Contoh Proposal Bisnis Plan Rencana
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Semakin berkembangnya zaman dan teknologi dengan adanya kegiatan pasar
bebas, maka kita dituntut harus dapat mengimbangi dengan kemampuan dan skill agar
kita mampu memanfaatkan peluang usaha terampil dan profesional. Selama ini masih
banyak orang yang berfikiran bahwa kue kering adalah salah satu jenis sajian yang
hanya ada pada saat hari raya dan acara-acara khusus lainnya. Oleh sebab itu tidak
mengherankan jika melihat sebagian kalangan masyarakat menganggap bahwa usaha
kue kering itu sebagai usaha yang musiman. Karena sifatnya musiman maka usaha kue
kering tidak dapat dijadikan sebagai sumber mata pencaharian yang bisa diandalkan
setiap tahunnya. Bukan rahasia lagi, jika bisnis kue memang paling mendulang di saat
hari raya besar. Tetapi jika kita tidak dapat mencermati dan memanfaatkan setiap
peluang usaha yang ada, sekecil apapun usaha itu maka usaha kue kering dapat
dijalankan setiap hari. Dengan adanya kreativitas dari kita maka usaha yang akan kita
kembangkan tidak akan sia-sia dan akan terus maju mengikuti perkembangan zaman.
Pengusaha di bidang perdagangan ini masih berskala kecil dan hanya bersifat
pengenalan kepada konsumen, sehingga produkyang ditawarkan juga tidak terlalu besar.
Hal ini disebabkan oleh keadaan pasar yang tidak tetap dan cepat berubah sesuai dengan
tren yang juga cepat berubah. Namun dengan berjalannya proses usaha diharapkan
usaha ini dapat meningkatkan produksi dan memperluas pangsa pasar produk dengan
mengutamakan mutu dalam produksinya. Sebagai manusia yang berpikir dengan akal
sehat maka sudah sewajarnya memikirkan cara mengatasi masalah diatas dengan cara
menciptakan lapangan kerja untuk sekarang dan masa akan datang demi kelanjutan
hidup sebagai seorang manusia. Dari kesadaran tersebut diatas, kami berniat mendirikan
dan menjalankan beberapa usaha yang bergerak dibidang bisnis makanan yaitu bisnis
aneka kue, yang kami beri nama Kue Kering Handayani.
1
I.2. TUJUAN
1. Membuka lapangan pekerjaan.
2. Mencari keuntungan atau laba.
3. Menarik minat konsumen untuk merasakan makanan yang sudah cukup terkenal.
4. Mencapai target penjualan.
5. Berguna merencanakan pembangunan usaha kecil menengah yang bergerak
dalam bidang produksi sekaligus penjualan makanan (kue kering) dan aneka
bentuk parsel.
2
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. RINGKASAN EKSEKUTIF
Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran merupakan saat yang ditunggu oleh umat
Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Masyarakat berkumpul
dan
bersillaturahmi dengan keluarga dan kerabatnya di hari kemenangan tersebut.
Agar suasana makin meriah, masyarakat biasanya menyuguhkan aneka makanan
nan lezat untuk dinikmati bersama-sama. Selain pasangan ketupat dan opor ayam, salah
satu menu khas lebaran adalah kue kering. Seperti sudah menjadi sebuah budaya,
pemilik rumah biasanya menyajikan aneka jenis kue kering di ruang tamu. Kudapan
renyah dan gurih tersebut ditata dan dimasukkan kedalam aneka bentuk toples dengan
tampilan menggugah selera, siapapun pasti tak sabar untuk mencicipinya. Tingginya
kebutuhan masyarakat akan kue kering dimanfaatkan sebagai peluang bisnis oleh
beberapa pelaku usaha. Mereka menawarkan aneka kue kering nan lezat antara lain
nastar, kastengel, putri salju, kue coklat, lidah kucing, dll.
Bukan itu saja, mereka juga menyediakan paket-paket hantaran atau parsel yang
pas diberikan kepada keluarga, teman, atau rekan kerja. Meski terminal bisnis musiman,
pelaku mampu bersaing dipasaran dan mendapatkan keuntungan yang sesuai.
1.1.
Konsep Bisnis
Seiring kebutuhan konsumen dalam mengonsumsi kue kering, usaha kue kering
ini memunculkan produk yang lebih inovatif, fariatif, kreatif, dan berbeda dari produk
yang biasanya.
Dalam usaha kue kering ini, produk yang kami unggulkan adalah putri salju,
nastar, nastar keju, kacang, kastengel, dan coklat .Yang tentunya memiliki citra rasa
yang luar biasa, lembut, renyah, dan gurih.
3
1.2.
Misi Perusahaan
-
Untuk melayani masyarakat dalam hal kebutuhan kue kering pada saat tertentu,
bukan hanya pada saat bulan Ramadhan dan Lebaran saja.
-
Mengembangkan dan menjalin hubungan kerja sama dengan sesame mitra
bisnis.
1.3.
Produk
Usaha yang dirintis adalah usaha yang bergerak dalam bidang kuliner,
karakteristik produk yang dihasilkan adalah jenis-jenis kue yang dapat digunakan saat
Ramadhan dan Lebaran atau sehari-hari, acara resmi/tidak resmi, ataupun acara lainnya.
Produk yang ditawarkan memiliki berbagai variasi bentuk kue dan bentuk toples yang
menarik, sehingga menarik perhatian pembeli. Macam-macam kue kering antara lain
putri salju, nastar, kue coklat, kastengel, kue cococrunch, triangle chocolate, cronflakes
coklat warna-warni, lidah kucing, kue sagu keju, kue kacang, kue kelapa, dll.
1.4.
Persaingan
Persaingan kue kering pada saat bulan Ramadahan dan Lebaran sangat ketat.
Namun, Kue Kering Handayani hasil produk rumahan, persaingannya tidak sangat
ketat.
1.5.
Traget dan Ukuran Pasar
Target pasar produk kue kering ini khususnya adalah masyarakat Sukabumi dan
rekan-rekan kantor pemilik produk kue kering ini, dan tetangga sekitar rumah. Namun
secara umum, tidak ada batasan konsumen produk ini, karena produk ini dapat
dinikmati oleh semua kalangan diberbagai usia.
Semua kalangan dari segala usia bisa menikmati produk ini. Selain itu, harga
yang terjangkau juga membuat produk ini dapat dinikmati oleh berbagai macam
kalangan.
Menawarkan produk kue kering yang diproduksi pada rekan kantor ataupun
tetangga sekitar rumah. Biasanya mereka akan lebih senang jika ditawari dengan cara
memesan, sehingga mereka tidak perlu tenaga dan waktu untuk mencari kue kering di
supermarket ataupun toko – toko roti.
4
1.6.
Strategi Pemasaran
Pengembangan Produk
Dalam proses pengembangan produk, kue kering Handayani akan
lebih banyak memproduksi aneka kue kering, tidak hanya kue kering
tetapi kue basah atau macam-macam makanan ringan untuk dipesan dan
digunakan untuk acara arisan Ibu-Ibu, acara resmi atau tidak resmi, atau
acara lainnya. Kue-kue tersebut ditata dan dimasukan ke dalam kotak
atau toples yang menarik sehingga menarik perhatian pembeli.
Pengembangan Wilayah Pemasaran
Untuk saat ini target wilayah pemasaran sekitar rumah produksi.
Jika nanti ada uang lebih ingin membeli sebuah ruko dan membangun
usaha seperti rumah makan dan juga menjual aneka-aneka kue.
Kegiatan Promosi
Promosi yang dilakukan untuk memasarkan produk ini dengan
menggunakan menawarkan melalui sms, sosial media bbm, dan mulut ke
mulut.
Strategi Penetapan Harga
Harga yang kami tawarkan disesuai kan dengan target yang akan
kami tuju, dengan menetapkan harga yang terjangkau diharapkan banyak
masyarakat yang menikmati produk yang kami tawarkan dan
menyukainya sehingga pada akhirnya mereka menjadi loyal, setelah itu
kami dapat menyesuaikan harga untuk pendapatan kedepannya sesuai
yang diharapkan.
1.7.
Tim Manajemen
Tim manajemen terdiri dari Ibu Titik sebagai pemilik dari usaha ini, dengan
beberapa orang bantuan, yaitu anaknya sendiri bernama Wuri Handayani dan Wuri
Hamumpuni, teman baiknya bernama Sri Hastuti biasa dipanggil Ibu Tuti, dan beberapa
anak magang dari tempat kerja Ibu Titik yang bisa membantunya.
1.8.
Keuangan
Pencatatan keuangan dilakukan secara tertulis, manual, dan sederhana.
5
II.2. DESKRIPSI BISNIS
2.1.
