Laporan fistum Hubungan Air dan Tanaman
Hubungan Air dan Tanaman
Kasma. Rusdi (G11113006)
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin,
Makassar, 2014
Abstrak
Air mempunyai fungsi vital bagi tanaman untuk mengatur suhu tubuh
tanaman melalui proses transpirasi. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh berbagai jenis air terhadap pertumbuhan tanaman dengan perlakuan
penyiraman yang berbeda. Pengamatan dilakukan sebanyak empat kali terhadap
tanaman kangkung yang sudah berdaun. Jenis air yang digunakan untuk
menyiram yaitu air sumur, air PAM, air laut, dan air got dengan dua perlakuan
penyiraman yaitu setiap hari dan dua hari sekali. Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa penyiraman dengan air sumur lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan air
PAM, sedangkan air got dan air laut tidak menunjukkan adanya pertumbuhan
pada tanaman kangkung. Pada perlakuan penyiraman menunjukkan hasil bahwa
tanaman yang disiram setiap hari lebih cepat tumbuh dibandingkan tanaman yang
disiram setiap dua kali sehari. Jadi, jenis air yang paling baik untuk penyiraman
tanaman adalah air sumur dengan penyiraman setiap hari. Disarankan agar
tanaman disiram setiap hari dengan menggunakan air sumur.
Kata kunci: Air, penyiraman, tanaman kangkung.
PENDAHULUAN
Air
merupakan
sumber
kehidupan, tanpa air tidak ada mahluk
hidup yang dapat hidup. begitu
tanaman, sala satu unsur terbesar
tanaman adalah air yaitu berkisar antara
90% untuk tanaman muda, sampai
kurang dari 10% untuk padi-padian
yang menua sedangkan tanaman yang
mengandung minyak, kandungan airnya
sangat sedikit. Penyiraman harus
dilakukan secara teratur agar tanaman
tidak kekurang air. Jika tanaman tidak
pernah disiram, maka tanaman tersebut
akan mati kekeringan.
Air merupakan bahan untuk
fotosintesis, tetapi hanya 0,1% dari total
air yang digunakan untuk fotosintesis.
Air yang digunakan untuk transpirasi
tanaman sebanyak 99% dan yang
digunakan untuk hidrasi 1%, termasuk
untuk memelihara dan menyebabkan
pertumbuhan yang lebih baik. Selama
pertumbuhan, tanaman membutuhkan
sejumlah air yang tepat. Air merupaka
reagen yang penting dalam prosesproses fotosintesis dan dalam prosesproses hidrolik. Disamping itu juga
merupaka pelarut dari garam-garam,
gas-gas dan material-material yang
bergerak kedalam tumbuh-tumbuhan
melalui dinding sel dan stabilitas bentuk
daun,
proses
membuka
dan
menutupnya stomata, kelangsungan
gerak
struktur
tumbuh-tumbuhan.
Kekuranga air akan mengganggu
aktivitas fisiologis maupun morfologis,
sehingga mengakibatkan terhentinya
pertumbuhan.
Defesiensi air yang terus
menerus akan menyebabkan perubahan
irreversible (tidak dapat balik) dan pada
gilirannya tanaman akan mati. Air
mempunyai fungsi yang sangat penting
bagi tanaman. Salah satu fungsi air bagi
tanaman adalah untuk mengatur suhu
tubuh
tanaman
melalui
proses
transpirasi. Ketika tanaman menerima
sinar
matahari,
tanaman
dapat
memproduksi pangan melalui proses
fotosintesis. Namum demikian, selain
memberikan manfaat bagi tanaman
melalui proses fotosintesis, cahaya
matahari
juga
menyebabkan
meningkatnya suhu tanaman. Agar
peningkatan suhu oleh sinar matahari
tidak
mencapai
tingkat
yang
membahayakan bagi tanaman, maka
tanaman mengatur suhu tubuhnya
melalui
proses
tanspirasi.
Pada
transpirasi, air keluar dari tubuh
tanaman melalui stomata. Bersamaan
dengan
keluarnya
air,
terjadi
pembuangan energy panas dari tubuh
tanaman. Dengan demikian taman dapat
menjaga suhu tubuhnya pada tingkat
yang aman secara fisilogis. Jika
pembuangan energy melalui transpirasi
ini
tidak
berjalan
sebagaimana
mestinya,
maka
akan
terjadi
penumpukan energy panas pada tubuh
tanaman. Hal ini sangat berbahaya bagi
tanaman karena suhu yang terlalu tinggi
pada tubuh tanaman dapat menyebabka
rusaknya organ sel, sel, dan jaringan
tanaman. Di dalam tubuh tanaman, air
bergerak melalui sebuah jaringan
pengangkut.
