PENGELOLAAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL BAG

ISSN 2407-4233
Volume 4 Nomor 1 Juni 2017

Jurnal
Jendela Hukum dan Keadilan

ISSN 2407-4233
VOLUME 4 NOMOR 1 JUNI 2017
JURNAL JENDELA HUKUM DAN KEADILAN
PELINDUNG/PENASEHAT
Rektor Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH
Dr.Ir.Yulpiferius,M.Si
PENANGGUNG JAWAB

Direktur Pascasarjana Universitas Prof.Dr.Hazairin.SH
Dr. M. Faizal.SH.,M.Hum
PEMIMPIN REDAKSI
Dr. Hj.Laily Ratna.SH.,MH
DEWAN REDAKSI
Prof.Dr.H. Rohimin,M.Ag
Dr. Yanto Sufriadi,SH.,M.Hum

Dr. Wilson Ghandi.SH.,MH
Dr. Indradefi,SH.,M.Hum
Dr. Imam Mahdi.SH.,MH
Dr. Alauddin.SH.,MH
Dr. Fitri Anita,SH.,MH
Dr. Yovita Mangesti, SH.,MH
SEKRETARIS REDAKSI
Dr. Ashibly.SH.,MH
MITRA BESTARI
Prof.Dr. Herawan Sauni.SH.,MS
Dr. Angkasa.SH.,MH

TATA USAHA
Noprizal.SH.,MH
Lukman Faruqi.SH
PENERBIT
Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Prof.Dr.Hazairin.SH
Alamat Penerbit/Redaksi Jl. Ahmad Yani No.1 Bengkulu
Telp/Fax. (0736) 344733, email : jurnaljhk@gmail.com.
Website : http://pascasarjanaunihaz.com

JURNAL JENDELA HUKUM DAN KEADILAN diterbitkan setiap bulan Juni dan bulan Desember oleh
Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Prof.Dr.Hazairin.SH sebagai media komunikasi dan
pengembangan Ilmu hukum. Redaksi menerima naskah artikel laporan penelitian sepanjang relevan dengan
misi redaksi. Naskah yang dikirim minimal 15 halaman dan maksimal 20 halaman diketik spasi ganda dan
disertai biodata penulis. Redaksi berhak mengubah naskah sepanjang tidak merubah substansi isinya.

ISSN 2407-4233
Volume 4 Nomor 1 Juni 2017

Jurnal
Jendela Hukum dan Keadilan
DARI REDAKSI

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan sekalian Alam yang selalu melimpahkan rahmat dan kasih
sayang-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam mudah-mudahan tetap terlimpah curahkan
keharibaan beliau, Baginda Nabiyullah Muhammad SAW, karena dengan perjuangan beliaulah kita
mampu berjalan dari alam yang gelap gulita ke alam yang terang benderang seperti saat ini. Dengan
mengucapkan rasa syukur, Jurnal Jendela Hukum dan Keadilan edisi Desember 2016 Vol. 3 No. 2
dengan Nomor ISSN 2407-4233 dapat diterbitkan pada akhir tahun 2016.
Tulisan pertama dari Muhamad Faizal, membahas mengenai pelayanan kesehatan dewasa ini di

Indonesia mengalami perubahan, apabila dahulu kita mempergunakan paradigma sakit, yakni kesehatan
hanya dipandang sebagai upaya menyembuhkan orang yang sakit dimana terjadi hubungan antara dokter
dan pasien. Namun sekarang konsep yang dipakai adalah paradigma sehat, dimana upaya kesehatan
dipandang sebagai suatu tindakan untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan individu ataupun
masyarakat.
Tulisan Laurensius Arliman S, Mencoba membahas peran lembaga negara independen di dalam
perlindungan anak yang berkelanjutan, mewujudkan harmonisasi lembaga negara independen di dalam
perlindungan anak, serta menggagas perlindungan anak yang berkelanjutan.
Tulisan Tri Anggara Putra, membahas mengenai lahirnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
sebagai wujud menegakkan nilai-nilai dasar Pancasila dalam bidang pengawasan praktek monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat.
Berikutnya tulisan dari Ashibly, membahas mengenai supremasi moral dalam perspektif
penegakan hukum, bahwa Unsur manusia memiliki peranan yang penting dalam proses penegakan
hukum. Moral para penegak sangat ditentukan oleh bagaimana para profesional hukum melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya untuk memelihara kehidupan sosial.
Tulisan dari Alauddin, Peranan informed consent dalam perjanjian terapeutik di Rumah Sakit
sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 290/MENKES/PER/ III/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran adalah setiap tindakan medik baik yang bersifat diagnostik maupun terapeutik harus dapat
ditentukan, antara lain tujuan, cara dan manfaat dilakukannya tindakan medik tersebut, berikut risiko
yang mungkin timbul. Dengan demikian, didasarkan Disyaratkannya informed consent dalam perjanjian

