Waterfall Keperawatan Di Rumah Sakit
DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI
PERPUSTAKAAN
(STUDI KASUS : SMA BHINNEKA KARAWANG)
Ahmad Fauzi, S.Kom., M.Kom, Ade Andri Hendriadi, S.Si., M.Kom, Siti Fatimah
Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA)
Jl. HS. Ronggowaluyo, Telukjambe, Karawang, Indonesia
Abstract
Library SMA Bhinneka Karawang is one of the
processing of his school is still using the books include the
registration of members, lending, and return the book to slow
down time and require a relatively longer process.
Methods used in this study are engineering methods
to the type of
high school case study SMA Bhineka
Karawang, where data collection
techniques
include
observation, interview and literature
study. Techniques for
data analysis using the waterfall, while the structured analysis
method that is in the Entity Relationship Diagram and Data
Flow Diagram describes the data model to describe the
functional. Builder software MySQL database system, data is
processed in this members and books.
With the results of the analysis and testing has been done
it can be concluded that information systems have made very
helpful in processing datawith the results of the analysis and
testing has been done it can be concluded that information
systems have made very helpful in processing data and make it
easier for the librarian, and speed up transactions for library
members. System that has been created can be used as an
information systems development knowledge and library.
buku IPA, buku IPS, sejarah. Untuk buku fiksi dan ilmiah ±350,
majalah dan buku cerita ±150.Dengan jumlah siswa mencapai 180
siswa, proses transaksi perhari mencapai 10 transaksi, dengan
pengelola perpustakaan 1 orang. Data ketersediaan buku yang
didapat dari bantuan BOS provinsi, BOS pusat, dan uang komite.
Sebagai sumber instansi yang menyediakan bahan-bahan pustaka
memerlukan sistem komputerisasi untuk mengolah data layanan
perpustakaan. Hal tersebut dituntut untuk adanya suatu kecepatan
dan kemudahan dalam mengatasi masalah-masalah di penyimpanan
data. Pengoperasian data perpustakaan di SMA Bhinneka Karawang
saat ini menggunakan Microsoft Excel 2003 penyimpanan ini hanya
menyimpan file pengadaan buku saja. Masalah-masalah yang ada di
perpustakaan SMA Bhinneka Karawang belum memanfaatkan
sistem komputer
kerjanya,
dalam
secara efektif
proses kegiatan
berkas-berkas yang disimpan
Keywords : Books, Members
untuk melakukan
tersebut
kegiatan
terlalu banyak
sehingga data tidak aman. Buku
yang tersedia pada rak belum tersusun rapi dan teratur sesuai
I. PENDAHULUAN
kelompok dengan jenis buku. Catatan layanan perpustakaan data
Penerapan teknologi komputer ini telah menyebar hampir di semua
dokumetasinya tidak terstruktur, sering terjadinya penduplikasian
bidang pengetahuan tidak terkecuali perpustakaan, perpustakaan
data pada saat siswa mendaftar, sulitnya pendataan koleksi buku,
tidak hanya berkaitan dengan gedung dan buku saja, tetapi juga
dan sulitnya membuat laporan perpustakaan setiap bulannya.
dengan sistem penyimpanan,
pemeliharaan, dan penggunaan.
Sirkulasi buku berkaitan dengan peminjaman dan pengembalian
buku pada perpustakaan sekolah yang memiliki bobot transaksi
sangat tinggi. Peminjaman dilakukan oleh siswa, guru dan tenaga
kependidikan untuk memenuhi kebutuhan akan pengetahuan.
Berdasarkan
pembaharuan
permasalahan
sistem
tersebut
lama
pengolahan data akan lebih
maka
kedalam
mudah
diusulkan
sistem baru,
adanya
agar
dan cepat. Untuk itu
peneliti mengajukan sebuah judul : Desain dan Implementasi
Aplikasi Perpustakaan Studi kasus SMA Bhinneka Karawang.
Berkaitan dengan hal tersebut perpustakaan SMA Bhinneka
Karawang
adalah salah satu sekolah swasta yang menyediakan
II. TINJAUAN PUSTAKA
bahan-bahan perpustakaan. Berdasarkan data perpustakaan SMA
A. Rekayasa perangkat lunak
Bhinneka Karawang pada tahun 2012 jumlah buku pelajaran yang
Rekayasa perangkat lunak atau Sofware Enginering (SE) adalah
tersedia di SMA Bhinneka Karawang sebanyak ±800 diantaranya
satu bidang profesi yang mendalami cara-cara pengembangan
perangkat lunak termasuk pembuatan, pemeliharaan, manajemen
Untuk
organisasi pengembangan perangkat lunak dan sebagainya. Pada
beberapa model yaitu:
tahun
1. Model Pengembangan Air Terjun (Waterfall)
1968 dan 1969, komite sains NATO mensponsori dua
lebih memperjelas model pengembangan sistem meliputi
konferensi tentang rekayasa perangkat lunak yang memberikan
Pengembangan (waterfall) salah satunya model air terjun
dampak kuat terhadap perkembangan rekayasa perangkat lunak,
yang penulis gunakan yaitu yang disebut model sekuensial linier
banyak yang menganggap bahwa dua konferensi inilah yang
atau alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut
menandai awal resmi profesi rekayasa perangkat lunak. (Janner
dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan
Simarmata, 10:2010).
pemeliharaan. Seperti yang terlihat pada gambar 2.2. (Rosa. A.S,
Menurut Osterweil (1997:38) mendefinisikan perangkat lunak,
suatu proses perubahan bentuk yang alami melalui aktifitas yang
diperlukan untuk perubahan bentuk
melaui aktifitas untuk
M. Shalahudidin, 25 : 2011).
Kemunculan model air terjun adalah untuk membantu
mengatasi
kerumitan
yang
terjadi
akibat
proyek-proyek
membangun sebuah aplikasi dari sekumpulan kebutuhan yang
pengembangan perangkat lunak, sebuah model air terjun untuk
dilakukan untuk tujuan tertentu. Sedangkan menurut Paulk, dkk
memperinci apa yang seharusnya perangkat lunak lakukan
(1993:39), suatu proses perangkat lunak dapat digambarkan sebagai
(mengumpulkan dan menentukan kebutuhan sistem) sebelum
sekumpulan aktifitas, metode, praktik, dan perubahan bentuk yang
sistem dikembangkan. Kemudian model ini memungkinkan
digunakan untuk dikembangkan dan untuk memelihara perangkat
pemecahan misi pengembangan yang rumit menjadi beberapa
lunak
dalam
langkah logis yang pada akhirnya akan menjadi produk akhir
kasus
yang siap pakai. (Janner Simarmata, 54:2010).
dengan
merencanakan
produk
proyek,
yang
berhubungan,
dokumen
misalnya
perancangan,
kode,
pengujian, dan panduan pengguna.
