Gambaran Umum Kota Di Kendari

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

Bab

4
Gambaran Umum Wilayah
4.1.

Keadaan Geografi

4.1.1. Luas Wilayah
Wilayah

Kota

Sulawesi. Wilayah

Kendari

terletak di sebelah


Tenggara Pulau

daratannya terdapat di daratan Pulau Sulawesi

mengelilingi Teluk Kendari. Terdapat satu pulau pada wilayah kota Kendari
yang dikenal sebagai Pulau Bungkutoko. Luas wilayah daratan Kota
Kendari 267,37 Km2 atau 0,7 persen dari luas daratan Provinsi Sulawesi
Tenggara.
Luas wilayah menurut Kecamatan sangat beragam. Kecamatan
Baruga

merupakan wilayah

selanjutnya

kecamatan

yang paling luas (17,95%),

Kecamatan Abeli (16,40%), Kecamatan Puuwatu (14,86%),


Kecamatan Poasia (14,12%), Kecamatan Kambu (9,21%), Kecamatan
Mandonga (7,77%), Kecamatan Kendari Barat (7,15%),
Kendari (5,86%),
(2,51%). Wilayah
sekaligus juga

Kecamatan

Kecamatan Wua-Wua (4,17%), dan Kecamatan Kadia
Kota
sebagai

Kendari
ibukota

dengan ibu

kotanya


Kendari

dan

Provinsi Sulawesi Tenggara secara

astronomis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa berada di antara
3o 54‘ 30‘ ‘ - 4o3‘ 11‘‘ Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke

Laporan Akhir

4-1

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

Timur diantara 122o 23‘ -122o

39‘ Bujur Timur.

Sepintas tentang posisi geografisnya, Kota Kendari memiliki batasbatas



Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Konawe;



Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Kendari ;



Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan ;



Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan.
Kota Kendari terbentuk dengan Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 6 Tahun 1995 yang disahkan
dengan


status

pada

tanggal

3

Agustus 1995

Kotamadya Daerah Tingkat II Kendari.

Tabel 4.1
Luas Wilayah Kota Kendari menurut Kecamatan, 2013
No.
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.
8.
9.
10.

Kecamatan
Mandonga
Baruga
Puuwatu
Kadia
Wua-wua
Poasia
Abeli
Kambu
Kendari
Kendari Barat
Kota Kendari

Luas Wilayah

(Km)
20,77
48,00
39,72
6,71
11,16
37,74
43,85
24,63
15,68
19,11
267,37

Persentase
(%)
7,77
17,95
14,86
2,51
4,17

14,12
16,40
9,21
5,86
7,15
100,00

Sumber : Kota Kendari dalam Angka, 2014

4.1.2. Tinggi Wilayah
Dilihat berdasarkan ketinggian wilayah kota Kendari di atas
permukaan

laut,

kecamatan Mandonga merupakan wilayah tertinggi

berada pada ketinggian 30 meter di atas permukaan laut. Selanjutnya
Laporan Akhir


4-2

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

wilayah Kecamatan Abeli dan Kendari Barat berada pada ketinggian 3
meter di atas permukaan laut

4.2.

Keadaan Iklim

4.2.1. Suhu, kelembaban, dan curah hujan
Sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia, Kota Kendari hanya
dikenal dua musim yakni musim kemarau dan musim hujan. Keadaan
musim sangat dipengaruhi oleh

arus angin

yang


bertiup

di atas

wilayahnya.
Menurut data yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi
dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Kendari tahun 2013 terjadi
166 hari hujan dengan curah hujan 2.619 mm.
Suhu udara dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Perbedaan
ketinggian dari permukaan laut, daerah pegunungan dan daerah pesisir
mengakibatkan keadaan suhu yang sedikit beda untuk masing-masing
tempat dalam suatu wilayah. Secara keseluruhan, wilayah Kota Kendari
merupakan daerah bersuhu tropis.
Menurut data yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi
dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, selama tahun 2013 ratarata suhu udara maksimum 31,9 oC dan rata-rata suhu udara minimum
23,8oC.

Tekanan

udara


rata-rata 1011,4 millibar dengan kelembaban

udara rata-rata 83,8 persen. Rata-rata Kecepatan angin selama tahun 2013
pada umumnya berjalan normal, mencapai 1,70 m/detik

Laporan Akhir

4-3

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

4.3.

Wilayah Administrasi
Wilayah

administrasi

Kota

Kendari

terdiri

atas

10

wilayah

Kecamatan, yaitu Kecamatan Mandonga, Kecamatan Baruga, Kecamatan
Puuwatu, Kecamatan Kadia, Kecamatan Wua-Wua, Kecamatan Poasia,
Kecamatan

Abeli,

Kecamatan

Kambu,

Kecamatan

Kendari

dan

Kecamatan Kendari Barat berdasarkan Peraturan Daerah Kota Kendari
Nomor 5 s/d 14 Tahun 2005

yang

selanjutnya

terbagi menjadi 64

kelurahan.
Secara

terinci wilayah administrasi pemerintah Kecamatan

Mandonga dengan ibukotanya Wawombalata, terdiri dari 6 kelurahan;
wilayah administrasi pemerintah Kecamatan

Baruga dengan ibukotanya

Watubangga, terdiri dari 4 kelurahan; Kecamatan Puuwatu dengan
ibukotanya

Puuwatu terdiri

dari 6 kelurahan;

wilayah administrasi

Kecamatan Kadia dengan ibukotanya Kadia terdiri dari 5 kelurahan; wilayah
administrasi Kecamatan Wua-Wua dengan ibukotanya Anawai terdiri dari 4
kelurahan;

pemerintah

Kecamatan

Poasia

dengan

ibukotanya

Rahandouna terdiri dari 4 kelurahan; wilayah administrasi pemerintah
Kecamatan

Abeli dengan ibukotanya Anggalomelai

kelurahan; wilayah administrasi Kecamatan
Padaleu

Kambu

terdiri

dari

13

dengan ibukotanya

terdiri dari 4 kelurahan; wilayah administrasi pemerintah

Kecamatan Kendari dengan ibukotanya Kandai terdiri dari 9 kelurahan;
dan wilayah administrasi Kecamatan Kendari Barat dengan ibukotanya
Punggaloba terdiri dari 9 kelurahan. Menyikapi tuntutan tetap tegaknya
semangat reformasi, maka penyelenggaraan pemerintahan di wilayah Kota

Laporan Akhir

4-4

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

Kendari

dilaksanakan

partisipatif,

dengan

transparansi

dan

bertumpu
akuntabel

pada
dalam

prinsip

demokratis,

upaya

mewujudkan

penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance).

4.4.

