Analisis Biaya dan Estimasi biaya
Chapter 8
Cost Analysis and
Estimation
AULIA RAHMAH. 21315001.
BIOMANAJEMEN
What Makes Cost Analysis So
Difficult?
Analisis biaya menjadi sulit
karena adanya dampak inflasi tak
terduga, perubahan tak
terpredikisi dari teknologi, dan
pasar input output yang bersifat
dinamis
1. Penyimpangan antara
biaya-biaya ekonomi
dengan valuasi akuntansi
adalah hal yang biasa
2. Analisis yang akurat
melibatkan pertimbangan
yang hati-hati untuk
semua alternatif
keputusan yang relevan
Historical vs Current
Cost
Biaya dapat didefinisikan
dalam beberapa cara
bergantung pada situasi.
1. Untuk pajak, historical cost/
pengeluaran biaya aktual
lebih relevan digunakan
2. Current cost, jumlah yang
harus dibayar dalam istilah
pasar secara umum
Replacement Cost
Opportunity Cost
Concept
Nilai yang hilang karena
penggunaannya saat ini daripada
digunakan untuk penggunaan
terbaik sebagai aset.
1. Opportunity cost ditentukan
oleh nilai peluang tinggi yang
hilang karena penggunaannya
saat ini
Explicit and Implicit Cost
1. Explicit cost, biaya yang
keluar dari biaya saku misal
upah,, biaya material bahan
baku, dll.
2. Implicit cost, biaya yang tidak
melibatkan pengeluaran tunai
Incremental and Sunk Cost in Decision Analysis
Incremental Cost
Sunk Cost
Perubahan dalam biaya yang
berhubungan dengan
keputusan manajerial
Biaya apapun yang tidak
bervariasi dengan adanya
keputusan-keputusan alternatif
Melibatkan multiple unit output
Sunk cost meningkat dari
keputusan masa lalu yang
ireversible
Sunk cost irrelevan dengan
keputusan saat ini dan masa
depan
Short-Run and Long-Run Costs
Cost Function: hubungan fungsional antara biaya dan
output. Biaya dipengaruhi oleh teknologi serta tingkat
atau laju perubahan harga input.
Jangka
pendek
Biaya
Keputusan
operasional
dibuat
Jangka
panjang
Perencanaan
dibuat
Biaya
tetap
Biaya
Biaya
variabel
Short-Run Cost Curves
Kurva biaya jangka pendek menunjukan dampak biaya
minimum dari perubahan output bagi tempat produksi
spesifik dengan lingkungan operasi yang ada
Short-Run Cost
Category
1. TC = TFC +TVC
Biaya total, rerata biaya, serta biaya
marjinal dalam jangka pendek memiliki
fungsi sebagai berikut.
Short-Run Cost Relations:
2. AFC = TFC/Q
3. AVC = TVC/Q
4. ATC atau AC = TC/Q
5. MC = ∆TC/∆Q
1. Kurva TC identik dengan kurva TVC
2. Pada harga input konstan, kurva TVC
ditentukan oleh produktivitas input
variabel yang digunakan
Long-Run Cost Curves
Seluruh kurva biaya jangka panjang didasarkan pada asumsi
bahwa skala optimal produksi digunakan untuk memproduksi
tingkat output yang diberikan
1. Jika harga input
konstan, terdapat
Return to Scale
hubungan langsung
antara biaya dan
produksi
2. Fungsi biaya total serta
produksi jangka
panjang memberikan
hasil untuk skala
informasi
1. Pengembalian skala
meningkat, konstan, atau
menurun bergantung pada
hubungan antara biaya total
jangka panjang dan output
2. Ahli ekonomi seringkali
menggunakan skala ekonomi
sebagai kenaikan
pengembalian skala
Long-Run Cost Curves
Cost Elasticities and Return
of Scale
Elastisitas biaya mengukur
persentase perubahan biaya
total akibat 1% perubahan
output
Long-Run Average Cost
Ec = ∆C/C : ∆Q/Q = ∆C/∆Q x Q/C
1. Jika Ec1, pengembalian
skala menurun
1.
2.
3.
Jika LRAC turun, pengembalian skala naik
Jika LRAC konstan, pengembalian skala konstan
Jika LRAC naik, pengembalian skala turun
Minimum Efficient Scale
Ukuran satu produksi yang dalam jangka panjang, biaya
reratanya minimum untuk pertama kali
MES memiliki implikasi yang
penting terhadap kompetisi.
