Laporan Proposal Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Banua - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Banua.

(1)

LAPORAN KK DAMPINGAN KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

Desa/Kelurahan : Banua Kecamatan : Kintamani Kabupaten/Kota : Bangli

Nama Mahasiswa : Vilasinee Ari Hara Kumar

NIM : 1002005192

Fakultas/PS : Kedokteraan

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS UDAYANA


(2)

ii | P a g e

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka kami:

Nama Mahasiswa : Vilasinee Ari Hara Kumar No. Mahasiswa : 1002005192

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan kami selama di lokasi KKN PPM

Desa Banua, 25 Augustus 2016 Menyetujui,

Dosen Pendamping Lapangan

Desa Banua Kepala Keluarga KK Dampingan

(..Drs.Ketut..Jayanegara, M.Si..) ( I Nyoman Puter ) Mengetahui,

Kepala Desa Banua


(3)

iii | P a g e

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat karunia-Nya, Laporan ini dapat saya selesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini. Ucapan terimakasih saya berikan kepada:

1. Drs. KetutJayanegara, M.Si selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memeberi penjelasan dan pengarahan yang dapat membantu dalam penyelesaian laporan.

2. I Ketut Tileh selaku Kepala Desa Banua beserta jajarannya yang telah memberikan izin dan selalu mendukung program KKN – PPM yang saya laksanakan.

3. Masyarakat Desa Banua khususnya keluarga Bapak I Nyoman Puter yang senantiasa terbuka menerima kunjungan saya.

4. Semua teman-teman mahasiswa kelompok KKN-PPM Desa Banua.

Penulis menyadari tulisan ini jauh dari sempurna, oleh Karena itu segala bentuk kritikan dan saran dari pembaca sangat diharapkan penulis demi kesempurnaan tulisan ini.

Sekardadi, 25 Augustus 2016


(4)

iv | P a g e

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Pengesahan ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

BAB I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN... 1

Profil Keluarga Dampingan ... 5

Ekonomi Keluarga Dampingan ... 8

BAB II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 9

Permasalahan Keluarga ... 9

Masalah Prioritas ... 10

BAB III. USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 11

Program ... 11

Jadwal Kegiatan ... 13

BAB IV. PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN ... 14

Pelaksanaan ... 14

Hasil ... 14

Kendala Pendampingan ... 15

BAB V. PENUTUP ... 16

Simpulan ... 16

Rekomendasi ... 16


(5)

(6)

Page | 1 BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana periode XIII tahun 2016 merupakan salah satu bentuk perwujudan pelaksanaan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian mahasiswa di masyarakat secara langsung. Diharapkan dengan adanya KKN-PPM ini, mahasiswa dapat meningkatkan rasa empati dan kepedulian terhadap permasalahan masyarakat ekonomi lemah dan mampu untuk memberdayakan mereka, sehingga nantinya mereka dapat menolong diri mereka sendiri.

Salah satu program unggulan dari Kuliah Kerja Nyata Universitas Udayana (KKN-PPM) Universitas Udayana adalah program pendampingan keluarga (PPK). PPK merupakan program non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Setiap mahasiswa peserta KKN-PPM mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga pra sejahtera (Pra-KS). Program ini bertujuan untuk menggali potensi yang dimiliki oleh keluarga RTM maupun keluarga pra sejahtera untuk dapat meningkatkan kesejahteraannya dengan melibatkan mahasiswa dalam kehidupan masyarakat sehari-hari secara nyata sehingga mahasiswa mampu untuk melihat dan menganalisa permasalahan yang dihadapi oleh keluarga tersebut serta dapat menyelesaikan permasalahannya melalui pemberian solusi ataupun motivasi I.1 Profil Keluarga Dampingan

Kegiatan KK Dampingan merupakan salah satu program KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIII, dimana pelaksanaan kegiatan ini mengambil tempat di Desa Banua, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Atas rekomendasi dari Kepala Desa, yaitu I Ketut Tileh, maka dipilihlah salah satu keluarga di Desa Banua yang ingin diberdayakan melalui program KK Dampingan, yaitu Keluarga Bapak I Nyoman Puter.


(7)

Page | 2 Tabel 1.Keluarga I Nyoman Puter

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket

1 I Nyoman Puter

Kawin 26 th Tidak bersekolah

Pedagang bambu

Ayah

2 Ni Wayan Sarmi

Kawin 34 th Tidak bersekolah

Ibu Rumah Tangga

Ibu

3 I Wayan Budiarta Belum Kawin 9 bulan Tidak bersekolah Tidak Bekerja Anak

Gambar 1. Sistem Kekerabatan I Nyoman Puter

1. I Nyoman Puter– KK 2. Ni Wayan Sarmi – Istri KK 3. I Wayan Budiarta – Anak KK

Dalam kesehariannya Bapak I Nyoman Puter bekerja sebagai pedagang bambu, istrinya sebagai ibu rumah tangga, sedangkan anaknya baru lahir 9 bulan.

Konstruksi rumah bapak I Nyoman Puter terbuat dari beton yang belum dicat, diatas lahan seluas kurang lebih 1 area. Terdiri dari satu bangunan utama yang terisi 2 kamar yang di tempati oleh Bapak I Nyoman Puter, istri serta anaknya. Bangunan tersebut dibangun terpisah dengan dapur, kamar mandi, serta

2 1


(8)

Page | 3 merajan. Keluarga Bapak I Nyoman Puter tinggal bersama bapa, ibu, dan keluarga kakak dan saudara bapaknya bersama istrinya.

