Laporan Proposal Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Abang songan - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Bbang songan.

(1)

PROPOSAL KEGIATAN KKN PPM XIII DESA ABANGSONGAN

KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

PERIODE JULI - AGUSTUS TAHUN 2016

DESA : ABANGSONGAN

KECAMATAN : KINTAMANI

KABUPATEN : BANGLI

PROVINSI : BALI

DISUSUN OLEH :

NO. NAMA MAHASISWA NO. MAHASISWA

1. I Gusti Ayu Nitya Indira 1102005133 2. I G A Nadya Wulandari 1102005136 3. Agus Dody Pranata Suadi Putra 1102005138 4. Putu Pradnya Paramitha Dewi 1102005141

5. I Made Dwikayana 1102005142

6. Luh Putu Diah Ratna Iswari Sudewa 1102005145 7. Nyoman Ari Yoga Wirawan 1102005158 8. Jaya Preshilan Nair 1102005200

9. Gita Bhagawanti 1002005054

10. Ni Made Devi Sucita 1301705018

11. Belina Oktaviani 1206305131

12. Ni Luh Asri Suryaputri Sudjana 1306305110 13. Ni Putu Sintya Riska Dewi 1306305134 14. I Nyoman Tri Ananta Wijaya 1305315017 15. Gede Mahendra Saputra 1312015024 16. Made Reynaldo Bharadwaja 1308305015

17. Kadek Sudarmi 1308305034

18. I Gede Hendra Parwata 1304505058 19. Anggun Meiharyati Putri 1304305034

PUSAT PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA


(2)

(3)

iii DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

DAFTAR ISI ... iii

A. Judul Kegiatan ... 1

B. Latar Belakang Kegiatan ... 1

C. Tujuan dan Manfaat ... 4

Tujuan ... 4

Manfaat ... 5

D. Identifikasi Permasalahan ... 5

E. Prioritas Pemilihan Masalah ... 7

F. Rencana Program ... 11

G. Deskripsi 14 Program KKN-PPM ... 15

1. Penanaman Tanaman Toga ... 15

2. Stand Sehat ... 17

3. Promosi Kesehatan Reproduksi Remaja ... 18

4. Promosi Kesehatan Kanker Serviks ... 20

5. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... 21

6. Penyuluhan Pentingnya Menabung ... 24

7. Penyuluhan Teknis Pemasaran Produk ... 25

8. Pelatihan Tari Tradisional ... 27

9. Bimbingan Belajar Tambahan ... 28

10. Perlombaan Membaca puisi untuk Siswa SD ... 30

11. Penyuluhan Penyakit Rabies ... 31

12. Pengendalian Penyakit / Vaksinasi Ternak Besar ... 33

13. Pembuatan Taman di Depan Pura Desa ... 34

14. Pembuatan Plang Penunjuk Jalan ... 35

H. Rekapitulasi Biaya Pelaksanaan KKN_PPM ... 37


(4)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Tema KKN-PPM : Peningkatan Kualitas Pendidikan, Kesehatan, dan Kewirausahaan dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Desa Abang Songan.

Lokasi : Desa Abang Songan, Kecamatan Kintamani,

Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Koordinator Mahasiswa

Nama : I Gede Hendra Parwata

Jabatan : Mahasiswa

Alamat : Jl.Giri Kencana No. 3, Jl. Raya Kampus Unud,

Bukit Jimbaran, Badung.

HP : 085792111101

Email : hendrape@ymail.com

Lembaga Pengusul : LPPM Unud

Dosen Pembimbing Lapangan

Nama : Ir. Cokorda Gede Indra Partha, M.Erg, M.T

Fakultas : Teknik

Jumlah Mahasiswa : 19 orang

Biaya yang diusulkan : Rp 5.115.000,00

Periode Pelaksanaan : Periode XIII

Per tanggal 23Juli - 29 Agustus 2016

DPL KKN-PPM Unud

Desa Abang Songan, Kintamani, Bangli

Ir. Cokorda Gd Indra Partha, M.Erg, M.T NIP. 19650525 199203 1 004

Denpasar, 13 Juli 2016 Koordinator Mahasiswa

I Gede Hendra Parwata NIM. 1304505058 Mengetahui,

Kepala Desa Abang Songan, Kintamani, Bangli


(5)

(6)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Tema KKN-PPM : Peningkatan Kualitas Pendidikan, Kesehatan, dan Kewirausahaan dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Desa Abang Songan.

Lokasi : Desa Abang Songan, Kecamatan Kintamani,

Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Koordinator Mahasiswa

Nama : I Gede Hendra Parwata

Jabatan : Mahasiswa

Alamat : Jl.Giri Kencana No. 3, Jl. Raya Kampus Unud,

Bukit Jimbaran, Badung.

HP : 085792111101

Email : hendrape@ymail.com

Lembaga Pengusul : LPPM Unud

Dosen Pembimbing Lapangan

Nama : Ir. Cokorda Gede Indra Partha, M.Erg, M.T

Fakultas : Teknik

Jumlah Mahasiswa : 19 orang

Biaya yang diusulkan : Rp 5.115.000,00

Periode Pelaksanaan : Periode XIII

Per tanggal 23 Juli - 29 Agustus 2016

DPL KKN-PPM Unud

Desa Abang Songan, Kintamani, Bangli

Ir. Cokorda Gd Indra Partha, M.Erg, M.T NIP. 19650525 199203 1 004

Denpasar, 13 Juli 2016 Koordinator Mahasiswa

I Gede Hendra Parwata NIM. 1304505058 Mengetahui,

Kepala Pusat Pengembangan KKN PPM UNUD

Ir. Ketut Karta Dinata, M.S. NIP. 19511231 198003 1 008


(7)

1 RENCANA KEGIATAN KKN-PPM PERIODE XIII-2016

A. Judul Kegiatan

Kegiatan KKN PPM yang dilaksanakan di Desa Abang Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ini memiliki judul “Peningkatan Kualitas Pendidikan, Kesehatan, dan Kewirausahaan dalam Rangka

Pemberdayaan Masyarakat Desa Abang Songan.”

B. Latar Belakang Kegiatan

Kintamani merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali yang meliputi kawasan dataran tinggi di sekitar Gunung Batur. Kecamatan ini terdiri dari 48 desa, dengan salah satu desanya adalah Desa Abang Songan. Desa Abang Songan memiliki luas wilayah 1.433 hektar. Wilayah kerjanya dibatasi oleh Cemara Landung di sebelah utara, Desa Abang Batudinding di sebelah selatan, Sungai Melangit Bangli di sebelah barat, dan Desa Suter di sebelah timur. Desa ini terdiri atas 6 banjar dinas yang tersebar dimulai dari Banjar Abang berlokasi di tepi danau Batur, lalu Banjar Belong Danginan dan Belong Dauhan berlokasi di sekitar kaki Gunung Abang. Sedangkan Banjar Abang Songan, Banjar Bias Kaja dan Banjar Bias Kelod berada di pusat desa.

Secara administratif Desa Abang Songan memiliki 6 banjar yaitu : Banjar Abang, Banjar Belong Danginan, Banjar Belong Dauhan, Banjar Abang Songan, Banjar Bias Kaja, dan Banjar Bias Kelod. Struktur kelembagaan Desa Abang Songan secara administratif terdiri dari Lembaga Pemerintah Desa (Pemdes), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Satuan Tugas Perlindungan Masyarakat (Linmas), dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Selain dari lembaga - lembaga yang telah ada, di Desa Abang Songan juga terdapat kelompok - kelompok wanita tani, kelompok subak, dan kelompok peternak.