Berdasarkan uraian diatas, maka
perlu diadakan percobaan tentang
hubungan air dan tanaman. Percobaan
ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh berbagai jenis air terhadap
pertumbuhan
tanaman
dengan
perlakuan penyiraman yang berbeda.
Manfaat dari percobaan ini
adalah diharapkan dapat memberikan
gambaran mengenai hubungan air dan
tanaman, juga sebagai salah satu bahan
informasi dan pengetahuan bagi
mahasiswa.
TINJAUAN PUSTAKA
Morfologi Kacang Hijau
Menurut purwono (2012), klasifikasi
tanaman kacang hijau adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyldonae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna Radiata
Kacang
hijau
merupakan
tanaman pangan semusim berupa
semaka yang tumbuh tegak. Tanaman
kacang hijau adalah tanaman semusim
yang berumur pendek (60 hari). Panen
kacang hijau dilakukan beberapa kali
dan berakhir pada hari ke 80 setelah
panen. Kacang hijau adalah tanaman
pendek bercabang tegak. Bagian-bagian
tanaman kacang hijau antara lain, akar,
daun, batang, bunga, buah dan biji
(purwono, 2012).
Tanaman kacang hijau berakar
tunggang. Sistem perakarannya dibagi
menjadi
dua,
mesophytes
dan
xerophytes. Mesophytes mempunyai
banyak cabang akar pada permukaan
tanah dan tipe pertumbuhannya
menyebar.
Sementara
xerophytes
memiliki akar cabang lebih sedikit dan
memanjang kearah bawah. Batang
kacang hijau berbebtuk bulat dan
berbuku-buku. Ukuran batangnya kecil,
berbulu, berwarna hijau kecoklatan atau
kemerahan. Setiap buku batang
menghasilkan satu tangkai daun, kecuali
pada daun pertama berupa sepasang
daun yang berhadapan dan masingmasing daun berupa daun tunggal.
Batang kacang hijau tumbuh tegak
dengan ketinggian mencapai 1 m.
cabangnya menyebar ke semua arah
(Dwidjoseputro, 1986).
Daun kacang hijau tumbuh
majemuk, terdiri dari tiga helai daun
setiap tangkai. Helai daun berbentuk
oval dengan bagian ujung lancip dan
bewarna hijau mudah hingga hijau tua.
Letak daun berseling. Tangkai daun
lebih panjang daripada daunnya sendiri.
Bunga kacang hijau berbentuk seperti
kupu-kupu dan berwarna kuning hijau
atau kuning pucat. Bunganya termasuk
jenis hermaprodit atau berkelamin
sempurna. Proses penyerbukan terjadi
pada malam hari sehingga pada pagi
harinya bunga akan mekar dan pada
sore hari menjadi layu. Bunga kacang
hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan
berwarna kuning hijau atau kuning
pucat. Bunganya termasuk jenis
hermaprodit atau berkelamin sempurna.
Proses penyerbukan terjadi pada malam
hari sehingga pada pagi harinya bunga
akan mekar dan pada sore hari menjadi
layu. Biji kacang hijau berbentuk bulat.
Biji kacang hijau lebih kecil
dibandingkan dengan biji kacang tanah
atau kacang kedelai, yaitu bobotnya
hanya sekitar 0,5-0,8 mg. kulitnya hijau
berbiji putih. Bijinya sering dibuat
kecambah atau taoge (rahmat, 2002).
Morfologi Kangkung
Menurut rahmat (2012), klasifikasi
tanaman kacang hijau adalah sebagai
berikut:
Kingdom: plantae
Subkingdom: tracheabionta
Super divisi: spermatophyte
Divisi: magnoliophyta
Kelas: magnoliopsida
Subkelas: asteridae
Ordo: solanes
Family: convolovulaceae
Genus: ipomoea
Spesies: Ipomoea aquatica
Kangkung merupakan tanaman
yang menetap yang dapat tumbuh lebih
dari satu tahun. Batang kangkung bulat
dan berlubang, berbuku-buku, banyak
mengandung air dari buku-bukunya
mudah sekali keluar akar. Memiliki
percabangan yang banyak dan setelah
tumbuh lama batangnya akan merayap
(menjalar). Batang kangkung bulat dan
berlubang,
berbuku-buku,
banyak
mengandung air dari buku-bukunya
mudah sekali keluar akar. Memiliki
percabangan yang banyak dan setelah
tumbuh lama batangnya akan merayap
(menjalar)
Tangkai daun melekat pada
buku-buku batang dan di ketiak
daunnya terdapat mata tunas yang dapat
tumbuh menjadi menjadi percabangan
baru. Bentuk daun umumnya seperti
jantung hat, ujung daun runcing ataupun
tumpul, permukaan daun sebelah atas
berwarna hijau tua, dan permukaan
daun bagian bawah berwarna hijau
muda. Bentuk bunga kangkung
umumnya berbentuk “terompet” dan
daun mahkota bunga berwarna putih
atau merah lembayung. Buah kangkung
berbentuk bulat telur yang didalamnya
berisi tiga butir biji. Bentuk buah
kangkung seperti melekat dengan
bijinya. Warna buah hitam jika sudah
tua dan hijau ketika muda. Buah
kangkung berukuran kecil sekitar 10
mm, dan umur buah kangkung tidak
lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi
atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau
kehitam-hitaman, dan termasuk biji
berkeping dua (rahmat rukmana, 2012).
