Standar-Standar Internasional Bagi Aktivis Serikat Buruh MNC

Standar-Standar Internasional
Bagi Aktivis Serikat Buruh
MNC
ICEM/FNV Asia MNCs & Social Dialogue
Yoon Hyowon ICEM project coordinator
Icem.asia.mnc@gmail.com
1

Apa itu dialog sosial?
• Apa arti dari Dialog?
• Percakapan yang bersifat informal, personal,
pembicaraan individual .
• Dialog bersifat formal/resmi,
organisasi/kelembagaan, pembicaraan kolektif.
• Topik atau agenda dibutuhkan untuk dialog, akan
tetapi topik dan agenda tidak diperlukan untuk
sebuah percakapan.
• Untuk mendapatkan topik atau agenda berarti
menghasilkan kesimpulan atau akibat selama atau
sesudah pembicaraan.
• Ini berarti hasil dari sebuah dialog adalah paduan

beberapa hasil dan akibat.
2

Apa itu dialog sosial?
• Terminologi dari dialog sosial dapat ditemukan, akan
tetapi tidak dengan apa yang disebut dengan
percakapan sosial.
• ILO: dialog sosial adalah “segala bentuk dari
negosiasi dan konsultasi terkait dengan beberapa
isu tertentu, termasuk didalamnya berbagi informasi
antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah.
• Dialog sosial bersifat formal, melembaga, dan
perbincangan kolektif antara pekerja, pengusaha,
pemerintah untuk bersepakat dalam informasi,
Perjanjian Bersama , dan pembuatan kebijakan

3

Apa itu dialog sosial?
• Dialog sosial akan menghasilkan;

– Perjanjian Kolektif
– Partisipasi Pekerja dalam Managemen
(Pembagian informasi dan konsultasi)
– Partisipasi Pekerja dan Pengusaha dalam
pembuatan kebijakan pemerintah
– Kerjasama/situasi ekonomi perburuhan
yang tenang didukung oleh serikat buruh
yang kuat dan aktif.
4

Standar-standar Internasional sebagai
agenda dari dialog sosial
• Untuk membangun dialog sosial dengan
perusahaan dan pemerintah, kita harus
mempunyai agenda atau topik.
• Apa agenda atau topik yang tepat untuk
menjalankan dialog sosial dalam relasi
perburuhan?
• Standar-standar Internasional dapat
menjadi agenda dan topik bagi dialog

sosial.
5

Standar-standar Internasional bagi
MNCs
• Standar Utama Perburuhan ILO
• Panduan OECD bagi MNC’s
• Global Compact PBB
• Perjanjian Global dengan MNCs
• ISO 26000

6

Standar Dasar
Perburuhan
ILO

7

Apa itu ILO

• International Labor Organization
• Sebuah lembaga PBB khusus untuk isu
perburuhan.
• Dibentuk pada tahun 1919 setelah Perang Dunia I
• Sebuah lembaga tripartit dengan posisi yang
“sama” bagi partner sosial
– Pemerintah, Pengusaha, Pekerja

• 183 negara anggota
• Konferensi Internasional ILO dilaksanakan
setiap bulan Juni
8

Apa Itu ILO
• Peran utamanya untuk memformulasikan
standar internasional melalui Konvensi &
Rekomendasi berdasarkan hak-hak dasar
buruh
• Konvensi: mengikat secara hukum
diratifikasi oleh negara anggota

• Rekomendasi: aturan yang tidak
mengikat
• 189 Konvensi and 199 Rekomendasi
• www.ilo.org
9

Konvensi ILO
• Konvensi ILO dan Rekomendasinya adalah
hukum perburuhan internasional atau standarstandar perburuhan internasional.
• Konvensi ILO terbagi dalam 24 area, yaitu;
kebebasan berserikat, perundingan bersama, kerja
paksa, pekerja anak, kesempatan dan perlakuan
yang sama, konsultasi tripartit, administrasi
perburuhan, pengawasan perburuhan, kebijakan
ketenagakerjaan, promosi ketenagakerjaan,
pelatihan kerja, keamanan kerja, kesejahteraan
sosial, upah, jam kerja, kesehatan dan
keselamatan kerja, kerja paruh waktu, dll.
10


Ratifikasi oleh Negara
(data Juli 2011)







