Journal of Islamic Communication and Broadcasting
Journal of Islamic Communication and Broadcasting www.journal.stai-alfatah.ac.id PKJICA
Volume I Nomor 1 Bulan Mei 2018 Hal. 52-77 p-ISSN: dan e-ISSN:
2614-5243 2614-7114 ==================================================================
HUBUNGAN ANTARA MOTIF DENGAN KEPUASAN PEMBACA MAJALAH TSAQOFAH EDISI 10-24 (SURVEY DILAKUKAN PADA WARGA RIYASAH CITEUREUP DAN RIYASAH CIAMPEA) AQMARINA KPI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL FATAH BOGOR
Abstrak:
Setiap individu memiliki motif yang berbeda-beda dalam menggunakan sesuatu untuk memenuhi
kepuasan mereka yang juga berbeda. Hal itu pula lah yang mendasari motif pembaca majalah
Tsaqofah di riyasah Citeureup dan riyasah Ciampea untuk memenuhi kepuasan mereka. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui motif apa yang mendasari khalayak dalam membaca
majalah Tsaqofah. Kemudian untuk mengetahui kepuasan apa yang diperoleh pembaca setelah
membaca majalah Tsaqofah. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
motif dan kepuasan pembaca terhadap majalah Tsaqofah. Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratification dari Blumer and Gurevitech yang beranggapan bahwa individu memiliki tujuantertentu dalam menggunakan media massa. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan
kuantitatif. Metode yang digunakan adalah survei dengan menyebarkan angket kepada 30
responden yang membaca majalah Tsaqofah dari populasi 227. Penelitian ini menggunakan uji
Regresi Linear Sederhana untuk mengetahui hubungan antara motif dengan kepuasan pembaca majalah Tsaqofah. Majalah Tsaqofah merupakan jenis terbitan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)yang bekerjasama dengan STAI Al-Fatah sebagai lembaganya. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa hubungan antara motif dengan kepuasan sangat rendah.Kata Kunci : Motif, Kepuasan, Majalah Tsaqofah, Hubungan, Uses and Gratification.
(Received: 25-02-2018; Reviewed: 26-02-2018; Revised: 12-04-2018; Accepted: 14-04-2018; Published:01-05-2018)
©2018 –PKJICA Program STAI Al-Fatah Bogor. Ini adalah artikel terbuka dengan licenci CCBY-NC-4.0PENDAHULUAN
Skripsi “Hubungan Antara Motif dan Kepuasan Penonton pada Program Islam itu Indah Trans Tv.” Irmalia Septiana (109051000035). 2013. Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kesimpulannya program Islam itu Indah Trans Tv kurang memberikan kepuasan yang diharapkan pada kategori informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial. Namun program tersebut berhasil memenuhi kepuasan pada kategori hiburan. Skripsi “Hubungan Antara Motif Membaca Tabloid LPM Institut Dengan Kepuasan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2013-
2014.” Meliana Pratiwi (1111051100033). 2015. Jurusan Konsentrasi Jurnalistik. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil dari kesimpulannya adalah terdapat hubungan antara motif dan kepuasan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah dalam membaca tabloid LPM Institut (Ho ditolak dan H1 diterima). Pembaca tabloid LPM Institut merasa sangat puas dengan tabloid tersebut.
Media massa adalah alat yang biasa digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio dan televisi. Berbagai macam media massa dapat memberikan kemudahan kepada khalayak dalam memberikan informasi yang diinginkan. Fungsi dari media massa cetak sendiri adalah untuk meningkatkan intelektual masyarakat akan informasi. Berita atau informasi yang disampaikan pun bersifat aktual dan berisikan fakta-fakta. Proses dalam mencari, memperoleh, mengolah dan menyampaikan berita kepada khalayak dinamakan dengan kegiatan jurnalistik.
Hinca IP Pandjaitan dan Amir Effendi Siregar (2005,p.5-7) menjelaskan, pers sebagai sebuah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang menggunakan surat kabar dalam menyampaikan informasinya, mempunyai fungsi sebagai media informasi, fungsi pendidikan, fungsi hiburan, fungsi kontrol sosial, dan fungsi lembaga ekonomi.
Manusia sebagai masyarakat akan selalu memperoleh kepuasan tertentu dalam menggunakan media massa, sehingga manusia menggunakannya karena didorong oleh motif- motif tertentu, dimana ada berbagai kebutuhan yang dapat dipuaskan oleh media massa.
Kepuasan seorang pelanggan, baik secara teoritis maupun empiris salah satunya dipengaruhi oleh kualitas produk yang dibelinya atau digunakannya. Menurut Jalaludin Rakhmat (2001,p.204), tingkat kepuasan masyarakat atas penggunaan suatu media massa diteliti melalui pendekatan Uses and Grafitication. Dari pendekatan tersebut dapat dilihat bahwa masyarakat mempunyai harapan-harapan tertentu terhadap media massa dalam upaya memuaskan kebutuhannya.