Analisis
endalam terhadap sistem.
B.
Desain
Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut
Rosa A.S, M. Shalahudin, (24: 2011)
System
Kode Program
Development Life Cycle (SDLC) dimulai dari tahun 1960, adalah
Pengujian
proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat
lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang
digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat
lunak sebelumnya (berdasarkan best practive atau cara-cara yang
sudah teruji baik ).
Humphrey
kerangka
metode,
dan Kellner, (1989:38) mendefinisikan
kerja manajemen
dan
Pengembangan
orang-orang
perangkat
yang
dibentuk untuk menerapkan
untuk
lunak
teknik dan
tugas
mengubah
perangkat
bentuk
lunak.
gagasan,
Pemeliharaan
Gambar 2.2 diagram model waterfall
Sumber : Buku Modul Pembelajaran Rekayasa perangkat
lunak
a. Analisis
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
menspesifikasikan kebutuhan
perangkat lunak agar dapat
dipahami perangkat lunak seperti yang dibutuhkan oleh
kebutuhan, dan persyaratan ke dalam aplikasi, yaitu suatu model
user.
proses yang dapat digambarkan dengan siklus hidup pengembangan
b. Desain
perangkat lunak Software Development life cycle (SDLC) mengacu
Proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan
pada model
program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur
dan proses
yang digunakan. Menurut Paulk, dkk
(1993:39), konsistensi dan keandalan suatu definisi proses perangkat
perangkat lunak, refresentasi
lunak organisasi tergantung pada suatu kematangan organisasi.
pengodean.
SDLC memiliki beberapa
model
yaitu
dengan
model
antarmuka,
dan
prosedure
c. Pembuatan kode program
pengembangan air terjun (waterfall), model pendekatan prototipe,
Desain harus ditranslasikan kedalam
model spiral, model proses iteratif, model pengembangan OOP,
lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai
model cleanroom, dll
dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
program perangkat
e. Mempertinggi ketepatan hasil yang dicapai.
d. Pengujian
Pengujian ini fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik
f. Menghasilkan beragam keluaran dari sekali masukan data.
dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah
diuji.
3. Terdapat beberapa keuntungan dari adanya otomasi
e. Pemeliharaan
perpustakaan adalah:
Tahap pemeliharaan ini tidak menutup kemungkinan sebuah
a. Waktu pemrosesan menjadi lebih singkat.
perangkat lunak
b. Data
mengalami
perubahan
ketika
sudah
bahan pustaka dapat diakses dengan cepat
dikirimkan ke user, perubahan bisa terjadi karena adanya
dan akurat.
kesalahan yang muncul dan tidak terdetek di dengan
c. Kebutuhan akan dokumen, formulir dan kegiatan tulis menulis
dapat
lingkungan baru.
C.
mengenai
d. Dapat memperkecil terjadinya kesalahan dalam rangka otomasi
Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan adalah perpustakaan yang melayani para
siswa, guru, dan
karyawan
dikurangi.
dari
suatu
tertentu. Perpustakaan
perpustakaan, pengadaan
lunak sebagai
suatu
penunjang dengan demikian perangka lunak merupakan
faktor
sekolah didirikan untuk menunjang pencapaian tujuan sekolah,
utama
yaitu
seperti digariskan dalam
perpustakaan yang pada akhirnya perangkat lunak itulah yang
kurikulum sekolah. Perpustakaan tidak hanya berkaitan dengan
akan melaksanakan proses-proses yang sebelumnya dilakukan
gedung dan buku saja, tetapi juga dengan sistem penyimpanan,
secara manual.
pendidikan
dan
pengajaran
pemeliharaan, dan pengguna. Perpustakaan suatu
kerja yang
terdiri
dari
beberapa bagian
kesatuan unit
yaitu
bagian
yang
perangkat
harus
1. Fungsi perpustakaan sekolah adalah :
a. Pendaftaran Anggota
terdapat dalam kurikulum. Mengembangkan kemampuan anak
siswa
untuk
memperjelas
Menerima pendaftaran anggota perpustakaan, adalah menjadi
tanggung jawab bagian petugas perpustakaan, dan melayani
siswa yang ingin mendaftar menjadi anggota dan menyimpan
data atau formulir anggota dengan baik.
menggunakan sumber informasi.
b.Membantu
perencanaan
Kegiatan layanan perpustakaan terbagi menjadi beberapa bagian
yaitu :
program pendidikan dan pengajaran sesuai dengan tujuan yang
oleh
4. Kegiatan Layanan Perpustakaan SMA Bhinneka Karawang
pengembangan koleksi. (Tri Septiyantono, 2003:6).
a. Sebagai sumber kegiatan belajar mengajar, yaitu membantu
diperhitungkan
dan
memperluas
b. Peminjaman
Peminjaman
pengetahuanya pada setiap bidang studi.
c.Mengembangkan minat dan budaya membaca yang menuju
adalah
dilakukan oleh petugas
suatu proses pencatatan transaksi yang
perpustakaan, proses peminjaman
ini
dilakukan dengan ketentuan waktu meminjam buku maksimal 3
kebiasaan belajar mandiri.
hari, jika melebihi batas waktu yang telah ditentukan maka
d. Membantu siswa untuk
mengembangkan
bakat, minat, dan
anggota membayar denda.
kegemaranya.
c. Pengembalian
e. Membiasakan siswa untuk mencari informasi diperpustakaan.
