EFEK ANTIPROLIFERASI EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) TERHADAP SEL KANKER LESTARI HeLa dan THP-1 Antiproliferation effect of Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) fruit to HeLa and THP-1 cancer cell line

  

EFEK ANTIPROLIFERASI EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria

macrocarpa (Scheff) Boerl.) TERHADAP SEL KANKER LESTARI HeLa dan THP-1

Antiproliferation effect of Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.)

fruit to HeLa and THP-1 cancer cell line

  

Pertamawati, Nuralih

  Pusat Teknologi Farmasi dan Medika - (BPPT) BPPT, gedung II lantai 15 - Jl. MH.Tamrin no.8 Jakarta 10340

  Laptiab – Kawasan PUSPIPTEK – Serpong – Banten e-mail: pertamawatikartakusumah@yahoo.com

  

ABSTRAK

Secara empiris buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl) digunakan untuk mengatasi

berbagai masalah kesehatan, termasuk untuk pengobatan kanker. Untuk membuktikan dugaan ini, telah

dilakukan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui efek antiproloferasi buah mahkota dewa terhadap sel

kanker lestari HeLa dan sel kanker lestari THP-1. Percobaan dilakukan dengan menggunakan ekstrak etanol

buah mahkota dewa dengan berbagai konsentrasi, yaitu 5, 10, 25, 50 dan 100 ppm. Pengamatan pertumbuhan

terhadap sel HeLa dan sel THP-1 dilakukan selama masa inkubasi 24, 72 dan 120 jam. Hasil percobaan

memperlihatkan bahwa buah mahkota dewa mngandung berbagai golongan senyawa kimia seperti alkaloid,

(Inhibitory Consentration) dari ekstrak flavonoid, saponin, fenol, stroid/triterpenoid dan tanin. Nilai IC 50

etanol buah mahkota dewa setelah masa inkubasi selama 72 jam terhadap sel HeLa dan sel THP-1 adalah

yang terbaik, yaitu 6,25 ppm untuk sel HeLa dan 5,36 ppm untuk sel THP-1. Disimpulkan nilai penghambatan

tersebut berhubungan dengan senyawa aktif yang terkandung dalam buah mahkota dewa.

  Kata kunci: efek antiproliferasi, mahkota dewa, sel HeLa, sel THP-1.

  

ABSTRACT

Mahkota dewa fruit (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) is used emphirically to address a variety of health

problems, including cancer treatment. The study was conducted to determine the antiproliferation effects

of mahkota dewa fruit extract against HeLa and THP-1 cancer cells. The experiments were performed using

the ethanol extract of mahkota dewa fruit with different concentrations, namely 5, 10, 25, 50 and 100 ppm.

  

Observations on the growth of HeLa cells and THP-1 cells do during the incubation period of 24, 72 and 120 hours.

  Volume 5 No 1 Agustus 2012

  1 Volume 5 No 1 Agustus 2012 Pertamawati, Nuralih The experiment results showed that the fruit mahkota dewa contain various classes of chemical compounds such as alkaloids, flavonoids, saponins, phenols, stroid/triterpenoids and tannins. IC50 value (Inhibitory consentration) of the ethanol extract of the mahkota dewa fruit after incubation for 72 hours against HeLa cells and THP-1 cells are the best, which is 6.25 ppm for HeLa and 5.36 ppm for THP-1. Inferred value is related to the inhibition of the active compounds contained in fruit of mahkota dewa.

  Key words: antiproliferation effect, mahkota dewa, HeLa cells, THP-1 cells.

  PENDAHULUAN

  Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl), termasuk dalam familia Thymela- ceae yang kulit buahnya diketahui mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, fenol, tannin dan lainnya. Diantara senyawa-senyawa tersebut, fla- vonoid mempunyai bermacam-macam efek, sep- erti efek antitumor, anti HIV, immunostimulan, antioksidan, analgesik, antiradang (anti infla- masi), antivirus, antibakteri, antifungal, antidi- are, antihepatotoksik, antihiperglikermik, dan sebagai vasodilator. Dikatakan pula bahwa se- nyawa saponin merupakan larutan berbuih yang diklasifikasikan oleh struktur aglycon ke dalam triterpenoid dan steroid saponin, dimana kedua senyawa tersebut bersifat sebagai anti inflamasi, analgesik, dan sitotoksik. Kandungan senyawa fenol ataupun polifenol merupakan kelompok yang sangat luas dari metabolit sekunder tana- man seperti komponen fenolik sederhana, tanin, kuinon, antosianin, dan lain-lain, di mana mas- ing-masing senyawa mempunyai efek yang ber- guna terhadap pengobatan penyakit kanker, sep- erti tanin yang mempunyai efek antikanker dan antivirus (HIV), sedangkan senyawa antosianin mempunyai efek yang sangat menunjang untuk penyembuhan kanker seperti efek antieudema (Gotama et al., 1999; de Padua et al., 1999; Wil- laman, 1995).