Majalah Tsaqofah adalah majalah dakwah yang diterbitkan oleh Tsaqofah Press. Mengetahui masih jarangnya majalah dakwah yang mampu diterima oleh berbagai lapisan masyarakat, membuat majalah Tsaqofah menjadi populer karena isi beritanya memuat tentang artikel-artikel islami untuk segala usia. Majalah Tsaqofah sendiri merupakan salah satu media berdakwah melalui tulisan. Dakwah melalui tulisan (dakwah bil qalam) adalah dakwah yang dilakukan dengan menulis di surat kabar, majalah, buku, maupun internet. Jangkauan dakwah bil qalam lebih luas dibandingkan dengan dakwah melalui lisan. Diperlukan keahlian khusus dalam hal menulis, yang kemudian disebarluaskan melalui media cetak (Amin, 2009,p.11-12).
Peneliti ingin mengetahui apakah Tsaqofah melihat apa yang sebenarnya dicari oleh masyarakat berkaitan dengan kebutuhan yang diinginkan (gratification sought) dengan apa yang diperoleh masyarakat berkaitan dengan kepuasan terhadap pemenuhan kebutuhan yang diinginkan (gratification obtained) melalui informasi dalam berita yang ditampilkan di majalah Tsaqofah.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Uses and Gratification theori atau teori penggunaan dan kepuasan yang diperkenalkan oleh Elihu Katz, Bernard Berelson dan Michael Gurevitech dalam bukunya The Uses on Mass Communications: Current Perspectives on
Gratification Research pada tahun 1974 yang dikutip Morissan (2013,p.77) menjelaskan, teori
ini mengajukan gagasan bahwa perbedaan individu menyebabkan khalayak mencari, menggunakan dan memberikan tanggapan terhadap isi media secara berbeda-beda, yang disebabkan oleh berbagai faktor sosial dan psikologis yang berbeda diantara individu.
Sementara itu, dalam buku Edi Santoso dan Mite Setiansah (2010,p.108), Katz mengatakan bahwa Uses and Gratification adalah suatu model penelitian yang menekankan pada objek analisis tentang apa yang dilakukan media untuk khalayak. Inti dari teori Uses and
Gratification adalah khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif-
motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak. Jika motif ini terpenuhi, maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi dan media yang mampu memenuhi kebutuhan khalayak akan disebut sebagai media yang efektif (Kriyantono, 2006,p.204).
Teori Uses and Gratification menjelaskan mengenai kapan dan bagaimana khalayak sebagai konsumen media menjadi lebih aktif atau kurang aktif dalam menggunakan media dan akibat atau konsekuensi dari penggunaan media itu. Dalam hal ini, terdapat sejumlah asumsi dasar yang menjadi inti gagasan teori Uses and Gratification sebagaimana dikemukakan Katz, Blumer dan Gurivitch. Mereka menyatakan lima asumsi dasar teori penggunaan dan kepuasan (Morissan, 2013,p.78-80), yaitu: 1.
Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan.
2. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak.
3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya.
4. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi tertentu.
5. Penilaian media ditentukan oleh khalayak.
Menurut Nuruddin (2004) penjelasan ini dapat dilihat melalui model Uses and
Gratification yang divisualisasikan melalui gambar berikut:
Bagan 2.1 Model Uses and GratificationLingkungan l sosial : 1.
Ciri-ciri demografis
Khalayak : 1
3. Ciri-ciri kepribadian Sumber pemuasan kebutuhan yang berhubungan dengan non media:
2. Diversi/hiburan 3.
4. Konteks sosial dan terpaan media
Terpaan media
2. Isi media 3.
1. Jenis-jenis media cetak maupun elektronik
4. Hubungan sosial Penggunaan media massa:
Identitas personal
Pengamatan lingkungan
1. Keluarga, teman- teman
Pemuasan media (fungsi): 1.
5. Pelepasan ketegangan/ melarikan diri dari kenyataan
4. Integratif sosial
Kognitif 2. Afektif 3. Intergratif personal
2. Afiliasi kelompok
3. Hobi 4.
2. Komunikasi interpersonal
Tidur Kebutuhan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kepuasan adalah puas; merasa senang; perihal (hal yang bersifat puas, kesenangan, kelegaan dan sebagainya).
Kotler (2002) menyatakan bahwa kepuasan adalah perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya. Sedangkan menurut Chaplin (2005) kepuasan adalah satu keadaan kesenangan dan kesejahteraan yang disebabkan karena seseorang setelah mencapai tujuan atau sasaran (Effendi, 1993,p.294).
