan intern 2. Kecakapan profesional

3. Perencanaan dan program pemeriksaan

4. Laporan pemeriksaan yang memadai

5. Tindak lanjut pemeriksaan intern

Hipotesa

Ha : pemeriksaan intern berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas pengendalian intern kas Ho : pemeriksaan intern tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas pengendalian intern kas


(28)

Universitas Kristen Maranatha 12

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi dengan meneliti tentang persepsi dari para auditor internal dan juga pada bagian keuangan, untuk memberikan persepsi sejauah mana pemeriksaan intern dan pengaruhnya terhadap efektivitas pengendalian kas. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan bagaimana pengaruh pemeriksaan intern terhadap efektivitas pengendalian intern kas. Adapun teknik penelitian dalam rangka pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah melalui : 1. Tinjauan kepustakaan

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara:

- Literatur perusahaan untuk mendapatkan data primer dengan jalan meminta data yang diperlukan yang akhirnya menganalisis data tersebut.

- Studi pustaka yang dilakukan dengan jalan membaca, mempelajari, dan membandingkan literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas sebagai landasan teoritis dalam pemecahan masalah.

2. Tinjauan Lapangan

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara:

- Observasi, yaitu pengamatan secara langsung terhadap perusahaan yang dijadikan objek penelitian.

- Wawancara, yaitu penulis mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan bagian yang terkait dengan perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.


(29)

Universitas Kristen Maranatha 13

- Kuesioner untuk mengetahui persepsi dari auditor internal dan bagian keuangan mengenai pemeriksaan intern terhadap efektivitas pengendalian intern kas.

- Alat ujinya adalah uji statistik, yang digunakan adalah analisis korelasi Rank Spearman, dengan menggunakan SPSS 13, sedangkan unit analisis pada penelitian ini adalah karyawan pada bagian audit intern dan bagian keuangan dan akuntansi PT.Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. dengan mengambil keseluruhan populasi yang ada sebanyak 40 responden.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam menyusun laporan ini penulis mengadakan penelitian di PT. Ultrajaya Jl. Raya Cimareme No.131, Padalarang, Kabupaten Bandung. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan September sampai dengan bulan Desember.


(30)

Universitas Kristen Maranatha

106

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. serta didukung oleh teori yang ada, maka penulis dapat mengambil simpulan dari judul “Pengaruh Pemeriksaan Intern Terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Kas” adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pemeriksaan intern di PT Ultrajaya sudah memadai, simpulan ini didukung bahwa :

a. Kedudukan pemeriksaan intern dalam struktur organisasi telah ditetapkan sedemikian rupa, sehingga terpisah dari fungsi operasional utama perusahaan. Hal ini memungkinkan pemeriksa intern untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara independen.

b. Pemeriksa intern memiliki kecakapan profesional, pengalaman yang memadai, wewenang yang cukup untuk menjamin luasnya pemeriksaan, serta kesempatan untuk meningkatkan kecakapan profesional yang dimilikinya.

c. Adanya program pemeriksaan yang dibuat, sehingga dapat digunakan untuk mencapai tujuan pemeriksaan yang diharapkan.


(31)

Universitas Kristen Maranatha

107

d. Adanya laporan hasil pemeriksaan yang dikomunikasikan dan didistribusikan serta memastikan apakah tindakan perbaikan telah dilakukan oleh auditee dan apakah tindakan tersebut dapat membantu pencapaian hasil yang diinginkan.

2. Pengendalian intern kas pada PT. Ultrajaya telah dilaksanakan dengan efektif yang dapat dilihat dari:

a. Struktur organisasi menggambarkan adanya pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang jelas serta pemisahan fungsi kas, pencatatan dan pengawasan.

b. Penggunaan catatan dan dokumen yang memadai.

c. Adanya administrasi kas yang mencakup pencatatan dan pengawasan secara fisik.

d. Adanya pengawasan yang dilakukan oleh pemeriksa intern.

3. Setelah dilakukan analisis ternyata pemeriksaan intern berpengaruh secara siginifikan terhadap efektivitas pengendalian intern kas. Hal ini diperkuat dengan pengujian hipotesis yang menunjukkan derajat koefisien korelasi antara pemeriksaan intern dengan efektivitas pengendalian intern kas adalah sebesar 0,658. Nilai Sig 2-tailed menunjukan angka sebesar 0,000 dan á yang

ditetapkan diawal adalah 0,05 oleh karena itu berdasarkan aturan pengambilan keputusan karena Sig 2-tailed < á maka keputusan yang diambil adalah


(32)

Universitas Kristen Maranatha

108

Pemeriksa intern melaksanakan pemeriksaan untuk mempelajari, memeriksa, menguji dan mengevaluasi keefektifan pengendalian intern kas perusahaan sehingga mendorong tercapainya tujuan pengendalian intern kas dalam hal sebagai berikut:

a. Dihasilkan laporan keuangan mengenai kas yang handal.

