BAB 4 TINJAUAN KEPUSTAKAAN - BAB 4. TINJ KEP OK

  (LITERATUR)

  Tidak peduli apakah sesuatu penelitian kuantitatif atau kualitatif, ada beberapa langkah yang biasanya digunakan untuk melakukan tinjauan kepustakaan. Pengetahuan tentang langkah-langkah ini membantu anda membaca dan memahami sebuah kajian berbentuk penelitian. Jika anda melakukan penelitian anda sendiri, pengetahuan tentang langkah-langkah ini dalam prosesnya akan memperlihatkan kepada anda tempat di mana anda harus memulai dan kemampuan mengetahui bahwa anda telah berhasil melakukan tinjauan pustaka.

  Walaupun pelaksanaan tinjauan kepustakaan ini tidak harus mengikuti aturan tertentu, jika anda berencana merancang dan melakukan suatu penelitian, anda biasanya mengikuti lima langkah yang saling terkait. Apabila anda hanya mencari suatu topik dalam literatur (kepustakaan) untuk keperluan anda sendiri atau untuk keperluan- keperluan praktis tertentu (seperti untuk Komite Sekolah dalam kasus Maria), hanya empat langkah pertama yang berlaku. Walaupun demikian, mengetahui kelima langkah tersebut akan memberikan pemahaman tentang bagaimana para peneliti biasanya melakukan tinjauan kepustakaan (litetature review). Langkah-langkah tersebut adalah:

  1. Identifikasi istilah-kistilah- kunci yang akan digunakan dalam mencari bahan-bahan kepustakaan;

  jalan menelusuri beberapa jenis bahan dan data base, termasuk bahan-bahan kepustakaan yang tersedia di perpustakaan- perpustakaan akademik dan di internet atau web site;

  3. Evaluasi secara kritis dan pilih- bah-an kepustakaan yang ingin anda kaji;

  4. Susun bah-an kepustakaan yang sudah- dipilih- dengan jalan membuat abstaknya atau membuat catatan tentang bahan kepustakaan tersebut dan buat diagram visual untuk itu;

  5. Susun tinjauan kepustakaannya yang berisikan keringkasan bahan kepustakaan tersebut yang kiranya akan dimasukkan dalam laporan penelitian anda;

  Mengidentifikai Iatilkh-iatilkh Kunci

  Mulailah pencarian bahan kepustakaan itu dengan mempersempit topik pada beberapa istilah kunci dengan menggunakan satu atau dua buah kata atau ungkapan singkat. Pilih istilah-istilah tersebut secara cermat karena istilah-istilah tersebut penting pada awal pencarian bahan kepustakaan ini di pepustakaan atau melalui internet. Untuk bisa mengidentifikasi istilah-istilah ini, anda bisa menggunakan beberapa strategi seperti berikut:

   Tulis “judul kerja” awal untuk proyek penelitian anda dan pilih dua atu tiga kata kunci di dalam judul tersebut yang menggambarkan gagasan sentral dari penelitian tersebut.

  Walapun beberapa peneliti menuliskan judul penelitiannya pada saat-saat terakhir, judul kerja itu penting karena ia akan membantu anda memfokuskan perhatian anda pada gagasan sentral dari penelitian tersebut. Karena ia merupakan “judul kerja”, maka anda bisa merevisinya pada waktunya secara teratur bila diperlukan selama penelitian masih berlangsung (Glesne & Peshkin, 1992). 

  Ajukan pertanyaan yang bersifat umum, singkat yang anda ingin jawab dalam penelitian ini. Pilih dua atau tiga kata dalam pertanyaan tersebut yang bisa meringkaskan pokok permasalahan dari penelitian tersebut. 

  Gunakan kata-kata seperti digunakan oleh penulisnya di dalam kepustakaan (literatur). Dalam beberapa penelitian kuantitatif, para pendidik mengetes prediksi terhadap apa yang dia harapkan terjadi di dalam data. Prediksi ini merupakan penjelasan tentang apa yang dia harapkan terjadi. Para peneliti menggunakan istilah teori untuk penjelasan-penjelasan ini, dan ini boleh jadi teori tentang “social support” (dukungan sosial) atau “learning styles” (gaya belajar). Kata-kata aktual dari sebuah teori (seperti “dukungan sosial” atau “gaya belajar”) menjadi kata-kata yang digunakan dalam pencaharian anda.

  

  Lihat dalam katalog istilah-istilah untuk menemukan kata-kata yang cocok dengan topik anda. Cari data base onkline (di internet) yang biasanya ditemukan di sesuatu perguruan tinggi atau perpustakaan-perpustakaan universitas. Contoh, salah satu

  data base ini adalah ERIC dktk bkae (lihat Educational Resources Information Center (ERIC), 1991; .

  ERIC menyediakan akses tanpa bayar pada lebih dari 1.2 juta catatan bibliografis dari artikel-artikel jurnal dan bahan-bahan lain yang terkait dengan pendidikan dan apabila ada, anda juga bisa menjangkau teks utuh. ERIC disponsori oleh Departmen Pendidikan Amerika Serikat, Institute of Education Science (IES).  Kunjungi rak-rak buku di perpustakaan perguruan tinggi, baca secara cepat daftar isi dari jurnal-jurnal pendidikan 7 sampai 10 tahun terakhir, dan cari istilah-istilah kunci dalam judul-judul itu guna mendapatkan artikel-artikel tertentu. Anda juga bisa mencoba melalui data base elektronis yang disebut Ingenta di perpustakaan akademik di kampus anda. Ingenta menyediakan akses untuk mendapatkan teks utuh- dari publikasi dan jurnal yang onkline (melalui internet). Yang secara khusus bermanfaat adalah fasilitas “browse publications” di mana anda cukup mengenter nama jurnal yang ingin anda baca, dan mendapatkan sebuah daftar dari judul artikel dari jurnal tersebut untuk tahun- tahun tertentu. Maria berkeinginan mengidentifikasi kata-kata kunci guna membantunya mencari bahan kepustakaan tentang kepemilikan senjata di lingkungan siswa sekolah mnengah atas. Setelah memiki-mikir tentang bagaimana ia harus mulai, ia tuliskan sebuah judul kerja, “Kepemilikan Senjata oleh para siswa Sekolah Menengah Atas”. Ia mulai dengan menelusuri web site ERIC dan memasukkan kata-kata