Administrasi Pemerintahan
Kota Kendari dikepalai oleh seorang Walikota, dalam melaksanakan
tugasnya, selain didampingi oleh wakilnya, Walikota Kendari dibantu oleh
Sekretaris Wilayah Kota yang membawahi beberapa Asisten, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), dan Inspektorat Wilayah
Daerah serta dibantu oleh berbagai instansi dinas/vertikal
masing mempunyai lingkup tugas yang berbeda-beda.

yang

masing-

Di

setiap

kecamatan dan kelurahan, Walikota Kendari mendudukkan masing-masing
seorang Camat

dan

seorang

Lurah

dalam upaya untuk membantu

kelancaran pelaksanaan pembangunan dan kemasyarakatan sampai ke
bawah.
Untuk mencapai hal tersebut diperlukan pendekatan pengelolaan
yang strategis antara permasalahan internal dan tantangan eksternal bagi
Kota Kendari, diperlukan suatu cara pandang bersama para pengelola
kebijaksanaan maupun pelaku pembangunan

Kota

(Stakeholders) bagi

masa depan Kota Kendari, dalam suatu Visi, Misi, Kebijaksanaan dan
Strategi (Vimistra) Pembangunan Kota Kendari.
Visi, misi, kebijakan dan program RPJM Daerah Kota Kendari
disusun sebagai penjabaran dari visi dan

misi

pasangan Walikota dan

Wakil Walikota terpilih. Visi dan misi tersebut kemudian dijabarkan dalam

Laporan Akhir

4-5

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

bentuk dokumen perencanaan dengan memperhatikan kondisi, gambaran
umum daerah maupun kebijakan pengembangan
serta

mengacu

pada

RPJP

Kota Kendari

pembangunan
(Perda

Nomor

kota
10

Tahun 2001).
Untuk mencapai misi yang diemban, ditetapkan tujuan dan strategi
kebijakan dengan mempertajam fokus yang ingin dicapai dari masingmasing misi yang didukung oleh aturan (melalui Perda), studi-studi,
perencanaan yang terpadu, sistim kelembagaan serta berbagai upaya agar
misi dapat tercapai secara maksimal.

4.5.

Kependudukan
Sumber utama data kependudukan adalah Sensus Penduduk yang
dilaksanakan setiap sepuluh

tahun

sekali.

Sensus Penduduk

telah

dilaksanakan sebanyak 6 kali sejak Indonesia merdeka yaitu pada tahun
1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010.
Metode pengumpulan

data dalam

sensus dilakukan

dengan

wawancara antara petugas sensus dengan responden. Pencacahan
dilakukan terhadap seluruh penduduk yang berdomisili di seluruh wilayah
teritorial Indonesia termasuk warga negara asing kecuali anggota Korps
Diplomatik negara sahabat beserta keluarganya.
Bagi penduduk yang bertempat tinggal tetap, dicacah dimana mereka
biasa tinggal. Akan tetapi jika sedang bertugas ke luar wilayah lebih dari 6
bulan, tidak dicacah di tempat tinggalnya.

Sebaliknya,

seseorang atau

keluarga menempati suatu bangunan belum mencapai 6 bulan tetapi
bermaksud menetap disana, dicacah di tempat tersebut.
Laporan Akhir

4-6

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

Untuk penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap dicacah di tempat
dimana

mereka

ditemukan petugas sensus biasanya pada malam ‘Hari

Sensus’. Termasuk penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap adalah
tuna wisma, awak kapal berbendera Indonesia, penghuni perahu/ rumah
apung, masyarakat terpencil/terasing dan pengungsi.

4.5.1. Jumlah penduduk
Penduduk kota Kendari berdasarkan Sensus Penduduk 2000
berjumlah 205.240 jiwa. Ketika dilakukan Survei Penduduk Antar Sensus
(Supas) pada tahun 2005, diketahui jumlah penduduk kota Kendari
meningkat menjadi

226.056 jiwa. Jumlah penduduk berdasarkan hasil

Sensus Penduduk 2010 tercatat sebanyak 289.966 jiwa.

Tabel 4.2
Kepadatan Penduduk Kota Kendari menurut Kecamatan 2013
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kecamatan

Mandonga
Baruga
Puuwatu
Kadia
Wua-wua
Poasia
Abeli
Kambu
Kendari
Kendari Barat
Kota Kendari

Luas
wilayah
20,77
48,00
39,72
6,71
11,16
37,74
43,85
24,63
15,68
19,11
267,37

Jumlah
Penduduk
39.177
20.981
30.061
42.515
26.441
27.058
24.307
29.395
27.686
46.505
314.126

Kepadatan
Penduduk
1.886
437
757
6.336
2.369
717
554
1.193
1.766
2.434
1.175

Sumber : Kota Kendari dalam Angka, 2014

Jumlah Penduduk Tahun 2013 adalah

sebesar

314.126

jiwa.

Penduduk tersebut tersebar dengan persebaran yang tidak merata. Pada

Laporan Akhir

4-7

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

tahun 2013, sebanyak 14,80 persen penduduk kota Kendari tinggal di
wilayah Kendari Barat, hanya 6,68 persen tinggal di Kecamatan Baruga, dan
selebihnya tersebar pada 8 kecamatan dengan persebaran yang bervariasi.
Di samping itu, dilakukan penghitungan kepadatan penduduk pada masingmasing wilayah Kecamatan. Kepadatan penduduk adalah

banyaknya

penduduk per km persegi. Kadia merupakan kecamatan dengan kepadatan
penduduk paling tinggi yaitu sebesar 6.336 jiwa per km2 sedangkan
Baruga merupakan kecamatan

dengan

kepadatan penduduk paling

rendah yaitu sebesar 437 jiwa per km2.

Tabel 4.3
Persebaran Penduduk Kota Kendari menurut
Kecamatan, 2013
No.
2.

Kecamatan
Mandonga
Baruga

3.

Puuwatu

30.061

9,57

4.
5.
6.

Kadia
Wua-wua
Poasia

42.515
26.441
27.058

13,53
8,42
8,61

7.

Abeli

24.307

7,74

8.

Kambu

29.395

9,36

27.686
46.505
314.126

8,81
14,80
100,00

1.

9.
10.

Kendari
Kendari Barat
Kota Kendari

Penduduk
39.177
20.981

% Persebaran
12,47
6,68

Sumber : Kota Kendari dalam Angka, 2014

Bila dilihat berdasarkan rasio jenis

kelamin,

di

kota

Kendari

terdapat lebih banyak penduduk laki- laki dari pada perempuan. Rasio jenis

Laporan Akhir

4-8

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

kelamin adalah perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan
banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu.
Biasanya dinyatakan dengan banyaknya
perempuan. Rasio jenis kelamin penduduk

penduduk laki-laki untuk 100
Kota

Kendari

sebesar

101,98 Atau dengan kata lain, terdapat 101,98 penduduk laki-laki untuk
tiap 100 penduduk perempuan.