f. Merupakan tempat untuk mendapatkan bahan rekreasi sehat
Proses pengembalian buku ini jika terkena denda maka anggota
harus membayar buku yang telah di tentukan dengan harga 1000
melalui buku- buku bacaan yang sesuai dengan umur dan
rupiah
tingkat kecerdasan siswa.
terhitung denda 1000 rupiah perharinya.
g. Memperluas kesempatan untuk belajar bagi para siswa.
perhari, berapapun buku yang akan dikembalikan tetap
d. Pemberian sanksi atau denda
2. Fungsi komputerisasi di perputakaan adalah :
Tindakan atas telatnya pengembalian buku oleh anggota dan
a. Mempercepat penyelesaian semua proses pekerjaan.
sebagai sanksinya harus membayar denda sesuai dengan kurun
b. Mempermudah pelaksanaan pekerjaan.
waktu
c. Meningkatkan mutu hasil pekerjaan.
peminjaman buku tersebut.
d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan.
yang telah ditentukan
yaitu lebih dari 3 hari atas
yang sedang dalam proses peminjaman sehingga proses
5. Bahan koleksi
Beberapa jenis buku
yang
dimiliki oleh perpustakaan sekolah
SMA Bhinneka Karawang adalah sebagai berikut :
tersebut memakan banyak waktu.
c.
a. Buku pelajaran
Tidak
teraturnya
batas
pinjaman
buku
sehingga
mengakibatkan buku hilang dan rusak.
b. Buku Fiksi dan ilmiah
d.
Tidak terstrukturnya data buku sehingga sulitnya proses
b. Majalah dan surat kabar
pencarian buku sehingga proses membutuhkan waktu
d. Phamplet dan brosur
lama.
e.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
sehingga terlalu banyaknya arsip.
A. Hasil Penelitian
3. Pengembalian
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat penulis melakukan
observasi dan wawancara langsung dengan pihaksekolah yaitu
dengan Bapak. Tri Tunggal dan Bapak Supardi selaku Kepala
perpustakaan, hasil dari wawancara tersebut mendapatkan data-data
terkait tentang pengolahan data layanan yaitu pendaftaran anggota,
peminjaman buku, dan pengembalian yang akan diidentifikasi
sehingga mengarahkan kepada suatu solusi untuk perbaikan atau
pengembangan kearah yang lebih baik. Dalam rancangan sistem
perpustakaaan ini peneliti menggunakan metode rekayasa perangkat
lunak.
B. Pendefinisian Masalah
a. Terlalu banyaknya berkas-berkas formulir dalam proses
sehingga data
sering
hilang
dan
rusak
sehingga menimbulkan banyaknya pemakaian kertas.
b. Sering terjadinya penduplikasian datakarena adanya anggota
yang kehilangan kartu anggota sehingga proses dilakukan
dengan pencarian data
dalam
buku arsip
sehingga
memakan waktu lama dan proses pendataan dilakukan dua
kali.
c. Penyimpanan data anggota disimpan dalam buku besar
sehingga membutuhkan tempat penyimpananrak yang besar
untuk diarsipkan.
d. Pembuatan kartu anggota selalu ditunda-tunda sehingga
data-data menjadi tidak teratur.
2. Peminjaman
a.
Anggota yang ingin meminjam buku tidak sesuai
dengan data karena kemungkinan data anggota/formulir
hilang, sehingga proses dilakukan dengan
mendaftar
ulang.
b.
User (anggota) atau
kesulitan
dalam
a.
admin
(petugas perpustakaan)
mengetahui secara cepat
dan
tepat
mengenai buku-buku apa saja yang buku-buku apa saja
Tidak teraturnya batas pengembalian buku sehingga
denda menjadi terabaikan.
b.
Admin kesulitan dalam mencari data pengembalian buku
karena
pnyimpanan
data
buku
tidak
aman
dan
mengakibatkan data hilang.
c.
Pencarian pengembalian buku relatif membutuhkan waktu
lama, sehingga proses layanan tidak efisien.
d.
Pengolahan data perpustakaan yang ada di SMA Bhinneka
Karawang belum efektif karena belum adanya database untuk
penyimpan data-data perpustakaan sehingga data anggota, buku,
peminjaman dan pengembalian disimpan dalam buku besar dan
tidak terkoordinir, yang menyebabkan berbagai kendala seperti :
1. Pendaftaran
pendaftaran
Penyimpanan data pinjaman disimpan dibuku besar
Penyimpanan data pengembalian disimpan dalam buku
besar sehingga proses keluar masuk buku membutuhkan
tempat penyimpanan yang besar.
Dengan adanya masalah-masalah tersebut dapat disimpulkan
kelemahan dari sistem layanan perpustakaan yang dilakukan
dengan pengarsipan data, sehingga sulitnya petugas perputakaan
dalam mencari data buku/anggota.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis
merancang dan mengimplementasikan aplikasi perpustakaan ini
dengan berbasis dektop aplication yang menghasilkan fitur yang
menarik dan bermanfaat baik bagi sekolah dan managemen
perpustakaan di SMA Bhinneka Karawang.
D. Sistem Usulan Flowmap
G. DFD Level 1 Pengolahan Perpustakaan
Laporan Anggota
Kartu Pelajar
Admin
KTA
1
Pendaftaran
Data anggota
Anggota
Kepala
Perpustakaan
Info data anggota
Data Buku
Katalog
2
Lihat
Katalog
Data buku
Buku
Data Buku
3
KTA & Buku
Peminjaman
Data Anggota
Data peminjaman
Peminjaman
Info Peminjaman
Slip Peminjaman
Laporan Peminjaman
4
KTA & Buku
Pengembalian
Data pengembalian
Pengembalian
Info Pengembalian
Laporan Pengembalian
Data Anggota
E. Implementasi
H. Proses perancanganERDinipenulis menentukan entity –entity
Proses perancangan dilakukan dengan implementasi terhadap
sistem baru yang akan diimplemetasikan ke bahasa pemrograman
visual basic dengan penyimpanan database menggunakan DBMS
MySQL, adapun kode program yang telibat dalam pengolahan data
perpustakaan yaitu dengan Anggota, buku, peminjaman,
pengembalian.