Menurut McQuail (2002,p.72) tingkat kepuasan diukur berdasarkan empat motif kebutuhan, yaitu:
1. Pencarian informasi (Information Seeking), yaitu penggunaan isi media untuk mengetahui atau mencari informasi-informasi yang bersifat umum.
2. Identitas pribadi (Personal Identity), yaitu menggunakan isi media untuk memenuhi kebutuhan identitas pribadi.
3. Integrasi dan interaksi sosial (Social Integration anda Interaction), yaitu menggunakan isi media untuk memperkuat hubungan sosial dan kegiatan kemasyarakatan.
4. Hiburan (Entertainment), yaitu menggunakan isi media untuk mendapatkan hiburan.
Dapat disimpulkan bahwa kepuasan khalayak berkaitan dengan perasaan. Apabila perasaan yang dirasakan khalayak telah sesuai dengan harapan, serta dapat memenuhi kebutuhannya, maka kepuasan tersebut telah terpenuhi (Nurudin, 2007,p.183).
Motif berasal dari kata “motive” yang berarti secara obyektif merupakan dorongan dari dalam diri individu untuk menentukan pilhannya dari berbagai perilaku
tertentu, sesuai dengan tujuan. Sedangkan menurut definisi subyektif, motif merupakan dasar bagi seseorang untuk bergerak, berperilaku, dan bertindak menurut tujuan atau kegiatan membangkitkan daya gerak yang terdapat pada diri sendiri agar melaksanakan tindakan tertentu dalam rangka mencapai tujuan ataupun kepuasan (Rakhmat, 2001,p.23).
Menurut Denis McQuail (1983), ada empat kategori motif pengkonsumsian media bagi individu secara umum, yakni:
1. Motif Informasi (surveillance) a.
Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia.
b.
Mencari bimbingan mengenai berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal-hal yang berkaitan dengan penentua pilihan.
c.
Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum.
d.
Belajar, pendidikan diri sendiri.
e.
Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.
2. Motif identitas pribadi (personal idenity) a.
Menentukan penunjang nilai-nilai pribadi.
b.
Menemukan model perilaku.
c.
Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media).
d.
Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.
3. Motif integrasi dan interaksi sosial (personal realtionship) a.
Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati sosial.
b.
Mengidentifikasi diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki.
c.
Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial.
d.
Membantu menjalankan peran sosial.
e.
Memperoleh teman selain dari manusia.
f.
Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi keluarga, teman, dan masyarakat.
4. Motif hiburan (diversion) a.
Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan.
b.
Bersantai.
c.
Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis d.
Mengisi waktu.
e.
Penyaluran emosi. Penelitian yang akan dilaksanakan lebih fokus pada motif, kepuasan, dan hubungan kepuasan dengan motif pembaca majalah Tsaqofah edisi 10-24 di riyasah Citeureup dan riyasah Ciampea.
24? 2. Bagaimana motif yang mendasari pembaca dalam membaca majalah
Tsaqofah? 3. Bagaimana hubungan motif dan kepuasan pembaca majalah Tsaqofah?
METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang dapat menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Peneliti lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakah representasi dari seluruh populasi (Arikunto, 2006,p.62). Sifat penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Tujuan akhir yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian dengan pendekatan kuantitatif adalah menunjukkan hubungan dan pengaruh serta perbandingan antar variabel, memberikan deskriptif statistik, menafsir dan menghitung hasilnya (Siregar, 2013,p.110).
Penelitian ini menggunakan metode survei. Dalam survei, proses pengumpulan data dan analisis data sosial bersifat sangat terstruktur dan mendetail melalui kuisioner sebagai instrument utama untuk mendapatkan informasi dari sejumlah responden yang diasumsikan mewakili populasi secara spesifik (Kountur, 2005,p.60).
Adapun subjek penelitian ini adalah seluruh pembaca majalah Tsaqofah yang membaca majalah Tsaqofah edisi 10-24 yang ada di riyasah Citeureup dan riyasah Ciampea. Populasi dari penelitian ini adalah warga riyasah Citeureup dan riyasah Ciampea yang berjumlah 227 warga. Riyasah sendiri adalah kumpulan dari khalaqah- khalaqah kecil dari berbagai desa.
Peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non-random sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan kriteria tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik sampel ini menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh lebih representatif (Sugiyono, 2010,p.218).
Pada penelitian ini, jumlah sampel yang akan diambil adalah 30 orang dari usia dewasa yaitu 20 sampai 45 tahun, baik laki-laki maupun perempuan yang membaca majalah Tsaqofah edisi 10-24. Peneliti akan menggunakan teknik analisis data secara statistik (Metode penelitian kuantitatif) dengan menggunakan program SPSS singkatan dari Statistical Product Service Solution for Windows versi 20. Pengujian instrumen juga dilakukan melalui uji validitas, uji linearitas, uji normalitas, uji reliabilitas dan uji hipotesis statistik dengan analisis regresi linear sederhana.