Gambar 1.1 Denah Rumah Bapak I Nyoman Puter

Keterangan:

1. Ruang Keluarga (Bangunan Utama)

2. Kamar mandi

3. Dapur

4. Kamar tidur

5. Rumah saudara

6. Gerbang

5

2

1

4 3


(9)

Page | 4 1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Pendapatan I Nyoman Puter sehari-harinya berasal dari penghasilan pekerjaannya sendiri. Penghasilan I Nyoman Puter sendiri yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang bambu. Sehari-hari, Bapak I Nyoman Puter bekerja sebagai buruh yang mencari bambu milik orang lain, dengan penghasilan per bulan rata-rata Rp. 500.000,00.

Pengeluaran Keluarga

Pemenuhan kebutuhan dari keluarga I Nyoman Puter terbatas hanya pada pemenuhan kebutuhan pokok ataupun kebutuhan primer saja seperti untuk konsumsi, kesehatan, kerohanian dan sosial karena keterbatasan penghasilannya.

Kebutuhan Sehari-hari

Untuk pengeluaran harian, biaya yang dikeluarkan tidak menentu. Setiap berpenghasilan, uang yang diperoleh biasanya digunakan untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras, lauk, sayuran, dan perlengkapan persembahyangan, serta perlengkapan pokok lainnya

Kesehatan

Pengeluaran dibidang kesehatan merupakan hal-hal yang bersifat insidental, yang hanya terjadi apabila tiba-tiba ada anggota keluarga yang sakit, saat itulah biaya kesehatan diperlukan. Jadi, untuk biaya kesehatan tidak dapat diprediksi pengeluarannya. Namun, keluarga bapak I Nyoman Puter jarang mencarikan pelayanan kesehatan walaupun dibuntukan.

Sosial, dll.

Untuk kegiatan yang berhubungan dengan kerohanian, Keluarga Bapak I Nyoman Puter cukup menggunakan apa yang mereka miliki dan yang mereka mampu untuk dipersembahkan. Yang terlebih besar lagi apabila ada iuran banjar, uang suka duka meliputi uang sukalera warga sakit, warga yang mengalami kematian atau ngaben, hadiah atau sumbangan pada acara manusia yadnya, apalagi penduduk Desa Banua yang terbilang sedikit dan desa sedang dalam proses pembangunan sehingga uang iuran banjar terhitung lebih besar. Besarnya alokasi dana yang dikeluarkan oleh Bapak I Nyoman Puter untuk kebutuhan sosial adalah sebesar Rp. 150.00.


(10)

LAPORAN KK DAMPINGAN KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

Desa/Kelurahan : Banua Kecamatan : Kintamani Kabupaten/Kota : Bangli

Nama Mahasiswa : Vilasinee Ari Hara Kumar

NIM : 1002005192

Fakultas/PS : Kedokteraan

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS UDAYANA


(11)

ii | P a g e

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka kami:

Nama Mahasiswa : Vilasinee Ari Hara Kumar No. Mahasiswa : 1002005192

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan kami selama di lokasi KKN PPM

Desa Banua, 25 Augustus 2016 Menyetujui,

Dosen Pendamping Lapangan

Desa Banua Kepala Keluarga KK Dampingan

(..Drs.Ketut..Jayanegara, M.Si..) ( I Nyoman Puter ) Mengetahui,

Kepala Desa Banua


(12)

iii | P a g e

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat karunia-Nya, Laporan ini dapat saya selesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini. Ucapan terimakasih saya berikan kepada:

1. Drs. KetutJayanegara, M.Si selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memeberi penjelasan dan pengarahan yang dapat membantu dalam penyelesaian laporan.

2. I Ketut Tileh selaku Kepala Desa Banua beserta jajarannya yang telah memberikan izin dan selalu mendukung program KKN – PPM yang saya laksanakan.

3. Masyarakat Desa Banua khususnya keluarga Bapak I Nyoman Puter yang senantiasa terbuka menerima kunjungan saya.

4. Semua teman-teman mahasiswa kelompok KKN-PPM Desa Banua.

Penulis menyadari tulisan ini jauh dari sempurna, oleh Karena itu segala bentuk kritikan dan saran dari pembaca sangat diharapkan penulis demi kesempurnaan tulisan ini.

Sekardadi, 25 Augustus 2016


(13)

iv | P a g e

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Pengesahan ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

BAB I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN... 1

Profil Keluarga Dampingan ... 5

Ekonomi Keluarga Dampingan ... 8

BAB II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 9

Permasalahan Keluarga ... 9

Masalah Prioritas ... 10

BAB III. USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 11

Program ... 11

Jadwal Kegiatan ... 13

BAB IV. PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN ... 14

Pelaksanaan ... 14

Hasil ... 14

Kendala Pendampingan ... 15

BAB V. PENUTUP ... 16

Simpulan ... 16

Rekomendasi ... 16


(14)

Page | 5 BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana periode XIII tahun 2016 merupakan salah satu bentuk perwujudan pelaksanaan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian mahasiswa di masyarakat secara langsung. Diharapkan dengan adanya KKN-PPM ini, mahasiswa dapat meningkatkan rasa empati dan kepedulian terhadap permasalahan masyarakat ekonomi lemah dan mampu untuk memberdayakan mereka, sehingga nantinya mereka dapat menolong diri mereka sendiri.