India: 43 (4)
Indonesia: 18 (8)
Malaysia: 15 (5)
Thailand: 15 (5)
Vietnam: 18 (5)
Korea: 28 (4)

















Brazil: 96 (7), China: 25 (4)
Perancis: 123 (8)
Jerman: 83 (8)
Jepang: 48 (6)
Belanda: 106 (8)
Saudi Arabia: 15 (5)
Singapura: 26 (5)
Afrika Selatan: 23 (8)
Spanyol : 133 (8)

Swedia: 92 (8), Inggris: 86 (8)
Amerika: 14 (2)
Myanmar: 21 (2), Somalia: 16 (3)
Afghanistan: 19 (3)
Iraq: 61 (7), Iran: 13 (5)
11

Standar Dasar Perburuhan ILO
• Konvensi yang sangat mendasar dan
penting
• Standar universal untuk diakui dan
diterima secara internasional
• Ratifikasi oleh negara tidak dibutuhkan
• Berlaku bagi setiap negara dan setiap
perusahaan
• Meliputi 4 area dan 8 Konvensi
12

Konvensi Dasar ILO
1. Konvensi Kebebasan Berserikat dan Perlindungan

Hak Untuk Berorganisasi, 1948 (No. 87)
2. Konvensi Hak untuk Berorganisasi dan Berunding
Bersama, 1949 (No.98)
3. Konvensi Kerja Paksa, 1930 (No. 29)
4. Konvensi Penghapusan Kerja Paksa, 1957 (No. 105)
5. Konvensi Usia Minimum, 1973 (No. 138)
6. Konvensi Dampak Pekerjaan Buruk bagi Pekerja Anak,
1999, (No. 182)
7. Konvensi Upah yang sama, 1951(No. 100)
8. Konvensi Diskriminasi (Pekerjaan dan Jabatan)
1958 (No.111)
13

Standar Dasar Perburuhan ILO
• 4 area
- Kebebasan Berserikat & hak untuk
berunding bersama (C87, C98
- Tidak ada Kerja Paksa (C29, C105)
- Tidak ada Pekerja Anak (C138, 182)
- Tidak ada Diskriminasi (C100, C111)


14

Kebebasan berserikat
• Setiap pekerja mempunyai
hak untuk berserikat dan hak
untuk mengorganisir
organisasi mereka sendiri
atau bergabung dalam serikat
buruh/pekerja untuk mewakili
kepentingan dan
memperjungkan hak
• Pengusaha dan pemerintah
tidak dapat mengintervensi
aktivitas serikat buruh/pekerja
15

Kebebasan Berserikat
• Setiap pekerja/buruh
mempunyai kebebasan dan

hak untuk mengembangkan
organisasi kedalam level
regional/nasional dan
industrial/federasi nasional
dapat langsung terlibat
dalam mendukung pekerja
dan mengorganisir serikat
pekerja/buruh.
16

Hak Untuk Berunding
Bersama
• Berunding Bersama adalah
sebuah negosiasi antara
manajemen dan serikat
pekerja/buruh untuk
bersama-sama
memutuskan tentang upah,
kondisi kerja, sosial atau
ekonomi yang
mempengaruhi kehidupan
pekerja/buruh dan
keluarganya.
17

Hak Untuk Berunding
Bersama
• Hasil akhir dari
perundingan bersama
adalah membuat
Perjanjian Bersama
(PKB).
• Perjanjian Bersama
dapat dibuat di tingkat
lokal, regional dan
nasional.
18

Pekerja Anak







Pekerjaan ringan tidak
diperbolehkan bagi mereka yang
berumur dibawah 13 tahun.
Pekerjaan biasa tidak
diperbolehkan bagi mereka yang
berumur dibawah 15 tahun.
Pekerjaan berbahaya tidak
diperbolehkan bagi mereka yang
berumur dibawah 18 tahun.