F. Diagram Konteks Pengolahan Perpustakaan
Project Name:
Project Path:
Chart File:
Chart Name:
Created On:
Created By:
Modified On:
Modified By:
pengol ahan perpustakaan
c:\sifa\
dfd00000.dfd
Yourdon - Context Diagram
Jun-13-2012
syifa
Jul-02-2012
syifa
Kartu Pelajar
Laporan Anggota
0
Admin
KTA
Data buku
Katalog
KTA & Buku
Slip Peminjaman
KTA & Buku
pengolahan
perpustakaan
Laporan Peminjaman
Laporan Pengembalian
Kepala
Perpustakaan
yang ada pada identifikasi permasalahan diatas maka objekobjek yang dapat menjadi entity-entity adalah anggota dan buku.
Pada ERD hubungan antar file direlasikan dengan kunci
relasi (relational key), berikut proses ERD perpustakaan sebagai
berikut :
Gambar 4.56 Pengujian Cari
I. Pengujian (Testing)
Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis yang
mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan
pengkoden. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kelemahan
dari aplikasi yang telah di buat, sehingga akhirnya memberikan
kualitas yang baik untuk pengguna.
1. Black box testing
Dengan adanya aplikasi yang telah dibuat ini proses pengujianblackbox berfokus pada kinerja sistemnya, baik dari database,
interfaceuntuk itu penulis melakukan rencana pengujian berdasarkan
modul yaitu modul anggota, modul peminjaman, modul
pengembaliandan modul laporan.
2. White box Testing
Pengujian white box ini dilakukan dengan pengujian dari segi
desain dan kode program yaitu menguji menghasilkan fungsi-fungsi,
masukan dan keluaran yang sesuai dengan spesifikasi kebutuhan,
pengujian ini dilakukan dengan memeriksa lojik dari kode program,
misalkan menguji alur (dengan menelusuri) pengulangan (looping),
mengamati struktur kode baik function dan proseduralnya. Untuk
lebih jelasnya lihat di bawah ini pengujian white box testing pada
aplikasi perpustakaan.
Tabel 4.55 Pengujian White box Cari data
Dim StrSql As String
Dim I As Integer
I = 1
Set rsPelanggan = New ADODB.RecordsetStrSql
= "SELECT *
FROM buku where nama like '%" & Text7
1
& "%'"
Set rsPelanggan =
perpus_bhineka.Execute(StrSql,,
adCmdText)
LVS.ListItems.Clear
While Not rsPelanggan.EOF
2
LVS.ListItems.Add I, ,
rsPelanggan!id_buku
LVS.ListItems.Item(I).SubItems(1)=
rsPelanggan!jenis
LVS.ListItems.Item(I).SubItems(2)=
rsPelanggan!nama
LVS.ListItems.Item(I).SubItems(3)=
3
rsPelanggan!pengarang
LVS.ListItems.Item(I).SubItems(4)=
rsPelanggan!penerbit
LVS.ListItems.Item(I).SubItems(5)=
rsPelanggan!qty
LVS.ListItems.Item(I).SubItems(6)=
rsPelanggan!tahun_terbit
I = I + 1
rsPelanggan.MoveNext
V (G) = E – N + 2
=5 – 4 + 2
=3
V(G) = P + 1
=2+1=3
E = Jumlah Edge
P = Predicet
N = Jumlah Node
Path :
Path 1= 1 – 2 – 3
Path 2 = 1 – 2 – 3 – 4
Path 3 = 1 – 2 – 4
Kesimpulan : Hasil dari perhitungan kompleksitas cyclomatic bahwa
uji coba ini meghasilkan jumlah yang sama dari keduanya meskipun
jumlah edge nya lebih banyak.
J. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan pada SMA
Bhinneka Karawang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Bahwa dengan menggunakan cara lama lebih lambat pada
proses pengerjaannya, tidak teliti dan data yang disimpan
tidak rapi. Disini penulis mencoba merubah sistem lama
tersebut
menjadi
sistem
terkomputerisasi,
proses
penyimpanan, dan data transaksinya dapat dilakukan tepat
waktu, relatif
singkat
dan data
yang diperoleh lebih
akurat.
2.
Aplikasi
perpustakaan
ini
dirancang
untuk
memberikan informasi yang lengkap dan akurat mengenai
transaksi
diperpustakaan,
karena
didalam
pengolahan
perpustakaan terdapat data buku, anggota, peminjaman dan
pengembalian, serta pencarian buku yang memudahkan
anggota dalam melihat katalog yang akan dibaca atau di
pinjam.
3.
Dengan
menggunakan
sistem
komputerisasi
penyimpanan data buku maupun penyusunan
End Sub
dapat
4
akan teratur
baik
datanya
dan sistem keamanan data terjamin karena
dengan adanya login tidak
semua orang
bisa mengakses
aplikasi tersebut.
4.
Proses
pengolahan
data perpustakaan SMA Bhinneka
dapat dikerjakan lebih cepat
karena Pemrograman Visual
Basic dibuat
mengolah
data
untuk
mempermudah
perpustakaan
yang
petugas
bersifat
dalam
rumit dan
mempermudah dalam proses input data.
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdul Kadir. 2003. Konsep dan tuntutan praktis basis
data. Yogyakarta: Andi.
2.
Daryanto Drs. 2003. Belajar komputer visual basic.
Bandung : CV Yrama Widya.
3.
Edhy Sutanta. 2011, Basis data dalam tinjauan
konseptual. Yogyakarta: Andi.
4.
Imansyah muhammad .2003. php dan mysql untuk
orang awam. Palembang : CV. Maxikom
5.
Janner Simarmata. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak .
Yogyakarta : andi
6.
Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi :
Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi
Bisnis. Edisi III. Yogyakarta : Andi.
7.
Rahayuningsih F. 2007. Pengelolaan Perpustakaan,
Yogyakarta : Graha ilmu.
8.
Rosa A.S M.Shalahudin . 2011. modul pembelajaran
rekayasa perangkat lunak (terstruktur dan berorientasi
objek). Bandung : modula.