  Sel kanker lestari (cell line) HeLa merupakan epithelial-like cells yang tumbuh secara monolayers, pertama kali diinisiasi pada tahun 1951 dan merupakan sel kanker cervix manusia (human cervic carcinoma) dari wanita kulit hitam berumur 31 tahun.

  Belakangan diagnosis tersebut berganti menjadi adenocarcinoma, aneuploid pertama dan selanjutnya kultur kanker lestari manusia tersebut dikenal sebagai human with IEF of G6PD,

MDH, NP

  (http://www.biotech.ist.unige.it/cldb/ cl11601.html). Sel kanker lestari THP-1 merupakan neoplasma ganas sel darah putih (leukemia). Pertama kali diinisiasi dari bagian periferal darah anak lelaki berumur sekitar 1 tahun dengan kasus AML (Acute Monocytic Leukemia) yang jatuh sakit pada tahun 1978. Sel-sel THP-1 merupakan sel- sel lepas (tidak bergerombol) dalam suspensi, juga dimanfaatkan untuk mempelajari berbagai ilmu lainnya, untuk mendeskripsikan produksi lisosim dan bakal fagositik yang ditandai sebagai

  human with IEF of AST, MDH, NP (http://www.

  biotech.ist.unige.it/cldb/cl4515.html THP- 1 (human, peripheral blood, leukemia acute monocytic).

  Kandungan berbagai senyawa aktif dalam buah mahkota dewa masak fisiologis yang sudah berwarna merah diduga berpengaruh (sitotoksik) terhadap sel HeLa dan sel THP-1, sehingga diharapkan hasil percobaan yang diperoleh berguna untuk menambah perbendaharaan ilmiah tentang tanaman mahkota dewa. Buah

  Volume 5 No 1 Agustus 2012

  Pembuatan ekstrak buah mahkota dewa

  Sel HeLa dan sel THP-1 dalam tabung eppendorf yang disimpan dalam tabung nitrogen cair (cryopreservation), diambil lalu dihangatkan dengan tangan sampai mencair. Selanjutnya medium dalam tabung eppendorf dibuang sehingga sel akan terlihat menempel di dinding tabung, lalu bilas dengan sedikit larutan PBS (1 ml), kocok-kocok sebentar untuk menghilangkan serum lalu larutan PBS dibuang.

  Preparasi sel HeLa dan sel THP-1

  Ekstrak sampel dalam tabung eppendorf yang telah ditentukan konsentrasinya setelah dikeringkan lalu ditambah 960 L medium tumbuh dan 40 L DMSO untuk membantu kelarutan.

  Preparasi ekstrak buah mahkota dewa

  Medium tumbuh DMEM/F12 (1 kemasan berisi 1,2 gram) dilarutkan dalam 1 L aquadest steril dan ditambah 1,2 gram/Liter NaHCO 3 . Ke dalam 100 mL medium pertumbuhan ditambahkan 10% serum FBS, 100 IU/ml antibiotik Penicilin dan 100 mg/ml antibiotik Streptomycin. Selanjutnya medium disterilisasi dan siap digunakan untuk pengujian.

  Uji aktivitas terhadap sel HeLa dan sel THP-1 Preparasi medium pertumbuhan

  Analisis/uji fitokimia dilakukan sesuai dengan metode dan cara menganalisis kandungan golongan senyawa kimia tumbuhan berdasarkan pada metode fitokimia dari Harborne (1996).

  Analisis fitokimia ekstrak buah mahkota dewa

  3%), lalu dihaluskan dan direndam dalam pelarut etanol. Ekstrak cair yang dihasilkan dihilangkan pelarut etanolnya dengan alat pengering berputar (rotavapour) sampai diperoleh ekstrak kental, lalu disimpan dalam alat desikator sampai waktu digunakan (Dirjen POM, Depkes RI., 2000).