  

kepemilikan senjata ke dalam prosedur pencarian istilah. Ia teliti artikel-

  artikel yang teridentifikasi dalam pencahariannya itu dan merasa bahwa dengan memersempit pencahariannya itu pada siswa sekolah menengah atas akan memberikan lebih banyak referensi di dalam kepustakaan. Kemudian ia menggunakan fasilitas pencaharian atas dasar hasil cariannya tadi dan menambah istilah tambahan siswa sekolah- menengah-

  

atas. Ia sekarang telah mempersempit pencahariannya dan meneliti

  referensi-referensi di dalam kepustakaan yang telah dihasilkan oleh pencahariannya itu. Nah anda bisa mencoba apa yang sudah dilakukan oleh Maria ini.

  Menckri Bkhkn Kepuatkikkn

  Setelah mengidentifikasi istilah-istilah kunci, anda sekarang bisa mulai mencari kepustkaan yang relevan. Anda boleh jadi memulai pencarian anda dari komputer di rumah dengan jalan mengakses web site dan menelusuri kepustakaan elektronis yang ada tentang topik yang anda inginkan. Walaupun proses ini nyaman, tapi tidak semua bahan kepustakaan yang ada di internet dapat diakses. Kadang-kadang individu- individu meletakkan artikel-artikel yang tidak lolos standar external

  

reviews. Walaupun demikian, dengan meningkatnya frekuensi, dokumen-

  dokumen berupa teks utuh dapat diakses di internet dan kualitasnyapun mulai membaik.

  Anda boleh jadi bisa memulai pencarian anda dengan jalan bertanya pada para dosen atau mahasiswa-mahasiswa lain yang bisa merekomendasikan kepada anda artikel-artikel dan penelitian-penelitian untuk dibaca. Pendekatan seperti ini boleh jadi bermanfaat, akan tetapi kurang sistematis dalam rangka mencari sumber-sumber kepustakaan.

  Gunkikn Perpuatkikkn-perpuatkikkn Aikdemii

  Pendekatan yang paling aman untuk memulai mencari bahan kepustakaan adalah pada perpustakaan akademik. Dengan mendatangi

  

stacks (rak-rak perpustakaan), melakukan review terhadap microfisch-e,

  dan mendapatkan akses pada data base yang sudah terkomputerisasi, anda akan bisa menghemat waktu karena anda akan menemukan h-olding (sekumpulan) bahan kepustakaan yang komprehensif yang tidak ditemui melalui sumber-sumber lain. Walaupun perpustakaan kota memiliki beberapa bahan kepustkaan yang bermanfaat, sebuah perpustakaan akadmik biasanya menawarkan koleksi bahan yang paling besar, terutama sekali kajian-kajian penelitian.

  Sumber-sumber perpustakaan akademik telah banyak mengalami perubahan pada masa-masa terakhir ini sejalan dengan kemajuan jurnal- jurnal onkline yang mudah diakses melalui komputer dan dengan data base yang terkomputerisasi, seperti ERIC (Ferguson & Bunge, 1997). Perpustakaan-perpustkaan akademik biasanya memiliki katalog onkline untuk semua h-olding (koleksi)nya sehingga anda bisa melakukan pencaharian (search) bahan-bahan perpustakaan secara mudah. Disamping itu, dari lokasi di manapun, anda bisa melakukan pencaharian koleksi perpustakaan onkline dari banyak sekali perpustakaan- perpustakaan akademik yang besar-besar (seperti University of Michigan atau University of California-Bekeley) untuk melihat buku-buku apa saja yang tersedia tentang topik yang anda cari. Perpustakaan lain yang bermanfaat untuk anda gunakan untuk pencaharian dimaksud adalah Library of Congresss, yang berisikan buku-buku yang sangat banyak dipubikasikan .

  Ketika menggunakan perpustakaan akademik, dua jenis tantangan akan dihadapi oleh para peneliti baru. Pertama, para peneliti perlu mencari lokasi bahan-bahan kepustakaan – pekerjaan yang sering menyulitkan karena besarnya dan kompleksnya h-olding (koleksi) yang dimiliki oleh perpustkaan tersebut, seperti jurnal, atau periodikal (yang terkini atau yang sudah dijilid), dokumen-dokumen pemerintah, koleksi

  

microfich-e, dan ideks. Untuk membantu mencari lokasi bahan-bahan

  kepustakaan tersebut, anda bisa memanfaatkan layanan-layanan referensi yang diberikan para pustakawan atau mencari melalui h-olding perpustakaan dengan komputer. Tantangan kedua adalah mengatasi frustrasi yang mungkin timbul ketika pengguna-pengguna lain telah meminjam bahan-bahan yang anda butuhkan, sehingga bahan-bahan tersebt tidak tersedia lagi bagi anda. Apabila ini terjadi, para peneliti bisa menggunakan layanan interlibrary loan (peminjaman antar perpustakaan) sebagai upaya untuk menfdapatkan bahan kepustakaan, walaupun prosesnya memakan waktu dan memerlukan kesabaran.