Jumlah penduduk Desa Abang Songan setiap tahunnya cenderung bertambahsedangkan luas wilayah tetap, sehingga kepadatan penduduk terus


(8)

2 meningkat.Penduduk merupakan salah satu faktor penting di dalam keberhasilan pembangunan. Menurut Data Monografi Desa Abang Songan tahun 2015, jumlah penduduk Desa Abang Songan adalah sebanyak 1.254 orang. Berikut merupakan data penduduk yang disajikan dalam bentuk tabel :

Tabel Komposisi Penduduk Desa Abang Songan

Jumlah laki- laki 628 Orang

Jumlah Perempuan 626 Orang

Jumlah Total 1.254 Orang

Jumlah kepala keluarga 376 KK

Mata pencaharian warga Desa Abang Songan bervariasi, terlihat dari letak geografis yang terdiri dari danau, gunung, dan perkebunan. Sebagian besar warga bekerja di bidang peternakan, perkebunan, kehutanan dan perikanan. Lima komoditas unggulan Desa Abang Songan berdasarkan data hasil sensus 2013 yaitu sapi potong, ubi jalar, kopi, jagung, dan Sengon/ Jeunjing.

Gambaran umum kondisi Desa tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai acuan serta data primer maupun sekunder dalam melihat potensi Desa dan menggali permasalahan yang nantinya disusun program penyelesaiannya. Selanjutnya, program – program yang disusun guna menyelesaikan permasalahan yang ada dan melakukan pembaharuan yang diperlukan, dilakukan oleh mahasiswa dalam bentuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana. Dalam mewujudkan pelaksanaan KKN PPM yang bermanfaat bagi masyarakat lokal, pendekatan yang digunakan dalam operasional KKN PPM yaitu pendekatan interdisipliner. KKN PPM dilaksanakan oleh mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin ilmu di lingkungan universitas dan membuat program dalam mengatasi permasalahan yang ada di desa secara komprehensif karena dipandang dari berbagai disiplin ilmu. Program kegiatan KKN PPM tersebut dikelompokkan menjadi 4 bidang prioritas kegiatan yang mencakup Prasarana Fisik (PF),


(9)

3 Peningkatan Produksi (PP), Sosial Budaya (SB), dan Kesehatan Masyarakat (KM) dimana hal ini diangkat setelah mendapat informasi permasalah dari berbagai sumber.

Dalam mewujudkan pelaksanaan program yang tepat guna dan tepat sasaran di Desa Abang Songan, adapun langkah penting yang dilakukan dalam penyusunan program yaitu observasi ke lapangan secara langsung untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi pada masyarakat. Selain kegiatan pengamatan kondisi sekitar desa, observasi juga dilakukan dengan menggali informasi dari beberapa narasumber terpercaya dari desa yang meliputi kepala desa maupun sekretaris desa, perawat dan bidan desa, serta beberapa warga Desa Abang Songan serta memanfaatkan data sekunder berupa profil desa dan kelurahan. Berdasarkan hasil obervasi, adapun permasalahan yang dianggap menjadi perhatian utama saat ini yakni meliputi kesehatan dan pendidikan.

Dalam sektor kesehatan ditemukan bahwa sebagian besar warga Desa Abang Songan kurang memiliki pengetahuan penyakit kanker serviks. Selain itu, beberapa remaja juga mengalami pernikahan dan kehamilan terlalu dini sehingga perlu diberikan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. Di samping kedua permasalahan tersebut juga dikatakan masih banyak warga yang belum mengetahui akan prilaku hidup bersih dan sehat dimana hal ini penting dalam mengubah sikap agar dapat hidup lebih sehat, mencegah terjadinya penyakit, yang berujung terhadap peningkatan produktivitas dalam pekerjaan.

Permasalahan yang kedua dari segi pendidikan dan kebudayaan dikatakan bahwa kurangnya pengetahuan siswa-siswi SD tentang pentingnya menabung serta kurang minatnya anak-anak terhadap tarian tradisional. Selain itu bimbingan belajar untuk pelajaran tambahan sangat minim dilakukan pihak sekolah, sehingga ini nantinya bisa menjadi salah satu faktor berkurangnya wawasan siswa jika hanya sebatas diberikan pelajaran sekolah.

Selain sektor kesehatan dan pendidikan juga ditemukan permasalahan dalam hal peningkatan produksi peternakan hingga industri rumah tangga terutama dalam upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Hal ini penting agar masyarakat dapat mengelola hasil pertanian dan peternakannya secara mandiri


(10)

4 sehingga keberlangsungan dari sumber mata pencaharian tersebut dapat terus berlanjut.

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan aparat desa dan hasil temuan lapangan yang kami dapatkan sehingga kami menindaklanjuti permasalahan tersebut dengan melakukan analisa berdasarkan sudut pandang bidang peningkatan produksi, sosial budaya, prasarana fisik dan kesehatan masyarakat melalui program yang kami rancang sesuai kebutuhan masyarakat Desa Abang Songan. Dengan demikian maka dibuatlah beberapa program untuk pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Udayana (KKN PPM UNUD XIII) 2016 yang bertemakan “Peningkatan Kualitas Pendidikan, Kesehatan, dan Kewirausahaan dalam Rangka

Pemberdayaan Masyarakat Desa Abang Songan.” Ditambah dengan beberapa

program lainnya yang diluar tema kegiatan namun ditujukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Desa Abang Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Adapun tujuan dari diadakannya KKN-PPM Universitas Udayana yang berlokasi di Desa Abang Songan adalah ikut dalam usaha pemberdayaan masyarakat Desa Abang Songan dari segi kualitas pendidikan, kesehatan, dan kewirausahaaan.

Tujuan dari kegiatan KKN-PPM ini secara khusus dapat dirinci sebagai berikut:

a. Mencapai derajat kesehatan masyarakat yang baik dengan pengetahuan dan pemahaman warga desa mengenai kesehatan reproduksi, kanker serviks, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta pelayanan kesehatan untuk masyarakat sehingga dapat turut menopang pembangunan Kabupaten Bangli dari desa pada pilar kesehatan.


(11)

5 b. Membentuk dan meningkatkan rasa nasionalisme dan pembentukan karakter anak bangsa melalui pemenuhan pendidikan dasar bagi anak melalui metode bimbingan belajar tambahan, penyuluhan pentingnya menabung, pelatihan tari tradisional, serta perlombaan membaca puisi.

c. Meningkatkan penggerakan pembangunan dari sektor ekonomi di desa melalui penyuluhan teknis pemasaran produk ibu-ibu PKK. d. Meningkatkan kualitas lingkungan melalui peningkatan

pemahaman akan tata lingkungan pemukiman yang sehat dan indah dengan pemasangan plang penunjuk jaan desa serta pembuatan taman di depan pura desa.

e. Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pengendalian penyakit atau vaksinasi ternak besar (sapi) serta pengetahuan mengenai penyakit rabies.

Manfaat

Adanya peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kewirausahaan dalam usaha pemberdayaan masyarakat dan kualitas sumber daya manusia di Desa Abang Songan melalui berbagai program multi disiplin

D. Identifikasi Permasalahan

NO. PERMASALAHAN LOKASI SUMBER

(P/M/D) 1 Masyarakat banyak yang belum mengetahui

cara pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) yang dapat digunakan sebagai obat tradisional

Desa Abang Songan

P,M

2. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan.