terapeutik merupakan ciri hubungan antara dokter dan pasien sebagai hubungan pemberian pertolongan
secara profesional.
Selanjutnya tulisan dari Addy Candra, mengenai Proses Diversi dilakukan melalui musyawarah
dengan melibatkan anak dan orang tua atau walinya, korban dan atau orang tua atau walinya,
pembimbing Kemasyarakatan, dan pekerja sosial profesional berdasarkan pendekatan keadilan restoratif
Terakhir tulisan dari Sapuan Dani, Pihak pemerintah terhadap pemilik tanah, hal ini membuat
masyarakat tidak memberikan tanah-tanahnya yang akan diambil oleh pihak pemerintah. Disini letak
persoalannya, bukannya rakyat tidak mau menyerahkan hak kepemilikannya atas tanah yang di
punyainya, namun lebih mengutamakan ganti rugi yang memadai dari pihak pemerintah maupun swasta,
yang membutuhkan tanah mereka bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum
Akhir kata, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada mitra bestari yang telah berkenan
mengoreksi artikel, dan kepada penulis yang telah berpartisipasi menyumbangkan pemikiran kepada
Jurnal Jendela Hukum dan Keadilan. Semoga Jurnal Jendela Hukum dan Keadilan ini memberikan
manfaat dan menambah khasanah mengenai perkembangan hukum di Indonesia.
Bengkulu,

Desember 2016

Redaksi
ii


ISSN 2407-4233
Volume 4 Nomor 1 Juni 2017

Jurnal
Jendela Hukum dan Keadilan
DAFTAR ISI

DEWAN REDAKSI
i
DARI REDAKSI .............................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... iii






Peranan Ornop Dalam Memberantas Korupsi
(Wilson Ghandi) ....................................................................................................................................... 1-12

Konstitusional Hak Menguasai Negara Atas Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum
(Sapuan Dani) ........................................................................................................................................... 13-31
Hak Masyarakat Hukum Adat Terhadap Hak Ulayat Kehutanan
(Rosmanila) .............................................................................................................................................. 32-52
Komnas HAM Sebagai State Auxialiary Bodies Di Dalam Penegakan
Hak Asasi Manusia Di Indonesia
(Laurensius Arliman S) ............................................................................................................................ 53-68
Pencegahan Dan Pemberantasan Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang ( Trafficking)
(Addy Candra)

69-79

Indek Penulis ...................................................................................................................................... 103
Aturan Penulisan ................................................................................................................................ 104

iii

Jurnal
Jendela Hukum dan Keadilan


ISSN 2407-4233
Volume 4 Nomor 1 Juni 2017

PENGELOLAAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
BAGI PENCIPTA DAN PEMILIK MEREK
SEBAGAI UPAYA MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM
Ashibly
Dosen Pascasarjana Magister Ilmu Hukum
Universitas Prof. Dr. Hazairin.SH Bengkulu
Jl. Jend. Ahmad Yani No.1 Bengkulu
Email : 23unihaz@gmail.com
Abstract
Copyright and brand as one of the intellectual works of human beings that are closely related to
economic activity and trade / service have a very important role for the growth of a country's
economy. In the field of copyright, the development of the creative economy industry becomes
one of Indonesia's mainstays to promote economic growth. In the field of trade and services,
brands have an important role in distinguishing goods and services produced by persons or
legal entities. The distinction is the economic value of the identity and quality produced. One
business activity that is able to expand employment and provide widespread economic services
to the community, and can play a role in the process of equity and increase community income,

encourage economic growth, and play a role in realizing national stability is small, micro and
medium enterprises. Although micro, small and medium enterprises have demonstrated their
role in the national economy, it still faces many obstacles and constraints, one of which is the
protection of intellectual property. The low awareness of UMKM business actors in protecting
their intellectual property especially the copyright and brand become obstacles and obstacles in
providing legal protection. One form of legal protection in the field of intellectual property is by
way of registration / registration. In an effort to improve the capability and protection of micro,
small and medium enterprises in the national economy, it is necessary to have a comprehensive,
synergistic and sustainable management of intellectual property by the government, educational
institutions, businesses, and communities.

Keywords: Copyright, brand, management

80

ISSN 2407-4233
Volume 4 Nomor 1 Juni 2017

Jurnal
Jendela Hukum dan Keadilan

Abstrak

Hak cipta dan merek sebagai salah satu karya intelektual manusia yang berkaitan erat dengan
kegiatan ekonomi dan perdagangan/jasa memiliki peranan yang sangat penting bagi tumbuh
kembangnya perekonomian suatu negara. Pada bidang hak cipta, perkembangan industri
ekonomi kreatif menjadi salah satu andalan Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Di bidang perdagangan dan jasa, merek memiliki peranan penting dalam membedakan
barang dan jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum. Pembedaan tersebut merupakan
nilai ekonomis dari identitas dan kualitas yang dihasilkan. Salah satu kegiatan usaha yang
mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada
masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan
masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas
nasional adalah usaha kecil, mikro dan menengah. Meskipun usaha mikro, kecil, dan menengah
telah menunjukkan peranannya dalam perekonomian nasional, namun masih menghadapi
berbagai hambatan dan kendala, salah satunya adalah perlindungan kekayaan intelektual. Masih
rendahnya kesadaran pelaku usaha UMKM dalam melindungi kekayaan intelektualnya
khususnya hak cipta dan merek menjadi hambatan dan kendala tersendiri dalam memberikan
perlindungan hukum. Salah satu bentuk perlindungan hukum tersebut dibidang kekayaan
intelektual adalah dengan cara pencatatan/pendaftaran. Sebagai upaya untuk meningkatkan
kemampuan dan perlindungan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah dalam perekonomian