  Gunakan Sumber Primer dan Sumber Sekunder

  Kajian (tinjauan) kepustkaan sering berisikan bahan-bahan dari sumber primer dan sumber sekunder. Bahan kepustakaan bersumber primer terdiri dari bahan-bahan kepustakaan yang dilaporkan oleh individu atau individu-indivdu yang secara langsung melakukan penelitian atau orang yang melahirkan sesuatu gagasan. Artikel-artikel penelitian yang dipublikasikan oleh jurnal-jurnal pendidikan merupakan salah satu contoh jenis ini. Bahan kepustakaan bersumber sekunder, sebaliknya, adalah bahan kepustakaan yang meringkaskan (menyarikan) sumber- sumber primer. Bahan ini tidaklah mewakili peneliti asli atau pencetus gagasan. Contoh dari sumber-sumber sekunder ini adalah h-andbook (buku pegangan), enskilopedia, jurnal-jurnal tertentu yang membuat sari (keringkasan) penelitian, seperti Review of Educational Research-. Biasanya, anda akan mencari lokasi dari sumber primer dan sumber sekunder ini, akan tetapi yang paling baik adalah melaporkan terutama sumber-sumber primer. Sumber-sumber primer menampilkan bahan- bahan kepustakaan kondisi orisinil dan menyajikan pandangan dari pengarang asli. Sumber-sumber primer juga memberikan rincian tentang penelitian secara lebih lebih baik dibandingkan dari rician yang diberikan oleh sumber sekunder. Sumber sekunder bermanfaat ketika anda memulai melakukan tinjauan, menelusuri dan menentukan besarnya lingkup topik.

  Contoh, anda boleh jadi mencari kajian-kajian yang bersfat metak

  

anaysis tentang topik pilihan anda sebagai salah satu tipe sumber bahan

  sekunder. Ini populer dalam penelitian kuantitatif. Meta-analysis adalah sejenis laporan penelitian di mana si pengarang memadukan temuan- temuan banyak penelitian (sumber primer) dengan jalan mengevaluasi hasil-hasil penelitian satu per satu dan melahirkan satu kesatuan indeks numerik dari bermacam magnitude hasil-hasil penelitian. Tujuan dari pada ini semuanyan adalah untuk mengambil sari dari hasil-hasil penelitian yang banyak itu.

  Proses melakukan kajian metak analysis mengikuti langkah yang sistematis. Si peneliti menempatkan penelitian-penelitian yang banyak itu dalam satu buah topik dan mencatat hasil-hasil untuk semua penelitian tersebut. Kemudian si peneliti menghitung hasil keseluruhan dari semua penelitian dan melporkan informasi ini. Dengan menggunakan proses ini, peneliti mensintesiskan bahan kepustaaan , dan dengan demikian memberikan sumber sekunder bagi laporan-laporan penelitian bersumber primer.

  Sebagai sebuah ilustrasi dari kajian metakanalysis dan dari perbedaan antara sumber informasi primer dan sumber informasi sekunder diperlihatkan pada Diagram 4.1. Pada bahagian atas kita lihat halaman pertama dari laporan penelitian bersumber primer, sebuah penelitian oleh Smetana dan Asquith (1994). Mereka mengkaji tipe-tipe otoritas orang tua dan rating (penilaian) tentang konfik remaja-orang tua diantara 68 orang anak kelas enam, delapan dan sepuluh dengan orang tua mereka.

  Pada bahagian bawah dari Diagram 14.1 itu kita melihat penelitian asli oleh Smetana dan Asquith (1994) dimasukkan sebagai salah satu dari 27 penelitian yang dilaporkan dalam sumber sekunder,sebuah metak

  

analysis yang diterbitkan oleh Laursen, Coy, dan Collin (1998). Ke 27

  penelitian yang diperlihatkan di dalam tabel memadukan penelitian yang mengkaji perubuhan konfik antara orang tua – anak selama anak berusia remaja awal, tengah dan akhir. Secara keseluruhan, para pengarang menyimpulkan dari meta analysis bahwa sedikit sekali dukungan yang ada terhadap pandangan yang dipegang bahwa konfik orang tua-anak meningkat dan kemudian menurun setelah usia remaja. Karena laporan penelitian bersumber primer oleh Smetana dan Asquith (1994) memperlihatkan kecilnya perubahan poisitif dalam konfik orang tua-anak selama masa remaja awal dan menengah, menghandalkan hasil penelitian ini saja akan memberikan kesimpulan yang salah.

  Secara historis, pemilahan antara sumber primer dan sumber sekunder menjadi klasifikasi yang bermanfaat bagi bahan kepustakaan dalam bidang hukum dan sejarah (Barzum & Graf, 1985) dan dalam menggabungkan hasil-hasil dari sejumlah penelitian dalam bentuk meta- analyisis. Dewasa ini, bahan kepustakaan yang terdapat di dalam perpustakaan akademik merupakan bahan kepustakaan yang menggunakan klassifikasi yang lebih luas tentang berbagai jenis bahan kepustkaan.

  Ckri Berbkgki Tipe Bkhkn Kepuatkikkn

  Diagram 4.2 memberikan sistem klassifikasi yang bermanfaat untuk bahan kepustakaan yang bisa anda pertimbangkan. Dimodifikasi dari klassifikasi yang pada awalnya dikembangkan oleh Libutti dan Blandy (1995), diagram ini menjadi petunjuk ataupun kerangka untuk memulai pencaharian bahan kepustakaan.

  Dengan menggunakan kerangka ini, anda bisa memulai pecaharaian anda pada bahagian bawah segitiga dengan jalan membaca keringkasan-keringkasan penelitian yang mensintesiskan berbagai penelitian tentang sebuah topik (informasi sumber sekunder). Dari keringkasan-keringkasan umum ini, anda bisa melanjutkan pekerjaan anda mencari artikel-artikel jurnal (sumber primer) dan terus pada bahan keputakaan “tahap awal” yang terdapat pada bahagian atas. Bagi para peneliti pemula, memulai dengan keringkasan-keringkasan ini merupakan gagasan yang bagus karena keringkasan-keringkasan tersebut memberikan gambaran awal tentang topik-topik pada pembicaraan tingkat awal. Keringkasan-keringkasan ini juga memiliki “usia” yang lebih panjang dari gagasan tahap awal, dan ia telah berkali-kali diberikan tinjauan demi kualitasnya.