Desa Abang Songan

M 3 Pemahaman dan kesadaran mengenai Desa Abang P,M


(12)

6 kesehatan reproduksi masih kurang. Songan

4. Pemahaman dan kesadaran mengenai kanker serviks masih kurang.

Desa Abang Songan

P,M

5. PHBS di lingkungan rumah tangga, tempat umum, dan sekolah masih belum maksimal

Desa Abang Songan

P,M

6. Kegiatan dokter kecil di Sekolah Dasar di Desa Abang Songan belum berjalan secara optimal.

Desa Abang Songan

P,M

7. Kurangnya pengetahuan siswa-siswi SD tentang pentingnya menabung.

Desa Abang Songan

M

8. Kurangnya pengetahuan masyarakat (Ibu-ibu PKK) mengenai teknis pemasaran yang tepat untuk produk (bolu dari jepang dan keripik dari bawang) yang mereka hasilkan.

Desa Abang Songan

M

9. Kurangnya minat anak muda dalam mempelajari tari tradisional Bali

Desa Abang Songan

M

10. Tidak ada nya kegiatan bimbingan belajar tambahan untuk siswa siswi SD.

Desa Abang Songan

M

11. Kurangnya minat baca siswa siswi SD sebagai penerus generasi muda.

Desa Abang Songan

M

12. Masih adanya kejadian rabies di Kabupaten Bangli

Desa Abang Songan

P,M,D

13. Kurangnya pengendalian dan penanganan dalam masalah kesehatan ternak sapi.

Desa Abang Songan

P,M,D

14. Belum adanya taman di depan pura desa Abang Songan

Desa Abang Songan

P

15. Plang penunjuk jalan desa Abang Songan yang kurang memadai

Desa Abang Songan

P,M

16. Beberapa warga desa Abang Songan masih belum mempunyai Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, warga desa masih menggunakan kebun di belakang rumah

Desa Abang Songan


(13)

7 sebagai tempat pembuangan sampah.

17. Ada kawasan yang masih sulit dalam pengadaan air bersih karena sumber air jauh dari permukiman.

Desa Abang Songan

P,M

Keterangan :

P : Perangkat Desa M : Masyarakat

D : Dinas Instansi Vertikal atau Stakeholder

E. Prioritas Pemilihan Permasalahan

Mekanisme pelaksanaan kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana meliputi seluruh rencana program yang akan dilaksanakan di desa dengan metode pelaksanaan program yang sesuai dengan analisis KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat-alat, dan Tenaga) sehingga memungkinkan untuk dilaksanakan dan dicapai sasaran yang diinginkan, dengan rincian sebagai berikut.

NO PERMASALAHAN ALASAN

1 Masyarakat banyak yang belum mengetahui cara pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) yang dapat digunakan sebagai obat tradisional

Berdasarkan analisis KUWAT, program ini sangat mungkin dilakukan sebagai program KKN PPM untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional 2 Kurangnya kesadaran masyarakat

untuk mengakses pelayanan kesehatan.

Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM. Penyelesaian masalah ini dapat dilakukan dengan upaya pencegahan dan deteksi dini bagi masyarakat.


(14)

8 3 Pemahaman dan kesadaran

mengenai Kesehatan Reproduksi masih kurang dan tingginya kejadian hamil pada remaja di desa Abnang Songan.

Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM. Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan reproduksi dan kualitas hidup remaja di desa Abang Songan.

4 Pemahaman dan kesadaran mengenai kanker serviks masih kurang di desa Abang Songan.

Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM. Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan kesadaran mengenai kanker serviks dan kualitas hidup perempuan di desa Abang Songan.

5 PHBS di lingkungan rumah tangga, tempat umum dan sekolah masih rendah

Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM. Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan gaya hidup sehat dan bersih di desa Abang Songan.

6 Kurangnya pengetahuan siswa-siswi SD tentang pentingnya menabung.

Berdasarkan analisis KUWAT, hal ini memungkinkan dijadikan program KKN PPM melalui dukungan yang diberikan oleh kepala desa, staff desa, pihak SD, dan warga di Desa Abang Songan.

Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperbaiki keadaan ekonomi di masa mendatang

7 Kurangnya pengetahuan masyarakat (Ibu-ibu PKK) Desa Abang Songan mengenai teknis pemasaran yang tepat untuk produk (bolu dari jepang dan

Berdasarkan analisis KUWAT, hal ini memungkinkan dijadikan program KKN PPM melalui dukungan yang diberikan oleh kepala desa, staff desa, dan


(15)

9 keripik dari bawang) yang

mereka hasilkan.

warga di Desa Abang Songan. Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperbaiki keadaan ekonomi di masa mendatang

8 Kurangnya minat anak muda dalam mempelajari tari tradisional Bali

Belum adanya komunitas tari tradisional yang mengadakan latihan secara rutin. Berdasarkan analisis KUWAT, hal tersebut memungkinkan dijadikan program KKN PPM melalui dukungan yang diberikan oleh kepala desa, staff desa, pihak TK, SD dan warga di Desa Abang Songan. Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan minat anak muda untuk dapat lebih mencintai tradisi daerah Bali khususnya seni tari.

9. Tidak ada nya kegiatan bimbingan belajar tambahan untuk siswa siswi SD

Berdasarkan analisis KUWAT, hal ini memungkinkan dijadikan program KKN PPM melalui dukungan yang diberikan oleh kepala desa, staff desa, pihak SD, dan warga di Desa Abang Songan.

Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan informasi siswa siswi SD khusus nya kelas 5 dan 6 untuk menghadapi dunia pendidikan yang akan datang. 10. Kurangnya minat baca siswa

siswi SD sebagai penerus generasi muda

Berdasarkan analisis KUWAT, hal ini memungkinkan dijadikan program KKN PPM melalui dukungan yang diberikan oleh kepala desa, staff desa, pihak SD,


(16)

10 dan warga di Desa Abang Songan.

Penyelesaian masalah ini dapat meningkatkan minat baca siswa siswi SD sebagai generasi penerus.

11. Masih adanya kejadian rabies di Kabupaten Bangli

Berdasarkan analisis KUWAT, program ini sangat mungkin dilakukan sebagai program KKN PPM untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengetahuan dalam pencegahan dan penanganan penyakit rabies.

12. Kurangnya pengendalian dan penanganan dalam masalah kesehatan ternak sapi.

Berdasarkan analisis KUWAT, program ini sangat mungkin dilakukan sebagai program KKN PPM untuk meningkatkan kesehatan hewan ternak sapi di Desa Abang Songan sehingga produksi pangan dapat berjalan secara optimal.

13. Belum adanya taman di depan pura desa Abang Songan

Berdasarkan analisis KUWAT, program ini sangat mungkin dilakukan sebagai program KKN

PPM untuk membantu

memperindah halaman di depan pura desa Abang Songan.

14. Kurang memadai dan informatifnya plang penunjuk jalan desa Abang Songan

Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM. Penyelesaian masalah ini dapat memperbaiki prasarana


(17)

11 fisik yang esensial bagi warga sekitar dan pengunjung.

F. Rencana Program

Berdasarkan prioritas pemilihan masalah yang telah ditentukan tim KKN-PPM periode XIII Universitas Udayana di Desa Abang Songan, maka detail rencana program-program yang akan diselenggarakan dengan analisis KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga) adalah sebagai berikut :

No. No.

