Jaringan Akses Broadband (Broadband Acess Networks)
Jaringan Akses Broadband
(Broadband Acess Networks)
ET3041 Jaringan Telekomunikasi
Tutun Juhana Laboratorium Telematika Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung We have seen these developments....
Analog voice Sentral Telepon
Analog voice+Fax Sentral Telepon
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Before we proceed, let’s have a look at Fax technology
Fax merupakan kependekan dari bahasa
Latin "fac simile“ yang artinya "make similar", yaitu sama dengan "make a copy“ Fax atau telefacsimile merupakan teknologi telekomunikasi yang digunakan untuk mentransfer kopi dokumen melalui jaringan telepon
Sinonim lain: telecopy dan telefax
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Sebuah mesin fax terdiri dari image scanner, sebuah modem dan suatu printer yang digabungkan
Scanner merubah isi dokumen fisik ke dalam bentuk digital image
Modem digunakan untuk mengirimkan digital image melalui saluran telepon
Printer (pada mesin fax di ujung penerima) akan mereplikasi dokumen yang dikirimkan
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Pembeda kemampuan mesin fax
Indikator:
Group
Group 1
Conform dengan ITU-T Rec T.2 (obsolete/tidak digunakan lagi); membutuhkan waktu 6 menit untuk satu halaman Group 2
Conform dengan ITU-T Rec T.30 dan T.3; butuh 3 menit untuk mengirimkan satu halaman (hampir obsolete) Group 3
Conform dengan ITU-T Rec T.30 dan T.4 (rekomendasi resolusi); butuh waktu antara 6 sampai 15 detik untuk mengirimkan satu halaman (tidak termasuk waktu handshaking) Group 4
Conform dengan ITU-T Rec. T.563, T.503, T.521, T.6, T.62, T.70, T.72, T.411 to T.417
Dirancang untuk beroperasi melalui sirkit ISDN 64 kbit/s digital ISDN circuits dan
rekomendasi resolusinya adalah Rec. T.6 (subset dari rec. T.4)
Class Class 1 Class 2 Class 3 Laju data transmisi
Beberapa teknik modulasi digunakan untuk mesin fax Teknik modulasi yang digunakan dipilih pada saat handshaking Mesin fax akan menggunakan data rate tertinggi yang dapat disupport oleh mesin
yang bersangkutan (biasanya minimum 14.4 kbit/s untuk fax Group 3)
Kesesuain dengan rekomendasi ITU-T Menapaki sejarah dulu.......
Integrated Services Digital Network (ISDN)
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Voice and fax are not enough.... (dasar manusia...)
We need also multimedia (voice+data+video) communication
Multimedia communication is an integrated services
ISDN provides integrated services in a single access link
Integrated services: voice, data, telex, fax, low- scan (low bit rate) video
Teknologi ISDN mendigitalkan jaringan akses
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
ISDN conceptual view Taken from Luiz A. DaSilva – Virginia Tech.