Identitas Perusahaan
Data Perusahaan
Nama Perusahaan
: Kue Kering Handayani
Bidang Usaha
: Kuliner (makanan ringan)
Jenis Produk
: Kue Kering dan Kue Basah
Alamat
: Komp. BBPBAT Jl. Selabintana No. 37 Kota
Sukabumi
Nomor Telepon
: 0266-219007
Bentuk Badan Hukum: Badan Usaha Perseorangan
Data Pemilik
Nama
: Dra. Murtiati (Ibu Titik)
Jabatan
: Owner
Tempat dan Tanggal Lahir : Malang, 5 September 1959
Alamat Rumah
: Komp. BBPBAT Jl. Selabintana No.37 Kota
Sukabumi
2.2.
Nomor Telepon
: 0266-219007
Nomor Hp
: 081315723206
Alamat E-mail
: [email protected]
Pendidikan terakhir
: S1
Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Membuat suatu produk makanan ringan seperti kue kering dan kue basah yang
lebih inovatif, kreatif, dan berbeda dari produk yang biasanya.
Misi
1. Membuat bentuk-bentuk kue yang inovatif yang disesuaikan dengan selera
konsumen.
2. Untuk melayani masyarakat dalam hal kebutuhan kue kering pada saat tertentu,
bukan hanya pada saat bulan Ramadhan dan Lebaran saja.
3. Mengembangkan dan menjalin hubungan kerja sama dengan sesame mitra
bisnis.
6
2.3.
Gambaran Sekilas Tentang Produk
Usaha yang dirintis adalah usaha yang bergerak dalam bidang kuliner,
karakteristik produk yang dihasilkan adalah jenis-jenis kue yang dapat digunakan saat
Ramadhan dan Lebaran atau sehari-hari, acara resmi/tidak resmi, ataupun acara lainnya.
Produk yang ditawarkan memiliki berbagai variasi bentuk kue dan bentuk toples yang
menarik, sehingga menarik perhatian pembeli. Macam-macam kue kering antara lain
putri salju, nastar, kue coklat, kue cococrunch, triangle chocolate, cronflakes coklat
warna-warni, lidah kucing, kue sagu keju, kue kacang, kue kelapa, dll.
2.4.
Perkembangan Sampai Saat Ini
Untuk kue-kue selain kue kering perkembangan sampai saat ini masih seperti
biasanya, memproduksi secukupnya dan jika ada yang memesan untuk kebutuhan
tertentu. Untuk kue kering biasanya selalu ada yang memesan disaat bulan Ramadhan
dan Lebaran, jadi disaat bulan suci tersebut kami selalu memproduksi kue kering sesuai
pesanan konsumen/pelanggan.
2.5.
Status Hukum dan Kepemilikan
Bisnis ini berbentuk badan hukum perorangan, dimana belum dijadikan hak
milik. Karena sifatnya yang produksi rumahan, serta hak kepemilikan dipegang oleh
orang pribadi.
II.3. STRATEGI PEMASARAN
3.1.
Trend dan Pertumbuhan Industri
Usaha kue basah dan kue kering ini adalah usaha yang paling mudah untuk
dikembangkan. Karena banyaknya peminat kue-kue basah dan kering ini. Dan kue ini
juga termasuk jenis makanan yang mudah diterima diberbagai kalangan masyarakat.
Mulai dari anak-anak, remaja, dan para orang tua. Alasan kami memilih bisnis ini
dikarenakan jenis makanan kue basah dan kue kering banyak disukai kalangan
masyarakat. Bukan hanya itu bahan-bahan untuk membuat kue basah dan kue kering ini
pun sangat mudah untuk diperoleh. Proses pembuatan kue-kue basah dan kering ini
sangat mudah. Modal yang dibutuhkan tidak begitu banyak namun mampu memberikan
7
keuntungan yang besar. Sehingga modal yang dikeluar dapat kembali dengan cepat.
Untuk proses produksi tidak terlalu sulit.
Kue basah dan kue kering ini juga dapat menunda lapar ketika kita tidak sempat
untuk sarapan, maupun makan siang. Selain memperoleh keuntungan yang besar, usaha
ini juga mempunyai beberapa resiko yang dapat merugikan pemiliknya. Misalnya kita
memproduksi kue basah dan kue kering sekitar ± 1000 buah kue dalam satu hari.
Namun kenyataannya yang terjual hanya 800 buah kue. Hal ini dikarenakan banyaknya
persaingan dari berbagai usaha-usaha kue basah lainnya. Selain itu kue-kue basah dan
kering ini hanya bertahan dalam satu hari saja dan satu minggu. Jika kita menjual kue
keesokan harinya, akan memberikan rasa yang berbeda dan tidak enak. Ini merupakan
salah satu kerugian dari usaha kue basah ini. Bukan hanya itu kita juga harus
menyesuaikan lidah masyarakat dengan kue yang kita produksi. Kita juga harus
mensurvei jenis kue basah apa yang banyak diminati oleh masyarakat. Dan kita harus
menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang menikmati jajanan yang kita
produksi.
3.2.
Gambaran Pasar
Promosi yang dilakukan untuk memasarkan produk ini dengan menggunakan
menawarkan melalui sms, sosial media bbm, dan mulut ke mulut.
3.3.
Ukuran dan Trend Pasar
Dari beragam rasa kue kering, masyarakat Indonesia lebih menyukai kue yang
bercitra rasa asin, seperti kastengel, kue sagu keju dan kue kacang. Bagi anak-anak
kecil, kebanyakan mereka menyukai kue yang becitra rasa manis, seperti putri salju, kue
coklat cococrunch dan kue coklat. Semua kalangan dari segala usia bisa menikmati
produk ini. Selain itu, harga yang terjangkau juga membuat produk ini dapat dinikmati
oleh berbagai macam kalangan.
3.4.
Peluang Strategis
Adanya peluang usaha merupakan hal paling penting menjalani usaha ini.
Peluang menjalani usaha kue kering ini dilihat dari keadaan masyarakat Indonesia yang
senang mengonsumsi makanan ringan, terutama makanan yang berbahan dasar cokelat.
8
Sehingga usaha ini dapat membantu mereka untuk menikmati konsumsi yang sehat,
murah, dan berkualitas.
Penggunaan warna yang lebih fariatif membuat kue ini lebih menarik dari kue
kering pada umumnya. Hal ini juga menjadi salah satu peluang pasar, dimana kue
kering disini memiliki berbagai keunikan tersendiri yang berbeda dengan kue kering
yang ada di took-toko.
3.5.
Target Pasar
Target pasar produk kue kering ini khususnya adalah masyarakat Sukabumi dan
rekan-rekan kantor pemilik produk kue kering ini, dan tetangga sekitar rumah. Namun
secara umum, tidak ada batasan konsumen produk ini, karena produk ini dapat
dinikmati oleh semua kalangan diberbagai usia.
Semua kalangan dari segala usia bisa menikmati produk ini. Selain itu, harga
yang terjangkau juga membuat produk ini dapat dinikmati oleh berbagai macam
kalangan.
Menawarkan produk kue kering yang diproduksi pada rekan kantor ataupun
tetangga sekitar rumah. Biasanya mereka akan lebih senang jika ditawari dengan cara
memesan, sehingga mereka tidak perlu tenaga dan waktu untuk mencari kue kering di
supermarket ataupun toko – toko roti.
3.6.
Karakteristik Pasar
Kondisi pasar saat ini cukup baik. Sebab banyak pula pesaing yang memasarkan
produk.
II.4. ANALISIS PERSAINGAN
4.1.
Pesaing
Persaingan kue kering pada saat bulan Ramadahan dan Lebaran sangat ketat.
Namun, kue kering Handayani hasil produk rumahan, persaingannya tidak sangat ketat.
9
4.2.
Analisa SWOT
1. Strength (Kekuatan)
Dalam membuat usaha kue kering ini, yang menjadi daya tariknya adalah:
a. Bentukan kue, bentukan kue yang tidak seperti kue-kue biasanya membuat kue
ini lebih menarik pembeli dengan bentukannya yang lebih mengarah pada
bangunan-bangunan ataupun bentuk lain yang cukup mengesankan. Sehingga
menarik minat pembeli.
b. Bahan dasar yang dibuat dengan lembut menjadi satu poin paling menarik dari
usaha kue kering ini.
c. Bahan kue kering dan kue basah biasanya memiliki harga yang cukup mahal
pada toko kue kering lain. Tetapi kami menyediakan kue dengan harga
terjangkau oleh kalangan manapun. Ini merupakan salah satu kekuatan utama
yang dapat menarik minat konsumen.
d. Menjaga kehigienisan, kue kering dan kue basah yang diprouksi tidak
menggunakan pengawet buatan. Sehingga aman dikonsumsi segala usia. Hal ini
tentunya untuk menjaga kualitas makanan dan kuantitas konsumen yang
membeli produk kue kering dan kue basah.
2. Weakness (Kelemahan)
Kesempatan yang dapat menghambat kemampuan usaha, masalah utamanya adalah
modal. Modal merupakan komponen utama dalam pembentukan usaha. Untuk memiliki
kualitas yang baik, modal yang dimiliki harus mencukupi, sehingga modal utama yang
digunakan cukup besar.