Sektor

Nama

Program Bahan Volume Sumber Dana

1. 02.1.2. 08 Penanaman Tanaman Toga LCD, bibit tanaman 19 orang 2 x 4 jam Mahasiswa: 300.000 2. 13.1.3. 17

Stand sehat Meja, kursi, Timbangan, Spygnomamomet er

60 orang 12 x 2 jam Mahasiswa: 200.000 3. 13.1.1. 55 Promosi Kesehatan mengenai Kesehatan Reproduksi pada Remaja di Desa Abang Laptop, LCD Proyektor, Pamflet 19 orang 2 x 2 jam

Mahasiswa: 200.000


(18)

12 Songan 4. 13.1.1. 55 Promosi Kesehatan mengenai Kanker Serviks di Desa Abang Songan Laptop, LCD Proyektor, Pamflet 19 orang 2 x 2 jam Mahasiswa: 200.000 5. 13.1.1. 55 Promosi Kesehatan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Desa Abang Songan Laptop, LCD Proyektor, Pamflet 19 orang 5 x 4 jam

Mahasiswa: 200.000

6. 11.1.9. 55 Penyuluhan mengenai pentingnya menabung untuk siswa-siswi SD Laptop, LCD Proyektor, 19 orang 2 x 2 jam

Mahasiswa: 350.000

7. 05.4.2. 03 Penyuluhan mengenai teknis pemasaran produk ibu-ibu PKK Laptop, LCD

Proyektor 1 x 2 jam

Mahasiswa: 500.000


(19)

13 8. 11.3.3.0

6 Memberikan pelatihan tari tradisional untuk siswa-siswi SD Laptop, Sound system,

8 x 2 jam

Mahasiswa: 300.000

9. 11.1.1. 01 Memberikan Bimbingan Belajar Tambahan Untuk Siswa- Siswi SD di Desa Abang Songan Laptop, LLCD, PProyektor 3x 1,5 jam Mahasiswa: 100.000

10. 11.1.1. 04

Perlombaan Membaca Puisi Untuk siswa – siswi SD di Desa Abang Songan

Sound System, Mic,laptop

1 x 2 jam Mahasiswa: 300.000 11. 02.3.9. 55 Penyuluhan Penyakit Rabies Laptop, LCD, Proyektor, Pamflet 19 orang 2 x 4 jam

Mahasiswa: 100.000

Dinas Peternakan Perikanan Kab. Bangli : Tenaga Ahli (Penyuluh dan dokter hewan)


(20)

14 12.

02.3.2. 06

Pengendalia n penyakit / vaksinasi ternak besar (sapi)

Laptop, LCD, Proyektor, Pamflet Alat –alat untuk Pengendalian penyakit / vaksinasi ternak besar (sapi) 19 orang 2 x 4 jam Mhs : 100.000 Dinas Peternakan Perikanan Kab. Bangli :  Tenaga ahli (penyuluh dan dokter hewan)  Alat-alat untuk Pengendal ian

penyakit / vaksinasi ternak besar (sapi) 13. 02.1.2. 08 Pembuatan Taman di Depan Pura Desa Abang Songan

Bibit tanaman 19 orang 1 x 4 jam Mahasiswa: 300.000 14. 15.1.9. 99 Program Pembuatan Plang Desa

Plang desa, Kayu, Cat, Semen, Seng

19 orang 1 x 2 jam

Sponsorship : 1.500.000


(21)

15

G. Deskripsi 14 Program KKN PPM

1. Penanaman Tanaman Toga

Pemerintah telah menetapkan kebijakan dalam upaya pelayanan kesehatan yaitu Premary Health Care (PHC) sebagai suatu strategi untuk mencapai kesejahteraan. Salah satu unsur penting dalam PHC antara lain penerapan teknologi tepat guna dan peran serta masyarakat. Upaya pengobatan tradisional dengan obat-obat tradisional merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat sekaligus merupakan teknologi tepat guna yang potensial untuk menunjang pembangunan kesehatan. Hal ini disebabkan antara lain pengobatan tradisional telah sejak dahulu kalah telah dimanfaatkan oleh masyarakat serta bahan-bahannya banyak terdapat diseluruh plosok tanah air. Dalam rangka peningkatan dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat, obat tradisional perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum. Tanaman yang berkhasiat sebagai obat harus dikembangkan dan disebar luaskan agar semaksimal mungkin dapat dimanfaatkan dalam upaya-upaya kesehatan masyarakat. Khususnya untuk tanaman obat penyebar luasannya dapat dilakukan melalui TOGA.

Toga adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Tanaman obat keluarga pada hakikatnya sebidang tanah baik dihalaman rumah, kebun, ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangkan memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kegiatan penanaman TOGA (tanaman Obat keluarga) ini akan dilakukan di lingkungan Desa Abang Songan.


(22)

16 Kegiatan penanaman tanaman TOGA bertujuan untuk memberdayakan tanaman-tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Program pemberdayaan tanaman obat keluarga ini terdiri dari kegiatan penyuluha, demostrasi dan penanaman TOGA dilingkungan posko Abang Songan, dengan sasaran yaitu anak sekolah dasar. Berdasarkan sasaran yang diinginkan penyuluhan mengenai manfaat dan pengolahan tanaman obat dibagi menjadi 2, yaitu penyuluhan mengenai manfaat TOGA dan cara pengolahannya yang diberikan secara langsung kepada masyarakat desa Abang Songan (termasuk kepada kepala keluarga dampingan). Masyarakat banyak yang belum mengetahui cara pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) yang dapat digunakan sebagai obat tradisional.

Tahapan pelaksanaan program : a. Tahap sosialisasi

Sosialisasi dilakukan dengan Kepala Desa, pihak sekolah, dan warga masyarakat

b. Tahap persiapan

Persiapan dilakukan dengan penyiapan materi mengenai manfaat TOGA kemudian penyiapan bibit tanaman obat yang akan ditanam.

c. Tahap pelaksanaan

Program pemberdayaan tanaman obat keluarga ini terdiri dari kegiatan penyuluhan, demostrasi, dan penanaman TOGA di lingkungan posko. Penyuluhan akan dilakukan selama 30 menit setelah itu lanjut dengan penanaman tanaman.

d. Tahap evaluasi

Sebagaimana program lainnya tahap evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya


(23)

17 Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan

2. Stand Sehat

Stand sehat yang akan dilakukan berupa pemeriksaan tekanan darah dan indeks masa tubuh serta pemberian edukasi secara personal kepada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap penyakit ataupun faktor risiko penyakit di masyarakat.

Tahap-tahap pelaksanaan program yaitu: a. Tahap sosialisasi program

Tahap sosialisasi dilakukan kepada Kepala Desa, pihak Puskesmas, warga masyarakat serta pihak-pihak yang memungkinkan untuk diajak bekerjasama. Pada tahap ini juga dibahas mengenai tempat dan waktu kegiatan.

b. Tahap persiapan program

Persiapan program yang dilakukan berupa bagaimana mengatur mekanisme atau tata cara pelaksanaan stand sehat dengan alur dan penempatan pos-pos dengan tugasnya masing-masing. Selain itu perlu dipersiapkan alat-lat yang diperlukan seperti bangku dan kursi serta timbangan dan spygnomamometer.

c. Tahap pelaksanaan program

Stand sehat akan dilaksanakan di lingkungan pusat desa Abang Songan pada tanggal 17 Augustus 2016. Pada tahap pelaksanaan program, setelah menyusun beberapa pos seperti pos registrasi, pos pemeriksaan tensi, pos indeks masa tubuh, mahasiswa yang bertugas langsung menempati pos masing-masing dan peserta stand sehat diatur sesuai alur yang dibuat.