  

Keringkasan: Keringkasan memberikan pemandangan awal tentang bahan

  kepustakaan (literatur) dan penelitian berkaitan dengan isu-isu yang tepat waktu tentang pendidikan. Daftar keringkasan yang tersedia diperihatkan pada Table 4.2. Sumber-sumber ini mencakup ensiklopedia, kamus, dan

  

glossarium (daftar istilah), h-andbook (buku panduan), indeks-indeks

  statistik, tinjuan, dan sintesis. Keringkasan-keringkasan ini memperkenalkan kepada para peneliti muda bidang permasalahan, dan membantu mereka menempatkan referensi-referensi dan mengidentifikasi isu-isu terkini. Pakar-pakar terkemuka dalam bidang pendidikan menuliskan keringkasan-keringkasan ini.

  

Encikolopedia: Ensiklopedia Sebuah wadah yang tepat untuk memulai

  apabila anda telah mengetahui serba sedikit tentang topik adalah

  

ensiklopedia, seperti Encyclopedia for Educational Research- (Alkin,

  1992). Disponsori oleh AERA, ensiklopedia ini memberikan informasi tentang penelitian dalam 16 buah topik umum, termasuk kurikulum pendidikan dasar dan pendidikan menengah, pendidikan untuk anak-anak berkelainan, dan struktur organisasi dan penyelenggaraan pendidikan. Lampiran berjudul “Doing Library Research in Educatiom” (Melakukan penelitian kepustakaan dalam bidang pendidikan) merupakan upaya yang paling bermanfaat (Alkin, 1992, halaman 1543).

  

Kamus dan Glossaries (Daftar) Istilah-. Alat lain yang tak kurang

  manfaatnya dalam tinjauan kepustakaan dan proses penelitian secara menyeluruh adalah kamus dan glossaries (daftar istilah). Kamus berisikan paling banyak istilah-istilah kependidikan terkini. Contoh, Dictionary of

  

Statistics and Mth-odology : A Nontech-nical Guide for th-e Social Sciences,

  edisi kedua (Vogt, 1999), mendefenisikan istilah-istilah statsistik dan metodologi dalam ilmu-ilmu sosial dan tingkah laku; istilah-istilah tersebut seringkali menimbulkan masalah bagi para peneliti muda. Qualitative

  

Inquiry : Dictionary of Terms, edisi kedua (Schandt, 2001), adalah sebuah

  buku referensi tentang istilah-istilah kualitatif yang berisikan bermacam ragam dan saling bertentangan titik pandang tentang definisi. Postk

  

Modern and th-e Social Sciences (Rosenau, 1992) memberikan a glossary

  (daftar) dari istilah-istilah post podernisme yang terkait dengan kajian- kajian tentang isu-isu ketidaksaamaan (inequality) dan penindasan dalam masyarakat kita.

  

Handbook (Buku Pegangan). Ada bermacam ragam buku pegangan yang

  berbicara tentang topik-topik seperti pengajaran, membaca, kurikulum, studi-studi sosial, administrasi pendidikan, pendidikan multikultural, dan pendidikan guru. Beberapa buku pegangan ada yang tersedia untuk topik- topik berkenaan dengan penelitian pendidikan. Sebuah buku pegangan yang berbicara tentang metoda penelitian inquiri, pemanfaatan pengetahuan, pengukuran, dan statistics adalah Educational Research-,

  

Meth-odology, and Measurement: An Internastional Handbook (Keeves,

  1998). Dua buah buku pegangan terkini juga tersedia tentang topik berkaitan dengan penelitian kualitatif: Th-e Handbook of Qualitative

  

research- in Education (LeCompte, Millroy, & Preissle, 1992) dan the

Handbook of Qualitative Research- (Denzin & Incoln, 2000). Dalam

  penelitian kuantitatif, buku pegangan juga ada, seperti the Handbook of

  

Applied Social Research- Meth-ods (Bickman & Rog, 2000). Untuk penelitian

  yang menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, anda boleh jadi bisa merujuk the Handbook of Mixed Meth-ods in th-e Social and

  Beh-avioral Sciences (Tashakkori & Teddlie, 2003).

Indekskindeks Statistik. Statistical Indexes (indeks-indeks statistik)

  seperti Digest of Educational Statistics (National Center for Eductaional Statistics (NCES) tahunan, 1997) melaporkan kecenderungan- kecendrungan pendidikan yang bermanfaat dalam rangka penulisan rumusan-rumusan masalah atau tinjauan kepustakaan. Digest yang diterbitkan semenjak 1933 oleh pemerintah Amerika Serikat, menghimpun informasi statistik yang mencakup bidang-bidang yang luas dalam pendidikan Amerika mulai dari taman kanak-kanak terus sampai ke sekolah pasca sarjana. Ia juga melaporkan informasi dari banyak sumber, termasuk survai dan aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh NCES.

  

Tinjauan dan Sintesis. Sumber keringkasan terakhir tentang topik yang

  terdiri dari tinjauan dan sintesis terkini dalam bidang pendidikan, psikologi, dan ilmu-ilmu sosial. Contoh, the Review ofEducational

  

Research- (1931-) adalah sebuah jurnal kuartalan dari AERA yang

  mempublikasikan artikel-artikel panjang yang mensistesiskan penelitian pendidikan tentang berbagai topik.

  

Bukukbuku. Perpustakaan-perpustakaan akademik memiliki koleksi yang

  sangat ekstensif sekali berkaitan dengan topik-topik pendidikan dalam lingkup yang sangat beragam dan luas. Buku-buku yang paling bermanfaat dalam melakukan tinjauan kepustakaan adalah buku-buku yang membuat keringkasan hasil-hasil penelitian atau melaporkan pembicaraan-pembicaraan konseptual tentang topik-topik pendidikan Buku-buku teks yang digunakan untuk perkuliahan kurang bermanfaat karena biasanya buku-buku seperti ini tidak berisikan laporan-laporan penelitian tunggal, akan tetapi berisikan keringkasan dari literatur dan referensi-referensi penting. Th-e Subject Guide to Books in Print (1957 - ) dan th-e Core List of Books and Journals in Education (O’Brien & Fabiano, 1990) merupakan buku pegangan yang juga berguna untuk pencaharian bahan kepustakaan.