Pengadaan tempat juga menjadi salah satu penghambat usaha. Tempat yang dimiliki
haruslah strategis. Sedangkan saat ini, tempat yang strategis memiliki harga yang cukup
mahal. Sehingga cukup menjadi pertimbangan jika akan menetap disuatu tempat untuk
membuka usaha ini.
3. Opportunity (Peluang)
Adanya peluang usaha merupakan hal paling penting menjalani usaha ini. Peluang
menjalani usaha kue kering ini dilihat dari keadaan masyarakat Indonesia yang senang
10
mengonsumsi makanan ringan. Sehingga usaha ini dapat membantu mereka untuk
menikmati konsumsi yang sehat, murah, dan berkualitas.
4. Threat (Ancaman)
Ancaman dunia usaha yang ada dalam menjalani usaha kue kering ini adalah:
a. Persaingan yang kuat dengn toko kue kering lainnya. Karena pada masa
sekarang ini, banyak toko kue kering yang menjamur diseluruh kota. Hal ini
dapat diatasi oleh kekhasan kue kering yang dimiliki dan peningkatan kualitas
yang lebih baik.
b. Menarik konsumen yang datang juga merupakan hal yang sulit jika sudah terjadi
persaingan yang ketat. Hal ini mengharuskan usaha marketing yang mampu
menarik konsumen untuk datang dan membeli.
II.5. RENCANA DESIGN DAN PENGEMBANGAN
5.1.
Tujuan Usaha Jangka Panjang
Kue akan dipasarkan di distribusikan ke kios-kios atau toko-toko tempat
penjualan kue. Jika sudah berhasil kami akan melakukan pendistribusian ke minimarket.
5.2.
Strategi
Pengembangan Produk
Dalam proses pengembangan produk, kue kering Bu Titik akan lebih banyak
memproduksi aneka kue kering, tidak hanya kue kering tetapi kue basah atau macammacam makanan ringan untuk dipesan dan digunakan untuk acara arisan Ibu-Ibu, acara
resmi atau tidak resmi, atau acara lainnya. Kue-kue tersebut ditata dan dimasukan ke
dalam kotak atau toples yang menarik sehingga menarik perhatian pembeli.
Pengembangan Wilayah Pemasaran
Untuk saat ini target wilayah pemasaran sekitar rumah produksi. Jika nanti ada
uang lebih ingin membeli sebuah ruko dan membangun usaha seperti rumah makan dan
juga menjual aneka-aneka kue.
11
Kegiatan Promosi
Promosi yang dilakukan untuk memasarkan produk ini dengan menggunakan
menawarkan melalui sms, sosial media bbm, dan mulut ke mulut.
Strategi Penetapan Harga
Harga yang kami tawarkan disesuai kan dengan target yang akan kami tuju,
dengan menetapkan harga yang terjangkau diharapkan banyak masyarakat yang
menikmati produk yang kami tawarkan dan menyukainya sehingga pada akhirnya
mereka menjadi loyal, setelah itu kami dapat menyesuaikan harga untuk pendapatan
kedepannya sesuai yang diharapkan.
II.6. RENCANA OPERASI DAN MANAJEMEN
6.1.
Fasilitas
Alat yang diperlukan dalam proses pembuatan parcel dan kue adalah : toples,
pita jepang, solatip, baskom, oven, Loyang, cetakan, mixer, wajan, sutil, mangkok,
parutan, pisau, gunting, sodet, sendok, kuas, dan kompor.
6.2.
Proses Produksi
Proses produksi hanya dijelaskan produk yang paling diminati oleh pembeli.
1. Kue Nastar
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Masukkan 6 butir telur, 2 sendok room butter, dan 1 kantong gula tepung
ke dalam baskom pertama lalu di aduk menggunakan mixer.
c. Masukkan 1 kg tepung terigu, 2 sendok tepung maizena, dan 2 sendok
susu bubuk ke dalam baskom kedua. Aduk rata menggunakan sendok.
d. Untuk selai nanas: Kupas kulit nanas, cuci dengan air mengalir. Lalu
parut nanas, masak parutan nanas bersama gula merah hingga matang.
Angkat.
e. Ambil sedikit campuran dari baskom pertama begitu juga campuran dari
baskom kedua. Letakkan pada baskom ketiga. Aduk rata hingga menjadi
sebuah adonan yang bagus. Bentuk adonan sesuai keinginan dan isi
dengan selai nanas. Ulangi lagi sampai adonan habis.
12
f. Letakkan pada loyang yang telah dilumuri mentega untuk menghindari
kelengketan pada saat kue matang. Susun rata. Kemudian olesi seluruh
permukaan kue dengan kuning telur.
g. Masukkan loyang ke dalam oven bersuhu 2000C selama ¾ 30 menit.
h. Angkat dinginkan lalu masukkan ke dalam toples.
2. Kue Putri Salju
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Masukan 2 sendok room butter dan 2 sachet mentega pada baskom
pertama. Aduk rata menggunakan mixer.
c. Masukkan 1 kg tepung terigu, 2 sendok tepung maizena, dan 2 sendok
susu bubuk pada baskom kedua. Aduk rata menggunakan sendok.
d. Ambil sedikit campuran dari baskom pertama begitu juga campuran dari
baskom kedua. Letakkan pada baskom ketiga. Aduk rata hingga menjadi
sebuah adonan yang bagus. Bentuk adonan sesuai keinginan. Ulangi lagi
sampai adonan habis.
e. Letakkan pada loyang yang telah dilumuri mentega untuk menghindari
kelengketan pada saat kue matang. Susun rata. Kemudian olesi seluruh
permukaan kue dengan kuning telur.
f. Masukkan loyang ke dalam oven bersuhu 2000C selama ¡¾ 30 menit.
g. Angkat dinginkan lalu taburi kue yang telah matang dengan gula tepung,
masukkan ke dalam toples.
3. Kue Kacang
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Masak 1 sachet mentega hingga mencair. Lalu masukkan ke dalam
baskom, campurkan 1 kg tepung terigu, 1 kg gula pasir, 1 kg kacang
tanah yang telah di sangrai lalu ditumbuk kasar, dan 2 gelas minyak
goreng. Aduk rata.
c. Bentuk adonan sesuai keinginan, letakkan pada loyang yang telah diolesi
mentega untuk menghindari kelengketan pada kue yang telah matang.
d. Masukkan loyang ke dalam oven bersuhu 2000C selama ¡¾ 30 menit.
e. Angkat dinginkan kemudian masukkan ke dalam toples.
13
4. Kue Keju/Kastengel
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Masukkan 6 butir telur, 2 sachet mentega, 2 sendok room butter, 1
kantong gula tepung ke dalam baskom pertama. Aduk dengan mixer.
c. Masukkan 1 kg tepung terigu, 2 sendok tepung maizena, 2 sendok susu
bubuk pada baskom ketiga. Aduk rata.
d. Ambil sedikit campuran dari baskom pertama begitu juga campuran dari
baskom kedua. Letakkan pada baskom ketiga. Aduk rata hingga menjadi
sebuah adonan yang bagus. Bentuk adonan sesuai keinginan dan taburi
dengan keju yang telah diparut. Ulangi lagi sampai adonan habis.
e. Letakkan pada loyang yang telah dilumuri mentega untuk menghindari
kelengketan pada saat kue matang. Susun rata. Kemudian olesi seluruh
permukaan kue dengan kuning telur.
f. Masukkan loyang ke dalam oven bersuhu 2000C selama ¾ 30 menit.
g. Angkat dinginkan lalu masukkan ke dalam toples.
5. Kue Coklat
a. Masukkan gula tepung, mentega, dan kuning telur. Kocok sampai
adonan mengembang dan naik.
b. Masukkan tepung terigu, susu bubuk, dan coklat bubuk sambil adonan
terus diaduk sampai rata.
c. Setelah semua bahan tercampur rata, masukkan chocolate chips
secukupnya sesuai selera.
d. Bentuk adonan pipih-piih sampai adonan habis dan ditata dalam Loyang.
e. Panggang dengan suhu 150C dalam oven sampai kue mengembang dan
terlihat matang.
f. Angkat, dinginkan, lalu masukkan ke dalam toples.
14
6. Kue Bolu Kukus
Bahan-bahan
Tepung terigu protein sedang
Gula Pasir
Telur Ayam
Cake emulsifier/SP
Garam
Sprite
Vanili
250 gram
250 gram
2 butir
2 sendok teh
¼ sendok the
200 ml
½ sendok teh
Cara Membuat:
1. Siapkan semua bahan, campur terigu, telur, gula, sprite, SP, garam dan vanili.
Kocok dengan mixer dengan kecepatan tinggi, sampai mengembang dan
mengental. Kemudian adonan dibagi menjadi 4 warna yaitu merah, hijau, putih
dan biru.
2. Tuang adonan secara berselang seling dalam cetakan. Misalnya bagian bawah
warna putih, kemudian tuang di tengahnya adonan merah, kemudian tuang di
tengah adonan merah yaitu adonan putih. Lama mengukus 10-15 menit.