nasional, maka diperlukan pengelolaan kekayaan intelektual secara menyeluruh, sinergis, dan
berkesinambungan baik itu oleh pemerintah, lembaga pendidikan, dunia usaha, maupun
masyarakat.
Kata Kunci : Hak cipta, merek, pengelolaan

.

81

ISSN 2407-4233
Volume 4 Nomor 1 Juni 2017

Jurnal
Jendela Hukum dan Keadilan
hubungan

Pendahuluan

satu


akan

Hak cipta dan merek sebagai salah

mendapatkan

karya

pintas

intelektual

manusia

yang

berkaitan erat dengan kegiatan ekonomi dan
perdagangan/jasa memiliki peranan yang
sangat penting bagi tumbuh kembangnya
perekonomian suatu negara. Pada bidang

kebutuhan

keuntungan

secara

pelanggaran
intelektual,

yaitu

pembajakan,

dengan

mudah.
terhadap

untuk
jalan

Bentuk-bentuk
hak

kekayaan

berupa

penyadapan,

pemalsuan,
pembocoran

informasi rahasia, persaingan tidak jujur,

hak cipta, perkembangan industri ekonomi

turut menawarkan serta memperdagangkan

kreatif menjadi salah satu andalan Indonesia

hasil pemalsuan dan sebagainya1.
Terjadinya

untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

pelanggaran

itu

kini

Di bidang perdagangan dan jasa, merek

dipandang tidak hanya merugikan si pemilik

memiliki

hak,

peranan

membedakan

penting

barang

dan

dalam

jasa

yang

diproduksi oleh orang atau badan hukum.
Pembedaan

tersebut

merupakan

nilai

ekonomis dari identitas dan kualitas yang

Begitu besarnya peran hak cipta dan

memberikan

manfaat

ekonomi

bagi

masyarakat pemilik hak kekayaan intelektual
khususnya hak cipta dan merek, yang secara
otomatis akan meningkatkan kesejahteraan

merugikan

bidang perpajakan, perindustrian, konsumen,
serta tatanan sosial, hukum dan ekonomi
secara luas2. Selain itu juga dapat mengikis

usaha untuk berkreativitas dan berinovasi.
Suatu

Tidak

semua

kemampuan

untuk

orang

memiliki

menghasilkan

suatu

karya atau produk yang bernilai ekonomis,
sehingga pemanfaatan hak ekonomi selain
oleh pemilik hak, juga dimanfaatkan oleh
orang-orang atau badan hukum yang tanpa
hak mengambil keuntungan ekonomis dari
kekayaan intelektual orang lain.

Pelanggaran

terhadap

dilakukan

hak

milik

sebagai

pada

tindakan

manusia yang ditimbulkan oleh adanya

tuntutan

kebutuhan

untuk

melindungi pemilik hak yang dihasilkan atas
dasar kemampuan intelektualitas manusia
agar

terciptanya

suatu

kepastian

dan

perlindungan hukum yang memadai. Maka
dari

hidup bagi pemilik hak.

82

dapat

kepentingan umum, misalnya merugikan di

merek ini bagi suatu negara tentu juga

dasarnya

juga

motivasi para pemilik hak khususnya pelaku

dihasilkan.

hasil

tetapi

itu

Perwakilan

Pemerintah
Rakyat

mengeluarkan

bersama

Dewan

Republik

Indonesia

Undang-undang

Republik

Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang
Hak Cipta dan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Merek dan Indikasi Geografis sebagai upaya
memberikan kepastian dan perlindungan
hukum bagi pemilik hak yang diharapkan
1
Muhamad Djumhana dan R.Djubaedillah,
Hak Milik Intelektual (Sejarah, Teori dan Praktiknya
di Indonesia), PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2014 ,
Hlm 33
2
Ibid, Hlm 33-34

ISSN 2407-4233
Volume 4 Nomor 1 Juni 2017

Jurnal
Jendela Hukum dan Keadilan
dapat berkontribusi bagi perekonomian dan

sebanyak 1.179 (seribu seratus tujuh puluh

kesejahteraan rakyat.

sembilan), merek jasa sebanyak 220 (dua

Salah

satu kegiatan

usaha

yang

mampu memperluas lapangan kerja dan

ratus dua puluh), dan merek kolektif

0

4

(nihil) .
Sedangkan permohonan pendaftaran

memberikan pelayanan ekonomi secara luas
kepada masyarakat, dan dapat berperan

merek

dalam proses pemerataan dan peningkatan

tahun 2017 sebanyak 2.075 (dua ribu tujuh

pendapatan

mendorong

puluh lima) permohonan, dengan jenis

pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam

permohonan merek dagang sebanyak 1.920

mewujudkan stabilitas nasional adalah usaha

(seribu sembilan ratus dua puluh) dan

kecil, mikro dan menengah.