19

Kerja Paksa
• Melakukan pekerjaan
dengan ancaman dan
paksaan, tanpa
kesepakatan dan
persetujuan
• Menjalankan kerja
lembur tanpa dialog
terlebih dahulu dengan
pekerja atau serikat
buruh.
20

Tanpa Diskriminasi

• Upah yang sama untuk pekerjaan yang sama, perlakuan
yang sama bagi pekerjaan yang sama
• Diskriminasi antara laki-laki dan perempuan
• Diskriminasi antara pekerja/buruh regular dan nonregular
• Diskriminasi jenis apa yang pernah anda terima di tempat
kerja?
21

Pekerja Tetap
• langsung di pekerjakan oleh
Lafarge (116 pekerja tetap,
semuanya anggota serikat)
• Pekerjaan sama – tempat kerja
sama
• Perintah kerja diberikan oleh
manajer Lafarge
• Sistem pengupahan perbulan 500~750 USD sebagai upah pokok
(2008)
• 8 jam kerja sehari , upah dibayar
dengan standar yang lebih baik.
• hari libur, minggu libur
• Pensiun, asuransi kesehatan, cuti
tahunan yang dibayar, cuti sakit
yang dibayar, bonus.
• peralatan keselamatan disediakan
• cek kesehatan tahunan
• Pekerja permanen takut kehilangan
pekerjaannya.

Pekerja Tidak Tetap
• dipekerjakan oleh 11
perusahaan (200 pekerja, tidak
ada yang jadi anggota serikat)
• Pekerjaan sama-tempat kerja
sama
• Perintah kerja diberikan oleh
manajemen Lafarge
• sistem pengupahan perjam 270 USD perbulan (2008)
• seluruh pekerja outsourcing
bekerja 12 jam perhari dengan
bayaran dibawah standar
(seringkali 24 jam )
• hampir tidak ada libur, tidak ada
hari minggu
• Tidak ada pensiun, asuransi
kesehatan, cuti tahunan, cuti sakit,
bonus
• pekerja outsourcing harus beli
peralatan sendiri
• tidak ada cek kesehatan
• Pekerja outsourcing takut
kehilangan pekerjaannya
22

Lafarge Khantan Cement Factory, Malaysia (2010)

Ratifikasi Negara
Conv.
98

Conv.
29

Conv.
105

No

No

1954

2000

No

No

1958

1960

Indonesia

1998

1957

1950

1999

1958

1999

1999

2000

Malaysia

No

1961

1957

No

1997

No

1997

2000

Thailand

No

No

1969

1969

2004

2001

1999

No

Vietnam

No

No

2007

No

2003

2000

1997

1997

Korea

No

No

No

No

1999

2001

1997

1998

Country
India

Conv.
87

Conv.
138

Conv.
182

Conv.
100

Conv.
111

23

Pedoman OECD Bagi
Perusahaan Multinasional

24

Apa itu OECD
• Organization for Economic Cooperation &
Development
• Sebuah organisasi Internasional yang anggotanya
adalah negara “Kaya” di pimpin oleh Amerika dan
Eropa
• Berdiri tahun 1948
• 34 negara anggota
– Australia, Austria, Belgia, Kanada, Chili, Czechnia,
Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani,
Hungaria, Islandia, Irlandia, Israel, Italia, Jepang, Korea,
Luxembourg, Meksiko, Belanda, Selandia Baru,
Norwegia, Polandia, Portugal, Slovakia, Slovenia,
Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, Inggris, Amerika

– www.oecd.org

25

Panduan OECD bagi MNCs
• Standar internasional untuk “Perilaku Perusahaan yang
baik”
• Dibuat pertamakali tahun 1976 dan revisi versi terbaru
pada Juni 2000 dan 2011
• Berlaku untuk negara anggota OECD and 6 non-negara
anggota (Brazil, Mesir, Israel, Latvia, Romania, Slovenia)
• Tujuan dari MNC adalah berkontribusi terhadap
ekonomi, lingkungan dan pergerakan sosial di seluruh
dunia.
• Tidak mengikat secara hukum, tetapi bersifat sukarela
(Rekomendasi)
• Pemerintah bekerjasama dengan National Contact Point
(NCP) Pusat Kontak Nasional
• Mendorong perusahaan supplier dan subkontraktor
untuk menjalankan Panduan OECD
26

Pedoman OECD bagi MNCs
• Konsep perusahaan multinasional
– Perusahaan beroperasi di lebih dari 1 negara

• 11 Bab
– 1. Konsep dan Prinsip, 2. Kebijakan Umum,
3. Keterbukaan Informasi, 4. Hak Asasi
Manusia, 5. Ketenagakerjaan dan
Hubungan Industrial, 6. Lingkungan, 7.
Perlawanan terhadap Suap, 8. Kepentingan
Konsumen, 9. Ilmu Pengetahuan &
Teknologi, 10. Persaingan, 11. Perpajakan

