Standar-Standar Internasional Bagi Aktivis Serikat Buruh MNC
Standar-Standar Internasional
Bagi Aktivis Serikat Buruh
MNC
ICEM/FNV Asia MNCs & Social Dialogue
Yoon Hyowon ICEM project coordinator
1
Apa itu dialog sosial?
• Apa arti dari Dialog?
• Percakapan yang bersifat informal, personal,
pembicaraan individual .
• Dialog bersifat formal/resmi,
organisasi/kelembagaan, pembicaraan kolektif.
• Topik atau agenda dibutuhkan untuk dialog, akan
tetapi topik dan agenda tidak diperlukan untuk
sebuah percakapan.
• Untuk mendapatkan topik atau agenda berarti
menghasilkan kesimpulan atau akibat selama atau
sesudah pembicaraan.
• Ini berarti hasil dari sebuah dialog adalah paduan
beberapa hasil dan akibat.
2
Apa itu dialog sosial?
• Terminologi dari dialog sosial dapat ditemukan, akan
tetapi tidak dengan apa yang disebut dengan
percakapan sosial.
• ILO: dialog sosial adalah “segala bentuk dari
negosiasi dan konsultasi terkait dengan beberapa
isu tertentu, termasuk didalamnya berbagi informasi
antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah.
• Dialog sosial bersifat formal, melembaga, dan
perbincangan kolektif antara pekerja, pengusaha,
pemerintah untuk bersepakat dalam informasi,
Perjanjian Bersama , dan pembuatan kebijakan
3
Apa itu dialog sosial?
• Dialog sosial akan menghasilkan;
– Perjanjian Kolektif
– Partisipasi Pekerja dalam
Managemen(Pembagian Informasi dan
Konsultasi)
– Partisipasi Pekerja dan Pengusaha dalam
pembuatan kebijakan pemerintah
– Kerjasama/situasi ekonomi perburuhan yang
tenang didukung oleh serikat buruh yang kuat
dan aktif.
4
Standar-standar Internasional sebagai
agenda dari dialog sosial
• Untuk membangun social dialogue dengan
perusahaan dan pemerintah, kita harus
mempunyai agenda atau topik.
• Apa agenda atau topik yang tepat untuk
menjalankan social dialogue dalam relasi
perburuhan?
• Standar-standar Internasional dapat
menjadi agenda dan topik bagi dialog
sosial.
5
Standar-standar Internasional bagi
MNCs
• Standar Utama Perburuhan ILO
• Panduan OECD bagi MNC’s
• Global Compact PBB
• Perjanjian Global dengan MNCs
6
Standar Dasar
Perburuhan
ILO
7
Apa itu ILO
• International Labor Organization
• Sebuah lembaga PBB khusus untuk isu
perburuhan.
• Dibentuk pada tahun 1919 setelah PD I
• Sebuah lembaga tripartit dengan posisi yang
“sama” bagi partner sosial
– Pemerintah, Pengusaha, Pekerja
• 182 negara anggota
• Konferensi Internasional ILO dilaksanakan
setiap bulan Juni
8
Apa Itu ILO
• Peran utamanya untuk memformulasikan
standar internasional melalui Konvensi &
Rekomendasi berdasarkan hak-hak dasar
buruh
• Konvensi: mengikat secara hukum
diratifikasi oleh negara anggota
• Rekomendasi: aturan yang tidak
mengikat
• 188 Konvensi and 199 Rekomendasi
9
Ratifikasi oleh Negara
(data April 2009)
•
•
•
•
•
Indonesia: 18 (8)
Korea: 24 (4)
Malaysia: 14 (5)
Thailand: 14 (5)
Vietnam: 17 (5)
• India: 40 (4)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Brazil: 80 (7), China: 22 (4)
Perancis: 102 (8)
Jerman: 72 (8)
Jepang: 41 (6)
Belanda: 82 (8)
Saudi Arabia: No Data (5)
Singapura: 20 (5)
Afrika Selatan: 20 (8)
Swedia: 77 (8), Inggris: 68 (8)
Amerika: 14 (2)
Myanmar: 19 (2), Somalia: 12 (3)
Afghanistan: 15 (3)
Iraq: 61 (7) hanya 2 setelah tahun
2001.3
10
Standar Dasar Perburuhan ILO
• Konvensi yang sangat mendasar dan
penting
• Standar universal untuk diakui dan
diterima secara internasional
• Ratifikasi oleh negara tidak dibutuhkan
• Berlaku bagi setiap negara dan setiap
perusahaan
• Meliputi 4 area dan 8 Konvensi
11
Konvensi Dasar ILO
1. Konvensi No. 87, 1948 tentang Kebebasan Berserikat
dan Perlindungan Hak Untuk Berorganisasi
2. Konvensi No. 98, 1949 tentang Hak untuk Berorganisasi dan
Berunding Bersama
3. Konvensi No. 29, 1930 tentang Kerja Paksa
4. Konvensi No. 105, 1957 Penghapusan Kerja Paksa
5. Konvensi No. 138, 1973 tentang Usia Minimum Minimum
Age
6. Konvensi No. 182, 1999 Tentang Dampak Pekerjaan Buruk
bagi para Pekerja Anak
7. Konvensi No. 100, 1951, tentang Upah yang sama
8. Konvensi No. 111, 1958 tentang Diskriminasi (Pekerjaan
dan Jabatan)
12
Standar Dasar Perburuhan ILO
• 4 area
1. Kebebasan Berserikat & hak untuk
berunding bersama(C87, C98)
2. Tidak ada Kerja Paksa(C29, C105)
3. Tidak ada Pekerja Anak(C138, 182)
4. Tidak ada Diskriminasi(C100, C111)
13
Kebebasan berserikat
• Setiap pekerja mempunyai
hak untuk berserikat dan hak
untuk mengorganisir
organisasi mereka sendiri
atau bergabung dalam serikat
buruh/pekerja untuk mewakili
kepentingan dan
memperjungkan hak
• Pengusaha dan pemerintah
tidak dapat mengintervensi
aktivitas serikat buruh/pekerja
14
Kebebasan Berserikat
• Setiap pekerja/buruh
mempunyai kebebasan dan
hak untuk mengembangkan
organisasi kedalam level
regional/nasional dan
industrial/federasi nasional
dapat langsung terlibat
dalam mendukung pekerja
dan mengorganisir serikat
pekerja/buruh.
15
Hak Untuk Berunding
Bersama
• Berunding Bersama adalah
sebuah negosiasi antara
manajemen dan serikat
pekerja/buruh untuk
bersama-sama
memutuskan tentang upah,
kondisi kerja, sosial atau
ekonomi yang
mempengaruhi kehidupan
pekerja/buruh dan
keluarganya.