Tabel 4.4
Penduduk Kota Kendari menurut Kecamatan dan Jenis
Kelamin, 2013
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Kecamatan
Mandonga
Baruga
Puuwatu
Kadia
Wua-wua
Poasia
Abeli
Kambu
Kendari
Kendari Barat
Kota Kendari

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

19.624
10.541
15.467
21.175
13.455
13.801
12.433
14.856
13.925
23.322
158.599

19.553
10.440
14.594
21.340
12.986
13.257
11.874
14.539
13.761
23.183
155.527

39.177
20.981
30.061
42.515
26.441
27.058
24.307
29.395
27.686
46.505
314.126

Sumber : Kota Kendari dalam Angka, 2014

4.5.2. Laju pertumbuhan penduduk
Rata-rata

laju

pertumbuhan

penduduk

adalah

angka

yang

menunjukkan tingkat pertumbuhan penduduk per tahun dalam jangka waktu
tertentu. Secara umum, laju pertumbuhan penduduk kota Kendari sebesar
3,039 persen per tahun.

Laporan Akhir

4-9

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

Tabel 4.5
Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2013 menurut
Kecamatan di Kota Kendari

1.

Mandonga

38.021

39.177

Laju Pertumbuhan
Penduduk
(%)
3,040

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Baruga
Puuwatu
Kadia
Wua-wua
Poasia
Abeli
Kambu
Kendari

20.363
29.175
41.260
25.661
26.260
23.591
28.529
26.870

20.981
30.061
42.515
26.441
27.058
24.307
29.395
27.686

3,035
3,037
3,042
3,040
3,039
3,035
3,036
3,037

10. Kendari Barat

45.132

46.505

3,042

304.861 314.126

3,039

Penduduk
No.

Kecamatan

Kota Kendari

2012

2013

Sumber : Kota Kendari dalam Angka, 2014

4.5.3. Ketenagakerjaan
Sumber utama data ketenagakerjaan adalah Survei Angkatan Kerja
Nasional (Sakernas). Survei ini dirancang khusus untuk mengumpulkan data
ketenagakerjaan Pada tahun 1994-2001, Sakernas dilaksanakan
tahunan

secara

yaitu pada setiap bulan Agustus. Pada tahun 2002-2004,

disamping Sakernas tahunan dilakukan pula Sakernas triwulanan. Hal itu
dimaksudkan untuk memantau indikator ketenagakerjaan secara dini di
Indonesia, yang mengacu pada KILM (the Key Indicators of the Labour
Market)

yang

direkomendasikan

oleh

ILO

(International

Labour

Organization). Sejak tahun 2005, pengumpulan data Sakernas dilaksanakan
secara semesteran pada bulan Februari (semester I) dan Agustus (semester

Laporan Akhir

4-10

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

II). Inflation factor yang digunakan dalam penghitungan angka hasil
Sakernas didasarkan pada total penduduk dirinci menurut kelompok umur,
kecamatan,

dan daerah perkotaan dan pedesaan hasil penghitungan

penduduk.
Penduduk dapat dikelompokkan menjadi penduduk usia kerja dan
bukan usia kerja. Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berumur 15
tahun ke atas. Dalam hal ini di Kota Kendari pada tahun 2013 terdapat
218.914 jiwa yang tergolong dalam penduduk usia kerja. Selanjutnya
penduduk usia kerja dikelompokkan ke dalam penduduk angkatan kerja
dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15
tahun dan lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara
tidak bekerja dan pengangguran. Ada sejumlah 125.042 jiwa yang tergolong
penduduk angkatan kerja.
Dari sejumlah angkatan kerja tersebut, terdapat 113.107 jiwa yang
bekerja.

Bekerja adalah melakukan pekerjaan

dengan

maksud

memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan
dan lamanya bekerja paling sedikit selama satu jam secara terus menerus
dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang
membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi). Jumlah jam kerja
seluruhnya adalah jumlah jam kerja yang digunakan untuk bekerja (tidak
termasuk jam kerja istirahat resmi dan jam kerja digunakan untuk hal-hal
diluar pekerjaan). Adapun status pekerjaan adalah kedudukan seseorang
dalam unit usaha/ kegiatan dalam melakukan pekerjaan.
Lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/ tempat

Laporan Akhir

4-11

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

bekerja dimana seseorang bekerja. Klasifikasi lapangan usaha mengikuti
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dalam 1 digit. Dewasa
ini ketersediaan lapangan usaha sangat terbatas. Dalam dunia kerja
persaingan semakin kompetitif. Dari sejumlah angkatan kerja seperti yang
tercantum sebelumnya, masih terdapat 11.939 (9,55%) jiwa yang sedang
menganggur atau mencari pekerjaan.
4.6.

Sosial
Dalam

pelaksanaan

pembangunan

sosial,

pemerintah

telah

mengupayakan agar terciptanya kesejahteraan masyarakat dibidang sosial
yang lebih baik. Usaha tersebut antara lain meliputi kegiatan di Bidang
Pendidikan, Kesehatan, Keluarga Berencana, Agama, Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat serta Bidang Sosial lainnya.
4.6.1. Pendidikan
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang dimulai dari
pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Pendidikan yang dicatat adalah
pendidikan formal berdasar kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional,
termasuk pendidikan yang diselenggarakan

oleh

pondok pesantren

dengan memakai kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional, seperti
Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah
Aliyah (MA). Pondok Pesantren/madrasah diniyah adalah sekolah

yang

tidak memakai kurikulum dari Kementerian Pendidikan Nasional.
A. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Angka Partisipasi Sekolah adalah proporsi dari seluruh penduduk
dari berbagai kelompok umur tertentu (7-12, 13-15, 16-18, dan 19-24) yang

Laporan Akhir

4-12

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

masih duduk di bangku sekolah. APS di kota Kendari tahun 2012
cenderung mengalami peningkatan kecuali pada kelompok

umur

13-15

dan 19-24 tahun.
Salah satu cermin pemerataan akses pendidikan dasar, dapat dilihat
dari Angka Partisipasi Sekolah (APS). Dengan melihat APS usia SD pada
tahun

2012

yang

mencapai

99,29, dapat dikatakan bahwa hampir

seluruh anak usia 7-12 tahun telah menikmati pendidikan dasar. Hal
tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
B. Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK)
Berbeda dengan APS, Angka Partisipasi Murni (APM) benar-benar
melihat persentase penduduk yang bersekolah pada suatu jenjang
pendidikan formal pada kelompok umur tertentu. Dengan kata lain,
diperuntukkan guna melihat penduduk yang sekolah tepat waktu sesuai
usianya.