Dedicated link SS7
Arsitektur ISDN Taken from Luiz A. DaSilva – Virginia Tech
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Kanal-kanal pada ISDN
Standard bit rates: B-channel : 64 kbps D-channel : 16 or 64 kbps H-channel : 384 (H0), 1536 (H11), 1920 (H12) kbps
B-channel merupakan basic user channel (Bearer Channel)
Dapat membawa data digital dan PCM-encoded digital voice Mendukung koneksi circuit-switched, packet-switched dan semipermanent connections Untuk kasus koneksi circuit-switched, digunakan common channel signaling
D-channel memiliki dua fungsi
Membawa informasi signaling untuk mengendalikan panggilan circuit-switched pada kanal B Bisa digunakan untuk membawa aplikasi data kecepatan rendah (misalnya : videotex, telemetry)
H-channel adalah suatu kanal berkecepatan tinggi
Dapat digunakan sebagai satu trunk
Untuk keperluan fast fax, video, high-speed data, dan high-quality audio
Kanal-kanal di atas (B, D, dan H) dikelompokkan ke dalam suatu struktur transmisi yang ditawarkan sebagai suatu paket kepada user Struktur Transmisi
Basic Access
Disebut Basic Rate Access (BRA)
Disebut juga Basic Rate Interface (BRI)
Untuk keperluan individual user (perumahan dan kantor kecil)
Komposisi: 2B + D (16 kbps) + sinkronisasi dan framing = 192 kbps
Kalau tanpa sinkronisasi dan frame = 144 kbps
Dapat digelar pada jaringan kabel tembaga yang sudah ada
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Primary Service
Disebut Primary Rate Access (PRA)
Disebut juga Primary Rate Interface (PRI)
Untuk keperluan user yang membutuhkan kapasitas yang lebih besar (untuk kantor besar yang memiliki PBX atau LAN)
Komposisi
Di Amerika Serikat : 23B+D (64 kbps D-channel) = 1.544 Mbps (T1)
Di Europe: 30B+D (64 kbps D-channel) = 2.048 Mbps (E1)
Bisa juga digunakan untuk mensuport kanal H
Misalnya 3H0+D akan memberikan interface berkecepatan 1.544 Mbps
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB Titik-titik referensi ISDN two wires four wires
TE1
BRA TE1 NT1 . . S/T U TE2 TA . R
Sentral Sentral
ISDN
ISDN TE1 . S NT2 PRA NT1
(PBX) .
. TE2 . T U R TE2 TA . . R SCustomer Premises Local Loop
NT1 (Network Termination 1)
Terminates local loop
Coding and transmission conversion
Maintenance and performance monitoring
TE1 (Terminal Equipment 1)
ISDN compatible equipment
TE2 (Terminal Equipment 2)
Non-ISDN compatible equipment
Requires TA
TA (Terminal Adapter)
Disebut juga modem ISDN
Interface untuk TE2 Contoh: RS-232, X.21, V.35, PC-Bus, Video, etc.
NT2 (Network Termination 2)
Typically a PBX (ISDN Devices)
Provides switching functions
Handles layer 2 and layer 3 protocols
S/T Interfaces
Support multiple devices
At the S-reference point:
RJ-45 (receive and transmit pair)
Optional power can be provided for TE devices
Distance:
When more than 1 TE, wires act as a bus
CSMA/CD (kita bahas ini nanti)
Limitation: cannot have an extension phone
At the U-Reference point (BRA)
Standards differ NA, France, UK vs. Germany vs. Japan
In North America, designed to use as much of existing copper plant available 2 wire, unloaded local loops are 99% of total
Up to 5.5 Km loop length
At the U-Reference point (PRA)
DS-1 standard
Local Loop connection disebut fungsi Line Termination (LT)
Koneksi ke sentral yang lain di dalam jaringan telepon disebut fungsi Exchange Termination (ET)
Interface V digunakan antara LT dengan ET
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
ISDN Services From C. Rigault (ENST)
Bearer Service
Bearer service adalah layanan yang
disediakan jaringan untuk mengangkut informasi dari satu perangkat di dalam suatu jaringan ke perangkat di dalam jaringan yang lain
Menurut terminologi OSI, bearer service meliputi layer 1
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB Tele-service
Tele-service menurut ITU-T (Rec Q9) didefinisikan sebagai layanan telekomunikasi yang meliputi seluruh aspek komunikasi, termasuk fungsi terminal, yang sesuai dengan protokol yang ada
Contoh tele-services
Telephony
Teleconference teletex
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Tele-service dan Bearer Service
Tele-service diberikan kepada user