Salah satu program unggulan dari Kuliah Kerja Nyata Universitas Udayana (KKN-PPM) Universitas Udayana adalah program pendampingan keluarga (PPK). PPK merupakan program non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Setiap mahasiswa peserta KKN-PPM mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga pra sejahtera (Pra-KS). Program ini bertujuan untuk menggali potensi yang dimiliki oleh keluarga RTM maupun keluarga pra sejahtera untuk dapat meningkatkan kesejahteraannya dengan melibatkan mahasiswa dalam kehidupan masyarakat sehari-hari secara nyata sehingga mahasiswa mampu untuk melihat dan menganalisa permasalahan yang dihadapi oleh keluarga tersebut serta dapat menyelesaikan permasalahannya melalui pemberian solusi ataupun motivasi I.1 Profil Keluarga Dampingan

Kegiatan KK Dampingan merupakan salah satu program KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIII, dimana pelaksanaan kegiatan ini mengambil tempat di Desa Banua, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Atas rekomendasi dari Kepala Desa, yaitu I Ketut Tileh, maka dipilihlah salah satu keluarga di Desa Banua yang ingin diberdayakan melalui program KK Dampingan, yaitu Keluarga Bapak I Nyoman Puter.


(15)

Page | 6 I.1. Data Demografi Keluarga Dampingan

Tabel 1.Keluarga I Nyoman Puter

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket

1 I Nyoman Puter

Kawin 26 th Tidak bersekolah

Pedagang bambu

Ayah

2 Ni Wayan Sarmi

Kawin 34 th Tidak bersekolah

Ibu Rumah Tangga

Ibu

3 I Wayan Budiarta Belum Kawin 9 bulan Tidak bersekolah Tidak Bekerja Anak

Gambar 1. Sistem Kekerabatan I Nyoman Puter

1. I Nyoman Puter– KK 2. Ni Wayan Sarmi – Istri KK 3. I Wayan Budiarta – Anak KK

Dalam kesehariannya Bapak I Nyoman Puter bekerja sebagai pedagang bambu, istrinya sebagai ibu rumah tangga, sedangkan anaknya baru lahir 9 bulan.

Konstruksi rumah bapak I Nyoman Puter terbuat dari beton yang belum dicat, diatas lahan seluas kurang lebih 1 area. Terdiri dari satu bangunan utama yang terisi 2 kamar yang di tempati oleh Bapak I Nyoman Puter, istri serta

2 1


(16)

Page | 7 anaknya. Bangunan tersebut dibangun terpisah dengan dapur, kamar mandi, serta merajan. Keluarga Bapak I Nyoman Puter tinggal bersama bapa, ibu, dan keluarga kakak dan saudara bapaknya bersama istrinya.

Gambar 1.1 Denah Rumah Bapak I Nyoman Puter

Keterangan:

1. Ruang Keluarga (Bangunan Utama)

2. Kamar mandi

3. Dapur

4. Kamar tidur

5. Rumah saudara

6. Gerbang

5

2

1

4 3


(17)

Page | 8 1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Pendapatan I Nyoman Puter sehari-harinya berasal dari penghasilan pekerjaannya sendiri. Penghasilan I Nyoman Puter sendiri yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang bambu. Sehari-hari, Bapak I Nyoman Puter bekerja sebagai buruh yang mencari bambu milik orang lain, dengan penghasilan per bulan rata-rata Rp. 500.000,00.

Pengeluaran Keluarga

Pemenuhan kebutuhan dari keluarga I Nyoman Puter terbatas hanya pada pemenuhan kebutuhan pokok ataupun kebutuhan primer saja seperti untuk konsumsi, kesehatan, kerohanian dan sosial karena keterbatasan penghasilannya.

Kebutuhan Sehari-hari

Untuk pengeluaran harian, biaya yang dikeluarkan tidak menentu. Setiap berpenghasilan, uang yang diperoleh biasanya digunakan untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras, lauk, sayuran, dan perlengkapan persembahyangan, serta perlengkapan pokok lainnya

Kesehatan

Pengeluaran dibidang kesehatan merupakan hal-hal yang bersifat insidental, yang hanya terjadi apabila tiba-tiba ada anggota keluarga yang sakit, saat itulah biaya kesehatan diperlukan. Jadi, untuk biaya kesehatan tidak dapat diprediksi pengeluarannya. Namun, keluarga bapak I Nyoman Puter jarang mencarikan pelayanan kesehatan walaupun dibuntukan.

Sosial, dll.

Untuk kegiatan yang berhubungan dengan kerohanian, Keluarga Bapak I Nyoman Puter cukup menggunakan apa yang mereka miliki dan yang mereka mampu untuk dipersembahkan. Yang terlebih besar lagi apabila ada iuran banjar, uang suka duka meliputi uang sukalera warga sakit, warga yang mengalami kematian atau ngaben, hadiah atau sumbangan pada acara manusia yadnya, apalagi penduduk Desa Banua yang terbilang sedikit dan desa sedang dalam proses pembangunan sehingga uang iuran banjar terhitung lebih besar. Besarnya alokasi dana yang dikeluarkan oleh Bapak I Nyoman Puter untuk kebutuhan sosial adalah sebesar Rp. 150.00.