3. Mekarlah sudah adonan yang sudah matang.
4. Bolu kukus dinyatakan berhasil dapat dilihat di cup nya. Kalau cup nya menciut
(mengecil seolah tertarik ke dalam), berarti gagal. Yang benar adalah seperti
gambar di atas. Cup bolu kukusnya tetap seperti semula sebelum dikukus.
7. Kue Sus
15
BAHAN KULIT
Garam halus
1/2 sdm
Mentega atau margarine
125 gram
Telur ayam
5 butir
Air bersih
250 ml
Tepung terigu
150 gram
Baking powder
1/4 sdt
BAHAN VLA
Garam halus
Susu cair
Gula pasir
Rum
Kuning telur ayam
Tepung terigu
Tepung maizena
Mentega atau margarine
Vanili bubuk
1/2 sdt
250 ml
60 gram
2 sdt
2 butir
2 sdm
4 sdm
1 sdm
1/2 sdt
Cara Membuat Kue Sus:
a. Masak air bersama garam dan mentega sampai mendidih, tambahkan tepung
terigu sambil diaduk-aduk hingga rata. Lalu angkat.
b. Tambahkan telur dan baking powder satu persatu sambil diaduk-aduk hingga
rata.
c. Siapkan plastik berbentuk segitiga dan masukkan adonan kue sus kedalam
plastic tersebut, kemudian beri lobang ujungnya
d. Siapkan cetakan kue sus dan semprotkan adonan kue sus yg didalam plastik tadi
kedalam cetakan yang di olesi dengan mentega.
e. Masukkan kue sus ke oven hingga matang dan mengembang, lalu angkat dan
tiriskan.
f. Kemudian iris bagian tengah kue sus tersebut dan isilah dengan vla, rapatkan
kembali dan siap disajikan.
Cara Membuat Vla:
a. Masak susu bersama dengan tepung terigu, tepung maizena, garam dan gula
pasir hingga mendidih dan agak mengental. Sambil diadukaduk lalu angkat.
b. Tambahkan kuning telur, mentega, vanilla dan rum. aduk rata, lalu sisihkan.
8. Kue Basah Cenil
Bahan-bahan
Tepung kanji
400 gram larutkan dg 60 ml air
Air
215 ml
16
Garam
Daun pandan, potong-potong
Kelapa setengah tua, kupas, parut memanjang
Gula
Pewarna makanan
Cara Membuat:
1 sdt
8 – 10 lembar
½ butir
6 sdm
Warna hijau, merah, kuning
a. Didihkan air dan garam di atas api sedang. Masukkan larutan tepung kanji
sambil diaduk hingga adonan mengental, angkat.
b. Aduk terus hingga adonan mengental rata dan agak dingin, campurkan sisa
tepung kanji sedikit demi sedikit ke dalamnya. Uleni hingga rata, lalu bagi
adonan menjadi 3 bagian dan masing2nya diberi warna.
c. Ambil 1 sdm adonan setiap warna lalu rekatkan menjadi satu, gulung bentuk
panjang sebesar kelingking lalu potong-potong.
d. Masak air dan daun pandan hingga mendidih. Kecilkan api lalu tutup panci,
masak hingga aroma pandan meresap. Buang daun pandan, masukkan adonan
yang sudah dipotong-potong, masak hingga mengapung (kurang lebih 5 menit),
angkat.
e. Gulingkan ke dalam kelapa parut yang sudah dicampur garam, hidangkan
dengan taburan gula pasir.
9. Kue Basah Nagasari
Bahan-bahan
Tepung beras
Santan kental dari satu buah kelapa
Pisang tanduk matang, potong-potong
Daun pandan
300 gr
1 lt
3 buah
2 lembar
17
Gula Pasir
Garam
Daun pisang untuk membungkus, potong-potong
Cara Membuat:
3 sdm
2 sdt
Secukupnya
a. Campur tepung beras dengan setengah liter santan, lalu aduk hingga tercampur
rata. Sisihkan.
b. Masak sisa santan dengan daun pandan, gula serta garam lalu aduk dan masak
hingga mendidih.
c. Campurkan adonan tepung beras dengan adonan santan, lalu aduk hingga
tercampur rata dan adonan menjadi kalis.
d. Ambil satu sendok adonan yang diletakkan diatas daun pisang lalu masukkan
potongan pisang, kemudian bungkus adonan dengan daun hingga tertutup semua
bagian. Lakukan cara tersebut hingga adonan habis.
e. Kukus adonan yang telah terbungkus daun pisang dan tunggu hingga matang.
f. Setelah terlihat matang, angkat dan kue nagasari pun siap untuk dihidangkan.
6.3.
Tim Manajemen
Tim manajemen terdiri dari Ibu Titik sebagai pemilik dari usaha ini, dengan
beberapa orang bantuan, yaitu anaknya sendiri bernama Wuri Handayani dan Wuri
Hamumpuni, teman baiknya bernama Sri Hastuti biasa dipanggil Ibu Tuti, dan beberapa
anak magang dari tempat kerja Ibu Titik yang bisa membantunya.
II.7. ANALISIS RENCANA KEUANGAN
1. Modal Awal
BAHAN BAKU
Terigu 4 Kg
Rp 40.000,00
Telur 2 Kg
Tepung Gula 2 Kg
Air
Garam
Rp 32.000,00
Rp 30.000,00
Rp 5.000,00
BAHAN TABURAN
1
Kacang Tanah 2 Kg Rp 8.000,00
Coklat
Rp 30.000,00
Keju
Rp 35.000,00
Susu Kental Manis
Rp 15.000,00
Kacang Mete 1 Kg
Rp 40.000,00
18
Vanili
Blue Band
Rp 6.000,00
Rp 10.000,00
Chocochips
Chcocrunch
Baking Powder
Tepung Maizena
Rp 6.500,00
Rp 5.500,00
bungkus besar
Kelapa Kering
Nanas 2 buah
Wijen
JUMLAH
Rp 135.000,00
Rp 6.500,00
Rp 60.000,00
Rp 12.500,00
Rp 35.000,00
Rp 5.000,00
Rp 247.000,00
PERALATAN ALAT PRODUKSI
Mixer atau Alat Pengaduk Manual 2
Rp 500.000,00
Peralatan
yang
Tempat untuk mengaduk adonan 5
Rp 70.000,00
Peralatan Masak
Rp 2.000.000,00
Timbangan Kue 2
Rp 250.000,00
Gelas Ukur 2
Rp 30.000,00
Loyang 5
Rp 35.000,00
Oven manual
Rp 800.000,00
Toples Plastic 600
Rp 1.500.000,00
Peralatan Parsel
Rp 500.000,00
Lain-lain
Rp 1.000.000,00
JUMLAH
Rp 7.000.000,00
mengalami penyusutan selama empat tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp
2.
2.000,00 dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus.
Biaya penyusutan per tahun = (Rp 7.000.000,00 – Rp 2.000,00)/4 = Rp
1.748.500,00 per tahun atau sama dengan Rp 145.791,00 per bulan.
3. Perkiraan penjualan per bulan Asumsi per hari terjual 20 kotak kue × Rp
40.000,00 × 30 hari = Rp 24.000.000,00
-
Biaya-biaya: Peralatan Biaya Penyusutan peralatan Rp 145.791,00
-
Bahan baku (Rp 135.000,00 × 30 hari) Rp 4.050.000,00
-
Bahan taburan (Rp 247.000,00 x 30 hari) Rp 7.410.000,00
-
Upah pegawai (3 orang) Rp 1.500.000,00
-
Listrik, air, dan gas Rp 300.000,00
Jumlah Rp 13.405.791,00
4. Price Rp 200.000,00
Laba bersih per bulan Penjualan – biaya-biaya – price = laba bersih Rp
24.000.000,00 – Rp 13.405.791 – Rp 200.000,00 = Rp. 10.394.209,00
5. Perkiraan modal kembali (Pay Back Periode) Modal awal ÷ Laba bersih per
bulan = jangka waktu modal kembali (bulan) Rp 7.000.000,00 ÷ Rp
19
10.394.209,00 = ± 0.67 bulan. Jadi modal akan kembali secepatnya, kurang
lebih 20 hari.
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Dengan berjalannya proses pembuatan kue ini dan sampai menghasilkan kue
kering menjadikan bermacam –macam kue yang dapat di jual dan melakukan transaksi
terhadap penjual dan pembeli. Hal ini tentu saja telah membuktikan bahwa berbisnis
dapat kita lakukan atau kita produksi di mana saja dan dengan berbisnis seperti ini kita
juga dapat membuka peluang usah bagi masyarakat untuk berwirausaha.
III.2. Saran
Kritik dan saran dalam penyusunan proposal ini kami harapkan dari para
pembaca. Penyusun banyak mengalami kendala, maka kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran demi memajukan perusahaan kue kering kami ini.