APM

kota

Kendari

tahun 2012 pada tingkat SD meningkat

dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan APM pada tingkat pendidikan
SMP dan SMU cenderung mengalami penurunan.
C. Sekolah, murid, guru, dan rasio murid-guru
Rasio murid terhadap guru adalah angka yang merupakan hasil
pembagian

antara

jumlah

murid dengan guru. Rasio ini disamping

menggambarkan tingkat ketersediaan guru juga memperlihatkan beban
seorang guru dalam menangani anak didiknya. Pada tahun 2013/2014,
pada tingkat Sekolah Dasar terlihat bahwa beban guru lebih berat
dibandingkan dengan jenjang sekolah yang lebih tinggi. Rasio murid
SD/sederajat terhadap

Laporan Akhir

guru

sebesar

17,04 sedangkan rasio murid

4-13

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

SMP/sederajat terhadap guru sebesar 11,17, rasio murid SMA/sederajat
terhadap guru sebesar 10,30 dan rasio murid SMK terhadap guru sebesar
8,43.
Rasio murid terhadap sekolah adalah angka hasil pembagian antara
banyaknya murid dengan banyaknya sekolah.

Rasio

murid

terhadap

sekolah disamping menyatakan tingkat efisiensi penggunaan/ pengelolaan
sekolah, juga menggambarkan kecukupan sarana pendidikan. Pada tahun
2013, rasio murid terhadap sekolah tingkat SD lebih kecil dibandingkan
dengan rasio murid terhadap sekolah tingkat SMP dan

SMU

yaitu

286,63. Dapat diartikan bahwa pendayagunaan sekolah SMP dan SMU di
bawah naungan Diknas cenderung lebih maksimal.
4.6.2. Sosial Lainnya
Pembangunan di bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa diarahkan untuk menciptakan keselarasan dan kerukunan
hubungan antara umat beragama, keharmonisan hubungan antara
manusia dengan manusia, manusia dengan penciptanya serta dengan
alam sekitarnya. Di samping itu, keamanan dan ketertiban merupakan
salah satu kebutuhan yang selalu didambakan oleh setiap masyarakat, baik
dalam kehidupan beragama maupun kehidupan bermasyarakat. Pada
tahun 2013, terdapat

30

anak-anak

yang

di kenakan perkara,

diserahkan kepada jaksa, dan dituntut hakim. Hal tersebut menurun
dibandingkan tahun sebelumnya. Akan tetapi hal ini tetap harus mendapat
perhatian dari pemerintah maupun masyarakat setempat,

mengingat

anak-anak sebagai calon generasi penerus pembangunan nantinya.

Laporan Akhir

4-14

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

Pembangunan di bidang sosial lainnya di Kota Kendari diarahkan
untuk terwujudnya kehidupan dan penghidupan sosial baik dari segi
material maupun spritual yang dalam hal ini
masalah kesejahteraan

sosial

utamanya

mengatasi

seperti kemiskinan, keterbelakangan,

keterlantaran, kerawanan, ketentraman sosial dan bencana alam. Bencana
alam adalah peristiwa alam yang menimbulkan kesengsaraan, kerusakan
alam dan lingkungan, serta mengakibatkan kerugian dan penderitaan pada
penduduk. Tidak termasuk bencana yang disebabkan karena hama
tanaman atau wabah. Bencana alam yang disajikan antara lain: banjir,
kebakaran, angin topan dan lainnya. Bencana kebakaran yang umumnya
terjadi akibat kelalaian manusia terjadi sebanyak 2 kasus pada tahun
2013, menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 8 kasus.
4.7.

Pertanian

4.7.1. Tanaman Pangan
Data pokok tanaman pangan yang dikumpulkan adalah luas panen
dan produktivitas (hasil per hektar). Produksi tanaman pangan merupakan
hasil perkalian antara luas panen dengan produktivitas. Jenis data tanaman
pangan yang dikumpulkan mencakup padi dan palawija (jagung, kedelai,
kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar).
Pengumpulan data luas lahan sawah dilakukan setiap tahun tahun
oleh Mantri Pertanian/ Kepala Cabang Dinas Kecamatan (KCD) dengan
menggunakan

formulir

SP-Lahan. Data

luas

lahan

sawah

yang

dilaporkan adalah kondisi akhir tahun yang berada di wilayah aministrasi

Laporan Akhir

4-15

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

kecamatan mencakup lahan yang diusahakan oleh rumah tangga,
perusahaan, dan lain-lain.
Pengumpulan

data luas panen dilakukan setiap bulan oleh KCD

dan dilaporkan dengan formulir Statistik Pertanian (SP). Pengumpulan data
dilakukan dengan pendekatan area kecamatan di seluruh wilayah kota
Kendari.
Pengumpulan data produktivitas tanaman pangan dilakukan melalui
Survei Ubinan dengan menggunakan pendekatan rumah tangga. Periode
pengumpulan data dilakukan setiap subround (empat bulanan) dengan
petugas lapangan adalah Koordinator Statistik Kecamatan/KSK dan KCD.
Pengumpulan data produktivitas dilakukan pada waktu panen petani.
Produksi padi kota Kendari mencakup padi sawah. Data produksi padi dan
palawija yang disajikan adalah dalam kualitas: gabah kering giling (padi),
pipilan kering (jagung), biji kering (kedelai dan kacang tanah), dan umbi
basah (ubi kayu dan ubi jalar).
4.7.2. Hortikultura
Data pokok
Hortikultura

tanaman hortikultura bersumber dari Survei Pertanian

(SPH). Metode

yang

digunakan

dalam survey ini adalah

metode pencacahan lengkap terhadap seluruh kecamatan dan dilaporkan
secara rutin bulanan maupun triwulanan oleh KCD. Data yang dikumpulkan
dalam SPH mencakup: data tentang luas penanaman, luas panen (untuk
buah- buahan tahunan adalah banyaknya tanaman yang menghasilkan),
produksi, luas rusak, luas tanaman akhir dan harga jual petani.

Laporan Akhir

4-16

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

Luas panen adalah luas tanaman

sayuran

dan

buah-buahan

yang dimbil hasilnya/ dipanen pada periode pelaporan. Luas panen untuk
tanaman sayuran adalah luas tanaman yang

dipanen

sekaligus

atau

habis atau dibongkar dan luas tanaman yang berkali-kali (lebih dari satu
kali)/belum habis. Tanaman yang dipanen sekaligus atau habis atau
dibongkar

adalah

tanaman

yang

sehabis

panen

langsung

dibongkar/dicabut, terdiri dari bawang merah, bawang putih,

bawang

daun, kentang, kol/kubis, kembang kol, petsai/sawi, wortel, lobak dan
kacang merah.