  

Jurnal, Indeks, Publiksi, dan Sumber-sumber Elektronik. Artikel-

  artikel jurnal (periodikal) dan makalah-makalah konferensi yang melaporkan penelitian merupakan sumber utama untuk tinjauan kepustakaan. Seperti diperlihatkan pada tabel 4.5, berbagai jurnal mempublikasikan penelitian dalam pendidikan. Bagi mereka yang mencari jurnal-jurnal di mana penelitian dilaporkan, Tabel 4.5 memuat daftar jurnal tersebut berdasarkan pada penekanan pada pendekatan kuantitatif, kualitatif atau dua-duanya. Klasifikasi ini merupakan petunjuk kasar saja karena preferensi jurnal berubah setiap saat dan dengan diangkatnya anggota redaksi dan dewan-dewan redaksi yang baru. Walaupun demikian, klasifikasi seperti ini memancing timbulnya bermacam ragam penerbit-penerbit kecil untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam pendidikan. Untuk mencari lokasi artikel-artikel jurnal , mungkin perlu dipertimbangkan melakukan pencaharian abstrak, indeks terhadap jurnal, atau data base beraneka ragam dalam pendidikan dan ilmu-ilmu sosial.

  

Abatrkct aeriea. Abstract series (seri-seri absrak). Seri-seri abstrak yang

  akan memungkinkan pencaharian secara umum artikel-artikel jurnal sesuai bidang kajiannya, tersedia untuk banyak bidang ilmu. Dalam bidang administrasi pendidikan, misalnya, anda boleh jadi menilai th-e

  

Educational Administration Abstracts (University Council for Educational

  Administration, 1966 -), atau perkembangan anak usia dini, langsung mencarinya pada Ch-ild Development Abstracts and Bibliograph-y (Soceity for Research in Child Development, 1945-). Anda juga bisa menemukan abstrak dengan jalan mengakses katalog perpustakaan secara onkline dan menggunakan kata-kata kunci seperti abstrak, dan bidang kajian atau topik untuk menentukan apakah jurnal tersebut berisikan seri-seri abstrak tertentu. Tempat lain untuk pencaharian untuk penerbitan-penerbitan jurnal adalah indeks seperti Education Indeks (Wilson, 1929/32 -), dan indeks yang memang didedikasikan secara khusus pada periodikal dan diususn atas dasar bidang kajian.

  

Dktk Bkae. Tempat yang mungkin paling cocok untuk menemukan

  artikel-artikel jurnal adalah pada data base yang yang mengindeks artikel- artikel jurnal baik dalam bentuk bahan cetak maupun dalam bentuk CD- ROM. Mesin pencahari google sering juga mengarahkan kita pada artikel- artikel dan diskusi-diskusi terkini tentang topik-topik dalam bidang pendidikan. Suatu pendekatan yang lebih cermat dan baik adalah menelisik satu dari banyak sekali data base bahan kepustakaan. Dengan jalan mengkaji datakbase yang ada ini, anda bisa dengan mudah mengakses beratur-ratus artikel jurnal tentang topik-topik pendidikan. Data base yang terkomputerisasi ini juga memfasilitasi pencaharian bahan kepustakaan berupa makalah-makalah konferensi dan bermacam ragam publikasi, seperti makalah-makalah dari asosiasi-asosiasi profesnal atau agen-agen (lembaga-lembaga) pendidikan. Anda bisa memulai

  

computerized search- (pencaharian secara terkompuerisasi) dari data base terkait dengan data base pendidikan, diikuti oleh sumber-sumber informasi psikologi dan sosiologi. Enam jenis data base penting menawarkan retrieval yang mudah terhadap artikel-artikel jurnal dan dokumen-dokumen lain terkait dengan pendidikan.

  yang didirikan pada tahun 1966 oleh th-e US Department of

  Education and th-e National Library of Education (NLE). Karena dana

  publik yang mendudkung pendirian ERC ini, anda bisa melakukan pencaharian data base ERIC bebas biaya. Anda bisa melakukannya secara ekstentif dengan tiga caea berikut:

   Melalui internet;  Dengan menggunakan CD-ROM yang terdapat di perpustakaan-perpustakaan akademik, biasanya sudah

  diinstalled (dipasang) pada beberapa komputer di

  perpusakaan untuk dimanfaatkan;  Dalam bentu cetak, tersedia pada rak-rak buku di perpustakaan-perpustaakan akadmik;

  Dokumen-dokumen pendidikan yang dmasukkan ke dalam database ERIC diseleksi terutama oleh para reviewer (penyelia) pada 16

  clearingh-ouses untuk masing-masing sub-content (materi) yang

  berbeda (seperti pendidikan orang dewasa, karir, dan pendidikan kejuruan; penilaian dan evaluasi). Indvidu-individu dari

  clearingh-ouses ini mengkaji bahan kependidikan ini, menulis

  abstraknya, dan memberikan nama atau deskriptor yang bersumber dari perbendaharaan kata-kata ERIC sendiri untuk mengidentifikasi masing-masing sumber iformasi dimaksud. Bahan kepustakaan yang masuk ke dalam ERIC tidaklah direview (diberikan peninjauan) oleh teman sejawat, akan tetapi oleh para reviewers (penyelia) dari clearinghouses itu sendiri yang menyeleksinya untuk kemudian dimasukkan ke dalam data base.