• Akses mudah terhadap informasi yang
sudah dipublikasikan
27

Pedoman OECD Bagi MNCs
• Bab 3. Keterbukaan Informasi
– Informasi harus terbuka secara akurat dan berkala terhadap,
aktivitas , struktur, situasi keuangan, pencapaian, kepemilikan
dan pengaturannya, pemegang saham dan hak voting, dll

• MNC harus memberikan informasi yang jelas
dan lengkap
– Keuangan dan hasil keuntungan perusahaan
– Informasi mengenai para anggota direksi (kualifikasi dan proses
seleksi), para Direksi utama, dan remunerasinya (pembayaran)a
– Informasi tentang para pekerja dan pemegang saham
– Informasi tentang perusahaan subkontraktor dan para pemasok
– Pengaturan struktur dan kebijakan
– Informasi mengenai audit internal (Pernyataan keuangan)
28

Upah Manajer Utama BASF 2011

29

Laporan Tahunan Lafarge 2009

30

Laporan Bayer 2011

31

Upah CEO Bayer 2011

32

Para CEO’s Bayer berjanji akan
Transparansi Keuangan

33

Upah CEO Holcim Tahun 2011
Rolf Soiron: CEO Global
• Total: 758,571 CHF
– Gaji Pokok: 595,680 CHF
– Pembagian saham: 80,000 CHF (1,491
saham)
– Kompensasi: 32,981 CHF
– Lain-lain: 50,000 CHF

• 2010: 758,097 CHF
34

Keuangan Holcim 2011-2010

35

Pedoman OECD bagi MNCs
• Bab 4. Hak Asasi Manusia
– MNC harus menghormati hak asasi manusia
– MNC harus mencegah dampak kerugian atas hak asasi
manusia yang terkait langsung dengan operasional
bisnis, hasil produk atau pelayanan
Standar Internasional Hak Asasi Manusia
– Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
– Kovenan tentang Hak Sipil dan Politik
– Kovenan tentang Hak Ekonomi, Sosial dan budaya
– Deklarasi ILO tentang Prinsip dan Hak fundamental di
tempat kerja

Apa bagian terpenting dari hak asasi manusia?
36

Pedoman OECD Bagi MNCs
• Bab 5 Ketenagakerjaan & Hubungan
Industrial
– Menghormati hak pekerja untuk mendirikan atau
bergabung dalam serikat buruh
– Menghormati hak pekerja untuk mendapatkan
negosiasi dan perjanjian bersama yang
membangun
– Penghapusan pekerja anak
– Penghilangan bentuk kerja paksa
– Kesempatan dan perlakuan yang sama dalam
pekerjaan dan jabatan
37

Pedoman OECD bagi MNCs
• Bab 5. Ketenagakerjaan & Hubungan Industrial
– Menyediakan fasilitas bagi perwakilan pekerja demi terciptanya perjanjian
bersama yang efektif
– Menyediakan informasi yang diperlukan bagi negosiasi yang berarti
– Mempromosikan konsultasi dan kerjasama untuk kepentingan bersama
– Menyediakan yang terbaik yang dimungkinkan terhadap upah, tunjangan dan
kondisi kerja, yang senilai untuk memenuhi kebutuhan dasar para pekerja dan
keluarganya.
– Mengupayakan langkah-langkah untuk menjamin kesehatan & keselamatan di
tempat kerja
– Menyediakan pelatihan kerja untuk meningkatkan keahlian
– Melakukan pemberitahuan yang diperlukan dalam hal terjadi perubahan
seperti pekerja dirumahkan, PHK Massal, dan kerjasama yang berarti untuk
mengurangi kerugian yang ditimbulkan atas keputusan tersebut
– Tidak mengancam untuk memindahkan seluruh atau sebagian pabrik ke negara
lain dalam hal terjadi negosiasi yang tidak adil dan menghalangi
dilaksanakannya hak untuk berorganisasi
– Mengizinkan perwakilan pekerja untuk berkonsultasi dengan perwakilan
manajemen yang merupakan pengambil keputusan dalam perjanjian bersama
dan relasi perburuhan.
38

Panduan OECD bagi MNCs
• Negara yang turut serta dalam Panduan OECD harus
membentuk National Contact Point (NCP).
• NCP biasanya dibentuk dalam suatu departemen milik
pemerintah yang mengurusi isu perdagangan, investasi
dan perburuhan
• Sebagai contoh, NCP Korea adalah termasuk bagian
dari Kementerian Perdagangan, Industri & Energi
• Dalam hal terjadi pelanggaran atas apa yang termuat
dalam Panduan OECD, setiap orang dapat melaporkan
hal tersebut pada NCP yang relevan.
• NCP harus melaporkan kasus tersebut pada OECD.