Pertumbuhan
tanaman
didefinisikan
sebagai
bertambah
besarnya tanaman yang diikuti oleh
peningkatan berat kering. Proses
pertumbuhan tanaman terdiri dari
pembelahan sel, perbesaran sel dan
diferensiasi sel Kekurangan air pada
tanaman terjadi karena ketersediaan air
dalam media tidak cukup dan transpirasi
yang berlebihan atau kombinasi kedua
faktor tersebut. Di lapangan walaupun
di dalam tanah air cukup tersedia,
tanaman dapat mengalami cekaman
(kekurangan air). Hal ini terjadi jika
kecepatan
absorpsi
tidak
dapat
mengimbangi kehilangan air melalui
proses transpirasi
diperpendek
atau
diperpenjang
tergantung pada intensitas dan waktu
terjadinya cekaman air (rahmat, 2002).
Manfaat Air Untuk Tanaman
Kedalaman perakaran sangat
berpengaruh terhadap jumlah air yang
diserap. Pada umumnya tanaman
dengan
pengairan
yang
baik
mempunyai sistem perakaran yang lebih
panjang daripada tanaman yang tumbuh
pada tempat yang kering. Rendahnya
kadar air tanah akan menurunkan
perpanjangan akar, kedalaman penetrasi
dan diameter akar .Peningkatan
pertumbuhan akar di bawah kondisi
cekaman air ringan sampai sedang
mungkin
sangat
penting
dalam
menyadap persediaan air baru bagi
suatu tanaman. tidak dapat mengekstrak
air di bawah kedalaman 70 cm. akibat
lebih lanjut cekaman air akan
menurunkan hasil tanaman, dan bahkan
tanaman gagal membentuk hasil. Jika
cekaman air terjadi pada intensitas yang
tinggi dan dalam waktu yang lama akan
mengakibatkan tanaman.
Kehilangan air dari tanaman
oleh transpirasi merupakan suatu akibat
yang mtidak dapat dielakkan dari
keperluan membuka dan menutupnya
stomata untuk masuknya CO2 dan
kehilangan air melalui transpirasi lebih
besar melalui stomata daripada melalui
kutikula. Indeks luas daun yang
merupakan ukuran perkembangan tajuk,
sangat peka terhadap cekaman air, yang
mengakibatkan
penurunan
dalam
pembentukan dan perluasan daun,
peningkatan penuaan dan perontokan
daun, atau keduanya. Perluasan daun
lebih peka terhadap cekaman air
daripada
penutupan
stomata.
Selanjutnya
dikatakan
bahwa
peningkatan penuaan daun akibat
cekaman air cenderung terjadi pada
daun-daun yang lebih bawah, yang
paling kurang aktif dalam fotosintesa
dan dalam penyediaan asimilat,
sehingga kecil pengaruhnya terhadap
hasil (Suwasono, 1983).
Penutupan
stomata
pada
kebanyakan spesies akibat kekurangan
air pada daun akan mengurangi laju
penyerapan CO2 pada waktu yang sama
dan pada akhirnya akan mengurangi
laju
fotosintesa
.Disamping
itu
penutupan stomata merupakan faktor
yang
sangat
penting
dalam
perlindungan
mesophyta
terhadap
cekaman air yang berat. Waktu antara
penyebaran benih dan pemasakan dapat
Selain itu, fungsi air bagi
tanaman yaitu, sebagai senyawa utama
pembentuk
protoplasma,
sebagai
senyawa pelarut bagi masuknya
mineral-mineral dari larutan tanah ke
tanaman dan sebagai pelarut mineral
nutrisi yang akan diangkut dari satu
bagian sel ke bagian sel lain, sebagai
media
terjadinya
reaksi-reaksi
metabolik,
sebagai
rektan
pada
sejumlah reaksi metabolisme seperti
siklus asam trikarboksilat, sebagai
penghasil hidrogen pada proses
fotosintesis, menjaga turgiditas sel dan
berperan sebagai tenaga mekanik dalam
pembesaran sel, mengatur mekanisme
gerakan tanaman seperti membuka dan
menutupnya stomata, membuka dan
menutupnya bunga serta melipatnya
daun-daun tanaman tertentu, berperan
dalam perpanjangan sel, sebagai bahan
metabolisme dan produk akhir respirasi,
serta digunakan dalam proses respiras.