(24)

18 d. Tahap evaluasi program

Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya. Salah satu indikator keberhasilan program adalah jumlah dari peserta yang mengikuti stand sehat.

e. Tahap pembuatan laporan program

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.

3. Promosi Kesehatan mengenai Kesehatan Reproduksi pada Remaja di

Desa Abang Songan

Program promosi kesehatan dengan memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi yang ditujukan terutama pada remaja atau sekaa teruna teruni di desa Abang Songan. Hal ini dilakukan karena cukup tingginya masalah kesehatan reproduksi (hamil pada usia muda) pada remaja di desa tersebut. Untuk itu dilakukannya penyuluhan ini yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran remaja terhadap kesehatan reproduksi, menurunkan angka kehamilan pada remaja, menurunkan masalah kesehatan reproduksi yang mungkin terjadi dan akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas hidup remaja.

Tahap-tahap pelaksanaan program yaitu: a. Tahap sosialisasi program

Mengadakan sosialisasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala Desa, Sekaa Teruna Teruni, dan Bidan Desa. Hal-hal yang ingin dicapai adalah kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program dan materi yang akan diberikan. b. Tahap persiapan program


(25)

19 Mempersiapkan materi, media, dan pertanyaan-pertanyaan untuk pre-test dan post-test yang akan dipergunakan saat pelaksanaan program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan materi yang jelas, mudah dimengeti dan menarik untuk sasaran program, pembuatan poster atau pamflet, penyediaan laptop, LCD proyektor dan soal-soal untuk pre-test dan post-test sebagai alat untuk menilai tingkat pemahaman sasaran program.

c. Tahap pelaksanaan program

Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama kali sasaran program diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran sebelum diberikan materi. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi dengan alokasi waktu 45 menit yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi dengan alokasi waktu 20 menit. Diakhir pelaksanaan, sasaran program kembali diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang sudah diberikan untuk menilai tingkat pemahaman sasaran sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program.

d. Tahap evaluasi program

Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya. Evaluasi juga dilakukan pada hasil pre-test dan post-test untuk mengetahui peningkatan pemahaman sasaran program terhadap materi yang diberikan sebagai indikator keberhasilan program. e. Tahap pembuatan laporan program


(26)

20 Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.

4. Promosi Kesehatan mengenai Kanker Serviks di Desa Abang Songan

Program promosi kesehatan dengan memberikan penyuluhan mengenai kanker serviks yang ditujukan terutama pada wanita di desa Abang Songan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai kanker serviks kepada masyarakat khususnya ibu-ibu di desa Abang Songan dalam upaya pencegahan dan deteksi dini kanker serviks.

Tahap-tahap pelaksanaan program yaitu:

a. Tahap sosialisasi program

Mengadakan sosialisasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala Desa, ibu-ibu PKK, dan Bidan Desa. Hal-hal yang ingin dicapai adalah kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program dan materi yang akan diberikan.

b. Tahap persiapan program

Mempersiapkan materi, media, dan pertanyaan-pertanyaan untuk pre-test dan post-test yang akan dipergunakan saat pelaksanaan program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan materi yang jelas, mudah dimengeti dan menarik untuk sasaran program, pembuatan poster atau pamflet, penyediaan laptop, LCD proyektor dan soal-soal untuk pre-test dan post-test sebagai alat untuk menilai tingkat pemahaman sasaran program.

c. Tahap pelaksanaan program

Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama kali sasaran program diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran sebelum diberikan materi. Kemudian dilanjutkan dengan


(27)

21 pemberian materi dengan alokasi waktu 45 menit yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi dengan alokasi waktu 20 menit. Diakhir pelaksanaan, sasaran program kembali diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang sudah diberikan untuk menilai tingkat pemahaman sasaran sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program.

d. Tahap evaluasi program

Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya. Evaluasi juga dilakukan pada hasil pre-test dan post-test untuk mengetahui peningkatan pemahaman sasaran program terhadap materi yang diberikan sebagai indikator keberhasilan program. e. Tahap pembuatan laporan program

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.

5. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak Sekolah Dasar

PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan keluarga/masyarakat untuk memberikan informasi dan melakukan pendidikan kesehatan. Adapun PHBS yang dilaksanakan bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan, memanfaatkan pelayanan kesehatan sreta mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat.


(28)

22 Pendidikan kesehatan khususnya PHBS perlu diberikan sejak dini pada anak usia sekolah dimana usia dini adalah usia yang sangat baik untuk menanamkan suatu nilai-nilai. Pentingnya pendidikan dari usia dini dapat membentuk suatu pribadi yang memiliki pondasi kuat dalam pendidikan yang telah ditanamkan. Jika dari kecil sudah dibiasakn melakukan kebiasaan baik, maka untuk selanjutnya hal ini diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Topik yang menjadi perhatian pada kelompok anak usia sekolah adalah mencuci tangan yang benar dan jajanan yang sehat dan bergizi serta pentingnya melakukan aktivitas fisik yang mengacu pada indikator PHBS nasional. Topik-topik tersebut seringkali kurang mendapat perhatian dari orangtua ataupun guru. Angka kejadian diare pada siswa sekolah dasar di daerah pedesaan juga masih sering ditemukan. Dimana hal ini bisa dicegah dengan meningkatkan pengetahuan mengenai kebersihan diri yang baik.

Adapun tujuan dari program Penyuluhan mengenai PHBS ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa SD mengenai cara mencuci tangan yang benar, untuk meningkatkan pengetahuan siswa SD mengenai jajanan yang aman dan bergizi, untuk meningkatkan pemahaman siswa SD akan pentingnya aktivitas fisik melalui senam bersama.

Tahap-tahap pelaksanaan program yaitu: a. Tahap sosialisasi program

Mengadakan sosialisasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala Desa, Kepala Sekolah dan Guru-guru SD dan Bidan Desa. Hal-hal yang ingin dicapai adalah kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program dan materi yang akan diberikan.

b. Tahap persiapan program

Mempersiapkan materi, media, alat peraga, dan pertanyaan-pertanyaan untuk pre-test dan post-test yang akan dipergunakan saat pelaksanaan program. Hal yang ingin dicapai adalah


(29)

23 pembuatan materi yang jelas, mudah dimengeti dan menarik untuk sasaran program, pembuatan poster atau pamflet, penyediaan laptop, LCD proyektor dan penyediaan alat-alat peraga untuk demonstrasi seperti sabun pencuci tangan, dan soal-soal untuk pre-test dan post-pre-test sebagai alat untuk menilai tingkat pemahaman sasaran program.

c. Tahap pelaksanaan program

Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama kali sasaran program diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran sebelum diberikan materi. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi disertai demonstrasi dengan alokasi waktu 30 menit tiap materi yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi dengan alokasi waktu 30 menit. Diakhir pelaksanaan, sasaran program kembali diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang sudah diberikan untuk menilai tingkat pemahaman sasaran sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program.

d. Tahap evaluasi program

Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya. Evaluasi juga dilakukan pada hasil pre-test dan post-test untuk mengetahui peningkatan pemahaman sasaran program terhadap materi yang diberikan sebagai indikator keberhasilan program. e. Tahap pembuatan laporan program

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.