  Database ERIC terdiri dari dua bahagian: jurnal, berlokasi di Current Index to Journals in Education (CIJE; ERIC, 1966-)., dan dokumen- dokumen, yang ditemukan pada Resources in Education (RIE; ERIC, 1966-). CIJE adalah indeks informasi bulanan dan kumulatif yang ditempatkan pada hampir 980 jurnal utama dalam bidang pendidikan atau terkait dengan bidang pendidikan. Indeks tersebut memberikan subject index, indeks pengarang, dan abstrak dari kajian-kajian tertentu. RIE adalah indeks bulanan dan kumulatif dari temuan-temuan penelitianterkini, proyek dan laporan-laporan tekhnis, pidato-pidato, manuskript yang tidak dipublikasikan, dan buku-buku. RIE mengindeks informasi tentang pendidikan ini atas dasar subjek, pengarang pribadi, kelembagaan, jenis publikasi. Contoh dari ringkasan (resume) artikel jurnal ERIC (CIJE) dan sampel dari resume dokumen ERIC (RIE) diperlihatkan pada Diagram 4.3 dan 4.4. Anda bisa melihat kedua resmue ini pada Website ERIC. Bacalah notasi pada garis pinggir yang menjelaskan informasi tentang dokumen tersebut. Keringkasannya berisikan

  accession number (nomer untuk mengakses) (EJ untuk jurnal dan ED untuk dokumen). Ia juga memperlihatkan pengarang, judul,

  deskriptor utama dan minor yang diberikan pada artikel tersebut, dan anotasi singkat yang mendeskripsikan artikel dimaksud.

  (SilverPlatter Information, Inc., 1986) dan PsycINFO , adalah sumber penting untuk mencari artikel-artikel penelitian tentang topik-topik umum berkaitan dengan psikologi. Pada bulan ktober 2000, PsycLit dan PsycINFO berkonsolidasi mejadi satu

  database dalam rangka memberikan sumber yang komprehensif

  tentang bahan -bahan kepustakaan tentang psikologi mulai dari 1887 sampai dewasa ini. Database ini tersedia di perpustakaan- perpustakaan atau melalui versi-versi onkline yang dibeli-sewa oleh perpustakaan-perpustakaan dan jaringan-jaringan komputer kampus. Database ini mengindeks lebih dari 850 jurnal dalam 16 kategori. Ia memberikan kutipan-kutipan bibliografis, abstrak untuk artikel- artikel jurnal psikologi, disertasi, laporan-laporan tekhnis, buku- buku, bab-bab dari buku yang dipublikasikan secara internasional. Versi cetaknya memiliki indeks kumulatif tiga tahunan. Contoh rekaman jurnal dari PsycINFO menacantumkan kunci identifikasi berbentuk ungkapan, pengarang, judul, sumber, dan abstrak singkat dari artikel.

  3. Th-e Sociological Abstracts (Sociological abstract, Inc., 1953-)

  tersedia dalam versi cetak, versi CD-ROM (Sociofile, SilverPlatter Information, Inc., 1974/86, dan pada versi Website yang dibeli sewa oleh perpustakaan tersedia pula untuk jaringan komputer yang tersambung ke perpustakaan. Tersedia dari Cambridge Scientific Abstracts, database ini memberikan akses pada bahan kepustakaan secara internasional dalam disiplin ilmu sosiologi atau disiplin ilmu lain yang terkait dengan sosiologi. Database ini berisikan abstrak dari jurnal-jurnal artikel terpilih lebih dari 2.500 jurnal, abstrak dari makalah-makalah konferensi yang disajikan pada pertemuan- pertemuan asosiasi sosiologi, disertasi, dan buku-buku serta tinjauan buku dari tahun 1963 sampai dewasa ini.

  4. Th-e Social Science Citation Index (SSCI); Institute for Scientific Information (ISI), 1969-) dan versi CD-ROM, Institute for Scientific Information (ISI, 1989-), memberikan database dari referensi-

  referensi yang dikutip terhadap artikel-artikel jurnal. Indeks kutipan itu memungkinkan anda mencari referensi terhadap sebuah karya untuk menemukan artikel jurnal yang mengutip karya tersebut. SSCI itu mencakup 5.700 buah jurnal mewakili masing-masing ilmu dalam ilmu-ilmu sosial.

  informasi mendunia yang memberikan layanan berlangganan elektronik dan cetak, database penelitian pengembangan dan produksi database penelitian, dan akses online terhadap lebih dari 150 databse dan ribuan ekjournals. Perpustakaan-perpustakaan akademik membeli layanan-layanan EBSCO atau individu-individu bisa membeli artikel-artikel melalui paykperkview feature (membayar setiap kali membaca). Dengan menggunakan EBSCO peneliti pendidikan bisa melihat daftar isi jurnal, abstrak terhadap artikel, dan bersambung secara langsung kepada teks secara penuh untuk lebih 1.800 judul. Para peneliti juga bisa menerima email dari daftar isi jurnal-jurnal favorite mereka secepatnya jurnal tersebut diterbitkan.

  6. Disertation Abstracts (University Microfilms Internasional (UMI),

  1938-1965/1966) dan versi CD-ROM dari Disertation Abstracts

  Ondisc (Computer File; UMI, 1987-), memberikan petunjuk untuk

  penulisan disertasi doktor yang dimasukkan oleh lebih 500 lembaga yang berpartisipasi di seantero dunia. ia dipublikasikan dalam 3 seksi, Seksi A, The Humanities and Social Science, Seksi B, The Sciences and Engineering, dan Seksi C, Worldwide. Memperhatikan ketiga seksi ini seorang peneliti akan menemukan abstrak (keringkasan sepanjang 350 kata dari disertasi). Sebuah indeks yang komfrehensif akan mempermudah akses terhadap judul, pengarang, dan bidang kajian.