PERPUSTAKAAN
(STUDI KASUS : SMA BHINNEKA KARAWANG)
Ahmad Fauzi, S.Kom., M.Kom, Ade Andri Hendriadi, S.Si., M.Kom, Siti Fatimah
Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA)
Jl. HS. Ronggowaluyo, Telukjambe, Karawang, Indonesia
Abstract
Library SMA Bhinneka Karawang is one of the
processing of his school is still using the books include the
registration of members, lending, and return the book to slow
down time and require a relatively longer process.
Methods used in this study are engineering methods
to the type of
high school case study SMA Bhineka
Karawang, where data collection
techniques
include
observation, interview and literature
study. Techniques for
data analysis using the waterfall, while the structured analysis
method that is in the Entity Relationship Diagram and Data
Flow Diagram describes the data model to describe the
functional. Builder software MySQL database system, data is
processed in this members and books.
With the results of the analysis and testing has been done
it can be concluded that information systems have made very
helpful in processing datawith the results of the analysis and
testing has been done it can be concluded that information
systems have made very helpful in processing data and make it
easier for the librarian, and speed up transactions for library
members. System that has been created can be used as an
information systems development knowledge and library.
buku IPA, buku IPS, sejarah. Untuk buku fiksi dan ilmiah ±350,
majalah dan buku cerita ±150.Dengan jumlah siswa mencapai 180
siswa, proses transaksi perhari mencapai 10 transaksi, dengan
pengelola perpustakaan 1 orang. Data ketersediaan buku yang
didapat dari bantuan BOS provinsi, BOS pusat, dan uang komite.
Sebagai sumber instansi yang menyediakan bahan-bahan pustaka
memerlukan sistem komputerisasi untuk mengolah data layanan
perpustakaan. Hal tersebut dituntut untuk adanya suatu kecepatan
dan kemudahan dalam mengatasi masalah-masalah di penyimpanan
data. Pengoperasian data perpustakaan di SMA Bhinneka Karawang
saat ini menggunakan Microsoft Excel 2003 penyimpanan ini hanya
menyimpan file pengadaan buku saja. Masalah-masalah yang ada di
perpustakaan SMA Bhinneka Karawang belum memanfaatkan
sistem komputer
kerjanya,
dalam
secara efektif
proses kegiatan
berkas-berkas yang disimpan
Keywords : Books, Members
untuk melakukan
tersebut
kegiatan
terlalu banyak
sehingga data tidak aman. Buku
yang tersedia pada rak belum tersusun rapi dan teratur sesuai
I. PENDAHULUAN
kelompok dengan jenis buku. Catatan layanan perpustakaan data
Penerapan teknologi komputer ini telah menyebar hampir di semua
dokumetasinya tidak terstruktur, sering terjadinya penduplikasian
bidang pengetahuan tidak terkecuali perpustakaan, perpustakaan
data pada saat siswa mendaftar, sulitnya pendataan koleksi buku,
tidak hanya berkaitan dengan gedung dan buku saja, tetapi juga
dan sulitnya membuat laporan perpustakaan setiap bulannya.
dengan sistem penyimpanan,
pemeliharaan, dan penggunaan.
Sirkulasi buku berkaitan dengan peminjaman dan pengembalian
buku pada perpustakaan sekolah yang memiliki bobot transaksi
sangat tinggi. Peminjaman dilakukan oleh siswa, guru dan tenaga
kependidikan untuk memenuhi kebutuhan akan pengetahuan.
Berdasarkan
pembaharuan
permasalahan
sistem
tersebut
lama
pengolahan data akan lebih
maka
kedalam
mudah
diusulkan
sistem baru,
adanya
agar
dan cepat. Untuk itu
peneliti mengajukan sebuah judul : Desain dan Implementasi
Aplikasi Perpustakaan Studi kasus SMA Bhinneka Karawang.
Berkaitan dengan hal tersebut perpustakaan SMA Bhinneka
Karawang
adalah salah satu sekolah swasta yang menyediakan
II. TINJAUAN PUSTAKA
bahan-bahan perpustakaan. Berdasarkan data perpustakaan SMA
A. Rekayasa perangkat lunak
Bhinneka Karawang pada tahun 2012 jumlah buku pelajaran yang
Rekayasa perangkat lunak atau Sofware Enginering (SE) adalah
tersedia di SMA Bhinneka Karawang sebanyak ±800 diantaranya
satu bidang profesi yang mendalami cara-cara pengembangan
perangkat lunak termasuk pembuatan, pemeliharaan, manajemen
Untuk
organisasi pengembangan perangkat lunak dan sebagainya. Pada
beberapa model yaitu:
tahun
1. Model Pengembangan Air Terjun (Waterfall)
1968 dan 1969, komite sains NATO mensponsori dua
lebih memperjelas model pengembangan sistem meliputi
konferensi tentang rekayasa perangkat lunak yang memberikan
Pengembangan (waterfall) salah satunya model air terjun
dampak kuat terhadap perkembangan rekayasa perangkat lunak,
yang penulis gunakan yaitu yang disebut model sekuensial linier
banyak yang menganggap bahwa dua konferensi inilah yang
atau alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut
menandai awal resmi profesi rekayasa perangkat lunak. (Janner
dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan
Simarmata, 10:2010).
pemeliharaan. Seperti yang terlihat pada gambar 2.2. (Rosa. A.S,
Menurut Osterweil (1997:38) mendefinisikan perangkat lunak,
suatu proses perubahan bentuk yang alami melalui aktifitas yang
diperlukan untuk perubahan bentuk
melaui aktifitas untuk
M. Shalahudidin, 25 : 2011).
Kemunculan model air terjun adalah untuk membantu
mengatasi
kerumitan
yang
terjadi
akibat
proyek-proyek
membangun sebuah aplikasi dari sekumpulan kebutuhan yang
pengembangan perangkat lunak, sebuah model air terjun untuk
dilakukan untuk tujuan tertentu. Sedangkan menurut Paulk, dkk
memperinci apa yang seharusnya perangkat lunak lakukan
(1993:39), suatu proses perangkat lunak dapat digambarkan sebagai
(mengumpulkan dan menentukan kebutuhan sistem) sebelum
sekumpulan aktifitas, metode, praktik, dan perubahan bentuk yang
sistem dikembangkan. Kemudian model ini memungkinkan
digunakan untuk dikembangkan dan untuk memelihara perangkat
pemecahan misi pengembangan yang rumit menjadi beberapa
lunak
dalam
langkah logis yang pada akhirnya akan menjadi produk akhir
kasus
yang siap pakai. (Janner Simarmata, 54:2010).
dengan
merencanakan
produk
proyek,
yang
berhubungan,
dokumen
misalnya
perancangan,
kode,
pengujian, dan panduan pengguna.