melalui bearer service Contoh Bearer Service:
Kanal B 64 kbps packet
Kanal D 16 kbps packet
Connectionless 64 kbps
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Intro to BISDN/ATM
B-ISDN = Broadband-Integrated Services Digital Network
Merupakan pengembangan dari (N)-ISDN (Narrowband-ISDN)
Berdasarkan teknologi transmisi dan ruting ATM (Asynchronous Transfer Mode)
Muncul sebagai respons atas permintaan akan data rate yang semakin tinggi
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
ATM (Asynchronous Transfer Mode)
Dasar teknologi untuk B-ISDN
Juga digunakan sebagai teknologi backbone untuk jaringan lain
Spesifikasi ATM
Data rate yang tinggi (155 Mbps, 622 Mbps, 2,4 Gbps)
Fast Packet Switching (virtual circuit switching)
Ukuran sel tetap
48 byte payload
5 byte header
Multiplexing data asinkron melalui koneksi virtual
Menjamin Quality of Services (QoS)
Bit rate
Timing
Tipe koneksi
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Tujuan utama ATM
Sangat fleksibel
Mampu merealisasikan penyediaan layanan yang beragam
Mendukung beragam bit rate
Data rate yang tinggi
Strategi ruting lebih sederhana
Kerumitan protokol dititikberatkan ke end-system
Jaringan backbone
Sebagai dasar bagi jaringan dan layanan yang lain Layer Protokol ATM
Physical layer (PHL)
Physical Medium Dependant Sub-Layer (PMD)
Mentransfer aliran bit
Biasanya menggunakan sistem SONET/SDH
Transmission Convergence Sub-layer (TC)
Pembentukan/pemecahan frame
Pembentukan/pengenalan sel data
Kopling laju transmisi sel data
ATM Layer
Mengangkut sel ATM
Pengalamatan koneksi virtual
Multiplexing sel ATM
Pengendalian aliran (flow control) dan pengendalian akes
ATM Adaption Layer (AAL)
Segmentation and Reassembly Sub-Layer (SAR)
Segmentasi dan reassembly data user
Convergence sub-layer (CS)
Mendukung beberapa level layanan Aliran Sel ATM
Cara mentransmisikan sel ATM
Multiplex aliran data input secara asinkro (asynchronous)
Aliran data output dikeluarkan dengan rate tetap (misalnya 155, 520 Mbps)
Jika tidak sel yang masuk, suatu idle cells disisipkan ke dalam aliran data (cell rate decoupling)
Sebagai tambahan, suatu sel yang disebut OAM cells
(operation and maintenance) ditambahkan kepada aliran data untuk me-maintain layer fisik Setiap sel ke 27 merupakan sel AOM
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Koneksi ATM
Ada dua level koneksi
Virtual Channel (VC)
Unidirectional virtual connection
Virtual Path (VP)
Membungkus beberapa kanal virtual
Diidentifikasi melalui informasi pada header sel ATM
VCI (VC Identifier) atau VPI (VP Identifier) ATM Switching (Routing)
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Kelas Layanan ATM
Now..
Broadband Access Network
Service Requirements to the Access Network
Slides borrowed from C. Courcoubetis’s Basic concepts and directions in telecommunications Tutun Juhana – ET3041
STEI-ITB Teknologi Dasar Switched Digital Video
MMDS = Multichannel Multipoint Distribution Service LMDS = Local Multipoint Distribution Service
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Copper Based Access Networks xDSL (xDigital Subscriber Lines)
DSLAM = Digital Serial Line Access Multiplexer Voice switch ADSL = Asymetric Digital Subscriber Lines HDSL = High bit rate Digital Subscriber Lines
IDSL = ISDN Digital Subscriber Lines RADSL = Rate-Adaptive DSL SDSL = Symetric DSL UDSL = Ultra Highspeed DSL
VDSL = Very high bit rate DSL
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Cable TV Network
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Wireless Networks
Fiber Access Network FFTEx = Fiber to the Exchange FTTCab = Fiber to the Cabinet
FTTC = Fiber to the Curb FTTH = Fiber to the Home/Building
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB Point-to-point Fiber
ONU = Optical Network Unit
Tidak ada sharing serat optik
Tidak ada power splitting, tidak ada sinkronisasi node
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
FTTC (Fiber to the Curb)
Bukan shared infrastructure
Tersedia 1400 kanal
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
Passive Optical Network
Tutun Juhana – ET3041 STEI-ITB
APON (ATM-based PON)
PSTN Today