  

Bahan Kepustakaan Tahap Awal. Kategori utama terakhir dari bahan

  kepustakaan untuk ditinjau (lihat diagram 4: terdiri dari bahan-bahan pada tahap awal pengembangan yang para penyelia (seperti para redaksi jurnal atau penerbit buku) barangkali telah menyeleksi bahan-bahan tersebut dari sisi kualitasnya. Bahan kepustakaan tahap awal seperti ini terdiri dari newsletters, kajian-kajian yang dimasukan ke dalam website, newsletters dari asosiasi profesional, dan draf kajian yang tersedia dari para pengarang. Contoh, jurnal elektronik dan kajian penelitian yang dimasukkan ke website dan tersedia di internet mencerminkan bertumbuh kembangnya informasi ke penelitian. Bahan-bahan ini perlu dievaluasi secara cermat. Setiap orang bisa memasukkan apa saja ke internet, dan kadang-kadang susah untuk dibedakan informasi tentang item-item yang terkait (pengarang, bagaimana dia sampai ke internet). Juga, bahan tersebut boleh jadi tidak orisinil (contoh, kutipan di luar konteks atau sudah dimodifikasi), dan ia cenderung bebas dari seleksi atau proses tinjauan. Beberapa kelebihan dan kekurangannya menggunakan bahan- bahan dan internet ini tercantum dalam diagram 4.4.

  Tanpa diragukan lagi, mudahnya mengakses dan mengambil bahan-bahan ini membuatnya jadi menarik. Walaupun demikian, karena penyelia boleh jadi tidak mengevalusi kualitas informasi ini anda perlu hati-hati tentang apakah itu merupakan hasil penelitian yang sistematis, cermat dan padat untuk bisa digunakan dalam sebuah tinjauan kepustakaan. Cara untuk menentukan kredibilitas dari bahan antara lain tercakup sebagai berikut :

  Lihat apakah bahan tersebut merupakan hasil studi yang dilaporkan pada jurnal online dengan tim penyelia teman sejawat untuk menguji kualitas publikasinya.

  Tentukan apakah mengenal para pengarangnya karena mereka telah mereka mempublikasikan bahan-bahan mereka di dalam jurnal dan buku-buku yang berkualitas.

  Lihat apakah website memiliki standar penerimaan kajian-kajian penelitian dan melaporkannya. Tanyakan kepada dosen anda di program pasca sarjana jika ia merasa bahwa artikel tersebut memiliki kualitas untuk dicantumkan di dalam kajian kepustakaan.

  Evklukai dkn Pilih Bkhkn Kepuatkikkn aeckrk Kritia

  Mari kita kembali pada langkah-langkah utama dalam melakukan tinjauan kepustakaan. Proses ini dimulai dengan mengidentifikasi kata- kata kunci dan mencari sumber-sumber kepustakaan tersebut. Sekali anda mendapatkan bahan kepustakaan tertentu, anda perlu menentukan apakah bahan kepustakaan itu merupakan sumber yang bagus untuk digunakan dan apakah relevan dengan penelitian anda.

  

Apkikh bkhkn iepuatkikkn itu merupkikn aumber ykng bkii dkn

kiurkt?

  Kadang-kadang mengagetkan para peneliti muda yang walaupun penelitiannya sudah dipublikasikan, penelitiannya tidak bermanfaat untuk dimasukkan dalam sebuah tinjauan kepustakaan. Beberapa petunjuk agaknya penting diingat untuk melakukan penseleksian secara cermat terhadap bahan-bahan kepustakaan. Ingat, seperti diungkapkan pada Diagram 4.2, ada beberapa tipe bahan kepustakaan yang berbeda.

   Sebanyak mungkin cari artikel-artikel yang dipublikasikan pada jurnal-jurnal tingkat nasional. Biasanya, beberapa orang editor (redaktur) dalam bentuk panel (dua atau tiga orang anggota dewan redaksi ditambah dengan seorang redaktur utama) melakukan tinjauan dan mengevaluasi secara kritis sebuah manuskrip sebelum ia diterima untuk diterbitkan. Jika jurnal tersebut memiliki anggota dewan redaksi yang direkrut dari seluruh antero negeri, jurnal tersebut tentu dianggap memiliki kualitas yang tinggi karena ia diacu sebagai jurnal nasional.

   Gunakan sistem pioritas dalam mencari bahan kepustakaan.

  Mulai dengan artikel-artikel di jurnal-jurnal yang dijadikan acuan nasional kemudian lanjutkan dengan artikel-artikel di jurnal- jurnal yang tidak merupakan acual nasional; kemudian buku- buku; kemudian makalah-makalah konferensi, disertasi, dan tesis; dan akhirnya artikel-artikel yang tidak direview dan dievaluasi seperti yang ditayangkan di web site. Urutan ini memperlihatkan rentangan evaluasi atau review bahan-bahan kepustakaan mulai dari yang dievaluasi atau direview secara eksternal dan berkualitas tinggi sampai pada evaluasi atau

  review-nya yang terbatas dan tanpa evaluasi atau review sama

  sekali. Apabila anda menggunakan artikel-artikel utuh dari web

  site, tinjau atau evaluasilah kualitas bahan tersebut. Gunakan

  artikel-artikel yang dilaporkan pada jurnal-jurnal onkline tingkat nasional yang telah melalui review oleh dewan redaksi. Informasi tentang jurnal dan proses evaluasi/review-nya bisa didapatkan

  onkline. Bahan-bahan yang diperoleh melalui web site tidak

  tingkat nasional, dan bukan merupakan jurnal yang dijadikan acuan, perlu secara cermat ditapis untuk menentukan kualifikasi si penulis, kualitas tulisan, dan ruang lingkup dan mantapnya pengumpulan dan analisis data. 

  Carilah “kajian-kajian penelitian” untuk dimasukkan didalam tinjauan kepustakaan anda. Penelitian yang baik mengikuti defenisi penelitian yang telah kita pelajari pada bahagian terdahulu, di mana penelitian itu terdiri dari pengajuan pertanyaan, pengumpulan data, dan perumusan temuan-temuan atau kesimpulan penelitian yang bersumber dari data. Disamping itu, pernyataan-pernyataan yang dibuat si peneliti terkait dengan hasil penelitiannya perlu dijustifikasi dan didukung atas dasar data-data yang dikumpulkan. 