(30)

24

6. Penyuluhan Mengenai Pentingnya Menabung Untuk Siswa-Siswi SD

Banyak pihak mengesampingkan arti penting menabung dan memandang bahwa hal ini bukanlah suatu hal yang sangat penting. Padahal kita tahu menabung membawa banyak dampak positif bila dilakukan dengan cara yang benar oleh si penabung. Menabung bukanlah suatu hal yang dianggap penting atau bukanlah sebuah kebiasaan yang ada di kehidupan masyarakat. Kesadaran dari dalam diri masyarakat tersebut yang belum tumbuh mungkin disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakatmengenai arti penting menabung dan manfaat yang terkandung di dalamnya.

Menabung saat ini merupakan hal yang penting. Menabung sudah mulai ditanamkan sejak dini oleh beberapa orang tua kepada anaknya. Karena tabungan memilki peranan penting di masa depan. Menabung berarti menyisihkan sebagian uang kita miliki untuk disimpan. Menabung merupakan salah satu cara untuk mengelola uang. Menabung yang paling mudah adalah di rumah karena dapat dilakukan setiap waktu. Memiliki kebiasaan menabung sudah jelas sangat berguna untuk masa depan kita. Menabung adalah menyimpan sejumlah uang agar dapat digunakan di kemudian hari jika diperlukan. Semakin banyak duit yang ditabung maka semakin baik.Kegiatan ini merupakan salah satu pengabdian ilmu yang dapat saya lakukan di dalam rangkaian proses KKN. Melakukan kegiatan yang dapat bermanfaat bagianak-anak yang ada di abang songan , kegiatan ini menjadi tujuan yang diutamakan dalam setiap program yang kami laksanakan.

Tahap-tahap pelaksanaan program yaitu: a. Tahap sosialisasi program

Mengadakan sosialisasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala Desa, Kepala Sekolah dan Guru-guru SD. Hal-hal yang ingin dicapai adalah kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program dan materi yang akan diberikan.


(31)

25 b. Tahap persiapan program

Mempersiapkan materi dan media yang akan dipergunakan saat pelaksanaan program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan materi yang jelas, mudah dimengerti dan menarik untuk sasaran program, penyediaan laptop, LCD proyektor dan penyediaan alat-alat peraga untuk demonstrasi seperti pembuatan celengan dari bahan bekas.

c. Tahap pelaksanaan program

Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama kali sasaran program diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran sebelum diberikan materi. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi disertai demonstrasi dengan alokasi waktu 30 menit tiap materi.

d. Tahap evaluasi program

Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya.

e. Tahap pembuatan laporan program

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.

7. Penyuluhan Mengenai Teknis Pemasaran Produk Ibu-Ibu PKK

Didalam berwirausaha terdapat beberapa aspek yang menentukan berhasil tidaknya suatu usaha yang dijalankan. Diantaranya aspek modal, pengelolaan maupun pemasaran. Pemasaran merupakan kegiataan yang amat penting dalam operasional suatu bisnis. Tidak peduli apakah usaha


(32)

26 anda bergerak di dalam bidang sektor industri kecil ,tingkat menengah, apalagi industri besar.

Di dalam pemasaran seorang wirausaha harus menyusun strategi pemasaran. Karena dunia pemasaran diibaratkan sebagai suatu medan tempur bagi para produsen dan para pedagang yang begerak dalam komiditi yang sama maka perlu sekali diciptakan suatu strategi pemasarn agar dapat memenangkan perperangan tersebut. Seorang wirausawan yang ingin sukses haruslah bisa memasang atau melakukan beberapa teknik pemasaran yang tepat, agar produk dan jasa yang ditawarkan menarik perhatian para konsumen sehingga konsumen tertarik dan ingin membeli dan menggunakan pruduk dan jasa yang ditawarkan.

Tahap-tahap pelaksanaan program yaitu: a. Tahap sosialisasi program

Mengadakan sosialisasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala Desa, Masyarakat Abang Songan, dan Narasumber. Hal-hal yang ingin dicapai adalah kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program dan materi yang akan diberikan. b. Tahap persiapan program

Mempersiapkan materi dan media yang akan dipergunakan saat pelaksanaan program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan materi yang jelas, mudah dimengerti dan menarik untuk sasaran program, penyediaan laptop, dan LCD proyektor.

c. Tahap pelaksanaan program

Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama kali sasaran program diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran sebelum diberikan materi. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi disertai demonstrasi dengan alokasi waktu 30


(33)

27 menit tiap materi. Dan terakhir dilakukan sesi diskusi antara Masyarakat Abang Songan dengan Narasumber.

d. Tahap evaluasi program

Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya. e. Tahap pembuatan laporan program

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.

8. Memberi Pelatihan Tari Tradisional Untuk Siswa - Siswi SD di Desa Abang Songan

Program pelatihan tari tradisional untuk siswa-siswi SD di Desa Abang Songan ini dilaksanakan untuk mengenalkan kesenian tradisional daerah Bali kepada para siswa sejak dini agar nantinya dapat melestarikan budaya Bali khususnya tari tradisional. Dalam pelatihan tari tradisional ini yang menjadi sasarannya adalah siswa- siswi SD dari kelas 1 SD sampai dengan kelas 6 SD.

Tahap- tahap pelaksanaan program yaitu : a. Tahap Sosialisasi Program

Tahap sosialisasi akan dilakukan di SD dengan melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala Desa, Kepala Sekolah dan guru-guru di SD. Dalam tahap ini juga akan dicari kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program dan materi yang akan diberikan pada saat pelatihan tari tradisional. b. Tahap Persiapan Program

Mempersiapkan materi dan media yang akan dipergunakan saat pelaksanaan program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan materi pelatihan tari yang jelas, mudah dimengerti sesuai dengan


(34)

28 tingkatan kelas dan menarik untuk sasaran program, penyediaan laptop dan sound system .

c. Tahap Pelaksanaan program

Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama kali sasaran program diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran sebelum diberikan materi. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi disertai dengan pelatihan gerak dasar dalam menari dengan alokasi waktu 2 jam.

d. Tahap Evaluasi Program

Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya. e. Tahap Pembuatan Laporan Program

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.

9. Memberikan Bimbingan Belajar Tambahan Untuk Siswa- Siswi SD di

Desa Abang Songan

Program memberikan bimbingan belajar untuk siswa-siswi SD di Desa Abang Songan ini dilaksanakan untuk menambah informasi yang lebih agar siswa-siswi SD khususnya kelas 5 dan 6 sipa untuk menghadapi jenjang pendidikan yang akan datang yaitu SMP (Sekolah Menengah Pertama)

. Dalam Bimbingan belajar tambahan ini yang menjadi sasarannya adalah siswa- siswi SD kelas5 SD dan kelas 6 SD. Tahap- tahap pelaksanaan program yaitu :


(35)

29 Tahap sosialisasi akan dilakukan di SD dengan melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala Desa, Kepala Sekolah dan guru-guru di SD. Dalam tahap ini juga akan dicari kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program dan materi yang akan diberikan pada saat mengadakan bimbingan belajar tambahan.

b. Tahap Persiapan Program

Mempersiapkan materi dan media yang akan dipergunakan saat pelaksanaan program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan materi bimbingan belajar tambahan dengan jelas, mudah dimengerti sesuai dengan tingkatan kelas dan menarik untuk sasaran program, penyediaan laptop dan sound system .

c. Tahap Pelaksanaan program

Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama kali sasaran program diberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan untuk mengetahui tingkat pemahaman sasaran sebelum diberikan materi. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi ,alokasi waktu 1 jam 30 menit

d. Tahap Evaluasi Program

Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya. e. Tahap Pembuatan Laporan Program

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.