(18)

Page | 9 BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan diperoleh setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan, identifikasi permasalahan tersebut didapat melalui melakukan percakapan dengan narasumber yaitu; Bapak I Nyoman Puter dan Ibu Ni Wayan Sarmi dan kakak Ibu Julia dan bapa I Nyoman Puter bernama I Wayan Sadiya. Adapun hal-hal yang penulis lakukan untuk memperoleh informasi antara lain ; berdiskusi, sosialisasi mengenai program KKN PPM, berkenalan dengan anggota keluarga Bapak I Nyoman Puter , serta melihat – lihat suasana rumah tinggal.

Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil pengamatan dengan KK Dampingan, yaitu :

2.1.1 Masalah Ekonomi

Permasalahan keuangan menjadi sesuatu yang sangat penting untuk dipecahkan karena merupakan masalah utama yang akan mempengaruhi semua aspek kehidupan baik dari segi materi maupun non materi dari keluarga dampingan. Perekonomian dari Bapak I Nyoman Puter dapat dikatakan belum mencukupi jika dilihat sepintas dari besarnya pendapatan keluarga dibandingkan dengan pengeluaran kebutuhan sehari-hari, apalagi keluarga Bapak I Nyoman Puter tidak memiliki tabungan atau simpanan dalam bentuk apapun.

2.1.2 Masalah Kesehatan

Bagi Bapak I Nyoman Puter, apabila ada yang sakit, biasanya mereka hanya berobat ke poskesdes. Berdasarkan percakapan Bapak I Nyoman Puter juga mempunyai kebiasan merokok, Bapak I Nyoman Puter mulai merokok sewaktu dari kecil sekitar umur 8 tahun, dan sekarang sampai dua kotak rokok dihabiskan dalam sehari, oleh kerana kebiasan merokok ini, Bapak I Nyoman Puter mempunyak kesulitan untuk berafas, seperti ‘wheezing’, maka dapat mendiagnosis Bapak I Nyoman Puter dengan Bronkitis Akut. Selain itu, Bapak I Nyoman Puter, juga sering sakit ia alami adalah merasa sakit pinggang, sendi dan pergelanggan tangan kerana


(19)

Page | 10 kerjanya sebagai pedagang bamboo, Bapak I Nyoman Puter harus mencari bambu, potong dan angkatnya ke pickup truk, namun, Bapak I Nyoman Puter tidak pernah mencari pengobatan untuk keluhannya. Selain itu keluarga I Nyoman Puter belum ada yang memiliki kartu jaminan kesehatan.

2.1.3 Masalah Sosial, Pendidikan, dll

Keluarga Bapak I Nyoman Puter keseluruhannya tidak lulus Sekolah Rakyat kerana masa balajar Bapak I Nyoman Puter menderita typhus, maka Bapa I Nyoman Puter berhenti bersekolah. Hal ini menyebabkan minimnya pendidikan yang didapatkan oleh keluarga Bapak I Nyoman Puter. Khususnya Bapak I Nyoman Puter serta istrinya Ni Wayan Sarmi yang merupakan penduduk buta huruf. Bapak I Nyoman Puter dan istrinya juga tidak dapat menggunakan alat-alat telekomunikasi. Hal ini tentu berdampak pada kehidupan sosial keluarga Bapak I Nyoman Puter, menyebabkan keluarga tersebut kesulitan dalam mendapatkan informasi-informasi yang ada di lingkungan luar.

2.2 Masalah Prioritas

Dari ketiga permasalahan yang sudah dijabarkan diatas, penulis memilih masalah Kesehatan sebagai masalah prioritas. Permasalahan tersebut dipilih karena permasalahan kesehatan tersebut dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan Bapak I Nyoman Puter seperti qualitas kehidupannya dapat diperbaiki agar prestasi kerja tidak menurun oleh kerana kondisi tubuh badannya yang kurang baik, jika penyakit Bronkitis Akut dapat disembuh agar Bapak I Nyoman Puter dapat menjaga keluarga dan dapat menjamin masa depan yang lebih untuk anaknya bersama keluarganya.


(20)

Page | 11 BAB III

USULAN PENSOSIALISASIAN MASALAH

3.1 Program

3.1.1 Masalah Perekonomian

Untuk mengatasi masalah perekonomian Bapak I Nyoman Puter dapat dimulai dari memperbaiki cara pengelolaan uang keluarga. Perbaikan ini dilakukan dari mengurangi pengeluaran yang dirasa tidak perlu apalagi sampai memberatkan. Perbaikan juga dilakukan dengan menyarankan untuk menyisihkan sebagian uang atau menabung sebagian dari penghasilan yang didapat dari hasil pekerjaan Bapak I Nyoman Puter. Sebaiknya uang tersebut disisihkan untuk digunakan sebagai uang cadangan apabila ada kebutuhan mendesak sehingga mereka tidak perlu meminjam pada orang lain yang nantinya dapat memberatkan keluarga mereka sendiri.

3.1.2 Masalah Kesehatan

Berdasarkan percakapan dengan Bapak I Nyoman Puter, sakit yang paling sering ia alami adalah merasa sakit pada punggung, sendi dan pergelanggan tangan oleh kerana pekerjaan. Selain itu, Bapak I Nyoman Puter mempunyai kebiasaan merokok, sekitar dua kotak rokok sehari, dari kebiasaan memburukkan kondisi Bapak I Nyoman Puter. Solusi yang dapat penulis berikan kepada Bapak I Nyoman Puter ialah Bapak I Nyoman Puter harus menghentikan kebiasaan merokok agar tidak memparahkan pernafasanaan. Serta segera membuat kartu jaminan kesehatan untuk meringankan beban ekonomi keluarga saat ada anggota keluarga yang sakit.