Tanaman

yang

dipanen berkali-kali (lebih dari satu

kali/belum habis) adalah tanaman yang pemanenannya lebih dari satu kali
dan biasanya dibongkar apabila panenan terakhir sudah tidak memadai
lagi, terdiri

dari:

kacang

panjang,

cabe besar,

cabe

rawit,

jamur,

tomat, terung, buncis, ketimun, labu siam, kangkung, bayam, melon,
semangka dan blewah.
Produksi adalah hasil menurut bentuk produk dari setiap tanaman
sayuran dan buah-buahan yang diambil berdasarkan luas yang dipanen
pada bulan/ triwulan laporan.
4.7.3. Perkebunan
Penghitungn luas tanaman perkebunan

besar

adalah

pada

keadaan akhir tahun dan tidak termasuk yang luasnya kurang dari 5
hektar. Bentuk produksi perkebunan adalah

karet

kering

(karet),

daun

kering (teh dan tembakau), biji kering (kopi dan coklat), kulit kering (kayu
manis dan kina), serat kering (rami), bunga kering (cengkeh), refined sugar
(tebu dari perkebunan besar), gula mangkok (tebu dari perkebunan rakyat),

Laporan Akhir

4-17

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

biji dan bunga (pala) serta minyak daun (sereh).
4.7.4. Kehutanan
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang berupa hutan, yang
ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan
keberadaannya sebagai hutan tetap. Hal ini untuk menjamin kepastian
hukum

mengenai

status

kawasan hutan, letak batas dan luas suatu

wilayah tertentu yang sudah ditunjuk menjadi kawasan hutan tetap.
Pemanfaatan hasil hutan kayu adalah segala bentuk usaha yang
memanfaatkan

dan mengusahakan hasil hutan kayu dengan tidak

merusak lingkungan dan tidak mengurangi fungsi pokok hutan. Kegiatan ini
hanya dapat dilaksanakan paa areal hutan yang memiliki potensi untuk
dilakukan

kegiatan pemanfaatan

hasil

hutan

kayu

dan dapat

dilaksanakan setelah diperoleh izin usaha.
4.7.5. Peternakan
Data populasi ternak bersumber dari instansi daerah terkait. Data
jumlah pemotongan ternak merupakan hasil laporan pemotongan ternak
dari rumah potong hewan dan keurmaster

yang

dilaporkan

secara

lengkap setiap triwulan.
4.7.6. Perikanan
Data statistik perikanan merupakan data sekunder yang bersumber
dari instansi daerah terkait. Statistik
perikanan

tangkap

dan

perikanan

perikanan
budidaya.

dibedakan
Perikanan

atas data
tangkap

diklasifikasikan atas penangkapan ikan di laut dan penangkapan ikan di

Laporan Akhir

4-18

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

perairan umum. Perikanan budidaya diklasifikasikan atas jenis budidaya
yaitu budidaya laut, tambak, kolam, karamba, jaring apung, dan sawah.

4.8.

Industri dan Energi

4.8.1. Industri Pengolahan
A. Perusahaan dan tenaga kerja industri
Pengumpulan data industri besar
Survei

Industri

Besar

dan

dan sedang dilakukan melalui

Sedang yang dilaksanakan setiap tahun

secara lengkap. Survei ini mencakup semua perusahaan indiustri yang
mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih. Klasifikasi industri yang
digunakan dalam survei ini berdasar kepada Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia (KBLI).
Industri pengolahan adalah kegiatan ekonomi yang melakukan
kegiatan

mengubah

suatu

barang dasar secara mekanis, kimia, atau

dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi, dan atau
barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan
sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan
ini adalah jasa industri dan pekerjaan perakitan .
Perusahaan atau usaha industri adalah

suatu

unit

(kesatuan)

usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang
atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan
mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur
biaya serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha
tersebut.
Industri
Laporan Akhir

pengolahan

dikelompokkan

ke

dalam

4

golongan
4-19

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

berdasarkan banyaknya pekerja, yaitu: Industri besar (100 orang pekerja
atau lebih), Industri sedang/menengah (20-99

pekerja),

Industri

kecil

(5-19 orang/pekerja), dan industri mikro (1-4 orang pekerja).
Pengeluaran untuk tenaga kerja merupakan

imbalan

atau

jasa-

jasa yang telah dikorbankan oleh pekerja untuk pihak lain yang meliputi
upah/gaji, upah lembur, hadiah, bonus dan sejenisnya, iuran dana pensiun,
tunjangan sosial, tunjangan kecelakaan dan lainnya.
Dari hasil Survei Industri menunjukkan bahwa jumlah perusahaan
industri besar/sedang di Kota Kendari tahun 2013 adalah 28 perusahaan
dan

menyerap

tenaga kerja sebanyak 1.822 orang. Menurut status

pekerjaan mereka, terdapat sebanyak 923 orang atau 50,66 persen adalah
tenaga kerja produksi dan sebanyak 899 orang atau 49,34 persen adalah
tenaga kerja lainnya.
B. Investasi dan nilai produksi
Barang yang dihasilkan adalah barang yang dihasilkan dalam proses
produksi. Dalam menghasilkan barang, diperlukan modal tetap. Modal
tetap adalah modal kerja yang dapat digunakan lebih dari satu tahun.
Melalui kegiatan perusahaan diharapkan dapat diperoleh nilai
tambah. Nilai tambah adalah besarnya output dikurangi besarnya nilai input
(antara). Input atau biaya antara adalah biaya yang dikeluarkan dalam
proses industri yang berupa bahan baku/bahan penolong, jasa industri,
sewa gedung, dan biasa jasa non industri. Sedangkan output merupakan
nilai keluaran yang dihasilkan dari proses kegiatan industri yang berupa
barang yang dihasilkan, tenaga listrik yang dijual, jasa industri, keuntungan

Laporan Akhir

4-20

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

jual beli, pertambahan barang stok setengah jadi dan penerimaan lain.
Nilai output perusahaan industri besar/sedang tahun 2013 sebesar
Rp. 489,36 miliar sedangkan biaya inputnya sebesar Rp. 269,12 miliar.
4.8.2. Energi
Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah Perusahaan Umum Milik
Negara yang mempunyai aktivitas kegiatan pembangkitan, transmisi, dan
distribusi tenaga listrik. Dalam proses distribusi listrik, PLN menjual listrik
kepada rumah tangga maupun unit usaha. Jumlah listrik terjual adalah
banyaknya listrik yang disalurkan kepada para pelanggan.
Dengan sejumlah input diharapkan

PLN

mampu menghasilkan

listrik yang mencukupi serta dapat pula memberikan nilai tambah bagi
perusahaan. Biaya input merupakan pengeluaran yang digunakan untuk
pembelian bahan bakar dan pelumas tenaga listrik yang dibeli, alat-alat
tulis, onderdil, ongkos pemeliharaan dan perbaikan kecil alat produksi,
sewa

gedung,

dan

mesin serta jasa lainnya. Sedangkan nilai output

merupakan nilai tenaga listrik yang dijual atau didistribusikan kepada para
pelanggan dan ditambah dengan pendapatan atau penerimaan dari
kegiatan jasa perusahaan.
Jumlah pelanggan listrik PLN di Kota Kendari tahun 2013 tercatat
sebanyak 86.613 pelanggan atau meningkat 12,88 persen dibandingkan
tahun sebelumnya. Sedangkan tenaga listrik yang terjual dan nilai
penjualannya masing-masing meningkat 15,71 persen dan 29,3 persen
dibandingkan tahun sebelumnya. Jenis pelanggan listrik didominasi oleh
rumah tangga (89,39%).