Tabel Devinisi Operasional Variabel Variabel Definisi Indikator Skala
Motif 1.
Motif informasi:
Motif Informasi adalah alasan atau dorongan seseorang untuk mednapatkan informasi sesuai dengan kebutuhannya.
- Sangat puas : Skor (5)
- Responden ingin mencari berita terkait dengan peristiwa/kondisi yang berkaitan dengan lingkungan, masyarakat, dan dunia
- Puas:
Skor (4)
- Cukup Puas: Skor (3)
2. Motif identitas adalah dorongan seseorang untuk mencari identitas pribadi 3.
- Tidak Puas: Skor (2)
- Mencari bimbingan berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.
- Sangat Tidak Puas: Skor (1)
Motif integrasi dan interaksi
sosial adalah dorongan seseorang untuk bisa berintegarsi dan berinteraksi dengan lingkungannya
- Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum
4. Motif hiburan adalah dorongan Motif identitas: seseorang untuk
- mencari
Menemukan kesenangan penunjang nilai sesuai dengan pribadi kebutuhannya
- model perilaku
Menemukan
- i diri dengan nilai-nilai lain dalam media
Mengidentifikas
- pemahaman tentang diri sendiri
Meningkatkan
Motif integrasi dan interaksi sosial: Memperoleh
- pengetahuan tentang keadaan orang lain
- diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki
Mengidentifikasi
- bahan percakapan dan interaksi sosial
Menemukan
Motif hiburan: Keinginan
- bersantai terpenuhi
- memperoleh penyaluran emosi terpenuhi
Keinginan
- penyaluran emosi terpenuhi
Keinginan Kepuasan Kepuasan adalah Motif informasi: Sangat
- harapan yang Puas:
Skor (5) - diinginkan sesuai Responden ingin dengan hasil yang - mencari berita
Puas: didapatkan terkait dengan Skor (4) Cukup
- peristiwa/kondisi yang berkaitan Puas: dengan Skor (3) lingkungan,
- masyarakat, dan Puas:
Tidak
Skor (2) dunia
Mencari Sangat bimbingan Tidak berbagai masalah Puas: praktis, Skor (1) pendapat, dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan. Memuaskan rasa
- ingin tahu dan minat umum
Motif identitas: Menemukan
- penunjang nilai pribadi
- model perilaku
Menemukan
- i diri dengan nilai-nilai lain dalam media
Mengidentifikas
- pemahaman tentang diri sendiri
Meningkatkan
Motif integrasi dan interaksi sosial: Memperoleh
- pengetahuan tentang keadaan orang lain
- diri dengan
Mengidentifikasi orang lain dan meningkatkan rasa memiliki
- bahan percakapan dan interaksi sosial
Menemukan
Motif hiburan: Keinginan
- bersantai terpenuhi
- memperoleh penyaluran emosi terpenuhi
Keinginan
- penyaluran emosi terpenuhi
Keinginan
Dalam suatu penelitian, pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting, karena data yang dikumpulkan akan digunakan untuk pemecahan yang diteliti atau untuk menguji hipotesis yang dirumuskan (Siregar, 2013,p.17). Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data primer Sumber data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket.
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data yang berisikan daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden (Kriyantono, 2007,p.93).
Peneliti akan menyebar kuesioner yang berisi daftar pertanyaan kepada 30 responden dari dua riyasah yaitu Citeureup dan Ciampea yang menjadi pembaca majalah Tsaqofah edisi 10-24.
2. Data sekunder Peneliti juga mengumpulkan data dari berbagai literatur untuk dijadikan sebagai data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui studi kepustakaan dengan mempelajari sumber bacaan yang diperoleh dari buku, karya ilmiah dan juga internet. Serta hal-hal yang berkaitan dengan majalah seperti struktur organisasi, distribusi majalah. Teknik pengolahan data, data yang diperoleh dari lapangan akan melalui tahapan berikut: a.
Tahapan editing, merupakan tahap dalam menentukan kembali data yang berhasil diperoleh dalam rangka menjamin validitas nya serta dapat segera diproses lebih lanjut.
b.
Koding, yaitu tahap pemberian kode-kode tertentu terhadap data atau jawaban yang kita peroleh dari responden.
c.
Pemberian skor, dalam peenlitian ini, urutan pemberian skor menggunakan skala Likert. Tingkatan yang digunakan dalam penelitian adalah: Sangat Puas : 5, Puas : 4, Cukup Puas : 3, Tidak Puas : 2, Sangat Tidak Puas : 1.
d.
Pemprosesan dan analisis dalam penelitian ini menggunakan bantuan program computer statistic agar lebih cepat, lebih akurat dan efisien.
Program komputer statistic yang digunakan yaitu SPSS ( Statistic Versi 20.
Package For Social Science) e.