3.1.3 Masalah Sosial, Pendidikan, dll

Buta huruf yang dialami oleh Bapak I Nyoman Puter beserta istri sangat mempengaruhi kehidupan sosial keluarga tersebut, apalagi Bapak I Nyoman Puter dan istri mengaku tidak bisa menggunakan alat telekomunikasi dal bentuk apapun, tidak bisa menonton televisi terlalu lama, dan tidak pernah mendengarkan radio. Untuk itu penulis menyarankan kepada keluarga Bapak I Nyoman Puter untuk selalu mendengarkan informasi informasi melalui radio, melatih cara membaca secara perlahan, serta belajar untuk menggunakan alat-alat telekomunikasi.


(21)

Page | 12 3.2 Jadwal Kegiatan (termasuk JKEM)

Adapun agenda kegiatan Keluarga Dampingan ini adalah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN-PPM Periode XI Tahun 2016 di Desa Banua dimana untuk kunjungan keluarga dampingan minimal dua hari sekali atau minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan.

Berikut ini adalah tabel 2 yang memaparkan agenda kegiatan penulis selama mengikuti program KK Dampingan ini :

Nama KK Dampingan : I Nyoman Puter

Lokasi : Desa Banua, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli Nama Mahasiswa : Vilasinee Ari Hara Kumar

NIM : 1002005192

No. Tanggal Waktu Kegiatan

1 26/07/2016 09.00 – 13.00 Diskusi dengan Kepala Desa mengenai program KK Dampingan dan meminta daftar KK Dampingan

2 28/07/2016 09.00 – 12.00 Berkunjung untuk melihat kondisi KK Dampingan sekaligus menjelaskan tentang program KK Dampingan

3 30/07/2016 10.00 – 15.00 Skrinning kesehatan untuk seluruh

keluarga seperti tenda tensi, cek gula darah Bapak I Nyoman Puter

4 31/07/2016 09.00 – 14.00 Berbincang-bincang dengan Ibu Wayan Sarmi mengenai kondisi keluarga 5 1/08/2016 09.00 – 11.00 Membahas tentang masalah kesehatan

yang dihadapi keluarga Bapak I Nyoman Puter


(22)

Page | 13 dilakukan keluarga Bapak I Nyoman Puter

sehari-hari

7 5/08/2016 17.30 – 21.00 Menganalisis kegiatan harian keluarga Bapak I Nyoman Puter.

8 7/08/2016 18.00 – 21.00 Membahas masalah perekonomian yang dialami oleh keluarga I Nyoman Puter. 9 8/08/2016 15.00 – 21.00 Mengenalkan dan mengajari pentingnya

memiliki simpanan keluarga / tabungan. 10 10/08/2016 17.00 – 21.00 Membantu keluarga dampingan, memberikan

penyuluhan mengenai pengembangan usaha kecil dan penyuluhan mengenai gizi dan bahan makanan sehat.

11 12/08/2016 18.30 – 21.00 Berdiskusi mengenai pentingnya menjaga aktivitas, pola makan dan hidup sehat 12 15/08/2016 09.00 – 14.00 Mensosialisasikan mengenai pentingnya

pekerjaan sampingan yang dapat dilakukan 13 16/08/2016 14.00 – 18.00 Mensosialisasikan mengenai pentingnya

jaminan kesehatan dan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat

14 20/08/2016 15.00 – 19.00 Mengambil foto dengan keluarga dampingan dan bercengkrama

15 22/08/2016 16.00 – 19.00 Memberikan penyuluhan mengenai pentingnya berobat ke doktrer.

16 23/03/2016 17.00 – 19.00 Membantu Ibu I Wayan Sarmi memasak 17 24/08/2016 18.00 – 20.00 Berdiskusi dengan keluarga dampingan

mengenai keadaan keluarga

18 25/08/2016 15.00-18.00 Mengevaluasi jalannya program selama berada di keluarga dampingan dan pemberian sembako dan bingkisan


(23)

Page | 14

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN, HASIL, KENDALA

PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1. Pelaksanaan Kegiatan

4.1.1 Waktu

Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan.

4.1.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan Keluarga Dampingan sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud yaitu Desa Banua Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Lokasi yang lebih spesifik adalah Rumah Bapak I Nyoman Puter di Desa Banua, Kecamatan Kntamani, Kabupaten Bangli.

4.1.3 Pelaksanaan

Adapun pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini adalah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Banua dimana untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal dua hari sekali atau minimal 15 kali dalam sebulan. Kunjungan yang penulis lakukan biasanya antara pukul 15.00 WITA sampai 20.00 WITA karena pada pagi hari penulis melaksanakan program pokok yang telah di programkan.

4.1.4 Dampak

Adapun dampak yang diharapkan setelah pendampingan keluarga ini adalah diharapkan Bapak I Nyoman Puter selaku KK Dampingan dapat meningkatkan kebersihan serta pendapatannya atau paling tidak dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya


(24)

Page | 15 kebersihan, kesehatan dan keterampilan sehingga dapat mengubah perilaku yang mengarah pada kebaikan dalam taraf hidup keluarganya.

4.2. Hasil

Hasil yang didapat setelah mendampingi keluarga Bapak I Nyoman Puter yaitu keluarga ini semulanya tidak memikirkan mengenai pentingnya informasi yang ada di lingkungan luar. Namun sekarang keluarga I Nyoman Puter telah menyadari pentingnya akses informasi bagi setiap individu terlebih di era global seperti sekarang. I Nyoman Puter dan istrinya juga sudah mulai berlatih menggunakan alat telekomunikasi.