20
Lampiran-lampiran
21
22
23
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Semakin berkembangnya zaman dan teknologi dengan adanya kegiatan pasar
bebas, maka kita dituntut harus dapat mengimbangi dengan kemampuan dan skill agar
kita mampu memanfaatkan peluang usaha terampil dan profesional. Selama ini masih
banyak orang yang berfikiran bahwa kue kering adalah salah satu jenis sajian yang
hanya ada pada saat hari raya dan acara-acara khusus lainnya. Oleh sebab itu tidak
mengherankan jika melihat sebagian kalangan masyarakat menganggap bahwa usaha
kue kering itu sebagai usaha yang musiman. Karena sifatnya musiman maka usaha kue
kering tidak dapat dijadikan sebagai sumber mata pencaharian yang bisa diandalkan
setiap tahunnya. Bukan rahasia lagi, jika bisnis kue memang paling mendulang di saat
hari raya besar. Tetapi jika kita tidak dapat mencermati dan memanfaatkan setiap
peluang usaha yang ada, sekecil apapun usaha itu maka usaha kue kering dapat
dijalankan setiap hari. Dengan adanya kreativitas dari kita maka usaha yang akan kita
kembangkan tidak akan sia-sia dan akan terus maju mengikuti perkembangan zaman.
Pengusaha di bidang perdagangan ini masih berskala kecil dan hanya bersifat
pengenalan kepada konsumen, sehingga produkyang ditawarkan juga tidak terlalu besar.
Hal ini disebabkan oleh keadaan pasar yang tidak tetap dan cepat berubah sesuai dengan
tren yang juga cepat berubah. Namun dengan berjalannya proses usaha diharapkan
usaha ini dapat meningkatkan produksi dan memperluas pangsa pasar produk dengan
mengutamakan mutu dalam produksinya. Sebagai manusia yang berpikir dengan akal
sehat maka sudah sewajarnya memikirkan cara mengatasi masalah diatas dengan cara
menciptakan lapangan kerja untuk sekarang dan masa akan datang demi kelanjutan
hidup sebagai seorang manusia. Dari kesadaran tersebut diatas, kami berniat mendirikan
dan menjalankan beberapa usaha yang bergerak dibidang bisnis makanan yaitu bisnis
aneka kue, yang kami beri nama Kue Kering Handayani.
1
I.2. TUJUAN
1. Membuka lapangan pekerjaan.
2. Mencari keuntungan atau laba.
3. Menarik minat konsumen untuk merasakan makanan yang sudah cukup terkenal.
4. Mencapai target penjualan.
5. Berguna merencanakan pembangunan usaha kecil menengah yang bergerak
dalam bidang produksi sekaligus penjualan makanan (kue kering) dan aneka
bentuk parsel.
2
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. RINGKASAN EKSEKUTIF
Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran merupakan saat yang ditunggu oleh umat
Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Masyarakat berkumpul
dan
bersillaturahmi dengan keluarga dan kerabatnya di hari kemenangan tersebut.
Agar suasana makin meriah, masyarakat biasanya menyuguhkan aneka makanan
nan lezat untuk dinikmati bersama-sama. Selain pasangan ketupat dan opor ayam, salah
satu menu khas lebaran adalah kue kering. Seperti sudah menjadi sebuah budaya,
pemilik rumah biasanya menyajikan aneka jenis kue kering di ruang tamu. Kudapan
renyah dan gurih tersebut ditata dan dimasukkan kedalam aneka bentuk toples dengan
tampilan menggugah selera, siapapun pasti tak sabar untuk mencicipinya. Tingginya
kebutuhan masyarakat akan kue kering dimanfaatkan sebagai peluang bisnis oleh
beberapa pelaku usaha. Mereka menawarkan aneka kue kering nan lezat antara lain
nastar, kastengel, putri salju, kue coklat, lidah kucing, dll.
Bukan itu saja, mereka juga menyediakan paket-paket hantaran atau parsel yang
pas diberikan kepada keluarga, teman, atau rekan kerja. Meski terminal bisnis musiman,
pelaku mampu bersaing dipasaran dan mendapatkan keuntungan yang sesuai.
1.1.
Konsep Bisnis
Seiring kebutuhan konsumen dalam mengonsumsi kue kering, usaha kue kering
ini memunculkan produk yang lebih inovatif, fariatif, kreatif, dan berbeda dari produk
yang biasanya.
Dalam usaha kue kering ini, produk yang kami unggulkan adalah putri salju,
nastar, nastar keju, kacang, kastengel, dan coklat .Yang tentunya memiliki citra rasa
yang luar biasa, lembut, renyah, dan gurih.
3
1.2.
Misi Perusahaan
-
Untuk melayani masyarakat dalam hal kebutuhan kue kering pada saat tertentu,
bukan hanya pada saat bulan Ramadhan dan Lebaran saja.
-
Mengembangkan dan menjalin hubungan kerja sama dengan sesame mitra
bisnis.
1.3.
Produk
Usaha yang dirintis adalah usaha yang bergerak dalam bidang kuliner,
karakteristik produk yang dihasilkan adalah jenis-jenis kue yang dapat digunakan saat
Ramadhan dan Lebaran atau sehari-hari, acara resmi/tidak resmi, ataupun acara lainnya.
Produk yang ditawarkan memiliki berbagai variasi bentuk kue dan bentuk toples yang
menarik, sehingga menarik perhatian pembeli. Macam-macam kue kering antara lain
putri salju, nastar, kue coklat, kastengel, kue cococrunch, triangle chocolate, cronflakes
coklat warna-warni, lidah kucing, kue sagu keju, kue kacang, kue kelapa, dll.
1.4.
Persaingan
Persaingan kue kering pada saat bulan Ramadahan dan Lebaran sangat ketat.
Namun, Kue Kering Handayani hasil produk rumahan, persaingannya tidak sangat
ketat.
1.5.
Traget dan Ukuran Pasar
Target pasar produk kue kering ini khususnya adalah masyarakat Sukabumi dan
rekan-rekan kantor pemilik produk kue kering ini, dan tetangga sekitar rumah. Namun
secara umum, tidak ada batasan konsumen produk ini, karena produk ini dapat
dinikmati oleh semua kalangan diberbagai usia.
Semua kalangan dari segala usia bisa menikmati produk ini. Selain itu, harga
yang terjangkau juga membuat produk ini dapat dinikmati oleh berbagai macam
kalangan.
Menawarkan produk kue kering yang diproduksi pada rekan kantor ataupun
tetangga sekitar rumah. Biasanya mereka akan lebih senang jika ditawari dengan cara
memesan, sehingga mereka tidak perlu tenaga dan waktu untuk mencari kue kering di
supermarket ataupun toko – toko roti.
4
1.6.
Strategi Pemasaran
Pengembangan Produk
Dalam proses pengembangan produk, kue kering Handayani akan
lebih banyak memproduksi aneka kue kering, tidak hanya kue kering
tetapi kue basah atau macam-macam makanan ringan untuk dipesan dan
digunakan untuk acara arisan Ibu-Ibu, acara resmi atau tidak resmi, atau
acara lainnya. Kue-kue tersebut ditata dan dimasukan ke dalam kotak
atau toples yang menarik sehingga menarik perhatian pembeli.
Pengembangan Wilayah Pemasaran
Untuk saat ini target wilayah pemasaran sekitar rumah produksi.
Jika nanti ada uang lebih ingin membeli sebuah ruko dan membangun
usaha seperti rumah makan dan juga menjual aneka-aneka kue.
Kegiatan Promosi
Promosi yang dilakukan untuk memasarkan produk ini dengan
menggunakan menawarkan melalui sms, sosial media bbm, dan mulut ke
mulut.
Strategi Penetapan Harga
Harga yang kami tawarkan disesuai kan dengan target yang akan
kami tuju, dengan menetapkan harga yang terjangkau diharapkan banyak
masyarakat yang menikmati produk yang kami tawarkan dan
menyukainya sehingga pada akhirnya mereka menjadi loyal, setelah itu
kami dapat menyesuaikan harga untuk pendapatan kedepannya sesuai
yang diharapkan.
1.7.
Tim Manajemen
Tim manajemen terdiri dari Ibu Titik sebagai pemilik dari usaha ini, dengan
beberapa orang bantuan, yaitu anaknya sendiri bernama Wuri Handayani dan Wuri
Hamumpuni, teman baiknya bernama Sri Hastuti biasa dipanggil Ibu Tuti, dan beberapa
anak magang dari tempat kerja Ibu Titik yang bisa membantunya.
1.8.
Keuangan
Pencatatan keuangan dilakukan secara tertulis, manual, dan sederhana.
5
II.2. DESKRIPSI BISNIS
2.1.