Kompetisi akan menjadi
semakin kuat ketika
1. MES kecil dalam istilah
yang mutlak
2. MES adalah saham yang
kecil dari output industri
3. Kerugian biaya yang lebih
sedikit dari operasi MES
lebih kecil
Firm Size and Plant Size
Multiplant economies, biaya simpanan yang meningkat
akibat operasi berbagai fasilitas dalam bisnis atau industri
yang sama
Multiplant diseconomies adalah biaya merugikan yang meningkat
karena sulitnya megkoordinasikan beberapa lokasi
2. Jika dalam jangka panjang AC multiplant menurun, multiplant
economies hadir, dan perusahaan multiplant lebih efisien
dibandingkan dengan perusahaan yang beroperasi tunggal
3. AC yang konstan merupakan indikasi tidak adanya multiplant
economies ataupun diseconomies
4. Jika AC menurun untuk pertama kalinya kemudian naik, skala
ekonomi untuk perusahaan multiplant mendominasi di awal namun
menghasilkan diseconomies
Plant size and flexibility: dalam memilih lokasi produksi untuk
menghasilkan output, perusahaan harus memilih lokasi dengan
ATC terendah pada kisaran output yang mungkin
1.
Learning Curves
Kurva pembelajaran mengilustrasikan penurunan yang
terprediksi dari rerata biaya poduksi yang seringkali
diiringi oleh pengalaman yang lebih baik.
Implikasi Strategi dari Kurva
Pembelajaran
Kurva pembelajaran dicirikan
dengan menurunnya biaya
rerata
Kurva pembajaran memberikan
keuntungan bagi pengusaha
yang berpengalaman (industry
leader) untuk memanfaatkan
keuntungan biaya relatifnya
dibandingkan dengan
pengusaha yang tidak
memimpin.
Economies of Scope
Concept
Dengan lingkup ekonomi, perusahaan menjual berbagai
output (mesin kopi dengan jasa kopi) karena biaya lebih
rendah. Adapun tanpa lingkup ekonomi perusahaan
bersifat terspesialisasi.
Exploiting Scope Economies
Lingkup ekonomi merupakan elemen penting dari strategi
kompetitif untuk produk baru dengan ciri dimana harga
menjadi pertimbangan kunci
Cost-Volume-Profit Analysis
Cost-Volume-Profit (breakeven) analysis merupakan teknik
analisis yang digunakan untuk mempelajari hubungan
antara biaya, penerimaan, dan keuntungan.
Breakeven quantity dapat
pula dicari dengan persamaan
berikut
Analisis ini juga seringkali
digunakan untuk membuat
proyeksi keuntungan dari
proyek yang meminta
penerimaan linear dan
hubungan-hubungan biaya
The Degree of Operating Leverage
Definisi: Persentase perubahan keuntungan yang
disebabkan oleh 1% persen perubahan unit penjualan
1. Ketika P dan VC konstan maka DOL
Karena profit sama dengan TR – TVC, DOL akan sama
dengan kontribusi profit terhadap net profit ratio
3. DOL juga merupakan elastisitas profit terhadap output
2.
Limitation of Linear Cost-Volume-Profit Analysis
Aplikasi dari analisis ini terbatas karena
1. Hubungan linear antara biaya dan penerimaan
seringkali tidak tetap pada seluruh tingkat output
2. Grafik linear cost-vol-profit sering kali
berdasarkan pada harga konstan dan unit biaya
sehingga grafik seris diperlukan untuk studi
kemungkinan dibawah kondisi lain
elastis
Menyebabkan penurunan AC
Menurunkan AC
Tingkat suku bunga menyebabkan
naiknya AC
Perbandingan nilai ekonomi
Value 80%
Potong komisi 7%
Problem and Solution: Incremental analysis
Perusahaan A menjual produk mentahnya ke perusahaan B (manufacturer) yang
kemudian bekerja sama dengan perusahaan tersebut untuk pembuatan produk
akhir. Q pertahun sebesar 5000 unit dan terjual.
Selling price 250
Costs
1. Direct material 40
2. Direct labor 60
3. Variable overhead 30
4. Variable selling exp 25
5. Fixed selling exp 20175
6. Unit profit bfr net $75
Perusahaan A mempertimbangkan perlu tidaknya memasarkan produknya
langsung ke konsumen akhir dengan harga $300 per unit dengan tambahan
biaya berikut.