Analisis
endalam terhadap sistem.
B.
Desain
Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut
Rosa A.S, M. Shalahudin, (24: 2011)
System
Kode Program
Development Life Cycle (SDLC) dimulai dari tahun 1960, adalah
Pengujian
proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat
lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang
digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat
lunak sebelumnya (berdasarkan best practive atau cara-cara yang
sudah teruji baik ).
Humphrey
kerangka
metode,
dan Kellner, (1989:38) mendefinisikan
kerja manajemen
dan
Pengembangan
orang-orang
perangkat
yang
dibentuk untuk menerapkan
untuk
lunak
teknik dan
tugas
mengubah
perangkat
bentuk
lunak.
gagasan,
Pemeliharaan
Gambar 2.2 diagram model waterfall
Sumber : Buku Modul Pembelajaran Rekayasa perangkat
lunak
a. Analisis
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
menspesifikasikan kebutuhan
perangkat lunak agar dapat
dipahami perangkat lunak seperti yang dibutuhkan oleh
kebutuhan, dan persyaratan ke dalam aplikasi, yaitu suatu model
user.
proses yang dapat digambarkan dengan siklus hidup pengembangan
b. Desain
perangkat lunak Software Development life cycle (SDLC) mengacu
Proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan
pada model
program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur
dan proses
yang digunakan. Menurut Paulk, dkk
(1993:39), konsistensi dan keandalan suatu definisi proses perangkat
perangkat lunak, refresentasi
lunak organisasi tergantung pada suatu kematangan organisasi.
pengodean.
SDLC memiliki beberapa
model
yaitu
dengan
model
antarmuka,
dan
prosedure
c. Pembuatan kode program
pengembangan air terjun (waterfall), model pendekatan prototipe,
Desain harus ditranslasikan kedalam
model spiral, model proses iteratif, model pengembangan OOP,
lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai
model cleanroom, dll
dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
program perangkat
e. Mempertinggi ketepatan hasil yang dicapai.
d. Pengujian
Pengujian ini fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik
f. Menghasilkan beragam keluaran dari sekali masukan data.
dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah
diuji.
3. Terdapat beberapa keuntungan dari adanya otomasi
e. Pemeliharaan
perpustakaan adalah:
Tahap pemeliharaan ini tidak menutup kemungkinan sebuah
a. Waktu pemrosesan menjadi lebih singkat.
perangkat lunak
b. Data
mengalami
perubahan
ketika
sudah
bahan pustaka dapat diakses dengan cepat
dikirimkan ke user, perubahan bisa terjadi karena adanya
dan akurat.
kesalahan yang muncul dan tidak terdetek di dengan
c. Kebutuhan akan dokumen, formulir dan kegiatan tulis menulis
dapat
lingkungan baru.
C.
mengenai
d. Dapat memperkecil terjadinya kesalahan dalam rangka otomasi
Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan adalah perpustakaan yang melayani para
siswa, guru, dan
karyawan
dikurangi.
dari
suatu
tertentu. Perpustakaan
perpustakaan, pengadaan
lunak sebagai
suatu
penunjang dengan demikian perangka lunak merupakan
faktor
sekolah didirikan untuk menunjang pencapaian tujuan sekolah,
utama
yaitu
seperti digariskan dalam
perpustakaan yang pada akhirnya perangkat lunak itulah yang
kurikulum sekolah. Perpustakaan tidak hanya berkaitan dengan
akan melaksanakan proses-proses yang sebelumnya dilakukan
gedung dan buku saja, tetapi juga dengan sistem penyimpanan,
secara manual.
pendidikan
dan
pengajaran
pemeliharaan, dan pengguna. Perpustakaan suatu
kerja yang
terdiri
dari
beberapa bagian
kesatuan unit
yaitu
bagian
yang
perangkat
harus
1. Fungsi perpustakaan sekolah adalah :
a. Pendaftaran Anggota
terdapat dalam kurikulum. Mengembangkan kemampuan anak
siswa
untuk
memperjelas
Menerima pendaftaran anggota perpustakaan, adalah menjadi
tanggung jawab bagian petugas perpustakaan, dan melayani
siswa yang ingin mendaftar menjadi anggota dan menyimpan
data atau formulir anggota dengan baik.
menggunakan sumber informasi.
b.Membantu
perencanaan
Kegiatan layanan perpustakaan terbagi menjadi beberapa bagian
yaitu :
program pendidikan dan pengajaran sesuai dengan tujuan yang
oleh
4. Kegiatan Layanan Perpustakaan SMA Bhinneka Karawang
pengembangan koleksi. (Tri Septiyantono, 2003:6).
a. Sebagai sumber kegiatan belajar mengajar, yaitu membantu
diperhitungkan
dan
memperluas
b. Peminjaman
Peminjaman
pengetahuanya pada setiap bidang studi.
c.Mengembangkan minat dan budaya membaca yang menuju
adalah
dilakukan oleh petugas
suatu proses pencatatan transaksi yang
perpustakaan, proses peminjaman
ini
dilakukan dengan ketentuan waktu meminjam buku maksimal 3
kebiasaan belajar mandiri.
hari, jika melebihi batas waktu yang telah ditentukan maka
d. Membantu siswa untuk
mengembangkan
bakat, minat, dan
anggota membayar denda.
kegemaranya.
c. Pengembalian
e. Membiasakan siswa untuk mencari informasi diperpustakaan.