16
Hak Untuk Berunding
Bersama
• Hasil akhir dari
perundingan bersama
adalah membuat
Perjanjian Bersama
(PKB).
• Perjanjian Bersama
dapat dibuat di tingkat
lokal, regional dan
nasional.
17
Pekerja Anak
•
•
•
Pekerjaan ringan tidak
diperbolehkan bagi mereka yang
berumur dibawah 13 tahun.
Pekerjaan biasa tidak
diperbolehkan bagi mereka yang
berumur dibawah 15 tahun.
Pekerjaan berbahaya tidak
diperbolehkan bagi mereka yang
berumur dibawah 18 tahun.
18
Pekerja Anak
Situasi & Kondisi di Vietnam (4 Juni, 2009)
• Lebih dari 26,000 pekerja anak dibawah umur telah bekerja
secara ilegal dan banyak dari mereka telah melakukan pekerjaan
berbahaya. Berdasarkan data dari Kementrian Perburuhan, Orang
Cacat, dan Sosial di 63 Provinsi dan Kota.
• Ngo Ngoc Hai (12) dari Provinsi Phu Tho, telah bekerja di sebuah
toko makanan di Ha Noi selama 6 bulan. Setiap hari dia bekerja
dari jam 4 sore hingga tengah malam dan dibayar VND500,000
(US$27) setiap bulannya. “keluarga saya keluarga miskin, dan
karena orang tua saya tidak punya cukup uang untuk saya pergi
ke sekolah, maka saya harus bekerja," kata Hai .
• Sebuah survey di HCM City tahun 2008 melaporkan bahwa
sebanyak 758 anak-anak telah bekerja secara ilegal di pabrik
keramik atau menjual tiket lotre, makanan, atau menyemir sepatu.
Ada sekitar 4.4 juta anak dari keluarga miskin berusia dibawah 17
tahun di Viet Nam.
19
Kerja Paksa
• Melakukan pekerjaan
dengan ancaman dan
paksaan, tanpa
kesepakatan dan
persetujuan
• Menjalankan kerja
lembur tanpa dialog
terlebih dahulu dengan
pekerja atau serikat
buruh.
20
Tanpa Diskriminasi
• Upah yang sama untuk pekerjaan yang sama, perlakuan
yang sama bagi pekerjaan yang sama
• Diskriminasi antara laki-laki dan perempuan
• Diskriminasi antara pekerja/buruh regular dan nonregular
• Diskriminasi jenis apa yang pernah anda terima di tempat
kerja?
21
Ratifikasi oleh Negara
Country
Conv.
87
Conv.
98
Conv.
29
Conv.
105
Conv.
138
Conv.
182
Conv.
100
Conv.
111
Indonesia
1998
1957
1950
1999
1958
1999
1999
2000
Malaysia
No
1961
1957
No
1997
No
1997
2000
Thailand
No
No
1969
1969
2004
2001
1999
No
Vietnam
No
No
2007
No
2003
2000
1997
1997
Korea
No
No
No
No
1999
2001
1997
1998
22
Panduan OECD Bagi
Perusahaan Multinasional
23
Apa itu OECD
• Organization for Economic Cooperation &
Development
• Sebuah organisasi Internasional yang anggotanya
adalah negara “Kaya” di pimpin oleh Amerika dan
Eropa
• Berdiri tahun 1948
• 31 negara anggota
– Eropa: 23 negara (Austria, Belgia, Czech, Denmark,
Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria,
Islandia, Irlandia, Italia, Luxemburg, Belanda,
Norwegia, Polandia, Portugal, Slovakia, Spanyol,
Swedia, Swiss, Turki, Inggris)
– Asia Pacific: Jepang, Korea, Australia, Selandia
Baru
– Amerika: USA, Kanada, Meksiko,Chili
24
Panduan OECD bagi MNCs
• Standar internasional untuk “good corporate conduct”
• Dibuat pertamakali tahun 1976 dan revisi versi terbaru pada
Juni 2000
• Berlaku untuk negara anggota OECD and 6 non-negara
anggota (Brazil, Mesir, Israel, Latvia, Romania, Slovenia)
• Tujuan dari MNC adalah “tidak hanya untuk meraup
keuntungan, akan tetapi juga memperbaiki kondisi sosial di
seluruh dunia”
• Tidak mengikat secara hukum, tetapi bersifat sukarela
• Pemerintah bekerjasama dengan National Contact Point
(NCP) Pusat Kontak Nasional
• Mendorong perusahaan supplier dan subkontraktor
untuk menjalankan Panduan OECD
25
Panduan OECD bagi MNCs
• Konsep perusahaan multinasional
– Perusahaan yang beroperasi di lebih dari 1
negara
• 10 Bab
– 1. Konsep dan prinsip, 2. Kebijakan Umum, 3.
Keterbukaan Informasi, 4. Ketenagakerjaan
dan Hubungan Industrial, 5. Lingkungan, 6.
Melawan Suap, 7. Kepentingan Konsumen, 8.
Ilmu pengetahuan & Teknologi, 9. Kompetisi,
10. Perpajakan
26
Panduan OECD Bagi MNCs
• Bab 3. Keterbukaan Informasi
– Aktivitas MNC , struktur, situasi keuangan dan pencapaian,
cabang utama, persentasi kepemilikan , kegiatan langsung atau
tidak langsung perusahaan affiliates, pemegang saham
• MNC harus terbuka terhadap informasi tentang
– Keuangan dan hasil keuntungan perusahaan
– Anggota pimpinan tertinggi manajemen dan Upah mereka
– Informasi tentang kepemilikan perusahaan dan pemegang
saham lainnya
– Struktur dan kebijakan pemerintahan
27
2007/2008 Gaji Manager Utama BASF
28
Laporan Tahunan Lafarge 2009
29
Laporan Bayer 2008
30
Upah CEO Bayer 2008/2007
31
Bayer CEO’s Promise for
Financial Transparency
32
Holcim CEO Salary, 2008
33
Biaya PersonelHolcim 2007
34
Panduan OECD bagi MNCs
• Bab 4. Ketenagakerjaan & Hubungan Industrial
– Hak untuk bergabung dalam serikat
pekerja/buruh dan terlibat dalam negosiasi
bersama
– Penghapusan Pekerja Anak
– Penghapusan Kerja Paksa
– Tidak boleh ada diskriminasi kepada
pekerja/buruh di tempat kerja dalam hal ras,
jenis kelamin, agama, pandangan politik,
kebangsaan dan suku
35
Panduan OECD Bagi MNCs
• Ketenagakerjaan & Hubungan Industrial
– Menyediakan fasilitas bagi perwakilan Pekerja/Buruh untuk menjalankan
perundingan bersama
– Memberikan informasi yang tepat untuk negosiasi yang bersifat
membangun
– Memantau pemberlakuan standar perburuhan nasional di negara
setempat
– Kampanye kesehatan & keselamatan di tempat kerja
– Memberikan pemberitahuan yang layak dan kerjasama yang baik dalam
hal terjadi PHK Massal
– Tidak diperbolehkan untuk memberikan ancaman berupa relokasi seluruh
atau sebagian dari perusahaan ke negara lain ketika sedang terjadi
perundingan bersama dan aksi bersama
– Memberikan izin bagi perwakilan pekerja/buruh untuk berkonsultasi
dengan perwakilan dari manajemen yang memang berwenang dalam
pengambilan keputusan
36
Panduan OECD bagi MNCs
• Negara yang turut serta dalam Panduan OECD harus
membentuk National Contact Point (NCP).