7. Direct labor $20 per unit
8. Variable overhead $5 per unit
9. Variable selling exp $2 per unit
10. Fixed selling exp $200.000 per tahun
Problem and Solution: Incremental
analysis
Incremental revenue per unit
($300 -$250) $50
Incremental variable cost per unit
($20 + $5 + $2) $27Incremental profit contribution per unit $23
Yearly output in unit x5000
Incremental variable profit per year 115.000
Incremental fixed cost per year 20.000 Yearly incremental profit
$95.000
Karena incremental profit positif makan keputusan untuk
memasarkan langsung ke konsumen akhir dapat dilaksanakan
untuk kebijakan operasional berikutnya.
B. Pada proyek kedua biaya yang dikeluarkan $1,95 juta berarti
$500.000 lebih banyak dari biaya sebelumnya ($1,9 juta). Ada
dua alasan yang mungkin
1. Proyek kedua dilaksanakan tidak seefisien sebelumnya.
2. Harga input seperti harga material, upah, dll serta suku
bunga bisa saja naik ketika proyek kedua dilaksanakan.
Nilai VC, FC dan π merupakan
persentase dari TR maka TR harus
dicari dulu
Q = 100.000 unit
VC = 40% TR
FC = 50% TR
π = 10% TR
P = $2
∆P = 10%.
P2 = $2 atau P1 yang direduksi sebesar 10%
VC per unit atau VC/Q
Q yang harus dijual untuk
memperoleh keuntungan
150% daris sebelumnya
Untuk mencari alternatif terbaik maka
akan berorientasi pada keuntungan.
Dicari nilai π dari tiap alternatif.
Full capacity
40.000 unit
KProd1
=
40.000 unit
Prod
= 40.000
unit
Kprod2 = 50.000
unit
P = $6
VC = $2/unit
FC = $80.000
KProd1
=
40.000 unit
Prod
= 40.000
unit
Kprod2 = 50.000
unit
P = $6
VC1
= $2/unit
FC1
= $80.000
FC2
= $120.000
VC2
= $1.2
Jika dalam beberapa tahun
kedepan perubahan Q
bersifat positif maka akan
diperoleh persentase
perubahan profit yang
tertinggi.
Cost Analysis and
Estimation
AULIA RAHMAH. 21315001.
BIOMANAJEMEN
What Makes Cost Analysis So
Difficult?
Analisis biaya menjadi sulit
karena adanya dampak inflasi tak
terduga, perubahan tak
terpredikisi dari teknologi, dan
pasar input output yang bersifat
dinamis
1. Penyimpangan antara
biaya-biaya ekonomi
dengan valuasi akuntansi
adalah hal yang biasa
2. Analisis yang akurat
melibatkan pertimbangan
yang hati-hati untuk
semua alternatif
keputusan yang relevan
Historical vs Current
Cost
Biaya dapat didefinisikan
dalam beberapa cara
bergantung pada situasi.
1. Untuk pajak, historical cost/
pengeluaran biaya aktual
lebih relevan digunakan
2. Current cost, jumlah yang
harus dibayar dalam istilah
pasar secara umum
Replacement Cost
Opportunity Cost
Concept
Nilai yang hilang karena
penggunaannya saat ini daripada
digunakan untuk penggunaan
terbaik sebagai aset.
1. Opportunity cost ditentukan
oleh nilai peluang tinggi yang
hilang karena penggunaannya
saat ini
Explicit and Implicit Cost
1. Explicit cost, biaya yang
keluar dari biaya saku misal
upah,, biaya material bahan
baku, dll.
2. Implicit cost, biaya yang tidak
melibatkan pengeluaran tunai
Incremental and Sunk Cost in Decision Analysis
Incremental Cost
Sunk Cost
Perubahan dalam biaya yang
berhubungan dengan
keputusan manajerial
Biaya apapun yang tidak
bervariasi dengan adanya
keputusan-keputusan alternatif
Melibatkan multiple unit output
Sunk cost meningkat dari
keputusan masa lalu yang
ireversible
Sunk cost irrelevan dengan
keputusan saat ini dan masa
depan
Short-Run and Long-Run Costs
Cost Function: hubungan fungsional antara biaya dan
output. Biaya dipengaruhi oleh teknologi serta tingkat
atau laju perubahan harga input.