Tabulasi, yaitu memasukkan data kedalam tabel-tabel agar lebih mudah diinterpretasikan.
Untuk mengukur variabel tingkat kepuasan dan motif, pemberian skor dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang tentang suatu objek sikap (Kriyantono, 2007,p.134). Penilaian dalam skala Likert dengan interval: Sangat Puas (SP), Puas (P), Cukup Puas (CP), Tidak Puas (TP), dan Sangat Tidak Puas (STP). Responden hanya akan menyilang salah satu dari jawaban tersebut.
Hasil Penelitian Angket Motif
Tabel 4.4 Respon Terhadap Motif Informasi No. PERTANYAAN SP P CP TP STP SkorApakah pembaca mendapatkan 1. kepuasan informasi dari rubrik
6
16
6 2 114 majalah Tsaqofah? Apakah pembaca memperoleh
2. informasi yang dibutuhkan dari
12
11
5
1 1 122 majalah Tsaqofah?
Jumlah 236 Mean
1 1 122
4
17
4
7 1 114 8. Apakah majalah Tsaqofah cocok untuk menghilangkan stress dan kepenatan kerja?
18
4
Apakah majalah Tsaqofah menjadi sarana mengisi waktu luang untuk pembaca?
Tabel 4.6 Respon Terhadap Motif Hiburan No. PERTANYAAN SP P CP TP STP Skor 7.Jumlah 239 Mean 119,50
3 2 117
3
10
12
6. Saya ingin mencari teman
3
118,00
13
Tabel 4.4 Respon Terhadap Motif Identitas Diri No. PERTANYAAN SP P CP TP STP Skor 3.Saya ingin jadi priabdi yang berwawasan luas
8
17
3
1 1 120 4. Saya mencari motivasi diri dari sosok inspiratif yang dibahas dalam rubrik sosok
14
15
1
1 1 127
Jumlah 247 Mean 123,50
Tabel 4.5 Respon Terhadap Motif Integrasi dan Interaksi Sosial No. PERTANYAAN SP P CP TP STP Skor 5.Apakah pembaca menjadikan majalah Tsaqofah sebagai sarana untuk menjalin tali persaudaraan?
10
4 1 109
Jumlah 223 Mean
ℎ
Tabel 4.8 Hasil Persentase Motif Motif Jumlah PersentaseN : Jumlah skor tertinggi (5 × 8) = 40
100% Keterangan: n : Skor yang diperoleh
= 31,50 Menurut Arikunto (1990,p.355) rumus mencari persentasi hasil kuesioner adalah:
30
945
=
30
Jumlah responden : 30 Skor maksimum : 127 Skor minimum : 109 Rata-rata :
111,50
4 Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa motif yang paling tinggi adalah motif identitas pribadi (diri). Hal itu bisa dilihat dari mean sebesar 123,50. Dimana mean tersebut lebih besar dari mean motif lainnya. Dari daftar angket diatas, maka diperoleh perhitungan motif kepuasan:
4. Motif Hiburan 111,50
2
Sosial 119,50
1 3. Motif Integrasi dan Interaksi
2. Motif Identitas Diri 123,50
3
1. Motif Informasi 118,00
Tabel 4.7 Hasil dari Setiap Indikator Motif No. Indikator Mean RangkingMotif Informasi 236 590% Motif Identitas Diri 247 617,5% Motif Integrasi dan 239 597,5% Interaksi Sosial
Motif Hiburan 223 557,5% 2.
Hasil Penelitian Angket Kepuasan Pembaca
Tabel 4.9 Respon Terhadap Kepuasan Informasi No. PERTANYAAN SP P CP TP STP SkorApakah pembaca mendapatkan 1. kepuasan informasi dari rubrik
15
12
1
1 1 114 majalah Tsaqofah? Apakah pembaca memperoleh
2. informasi yang dibutuhkan dari
12
13
4 1 122 majalah Tsaqofah? 236
Jumlah Mean 127,00
Tabel 4.10 Respon Terhadap Kepuasan Identitas Diri No. PERTANYAAN SP P CP TP STP SkorSaya ingin jadi priabdi yang 3.
11
13
3
2 1 121 berwawasan luas Saya mencari motivasi diri dari
4. sosok inspiratif yang dibahas
15
9
5 1 127 dalam rubrik sosok
Jumlah 248
124,00
Mean
Tabel 4.11 Respon Terhadap Kepuasan Integrasi dan Interaksi Sosial No. PERTANYAAN SP P CP TP STP SkorApakah pembaca menjadikan majalah Tsaqofah sebagai
5.
5
17
6 2 115 sarana untuk menjalin tali persaudaraan?
6. Saya ingin mencari teman
6
12
6
4 2 106
Jumlah 221 Mean 110,50
Tabel 4.12 Respon Terhadap Kepuasan Hiburan No. PERTANYAAN SP P CP TP STP Skor1. Apakah majalah Tsaqofah menjadi sarana mengisi waktu luang untuk pembaca?