Adanya aktivitas pemeriksaan intern dilingkungan perusahaan, dengan mendorong seluruh personil dalam perusahaan untuk mematuhi efektivitas dan efisiensi operasi penerimaan dan pengeluaran kas, telah meningkatkan keandalan data akuntansi mengenai kas dan mendorong terciptanya pencatatan data akuntansi mengenai kas yang akurat dan mendorong dihasilkannya laporan yang tepat waktu sehingga bermanfaat bagi pihak manajemen untuk pengambilan keputusan. b. Efektivitas dan efisiensi operasi kas perusahaan.

Adanya aktivitas pemeriksaan intern di lingkungan perusahaan dapat meningkatkan keamanan kas baik dari segi fisik kasnya maupun catatan sehingga aktivitas kas menjadi lebih efektif dan efisien.

c. Ditaatinya peraturan dan kebijakan mengenai kas yang ditetapkan oleh pimpinan.

Adanya aktivitas pemeriksaan intern di lingkungan perusahaan mendorong seluruh personil dalam perusahaan, terutama personil bidang keuangan untuk lebih mentaati kebijakan mengenai kas yang ditetapkan oleh pimpinan perusahaan.


(33)

Universitas Kristen Maranatha

109

5.2 Saran-Saran

Setelah penulis melakukan penelitian dan menarik simpulan mengenai pengaruh pemeriksaan intern terhadap efektivitas pengendalian intern kas, maka penulis ingin memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Pada bagian keuangan, keakuratan dalam melaksanakan pekerjaan agar dipertahankan, karena bagian keuangan adalah bagian yang sangat signifikan sehingga bila terjadi sedikit saja kesalahan maka akan mempengaruhi kebijakan pimpinan dalam mengambil keputusan.

2. Manajemen tetap bertindak tegas terhadap rekomendasi yang diberikan oleh pemeriksa intern, dengan catatan rekomendasi yang berisi saran tersebut cukup logis, beralasan, objektif dan dapat dilaksanakan.


(34)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Elder and Beasley, 2003, Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach, Ninth Edition, New Jersey : Prentice Hall Inc.

Arens, Elder and Beasley, 2006, Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach, Eleventh Edition, New Jersey : Prentice Hall Inc.

Arens, Elder dan Beasley, 2003, Auditing dan Pelayanan Verifikasi: Pendekatan Terpadu, Edisi Kesembilan, Jakarta : Penerbit PT INDEKS Kelompok Gramedia.

Akmal, 2006, Pemeriksaan Intern (Internal Audit), Penerbit PT INDEKS Kelompok Gramedia.

Agoes, Sukrisno, 2004, Auditing (Pemeriksaan Akuntan), Edisi Ketiga, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Hiro Tugiman, 2002, Audit Internal, Bandung : Penerbit Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA).

Hiro Tugiman, 2006, Audit Internal, Bandung.

Henry Simamora, 2002, Auditing, Jilid I, Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2001, Standar Profesional Akuntan Publik, Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Jalaluddin Rakhmat, 2005, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung : Penerbit PT.Remaja Rosdakarya.

Mulyadi, 2002, Auditing, Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Messier, Glover dan Prawitt, 2005, Auditing & Assurance Services, Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Messier, Glover dan Prawitt, 2006, Auditing & Assurance Services, Jakarta : Penerbit Salemba Empat.


(35)

Universitas Kristen Maranatha

Suryabrata, Sumadi, 2005, Metodologi Penelitian, Jakarta : Penerbit Raja Grafindo Persada.

Strawser, 2001, Auditing: Theory and Practice, Ninth Edition, USA : Dame. Sawyer, 2005, Internal Auditing, Edisi Kelima, Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Warren, Reeve dan Fees, 2005, Accounting, Edisi 21, Jakarta : Penerbit Salemba Empat.


(1)

Universitas Kristen Maranatha 106

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. serta didukung oleh teori yang ada, maka penulis dapat mengambil simpulan dari judul “Pengaruh Pemeriksaan Intern Terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Kas” adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pemeriksaan intern di PT Ultrajaya sudah memadai, simpulan ini didukung bahwa :

a. Kedudukan pemeriksaan intern dalam struktur organisasi telah ditetapkan sedemikian rupa, sehingga terpisah dari fungsi operasional utama perusahaan. Hal ini memungkinkan pemeriksa intern untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara independen.

b. Pemeriksa intern memiliki kecakapan profesional, pengalaman yang memadai, wewenang yang cukup untuk menjamin luasnya pemeriksaan, serta kesempatan untuk meningkatkan kecakapan profesional yang dimilikinya.

c. Adanya program pemeriksaan yang dibuat, sehingga dapat digunakan untuk mencapai tujuan pemeriksaan yang diharapkan.


(2)

Universitas Kristen Maranatha 107

d. Adanya laporan hasil pemeriksaan yang dikomunikasikan dan didistribusikan serta memastikan apakah tindakan perbaikan telah dilakukan oleh auditee dan apakah tindakan tersebut dapat membantu pencapaian hasil yang diinginkan.

2. Pengendalian intern kas pada PT. Ultrajaya telah dilaksanakan dengan efektif yang dapat dilihat dari:

a. Struktur organisasi menggambarkan adanya pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang jelas serta pemisahan fungsi kas, pencatatan dan pengawasan.

b. Penggunaan catatan dan dokumen yang memadai.

c. Adanya administrasi kas yang mencakup pencatatan dan pengawasan secara fisik.

d. Adanya pengawasan yang dilakukan oleh pemeriksa intern.