Identitas Perusahaan
Data Perusahaan
Nama Perusahaan
: Kue Kering Handayani
Bidang Usaha
: Kuliner (makanan ringan)
Jenis Produk
: Kue Kering dan Kue Basah
Alamat
: Komp. BBPBAT Jl. Selabintana No. 37 Kota
Sukabumi
Nomor Telepon
: 0266-219007
Bentuk Badan Hukum: Badan Usaha Perseorangan
Data Pemilik
Nama
: Dra. Murtiati (Ibu Titik)
Jabatan
: Owner
Tempat dan Tanggal Lahir : Malang, 5 September 1959
Alamat Rumah
: Komp. BBPBAT Jl. Selabintana No.37 Kota
Sukabumi
2.2.
Nomor Telepon
: 0266-219007
Nomor Hp
: 081315723206
Alamat E-mail
: [email protected]
Pendidikan terakhir
: S1
Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Membuat suatu produk makanan ringan seperti kue kering dan kue basah yang
lebih inovatif, kreatif, dan berbeda dari produk yang biasanya.
Misi
1. Membuat bentuk-bentuk kue yang inovatif yang disesuaikan dengan selera
konsumen.
2. Untuk melayani masyarakat dalam hal kebutuhan kue kering pada saat tertentu,
bukan hanya pada saat bulan Ramadhan dan Lebaran saja.
3. Mengembangkan dan menjalin hubungan kerja sama dengan sesame mitra
bisnis.
6
2.3.
Gambaran Sekilas Tentang Produk
Usaha yang dirintis adalah usaha yang bergerak dalam bidang kuliner,
karakteristik produk yang dihasilkan adalah jenis-jenis kue yang dapat digunakan saat
Ramadhan dan Lebaran atau sehari-hari, acara resmi/tidak resmi, ataupun acara lainnya.
Produk yang ditawarkan memiliki berbagai variasi bentuk kue dan bentuk toples yang
menarik, sehingga menarik perhatian pembeli. Macam-macam kue kering antara lain
putri salju, nastar, kue coklat, kue cococrunch, triangle chocolate, cronflakes coklat
warna-warni, lidah kucing, kue sagu keju, kue kacang, kue kelapa, dll.
2.4.
Perkembangan Sampai Saat Ini
Untuk kue-kue selain kue kering perkembangan sampai saat ini masih seperti
biasanya, memproduksi secukupnya dan jika ada yang memesan untuk kebutuhan
tertentu. Untuk kue kering biasanya selalu ada yang memesan disaat bulan Ramadhan
dan Lebaran, jadi disaat bulan suci tersebut kami selalu memproduksi kue kering sesuai
pesanan konsumen/pelanggan.
2.5.
Status Hukum dan Kepemilikan
Bisnis ini berbentuk badan hukum perorangan, dimana belum dijadikan hak
milik. Karena sifatnya yang produksi rumahan, serta hak kepemilikan dipegang oleh
orang pribadi.
II.3. STRATEGI PEMASARAN
3.1.
Trend dan Pertumbuhan Industri
Usaha kue basah dan kue kering ini adalah usaha yang paling mudah untuk
dikembangkan. Karena banyaknya peminat kue-kue basah dan kering ini. Dan kue ini
juga termasuk jenis makanan yang mudah diterima diberbagai kalangan masyarakat.
Mulai dari anak-anak, remaja, dan para orang tua. Alasan kami memilih bisnis ini
dikarenakan jenis makanan kue basah dan kue kering banyak disukai kalangan
masyarakat. Bukan hanya itu bahan-bahan untuk membuat kue basah dan kue kering ini
pun sangat mudah untuk diperoleh. Proses pembuatan kue-kue basah dan kering ini
sangat mudah. Modal yang dibutuhkan tidak begitu banyak namun mampu memberikan
7
keuntungan yang besar. Sehingga modal yang dikeluar dapat kembali dengan cepat.
Untuk proses produksi tidak terlalu sulit.
Kue basah dan kue kering ini juga dapat menunda lapar ketika kita tidak sempat
untuk sarapan, maupun makan siang. Selain memperoleh keuntungan yang besar, usaha
ini juga mempunyai beberapa resiko yang dapat merugikan pemiliknya. Misalnya kita
memproduksi kue basah dan kue kering sekitar ± 1000 buah kue dalam satu hari.
Namun kenyataannya yang terjual hanya 800 buah kue. Hal ini dikarenakan banyaknya
persaingan dari berbagai usaha-usaha kue basah lainnya. Selain itu kue-kue basah dan
kering ini hanya bertahan dalam satu hari saja dan satu minggu. Jika kita menjual kue
keesokan harinya, akan memberikan rasa yang berbeda dan tidak enak. Ini merupakan
salah satu kerugian dari usaha kue basah ini. Bukan hanya itu kita juga harus
menyesuaikan lidah masyarakat dengan kue yang kita produksi. Kita juga harus
mensurvei jenis kue basah apa yang banyak diminati oleh masyarakat. Dan kita harus
menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang menikmati jajanan yang kita
produksi.
3.2.
Gambaran Pasar
Promosi yang dilakukan untuk memasarkan produk ini dengan menggunakan
menawarkan melalui sms, sosial media bbm, dan mulut ke mulut.
3.3.
Ukuran dan Trend Pasar
Dari beragam rasa kue kering, masyarakat Indonesia lebih menyukai kue yang
bercitra rasa asin, seperti kastengel, kue sagu keju dan kue kacang. Bagi anak-anak
kecil, kebanyakan mereka menyukai kue yang becitra rasa manis, seperti putri salju, kue
coklat cococrunch dan kue coklat. Semua kalangan dari segala usia bisa menikmati
produk ini. Selain itu, harga yang terjangkau juga membuat produk ini dapat dinikmati
oleh berbagai macam kalangan.
3.4.
Peluang Strategis
Adanya peluang usaha merupakan hal paling penting menjalani usaha ini.
Peluang menjalani usaha kue kering ini dilihat dari keadaan masyarakat Indonesia yang
senang mengonsumsi makanan ringan, terutama makanan yang berbahan dasar cokelat.
8
Sehingga usaha ini dapat membantu mereka untuk menikmati konsumsi yang sehat,
murah, dan berkualitas.
Penggunaan warna yang lebih fariatif membuat kue ini lebih menarik dari kue
kering pada umumnya. Hal ini juga menjadi salah satu peluang pasar, dimana kue
kering disini memiliki berbagai keunikan tersendiri yang berbeda dengan kue kering
yang ada di took-toko.
3.5.
Target Pasar
Target pasar produk kue kering ini khususnya adalah masyarakat Sukabumi dan
rekan-rekan kantor pemilik produk kue kering ini, dan tetangga sekitar rumah. Namun
secara umum, tidak ada batasan konsumen produk ini, karena produk ini dapat
dinikmati oleh semua kalangan diberbagai usia.
Semua kalangan dari segala usia bisa menikmati produk ini. Selain itu, harga
yang terjangkau juga membuat produk ini dapat dinikmati oleh berbagai macam
kalangan.
Menawarkan produk kue kering yang diproduksi pada rekan kantor ataupun
tetangga sekitar rumah. Biasanya mereka akan lebih senang jika ditawari dengan cara
memesan, sehingga mereka tidak perlu tenaga dan waktu untuk mencari kue kering di
supermarket ataupun toko – toko roti.
3.6.
Karakteristik Pasar
Kondisi pasar saat ini cukup baik. Sebab banyak pula pesaing yang memasarkan
produk.
II.4. ANALISIS PERSAINGAN
4.1.
Pesaing
Persaingan kue kering pada saat bulan Ramadahan dan Lebaran sangat ketat.
Namun, kue kering Handayani hasil produk rumahan, persaingannya tidak sangat ketat.
9
4.2.
Analisa SWOT
1. Strength (Kekuatan)
Dalam membuat usaha kue kering ini, yang menjadi daya tariknya adalah:
a. Bentukan kue, bentukan kue yang tidak seperti kue-kue biasanya membuat kue
ini lebih menarik pembeli dengan bentukannya yang lebih mengarah pada
bangunan-bangunan ataupun bentuk lain yang cukup mengesankan. Sehingga
menarik minat pembeli.
b. Bahan dasar yang dibuat dengan lembut menjadi satu poin paling menarik dari
usaha kue kering ini.
c. Bahan kue kering dan kue basah biasanya memiliki harga yang cukup mahal
pada toko kue kering lain. Tetapi kami menyediakan kue dengan harga
terjangkau oleh kalangan manapun. Ini merupakan salah satu kekuatan utama
yang dapat menarik minat konsumen.
d. Menjaga kehigienisan, kue kering dan kue basah yang diprouksi tidak
menggunakan pengawet buatan. Sehingga aman dikonsumsi segala usia. Hal ini
tentunya untuk menjaga kualitas makanan dan kuantitas konsumen yang
membeli produk kue kering dan kue basah.
2. Weakness (Kelemahan)
Kesempatan yang dapat menghambat kemampuan usaha, masalah utamanya adalah
modal. Modal merupakan komponen utama dalam pembentukan usaha. Untuk memiliki
kualitas yang baik, modal yang dimiliki harus mencukupi, sehingga modal utama yang
digunakan cukup besar.