Interaksi Sosial 110,50
N : Jumlah skor tertinggi (5 × 8) = 40
100% Keterangan: n : Skor yang diperoleh
= 31,63 Menurut Arikunto (1990:355) rumus mencari persentasi hasil kuesioner adalah:
30
949
=
30
ℎ
Dari daftar angket diatas, maka diperoleh perhitungan kepuasan: Jumlah responden : 30 Skor maksimum : 127 Skor minimum : 106 Rata-rata :
3 Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan yang paling tinggi adalah kepuasan informasi. Hal itu bisa dilihat dari mean sebesar 127,00. Dimana mean tersebut lebih besar dari mean kepuasan lainnya.
4. Kepuasan Hiburan 113,00
4
2 3. Kepuasan Integrasi dan
8
2. Kepuasan Identitas Diri 124,00
1
1. Kepuasan Informasi 127,00
Tabel 4.13 Hasil dari Setiap Indikator Kepuasan No. Indikator Mean Rangking113,00
Jumlah 226 Mean
5 1 107
8
8
8
7 1 119 2. Apakah majalah Tsaqofah cocok untuk menghilangkan stress dan kepenatan kerja?
14
Tabel 4.14 Hasil Persentase KepuasanKepuasan Jumlah Persentase
635% Kepuasan Informasi 236
620% Kepuasan Identitas Diri 248 Kepuasan Integrasi dan
552,5% 221
Interaksi Sosial 565%
Kepuasan Hiburan 226 Uji validitas digunakan untuk mengetahui validitas instrumen dari masing-masing pernyataan.
Jika r hitungnya lebih besar dari 0,3 maka valid. Berikut adalah uji validitas instrumen pertanyaan yang disebarkan kepada 30 responden.
Tabel 4.15 Tabel Uji Validitas Instrumen Motif Kepuasan No. Butir Pernyataan Dimensi r hitung r tabel Hasil Instrumen 1.Apakah pembaca 0,787 0,361 valid mendapatkan kepuasan informasi dari rubrik
Motif majalah Tsaqofah?
Informasi 2.
Apakah pembaca 0,793 0,361 valid memperoleh informasi yang dibutuhkan dari majalah Tsaqofah? 3.
Saya ingin jadi priabdi 0,838 0,361 valid yang berwawasan luas Motif 4. saya mencari motivasi Identitas
0,729 0,361 valid diri dari sosok inspiratif yang dibahas dalam rubrik sosok 5.
Apakah pembaca 0,755 0,361 valid menjadikan majalah
Motif Tsaqofah sebagai sarana
Integrasi untuk menjalin tali dan persaudaraan?
6. Interaksi -0,100 0,361 Tidak valid
Saya ingin mencari Sosial teman
7. Apakah majalah
0,710 0,361 valid Tsaqofah menjadi sarana mengisi waktu luang
Motif untuk pembaca?
Hiburan 8.
Apakah majalah 0,689 0,361 valid
Tsaqofah cocok untuk menghilangkan stress dan kepenatan kerja?
Tabel 4.16 Tabel Uji Validitas Instrumen Kepuasan Pembaca No. Butir Pernyataan Dimensi r hitung r tabel Hasil Instrumen 1.Apakah pembaca 0,812 0,361 valid mendapatkan kepuasan informasi dari rubrik
Motif majalah Tsaqofah?
Informasi 2.
Apakah pembaca 0,746 0,361 valid memperoleh informasi yang dibutuhkan dari majalah Tsaqofah?
3. Saya ingin jadi priabdi 0,676 0,361 valid
yang berwawasan luas Motif 4. saya mencari motivasi Identitas
0,798 0,361 valid diri dari sosok inspiratif yang dibahas dalam rubrik sosok 5.
Apakah pembaca 0,475 0,361 valid menjadikan majalah
Tsaqofah sebagai sarana Motif untuk menjalin tali Integrasi persaudaraan? dan
Interaksi 6.
0,373 0,361 valid Saya ingin mencari
Sosial teman 7.
Apakah majalah 0,587 0,361 valid Tsaqofah menjadi sarana mengisi waktu
Motif luang untuk pembaca?
Hiburan 8.
Apakah majalah 0,722 0,361 valid
Tsaqofah cocok untuk menghilangkan stress dan kepenatan kerja? Uji reliabilitas dilakukan setelah uji validitas.
Tabel 4.17 Tabel Uji Reliabilitas Instrumen Motif Reliability StatisticsCronbach's N of Items Alpha
,769
8 Berdasarkan hasil uji reliabilitas tersebut, maka diperoleh nilai alpha sebesar 0,769 untuk variabel motif. Nilai Cronbach Alpha tersebut 0,5 maka dapat dikatakan reliabel.