(36)

30 10. Perlombaan Membaca Puisi Untuk siswa siswi SD di Desa Abang

Songan

Program perlombaan membaca puisi untuk siswa-siswi SD di Desa Abang Songan ini dilaksanakan untuk meningkatkan minat baca siswa- siswi SD di Desa Abang Songan. Dapat mengasah daya kreativitas siswa- siswi dan juga dapat mengembangkan bakat membaca puisi yang ada didalam diri siswa –siswi SD di Desa Abang Songan

. Dalam Perlombaan ini yang menjadi sasaran adalah siswa – siswi kelas 5 dan 6, yang akan di pilih perwakilan nya dari masing-masing kelas sejumlah 5 siswa/siswi.

Tahap- tahap pelaksanaan program yaitu : a. Tahap Sosialisasi Program

Tahap sosialisasi akan dilakukan di SD dengan melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala Desa, Kepala Sekolah dan guru-guru di SD. Dalam tahap ini juga akan dicari kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program lomba membaca puisi.

b. Tahap Persiapan Program

Mempersiapkan materi dan media yang akan dipergunakan saat pelaksanaan program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan materi yang menarik untuk sasaran program, penyediaan laptop dan sound system .

c. Tahap Pelaksanaan program

Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama kali sasaran program diberikanmateri mengenai lomba membaca puisi. Kemudian dilanjutkan dengan persiapan masing-masing siswa- siswi dalam mengikuti perlombaan membaca puisi,alokasi waktu 2 jam.


(37)

31 Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya. e. Tahap Pembuatan Laporan Program

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.

11. Penyuluhan Penyakit Rabies

Seperti yang kita ketahui bersama masyarakat Bali memiliki suatu kebiasaan memelihara anjing ataupun kucing, yang sebenarnya memiliki suatu resiko yang cukup fatal bagi kehidupan terutama dalam bidang kesehatan yakni berkaitan dengan penularan penyakit Rabies.

Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan Bali, kasus Rabies di bali memang telah mengalami penurunan. Berdasarkan data yang ada, sepanjang 2011, di mana jumlah korban meninggal sebanyak 26 orang, turun drastis sejak tahun 2010 sebanyak 83 orang. Angka itu setidaknya sudah kembali seperti saat dua tahun pertama Rabies menyerang Bali, di mana korban meninggal pada 2009 sebanyak 22 orang dan tahun 2008 hanya 4 orang. Begitu juga angka gigitan anjing, telah menurun pada 2011 sebanyak 50.628 kasus dibandingkan tahun 2010 mencapai 67.021 kasus. Sementara tahun 2009, tercatat 21.806 kasus gigitan. Sutedja mengakui masih banyak korban gigitan anjing yang belum memperoleh vaksin.

Pada 2011 dari 50.628 warga yang digigit anjing, hanya 47.827 yang mendapat VAR. Sementara tahun 2010, tercatat 9.586 dari 67.021 warga digigit anjing tidak memperoleh vaksin dan pada 2009 ada 3.181 warga yang tidak mendapat vaksin dari 21.806 orang yang digigit anjing.

Hasil pemantauan petugas lapangan, menunjukkan saat ini tinggal empat desa yang masih masuk dalam kategori desa penularan Rabies di Bali, terdiri atas 2 desa di Jembrana, 1 desa di Bangli,dan 1 desa lagi di


(38)

32 Kabupaten Klungkung. Padahal hingga akhir November 2011, kasus Rabies masih menyebar di 239 desa dari 722 desa yang ada di Bali.

Meskipun angka KLB Rabies sudah mengalami penurunan, namun kita sebagai masyarakat harus tetap waspada untuk mencegah maupun penanganan kasus Rabies. Maka perlu diadakannya penyuluhan kesehatan tentang Rabies di Desa Abang Songan, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, agar nantinya masyarakat lebih sigap jika terjadi kasus Rabies ini.

Tahapan pelaksanaan program : a. Tahap sosialisasi

Sosialisasi dilakukan dengan Kepala Desa dan warga masyarakat serta bantuan dari Dinas Peternakan dan Perikanan Darat Kabupaten Bangli.

b. Tahap persiapan

Persiapan dilakukan dengan penyiapan materi mengenai penyakit rabies

c. Tahap pelaksanaan

Program penyuluhan penyakit rabies ini terdiri dari kegiatan penyuluhan tentang penyakit rabies.

d. Tahap evaluasi

Sebagaimana program lainnya tahap evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya

e. Tahap pembuatan laporan

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan


(39)

33 12. Pengendalian penyakit / vaksinasi ternak besar (sapi)

Ternak merupakan potensi yang baik untuk dikembangkan terutama didaerah pedesaan. Lahan yang cukup didukung oleh lingkungan memadai merupakan faktor penting dalam keberhasilan usaha ini. Kelompok ternak sapi merupakan program yang baik telah dicanangkan oleh pemerintah dalam rangkat meningkatkan produksi pangan desa. Di Desa Abangsongan terdapat kelompok kelompok ternak sapi yang telah berjalan, namun seiring perkembangannya banyak hal yang masih perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ternak itu sendiri salah satunya dengan peningkatan kesehatan.

Kesehatan ternak merupakan faktor yang sangat vital untuk mendukung keberhasilan produksi ternak itu sendiri. Salah satu cara peningkatan kesehatan ternak pada kelompok ternak sapi yang ada di Desa Abangsongan salah satunya melalui pengendalian penyakit ternak sapi pada kelompok ternak sapi tersebut. Kegiatan yang dapat dilakukan melalui pemberian obat cacing dan spraying untuk mencegah infeksi parasit terhadap parasit pengganggu seperti cacing, lalat dan kutu. Pemberian vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak terhadap penyakit, meningkatkan nafsu makan dan meminimalisir infestasi parasit terhadap ternak. Selain itu kegiatan lain yang dilakukan adalah memberikan pembekalan secara langsung ke lapangan kepada peternak tentang manajemen pemeliharaan ternak yang baik untuk menunjang kesehatan ternak itu sendiri.

Tahapan pelaksanaan program : a. Tahap sosialisasi

Sosialisasi dilakukan dengan Kepala Desa dan warga masyarakat b. Tahap persiapan

Persiapan dilakukan dengan penyiapan materi mengenai kesehatan hewan


(40)

34 Program penyuluhan kesehatan hewan ternak ini terdiri dari kegiatan penyuluhan, demostrasi, dan pengecekan kesehatan ternak sapi dan pemberian vitamin.

d. Tahap evaluasi

Sebagaimana program lainnya tahap evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya

e. Tahap pembuatan laporan

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan

13. Pembuatan Taman di Depan Pura Desa Abang Songan

Kegiatan inventarisasi ini bertujuan untuk memperindah halaman di depan pura desa Abang Songan. Beberapa dari tanaman-tanaman yang akan ditanam juga bermanfaat untuk persembahyangan. Tanaman-tanaman tersebut antara lain tanaman bunga jepun, bunga kembang sepatu, bunga kertas, bunga mawar, bunga cempaka, bunga kenanga, bunga ratna, bunga matahari, kaktus dan daun sirih. Program pembuatan taman di depan pura desa Abang Songan ini terdiri dari kegiatan demonstrasi dan penanaman tanaman di depan pura desa Abang Songan. Demonstrasi dan penanaman akan diberikan dan dilakukan bersama-sama dengan masyarakat desa Abang Songan secara umum. Demonstrasi dan penanaman dilakukan secara langsung di lapangan.