permohonan merek jasa sebanyak 155

masyarakat,

yang dimohonkan oleh UMKM

UMKM memiliki proporsi sebesar

(seratus lima puluh lima). Berbanding

99,99% (sembilan puluh sembilan koma

terbalik dengan permohonan merek yang

sembilan puluh sembilan persen) dari total

diajukan oleh non UMKM pada tahun 2017

keseluruhan pelaku usaha di Indonesia atau

sebanyak 25.883 (dua puluh lima ribu

sebanyak 56,54 (lima puluh enam koma lima

delapan

puluh empat) juta unit. Usaha mikro, kecil,

permohonan

dan menengah telah mampu membuktikan

merek dagang sebanyak 19.133 (sembilan

eksistensinya

belas

dalam

perekonomian

di

3

ratus

ribu

delapan

dengan

seratus

jenis

tiga

puluh

tiga)

permohonan

puluh

tiga)

permohonan dan permohonan merek jasa

Indonesia .
Meskipun usaha mikro, kecil, dan
menengah telah menunjukkan peranannya

sebanyak 6.750 (enam ribu tujuh ratus lima
puluh) permohonan5.

dalam perekonomian nasional, namun masih

Masih rendahnya kesadaran pelaku

menghadapi berbagai hambatan dan kendala,

usaha UMKM dalam melindungi kekayaan

salah satunya adalah perlindungan kekayaan

intelektualnya khususnya hak cipta dan

intelektual.

merek menjadi hambatan dan kendala

Berdasarkan data statistik Direktorat
Jenderal Kekayaan Intelektual pada tahun
2017 (Januari-Juli),

merek terdaftar di

Indonesia sebanyak 1399 (seribu tiga ratus
sembilan
berdasarkan

3

puluh

sembilan)

jenisnya,

merek

tersendiri dalam memberikan perlindungan
hukum.
Ketentuan

hukum

dan

segala

peraturan yang dibuat oleh masyarakat pada

merek,
dagang

Buku Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM), kerjasama Bank Indonesia (BI)
dan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia
(LPPI), 2015, Hlm 5

4

http://statistik.dgip.go.id/statistik/production/
merek_terdaftar.php, diakses pada tanggal 6 Juli 2017
Pukul 12.00 WIB (merek terdaftar dari Januari sampai
Juli 2017)
5
http://statistik.dgip.go.id/statistik/production/
merek_umkm.php , diakses pada tanggal 6 Juli 2017
Pukul 12.05 WIB (merek kolektif non UMKM
maupun UMKM pada tahun 2017 masih nihil)

83

ISSN 2407-4233
Volume 4 Nomor 1 Juni 2017

Jurnal
Jendela Hukum dan Keadilan
dasarnya

merupakan

masyarakat

tersebut

hubungan

perilaku

anggota
perorangan
dianggap

dengan

Sebagai upaya untuk meningkatkan

mengatur

kemampuan dan perlindungan bagi usaha

anggota-

mikro,

untuk
di

masyarakat

kesepakatan

antara
itu

dan

pemerintah

mewakili

pula

kecil,

dan

menengah

dalam

antara

perekonomian nasional, maka diperlukan

yang

pengelolaan kekayaan intelektual secara

kepentingan

menyeluruh,

sinergis,

dan

masyarakatnya. Dalam ketentuan tersebut

berkesinambungan baik itu oleh pemerintah,

tercermin adanya pengakuan masyarakat

lembaga pendidikan, dunia usaha, maupun

atas hak seseorang sebagian atau seluruh

masyarakat.

