MAKALAH SISTEM ENERGI LISTRIK TERBARUKAN (2)

MAKALAH SISTEM ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO
(PLTMH) PADA DAERAH KAHAYYA KABUPATEN
BULUKUMBA SULAWESI SELATAN

Disusun oleh :
Cahya Kusuma Ardhi

1102140109

Andi Rudi Adhy Saputra

1102144009

Muhammad Savero

1102140019

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG

2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Belakangan ini sering kita lihat berita di tv maupun di internet. Bahwa
terjadi perubahan iklim di beberapa wilayah di dunia. Perubahan iklim ini terjadi
diakibatkan oleh Global Warning. Global Warning merupakan proses peningkatan
rata-rata suhu di laut, atmosfer, daratan di Bumi. Global Warming ini disebabkan
oleh berbagai macam polusi. Salah satunya disebabkan oleh polusi yang
diakibatkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Batubara, Gas dan BBM. Untuk
mengurangi polusi maka dibutuhkan Pembangkit Listrik yang ramah lingkungan
seperti Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro. Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang
menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti saluran irigasi,
sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan
jumlah debit air.
Berhubung dengan masih banyaknya daerah di Indonesia yang belum
dialiri listrik. Mengutip pernyataan dari Wakil Menteri ESDM bahwa setidaknya

ada 13000 desa yang belum dialiri listrik[1]. Hal ini terjadi karena kondisi
geografis desa tersebut yang sulit diakses. Salah satu desanya yang belum teraliri
listrik adalah desa kahayya kabupaten bulukumba sulawesi selatan. Daerah
tersebut memiliki sungai dan danau sehingga mempunyai potensi untuk
pembankit listrik tenaga mikro-hidro.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah pembangkit
listrik berskala kecil (kurang dari 100 kW), yang memanfaatkan tenaga (aliran)
air sebagai sumber penghasil energi. PLTMH termasuk sumber energy
terbarukan dan layak disebut clean energy karena ramah lingkungan. Tenaga air
berasal dari aliran sungai kecil atau danau yang dibendung dan kemudian dari
ketinggian tertentu dan memiliki debit yang sesuai akan menggerakkan turbin
yang dihubungkan dengan generator listrik. Semakin tinggi jatuhan air maka
semakin besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi energi listrik.

2.2 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidrolik
Secara teknis PLTMH memiliki tiga komponen utama yaitu air (hydro),
turbin, dan generator. Prinsip kerja dari PLTMH sendiri pada dasarnya sama
dengan PLTA hanya saja berbeda kapasitasnya atau besarnya. PLTMH pada
prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian atau sudut kemiringan dan jumlah
debit air per detik yang ada pada saluran irigasi, sungai, maupun air terjun.
Aliran air akan memutar turbin sehingga akan menghasilkan energi mekanik.

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Mikro Hidro
Energi

mekanik

turbin

akan

memutar

generator


dan

generator

menghasilkan listrik. Skema prinsip kerja PLTMH dapat dilihat pada gambar
berikut

a. Perhitungan Teknis
Kapasitas daya yang dibangkitkan PLTMH dapat dihitung dengan persamaan
P = 9,8 . Q . Hn . η
dimana
P = daya (Watt)
Q = debit aliran (m3/s)
Hn = beda ketinggian (m)
9,8 = konstanta gravitasi
η = efisiensi keseluruhan
2.3 Potensi Geografis Daerah Kahayya Bulukamba
Berdasarkan letak geografis dan keadaan alam suatu daerah, maka dapat
menentukan kemungkinan atau potensi daerah tersebut dalam pembangunan dan

produksi listrik PLTMH. Pada daerah Kahayya bulukamba dapat dilihat dari
kondisi geografis daerah tersebut, bahwa daerah ini dilalui oleh aliran-aliran
sungai dan danau. Sehingga dari tinjauan geografis tersebut, daerah Kahayya
memiliki potensi yang sangat besar dalam pembangunan dan produksi listrik
dengan pembangkit listrik tenaga mikro hidro.

Gambar 2.2 Potensi Geografis Pembangunan PLTMH Kahayya

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini, tentang potensi Pembangkit Listrik Mikro

Hidro pada daerah Kahayya Kabupaten bulukamba, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Prinsip kerja PLTMH adalah memanfaatkan energi potensial yang
dimiliki oleh aliran air pada jarak ketinggian tertentu dari tempat
instalasi pembangkit listrik dan memiliki kemiripan dengan

Pembangkit Listrik Tenaga Air lainnya seperti PLT Piko Hidro dan
PLT Nano Hidro. Hanya saja skala ukuran dan daya yang di
bangkitkan berbeda dari dua pembangkit tersebut.
2. Menurut letak geografis desa kahayya sendiri, daerah tersebut
banyak dialiri olehsungai sehingga besar potensinya dalam
pembangunan PLTMH.
3. Pembangunan

PLTMH

di

desa

ini

dapat

meningkatkan


perekonomian masyarakat kahayya.
3.2

Saran
Dari pembahasan keuntungan dan kerugian pembangunan PLTMH pada

daerah desa kahayya kabupaten bulukumba, maka adapun saran yang dapat di
sampaikan, yaitu:
1. Perlu dilakukannya evaluasi terhadap alternatif optimalisasi
PLTMH Air agar dapat diketahui efisiensi dari alternatif
optimalisasi di daerah tersebut.
2. Perlu adanya perhatian dari pihak-pihak termasuk pemerintah
terkait untuk dapat meningkatkan pembangunan PLTMH, karena

adanya potensi sungai yang sangat baik untuk pembangunan
PLTMH.