• NCP biasanya dibentuk dalam suatu departemen milik
pemerintah yang mengurusi isu perdagangan, investasi
dan perburuhan
• Sebagai contoh, NCP Korea adalah termasuk bagian
dari Kementerian Perdagangan, Industri & Energi
• Dalam hal terjadi pelanggaran atas apa yang termuat
dalam Panduan OECD, setiap orang dapat melaporkan
hal tersebut pada NCP yang relevan.
• NCP harus melaporkan kasus tersebut pada OECD.
37
Global Compact PBB
38
UN Global Compact
• Diusulkan oleh Sekjen PBB Kofi Annan dalam
World Economic Forum tahun 1999
• Ini adalah inisiatif internasional atau kampanye
untuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
yang diprakarsai oleh PBB
• Tidak mengikat secara hukum, akan tetapi
dijalankan secara sukarela
• 6000 perusahaan MNCs bergabung dalam Global
Compact
• 4 area and 10 prinsip
39
UN Global Compact
•
Hak Asasi Manusia
1.
2.
•
Standar Perburuhan
3.
4.
5.
6.
•
MNC menghormati kebebasan berserikat dan hak untuk berunding
bersama
Penghapusan Kerja Paksa
Penghapusan Pekerja Anak
Penghapusan Diskriminasi di tempat kerja
Lingkungan
7.
8.
9.
•
MNC mendukung hak asasi manusia
MNC tidak melakukan pelanggaran terhadap hak asasi manusia
MNC mendukung pendekatan pencegahan bagi lingkungan
Mempromosikan tanggung jawab yang lebih besar terhadap
lingkungan
Membangun teknologi yang ramah lingkungan
Anti-Korupsi
10. MNC harus bekerja melawan segala bentuk korupsi
40
Kebebasan Berserikat &
Perundingan Bersama
•
•
•
•
•
Memastikan setiap pekerja/buruh dapat membentuk dan bergabung dalam
serikat pekerja/buruh yang merupakan pilihannya tanpa takut akan
intimidasi atau penolakan, sesuai dengan hukum nasional.
Meletakkan dasar kebijakan dan prosedur yang anti diskriminasi dengan
tetap menghormati organisasi serikat buruh, keanggotaan serikat buruh dan
berbagai aktivitas tertentu dalam hal lowongan kerja, dan keputusan
tertentu dalam hal PHK atau mutasi.
Tidak ikut campur terhadap aktivitas dari perwakilan serikat pekerja/buruh
ketika mereka menjalankan fungsinya dalam hal tidak mengganggu aktivitas
operasional perusahan
Memperbolehkan pengumpulan iuran melalui rekening perusahaan,
menempelkan pengumuman serikat, distribusi dokumen serikat, pemberian
sekretariat serikat didalam perusahaan
Menyediakan perwakilan pekerja/buruh fasilitas yang baik dan tepat untuk
mendapatkan perjanjian bersama yang efektif.
41
Kebebasan Berserikat &
Berunding Bersama
•
•
•
•
•
•
Mengakui hak Serikat Pekerja/Buruh untuk kepentingan Perundingan Bersama.
Menggunakan Perjanjian Bersama sebagai forum yang membangun untuk isu
kondisi kerja, bentuk-bentuk pekerjaan dan relasi antara pengusaha dan pekerja.
Menempatkan segala bentuk penyelesaian masalah atau kepentingan lainnya
kepada pekerja dan manajemen, termasuk restrukturisasi dan pelatihan,
prosedur PHK, isu kesehatan dan keselamatan kerja, prosedur perselisihan dan
penyelesaian masalah, aturan disiplin, dan kesejahteraan keluarga dan
masyarakat.
Menyediakan informasi yang diperlukan bagi perundingan yang berarti.
Menyeimbangkan kesepakatan antara serikat pekerja dengan keterwakilan yang
lebih banyak untuk memastikan eksistensi serikat pekerja yang lebih kecil dalam
mewakili kepentingan anggotanya.
Memberikan informasi kepada komunitas lokal, media, dan otoritas publik
mengenai kepatuhan perusahan anda terhadap Global Compact PBB, dan
kepentingannya untuk menghormati aturan didalamnya, termasuk hak-hak
fundamental pekerja.
42
Tidak Boleh ada praktek Kerja
Paksa
•
•
•
•
•
Kondisi kerja paksa pada umumnya dilatarbelakangi oleh kondisi kerja yang
sepihak.
Praktek yang eksploitatif, seperti kerja lembur secara paksa
Kekerasan fisik atau psikologi (termasuk seksual) dapat diartikan sebagai
membairkan seseorang dalam kerja paksa (ancaman terhadap pekerja, keluarga,
dan rekan dekatnya)
Penipuan atau ingkar janji terhadap bentuk dan jenis pekerjaan
Perbudakan, bekerja karena hutang, kekerasan fisik atau penculikan,
perdagangan orang, pembatasan secara fisik di lokasi kerja (di penjara atau
tempat penahanan khusus), pekerjaan didalam penjara, pekerjaan yang sifatnya
penghukuman terhadap pendapat atau ideologi yang berlawanan terhadap sistem
politik, sosial atau ekonomi, penahanan dokumen personal atau keuangan saat
penerimaan pekerja, halangan sebagian atau seluruhnya terhadap kebebasan
bergerak. Penahanan dan pengurangan pembayaran upah (terkait dengan
manipulasi pembayaran upah, eksploitasi, dan bentuk lain dari pemerasan),
perampasan atas makanan, tempat berlindung atau kebutuhan lainnya.
43
Tidak Boleh Mempekerjakan
anak
• Pengertian “anak” meliputi anak laki-laki dan anak perempuan
yang berusia dibawah 18 tahun.