Pengadaan tempat juga menjadi salah satu penghambat usaha. Tempat yang dimiliki
haruslah strategis. Sedangkan saat ini, tempat yang strategis memiliki harga yang cukup
mahal. Sehingga cukup menjadi pertimbangan jika akan menetap disuatu tempat untuk
membuka usaha ini.
3. Opportunity (Peluang)
Adanya peluang usaha merupakan hal paling penting menjalani usaha ini. Peluang
menjalani usaha kue kering ini dilihat dari keadaan masyarakat Indonesia yang senang
10
mengonsumsi makanan ringan. Sehingga usaha ini dapat membantu mereka untuk
menikmati konsumsi yang sehat, murah, dan berkualitas.
4. Threat (Ancaman)
Ancaman dunia usaha yang ada dalam menjalani usaha kue kering ini adalah:
a. Persaingan yang kuat dengn toko kue kering lainnya. Karena pada masa
sekarang ini, banyak toko kue kering yang menjamur diseluruh kota. Hal ini
dapat diatasi oleh kekhasan kue kering yang dimiliki dan peningkatan kualitas
yang lebih baik.
b. Menarik konsumen yang datang juga merupakan hal yang sulit jika sudah terjadi
persaingan yang ketat. Hal ini mengharuskan usaha marketing yang mampu
menarik konsumen untuk datang dan membeli.
II.5. RENCANA DESIGN DAN PENGEMBANGAN
5.1.
Tujuan Usaha Jangka Panjang
Kue akan dipasarkan di distribusikan ke kios-kios atau toko-toko tempat
penjualan kue. Jika sudah berhasil kami akan melakukan pendistribusian ke minimarket.
5.2.
Strategi
Pengembangan Produk
Dalam proses pengembangan produk, kue kering Bu Titik akan lebih banyak
memproduksi aneka kue kering, tidak hanya kue kering tetapi kue basah atau macammacam makanan ringan untuk dipesan dan digunakan untuk acara arisan Ibu-Ibu, acara
resmi atau tidak resmi, atau acara lainnya. Kue-kue tersebut ditata dan dimasukan ke
dalam kotak atau toples yang menarik sehingga menarik perhatian pembeli.
Pengembangan Wilayah Pemasaran
Untuk saat ini target wilayah pemasaran sekitar rumah produksi. Jika nanti ada
uang lebih ingin membeli sebuah ruko dan membangun usaha seperti rumah makan dan
juga menjual aneka-aneka kue.
11
Kegiatan Promosi
Promosi yang dilakukan untuk memasarkan produk ini dengan menggunakan
menawarkan melalui sms, sosial media bbm, dan mulut ke mulut.
Strategi Penetapan Harga
Harga yang kami tawarkan disesuai kan dengan target yang akan kami tuju,
dengan menetapkan harga yang terjangkau diharapkan banyak masyarakat yang
menikmati produk yang kami tawarkan dan menyukainya sehingga pada akhirnya
mereka menjadi loyal, setelah itu kami dapat menyesuaikan harga untuk pendapatan
kedepannya sesuai yang diharapkan.
II.6. RENCANA OPERASI DAN MANAJEMEN
6.1.
Fasilitas
Alat yang diperlukan dalam proses pembuatan parcel dan kue adalah : toples,
pita jepang, solatip, baskom, oven, Loyang, cetakan, mixer, wajan, sutil, mangkok,
parutan, pisau, gunting, sodet, sendok, kuas, dan kompor.
6.2.
Proses Produksi
Proses produksi hanya dijelaskan produk yang paling diminati oleh pembeli.
1. Kue Nastar
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Masukkan 6 butir telur, 2 sendok room butter, dan 1 kantong gula tepung
ke dalam baskom pertama lalu di aduk menggunakan mixer.
c. Masukkan 1 kg tepung terigu, 2 sendok tepung maizena, dan 2 sendok
susu bubuk ke dalam baskom kedua. Aduk rata menggunakan sendok.
d. Untuk selai nanas: Kupas kulit nanas, cuci dengan air mengalir. Lalu
parut nanas, masak parutan nanas bersama gula merah hingga matang.
Angkat.
e. Ambil sedikit campuran dari baskom pertama begitu juga campuran dari
baskom kedua. Letakkan pada baskom ketiga. Aduk rata hingga menjadi
sebuah adonan yang bagus. Bentuk adonan sesuai keinginan dan isi
dengan selai nanas. Ulangi lagi sampai adonan habis.
12
f. Letakkan pada loyang yang telah dilumuri mentega untuk menghindari
kelengketan pada saat kue matang. Susun rata. Kemudian olesi seluruh
permukaan kue dengan kuning telur.
g. Masukkan loyang ke dalam oven bersuhu 2000C selama ¾ 30 menit.
h. Angkat dinginkan lalu masukkan ke dalam toples.
2. Kue Putri Salju
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Masukan 2 sendok room butter dan 2 sachet mentega pada baskom
pertama. Aduk rata menggunakan mixer.
c. Masukkan 1 kg tepung terigu, 2 sendok tepung maizena, dan 2 sendok
susu bubuk pada baskom kedua. Aduk rata menggunakan sendok.
d. Ambil sedikit campuran dari baskom pertama begitu juga campuran dari
baskom kedua. Letakkan pada baskom ketiga. Aduk rata hingga menjadi
sebuah adonan yang bagus. Bentuk adonan sesuai keinginan. Ulangi lagi
sampai adonan habis.
e. Letakkan pada loyang yang telah dilumuri mentega untuk menghindari
kelengketan pada saat kue matang. Susun rata. Kemudian olesi seluruh
permukaan kue dengan kuning telur.
f. Masukkan loyang ke dalam oven bersuhu 2000C selama ¡¾ 30 menit.
g. Angkat dinginkan lalu taburi kue yang telah matang dengan gula tepung,
masukkan ke dalam toples.
3. Kue Kacang
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Masak 1 sachet mentega hingga mencair. Lalu masukkan ke dalam
baskom, campurkan 1 kg tepung terigu, 1 kg gula pasir, 1 kg kacang
tanah yang telah di sangrai lalu ditumbuk kasar, dan 2 gelas minyak
goreng. Aduk rata.
c. Bentuk adonan sesuai keinginan, letakkan pada loyang yang telah diolesi
mentega untuk menghindari kelengketan pada kue yang telah matang.
d. Masukkan loyang ke dalam oven bersuhu 2000C selama ¡¾ 30 menit.
e. Angkat dinginkan kemudian masukkan ke dalam toples.
13
4. Kue Keju/Kastengel
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Masukkan 6 butir telur, 2 sachet mentega, 2 sendok room butter, 1
kantong gula tepung ke dalam baskom pertama. Aduk dengan mixer.
c. Masukkan 1 kg tepung terigu, 2 sendok tepung maizena, 2 sendok susu
bubuk pada baskom ketiga. Aduk rata.
d. Ambil sedikit campuran dari baskom pertama begitu juga campuran dari
baskom kedua. Letakkan pada baskom ketiga. Aduk rata hingga menjadi
sebuah adonan yang bagus. Bentuk adonan sesuai keinginan dan taburi
dengan keju yang telah diparut. Ulangi lagi sampai adonan habis.
e. Letakkan pada loyang yang telah dilumuri mentega untuk menghindari
kelengketan pada saat kue matang. Susun rata. Kemudian olesi seluruh
permukaan kue dengan kuning telur.
f. Masukkan loyang ke dalam oven bersuhu 2000C selama ¾ 30 menit.
g. Angkat dinginkan lalu masukkan ke dalam toples.
5. Kue Coklat
a. Masukkan gula tepung, mentega, dan kuning telur. Kocok sampai
adonan mengembang dan naik.
b. Masukkan tepung terigu, susu bubuk, dan coklat bubuk sambil adonan
terus diaduk sampai rata.
c. Setelah semua bahan tercampur rata, masukkan chocolate chips
secukupnya sesuai selera.
d. Bentuk adonan pipih-piih sampai adonan habis dan ditata dalam Loyang.
e. Panggang dengan suhu 150C dalam oven sampai kue mengembang dan
terlihat matang.
f. Angkat, dinginkan, lalu masukkan ke dalam toples.
14
6. Kue Bolu Kukus
Bahan-bahan
Tepung terigu protein sedang
Gula Pasir
Telur Ayam
Cake emulsifier/SP
Garam
Sprite
Vanili
250 gram
250 gram
2 butir
2 sendok teh
¼ sendok the
200 ml
½ sendok teh
Cara Membuat:
1. Siapkan semua bahan, campur terigu, telur, gula, sprite, SP, garam dan vanili.
Kocok dengan mixer dengan kecepatan tinggi, sampai mengembang dan
mengental. Kemudian adonan dibagi menjadi 4 warna yaitu merah, hijau, putih
dan biru.
2. Tuang adonan secara berselang seling dalam cetakan. Misalnya bagian bawah
warna putih, kemudian tuang di tengahnya adonan merah, kemudian tuang di
tengah adonan merah yaitu adonan putih. Lama mengukus 10-15 menit.