  Masukkan tidak hanya kajian-kajian penelitian kuantatif tapi juga kualitatif dalam tinjauan kepustakaan anda, tak peduli pendekatan apa yang anda gunakan dalam penelitian anda.

  Apkikh bkhkn iepuatkikkn itu relevkn?

  Apakah bahan kepustakaan itu merupakan sumber yang berkualitas tinggi dan bermanfaat untuk dimasukkan dalam tinjauan kepustakaan merupakan salah satu pertimbangan. Pertanyaan lain yang perlu dipertimbangkan adalah apakah bahan kepustakaan itu relevan untuk digunakan: Anda mungkin telah membaca bahan kepustakaan yang telah anda seleksi, dengan memperhatikan judul dari artikel, isi yang terlihat dari abstrak yang ditemui pada bahagian awal laporan penelitian (jika ada), dan judul-judul utama dalam laporan penelitian. Bacaan yang telah anda lakukan ini akan membantu anda menentukan apakah informasi yang anda peroleh relevan untuk digunakan dalam tinjauan kepustakaan untuk penelitian anda. Relevansi memiliki beberapa dimensi, dan perhatikan kriteria berikut dalam memilih bahan kepustakaan untuk direview.

   Relevansi dari sisi topik: Apakah bahan kepustakaan itu memfokuskan pada topik yang sama dengan topik penelitian anda?

   Relevansi dari sisi individu dan situs. Apakah bahan kepustakaan itu meneliti individu dan situs yang sama dengan individu dan situs yang akan anda teliti?

   Relevansi dari sisi masalah- dan pertanyaan. Apakah bahan kepustakaan itu mengkaji masalah penelitian yang sama dengan masalah yang akan anda teliti? Apakah bahan kepustakaan itu mengkaji pertanyaan yang sama dengan yang akan anda teliti?

   Relevansi dari sisi asessibilitas (keterjangkauan). Apakah bahan kepustakaan tersedia di perpustakaan anda atau apakah anda bisa mengunduhnya dari Web site? Bisakah bahan tersebut anda peroleh dari perpustakaan atau Web site?

  Apabila jawaban anda terhadap pertanyaan-pertanyaan itu “ya”, maka bahan kepustakaan itu relevan terhadap tinjauan kepustakaan yang akan anda lakukan.

  Suaunlkh bkhkn iepuatkikknnyk

  Sekali anda telah menemukan bahan kepustakaan, menilai kualitasnya, dan mengecek relevansinya, langkah selanjutnya adalah menyusunnya untuk keperluan melakukan tinjauan (review). Proses ini mencakup memfotokopi dan membuat file-nya. Pada saat ini, anda mungkin harus membacanya secara cepat, membuat catatan tentangnya, dan menentukan apakah atau bagaimanakah kesesuaiannya dengan keseluruhan bahan kepustakaan yang anda butuhkan. Membuat gambaran visual tentang bahan kepustakaan ini – peta kepustakaan— akan membantu menyusunnya, memposisikan penelitain anda di dalam bahan kepustakaan yang ada, dan memberikan kerangka untuk menyajikan penelitian anda kepada audience tentang topik yang anda teliti.

  Memfotoiopi, mengunduh, dkn membukt fle

  Setelah menemukan buku-buku, artikel-artikel jurnal, dan bermacam ragam dokumen (seperti dukumen-dokumen pendidikan di ERIC yang tersedia dalam bentuk microfich-e) di perpustakaan, anda harus mendapatkan salinannya atau mengunduhnya (dalam bentuk file html atau pdf) dan kemudian membangun semacam sistem guna bisa meretrieve (memanggil)-nya secara cepat. Undang-undang hak cipta mengizinkan anda untuk membuat foto kopinya untuk satu buah artikel utuh tanpa minta permisi dari si pengarang. Menempatkan artikel-artikel tersebut di file folder secara alfabetis menurut nama pengarang merupakan cara yang paling baik untuk menyusun bahan-bahan tersebut. Alternatif lain adalah anda bisa menyusun bahan kepustakaan itu atas dasar sumber, topik, atau kata-kata kunci. Walaupun demikian, penggunaan indek nama pengarang merupakan metoda yang paling nyaman karena topik dan kata-kata kunci yang anda gunakan dalam tinjauan kepustakaan anda nanti bisa berpindah-pindah sewaktu anda mengerjakan draft tinjauan tersebut.

  Membukt Cktktkn dkn Abatrki Penelitikn

Dokumen yang terkait

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

SOAL ULANGAN HARIAN IPS KELAS 2 BAB KEHIDUPAN BERTETANGGA SEMESTER 2

12 263 2

TINJAUAN HISTORIS GERAKAN SERIKAT BURUH DI SEMARANG PADA MASA KOLONIAL BELANDA TAHUN 1917-1923

0 26 47

BAB IV HASIL PENELITIAN - Pengaruh Dosis Ragi Terhadap Kualitas Fisik Tempe Berbahan Dasar Biji Cempedak (Arthocarpus champeden) Melalui Uji Organoleptik - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 2 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Uji Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan Berdasarkan Metode Nilai MPN Coliform di Lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelurahan Pahandut Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 2 12

The effect of personal vocabulary notes on vocabulary knowledge at the seventh grade students of SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 20

BAB IV HASIL PENELITIAN - Penerapan model pembelajaran inquiry training untuk meningkatkan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan gerak lurus - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 23

CHAPTER I INTRODUCTION - The effectiveness of anagram on students’ vocabulary size at the eight grade of MTs islamiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Sebelumnya - Perbedaan penerapan metode iqro’ di TKQ/TPQ Al-Hakam dan TKQ/TPQ Nurul Hikmah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 26