• Negara berkembang
– Pekerjaan ringan 13 tahun
– Pekerjaan biasa 15 tahun
– Pekerjaan berbahaya 18 tahun
• Negara berkembang
– Pekerjaan ringan12 tahun
– Pekerjaan biasa 14 tahun
– Pekerjaan berbahaya 18 tahun
• Memberikan pengaruh pada perusahaan sub kontraktor,
supplier, dan cabang bisnis lainnya untuk memerangi pekerja
anak.
44
Tidak ada Diskriminasi
• Persamaan perlakuan untuk Pekerjaan yang sama.
• Perlakuan yang sama dalam proses rekrutmen,
penggajian, jam kerja/istirahat, lembur yang bayar,
perlindungan maternitas, keamanan masa kerja,
perjanjian kerja, peningkatan penilaian, pelatihan dna
kesempatan, prospek kerja, jaminan sosial, keselamatan
dan kesehatan kerja.
45
www.holcim.org
46
PKB Internasional
(Perjanjian Global)
47
PKB Internasional
• PKB internasional adalah perjanjian yang
dinegosiasikan antara Perusahaan MNC dan
Serikat Buruh Internasional, seperti ICEM
mengenai aktivitas internasional dari
perusahaan MNC.
• Perusahaan Multinasional secara sepihak
membuat kode etik perilaku sendiri tanpa
keterlibatan serikat pekerja/buruh.
• PKB Internasional adalah alat dari serikat
buruh untuk terlibat dalam membuat standar
minimum dengan perusahaan MNC.
• PKB Internasional pertama dibuat antara IUF
dan Danone.
• ICEM telah membuat PKB Internasional
dengan 12 MNCs.
48
PKB Internasional
• PKB internasional ICEM dengan;
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
Umicore in 2008
Lafarge in 2005
Rhodia in 2004
SCA in 2004
EDF in 2004
Lukoil in 2004
Eni in 2002
AngloGold in 2002
Norske Skog in 2002
Endesa in 2002
Freudenberg in 2000
Statoil in 1998
49
Perjanjian Global dengan Lafarge tahun
2005
•
•
•
•
Penghapusan kerja paksa
Tidak ada diskriminasi di tempat kerja
Penghapusan pekerja anak
Hak untuk mengorganisir serikat buruh dan
perundingan bersama
• Jaminan atas upah
• Melaksanakan kesehatan, keselamatan, dan
kondisi kerja.
• Menyediakan pelatihan kerja
50
Perjanjian Global dengan Freudenberg
tahun 2000
• Tidak boleh ada kerja paksa dan pekerja anak
• Kesempatan yang sama dan perlakuan yangs
sama dalam pekerjaan
• Kebebasan berserikat dan penghormatan
terhadap hak dasar serikat buruh
• Hak untuk mengorganisir serikat buruh dan
Perundingan Bersama
• Tidak ada diskriminasi terhadap aktivis serikat
buruh
• Kesehatan & keselamatan di tempat kerja
• Plesibel, efisien, dan berorientasi pada
kepuasan konsumen sebagai bentuk/dasar
organisasi
51
Perjanjian Global dengan Norske Skog
Tahun 2000
• Kebebasan Berserikat dan Perundingan
Bersama
• No discrimination and equal opportunity
• Kesehatan dan keselamatan di tempat
kerja
• Tidak ada kerja paksa
• Tidak ada pekerja anak
• Upah dan tunjangan untuk pemenuhan
kebutuhan pekerja dan keluarganya.
•
Status pekerja berdasarkan sistem kerja tetap
– Pekerja tidak tetap yang sifatnya sementara/kerja paruh
waktu harus menerima hak yang sama dengan pekerja
tetap.
52
Standar Internasional bagi MNCs
• Standar Perburuhan ILO
• Panduan OECD bagi MNCs
• Global Compact PBB
• Perjanjian Global dengan MNCs
53
Hal paling utama dalam Standar
Perburuhan Internasional
• Hak Buruh untuk berorganisasi dan membuat PKB
• Tidak boleh ada Pekerja Anak, Tidak boleh ada Kerja
Paksa
• Jaminan atas aktivitas serikat buruh
• Fasililitas untuk Perjanjian Bersama & Aktivitas
serikat buruh
• Upah layak
• Kondisi kerja yang baik dan jam kerja
• Kesehatan & keselamatan
• Pembagian informasi
• Hak berkonsultasi
• Pelatihan kerja/ peningkatan keahlian
54
55
Implikasi dari standar internasional mengenai
Social Dialogue di Perusahaan MNC
•
•
•
•
•
MNCs berjanji untuk menghormati aturan standar internasional.
MNCs mempunyai kepentingan menjaga “nama baik” mereka.
Organisasi internasional (ILO, OECD, UN) dan pemerintah secara
langsung terlibat dalam pelaksanaan standar tersebut.
Standar Internasional antara lain: hak pekerja/buruh, aktivitas
serikat pekerja, perjanjian bersama yang membangun, kondisi kerja
yang baik, kesehatan dan keselamatan, pembagian informasi,
konsultasi, pelatihan kerja, dll.
Terkait dengan point tersebut diatas, standar-standar internasional
dapat menjadi agenda yang menarik dalam isu social dialogue di
Perusahaan MNC.
56
Standar Internasional bagi
Perundingan Bersama
• Perundingan Bersama adalah bagian yang cukup
penting bagi social dialogue.
• Baca dan pelajari Standar Internasional: dengan
dasar tersebut, diskusikan, debat, dan rancanglah
permintaan.
• Bandingkan standar internasional dengan PKB
anda: kekuatan dan kelemahannya.
• Masukkan hal yang baik dari standar internasional
kedalam PKB Anda.
• ICEM akan selalu memberi dukungan terhadap
aktivitas meningkatkan social dialogue di tempat
kerja: solidaritas internasional, jaringan serikat
buruh di tingkat global.
57
Standar Internasional untuk
Perundingan Bersama
• Membuat Tim Persiapan Bersama bagi
Perundingan Bersama.
– Untuk membandingkan kualitas dan cakupan
dari PKB yang telah ada: kekuatan dan
kelemahannya.
– Untuk membandingkan PKB yang telah ada
dengan standar-standar internasional:
– Untuk membangun agenda utama dari PKB.
– Membuat panduan PKB yang bisa diterapkan
di tiap perusahaan.
58
Domain dari Hubungan Perburuhan
Pelatihan Kerja
Diskriminasi
Kesempatan yang sama
Hak Asasi
Manusia
Perusahaan Kontraktor
Upah
Jam Kerja
Kesehatan & Keselamatan
CSR
Pekerja kontrak dan agensi
Manajemen perubahan
Perdagangan
Restrukturisasi
Yang adil
Privatisasi
Kebijakan Ekonomi
Perusahaan/tempat
kerja
Industrial
National
International
59
Terima Kasih!