3. Mekarlah sudah adonan yang sudah matang.
4. Bolu kukus dinyatakan berhasil dapat dilihat di cup nya. Kalau cup nya menciut
(mengecil seolah tertarik ke dalam), berarti gagal. Yang benar adalah seperti
gambar di atas. Cup bolu kukusnya tetap seperti semula sebelum dikukus.
7. Kue Sus
15
BAHAN KULIT
Garam halus
1/2 sdm
Mentega atau margarine
125 gram
Telur ayam
5 butir
Air bersih
250 ml
Tepung terigu
150 gram
Baking powder
1/4 sdt
BAHAN VLA
Garam halus
Susu cair
Gula pasir
Rum
Kuning telur ayam
Tepung terigu
Tepung maizena
Mentega atau margarine
Vanili bubuk
1/2 sdt
250 ml
60 gram
2 sdt
2 butir
2 sdm
4 sdm
1 sdm
1/2 sdt
Cara Membuat Kue Sus:
a. Masak air bersama garam dan mentega sampai mendidih, tambahkan tepung
terigu sambil diaduk-aduk hingga rata. Lalu angkat.
b. Tambahkan telur dan baking powder satu persatu sambil diaduk-aduk hingga
rata.
c. Siapkan plastik berbentuk segitiga dan masukkan adonan kue sus kedalam
plastic tersebut, kemudian beri lobang ujungnya
d. Siapkan cetakan kue sus dan semprotkan adonan kue sus yg didalam plastik tadi
kedalam cetakan yang di olesi dengan mentega.
e. Masukkan kue sus ke oven hingga matang dan mengembang, lalu angkat dan
tiriskan.
f. Kemudian iris bagian tengah kue sus tersebut dan isilah dengan vla, rapatkan
kembali dan siap disajikan.
Cara Membuat Vla:
a. Masak susu bersama dengan tepung terigu, tepung maizena, garam dan gula
pasir hingga mendidih dan agak mengental. Sambil diadukaduk lalu angkat.
b. Tambahkan kuning telur, mentega, vanilla dan rum. aduk rata, lalu sisihkan.
8. Kue Basah Cenil
Bahan-bahan
Tepung kanji
400 gram larutkan dg 60 ml air
Air
215 ml
16
Garam
Daun pandan, potong-potong
Kelapa setengah tua, kupas, parut memanjang
Gula
Pewarna makanan
Cara Membuat:
1 sdt
8 – 10 lembar
½ butir
6 sdm
Warna hijau, merah, kuning
a. Didihkan air dan garam di atas api sedang. Masukkan larutan tepung kanji
sambil diaduk hingga adonan mengental, angkat.
b. Aduk terus hingga adonan mengental rata dan agak dingin, campurkan sisa
tepung kanji sedikit demi sedikit ke dalamnya. Uleni hingga rata, lalu bagi
adonan menjadi 3 bagian dan masing2nya diberi warna.
c. Ambil 1 sdm adonan setiap warna lalu rekatkan menjadi satu, gulung bentuk
panjang sebesar kelingking lalu potong-potong.
d. Masak air dan daun pandan hingga mendidih. Kecilkan api lalu tutup panci,
masak hingga aroma pandan meresap. Buang daun pandan, masukkan adonan
yang sudah dipotong-potong, masak hingga mengapung (kurang lebih 5 menit),
angkat.
e. Gulingkan ke dalam kelapa parut yang sudah dicampur garam, hidangkan
dengan taburan gula pasir.
9. Kue Basah Nagasari
Bahan-bahan
Tepung beras
Santan kental dari satu buah kelapa
Pisang tanduk matang, potong-potong
Daun pandan
300 gr
1 lt
3 buah
2 lembar
17
Gula Pasir
Garam
Daun pisang untuk membungkus, potong-potong
Cara Membuat:
3 sdm
2 sdt
Secukupnya
a. Campur tepung beras dengan setengah liter santan, lalu aduk hingga tercampur
rata. Sisihkan.
b. Masak sisa santan dengan daun pandan, gula serta garam lalu aduk dan masak
hingga mendidih.
c. Campurkan adonan tepung beras dengan adonan santan, lalu aduk hingga
tercampur rata dan adonan menjadi kalis.
d. Ambil satu sendok adonan yang diletakkan diatas daun pisang lalu masukkan
potongan pisang, kemudian bungkus adonan dengan daun hingga tertutup semua
bagian. Lakukan cara tersebut hingga adonan habis.
e. Kukus adonan yang telah terbungkus daun pisang dan tunggu hingga matang.
f. Setelah terlihat matang, angkat dan kue nagasari pun siap untuk dihidangkan.
6.3.
Tim Manajemen
Tim manajemen terdiri dari Ibu Titik sebagai pemilik dari usaha ini, dengan
beberapa orang bantuan, yaitu anaknya sendiri bernama Wuri Handayani dan Wuri
Hamumpuni, teman baiknya bernama Sri Hastuti biasa dipanggil Ibu Tuti, dan beberapa
anak magang dari tempat kerja Ibu Titik yang bisa membantunya.
II.7. ANALISIS RENCANA KEUANGAN
1. Modal Awal
BAHAN BAKU
Terigu 4 Kg
Rp 40.000,00
Telur 2 Kg
Tepung Gula 2 Kg
Air
Garam
Rp 32.000,00
Rp 30.000,00
Rp 5.000,00
BAHAN TABURAN
1
Kacang Tanah 2 Kg Rp 8.000,00
Coklat
Rp 30.000,00
Keju
Rp 35.000,00
Susu Kental Manis
Rp 15.000,00
Kacang Mete 1 Kg
Rp 40.000,00
18
Vanili
Blue Band
Rp 6.000,00
Rp 10.000,00
Chocochips
Chcocrunch
Baking Powder
Tepung Maizena
Rp 6.500,00
Rp 5.500,00
bungkus besar
Kelapa Kering
Nanas 2 buah
Wijen
JUMLAH
Rp 135.000,00
Rp 6.500,00
Rp 60.000,00
Rp 12.500,00
Rp 35.000,00
Rp 5.000,00
Rp 247.000,00
PERALATAN ALAT PRODUKSI
Mixer atau Alat Pengaduk Manual 2
Rp 500.000,00
Peralatan
yang
Tempat untuk mengaduk adonan 5
Rp 70.000,00
Peralatan Masak
Rp 2.000.000,00
Timbangan Kue 2
Rp 250.000,00
Gelas Ukur 2
Rp 30.000,00
Loyang 5
Rp 35.000,00
Oven manual
Rp 800.000,00
Toples Plastic 600
Rp 1.500.000,00
Peralatan Parsel
Rp 500.000,00
Lain-lain
Rp 1.000.000,00
JUMLAH
Rp 7.000.000,00
mengalami penyusutan selama empat tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp
2.
2.000,00 dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus.
Biaya penyusutan per tahun = (Rp 7.000.000,00 – Rp 2.000,00)/4 = Rp
1.748.500,00 per tahun atau sama dengan Rp 145.791,00 per bulan.
3. Perkiraan penjualan per bulan Asumsi per hari terjual 20 kotak kue × Rp
40.000,00 × 30 hari = Rp 24.000.000,00
-
Biaya-biaya: Peralatan Biaya Penyusutan peralatan Rp 145.791,00
-
Bahan baku (Rp 135.000,00 × 30 hari) Rp 4.050.000,00
-
Bahan taburan (Rp 247.000,00 x 30 hari) Rp 7.410.000,00
-
Upah pegawai (3 orang) Rp 1.500.000,00
-
Listrik, air, dan gas Rp 300.000,00
Jumlah Rp 13.405.791,00
4. Price Rp 200.000,00
Laba bersih per bulan Penjualan – biaya-biaya – price = laba bersih Rp
24.000.000,00 – Rp 13.405.791 – Rp 200.000,00 = Rp. 10.394.209,00
5. Perkiraan modal kembali (Pay Back Periode) Modal awal ÷ Laba bersih per
bulan = jangka waktu modal kembali (bulan) Rp 7.000.000,00 ÷ Rp
19
10.394.209,00 = ± 0.67 bulan. Jadi modal akan kembali secepatnya, kurang
lebih 20 hari.
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Dengan berjalannya proses pembuatan kue ini dan sampai menghasilkan kue
kering menjadikan bermacam –macam kue yang dapat di jual dan melakukan transaksi
terhadap penjual dan pembeli. Hal ini tentu saja telah membuktikan bahwa berbisnis
dapat kita lakukan atau kita produksi di mana saja dan dengan berbisnis seperti ini kita
juga dapat membuka peluang usah bagi masyarakat untuk berwirausaha.
III.2. Saran
Kritik dan saran dalam penyusunan proposal ini kami harapkan dari para
pembaca. Penyusun banyak mengalami kendala, maka kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran demi memajukan perusahaan kue kering kami ini.
20
Lampiran-lampiran
21
22
23