39

Global Compact PBB

40

UN Global Compact
• Diusulkan oleh Sekjen PBB Kofi Annan dalam World
Economic Forum tahun 1999
• Ini adalah inisiatif internasional atau kampanye untuk
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang
diprakarsai oleh PBB
• Tidak mengikat secara hukum, akan tetapi dijalankan
secara sukarela
• 6000 perusahaan MNCs bergabung dalam Global
Compact
• 4 area and 10 prinsip
• www.unglobalcompact.org
41

UN Global Compact


Hak Asasi Manusia
1.
2.



Standar Perburuhan
3.
4.
5.
6.



MNC menghormati kebebasan berserikat dan hak untuk berunding
bersama
Penghapusan Kerja Paksa
Penghapusan Pekerja Anak
Penghapusan Diskriminasi di tempat kerja

Lingkungan
7.
8.
9.



MNC mendukung hak asasi manusia
MNC tidak melakukan pelanggaran terhadap hak asasi manusia

MNC mendukung pendekatan pencegahan bagi lingkungan
Mempromosikan tanggung jawab yang lebih besar terhadap
lingkungan
Membangun teknologi yang ramah lingkungan

Anti-Korupsi
10. MNC harus bekerja melawan segala bentuk korupsi
42

Kebebasan Berserikat &
Perundingan Bersama










Memastikan setiap pekerja/buruh dapat membentuk dan bergabung dalam
serikat pekerja/buruh yang merupakan pilihannya tanpa takut akan
intimidasi atau penolakan, sesuai dengan hukum nasional.
Meletakkan dasar kebijakan dan prosedur yang anti diskriminasi dengan
tetap menghormati organisasi serikat buruh, keanggotaan serikat buruh dan
berbagai aktivitas tertentu dalam hal lowongan kerja, dan keputusan
tertentu dalam hal PHK atau mutasi.
Tidak ikut campur terhadap aktivitas dari perwakilan serikat pekerja/buruh
ketika mereka menjalankan fungsinya dalam hal tidak mengganggu aktivitas
operasional perusahan
Memperbolehkan pengumpulan iuran melalui rekening perusahaan,
menempelkan pengumuman serikat, distribusi dokumen serikat,
pemberian sekretariat serikat didalam perusahaan
Menyediakan perwakilan pekerja/buruh fasilitas yang baik dan tepat untuk
mendapatkan perjanjian bersama yang efektif.
43

Kebebasan Berserikat &
Berunding Bersama









Mengakui hak Serikat Pekerja/Buruh untuk kepentingan Perundingan Bersama.
Menggunakan Perjanjian Bersama sebagai forum yang membangun untuk isu
kondisi kerja, bentuk-bentuk pekerjaan dan relasi antara pengusaha dan pekerja.
Menempatkan segala bentuk penyelesaian masalah atau kepentingan lainnya
kepada pekerja dan manajemen, termasuk restrukturisasi dan pelatihan,
prosedur PHK, isu kesehatan dan keselamatan kerja, prosedur perselisihan dan
penyelesaian masalah, aturan disiplin, dan kesejahteraan keluarga dan
masyarakat.
Menyediakan informasi yang diperlukan bagi perundingan yang berarti.
Menyeimbangkan kesepakatan antara serikat pekerja dengan keterwakilan yang
lebih banyak untuk memastikan eksistensi serikat pekerja yang lebih kecil dalam
mewakili kepentingan anggotanya.
Memberikan informasi kepada komunitas lokal, media, dan otoritas publik
mengenai kepatuhan perusahan anda terhadap Global Compact PBB, dan
kepentingannya untuk menghormati aturan didalamnya, termasuk hak-hak
fundamental pekerja.
44