60
Bagi Aktivis Serikat Buruh
MNC
ICEM/FNV Asia MNCs & Social Dialogue
Yoon Hyowon ICEM project coordinator
1
Apa itu dialog sosial?
• Apa arti dari Dialog?
• Percakapan yang bersifat informal, personal,
pembicaraan individual .
• Dialog bersifat formal/resmi,
organisasi/kelembagaan, pembicaraan kolektif.
• Topik atau agenda dibutuhkan untuk dialog, akan
tetapi topik dan agenda tidak diperlukan untuk
sebuah percakapan.
• Untuk mendapatkan topik atau agenda berarti
menghasilkan kesimpulan atau akibat selama atau
sesudah pembicaraan.
• Ini berarti hasil dari sebuah dialog adalah paduan
beberapa hasil dan akibat.
2
Apa itu dialog sosial?
• Terminologi dari dialog sosial dapat ditemukan, akan
tetapi tidak dengan apa yang disebut dengan
percakapan sosial.
• ILO: dialog sosial adalah “segala bentuk dari
negosiasi dan konsultasi terkait dengan beberapa
isu tertentu, termasuk didalamnya berbagi informasi
antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah.
• Dialog sosial bersifat formal, melembaga, dan
perbincangan kolektif antara pekerja, pengusaha,
pemerintah untuk bersepakat dalam informasi,
Perjanjian Bersama , dan pembuatan kebijakan
3
Apa itu dialog sosial?
• Dialog sosial akan menghasilkan;
– Perjanjian Kolektif
– Partisipasi Pekerja dalam
Managemen(Pembagian Informasi dan
Konsultasi)
– Partisipasi Pekerja dan Pengusaha dalam
pembuatan kebijakan pemerintah
– Kerjasama/situasi ekonomi perburuhan yang
tenang didukung oleh serikat buruh yang kuat
dan aktif.
4
Standar-standar Internasional sebagai
agenda dari dialog sosial
• Untuk membangun social dialogue dengan
perusahaan dan pemerintah, kita harus
mempunyai agenda atau topik.
• Apa agenda atau topik yang tepat untuk
menjalankan social dialogue dalam relasi
perburuhan?
• Standar-standar Internasional dapat
menjadi agenda dan topik bagi dialog
sosial.
5
Standar-standar Internasional bagi
MNCs
• Standar Utama Perburuhan ILO
• Panduan OECD bagi MNC’s
• Global Compact PBB
• Perjanjian Global dengan MNCs
6
Standar Dasar
Perburuhan
ILO
7
Apa itu ILO
• International Labor Organization
• Sebuah lembaga PBB khusus untuk isu
perburuhan.
• Dibentuk pada tahun 1919 setelah PD I
• Sebuah lembaga tripartit dengan posisi yang
“sama” bagi partner sosial
– Pemerintah, Pengusaha, Pekerja
• 182 negara anggota
• Konferensi Internasional ILO dilaksanakan
setiap bulan Juni
8
Apa Itu ILO
• Peran utamanya untuk memformulasikan
standar internasional melalui Konvensi &
Rekomendasi berdasarkan hak-hak dasar
buruh
• Konvensi: mengikat secara hukum
diratifikasi oleh negara anggota
• Rekomendasi: aturan yang tidak
mengikat
• 188 Konvensi and 199 Rekomendasi
9
Ratifikasi oleh Negara
(data April 2009)
•
•
•
•
•
Indonesia: 18 (8)
Korea: 24 (4)
Malaysia: 14 (5)
Thailand: 14 (5)
Vietnam: 17 (5)
• India: 40 (4)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Brazil: 80 (7), China: 22 (4)
Perancis: 102 (8)
Jerman: 72 (8)
Jepang: 41 (6)
Belanda: 82 (8)
Saudi Arabia: No Data (5)
Singapura: 20 (5)
Afrika Selatan: 20 (8)
Swedia: 77 (8), Inggris: 68 (8)
Amerika: 14 (2)
Myanmar: 19 (2), Somalia: 12 (3)
Afghanistan: 15 (3)
Iraq: 61 (7) hanya 2 setelah tahun
2001.3
10
Standar Dasar Perburuhan ILO
• Konvensi yang sangat mendasar dan
penting
• Standar universal untuk diakui dan
diterima secara internasional
• Ratifikasi oleh negara tidak dibutuhkan
• Berlaku bagi setiap negara dan setiap
perusahaan
• Meliputi 4 area dan 8 Konvensi
11
Konvensi Dasar ILO
1. Konvensi No. 87, 1948 tentang Kebebasan Berserikat
dan Perlindungan Hak Untuk Berorganisasi
2. Konvensi No. 98, 1949 tentang Hak untuk Berorganisasi dan
Berunding Bersama
3. Konvensi No. 29, 1930 tentang Kerja Paksa
4. Konvensi No. 105, 1957 Penghapusan Kerja Paksa
5. Konvensi No. 138, 1973 tentang Usia Minimum Minimum
Age
6. Konvensi No. 182, 1999 Tentang Dampak Pekerjaan Buruk
bagi para Pekerja Anak
7. Konvensi No. 100, 1951, tentang Upah yang sama
8. Konvensi No. 111, 1958 tentang Diskriminasi (Pekerjaan
dan Jabatan)
12
Standar Dasar Perburuhan ILO
• 4 area
1. Kebebasan Berserikat & hak untuk
berunding bersama(C87, C98)
2. Tidak ada Kerja Paksa(C29, C105)
3. Tidak ada Pekerja Anak(C138, 182)
4. Tidak ada Diskriminasi(C100, C111)
13
Kebebasan berserikat
• Setiap pekerja mempunyai
hak untuk berserikat dan hak
untuk mengorganisir
organisasi mereka sendiri
atau bergabung dalam serikat
buruh/pekerja untuk mewakili
kepentingan dan
memperjungkan hak
• Pengusaha dan pemerintah
tidak dapat mengintervensi
aktivitas serikat buruh/pekerja
14
Kebebasan Berserikat
• Setiap pekerja/buruh
mempunyai kebebasan dan
hak untuk mengembangkan
organisasi kedalam level
regional/nasional dan
industrial/federasi nasional
dapat langsung terlibat
dalam mendukung pekerja
dan mengorganisir serikat
pekerja/buruh.
15
Hak Untuk Berunding
Bersama
• Berunding Bersama adalah
sebuah negosiasi antara
manajemen dan serikat
pekerja/buruh untuk
bersama-sama
memutuskan tentang upah,
kondisi kerja, sosial atau
ekonomi yang
mempengaruhi kehidupan
pekerja/buruh dan
keluarganya.