Jangka
pendek
Biaya
Keputusan
operasional
dibuat
Jangka
panjang
Perencanaan
dibuat
Biaya
tetap
Biaya
Biaya
variabel
Short-Run Cost Curves
Kurva biaya jangka pendek menunjukan dampak biaya
minimum dari perubahan output bagi tempat produksi
spesifik dengan lingkungan operasi yang ada
Short-Run Cost
Category
1. TC = TFC +TVC
Biaya total, rerata biaya, serta biaya
marjinal dalam jangka pendek memiliki
fungsi sebagai berikut.
Short-Run Cost Relations:
2. AFC = TFC/Q
3. AVC = TVC/Q
4. ATC atau AC = TC/Q
5. MC = ∆TC/∆Q
1. Kurva TC identik dengan kurva TVC
2. Pada harga input konstan, kurva TVC
ditentukan oleh produktivitas input
variabel yang digunakan
Long-Run Cost Curves
Seluruh kurva biaya jangka panjang didasarkan pada asumsi
bahwa skala optimal produksi digunakan untuk memproduksi
tingkat output yang diberikan
1. Jika harga input
konstan, terdapat
Return to Scale
hubungan langsung
antara biaya dan
produksi
2. Fungsi biaya total serta
produksi jangka
panjang memberikan
hasil untuk skala
informasi
1. Pengembalian skala
meningkat, konstan, atau
menurun bergantung pada
hubungan antara biaya total
jangka panjang dan output
2. Ahli ekonomi seringkali
menggunakan skala ekonomi
sebagai kenaikan
pengembalian skala
Long-Run Cost Curves
Cost Elasticities and Return
of Scale
Elastisitas biaya mengukur
persentase perubahan biaya
total akibat 1% perubahan
output
Long-Run Average Cost
Ec = ∆C/C : ∆Q/Q = ∆C/∆Q x Q/C
1. Jika Ec1, pengembalian
skala menurun
1.
2.
3.
Jika LRAC turun, pengembalian skala naik
Jika LRAC konstan, pengembalian skala konstan
Jika LRAC naik, pengembalian skala turun
Minimum Efficient Scale
Ukuran satu produksi yang dalam jangka panjang, biaya
reratanya minimum untuk pertama kali
MES memiliki implikasi yang
penting terhadap kompetisi.
Kompetisi akan menjadi
semakin kuat ketika
1. MES kecil dalam istilah
yang mutlak
2. MES adalah saham yang
kecil dari output industri
3. Kerugian biaya yang lebih
sedikit dari operasi MES
lebih kecil
Firm Size and Plant Size
Multiplant economies, biaya simpanan yang meningkat
akibat operasi berbagai fasilitas dalam bisnis atau industri
yang sama
Multiplant diseconomies adalah biaya merugikan yang meningkat
karena sulitnya megkoordinasikan beberapa lokasi
2. Jika dalam jangka panjang AC multiplant menurun, multiplant
economies hadir, dan perusahaan multiplant lebih efisien
dibandingkan dengan perusahaan yang beroperasi tunggal
3. AC yang konstan merupakan indikasi tidak adanya multiplant
economies ataupun diseconomies
4. Jika AC menurun untuk pertama kalinya kemudian naik, skala
ekonomi untuk perusahaan multiplant mendominasi di awal namun
menghasilkan diseconomies
Plant size and flexibility: dalam memilih lokasi produksi untuk
menghasilkan output, perusahaan harus memilih lokasi dengan
ATC terendah pada kisaran output yang mungkin
1.
Learning Curves
Kurva pembelajaran mengilustrasikan penurunan yang
terprediksi dari rerata biaya poduksi yang seringkali
diiringi oleh pengalaman yang lebih baik.
Implikasi Strategi dari Kurva
Pembelajaran
Kurva pembelajaran dicirikan
dengan menurunnya biaya
rerata
Kurva pembajaran memberikan
keuntungan bagi pengusaha
yang berpengalaman (industry
leader) untuk memanfaatkan
keuntungan biaya relatifnya
dibandingkan dengan
pengusaha yang tidak
memimpin.
Economies of Scope
Concept
Dengan lingkup ekonomi, perusahaan menjual berbagai
output (mesin kopi dengan jasa kopi) karena biaya lebih
rendah. Adapun tanpa lingkup ekonomi perusahaan
bersifat terspesialisasi.