  Buah mahkota dewa dikeringkan dalam oven bersuhu 40 O C sampai kering (kadar air +

  Percobaan yang dilakukan terhadap buah mahkota dewa mencakup uji fitokimia, pembuatan ekstrak, penentuan formulasi ekstrak dan uji aktivitas terhadap sel HeLa dan sel THP1.

  3 EFEK ANTIPROLIFERASI EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) TERHADAP

  Cara kerja

  Peralatan peralatan gelas, peralatan ekstraksi dan peralatan uji aktivitas terhadap sel HeLa dan sel THP-1.

  Alat

  Sulpho Oxide), Tripsine, aquadest dan Trypan Blue.

  Streptomycin dan Penicillin, DMSO (Dimethyl

  Modified Eagle Medium), PBS (Phosfat Buffer Saline), FBS (Fethal Bovine Serum), antibiotika

  Buah mahkota dewa masak fisiologis (berwarna merah menyala, cell line HeLa dan THP-1, Nitrogen cair, DMEM/F12 (Dulbelcoo’s

  METODE PENELITIAN Bahan

  mahkota dewa yang telah digunakan secara empiris dapat terbukti benar-benar merupakan bahan alam asli yang berkhasiat dan berguna mudah didapat, murah harganya dan terjangkau oleh masyarakat.

  SEL KANKER LESTARI HeLa dan THP-1 Antiproliferation effect of Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.)fruit to HeLa and THP-1 cancer cell line

  Ke dalam tabung eppendorf yang berisi sel HeLa ditambahkan 1 ml larutan Tripsin 2% lalu inkubasikan dalam inkubator CO 2 pada suhu 37C dengan konsentrasi CO 2 5% selama 8 menit sampai sel terlepas dari dinding tabung, bila belum terlepas ketuk-ketuk dinding tabung atau tambahkan larutan Tripsin sedikit lagi dan inkubasikan kembali dalam inkubator. Selanjutnya tambahkan media PBS lalu Volume 5 No 1 Agustus 2012 Pertamawati, Nuralih

  disentrifus dengan kecepatan 1.000 rpm selama 5 menit. Endapannya diambil dan masukkan dalam tabung eppendorf baru dan tambahkan 10 ml medium, dihomogenkan dengan vortex dan siap digunakan untuk uji aktivitas.

  Untuk sel THP-1 setelah larutan PBS dibuang selanjutnya tambahkan media PBS lalu disentrifus dengan kecepatan 1.000 rpm selama 5 menit. Endapannya diambil dan masukkan dalam tabung eppendorf baru dan tambahkan 10 ml medium pertumbuhan, dihomogenkan dengan vortex dan siap digunakan untuk uji aktivitas

  Pengujian aktivitas formula

  Pekerjaan dilakukan dalam Laminar Air

  Flow Cabinet. Sampel dilarutkan dalam medium

  dengan volume tertentu dan ditambahkan 40 L DMSO/ml untuk membantu kelarutan. Kedalam lubang uji disposible plate dimasukan 800 L medium, ditambah 100 L formula ekstrak yang diuji dan 100 L sel HeLa yang telah dihomogenkan.

  Cawan uji diinkubasi selama 24, 72 dan 120 jam dalam inkubator CO 2 . Pengujian aktivitas formula terhadap sel kanker untuk tiap-tiap masa inkubasi dilakukan dengan 3 kali ulangan dan setiap ulangan dilakukan 3 kali pengamatan.

  Pengamatan pertumbuhan

  Setelah hari ke-1 (24 jam), hari ke-3 (72 jam) dan hari ke-5 (120 jam), cawan uji dikeluarkan dari inkubator, dibuang mediumnya lalu dialirkan sedikit larutan Tripsin untuk sel HeLa guna melepaskan sel dari dinding dasar plate dan dihomogenkan, buang larutan Tripsin dan tambahkan 1 ml medium pertumbuhan baru.

  Untuk sel THP-1 setelah dikeluarkan dari inkubator dan dibuang mediumnya, selanjutnya ditambahkan 1 ml medium pertumbuhan baru dan dihomogenkan (disebut sebagai larutan uji). Ke dalam cawan uji yang lebih kecil dipipet

  90 L larutan uji dan ditambah 10 L trypan blue, ke dalam haemocytometer dan dilakukan perhitungan jumlah sel di bawah mikroskop. Sebagai kontrol negatif dilakukan tanpa penambahan ekstrak buah mahkota dewa. Perhitungan nilai IC 50

   (Inhibitory Concentration)

  terhadap sel HeLa & THP-1 Perhitungan IC 50 secara analisis probit, dilakukan apabila telah tercapai jumlah sel yang sama pada konsentrasi ekstrak secara berturutan. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan kesalahan perhitungan jumlah sel yang mati bukan karena konsentrasi senyawa dalam ekstrak tetapi karena jumlah (konsentrasi) ekstrak yang berlebihan (Finney, 1971).

  HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis fitokimia ekstrak buah mahkota dewa

  Hasil uji penapisan fitokimia buah mahkota dewa memperlihatkan bahwa buah (daging buah) mahkota dewa mengandung senyawa kimia dari golongan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, fenol/polifenol dan steroid/ triterpenoid.

  Diketahui bahwa tanaman mahkota dewa memiliki beberapa kandungan senyawa, seperti pada daun mengandung anti histamin, alkaloid, saponin dan polifenol (lignan), pada kulit buah mengandung alkaloid, saponin dan flavonoid, sedangkan pada buah mengandung alkaloid, tanin, flavonoid, fenol, saponin, lignan, minyak atsiri dan sterol. Penelitian yang telah dilakukan oleh Lisdawati (2002) menunjukkan hasil suatu

  Volume 5 No 1 Agustus 2012

  5 EFEK ANTIPROLIFERASI EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) TERHADAP

  SEL KANKER LESTARI HeLa dan THP-1 Antiproliferation effect of Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.)fruit to HeLa and THP-1 cancer cell line

  senyawa kimia dengan rumus molekul C 10 H 20 O 6 dan struktur molekul 5-[4 (4 metoksifenil)- tetrahydrofuro (3.4-c) furan-1-il]-benzene-1, Senyawa ini adalah salah satu senyawa lignan yang telah dikenal sebagai senyawa anti kanker.

  Aktivitas ekstrak terhadap sel HeLa & sel THP-1

  Aktivitas ekstrak etanol buah mahkota dewa terhadap sel HeLa dan sel THP-1 diperlihatkan dengan nilai potensi penghambatnya (Inhibitory Concentration = IC 50 ). Grafik probit jumlah kematian sel HeLa terhadap variasi konsentrasi ekstrak etanol buah mahkota dewa setelah 72 jam dapat dilihat pada Gambar 1 sedangkan grafik yang sama untuk sel THP-1 dapat dilihat pada Gambar 2.

  Gambar 1. Probit kematian sel HeLa variasi log konsentrasi ekstrak etanol buah mahkota dewa.

  Penetapan nilai IC 50 dari ekstrak etanol buah mahkota dewa yang dilakukan dengan menggunakan metode regresi linear terhadap sel HeLa (Gambar 1) memberikan persamaan regresi Y= 42,39x-16,27 dengan nilai korelasi R 2 = 0,822. Dengan mengunakan persamaan garis tersebut diperoleh nilai IC 50 sel HeLa sebesar 6,25 ppm.

  Gambar 2. Probit jumlah kematian sel THP-1 variasi log konsentrasi ekstrak etanol buah mahkota dewa

  Penetapan nilai IC 50 dari ekstrak etanol buah mahkota dewa yang dilakukan dengan menggunakan metode regresi linear terhadap sel THP-1 (Gambar 2) memberikan persamaan regresi Y= 43,35X-18,38 dengan nilai korelasi R 2

  = 0,789. Dengan mengunakan persamaan garis tersebut diperoleh nilai IC 50 sel THP-1 sebesar 5,36 ppm.

  Perhitungan nilai IC 50 yang diperoleh berdasarkan persamaan regresi dengan masing- masing nilai korelasinya menunjukkan adanya korelasi positif antara konsentrasi ekstrak etanol buah mahkota dewa dengan jumlah kematian sel HeLa (R 2 = 0,822) dan dengan jumlah kematian sel THP-1 (R 2 = 0,789), semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol buah mahkota dewa berakibat meningkatnya kemampuan ekstrak menahan pertumbuhan sel kanker lestari HeLa dan THP-1 dengan kategori kuat, mengingat ekstrak tersebut diberikan masih dalam bentuk

  crude ekstrak.

  Besarnya potensi penghambat pertumbuhan (Inhibitory Concentration= IC 50 ) ekstrak buah mahkota dewa dengan konsentrasi Volume 5 No 1 Agustus 2012 Pertamawati, Nuralih

  ekstrak sebesar 6, 12, 24, 48 dan 96 ppm setelah 72 jam masa inkubasi terhadap sel HeLa dan sel THP-1 tertulis dalam Tabel 1.