16
Hak Untuk Berunding
Bersama
• Hasil akhir dari
perundingan bersama
adalah membuat
Perjanjian Bersama
(PKB).
• Perjanjian Bersama
dapat dibuat di tingkat
lokal, regional dan
nasional.
17
Pekerja Anak
•
•
•
Pekerjaan ringan tidak
diperbolehkan bagi mereka yang
berumur dibawah 13 tahun.
Pekerjaan biasa tidak
diperbolehkan bagi mereka yang
berumur dibawah 15 tahun.
Pekerjaan berbahaya tidak
diperbolehkan bagi mereka yang
berumur dibawah 18 tahun.
18
Pekerja Anak
Situasi & Kondisi di Vietnam (4 Juni, 2009)
• Lebih dari 26,000 pekerja anak dibawah umur telah bekerja
secara ilegal dan banyak dari mereka telah melakukan pekerjaan
berbahaya. Berdasarkan data dari Kementrian Perburuhan, Orang
Cacat, dan Sosial di 63 Provinsi dan Kota.
• Ngo Ngoc Hai (12) dari Provinsi Phu Tho, telah bekerja di sebuah
toko makanan di Ha Noi selama 6 bulan. Setiap hari dia bekerja
dari jam 4 sore hingga tengah malam dan dibayar VND500,000
(US$27) setiap bulannya. “keluarga saya keluarga miskin, dan
karena orang tua saya tidak punya cukup uang untuk saya pergi
ke sekolah, maka saya harus bekerja," kata Hai .
• Sebuah survey di HCM City tahun 2008 melaporkan bahwa
sebanyak 758 anak-anak telah bekerja secara ilegal di pabrik
keramik atau menjual tiket lotre, makanan, atau menyemir sepatu.
Ada sekitar 4.4 juta anak dari keluarga miskin berusia dibawah 17
tahun di Viet Nam.
19
Kerja Paksa
• Melakukan pekerjaan
dengan ancaman dan
paksaan, tanpa
kesepakatan dan
persetujuan
• Menjalankan kerja
lembur tanpa dialog
terlebih dahulu dengan
pekerja atau serikat
buruh.
20
Tanpa Diskriminasi
• Upah yang sama untuk pekerjaan yang sama, perlakuan
yang sama bagi pekerjaan yang sama
• Diskriminasi antara laki-laki dan perempuan
• Diskriminasi antara pekerja/buruh regular dan nonregular
• Diskriminasi jenis apa yang pernah anda terima di tempat
kerja?
21
Ratifikasi oleh Negara
Country
Conv.
87
Conv.
98
Conv.
29
Conv.
105
Conv.
138
Conv.
182
Conv.
100
Conv.
111
Indonesia
1998
1957
1950
1999
1958
1999
1999
2000
Malaysia
No
1961
1957
No
1997
No
1997
2000
Thailand
No
No
1969
1969
2004
2001
1999
No
Vietnam
No
No
2007
No
2003
2000
1997
1997
Korea
No
No
No
No
1999
2001
1997
1998
22
Panduan OECD Bagi
Perusahaan Multinasional
23
Apa itu OECD
• Organization for Economic Cooperation &
Development
• Sebuah organisasi Internasional yang anggotanya
adalah negara “Kaya” di pimpin oleh Amerika dan
Eropa
• Berdiri tahun 1948
• 31 negara anggota
– Eropa: 23 negara (Austria, Belgia, Czech, Denmark,
Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria,
Islandia, Irlandia, Italia, Luxemburg, Belanda,
Norwegia, Polandia, Portugal, Slovakia, Spanyol,
Swedia, Swiss, Turki, Inggris)
– Asia Pacific: Jepang, Korea, Australia, Selandia
Baru
– Amerika: USA, Kanada, Meksiko,Chili
24
Panduan OECD bagi MNCs
• Standar internasional untuk “good corporate conduct”
• Dibuat pertamakali tahun 1976 dan revisi versi terbaru pada
Juni 2000
• Berlaku untuk negara anggota OECD and 6 non-negara
anggota (Brazil, Mesir, Israel, Latvia, Romania, Slovenia)
• Tujuan dari MNC adalah “tidak hanya untuk meraup
keuntungan, akan tetapi juga memperbaiki kondisi sosial di
seluruh dunia”
• Tidak mengikat secara hukum, tetapi bersifat sukarela
• Pemerintah bekerjasama dengan National Contact Point
(NCP) Pusat Kontak Nasional
• Mendorong perusahaan supplier dan subkontraktor
untuk menjalankan Panduan OECD
25
Panduan OECD bagi MNCs
• Konsep perusahaan multinasional
– Perusahaan yang beroperasi di lebih dari 1
negara
• 10 Bab
– 1. Konsep dan prinsip, 2. Kebijakan Umum, 3.
Keterbukaan Informasi, 4. Ketenagakerjaan
dan Hubungan Industrial, 5. Lingkungan, 6.
Melawan Suap, 7. Kepentingan Konsumen, 8.
Ilmu pengetahuan & Teknologi, 9. Kompetisi,
10. Perpajakan
26
Panduan OECD Bagi MNCs
• Bab 3. Keterbukaan Informasi
– Aktivitas MNC , struktur, situasi keuangan dan pencapaian,
cabang utama, persentasi kepemilikan , kegiatan langsung atau
tidak langsung perusahaan affiliates, pemegang saham
• MNC harus terbuka terhadap informasi tentang
– Keuangan dan hasil keuntungan perusahaan
– Anggota pimpinan tertinggi manajemen dan Upah mereka
– Informasi tentang kepemilikan perusahaan dan pemegang
saham lainnya
– Struktur dan kebijakan pemerintahan
27
2007/2008 Gaji Manager Utama BASF
28
Laporan Tahunan Lafarge 2009
29
Laporan Bayer 2008
30
Upah CEO Bayer 2008/2007
31
Bayer CEO’s Promise for
Financial Transparency
32
Holcim CEO Salary, 2008
33
Biaya PersonelHolcim 2007
34
Panduan OECD bagi MNCs
• Bab 4. Ketenagakerjaan & Hubungan Industrial
– Hak untuk bergabung dalam serikat
pekerja/buruh dan terlibat dalam negosiasi
bersama
– Penghapusan Pekerja Anak
– Penghapusan Kerja Paksa
– Tidak boleh ada diskriminasi kepada
pekerja/buruh di tempat kerja dalam hal ras,
jenis kelamin, agama, pandangan politik,
kebangsaan dan suku
35
Panduan OECD Bagi MNCs
• Ketenagakerjaan & Hubungan Industrial
– Menyediakan fasilitas bagi perwakilan Pekerja/Buruh untuk menjalankan
perundingan bersama
– Memberikan informasi yang tepat untuk negosiasi yang bersifat
membangun
– Memantau pemberlakuan standar perburuhan nasional di negara
setempat
– Kampanye kesehatan & keselamatan di tempat kerja
– Memberikan pemberitahuan yang layak dan kerjasama yang baik dalam
hal terjadi PHK Massal
– Tidak diperbolehkan untuk memberikan ancaman berupa relokasi seluruh
atau sebagian dari perusahaan ke negara lain ketika sedang terjadi
perundingan bersama dan aksi bersama
– Memberikan izin bagi perwakilan pekerja/buruh untuk berkonsultasi
dengan perwakilan dari manajemen yang memang berwenang dalam
pengambilan keputusan
36
Panduan OECD bagi MNCs
• Negara yang turut serta dalam Panduan OECD harus
membentuk National Contact Point (NCP).