Tidak Boleh ada praktek Kerja
Paksa







Kondisi kerja paksa pada umumnya dilatarbelakangi oleh kondisi kerja yang
sepihak.
Praktek yang eksploitatif, seperti kerja lembur secara paksa
Kekerasan fisik atau psikologi (termasuk seksual) dapat diartikan sebagai
membairkan seseorang dalam kerja paksa (ancaman terhadap pekerja, keluarga,
dan rekan dekatnya)
Penipuan atau ingkar janji terhadap bentuk dan jenis pekerjaan
Perbudakan, bekerja karena hutang, kekerasan fisik atau penculikan,
perdagangan orang, pembatasan secara fisik di lokasi kerja (di penjara atau
tempat penahanan khusus), pekerjaan didalam penjara, pekerjaan yang sifatnya
penghukuman terhadap pendapat atau ideologi yang berlawanan terhadap sistem
politik, sosial atau ekonomi, penahanan dokumen personal atau keuangan saat
penerimaan pekerja, halangan sebagian atau seluruhnya terhadap kebebasan
bergerak. Penahanan dan pengurangan pembayaran upah (terkait dengan
manipulasi pembayaran upah, eksploitasi, dan bentuk lain dari pemerasan),
perampasan atas makanan, tempat berlindung atau kebutuhan lainnya.

45

Tidak Boleh Mempekerjakan
anak
• Pengertian “anak” meliputi anak laki-laki dan anak perempuan
yang berusia dibawah 18 tahun.
• Negara Maju
– Pekerjaan ringan 13 tahun
– Pekerjaan biasa 15 tahun
– Pekerjaan berbahaya 18 tahun

• Negara berkembang
– Pekerjaan ringan12 tahun
– Pekerjaan biasa 14 tahun
– Pekerjaan berbahaya 18 tahun

• Memberikan pengaruh pada perusahaan sub kontraktor,
supplier, dan cabang bisnis lainnya untuk memerangi praktek
pekerja anak.
46

Tidak ada Diskriminasi
• Persamaan perlakuan untuk Pekerjaan yang sama.
• Perlakuan yang sama dalam proses rekrutmen,
penggajian, jam kerja/istirahat, lembur yang bayar,
perlindungan maternitas, keamanan masa kerja,
perjanjian kerja, peningkatan penilaian, pelatihan dna
kesempatan, prospek kerja, jaminan sosial, keselamatan
dan kesehatan kerja.

47

www.holcim.org

48

PKB Internasional
(Perjanjian Global)

49

PKB Internasional
• PKB internasional adalah perjanjian yang
dinegosiasikan antara Perusahaan MNC
dan Serikat Buruh Internasional, seperti
ICEM mengenai aktivitas internasional dari
perusahaan MNC.
• Perusahaan Multinasional secara sepihak
membuat kode etik perilaku sendiri tanpa
keterlibatan serikat pekerja/buruh.
• PKB Internasional adalah alat dari serikat
buruh untuk terlibat dalam membuat standar
minimum dengan perusahaan MNC.
• PKB Internasional pertama dibuat antara
IUF dan Danone.
• ICEM telah membuat PKB Internasional
dengan 15 Perusahaan Multinasional.
50

Perjanjian Global ICEM
 Freudenberg
 Statoil
 Endesa
 Norske Skog
 Anglogold
 ENI
 EVONIK

 SCA
 LUKOIL
 EDF (with PSI)
 Rhodia
 Lafarge (with BWI)
 Umicore (with IMF)
 GDF-Suez (with PSI
and BWI)
Norsk Hydro

51

Perjanjian Global dengan Lafarge tahun
2005





Penghapusan kerja paksa
Tidak ada diskriminasi di tempat kerja
Penghapusan pekerja anak
Hak untuk mengorganisir serikat buruh dan
perundingan bersama
• Jaminan atas upah
• Melaksanakan kesehatan, keselamatan, dan
kondisi kerja.
• Menyediakan pelatihan kerja
52