Tahapan pelaksanaan program : a. Tahap sosialisasi

Sosialisasi dilakukan dengan Kepala Desa dan warga masyarakat b. Tahap persiapan


(41)

35 Persiapan dilakukan dengan penyiapan bibit tanaman yang akan ditanam.

c. Tahap pelaksanaan

Program ini terdiri dari kegiatan demostrasi dan penanaman tanaman di depan pura desa Abang Songan. Demonstrasi akan dilakukan selama 30 menit setelah itu dilanjutkan dengan penanaman tanaman.

d. Tahap evaluasi

Sebagaimana program lainnya tahap evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya

e. Tahap pembuatan laporan

Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan

14. Program Pembuatan Plang Penunjuk Jalan Desa Abang Songan

Mengingat pentingnya fungsi pengenalan wilayah sekitar dan identitas bagi masyarakat Desa Abang Songan, adanya suatu prasarana fisik yang memadai seperti plang jalan merupakan hal yang esensial. Sedangkan, plang nama desa yang kini telah ada, ada yang dalam kondisi baik namun ada yang dalam kondisi kurang baik sehingga dirasa kurang informatif dan membutuhkan pembenahan.

Desa Abang Songan merupakan desa dengan lingkungan yang bersih dan asri yang hendaknya dapat dijangkau dengan mudah menggunakan plang jalan yang ada. Namun sesuai survei yang telah dilakukan, kami mendapati bahwa prasarana fisik yang dimaksud masih belum cukup dan membutuhkan pembenahan. Adanya prasarana fisik yang cukup merupakan prioritas bagi seluruh masyarakat desa maupun


(42)

36 pemerintah setempat. Diharapkan manfaatnya dapat langsung dirasakan serta direspons positif oleh warga sekitar dan pengunjung tidak lagi merasa kesulitan untuk menuju Desa Abang Songan.

Tahap-tahap pelaksanaan program yaitu: a. Tahap sosialisasi program

Mengadakan sosialisasi dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala Desa, Ketua Seke Teruna Teruni, dan Seke Teruna Teruni. Hal-hal yang ingin dicapai adalah kesepakatan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program.

b. Tahap persiapan program

Mempersiapkan materi dan design yang akan dipergunakan saat pelaksanaan program. Hal yang ingin dicapai adalah pembuatan plang jalan.

c. Tahap pelaksanaan program

Pelaksanaan program dilakukan sesuai dengan tempat dan waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Pertama, ketua program sebagai perwakilan kelompok memohon izin kepada kepala desa dan ketua Seke Teruna Teruni untuk membuat plang jalan desa serta lokasi yang digunakan saat pelaksanaan. Kemudian, bersama dengan kelompok Seke Teruna Teruni membuat plang jalan yang materinya telah disediakan.

d. Tahap evaluasi program

Evaluasi program dilakukan dari tahap sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan untuk menilai kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam setiap tahap agar dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan program-program selanjutnya. e. Tahap pembuatan laporan program


(43)

37 Laporan program dibuat berdasarkan pedoman yang sudah ditentukan.

H. Rekapitulasi Biaya Pelaksanaan KKN-PPM

Nama Kegiatan Biaya

Penanaman Tanaman Toga Rp 300.000,00

Stand Sehat Rp 200.000,00

Promosi Kesehatan Mengenai Kesehatan Reproduksi Pada Remaja

Rp 200.000,00

Promosi Kesehatan mengenai Kanker Serviks Rp.200.000,00 Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada

anak SD

Rp 200.000,00

Penyuluhan Mengenai Pentingnya Menabung untuk siswa SD

Rp 350.000,00

Penyuluhan Mengenai Teknis Pemasaran Produk Rp 500.000,00 Pelatihan Tari Tradisional untuk siswa SD Rp 300.000,00 Bimbingan Belajar Tambahan untuk siswa SD Rp 100.000,00 Perlombaan membaca puisi untuk siswa SD Rp 300.000,00

Penyuluhan Penyakit Rabies Rp 100.000,00

Pengendalian penyakit/vaksinasi ternak Rp 100.000,00

Pembuatan Taman Pura Desa Rp 300.000,00

Pembuatan Plang Penunjuk Jalan Rp 1.500.000,00

Total Rp 4.650.000,00

Biaya tak terduga 10% Rp 460.000,00


(44)

38

I. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Nama Program Minggu

I II III IV V

1.

Penanaman Tanaman Toga a. Persiapan

b. Pelaksanaan c. Evaluasi d. Laporan

2.

Stand Sehat a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan

3.

Promosi Kesehatan mengenai Kesehatan Reproduksi

a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan

4.

Promosi Kesehatan mengenai Kanker Serviks


(45)

39 a. Sosialisasi

b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan

5.

Promosi Kesehatan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan

6.

Penyuluhan Mengenai Pentingnya Menabung Untuk Siswa-Siswa SD

a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan

7.

Penyuluhan Teknis Pemasaran Produk Ibu-Ibu PKK


(46)

40 b. Persiapan

c. Pelaksanaan d. Evaluasi

e.Laporan

8.

Pelatihan Tari Tradisional Untuk Siswa-Siswi SD

a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan

9. Memberikan Bimbingan Belajar

Tambahan Untuk Siswa- Siswi SD di Desa Abangsongan

a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan

10. Perlombaan Membaca Puisi Untuk

siswa – siswi SD a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan


(47)

41 11. Penyuluhan Penyakit Rabies

a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan

12. Pengendalian penyakit / vaksinasi

ternak besar a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan

13. Pembuatan Taman

a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi d. Laporan

14. Pembuatan Plang Penunjuk

a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi d. Laporan


(48)

(49)

(1)

38

I. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Nama Program Minggu

I II III IV V

1.

Penanaman Tanaman Toga a. Persiapan

b. Pelaksanaan c. Evaluasi d. Laporan

2.

Stand Sehat a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan

3.

Promosi Kesehatan mengenai

Kesehatan Reproduksi a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan

4.

Promosi Kesehatan mengenai


(2)

39 a. Sosialisasi

b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan

5.

Promosi Kesehatan mengenai

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat a. Sosialisasi

b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan

6.

Penyuluhan Mengenai Pentingnya Menabung Untuk Siswa-Siswa SD

a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan

7.

Penyuluhan Teknis Pemasaran Produk Ibu-Ibu PKK


(3)

40 b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e.Laporan 8.

Pelatihan Tari Tradisional Untuk Siswa-Siswi SD a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan 9. Memberikan Bimbingan Belajar

Tambahan Untuk Siswa- Siswi SD di Desa Abangsongan a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan 10. Perlombaan Membaca Puisi Untuk

siswa – siswi SD a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan


(4)

41 11. Penyuluhan Penyakit Rabies

a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan

12. Pengendalian penyakit / vaksinasi

ternak besar a. Sosialisasi b. Persiapan c. Pelaksanaan d. Evaluasi e. Laporan

13. Pembuatan Taman

a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi d. Laporan

14. Pembuatan Plang Penunjuk

a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi d. Laporan


(5)

(6)