masyarakat dan pemerintah atas sesuatu

Pengelolaan

kekayaan

intelektual

barang (benda), sikap atau perbuatan disertai

ditujukan

dengan kewajiban yang harus dipenuhi

meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan

sesuai dengan tata nilai dan perilaku yang

kesadaran

berlaku di masyarakat tersebut.6

langkah-langkah

Salah

masyarakat

serta

dalam

untuk

menyusun
melakukan

perlindungan hukum kekayaan intelektual

kekayaan

bagi pelaku usaha khususnya UMKM baik

cara

itu hak cipta maupun merek. Pengelolaan

pencatatan/pendaftaran. Hak cipta tidak

dimaksud mulai dari edukasi, pembinaan

wajib untuk didaftarkan/dicatatkan, hanya

dan

cukup dengan pengumuman ciptaan sudah

masyarakat

mendapatkan perlindungan hukum, namun

pengembangan produk, pelatihan, kerjasama

berkembangnya

dan kelembagaan perlu dipenuhi supaya

tersebut

intelektual

informasi

bentuk

sarana

perlindungan

hukum

satu

sebagai

dibidang

adalah

dan

dengan

penggunaan

teknologi

komunikasi

berpengaruh terhadap pelanggaran

dapat
hak

cipta, oleh sebab itu pencatatan hak cipta

juga

mereka

pendampingan.
akan

tetap

Kebutuhan

eksistensi

dapat

dan

berjuang

7

mengembangkan usahanya .
Identifikasi Masalah

menjadi penting sebagai bukti awal jika

Dari uraian latar belakang di atas,

terjadi pelanggaran. Berbeda dengan hak

maka permasalahan dalam penelitian ini

cipta, untuk merek wajib didaftarkan agar

adalah

memperoleh perlindungan hukum. Merek

Kekayaan Intelektual Bagi

yang

Pemilik Merek Sebagai Upaya Memberikan

terdaftar

akan

memberikan

perlindungan hukum bagi dunia usaha,

Bagaimana

Pengelolaan

Hak

Pencipta dan

Perlindungan Hukum?

perdagangan, dan investasi.

6

Sophar Maru Hutagalung, Hak Cipta
(Kedudukan & Peranannya Dalam Pembangunan ),
Sinar Grafika, Jakarta,2012, Hlm 131

84

7

Endang Purwaningsih, Hak Kekayaan
Intelektual dan Lisensi, Mandar Maju, Bandung, 2012,
Hlm 8

ISSN 2407-4233
Volume 4 Nomor 1 Juni 2017

Jurnal
Jendela Hukum dan Keadilan

dengan keberadaan traktat atau konvensi

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengelolaan hak
kekayaan intelektual melalui

internasional mengenai HKI9.
Justifikasi

peran Pusat

yang

paling

mendasar

Studi Kajian Hukum dan Pemikiran Prof.

untuk HKI adalah bahwa seseorang yang

Dr. Hazairin. SH dalam meningkatkan

telah

kesadaran tentang perlindungan kekayaan

penciptaan memiliki sebuah hak alami untuk

intelektual pemilik hak pelaku usaha di

memiliki dan mengontrol apa yang telah

sektor UMKM.

mereka

Metode Penelitian

menekankan pada kejujuran dan keadilan.

mengeluarkan

ciptakan.

usaha

kedalam

Pendekatan

ini

Penelitian ini menggunakan metode

Dilihat sebagai perbuatan yang tidak jujur

penelitian kualitatif dengan tipe penelitian

dan tidak adil jika mencuri usaha seseorang

yuridis

tanpa

metode

empiris.

Dengan

penelitian

menggunakan

kualitatif

dapat

mendapatkan

persetujuannya.

Hal

ini

sama

dengan

seseorang

mengenai fenomena atau gejala sosial yang

selanjutnya orang lain ikut serta dan

terjadi

memanennya

pemahaman

masyarakat

dan

kesadaran

tentang
dalam

pengelolaan kekayaan intelektual khususnya

menanam

dahulu

memberikan gambaran serta menjelaskan

dalam

yang

terlebih

serta

mengambil

dan

semua

keuntungan dari penjualan padi tersebut
tanpa izin10.
Berikutnya

hak cipta dan merek UMKM.

padi,

adalah

reputasi,

perusahaan sering menghabiskan banyak
waktu, tenaga dan uang untuk membangun

Hasil Penelitian dan Pembahasan
Globalisasi telah membawa Indonesia

sebuah reputasi bagi produk-produk mereka.

ke persimpangan jalan antara kebutuhan dan

Apabila reputasi produk mereka baik, tentu

kenyataan. Situasi ini terjadi pada salah satu

saja akan memberikan keuntungan bagi

bidang hukum bernama hukum kekayaan

perusahaan. Membangun reputasi produk

intelektual (HKI)8.

memerlukan waktu yang tidak sebentar,

Dalam

forum

internasional

telah

perlu proses dalam mengenalkan kepada

sarana

masyarakat.

Ketika

perlindungan kekayaan intelektual yang

mengetahui

kualitas

sudah diakui oleh hampir semua negara di

reputasi dari produk tersebut akan semakin

dunia. Indikator bahwa HKI adalah sebuah

tinggi karena mendapatkan kepercayaan dari

dikenal

rezim

HKI

sebagai

rezim internasional antara lain ditandai

8
Agus Sardjono, Membumikan HKI
Indonesia, Nuansa Aulia, Bandung, 2009, Hlm 1

Di

masyarakat
produk

sudah
tersebut,

9
Badan Penelitian dan Pengembangan HAM
Kementerian Hukum dan HAM RI, Perlindungan
Kekayaan Intelektual Atas Pengetahuan Tradisional
dan Ekspresi Budaya Tradisional Masyarakat Adat,
Alumni, Bandung, 2013, Hlm 17
10
Tim Lindsey dkk, Hak Kekayaan Intelektual
Suatu Pengantar, Alumni, Bandung, 2011, Hlm 13

85

ISSN 2407-4233
Volume 4 Nomor 1 Juni 2017

Jurnal
Jendela Hukum dan Keadilan
masyarakat.