  Tabel 1. Nilai IC 50 untuk sel kanker lestari sel HeLa dan THP-1 Jenis sel Nilai IC 50 (ppm) HeL a 6,25

  THP-1 5,36

  Nilai daya hambat pertumbuhan sel HeLa dan sel THP-1 seperti yang tertulis dalam Tabel 1 tersebut merupakan nilai yang terbaik dibandingkan dengan nilai penghambat setelah masa inkubasi selama 24 jam maupun 120 jam. Setelah masa inkubasi selama 24 jam nilai

  IC 50 masih rendah sedangkan setelah masa inkubasi selama 72 jam nilai IC 50 daya hambat pertumbuhan mulai menurun, hal ini mungkin karena adanya kandungan berbagai senyawa kimia dalam ekstrak etanol buah mahkota dewa yang bekerja saling menguatkan atau saling melemahkan, menyebabkan sel HeLa dan sel THP-1 bertahan hidup, bermodifikasi, menjadi immun dan tumbuh kembali.

  Menurunnya daya hambat pertumbuhan sel HeLa juga sangat mungkin disebabkan oleh macam (jenis) serta konsentrasi (kadar) senyawa aktif terduga dari buah mahkota dewa. Selain itu dalam buah mahkota dewa sangat mungkin masih mengandung senyawa-senyawa lain yang belum ditemukan oleh peneliti terdahulu, seperti misalnya tanin yang juga mempunyai sifat atau pengaruh antikanker dan antivirus (HIV), sedangkan senyawa antosianin mempunyai efek yang sangat menunjang untuk penyembuhan kanker seperti efek antieudema.

  Dari Tabel 1 terlihat bahwa nilai penghambat pertumbuhan ekstrak buah mahkota dewa terhadap sel THP-1 lebih kecil daripada terhadap sel HeLa. Hal ini memperlihatkan bahwa sifat antiproliferasi ekstrak buah mahkota dewa terhadap sel THP- 1 lebih kuat daripada terhadap sel HeLa, diduga senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak buah mahkota dewa dengan konsentrasi yang ada mampu bekerja lebih baik daripada terhadap sel HeLa. Perbandingan kekuatan nilai penghambat pertumbuhan terhadap sel THP-1 adalah 1,17 kali lebih kuat bila dibandingkan dengan terhadap sel HeLa. Lisdawati (2002) telah melakukan pengujian ekstrak buah mahkota dewa terhadap sel Leukemia L1210 secara invitro. Sel Leukemia L1210 adalah sel leukemia lymphocytic yang berasal dari ascitic fluid mencit betina umur 8 bulan. Sel tersebut merupakan sel lymphocytib B namun morfologinya menyerupai sel lymphoblas (http://en.wikipedia.org/wiki/L1210_cells). Hasil penelitiannya memperlihatkan bahwa ekstrak buah mahkota dewa memiliki nilai IC 50 terhadap sel L1210 setelah masa inkubasi 48 jam sangat rendah, yaitu <10 µg/ml (4,99-7,71 µg/ ml).

  Menurut Mills et al., (2000) dan Wiryowidagdo (2000) dalam Anonymous (2004), golongan senyawa kimia dalam tanaman yang berkaitan dengan aktifitas antikanker dan antioksidan antara lain adalah golongan alkaloid, terpenoid, polifenol, flavonoid dan juga senyawa resin. Hasil uji fitokomia terhadap ekstrak daging buah mahkota dewa memperlihatkan adanya golongan senyawa-senyawa tersebut. Hal ini memperkuat dugaan terhadap aktivitas

  Volume 5 No 1 Agustus 2012

   ed. Cambridge

  Biol, 2(4): 244-245.

  2000. Detection of S-phase cells in tissue sections by in situ DNA replication. Nat. Cell

  Mills, AD., Coleman N., Morris LS. and Laskey RA.

  Nichols DE. and McLaughlin JL. 1982. Brine Shrimp: A Convinient General Bioassay for Active Plant Constituent. Planta Medica, 45 (1): 31-4.

  Thesis, Universitas Indonesia. Jakarta. Indonesia. Meyer BN., Ferrigni NR., Putnam JE., Jacobson LB.,

  acetat daging buah mahkota dewa [Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.]. Magister

  Lisdawati, V. 2002. Senyawa lignan dari fraksi etil

  cara modern menganalisis tumbuhan, terbitan kedua. ITB. Bandung. 123-129.