Tabel 4.18 Tabel Uji Reliabilitas Instrumen Kepuasan Berdasarkan hasil uji reabilitas tersebut, maka diperoleh nilai alpha sebesar 0,796 untuk variabel kepuasan pembaca. Nilai Cronbach Alpha tersebut 0,5 maka dapat dikatakan reliabel.Uji normalitas berguna untuk menentukan apakah data yang telah dikumpulkan memiliki distribusi yang normal.
Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Pengujian Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestMotif Kepuasan N
30
30 Normal Parameters a,b Mean 31,50 31,63 Std. Deviation 4,883 5,055
Most Extreme Differences
Absolute ,204 ,169 Positive ,145 ,117 Negative -,204 -,169
Kolmogorov-Smirnov Z 1,119 ,928
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items ,796
8 Asymp. Sig. (2-tailed) ,163 ,355 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Menurut ketentuan pada program tersebut maka kriteria dari normalitas data adalah jika p value (sig) > 0,05 maka H0 diterima, yang artinya data pada sampel tersebut berdistribusi normal. Nilai p value (sig) adalah bilangan yang tertera pada kolom sig dalam tabel hasil atau output perhitungan pengujian normalitas oleh program SPSS. dapat dilihat bahwa uji normalitas Motif
0,163 > 0,05 dan Kepuasan 0,355 > 0,05. Artinya, kedua data tersebut berdistribusi dengan normal sehingga Ho diterima.
Uji linieritas dilakukan dengan mencari persamaan garis regresi variabel bebas x terhadap variabel terikat y.
Tabel 4.22 Rekapitulasi Hasil Pengujian Linieritas Garis Hubungan Antara Variabel X dengan Variabel YANOVA Table Sum of df Mean F Sig.
Squares Square (Combined) 373,017 11 33,911 1,659 ,164
Between Groups Linearity 4,949 1 4,949 ,242 ,629
Deviation from 368,068 10 36,807 1,801 ,133
Kepuasa Linearity n *
Within Groups 367,950 18 20,442 Motif
Total 740,967
29 Tabel diatas menjelaskan bahwa Sig. Pada baris deviation from linearity 0,133 lebih besar dari 0,05 sehingga H0 diterima artinya bahwa garis regresi antara varibel X dan variabel Y tersebut adalah linier.
Uji Regresi Linier Sederhana diperlukan untuk mengetahui hubungan secara signifikan antara dua variabel.
Tabel 4.23 Tabel Hasil Analisis Regresi Sederhanab Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of a Square the Estimate 1 ,082 ,007 -,029 5,127 a. Predictors: (Constant), Motif
b. Dependent Variable: Kepuasan Berdasarkan data di atas dapat diketahui besarnya nilai korelasi (R) sebesar 0,082. Dari hasil besarnya nilai korelasi tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang cukup rendah antara variabel motif dan kepuasan. Artinya hubungan motif dan kepuasan pembaca majalah Tsaqofah tidak terpenuhi. Selain itu, dari tabel summary tersebut juga diketahui besarnya nilai R Square atau koefisien determinasi sebesar 0,007. Jika koefisien determinasi dirubah menjadi bentuk persen, dapat diartikan bahwa variabel X memiliki kontribusi sebesar 7,0% terhadap variabel Y dan sisanya 93,0% karena faktor lainnya yang tidak masuk penelitian ini.
Uji t dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat secara linear.
Tabel 4.24 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Persamaan Garis Regresi Pengaruh Variabel (X) terhadap Variabel (Y) dengan Uji ta Coefficients Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients B Std. Error Beta
(Constant) 28,968 6,212 4,663 ,000
1 Motif ,085 ,195 ,082 ,434 ,668
a. Dependent Variable: Kepuasan Dari hasil tersebut diperoleh nilai t hitung = 0,434 dengan tingkat signifikasi 0,668. Nilai t tabel = 2,048, maka t hitung < t tabel yang berarti Hα ditolak dan Ho diterima. Artinya tidak ada hubungan antara motif dengan kepuasan.
PEMBAHASAN
Berdasarkan perhitungan skor angket motif, dapat diketahui rata-rata persentase 31,50% yang menunjukkan bahwa motif memiliki kategori “kurang”. Sedangkan pada perhitungan skor angket kepuasan dapat diketahui rata-rata yaitu 31,63% yang menunjukkan kategori “kurang”.
Pada uji Realibilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha dari tiap-tiap variabel lebih besar dari 0,60 yang berarti angket merupakan indikator dari varibel adalah reliabel. Hal tersebut bisa dilihat dari pengujian berikut: variabel Motif nilai Cornbach Alpha sebesar 0,769 dan Kepuasan (Y) sebesar 0,796.