• NCP biasanya dibentuk dalam suatu departemen milik
pemerintah yang mengurusi isu perdagangan, investasi
dan perburuhan
• Sebagai contoh, NCP Korea adalah termasuk bagian
dari Kementerian Perdagangan, Industri & Energi
• Dalam hal terjadi pelanggaran atas apa yang termuat
dalam Panduan OECD, setiap orang dapat melaporkan
hal tersebut pada NCP yang relevan.
• NCP harus melaporkan kasus tersebut pada OECD.
37
Global Compact PBB
38
UN Global Compact
• Diusulkan oleh Sekjen PBB Kofi Annan dalam
World Economic Forum tahun 1999
• Ini adalah inisiatif internasional atau kampanye
untuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
yang diprakarsai oleh PBB
• Tidak mengikat secara hukum, akan tetapi
dijalankan secara sukarela
• 6000 perusahaan MNCs bergabung dalam Global
Compact
• 4 area and 10 prinsip
39
UN Global Compact
•
Hak Asasi Manusia
1.
2.
•
Standar Perburuhan
3.
4.
5.
6.
•
MNC menghormati kebebasan berserikat dan hak untuk berunding
bersama
Penghapusan Kerja Paksa
Penghapusan Pekerja Anak
Penghapusan Diskriminasi di tempat kerja
Lingkungan
7.
8.
9.
•
MNC mendukung hak asasi manusia
MNC tidak melakukan pelanggaran terhadap hak asasi manusia
MNC mendukung pendekatan pencegahan bagi lingkungan
Mempromosikan tanggung jawab yang lebih besar terhadap
lingkungan
Membangun teknologi yang ramah lingkungan
Anti-Korupsi
10. MNC harus bekerja melawan segala bentuk korupsi
40
Kebebasan Berserikat &
Perundingan Bersama
•
•
•
•
•
Memastikan setiap pekerja/buruh dapat membentuk dan bergabung dalam
serikat pekerja/buruh yang merupakan pilihannya tanpa takut akan
intimidasi atau penolakan, sesuai dengan hukum nasional.
Meletakkan dasar kebijakan dan prosedur yang anti diskriminasi dengan
tetap menghormati organisasi serikat buruh, keanggotaan serikat buruh dan
berbagai aktivitas tertentu dalam hal lowongan kerja, dan keputusan
tertentu dalam hal PHK atau mutasi.
Tidak ikut campur terhadap aktivitas dari perwakilan serikat pekerja/buruh
ketika mereka menjalankan fungsinya dalam hal tidak mengganggu aktivitas
operasional perusahan
Memperbolehkan pengumpulan iuran melalui rekening perusahaan,
menempelkan pengumuman serikat, distribusi dokumen serikat, pemberian
sekretariat serikat didalam perusahaan
Menyediakan perwakilan pekerja/buruh fasilitas yang baik dan tepat untuk
mendapatkan perjanjian bersama yang efektif.
41
Kebebasan Berserikat &
Berunding Bersama
•
•
•
•
•
•
Mengakui hak Serikat Pekerja/Buruh untuk kepentingan Perundingan Bersama.
Menggunakan Perjanjian Bersama sebagai forum yang membangun untuk isu
kondisi kerja, bentuk-bentuk pekerjaan dan relasi antara pengusaha dan pekerja.
Menempatkan segala bentuk penyelesaian masalah atau kepentingan lainnya
kepada pekerja dan manajemen, termasuk restrukturisasi dan pelatihan,
prosedur PHK, isu kesehatan dan keselamatan kerja, prosedur perselisihan dan
penyelesaian masalah, aturan disiplin, dan kesejahteraan keluarga dan
masyarakat.
Menyediakan informasi yang diperlukan bagi perundingan yang berarti.
Menyeimbangkan kesepakatan antara serikat pekerja dengan keterwakilan yang
lebih banyak untuk memastikan eksistensi serikat pekerja yang lebih kecil dalam
mewakili kepentingan anggotanya.
Memberikan informasi kepada komunitas lokal, media, dan otoritas publik
mengenai kepatuhan perusahan anda terhadap Global Compact PBB, dan
kepentingannya untuk menghormati aturan didalamnya, termasuk hak-hak
fundamental pekerja.
42
Tidak Boleh ada praktek Kerja
Paksa
•
•
•
•
•
Kondisi kerja paksa pada umumnya dilatarbelakangi oleh kondisi kerja yang
sepihak.
Praktek yang eksploitatif, seperti kerja lembur secara paksa
Kekerasan fisik atau psikologi (termasuk seksual) dapat diartikan sebagai
membairkan seseorang dalam kerja paksa (ancaman terhadap pekerja, keluarga,
dan rekan dekatnya)
Penipuan atau ingkar janji terhadap bentuk dan jenis pekerjaan
Perbudakan, bekerja karena hutang, kekerasan fisik atau penculikan,
perdagangan orang, pembatasan secara fisik di lokasi kerja (di penjara atau
tempat penahanan khusus), pekerjaan didalam penjara, pekerjaan yang sifatnya
penghukuman terhadap pendapat atau ideologi yang berlawanan terhadap sistem
politik, sosial atau ekonomi, penahanan dokumen personal atau keuangan saat
penerimaan pekerja, halangan sebagian atau seluruhnya terhadap kebebasan
bergerak. Penahanan dan pengurangan pembayaran upah (terkait dengan
manipulasi pembayaran upah, eksploitasi, dan bentuk lain dari pemerasan),
perampasan atas makanan, tempat berlindung atau kebutuhan lainnya.
43
Tidak Boleh Mempekerjakan
anak
• Pengertian “anak” meliputi anak laki-laki dan anak perempuan
yang berusia dibawah 18 tahun.