Seperti
Samsung

handphone

contoh
dan

apple,

merek

hak kekayaan intelektual secara kasuistis.

telah

Bentuk dari pelayanan administrator berupa

memiliki reputasi yang baik di mata

melayani

konsumen,

pemeriksaan, dan penetapan suatu hak, juga

untuk

mencegah

terjadinya

permohonan

pendaftaran,

pelanggaran merek oleh pihak lain, hukum

penyelenggaraan

merek melindungi dari penggunaan nama

dokumentasi dan pelayanan informasi hak

merek

kekayaan intelektual yang bersifat nasional

terkenal

Sehingga

yang

pihak

sudah

lain

terdaftar.

tidak

berhak

yang

sistem

mampu

jaringan

menyediakan

informasi

menggunakan merek yang sama terhadap

tentang hak kekayaan intelektual seluas

suatu produk yang sudah terdaftar.

mungkin kepada masyarakat12.

Selanjutnya

mengapa

HKI

harus

Tujuan

yang

dilindungi adalah karena sebuah bentuk

pengelolaan

kompensasi dan dorongan bagi orang untuk

intelektual

mencipta. Hal ini dapat menguntungkan

pengembangan

11

masyarakat dalam jangka panjang .

teknologi.

Pelaksanaan administrasi pencatatan
ciptaan dan pendaftaran merek dilaksanakan
oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.
Masalah administrasi hak kekayaan
intelektual menyangkut aspek hak-hak yang
berkaitan

dengan

tata

cara

dan

penatausahaan hak kekayaan intelektual oleh
pemerintah. Kewenangannya diberikan oleh
undang-undang berupa penetapan, pelayanan
kepada

masyarakat,

penyelenggaraan

pekerjaan, dan kegiatan-kegiatan nyata yang
berhubungan

dengan

pengelolaan

kekayaan intelektual sebagai

hak

pelayanan

publik atau penyelenggaraan administrasi

ditunjang

dapat

administrasi
yaitu

Upaya

hak

sebagai

ilmu

dari

kekayaan

sarana

pengetahuan

tersebut

dengan

diraih

juga

basis
dan
harus

langkah-langkah

pendukung lainnya, yaitu sebagai berikut:
1) Inventarisasi karya tradisional
yang dapat dilindungi oleh hak
kekayaan intelektual;
2) Pencegahan pencurian karya lokal
(traditional
knowledge)
yang
umumnya masuk kategori paten
sederhana
dan
penemuanpenemuan baru;
3) Pembentukan dan pemberdayaan
lembaga yang mengelola hak
kekayaan intelektual di daerah;
4) Meningkatkan insentif bagi pihakpihak yang menghasilkan karya
kreatif dan inovatif yang dapat
dilindungi
hak
kekayaan
intelektual, baik dari kalangan
pemerintah maupun swasta;
5) Terus menerus meningkatkan
pemahaman dan kesadaran hukum
hak kekayaan intelektual pada
aparat hukum dan masyarakat.13

(administrator ) yang melayani (service) dan
menangani

(handling)

orang-orang

perorangan (individu) beserta kasus-kasus
12

11

Ibid, Hlm 15

86

Muhamad Djumhana dan R.Djubaedillah,
Op.Cit, Hlm 32
13
Ibid, Hlm 33

ISSN 2407-4233
Volume 4 Nomor 1 Juni 2017

Jurnal
Jendela Hukum dan Keadilan
Hak atas kekayaan intelektual menjadi

menentukan dalam dinamika masyarakat

isu yang semakin menarik untuk dikaji

untuk menerapkan, mengembangkan, dan

karena perannya yang semakin menentukan

menguasai15.

terhadap

laju

percepatan

Kurangnya

pembangunan

kesadaran

nasional, terutama dalam era globalisasi

dalam

membuka peluang semua bangsa dan negara

melindungi

di dunia untuk dapat mengetahui potensi,

menjadi

kemampuan, dan kebutuhan masing-masing.

negara-negara berkembang. Pelanggaran-

Kendatipun tendensi yang mungkin terjadi

pelanggaran

dalam hubungan antar negara didasarkan

khususnya pelanggaran hak cipta dan juga

pada upaya pemenuhan kepentingan secara

hak atas merek masih saja terjadi.

kemampuan

lebih

akan

hak

menghargai

kekayaan

permasalahan

hak

intelektual

tersendiri

kekayaan

dan

bagi

intelektual

Sebagai langkah dalam meningkatkan

timbal balik, namun justru negara yang
memiliki

memahami,

masyarakat

kemampuan dan perlindungan bagi usaha

mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

mikro,

Salah satu kemampuan penting suatu negara

diperlukan pengelolaan kekayaan intelektual

adalah kemampuan dalam berkarya dan

secara

penguasaan teknologi14.