Laporan Akhir

Dengan

kata

lain

pelanggan rumah tangga

4-21

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

memberikan kontribusi terhadap penggunaan listrik di Kota Kendari
besar dibandingkan tahun sebelumnya

lebih

yang mencapai 56,08 persen.

Perusahaan Air Bersih adalah perusahaan yang mempunyai aktivitas
dalam penampungan, penjernihan, dan penyaluran air baku atau air bersih
dari terminal air melalui saluran air, pipa atau mobil tangki (dalam satu
pengelolaan administrasi dengan kegiatan ekonomi) kepada rumah tangga,
perusahaan industri, atau pengguna komersial lainnya.
Konsep jumlah air bersih terjual, biaya input, maupun nilai output air
bersih sama dengan konsep pada listrik yang dipaparkan sebelumnya. Pada
tahun 2013, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Kendari
menyerap tenaga kerja sebanyak 438 orang atau menurun sebesar
persen

0,23

dibandingkan tahun sebelumnya, yang terdiri dari 328 laki-laki

dan 110 orang perempuan. Volume air yang disalurkan selama tahun
2013 sebanyak 3.854.472 m³ atau meningkat 6,62 persen dibandingkan
tahun sebelumnya, dengan nilai penjualan sebesar 26,72 milyar rupiah.
4.9.

Perdagangan
Kegiatan Perdagangan di Kota Kendari terdiri dari perdagangan
ekspor dan impor serta perdagangan antar pulau. Jenis barang yang
diperdagangkan

meliputi

berbagai

komoditi

dari

hasil

pertanian,

perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
4.9.1. Ekspor dan Impor
Sistem pencatatan statistik Ekspor dan Impor adalah “General Trade”
dengan wilayah pencatatan meliputi seluruh wilayah kepabeanan Indonesia.
Pengesahan dokumen kepabeanan ekspor dan impor dilakukan oleh Bea

Laporan Akhir

4-22

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

dan Cukai berdasarkan persetujuan muat/bongkar barang. Barang-barang
yang dikirim ke luar negeri untuk diolah dicatat sebagai ekspor, sedangkan
hasil olahan yang dikembalikan ke Indonesia dicatat sebagai impor. Barangbarang luar negeri yang diolah di dalam negeri dicatat sebagai barang impor
meskipun barang olahan tersebut akan kembali ke luar negeri.
Kegiatan

perdagangan

antar

pulau

di

Kota

Kendari

memperdagangkan barang-barang yang berasal dari hasil bumi dan laut.
Hasil

bumi meliputi

barang-barang hasil tanaman pangan, perkebunan,

perikanan, peternakan, dan hasil hutan, sedangkan hasil laut meliputi ikan
dan hasil-hasil lainnya.
Nilai impor pada pelabuhan bongkar Kota Kendari

pada tahun

2013, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan nilai impor tahun
2012 yang mengalami pertumbuhan sebesar 474,79 persen. Sedangkan
ekspor

terbesar

adalah pada komoditas bijih logam, terak, dan abu

sebesar 18.016.844.740 Kg dengan nilai sebesar 438.668.253 US$.
4.9.2. Sarana Perdagangan
Kegiatan

perdagangan ditunjang oleh sarana dan fasilitas

perdagangan. Semakin meningkat sarana perdagangan, mencerminkan
peningkatan kegiatan perekonomian. Sarana perdagangan dalam skala
besar biasanya memiliki badan hukum. Bila dilihat dari jumlah

badan

hukum yang teregistrasi pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan
Koperasi Kota Kendari, terjadi penurunan sebesar 8,88 persen dibandingkan
tahun sebelumnya. Bila dilihat dari jenis badan hukumnya, badan hukum
terbanyak adalah usaha perorangan,

Laporan Akhir

namun

penurunannya sangat

4-23

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu mencapai 8,92 persen.
Sementara itu badan usaha Perseroan Terbatas dan Persekutuan
Komanditer, masing-masing memiliki penurunan yang cukup signifikan juga
yaitu di atas 6 persen. Sedangkan usaha koperasi tumbuh sebesar 3,85
persen dibandingkan tahun sebelumnya.
4.10. Transportasi, Komunikasi, dan Pariwisata
4.10.1.

Transportasi
Data panjang jalan negara, panjang jalan provinsi, dan panjang jalan

kota bersumber dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Kendari. Jalan
merupakan

prasarana yang dilalui angkutan darat dimana sangat

memegang peranan penting dalam memperlancar hubungan kegiatan
perekonomian

baik

antara satu kota dengan kota lainnya, ataupun

antara kota dengan desa serta antara desa dengan desa lainnya.
Kondisi jalan yang baik akan mempermudah mobilitas penduduk
dan memperlancar transportasi memindahkan

barang

dalam hubungan

kegiatan ekonomi dan sosial lainnya. Sebaliknya bilamana kondisi jalan
kurang baik maka penduduk akan mendapat kesulitan dalam hubungan
kegiatan ekonomi maupun aktifitas lainnya. Pada tahun 2013, untuk
panjang jalan kota Kendari, terdapat 46,67 persen dalam kondisi baik,
23,63 persen kondisi sedang, 24,55 persen dalam kondisi rusak, dan 5,16
persen lainnya dalam kondisi rusak berat.
Kendaraan bermotor adalah setiap
oleh

kendaraan

peralatan teknik yang ada pada kendaraan

yang
tersebut,

digerakkan
biasanya

digunakan untuk angkutan orang atau barang di atas jalan raya.

Laporan Akhir

4-24

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

Kendaraan bermotor yang dicatat adalah semua jenis kendaraan kecuali
kendaraan bermotor TNI/Polri.
Mobil

penumpang

dilengkapi dengan

adalah setiap kendaraan bermotor yang

tempat

duduk untuk sebanyak-banyaknya delapan

orang, tidak termasuk tempat duduk untuk

pengemudi,

baik dilengkapi

atau tidak dilengkapi bagasi.
Mobil bis adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan
tempat duduk untuk lebih dari delapan orang, tidak termasuk tempat duduk
untuk pengemudi, baik dilengkapi atau tidak dilengkapi bagasi.
Mobil truk adalah setiap kendaraan bermotor yang digunakan untuk
angkutan

barang, selain mobil penumpang, mobil bis, dan kendaraan

bermotor roda dua
Sumber

data

transportasi berasal dari masing-masing instansi

terkait, dikumpulkan setiap bulan. Kunjungan

kapal

yangdatang di pelabuhan baik untuk berlabuh

di

bersandar

di

dermaga.