• Negara berkembang
– Pekerjaan ringan 13 tahun
– Pekerjaan biasa 15 tahun
– Pekerjaan berbahaya 18 tahun
• Negara berkembang
– Pekerjaan ringan12 tahun
– Pekerjaan biasa 14 tahun
– Pekerjaan berbahaya 18 tahun
• Memberikan pengaruh pada perusahaan sub kontraktor,
supplier, dan cabang bisnis lainnya untuk memerangi pekerja
anak.
44
Tidak ada Diskriminasi
• Persamaan perlakuan untuk Pekerjaan yang sama.
• Perlakuan yang sama dalam proses rekrutmen,
penggajian, jam kerja/istirahat, lembur yang bayar,
perlindungan maternitas, keamanan masa kerja,
perjanjian kerja, peningkatan penilaian, pelatihan dna
kesempatan, prospek kerja, jaminan sosial, keselamatan
dan kesehatan kerja.
45
www.holcim.org
46
PKB Internasional
(Perjanjian Global)
47
PKB Internasional
• PKB internasional adalah perjanjian yang
dinegosiasikan antara Perusahaan MNC dan
Serikat Buruh Internasional, seperti ICEM
mengenai aktivitas internasional dari
perusahaan MNC.
• Perusahaan Multinasional secara sepihak
membuat kode etik perilaku sendiri tanpa
keterlibatan serikat pekerja/buruh.
• PKB Internasional adalah alat dari serikat
buruh untuk terlibat dalam membuat standar
minimum dengan perusahaan MNC.
• PKB Internasional pertama dibuat antara IUF
dan Danone.
• ICEM telah membuat PKB Internasional
dengan 12 MNCs.
48
PKB Internasional
• PKB internasional ICEM dengan;
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
Umicore in 2008
Lafarge in 2005
Rhodia in 2004
SCA in 2004
EDF in 2004
Lukoil in 2004
Eni in 2002
AngloGold in 2002
Norske Skog in 2002
Endesa in 2002
Freudenberg in 2000
Statoil in 1998
49
Perjanjian Global dengan Lafarge tahun
2005
•
•
•
•
Penghapusan kerja paksa
Tidak ada diskriminasi di tempat kerja
Penghapusan pekerja anak
Hak untuk mengorganisir serikat buruh dan
perundingan bersama
• Jaminan atas upah
• Melaksanakan kesehatan, keselamatan, dan
kondisi kerja.
• Menyediakan pelatihan kerja
50
Perjanjian Global dengan Freudenberg
tahun 2000
• Tidak boleh ada kerja paksa dan pekerja anak
• Kesempatan yang sama dan perlakuan yangs
sama dalam pekerjaan
• Kebebasan berserikat dan penghormatan
terhadap hak dasar serikat buruh
• Hak untuk mengorganisir serikat buruh dan
Perundingan Bersama
• Tidak ada diskriminasi terhadap aktivis serikat
buruh
• Kesehatan & keselamatan di tempat kerja
• Plesibel, efisien, dan berorientasi pada
kepuasan konsumen sebagai bentuk/dasar
organisasi
51
Perjanjian Global dengan Norske Skog
Tahun 2000
• Kebebasan Berserikat dan Perundingan
Bersama
• No discrimination and equal opportunity
• Kesehatan dan keselamatan di tempat
kerja
• Tidak ada kerja paksa
• Tidak ada pekerja anak
• Upah dan tunjangan untuk pemenuhan
kebutuhan pekerja dan keluarganya.
•
Status pekerja berdasarkan sistem kerja tetap
– Pekerja tidak tetap yang sifatnya sementara/kerja paruh
waktu harus menerima hak yang sama dengan pekerja
tetap.
52
Standar Internasional bagi MNCs
• Standar Perburuhan ILO
• Panduan OECD bagi MNCs
• Global Compact PBB
• Perjanjian Global dengan MNCs
53
Hal paling utama dalam Standar
Perburuhan Internasional
• Hak Buruh untuk berorganisasi dan membuat PKB
• Tidak boleh ada Pekerja Anak, Tidak boleh ada Kerja
Paksa
• Jaminan atas aktivitas serikat buruh
• Fasililitas untuk Perjanjian Bersama & Aktivitas
serikat buruh
• Upah layak
• Kondisi kerja yang baik dan jam kerja
• Kesehatan & keselamatan
• Pembagian informasi
• Hak berkonsultasi
• Pelatihan kerja/ peningkatan keahlian
54
55
Implikasi dari standar internasional mengenai
Social Dialogue di Perusahaan MNC
•
•
•
•
•
MNCs berjanji untuk menghormati aturan standar internasional.
MNCs mempunyai kepentingan menjaga “nama baik” mereka.
Organisasi internasional (ILO, OECD, UN) dan pemerintah secara
langsung terlibat dalam pelaksanaan standar tersebut.
Standar Internasional antara lain: hak pekerja/buruh, aktivitas
serikat pekerja, perjanjian bersama yang membangun, kondisi kerja
yang baik, kesehatan dan keselamatan, pembagian informasi,
konsultasi, pelatihan kerja, dll.
Terkait dengan point tersebut diatas, standar-standar internasional
dapat menjadi agenda yang menarik dalam isu social dialogue di
Perusahaan MNC.
56
Standar Internasional bagi
Perundingan Bersama
• Perundingan Bersama adalah bagian yang cukup
penting bagi social dialogue.
• Baca dan pelajari Standar Internasional: dengan
dasar tersebut, diskusikan, debat, dan rancanglah
permintaan.
• Bandingkan standar internasional dengan PKB
anda: kekuatan dan kelemahannya.
• Masukkan hal yang baik dari standar internasional
kedalam PKB Anda.
• ICEM akan selalu memberi dukungan terhadap
aktivitas meningkatkan social dialogue di tempat
kerja: solidaritas internasional, jaringan serikat
buruh di tingkat global.
57
Standar Internasional untuk
Perundingan Bersama
• Membuat Tim Persiapan Bersama bagi
Perundingan Bersama.
– Untuk membandingkan kualitas dan cakupan
dari PKB yang telah ada: kekuatan dan
kelemahannya.
– Untuk membandingkan PKB yang telah ada
dengan standar-standar internasional:
– Untuk membangun agenda utama dari PKB.
– Membuat panduan PKB yang bisa diterapkan
di tiap perusahaan.
58
Domain dari Hubungan Perburuhan
Pelatihan Kerja
Diskriminasi
Kesempatan yang sama
Hak Asasi
Manusia
Perusahaan Kontraktor
Upah
Jam Kerja
Kesehatan & Keselamatan
CSR
Pekerja kontrak dan agensi
Manajemen perubahan
Perdagangan
Restrukturisasi
Yang adil
Privatisasi
Kebijakan Ekonomi
Perusahaan/tempat
kerja
Industrial
National
International
59
Terima Kasih!
60