3. Setelah dilakukan analisis ternyata pemeriksaan intern berpengaruh secara siginifikan terhadap efektivitas pengendalian intern kas. Hal ini diperkuat dengan pengujian hipotesis yang menunjukkan derajat koefisien korelasi antara pemeriksaan intern dengan efektivitas pengendalian intern kas adalah sebesar 0,658. Nilai Sig 2-tailed menunjukan angka sebesar 0,000 dan á yang ditetapkan diawal adalah 0,05 oleh karena itu berdasarkan aturan pengambilan keputusan karena Sig 2-tailed < á maka keputusan yang diambil adalah menerima HA dan menolak Ho. Simpulan ini juga didukung bahwa:


(3)

Universitas Kristen Maranatha 108

Pemeriksa intern melaksanakan pemeriksaan untuk mempelajari, memeriksa, menguji dan mengevaluasi keefektifan pengendalian intern kas perusahaan sehingga mendorong tercapainya tujuan pengendalian intern kas dalam hal sebagai berikut:

a. Dihasilkan laporan keuangan mengenai kas yang handal.

Adanya aktivitas pemeriksaan intern dilingkungan perusahaan, dengan mendorong seluruh personil dalam perusahaan untuk mematuhi efektivitas dan efisiensi operasi penerimaan dan pengeluaran kas, telah meningkatkan keandalan data akuntansi mengenai kas dan mendorong terciptanya pencatatan data akuntansi mengenai kas yang akurat dan mendorong dihasilkannya laporan yang tepat waktu sehingga bermanfaat bagi pihak manajemen untuk pengambilan keputusan. b. Efektivitas dan efisiensi operasi kas perusahaan.

Adanya aktivitas pemeriksaan intern di lingkungan perusahaan dapat meningkatkan keamanan kas baik dari segi fisik kasnya maupun catatan sehingga aktivitas kas menjadi lebih efektif dan efisien.

c. Ditaatinya peraturan dan kebijakan mengenai kas yang ditetapkan oleh pimpinan.

Adanya aktivitas pemeriksaan intern di lingkungan perusahaan mendorong seluruh personil dalam perusahaan, terutama personil bidang keuangan untuk lebih mentaati kebijakan mengenai kas yang ditetapkan oleh pimpinan perusahaan.


(4)

Universitas Kristen Maranatha 109

5.2 Saran-Saran

Setelah penulis melakukan penelitian dan menarik simpulan mengenai pengaruh pemeriksaan intern terhadap efektivitas pengendalian intern kas, maka penulis ingin memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Pada bagian keuangan, keakuratan dalam melaksanakan pekerjaan agar dipertahankan, karena bagian keuangan adalah bagian yang sangat signifikan sehingga bila terjadi sedikit saja kesalahan maka akan mempengaruhi kebijakan pimpinan dalam mengambil keputusan.

2. Manajemen tetap bertindak tegas terhadap rekomendasi yang diberikan oleh pemeriksa intern, dengan catatan rekomendasi yang berisi saran tersebut cukup logis, beralasan, objektif dan dapat dilaksanakan.


(5)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Arens, Elder and Beasley, 2003, Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach, Ninth Edition, New Jersey : Prentice Hall Inc.

Arens, Elder and Beasley, 2006, Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach, Eleventh Edition, New Jersey : Prentice Hall Inc.

Arens, Elder dan Beasley, 2003, Auditing dan Pelayanan Verifikasi: Pendekatan

Terpadu, Edisi Kesembilan, Jakarta : Penerbit PT INDEKS Kelompok

Gramedia.

Akmal, 2006, Pemeriksaan Intern (Internal Audit), Penerbit PT INDEKS Kelompok Gramedia.

Agoes, Sukrisno, 2004, Auditing (Pemeriksaan Akuntan), Edisi Ketiga, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Hiro Tugiman, 2002, Audit Internal, Bandung : Penerbit Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA).

Hiro Tugiman, 2006, Audit Internal, Bandung.

Henry Simamora, 2002, Auditing, Jilid I, Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2001, Standar Profesional Akuntan Publik, Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Jalaluddin Rakhmat, 2005, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung : Penerbit PT.Remaja Rosdakarya.

Mulyadi, 2002, Auditing, Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Messier, Glover dan Prawitt, 2005, Auditing & Assurance Services, Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Messier, Glover dan Prawitt, 2006, Auditing & Assurance Services, Jakarta : Penerbit Salemba Empat.


(6)

Universitas Kristen Maranatha Suryabrata, Sumadi, 2005, Metodologi Penelitian, Jakarta : Penerbit Raja Grafindo Persada.

Strawser, 2001, Auditing: Theory and Practice, Ninth Edition, USA : Dame. Sawyer, 2005, Internal Auditing, Edisi Kelima, Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Warren, Reeve dan Fees, 2005, Accounting, Edisi 21, Jakarta : Penerbit Salemba Empat.