Pada

adalah

perairan

kapal
maupun

tahun 2013, di Kota Kendari terdapat

17.311 kendaraan bermotor yang telah diregistrasi oleh kepolisian daerah.
4.10.2. Komunikasi
Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman dan atau
penerimaan

dari

setiap

informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat,

tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui sistem kawat, optic, radio atau
sistem

elektromagnetik

lainnya. Public Switched Telephone Network

(PSTN) adalah jaringan telepon tetap dengan kabel. PSTN secara umum
diatur oleh standar-standar teknis dengan menggunakan nomor telepon.

Laporan Akhir

4-25

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

Produksi

pulsa

lokal

adalah

pulsa hasil pembicaraan antara para

pengguna berbayar dalam wilayah dengan kode area sama.
Pembangunan sektor Pos dan Giro diarahkan untuk memperlancar
pelayanan arus informasi ke seluruh penjuru tanah air. Kantor pos adalah
pemberi pelayanan pengiriman barang, uang, dsb, dari suatu tempat ke
tempat yang lain. Pengguna pelayanan biasanya diharuskan menempel
perangko yang cukup pada sampul surat, kartu pos, pos wesel warkat
pos, paket, dan sebagainya.
Pada tahun 2013, terjadi penurunan

signifikan

barang pos yang dikirim sebesar 21,18 persen

jumlah barang-

dibandingkan

tahun

sebelumnya. Namun jumlah barang- barang pos yang diterima mengalami
peningkatan sebesar 2.448,63 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
4.11. Gambaran Khusus Mengenai Pariwisata di Kota Kendari
Wisatawan

mancanegara

adalah

setiap

pengunjung

yang

mengunjungi suatu negara di luar tempat tinggalnya, didorong oleh satu
atau beberapa keperluan tanpa bermaksud memperoleh penghasilan di
tempat yang dikunjungi dan lamanya

kunjungan

tersebut

tidak lebih

dari satu tahun (12 bulan). Wisatawan (turis) secara umum yaitu setiap
pengunjung yang tinggal paling sedikit 24 jam, akan tetapi tidak lebih dari
satu tahun di tempat yang dikunjungi,
berlibur,

rekreasi,

dengan

maksud

antara lain:

olahraga, bisnis, menghadiri pertemuan, studi, dan

kunjungan dengan alasan kesehatan.
Perkembangan fasilitas akomodasi hotel dalam satu wilayah,
secara tidak langsung akan ikut menggairahkan dan menunjang aktivitas

Laporan Akhir

4-26

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

ekonomi secara luas. Ketersediaan fasilitas akomodasi hotel yang semakin
memadai, akan mendorong aktivitas sektor perdagangan, sektor angkutan,
kepariwisataan serta berbagai sektor ekonomi yang lain. Akomodasi
merupakan suatu usaha yang menggunakan suatu bangunan atau
sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, dan setiap orang
dapat menginap, makan serta memperoleh pelayanan dan fasilitas lainnya
dengan pembayaran.
Hotel berbintang yaitu hotel yang

telah

memenuhi

persyaratan

yang telah ditentukan seperti persyaratan fisik, bentuk pelayanan yang
diberikan, kualifikasi tenaga kerja,

jumlah

kamar

dan

lainnya. Hotel

tidak berbintang yaitu hotel yang tidak memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan.
Tingkat

penghunian

kamar hotel adalah persentase banyaknya

malam kamar yang dihuni terhadap banyaknya
tersedia dikalikan 100 persen. Tingkat hunian

malam
kamar

kamar
hotel

yang
bintang

pada tahun 2013 tertinggi pada bulan Juni (64,60%) dan terendah pada
bulan Agustus (42,23%) Rata-rata lamanya tamu menginap adalah hasil
bagi antara banyaknya malam tempat tidur yang terpakai dengan
banykanya tamu yang menginap di hotel dan akomodasi lainnya. Rata-rata
lama tamu menginap pada tahun 2013 di kota Kendari adalah 1-2 malam
bagi tamu dalam negeri dan 2-4 malam untuk tamu asing.

Laporan Akhir

4-27

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

4.12. Dinas Pengelola Pariwisata di Kota Kendari
4.12.1. Kedudukan
Dinas

Pemuda,

Olahraga,

Pariwisata,

dan

Ekonomi

Kreatif

berkedudukan sebagai Satuan Perangkat Daerah merupakan unsur
pelaksana tugas, fungsi, kewenangan dan tanggung jawab pemerintah
daerah di bidang Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif.
Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif dipimpin oleh
seorang kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepala Walikota melalui Sekretaris Daerah.
4.12.2. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan
Ekonomi Kreatif teridiri atas :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat yang terdiri dari :
1. Sub bagian Umum dan Kepegawaian
2. Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan
c. Bidang Pemuda dan Olahraga yang terdiri dari :
1. Seksi Kepemudaan
2. Seksi Keolahragaan
d. Bidang Pariwisata yang terdiri dari :
1. Seksi Sarana dan Objek Daya Tarik Wisata
2. Seksi Promosi Wisata
e. Bidang Ekonomi Kreatif yang terdiri dari :
1. Seksi Seni dan Budaya
Laporan Akhir

4-28

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

2. Seksi Media,. Desain dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
f. Unit Pelaksana Teknis Daerah
g. Kelompok Jabatan Fungsional
Bagan struktur organisasi Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan
Ekonomi Kreatif lebih jelas dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Bagan Struktur Organisasi Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata,
dan Ekonomi Kreatif Kota Kendari

Kepala Dinas

KELOMPOK
FUNGSI ONAL
JABATAN

Sekretariat

Subbagian Umum
dan Kepegawaian

Bidang
Pemuda dan
Olahraga

Bidang
Pariwisata

Bidang Ekonomi
Kreatif

Seksi
Kepemudaan

Seksi Sarana dan
Objek Daya Tarik
Wisata

Seksi Seni dan Budaya

Seksi
Keolahragaan

Seksi Promosi
Wisata

Seksi Media, Desain dan
IPTEK

Subbagian Perencanaan,
Pelaporan dan Keuangan

UPTD

Sumber : Perwali Kota Kendari Nomor 64 Tahun 2013
Laporan Akhir

4-29

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

4.12.3. Tugas Pokok Dan Fungsi
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif
mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam melaksanakan
kewenangan desentralisasi dibidang pemuda, olahraga, pariwisata dan
ekonomi kreatif.
Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok tersebut maka Kepala Dinas
Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif menyelenggarakan
fungsi :
a. Perumusan

kebijakan

teknis

di

bidang

kepemudaan,

di

bidang

kegiatan

olahraga,

pariwisata, dan ekonomi kreatif.
b. Pembinaan

penyelenggaraan

kepemudaan,

olahraga, pariwisata, dan ekonomi kreatif
c. Pengendalian

dan

mengkoordinasikan

kegiatan

kepemudaan,

olahraga, pariwisata, dan ekonomi kreatif
d. Penetapan kebijakan dalam pengembangan, penerapan standarisasi,
pembinaan usaha dan penyelenggaraan usaha pariwisata dan ekonomi
kreatif.
e. Pengembangan jaringan dan system informasi bidang kegiatan di
kepemudaan, olahraga, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
f. Pemberian rekomendasi perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum
g. Pembinaan UPTD dan tenaga fungsional lingkup Dinas Pemuda,
olahraga, pariwisata, dan ekonomi kreatif.