Perjanjian Global dengan Freudenberg
tahun 2000
• Tidak boleh ada kerja paksa dan pekerja anak
• Kesempatan yang sama dan perlakuan yang
sama dalam pekerjaan
• Kebebasan berserikat dan penghormatan
terhadap hak dasar serikat buruh
• Hak untuk mengorganisir serikat buruh dan
Perundingan Bersama
• Tidak ada diskriminasi terhadap aktivis serikat
buruh
• Kesehatan & keselamatan di tempat kerja
• Fleksibel, efisien, dan berorientasi pada
kepuasan konsumen sebagai bentuk/dasar
organisasi
53

Perjanjian Global dengan Norske Skog
Tahun 2000
• Kebebasan Berserikat dan Perundingan Bersama
• Tidak ada diskriminasi dan kesempatan yang
sama
• Kesehatan dan keselamatan di tempat kerja
• Tidak ada kerja paksa
• Tidak ada pekerja anak
• Upah dan tunjangan untuk pemenuhan kebutuhan
pekerja dan keluarganya.
• Status pekerja berdasarkan sistem kerja tetap
– Pekerja tidak tetap yang sifatnya
sementara/kerja paruh waktu harus menerima
hak yang sama dengan pekerja tetap.

54

ISO 26000
ISO untuk
Tanggung Jawab Sosial

Apa itu ISO
• Organisasi internasional untuk
standarisasi
• Suatu badan yang dibentuk, di tingkat
internasional, standar-standar mengenai
industri dan perdagangan. Badan ini berisi
perwakilan dari berbagai organisasi
standarisasi nasional (swasta atau milik
pemerintah).
• Didirikan pada 1947, pusat nya di Jenewa,
Swiss dan beranggotakan 161 negara.

Apa itu ISO
• India: Bureau of Indian Standards (BIS)
www.bis.org.in
• Indonesia: Badan Standardisasi Nasional
(BSN) www.bsn.go.id
• Malaysia: Department of Standards Malaysia
(DSM) www.standardsmalaysia.gov.my
• Thailand: Thai Industrial Standards Institute
(TISI) www.tisi.go.th/
• Vietnam: Directorate for Standards, Metrology
and Quality (STAMEQ) www.tcvn.gov.vn
• Korea: Korean Agency for Technology and
Standards (KATS) www.kats.go.kr

ISO 26000
• ISO 9000: standar untuk Sistem
Kualitas Manajemen
• ISO 14000: standar untuk
Manajemen Lingkungan
• ISO 26000: standar untuk Tanggung
Jawab Sosial, biasa disebut sebagai
“ISO SR”.
• ISO 26000 adalah standar ISO untuk
tanggung jawab sosial bagi
perusahaan dan organisasi lainnya.

ISO 26000
6 Subjek Utama

7 Prinsip

1. Pemerintahan yang
teratur/baik.
2. Hak Asasi Manusia
3. Praktek Perburuhan
4. Lingkungan
5. Praktek operasional
yang adil
6. Isu Konsumen
7. Keterlibatan
Masyarakat dan
Pembangunan

1.
2.
3.
4.

Akuntabilitas
Transparansi
Etika Perilaku
Menghormati
Kepentingan stakeholder
5. Menghormati aturan
hukum
6. Menghormati norma dan
perilaku internasional
7. Menghormati Hak Asasi
Manusia

Hak Asasi Manusia
• Kebebasan Berpendapat dan
Berekspresi
• Kebebasan untuk berkumpul dan
berserikat
• Kebebasan beragama dan kepercayaan
• Hak untuk mendapatkan pelayanan
umum dan hak untuk ikut dalam Pemilu
• Hak untuk didengar secara adil sebelum
tindakan disiplin dijalankan

Hak Asasi Manusia
• Standar Perburuhan Internasional ILO
– Perwakilan pekerja harus diberikan
fasilitas yang layak yang dapat
mempermudah mereka melakukan
pekerjaan mereka dengan efektif dan
mengizinkan mereka untuk melakukan
aktivitas serikat tanpa intervensi
– Perwakilan pekerja harus diberikan
informasi yang cukup untuk melakukan
negosiasi yang seimbang

Praktek-Praktek Perburuhan
• Termasuk didalamnya pekerjaan sub kontrak
dan tempat kerja dalam kontrol langsung
• Rekrutmen dan promosi pekerja, tata tertib,
aturan kedisiplinan dan prosedur keluh
kesah/perselisihan, pemindahan dan relokasi
pekerja, pemutusan hubungan kerja, pelatihan
dan peningkatan keahlian, kesehatan dan
keselamatan, kebijakan yang mempengaruhi
kondisi kerja seperti jam kerja dan upah.
• Pengakuan atas organisasi buruh dan wakilnya,
pengakuan atas pekeja dan pengusaha bersamasama dalam perundingan bersama, social
dialogue dan konsultasi tripartit dalam isu-isu
sosial yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.