4.3. Kendala Pendampingan Keluarga

Dalam pelaksanaan pendampingan keluarga, tidak ada kendala yang berarti. Keluarga Bapak I Nyoman Puter begitu terbuka dengan kehadiran pendamping. Hal ini mempermudah penulis dalam melaksanakan pendampingan keluarga.

Dengan adanya pendampingan keluarga ini, diharapkan perubahan – perubahan yang telah didapatkan terus berlanjut ke arah yang lebih baik dari saat ini sehingga kesejahteraan hidup yang diinginkan oleh keluarga Bapak I Nyoman Puter dan penulis dapat tercapai.


(25)

Page | 16 BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan yaitu :

KK Dampingan ini merupakan kategori RTM, melihat pendapatan rata-rata harian keluarga ini hanya Rp 30.000,- per hari.

Kendala utama dalam KK Dampingan ini adalah dalam hal kurangnya informasi serta buta huruf. Keluarga ini sulit untuk mengakses informasi. Bapak I Nyoman Puter dan istrinya juga tidak dapat menggunakan alat-alat telekomunikasi. Hal ini tentu berdampak pada kehidupan sosial keluarga Bapak I Nyoman Puter, menyebabkan keluarga tersebut kesulitan dalam mendapatkan informasi-informasi yang ada di lingkungan luar.

5.2 Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat diberikan kepada keluarga Bapak I Nyoman Puter adalah mengenalkan pentingnya memiliki simpanan keluarga dan tabungan. Diberikan pula rekomendasi untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan menjalankan pola hidup sehat karena Bapak I Nyoman Puter walaupun usianya masih muda namun kondisi kesehatannya mulai memberat oleh kerana pola hidup yang tidak sehat. Selain itu, menyarankan agar segera menguruskan jaminan kesehatan untuk meringankan beban ekonomi keluarga saat ada anggota keluarga yang sakit dan mengikuti program jaminan kesehatan yang telah diupayakan Provinsi Bali.


(26)

Page | 17 LAMPIRAN


(27)

Page | 18 Foto saat tenda tensi dengan Bapak I Nyoman Puter di rumahnya.


(28)

BAB III

USULAN PENSOSIALISASIAN MASALAH

3.1 Program

3.1.1 Masalah Perekonomian

Untuk mengatasi masalah perekonomian Bapak I Nyoman Puter dapat dimulai dari memperbaiki cara pengelolaan uang keluarga. Perbaikan ini dilakukan dari mengurangi pengeluaran yang dirasa tidak perlu apalagi sampai memberatkan. Perbaikan juga dilakukan dengan menyarankan untuk menyisihkan sebagian uang atau menabung sebagian dari penghasilan yang didapat dari hasil pekerjaan Bapak I Nyoman Puter. Sebaiknya uang tersebut disisihkan untuk digunakan sebagai uang cadangan apabila ada kebutuhan mendesak sehingga mereka tidak perlu meminjam pada orang lain yang nantinya dapat memberatkan keluarga mereka sendiri.

3.1.2 Masalah Kesehatan

Berdasarkan percakapan dengan Bapak I Nyoman Puter, sakit yang paling sering ia alami adalah merasa sakit pada punggung, sendi dan pergelanggan tangan oleh kerana pekerjaan. Selain itu, Bapak I Nyoman Puter mempunyai kebiasaan merokok, sekitar dua kotak rokok sehari, dari kebiasaan memburukkan kondisi Bapak I Nyoman Puter. Solusi yang dapat penulis berikan kepada Bapak I Nyoman Puter ialah Bapak I Nyoman Puter harus menghentikan kebiasaan merokok agar tidak memparahkan pernafasanaan. Serta segera membuat kartu jaminan kesehatan untuk meringankan beban ekonomi keluarga saat ada anggota keluarga yang sakit.

3.1.3 Masalah Sosial, Pendidikan, dll

Buta huruf yang dialami oleh Bapak I Nyoman Puter beserta istri sangat mempengaruhi kehidupan sosial keluarga tersebut, apalagi Bapak I Nyoman Puter dan istri mengaku tidak bisa menggunakan alat telekomunikasi dal bentuk apapun, tidak bisa menonton televisi terlalu lama, dan tidak pernah mendengarkan radio. Untuk itu penulis menyarankan kepada keluarga Bapak I Nyoman Puter untuk selalu mendengarkan informasi informasi melalui radio, melatih cara membaca secara perlahan, serta belajar untuk menggunakan alat-alat telekomunikasi.


(29)

3.2 Jadwal Kegiatan (termasuk JKEM)

Adapun agenda kegiatan Keluarga Dampingan ini adalah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN-PPM Periode XI Tahun 2016 di Desa Banua dimana untuk kunjungan keluarga dampingan minimal dua hari sekali atau minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan.