Laporan Akhir

4-30

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik lisan
maupun tertulis sesuai dengan tugas dang fungsinya untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
2. Bidang Pariwisata
Bidang Pariwisata mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas
melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis bidang pariwisata. Bidang
Pariwisata dipimpin oelh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepala Kepala Dinas melalui Sekretaris.
Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas, Kepala Bidang Pariwisata
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pengembangan sarana dan objek
daya tarik wisata, dan promosi wisata.
b. Pelaksanaan kebijakan teknis pengembangan sarana dan objek daya
tarik wisata, dan promosi wisata.
c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang produk
wisata, usaha pariwisata, pemberdayaan masyarakat dan standarisasi
pariwisata.
d. Pelaksanaan

kerja

sama

internasional

pengembangan

destinasi

pariwisata skala kabupaten, serta pemberian izin usaha pariwisata.
e. Monitoring dan evaluasi pengembangan pariwisata.
f. Penyelenggaraan promosi dibidang kepariwisataan.
g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik lisan
maupun tertulis sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.

Laporan Akhir

4-31

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

Selanjutnya dalam menjabarkan pelaksanaan tugas dan fungsi
Bidang Pariwisata memiliki dua Seksi yang masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepala
Kepala Bidang Pariwisata, yang terdiri dari :
1. Seksi Sarana dan Objek Daya Tarik Wisata
2. Seksi Promosi
.Seksi Sarana dan Objek Daya Tarik Wisata mempunyai tugas
membantu Kepala Bidang melaksanakan penjabaran kebijakan teknis
dibidang Sarana dan Objek Daya Tarik Wisata.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala Seksi
Sarana dan Objek Daya Tarik Wisata menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pengembangan sarana dan objek
daya tarik wisata.
b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang pengembangan sarana dan objek
daya tarik wisata.
c. Pelaksanaan kebijakan penyusunan norma, standar prosedur dan
criteria dibidang produk pariwisata, usaha pariwisata, pemberdayaan
masyarakat dan standarisasi pariwisata,
d. Pelaksanaan kerjasama bidang pengembangan sarana dan objek daya
tarik wisata.
e. Pengkoordinasian pelaksanaan rencana pembinaan dan rencana
kegiatan

operasional

urusan

pemerintahan

daerah

bidang

pengembangan sarana dan objek daya tarik wisata. Terhadap satuansatuan kerja yang terkait.

Laporan Akhir

4-32

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

f. Melaksanakan verifikasi pemberian izin usaha pariwisata.
g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pengembangan pariwisata
h. Pelaksanaan

pembuatan

laporan

pertanggung

jawaban

urusan

pemerintah bidang pengembangan sarana dan objek daya tarik wisata.
i.

Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik lisan
maupun tertulis sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
Seksi promosi wisata mempunyai tugas membantu Kepala Bidang

melaksanakan penjabaran kebijakan teknis dibidang promosi wisata.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud tersebut maka Kepala
Seksi promosi wisata menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang penyelenggaraan promosi wisata.
b. Pelaksanaan kebijakan teknis penyelenggaraan promosi wisata.
c. Pelaksanaan pengembangan system informasi pemasaran pariwisata,
d. Penerapan branding pariwisata nasional dan penetapan tagline
pariwisata skala kabupaten/kota.
e. Pengkoordinasian pelaksanaan rencana pembinaan dan rencana
kegiatan operasional urusan pemerintahan daerah bidang promosi
wisata terhadap satuan-satuan kerja yang terkait.
f. Pelaksanaan

pembinaan,

pengawasan,

dan

bimbingan

penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang promosi
wisata
g. Pelaksanaan evaluasi dan pembuatan laporan pertanggungjawaban
urusan pemerintah daerah di bidang promosi wisata

Laporan Akhir

4-33

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik lisan
maupun tertulis sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
3. Bidang Ekonomi Kreatif
Bidang Ekonomi Kreatif mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Dinas melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis bidang Ekonomi
Kreatif. Bidang Ekonomi Kreatif dipimpin oelh seorang Kepala Bidang yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepala Kepala Dinas melalui
Sekretaris.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana diatas, Kepala Bidang
Ekonomi Kreatif menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan dan standarisasi teknis dibidang ekonomi kreatif
berbasis seni dan budaya serta media, desain, dan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
b. Pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis dibidang ekonomi kreatif
berbasis seni dan budaya serta media, desain, dan ilmu pengetahuan
dan teknologi
c. Pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan seni dan budaya serta
media, desain, dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. Pengembangan karya kreatifitas seni dan budaya serta media, desain,
dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e. Penylenggaraan pameran ekonomi kreatif, festival seni, pesta budaya
dalam dan luar daerah
f. Penguatan tata kelola dan kelembagaan ekonomi kreatif

Laporan Akhir

4-34

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

g. Kerjasama dan fasilitasi kegiatan ekonomi kreatif dengan perangkat
daerah terkait dan atau antar lembaga lainnya,
h. Pengkoordinasian, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
ekonomi kreatif
i.

Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik lisan
maupun tertulis sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk kelancaran
pelaksanaan tugas,

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana uraian diatas maka
Bidang Ekonomi Kreatif dibantu membawahkan :
a. Seksi Seni dan Budaya
b. Seksi Media, Desain, dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Seksi sebagaimana dimaksud diatas masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepala
Kepala Bidang Ekonomi Keratif.
Seksi Seni dan Budaya mempunyai tugas membantu Kepala Bidang
melaksanakan penjabaran kebijakan teknis ekonomi kretaif berbasis seni
dan budaya.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala Seksi
Seni dan Budaya menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya.
b. Pelaksanaan kebijakan teknis ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya
c. Pelaksanaan bimbingan teknis penyelenggaraan seni dan budaya
d. Pelaksanaan pengembangan karya kreatifitas industri perfilman, seni
pertunjukan, industri musik, seni rupa dan kriya.

Laporan Akhir

4-35

Pengelolaan Pariwisata Bahari Dalam Mendukung PAD Kota Kendari

e. Pelaksanaan pemasaran da

Dokumen yang terkait

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGRIBISNIS PERBENIHAN KENTANG (Solanum tuberosum, L) Di KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

27 309 21

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65