f. Merupakan tempat untuk mendapatkan bahan rekreasi sehat
Proses pengembalian buku ini jika terkena denda maka anggota
harus membayar buku yang telah di tentukan dengan harga 1000
melalui buku- buku bacaan yang sesuai dengan umur dan
rupiah
tingkat kecerdasan siswa.
terhitung denda 1000 rupiah perharinya.
g. Memperluas kesempatan untuk belajar bagi para siswa.
perhari, berapapun buku yang akan dikembalikan tetap
d. Pemberian sanksi atau denda
2. Fungsi komputerisasi di perputakaan adalah :
Tindakan atas telatnya pengembalian buku oleh anggota dan
a. Mempercepat penyelesaian semua proses pekerjaan.
sebagai sanksinya harus membayar denda sesuai dengan kurun
b. Mempermudah pelaksanaan pekerjaan.
waktu
c. Meningkatkan mutu hasil pekerjaan.
peminjaman buku tersebut.
d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan.
yang telah ditentukan
yaitu lebih dari 3 hari atas
yang sedang dalam proses peminjaman sehingga proses
5. Bahan koleksi
Beberapa jenis buku
yang
dimiliki oleh perpustakaan sekolah
SMA Bhinneka Karawang adalah sebagai berikut :
tersebut memakan banyak waktu.
c.
a. Buku pelajaran
Tidak
teraturnya
batas
pinjaman
buku
sehingga
mengakibatkan buku hilang dan rusak.
b. Buku Fiksi dan ilmiah
d.
Tidak terstrukturnya data buku sehingga sulitnya proses
b. Majalah dan surat kabar
pencarian buku sehingga proses membutuhkan waktu
d. Phamplet dan brosur
lama.
e.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
sehingga terlalu banyaknya arsip.
A. Hasil Penelitian
3. Pengembalian
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat penulis melakukan
observasi dan wawancara langsung dengan pihaksekolah yaitu
dengan Bapak. Tri Tunggal dan Bapak Supardi selaku Kepala
perpustakaan, hasil dari wawancara tersebut mendapatkan data-data
terkait tentang pengolahan data layanan yaitu pendaftaran anggota,
peminjaman buku, dan pengembalian yang akan diidentifikasi
sehingga mengarahkan kepada suatu solusi untuk perbaikan atau
pengembangan kearah yang lebih baik. Dalam rancangan sistem
perpustakaaan ini peneliti menggunakan metode rekayasa perangkat
lunak.
B. Pendefinisian Masalah
a. Terlalu banyaknya berkas-berkas formulir dalam proses
sehingga data
sering
hilang
dan
rusak
sehingga menimbulkan banyaknya pemakaian kertas.
b. Sering terjadinya penduplikasian datakarena adanya anggota
yang kehilangan kartu anggota sehingga proses dilakukan
dengan pencarian data
dalam
buku arsip
sehingga
memakan waktu lama dan proses pendataan dilakukan dua
kali.
c. Penyimpanan data anggota disimpan dalam buku besar
sehingga membutuhkan tempat penyimpananrak yang besar
untuk diarsipkan.
d. Pembuatan kartu anggota selalu ditunda-tunda sehingga
data-data menjadi tidak teratur.
2. Peminjaman
a.
Anggota yang ingin meminjam buku tidak sesuai
dengan data karena kemungkinan data anggota/formulir
hilang, sehingga proses dilakukan dengan
mendaftar
ulang.
b.
User (anggota) atau
kesulitan
dalam
a.
admin
(petugas perpustakaan)
mengetahui secara cepat
dan
tepat
mengenai buku-buku apa saja yang buku-buku apa saja
Tidak teraturnya batas pengembalian buku sehingga
denda menjadi terabaikan.
b.
Admin kesulitan dalam mencari data pengembalian buku
karena
pnyimpanan
data
buku
tidak
aman
dan
mengakibatkan data hilang.
c.
Pencarian pengembalian buku relatif membutuhkan waktu
lama, sehingga proses layanan tidak efisien.
d.
Pengolahan data perpustakaan yang ada di SMA Bhinneka
Karawang belum efektif karena belum adanya database untuk
penyimpan data-data perpustakaan sehingga data anggota, buku,
peminjaman dan pengembalian disimpan dalam buku besar dan
tidak terkoordinir, yang menyebabkan berbagai kendala seperti :
1. Pendaftaran
pendaftaran
Penyimpanan data pinjaman disimpan dibuku besar
Penyimpanan data pengembalian disimpan dalam buku
besar sehingga proses keluar masuk buku membutuhkan
tempat penyimpanan yang besar.
Dengan adanya masalah-masalah tersebut dapat disimpulkan
kelemahan dari sistem layanan perpustakaan yang dilakukan
dengan pengarsipan data, sehingga sulitnya petugas perputakaan
dalam mencari data buku/anggota.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis
merancang dan mengimplementasikan aplikasi perpustakaan ini
dengan berbasis dektop aplication yang menghasilkan fitur yang
menarik dan bermanfaat baik bagi sekolah dan managemen
perpustakaan di SMA Bhinneka Karawang.
D. Sistem Usulan Flowmap
G. DFD Level 1 Pengolahan Perpustakaan
Laporan Anggota
Kartu Pelajar
Admin
KTA
1
Pendaftaran
Data anggota
Anggota
Kepala
Perpustakaan
Info data anggota
Data Buku
Katalog
2
Lihat
Katalog
Data buku
Buku
Data Buku
3
KTA & Buku
Peminjaman
Data Anggota
Data peminjaman
Peminjaman
Info Peminjaman
Slip Peminjaman
Laporan Peminjaman
4
KTA & Buku
Pengembalian
Data pengembalian
Pengembalian
Info Pengembalian
Laporan Pengembalian
Data Anggota
E. Implementasi
H. Proses perancanganERDinipenulis menentukan entity –entity
Proses perancangan dilakukan dengan implementasi terhadap
sistem baru yang akan diimplemetasikan ke bahasa pemrograman
visual basic dengan penyimpanan database menggunakan DBMS
MySQL, adapun kode program yang telibat dalam pengolahan data
perpustakaan yaitu dengan Anggota, buku, peminjaman,
pengembalian.