Exploiting Scope Economies
Lingkup ekonomi merupakan elemen penting dari strategi
kompetitif untuk produk baru dengan ciri dimana harga
menjadi pertimbangan kunci
Cost-Volume-Profit Analysis
Cost-Volume-Profit (breakeven) analysis merupakan teknik
analisis yang digunakan untuk mempelajari hubungan
antara biaya, penerimaan, dan keuntungan.
Breakeven quantity dapat
pula dicari dengan persamaan
berikut
Analisis ini juga seringkali
digunakan untuk membuat
proyeksi keuntungan dari
proyek yang meminta
penerimaan linear dan
hubungan-hubungan biaya
The Degree of Operating Leverage
Definisi: Persentase perubahan keuntungan yang
disebabkan oleh 1% persen perubahan unit penjualan
1. Ketika P dan VC konstan maka DOL
Karena profit sama dengan TR – TVC, DOL akan sama
dengan kontribusi profit terhadap net profit ratio
3. DOL juga merupakan elastisitas profit terhadap output
2.
Limitation of Linear Cost-Volume-Profit Analysis
Aplikasi dari analisis ini terbatas karena
1. Hubungan linear antara biaya dan penerimaan
seringkali tidak tetap pada seluruh tingkat output
2. Grafik linear cost-vol-profit sering kali
berdasarkan pada harga konstan dan unit biaya
sehingga grafik seris diperlukan untuk studi
kemungkinan dibawah kondisi lain
elastis
Menyebabkan penurunan AC
Menurunkan AC
Tingkat suku bunga menyebabkan
naiknya AC
Perbandingan nilai ekonomi
Value 80%
Potong komisi 7%
Problem and Solution: Incremental analysis
Perusahaan A menjual produk mentahnya ke perusahaan B (manufacturer) yang
kemudian bekerja sama dengan perusahaan tersebut untuk pembuatan produk
akhir. Q pertahun sebesar 5000 unit dan terjual.
Selling price 250
Costs
1. Direct material 40
2. Direct labor 60
3. Variable overhead 30
4. Variable selling exp 25
5. Fixed selling exp 20175
6. Unit profit bfr net $75
Perusahaan A mempertimbangkan perlu tidaknya memasarkan produknya
langsung ke konsumen akhir dengan harga $300 per unit dengan tambahan
biaya berikut.
7. Direct labor $20 per unit
8. Variable overhead $5 per unit
9. Variable selling exp $2 per unit
10. Fixed selling exp $200.000 per tahun
Problem and Solution: Incremental
analysis
Incremental revenue per unit
($300 -$250) $50
Incremental variable cost per unit
($20 + $5 + $2) $27Incremental profit contribution per unit $23
Yearly output in unit x5000
Incremental variable profit per year 115.000
Incremental fixed cost per year 20.000 Yearly incremental profit
$95.000
Karena incremental profit positif makan keputusan untuk
memasarkan langsung ke konsumen akhir dapat dilaksanakan
untuk kebijakan operasional berikutnya.
B. Pada proyek kedua biaya yang dikeluarkan $1,95 juta berarti
$500.000 lebih banyak dari biaya sebelumnya ($1,9 juta). Ada
dua alasan yang mungkin
1. Proyek kedua dilaksanakan tidak seefisien sebelumnya.
2. Harga input seperti harga material, upah, dll serta suku
bunga bisa saja naik ketika proyek kedua dilaksanakan.
Nilai VC, FC dan π merupakan
persentase dari TR maka TR harus
dicari dulu
Q = 100.000 unit
VC = 40% TR
FC = 50% TR
π = 10% TR
P = $2
∆P = 10%.
P2 = $2 atau P1 yang direduksi sebesar 10%
VC per unit atau VC/Q
Q yang harus dijual untuk
memperoleh keuntungan
150% daris sebelumnya
Untuk mencari alternatif terbaik maka
akan berorientasi pada keuntungan.
Dicari nilai π dari tiap alternatif.
Full capacity
40.000 unit
KProd1
=
40.000 unit
Prod
= 40.000
unit
Kprod2 = 50.000
unit
P = $6
VC = $2/unit
FC = $80.000
KProd1
=
40.000 unit
Prod
= 40.000
unit
Kprod2 = 50.000
unit
P = $6
VC1
= $2/unit
FC1
= $80.000
FC2
= $120.000
VC2
= $1.2
Jika dalam beberapa tahun
kedepan perubahan Q
bersifat positif maka akan
diperoleh persentase
perubahan profit yang
tertinggi.