berkesinambungan baik itu oleh pemerintah,

Mengacu pada dua hal tersebut, upaya
perlindungan terhadap hak atas kekayaan
intelektual sudah saatnya menjadi perhatian,

kecil,

dan

menengah,

menyeluruh,

sinergis,

maka

dan

lembaga pendidikan, dunia usaha, maupun
masyarakat.
Pengelolaan

kekayaan

kepentingan, dan kepedulian semua pihak

ditujukan

agar tercipta kondisi yang kondusif bagi

meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan

tumbuh berkembangnya kegiatan inovatif

kesadaran

dan kreatif yang menjadi syarat batas dalam

langkah-langkah

menumbuhkan

penerapan,

perlindungan hukum kekayaan intelektual

pengembangan, dan penguasaan teknologi.

bagi pelaku usaha khususnya UMKM baik

Penerapan, pengembangan, dan penguasan

itu hak cipta maupun merek. Pengelolaan

teknologi tidaklah mungkin dapat dicapai

dimaksud adalah

dengan baik, tanpa didukung dengan budaya

pembinaan dan juga pendampingan.

kemampuan

sebagai

intelektual

sarana

masyarakat

serta

dalam

untuk

menyusun
melakukan

dengan cara edukasi,

kreatif dan inovatif dari sebagian terbesar

Langkah pertama adalah dengan cara

masyarakat kita. Budaya kreatif dan inovatif

mengedukasi masyarakat melalui seminar,

merupakan

layanan informasi dan konsultasi hukum

ciri

menonjol

dan

faktor

kekayaan intelektual, membentuk forum
14

Freddy Harris, Akselerasi Transformasi
Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual Melalui
Inovasi, Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI,
Jakarta, 2010, Hlm 2

diskusi

dan juga

penyuluhan/sosialisasi

15

Ibid

87

ISSN 2407-4233
Volume 4 Nomor 1 Juni 2017

Jurnal
Jendela Hukum dan Keadilan
tentang kekayaan intelektual. Dari langkah

tahap keempat adalah monitoring, yaitu

edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan

kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui

pengetahuan,

serta

apakah permohonan pencatatan/pendaftaran

masyarakat

permohonan diterima atau ditolak. Tahap

tentang pentingnya perlindungan kekayaan

terakhir yaitu kelima adalah pendampingan

intelektual yang dihasilkan.

dalam

pemahaman

menumbuhkan

kesadaran

Langkah

kedua

melakukan
dimaksud

adalah

pembinaan.
adalah

dengan

Pembinaan

dengan

memberikan

penerimaan

sertifikat

kekayaan

intelektual bagi UMKM.
Simpulan
1. Perlindungan

terhadap
sudah

kekayaan

dukungan, motivasi, bantuan dan juga

intelektual

saatnya

fasilitas bagi pelaku usaha atau pemilik hak

perhatian, kepentingan, dan kepedulian

kekayaan intelektual dalam melindungi dan

semua pihak agar tercipta kondisi yang

mengembangkan usahanya.

kondusif bagi tumbuh berkembangnya

Langkah ketiga adalah pendampingan.

kegiatan

inovatif

Tidak semua pelaku usaha atau pemilik hak

menjadi

syarat

cipta dan hak merek mengetahui bagaimana

menumbuhkan kemampuan penerapan,

melakukan

pengembangan,

pengelolaan

administrasi

kekayaan intelektualnya, maka dari itu untuk

teknologi.

memudahkan

meningkatkan

dalam

pencatatan/pendaftaran,
dilakukan

melakukan
maka

perlu

pendampingan

pengelolaan

guna

mendapatkan

administrasi

dan

menengah,

dalam

penguasaan

langkah

dalam

kemampuan

dan

maka

diperlukan

pengelolaan kekayaan intelektual secara

pelaksanaan

berkesinambungan

tahap

dan

yang

perlindungan bagi usaha mikro, kecil,

menyeluruh,

ini,

kreatif

batas

Sebagai

perlindungan kekayaan intelektual. Dalam
pendampingan

dan

menjadi

sinergis,
baik

dan
itu

oleh

pertama yang dilakukan adalah inventarisasi,

pemerintah, lembaga pendidikan, dunia

yaitu

memperoleh

usaha, maupun masyarakat. Pengelolaan

data/pencatatan hasil karya atau produk

kekayaan intelektual bagi masyarakat

barang/jasa

adalah

kegiatan

dari

dalam

UMKM

yang

akan

dengan

edukasi,

dimohonkan pendaftarannya. Kedua adalah

pembinaan

pemenuhan persyaratan hasil karya cipta dan

dalam

produk

akan

pencatatan hak cipta dan pendaftaran

didaftarkan. Ketiga adalah pendampingan

merek. Pengelolaan hak cipta dan merek

permohonan

ini

barang

atau

jasa

pendaftaran

yang

baik

secara

dan

melakukan
juga

pendampingan

mengajukan

permohonan

merupakan

sarana

untuk

elektronik maupun non elektronik. Setelah

meningkatkan pengetahuan, pemahaman

proses pendaftaran selesai dilakukan, maka

dan

88

kesadaran

masyarakat

tentang

ISSN 2407-4233
Volume 4 Nomor 1 Juni 2017

Jurnal
Jendela Hukum dan Keadilan
pentingnya

melindungi

intelektual

yang

kekayaan

dihasilkan

dari

kemampuan yang kreatif dan inovatif.
Saran
1. Sebagai

upaya

untuk

meningkatkan

kemampuan dan perlindungan bagi usaha
mikro, kecil, dan menengah dalam
perekonomian nasional, maka diperlukan
pengelolaan kekayaan intelektual secara
menyeluruh,