F. Diagram Konteks Pengolahan Perpustakaan
Project Name:
Project Path:
Chart File:
Chart Name:
Created On:
Created By:
Modified On:
Modified By:
pengol ahan perpustakaan
c:\sifa\
dfd00000.dfd
Yourdon - Context Diagram
Jun-13-2012
syifa
Jul-02-2012
syifa
Kartu Pelajar
Laporan Anggota
0
Admin
KTA
Data buku
Katalog
KTA & Buku
Slip Peminjaman
KTA & Buku
pengolahan
perpustakaan
Laporan Peminjaman
Laporan Pengembalian
Kepala
Perpustakaan
yang ada pada identifikasi permasalahan diatas maka objekobjek yang dapat menjadi entity-entity adalah anggota dan buku.
Pada ERD hubungan antar file direlasikan dengan kunci
relasi (relational key), berikut proses ERD perpustakaan sebagai
berikut :
Gambar 4.56 Pengujian Cari
I. Pengujian (Testing)
Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis yang
mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan
pengkoden. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kelemahan
dari aplikasi yang telah di buat, sehingga akhirnya memberikan
kualitas yang baik untuk pengguna.
1. Black box testing
Dengan adanya aplikasi yang telah dibuat ini proses pengujianblackbox berfokus pada kinerja sistemnya, baik dari database,
interfaceuntuk itu penulis melakukan rencana pengujian berdasarkan
modul yaitu modul anggota, modul peminjaman, modul
pengembaliandan modul laporan.
2. White box Testing
Pengujian white box ini dilakukan dengan pengujian dari segi
desain dan kode program yaitu menguji menghasilkan fungsi-fungsi,
masukan dan keluaran yang sesuai dengan spesifikasi kebutuhan,
pengujian ini dilakukan dengan memeriksa lojik dari kode program,
misalkan menguji alur (dengan menelusuri) pengulangan (looping),
mengamati struktur kode baik function dan proseduralnya. Untuk
lebih jelasnya lihat di bawah ini pengujian white box testing pada
aplikasi perpustakaan.
Tabel 4.55 Pengujian White box Cari data
Dim StrSql As String
Dim I As Integer
I = 1
Set rsPelanggan = New ADODB.RecordsetStrSql
= "SELECT *
FROM buku where nama like '%" & Text7
1
& "%'"
Set rsPelanggan =
perpus_bhineka.Execute(StrSql,,
adCmdText)
LVS.ListItems.Clear
While Not rsPelanggan.EOF
2
LVS.ListItems.Add I, ,
rsPelanggan!id_buku
LVS.ListItems.Item(I).SubItems(1)=
rsPelanggan!jenis
LVS.ListItems.Item(I).SubItems(2)=
rsPelanggan!nama
LVS.ListItems.Item(I).SubItems(3)=
3
rsPelanggan!pengarang
LVS.ListItems.Item(I).SubItems(4)=
rsPelanggan!penerbit
LVS.ListItems.Item(I).SubItems(5)=
rsPelanggan!qty
LVS.ListItems.Item(I).SubItems(6)=
rsPelanggan!tahun_terbit
I = I + 1
rsPelanggan.MoveNext
V (G) = E – N + 2
=5 – 4 + 2
=3
V(G) = P + 1
=2+1=3
E = Jumlah Edge
P = Predicet
N = Jumlah Node
Path :
Path 1= 1 – 2 – 3
Path 2 = 1 – 2 – 3 – 4
Path 3 = 1 – 2 – 4
Kesimpulan : Hasil dari perhitungan kompleksitas cyclomatic bahwa
uji coba ini meghasilkan jumlah yang sama dari keduanya meskipun
jumlah edge nya lebih banyak.
J. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan pada SMA
Bhinneka Karawang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Bahwa dengan menggunakan cara lama lebih lambat pada
proses pengerjaannya, tidak teliti dan data yang disimpan
tidak rapi. Disini penulis mencoba merubah sistem lama
tersebut
menjadi
sistem
terkomputerisasi,
proses
penyimpanan, dan data transaksinya dapat dilakukan tepat
waktu, relatif
singkat
dan data
yang diperoleh lebih
akurat.
2.
Aplikasi
perpustakaan
ini
dirancang
untuk
memberikan informasi yang lengkap dan akurat mengenai
transaksi
diperpustakaan,
karena
didalam
pengolahan
perpustakaan terdapat data buku, anggota, peminjaman dan
pengembalian, serta pencarian buku yang memudahkan
anggota dalam melihat katalog yang akan dibaca atau di
pinjam.
3.
Dengan
menggunakan
sistem
komputerisasi
penyimpanan data buku maupun penyusunan
End Sub
dapat
4
akan teratur
baik
datanya
dan sistem keamanan data terjamin karena
dengan adanya login tidak
semua orang
bisa mengakses
aplikasi tersebut.
4.
Proses
pengolahan
data perpustakaan SMA Bhinneka
dapat dikerjakan lebih cepat
karena Pemrograman Visual
Basic dibuat
mengolah
data
untuk
mempermudah
perpustakaan
yang
petugas
bersifat
dalam
rumit dan
mempermudah dalam proses input data.
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdul Kadir. 2003. Konsep dan tuntutan praktis basis
data. Yogyakarta: Andi.
2.
Daryanto Drs. 2003. Belajar komputer visual basic.
Bandung : CV Yrama Widya.
3.
Edhy Sutanta. 2011, Basis data dalam tinjauan
konseptual. Yogyakarta: Andi.
4.
Imansyah muhammad .2003. php dan mysql untuk
orang awam. Palembang : CV. Maxikom
5.
Janner Simarmata. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak .
Yogyakarta : andi
6.
Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi :
Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi
Bisnis. Edisi III. Yogyakarta : Andi.
7.
Rahayuningsih F. 2007. Pengelolaan Perpustakaan,
Yogyakarta : Graha ilmu.
8.
Rosa A.S M.Shalahudin . 2011. modul pembelajaran
rekayasa perangkat lunak (terstruktur dan berorientasi
objek). Bandung : modula.