Uji Validitas menunjukkan bahwa nilai r hitung dari masing-masing variabel lebih besar dari r tabel sebesar 0,3610. Tingkat signifikasi masing-masing variabel kurang dari 0,05 atau xy > r tabel maka instrumen dikatakan valid.
r
Sedangkan pada uji hipotesis menggunakan analisis regresi linier sederhana, diperoleh = 28,968 + 0,085 dengan nilai konstanta = 28,968 sedangkan nilai koefisien korelasi 0,085. Artinya adalah hubungan antar dua variabel sangat lemah dan motif tidak mempengaruhi tingkat kepuasan pembaca.
Pada Uji t diperoleh hasil nilai t hitung = 0,434 dengan tingkat signifikasi 0,668. Nilai t tabel = 2,048, maka t hitung < t tabel yang berarti kedua variabel memiliki pengaruh positif. Setelah dilakukan analisis korelasi, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,082 dan koefisien determinasi 7,0%. Setelah dilakukan pengujian terbukti bahwa koefisien korelasi tidak signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara variabel bebas X (motif) dengan variabel terikat Y (kepuasan) atau bisa disimpulkan bahwa hubungan positif lemah.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Dari keempat kategori motif yang menjadi objek penelitian, motif yang paling dominan dan mendasari pembaca membaca majalah Tsaqofah adalah motif identitas pribadi. Hal ini dapat diketahui dari jumlah skor rata-rata motif identitas pribadi (diri) yang lebih besar dari jumlah skor rata-rata motif lainnya. Dapat disimpukan bahwa keinginan untuk memenuhi kebutuhan identitas diri lebih besar dari kebutuhan lainnya. Dari keempat kategori kepuasan yang menjadi objek penelitian, kepuasan yang paling dominan dan mendasari pembaca membaca majalah Tsaqofah adalah kepuasan informasi. Hal ini dapat diketahui dari jumlah skor rata-rata kepuasan informasi yang lebih besar dari jumlah skor rata-rata kepuasan lainnya. Dapat disimpukan bahwa keinginan untuk memenuhi kebutuhan informasi lebih besar dari kebutuhan lainnya. Dari pengolahan data dapat diketahui bahwa motif dan kepuasan memiliki hubungan yang sangat rendah. Berarti, motif tidak memiliki hubungan untuk mempengaruhi tingkat kepuasan pembaca.
Saran
Saran yang diberikan peneliti adalah:
anda Gratifications ini, khususnya mengenai pesan dakwah dari rubrik-rubrik
yang ada didalamnya dan pola komunikasi yang digunakan antara agen majalah dengan pembaca. Majalah Tsaqofah merupakan salah satu media cetak yang dibuat oleh 2. mahasiswa STAI Al Fatah Cileungsi yang sudah tersebar ke seluruh Indonesia.
Untuk itu, sudah seharusnya majalah ini terus mempertahankan sekaligus meningkatkan eksistensinya. Majalah ini juga harus meningkatkan kualitas isi agar tetap diminati oleh masyarakat.
Aqmarina menempuh jenjang madrasah tsanawiyah (MTs) dan madrasah aliyah (MA) di Pondok Pesantren Al-Fatah Maos, Cilacap. Kemudian melanjutkan kuliah strata satu di lembaga yang sama yaitu STAI Al Fatah Cileungsi dan lulus pada tahun 2017. Organisasi yang pernah diikuti adalah FKMH JABODETABEK, Fatayat Niyabah Bogor, dan
Pemudi Markas I. Kepanitiaan yang pernah diik uti adalah menjadi staf Ta’lim pusat sejak
2014-2015. Pelatihan yang pernah diikuti adalah, pelatihan jurnalistik Ramadhan Rasil pada tahun 2014 dan workshop jurnalistik media oleh perindo pada tahun 2016. Beberapa pengalaman kerja yang pernah dialami diantaranya, sebagai wartawan junior di Mirajnews.com pada tahun 2014 sampai 2016, juga sebagai sekertaris majalah Tsaqofah tahun 2015 sampai sekarang.
DAFTAR PUSTAKA Amin, S. M. (2009). Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah
Arikunto, S. ( 2006). Metodelogi Penelitan. Yogyakarta: Bina Aksara. Effendi, O. U. (1993). Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Kountur, R. ( 2005). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: PPM. Kriyantono, R. (2007). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. McQuail, D. (2002). Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Morissan. (2013). Teori Komunikasi Massa: Media, Budaya, dan Masyarakat. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nuruddin. (2004). Komunikasi Massa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nuruddin. (2007). Pengantar Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Pandjaitan, H. I., & Siregar, A. E. (2005). Menegakkan Kemerdekaan Pers “1001” Alasan Undang- undang Pers Lex Specialis Menyelesaikan Permasalahan Akibat Pemberitaan Pers. Jakarta: Serikat Penerbit Suratkabar.Rakhmat, J. (2001). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Santoso, E., & Setiansah, M. (2010). Teori Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana Persada.
Sugiono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.