sinergis,

berkesinambungan

baik

dan
itu

oleh

pemerintah, lembaga pendidikan, dunia
usaha, maupun masyarakat sehingga dari
langkah

ini

dapat

meningkatkan

pengetahuan, pemahaman dan kesadaran
masyarakat

dalam

melindungi

hak

mereka.
Daftar Pustaka
Buku :
Agus Sardjono, Membumikan HKI Di
Indonesia, Nuansa Aulia, Bandung,
2009
Badan Penelitian dan Pengembangan HAM
Kementerian Hukum dan HAM RI,
Perlindungan Kekayaan Intelektual
Atas Pengetahuan Tradisional dan
Ekspresi
Budaya
Tradisional
Masyarakat Adat, Alumni, Bandung,
2013
Buku Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM), kerjasama Bank
Indonesia
(BI)
dan
Lembaga
Pengembangan Perbankan Indonesia
(LPPI), 2015
Endang Purwaningsih, Hak Kekayaan
Intelektual dan Lisensi, Mandar Maju,
Bandung, 2012
Freddy Harris, Akselerasi Transformasi
Perlindungan
Hak
Kekayaan
Intelektual Melalui Inovasi, Badan

Pembinaan
Hukum
Nasional
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi
Manusia RI, Jakarta, 2010
Muhamad Djumhana dan R.Djubaedillah,
Hak Milik Intelektual (Sejarah, Teori
dan Praktiknya di Indonesia), PT
Citra Aditya Bakti, Bandung, 2014
Sophar Maru Hutagalung, Hak Cipta
(Kedudukan & Peranannya Dalam
Pembangunan),
Sinar
Grafika,
Jakarta,2012
Tim Lindsey dkk, Hak Kekayaan Intelektual
Suatu Pengantar, Alumni, Bandung,
2011
Peraturan Perundang-undangan :
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi
Geografis
Internet:
http://statistik.dgip.go.id/statistik/production
/merek_terdaftar.php, diakses pada
tanggal 6 Juli 2017 Pukul 12.00 WIB
(merek terdaftar dari Januari sampai
Juli 2017)
http://statistik.dgip.go.id/statistik/production
/merek_umkm.php , diakses pada
tanggal 6 Juli 2017

89

Jurnal
Jendela Hukum dan Keadilan

ISSN 2407-4233
Volume 4 Nomor 1 Juni 2017

Jurnal
Jendela Hukum dan Keadilan

ISSN 2407-4233
Volume 4 Nomor 1 Juni 2017

Dokumen yang terkait

EVALUASI PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA CV. MAMUR JAYA MALANG

1 27 1

POLA PENGELOLAAN ISU PT. KPC (KALTIM PRIMA COAL) Studi pada Public Relations PT. KPC Sangatta, Kalimantan Timur

2 50 43

ANALISIS TERHADAP PEMBATALAN PERJANJIAN BANGUN GUNA SERAH (BUILD OPERATE AND TRANSFER) OLEH PEMERINTAH DAERAH SERTA AKIBAT HUKUM BAGI INVESTOR YANG MENGALIHKAN HAK PENGELOLAAN KEPADA INVESTOR LAIN

3 64 161

ANALISIS YURIDIS TENTANG PENGHAPUSAN ATAS MEREK DAGANG "SINKO" DARI DAFTAR UMUM MEREK OLEH DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (Studi Putusan Pengadilan Niaga No. 03/Merek/2001/PN.Jkt.Pst)

0 23 75

EVALUASI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT MELALUI ANALISIS SWOT (Studi Pengelolaan Limbah Padat Di Kabupaten Jember) An Evaluation on Management of Solid Waste, Based on the Results of SWOT analysis ( A Study on the Management of Solid Waste at Jember Regency)

4 28 1

KAJIAN YURIDIS TENTANG PERUBAHAN TANAH PERDIKAN MENJADI HAK MILIK DI KELURAHAN TAMAN KECAMATAN TAMAN KOTA MADIUN SETELAH KELUARNYA UNDANG-UNDANG POKOK AGRARIA

2 44 14

KEKUATAN PEMBUKTIAN PERJANJIAN ADAT TERHADAP WANPRESTASI DALAM HAK NUMPANG KARANG (PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 110

1 42 17

PELAKSANAAN PEMBERIAN HAK GUNA BANGUNAN DALAM RANGKA PENANAMAN MODAL DI KOTA BANDARLAMPUNG

1 20 67

PENGAWASAN OLEH BADAN PENGAWAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMBAKARAN BATUBARA BAGI INDUSTRI (Studi di Kawasan Industri Panjang)

7 72 52

PENGARUH ACTIVE LEARNING TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bandar Mataram Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

1 27 50