Berikut ini adalah tabel 2 yang memaparkan agenda kegiatan penulis selama mengikuti program KK Dampingan ini :

Nama KK Dampingan : I Nyoman Puter

Lokasi : Desa Banua, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli Nama Mahasiswa : Vilasinee Ari Hara Kumar

NIM : 1002005192

No. Tanggal Waktu Kegiatan

1 26/07/2016 09.00 – 13.00 Diskusi dengan Kepala Desa mengenai program KK Dampingan dan meminta daftar KK Dampingan

2 28/07/2016 09.00 – 12.00 Berkunjung untuk melihat kondisi KK Dampingan sekaligus menjelaskan tentang program KK Dampingan

3 30/07/2016 10.00 – 15.00 Skrinning kesehatan untuk seluruh

keluarga seperti tenda tensi, cek gula darah Bapak I Nyoman Puter

4 31/07/2016 09.00 – 14.00 Berbincang-bincang dengan Ibu Wayan Sarmi mengenai kondisi keluarga 5 1/08/2016 09.00 – 11.00 Membahas tentang masalah kesehatan

yang dihadapi keluarga Bapak I Nyoman Puter

6 3/08/2016 19.00 – 21.00 Membahas tentang masalah pekerjaan yang dilakukan keluarga Bapak I Nyoman Puter sehari-hari


(30)

7 5/08/2016 17.30 – 21.00 Menganalisis kegiatan harian keluarga Bapak I Nyoman Puter.

8 7/08/2016 18.00 – 21.00 Membahas masalah perekonomian yang dialami oleh keluarga I Nyoman Puter. 9 8/08/2016 15.00 – 21.00 Mengenalkan dan mengajari pentingnya

memiliki simpanan keluarga / tabungan. 10 10/08/2016 17.00 – 21.00 Membantu keluarga dampingan, memberikan

penyuluhan mengenai pengembangan usaha kecil dan penyuluhan mengenai gizi dan bahan makanan sehat.

11 12/08/2016 18.30 – 21.00 Berdiskusi mengenai pentingnya menjaga aktivitas, pola makan dan hidup sehat 12 15/08/2016 09.00 – 14.00 Mensosialisasikan mengenai pentingnya

pekerjaan sampingan yang dapat dilakukan 13 16/08/2016 14.00 – 18.00 Mensosialisasikan mengenai pentingnya

jaminan kesehatan dan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat

14 20/08/2016 15.00 – 19.00 Mengambil foto dengan keluarga dampingan dan bercengkrama

15 22/08/2016 16.00 – 19.00 Memberikan penyuluhan mengenai pentingnya berobat ke doktrer.

16 23/03/2016 17.00 – 19.00 Membantu Ibu I Wayan Sarmi memasak 17 24/08/2016 18.00 – 20.00 Berdiskusi dengan keluarga dampingan

mengenai keadaan keluarga

18 25/08/2016 15.00-18.00 Mengevaluasi jalannya program selama berada di keluarga dampingan dan pemberian sembako dan bingkisan


(31)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan yaitu :

KK Dampingan ini merupakan kategori RTM, melihat pendapatan rata-rata harian keluarga ini hanya Rp 30.000,- per hari.

Kendala utama dalam KK Dampingan ini adalah dalam hal kurangnya informasi serta buta huruf. Keluarga ini sulit untuk mengakses informasi. Bapak I Nyoman Puter dan istrinya juga tidak dapat menggunakan alat-alat telekomunikasi. Hal ini tentu berdampak pada kehidupan sosial keluarga Bapak I Nyoman Puter, menyebabkan keluarga tersebut kesulitan dalam mendapatkan informasi-informasi yang ada di lingkungan luar.

5.2 Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat diberikan kepada keluarga Bapak I Nyoman Puter adalah mengenalkan pentingnya memiliki simpanan keluarga dan tabungan. Diberikan pula rekomendasi untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan menjalankan pola hidup sehat karena Bapak I Nyoman Puter walaupun usianya masih muda namun kondisi kesehatannya mulai memberat oleh kerana pola hidup yang tidak sehat. Selain itu, menyarankan agar segera menguruskan jaminan kesehatan untuk meringankan beban ekonomi keluarga saat ada anggota keluarga yang sakit dan mengikuti program jaminan kesehatan yang telah diupayakan Provinsi Bali.


(32)

(33)

Foto saat tenda tensi dengan Bapak I Nyoman Puter di rumahnya.


(1)

BAB III

USULAN PENSOSIALISASIAN MASALAH

3.1 Program

3.1.1 Masalah Perekonomian

Untuk mengatasi masalah perekonomian Bapak I Nyoman Puter dapat dimulai dari memperbaiki cara pengelolaan uang keluarga. Perbaikan ini dilakukan dari mengurangi pengeluaran yang dirasa tidak perlu apalagi sampai memberatkan. Perbaikan juga dilakukan dengan menyarankan untuk menyisihkan sebagian uang atau menabung sebagian dari penghasilan yang didapat dari hasil pekerjaan Bapak I Nyoman Puter. Sebaiknya uang tersebut disisihkan untuk digunakan sebagai uang cadangan apabila ada kebutuhan mendesak sehingga mereka tidak perlu meminjam pada orang lain yang nantinya dapat memberatkan keluarga mereka sendiri.

3.1.2 Masalah Kesehatan

Berdasarkan percakapan dengan Bapak I Nyoman Puter, sakit yang paling sering ia alami adalah merasa sakit pada punggung, sendi dan pergelanggan tangan oleh kerana pekerjaan. Selain itu, Bapak I Nyoman Puter mempunyai kebiasaan merokok, sekitar dua kotak rokok sehari, dari kebiasaan memburukkan kondisi Bapak I Nyoman Puter. Solusi yang dapat penulis berikan kepada Bapak I Nyoman Puter ialah Bapak I Nyoman Puter harus menghentikan kebiasaan merokok agar tidak memparahkan pernafasanaan. Serta segera membuat kartu jaminan kesehatan untuk meringankan beban ekonomi keluarga saat ada anggota keluarga yang sakit.