  Departemen Kes. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 147-148. Harborne, JB. 1996. Metode Fitokimia: Penuntun

  Tanaman Obat Indonesia. Jilid V. Jakarta,

  Y. Wahyono S., Prapti I.J. 1999. Inventaris

  University Press. New Delhi. 333p Gotama I.B.I., Sugiarto S., Nurhadi M., Widiyastuti

  Leiden, the Netherlands, Backhuys Publishers, 36-48. Finney, DJ. 1971. Probit Analysis, 3 rd

  7 EFEK ANTIPROLIFERASI EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) TERHADAP

  RHMS. 1999. Plant Resources of South East Asia No 12(1). Medical and Poisonous Plants 1. Printed in Bogor Indonesia (PROSEA).

  Diakses melalui http: // ver 1 mahkota dewa.com/ VFC/ Vivi.htm Dirjen POM, Depkes RI. 2000. Buku Panduan Teknologi Ekstrak. De Padua LS., Bunyapraphatsara N., Lemmens

  Macrocarpa (Scheff) Boerl.) Toksisitas, Efek Antioksidan dan Efek Antikanker Berdasarkan Uji Penapisan Farmakologi.

  Anonymous. 2004. Buah Mahkota Dewa (Phaleria

  2. Nilai EC 50 untuk sel THP-1 lebih kecil daripada nilai EC 50 untuk sel HeLa, dengan perbandingan 1 (sel HeLa): 1,17 (sel THP-1).

  1. Ekstrak pekat buah mahkota dewa mempunyai efek antiproliferasi (menghambat pertumbuhan) sel HeLa (sel kanker rahim) dan sel THP-1 (sel kanker darah/ leukemia) secara in vitro.

  KESIMPULAN

  batas IC 50 suatu ekstrak tanaman untuk dapat dinyatakan berpotensi sebagai suatu antikanker adalah 10 µg/ml.

  farmakologi.fk.ugm.ac.id/2008/05/30/berdasar-uji- penapisan-farma kologi-pada-buah-mahkota-dewa ),

  Pengujian terhadap kadar toksisitas ekstrak daging buah mahkota dewa dilakukan dengan melihat tingkat kematian (mortalitas) yang ditimbulkan oleh ekstrak terhadap udang renik Artemia salina Leach setelah diinkubasi selama 24 jam. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa ekstrak kulit buah mahkota dewa memiliki toksisitas yang sangat tinggi, yaitu nilai konsentrasi yang menyebabkan kematian 50% udang renik (LC50) sekitar 8,28 ppm. Menurut Meyer (1982), batas aktifitas biologi tanaman yang bersifat toksik, yaitu <1.000 µg/ml, jadi semakin kecil nilai LC50 yang dimiliki ekstrak tanaman maka akan semakin toksik tanaman tersebut dan semakin berpotensi untuk memiliki aktifitas biologi/efek farmakologi). Menurut Sumatra (1998) dalam ( http://www.

  antikanker yang ada pada tanaman mahkota dewa selain pembuktian empiris yang telah ada.

  SEL KANKER LESTARI HeLa dan THP-1 Antiproliferation effect of Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.)fruit to HeLa and THP-1 cancer cell line

DAFTAR PUSTAKA

  Pertamawati, Nuralih

  Willaman, JJ. 1995. Some Biological Effects of The Flavonoids. Journal of the American

  Pharmaceutical Assoc. Sei. 44th Ed. , p 404-

  409 http://www.microscopyu.com/moviegallery/ livecellimaging /Live Cell Imaging Cell Motility. diakses tanggal 6 Desember 2011. http://www.biotech.ist.unige.it/cldb/cl4515. html THP-1 (human, peripheral blood, leukemia acute monocytic). diakses tanggal

  6 Desember 2011. http://www.biotech.ist.unige.it/cldb/cl11601. html. HeLa (human, Black, cervix, carcinoma, epitheloid). diakses 6 Desember 2011. http://mahkota dewa.com/blog/2004/07/ tinjauan-ilmiah-dra-vivi-lisdawati-msi- apt/ diakses tanggal 22 Maret 2012. h t t p : / / w w w . f a r m a k o l o g i . f k . u g m . a c . i d / 2 0 0 8 / 0 5 / 3 0 / b e r d a s a r - u j i - penapsisan-farmakologi-pada-buah- mahkota-dewa/.diakses tanggal 17 April 2012. http://en.wikipedia.org/wiki/L1210_cells. diakses tanggal 17 April 2012.

  Volume 5 No 1 Agustus 2012

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24