Standar Internasional bagi MNCs
• Standar Perburuhan ILO
• Panduan OECD bagi MNCs
• Global Compact PBB
• Perjanjian Global dengan MNCs
• ISO 26000
63

64

Hal paling utama dalam Standar
Perburuhan Internasional
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Hak Buruh untuk berorganisasi dan membuat PKB
Tidak boleh ada Pekerja Anak,
Tidak boleh ada Kerja Paksa
Tidak ada Diskriminasi
Jaminan atas aktivitas serikat buruh
Fasililitas untuk Perjanjian Bersama & Aktivitas serikat
buruh
7. Upah layak
8. Kondisi kerja yang baik dan jam kerja
9. Kesehatan & keselamatan
10. Pembagian informasi
11. Hak berkonsultasi
12. Pelatihan kerja/ peningkatan keahlian
65

Implikasi dari standar internasional mengenai
Social Dialogue di Perusahaan MNC







MNCs berjanji untuk menghormati aturan standar internasional.
MNCs mempunyai kepentingan menjaga “nama baik” mereka.
Organisasi internasional (ILO, OECD, PBB) dan pemerintah secara
langsung terlibat dalam pelaksanaan standar tersebut.
Standar Internasional antara lain: hak pekerja/buruh, aktivitas
serikat pekerja, perjanjian bersama yang membangun, kondisi
kerja yang baik, kesehatan dan keselamatan, pembagian
informasi, konsultasi, pelatihan kerja, dll.
Terkait dengan point tersebut diatas, standar-standar internasional
dapat menjadi agenda atau topik yang menarik dalam isu social
dialogue di Perusahaan Multinasional

66

Standar Internasional bagi
Perundingan Bersama
• Perundingan Bersama adalah bagian yang cukup
penting bagi dialog sosial.
• Baca dan pelajari standar internasional: dengan
dasar tersebut, diskusikan, debat, dan rancanglah
permintaan.
• Bandingkan standar internasional dengan PKB anda:
kekuatan dan kelemahannya.
• Perjanjian Bersama: Kelebihan dan kekurangannya.
• Masukkan hal yang baik dari standar internasional
kedalam PKB Anda.
• ICEM akan selalu memberi dukungan terhadap
aktivitas meningkatkan dialog sosial di tempat kerja:
solidaritas internasional, jaringan serikat buruh di
tingkat global.
67

Standar Internasional untuk
Perundingan Bersama
• Membuat Tim Persiapan Bersama bagi Perundingan Bersama di
wilayah industri, atau kota, atau provinsi, atau industri atau
federasi.
1. Bertemu dengan serikat buruh dan federasi lainnya.
2. Bandingkan PKB Anda dengan standar internasional.
3. Bandingkan PKB Anda dengan PKB dari serikat buruh lain.
4. Diskusikan kelebihan & Kekurangan PKB.
5. Buat tuntutan baru dari PKB Anda.
6. Buat daftar tuntutan umum yang diinginkan dari tingkat wilayah, kota,
provinsi atau federasi.
7. Meminta kepada federasi (serikat buruh di tingkat yang lebih tinggi)
untuk mengembangkan PKB.
8. Memberikan pelatihan kepada anggota terkait dengan tuntutan dan
agenda tertentu dari PKB
9. Membuat rencana bagaimana agar pekerja dan anggota berpartisipasi
dalam negosiasi
68

Domain dari Hubungan Perburuhan

Pelatihan Kerja
Diskriminasi
Kesempatan yang sama

Hak Asasi
Manusia

Perusahaan Kontraktor
Upah
Jam Kerja

Kesehatan & Keselamatan

CSR

Pekerja kontrak dan agensi
Manajemen perubahan

Perdagangan

Restrukturisasi

Yang adil

Privatisasi
Kebijakan Ekonomi

Perusahaan/tempat
kerja

Industrial

National

International
69

Yoon Hyowon
mobile: (+82) 10 2083 4715
icem.asia.mnc@gmail.com

70