3.1.3 Masalah Sosial, Pendidikan, dll

Buta huruf yang dialami oleh Bapak I Nyoman Puter beserta istri sangat mempengaruhi kehidupan sosial keluarga tersebut, apalagi Bapak I Nyoman Puter dan istri mengaku tidak bisa menggunakan alat telekomunikasi dal bentuk apapun, tidak bisa menonton televisi terlalu lama, dan tidak pernah mendengarkan radio. Untuk itu penulis menyarankan kepada keluarga Bapak I Nyoman Puter untuk selalu mendengarkan informasi informasi melalui radio, melatih cara membaca secara perlahan, serta belajar untuk menggunakan alat-alat telekomunikasi.


(2)

3.2 Jadwal Kegiatan (termasuk JKEM)

Adapun agenda kegiatan Keluarga Dampingan ini adalah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN-PPM Periode XI Tahun 2016 di Desa Banua dimana untuk kunjungan keluarga dampingan minimal dua hari sekali atau minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan.

Berikut ini adalah tabel 2 yang memaparkan agenda kegiatan penulis selama mengikuti program KK Dampingan ini :

Nama KK Dampingan : I Nyoman Puter

Lokasi : Desa Banua, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli Nama Mahasiswa : Vilasinee Ari Hara Kumar

NIM : 1002005192

No. Tanggal Waktu Kegiatan

1 26/07/2016 09.00 – 13.00 Diskusi dengan Kepala Desa mengenai program KK Dampingan dan meminta daftar KK Dampingan

2 28/07/2016 09.00 – 12.00 Berkunjung untuk melihat kondisi KK Dampingan sekaligus menjelaskan tentang program KK Dampingan

3 30/07/2016 10.00 – 15.00 Skrinning kesehatan untuk seluruh

keluarga seperti tenda tensi, cek gula darah Bapak I Nyoman Puter

4 31/07/2016 09.00 – 14.00 Berbincang-bincang dengan Ibu Wayan Sarmi mengenai kondisi keluarga 5 1/08/2016 09.00 – 11.00 Membahas tentang masalah kesehatan

yang dihadapi keluarga Bapak I Nyoman Puter

6 3/08/2016 19.00 – 21.00 Membahas tentang masalah pekerjaan yang dilakukan keluarga Bapak I Nyoman Puter sehari-hari


(3)

7 5/08/2016 17.30 – 21.00 Menganalisis kegiatan harian keluarga Bapak I Nyoman Puter.

8 7/08/2016 18.00 – 21.00 Membahas masalah perekonomian yang dialami oleh keluarga I Nyoman Puter. 9 8/08/2016 15.00 – 21.00 Mengenalkan dan mengajari pentingnya

memiliki simpanan keluarga / tabungan. 10 10/08/2016 17.00 – 21.00 Membantu keluarga dampingan, memberikan

penyuluhan mengenai pengembangan usaha kecil dan penyuluhan mengenai gizi dan bahan makanan sehat.

11 12/08/2016 18.30 – 21.00 Berdiskusi mengenai pentingnya menjaga aktivitas, pola makan dan hidup sehat 12 15/08/2016 09.00 – 14.00 Mensosialisasikan mengenai pentingnya

pekerjaan sampingan yang dapat dilakukan 13 16/08/2016 14.00 – 18.00 Mensosialisasikan mengenai pentingnya

jaminan kesehatan dan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat

14 20/08/2016 15.00 – 19.00 Mengambil foto dengan keluarga dampingan dan bercengkrama

15 22/08/2016 16.00 – 19.00 Memberikan penyuluhan mengenai pentingnya berobat ke doktrer.

16 23/03/2016 17.00 – 19.00 Membantu Ibu I Wayan Sarmi memasak 17 24/08/2016 18.00 – 20.00 Berdiskusi dengan keluarga dampingan

mengenai keadaan keluarga

18 25/08/2016 15.00-18.00 Mengevaluasi jalannya program selama berada di keluarga dampingan dan pemberian sembako dan bingkisan


(4)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan yaitu :

KK Dampingan ini merupakan kategori RTM, melihat pendapatan rata-rata harian keluarga ini hanya Rp 30.000,- per hari.

Kendala utama dalam KK Dampingan ini adalah dalam hal kurangnya informasi serta buta huruf. Keluarga ini sulit untuk mengakses informasi. Bapak I Nyoman Puter dan istrinya juga tidak dapat menggunakan alat-alat telekomunikasi. Hal ini tentu berdampak pada kehidupan sosial keluarga Bapak I Nyoman Puter, menyebabkan keluarga tersebut kesulitan dalam mendapatkan informasi-informasi yang ada di lingkungan luar.

5.2 Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat diberikan kepada keluarga Bapak I Nyoman Puter adalah mengenalkan pentingnya memiliki simpanan keluarga dan tabungan. Diberikan pula rekomendasi untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan menjalankan pola hidup sehat karena Bapak I Nyoman Puter walaupun usianya masih muda namun kondisi kesehatannya mulai memberat oleh kerana pola hidup yang tidak sehat. Selain itu, menyarankan agar segera menguruskan jaminan kesehatan untuk meringankan beban ekonomi keluarga saat ada anggota keluarga yang sakit dan mengikuti program jaminan kesehatan yang telah diupayakan Provinsi Bali.


(5)

(6)

Foto saat tenda tensi dengan Bapak I Nyoman Puter di rumahnya.