METODOLOGI
Tempat dan waktu
Praktikum hubungan air tanaman
dilaksanakan di teaching farm industri
fakultas
pertanian
universitas
hasanuddin makassar pada hari selasa
pukul 13.00 WITA.
Alat dan bahan.
Adapun alat yang digunakan
pada praktikum ini adalah cangkul dan
alat tulis menulis. Sedangkan bahan
yang digunakan adalah polybag, benih
kacang hijau, benih kangkung, tanah
sebagai media tanam, air got, air sumur,
air PAM, air laut dan label.
Prosedur Kerja
Mengisi polybag dengan tanah
yang subur. Sebelum benih ditanam
kedalampolybag, tanah sebaiknya di
siram dengan air secukupnya. Menanam
benih kangkung dan kacang hijau
kedalam masing-masing polybag yang
berbeda. Menyiram benih yang telah
ditanam dengan jenis air yang berbeda
setiap ploybag. Penyiraman tanaman
dilakukan dengan dua perlakuan, yaitu
1x
dalam dua hari dan 1x dalam
sehari. Mengukur tinggi tanaman setiap
hari.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil percobaan
pada
table 1.1, diperoleh bahwa
tanaman kangkung dengan penyiraman
setiap hari terdapat dua tanaman
kangkung yang tumbuh. Penyiraman
dengan air sumur. Tinggi tanaman
kangkung pada pengamatan 1 yaitu 2
cm dengan jumlah daun 3. Pengamatan
2 diperoleh tinggi tanaman 2 cm dengan
jumlah daun 3. Pengamatan 3 diperoleh
tinggi tanaman 3 dengan jumlah daun 4.
Pengamatan 4 diperoleh tinggi tanaman
3 cm denga jumlah daun 4. Percobaan 5
diperoleh tinggi tanaman 3.5 cm dengan
jumlah daun 4. Penyiraman dengan air
PAM, pengamatan 1 diperoleh tinggi
tanaman 1 cm dengan jumlah daun 2.
Pengamatan 2 diperoleh tinggi tanaman
1 cm dengan jumlah daun 2.
Pengamatan 3 diperoleh tinggi tanaman
1.5 cm dengan jumlah daun 3.
Pengamatan 4 diperoleh tinggi tanaman
2 cm dengan jumlah daun 3.
Pengamatan 5 diperoleh tinggi tanaman
2 cm dengan jumlah daun 3.
Pada table 1.2 diperoleh bahwa
tanaman kangkung dengan penyiraman
1x2 dengan 4 jenis air yang tersedia,
hanya kangkung yang menggunakan air
penyiraman PAM saja yang tumbuh
sedangkan yang lain tidak sama sekali.
Hal ini terjadi karena penyiraman
dilakukan tiap 2 hari sekali yakni
penyiraman yang tidak intensif.
Sedangkan pada penyiraman tiap hari
didapat ada yang tumbuh di air PAM
dan air sumur. Karena kangkung
merupakan
jenis
tanaman
air
kemungkinan
tanaman
kangkung
tumbuh oleh factor air, namun pada
praktikum ini diperoleh tanaman
kangkung air laut dan air got tidak
tumbuh dimana bahwa kandungan zat
yang dimiliki oleh Air laut yakni
memiliki kandungan garam (NaCl)
yang berlebih dimana semakin tinggi
kadar garam pada tanahnya maka
tanaman kangkung akan semakin
berkurang bobotnya (mengecil) hinggah
pada akhirnya kering dan mati. Hal
inilah yang membuat perkecambahan
tidak terbentuk. tanaman kangkung
pada air got tidak tumbuh dikarenakan
pada air got telah memiliki unsur unsur
yang dapat menghambat proses
perkecambahan
kangkung.
dan
penyiraman dengan air sumur dan air
PAM tumbuh karena mengandung
unsur-unsur hara namun sebagian kecil
juga tetapi bila dibandingkan dengan air
got dan air laut, air PAM dan air sumur
memang
memungkinkan
tanaman
kangkung tumbuh karena unsur yang
terkandung didalamnya lebih banyak.
Hal ini sejalan dengan pendapat
suwasono (1983) bahwa jika suatu
tanaman kekurangan air ataupun
kelebihan air maka akan berdampak
negative pada tanaman itu sendiri. Air
sumur mengandung banyak mineral
yang baik untuk tanaman, air sumur
juga tidak mengandung antibiotik
sehingga tidak membunuh mikroba
yang ada pada media tanam, yang
bertugas sebagai dekomposer, pengurai,
pelarut hara, pemfiksasi, dan mikoriza.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahawa air sangat berfungsi bagi
pertumbuhan
dan
perkembangan
tanaman, serta waktu penyiraman. Jenis
air sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman, air pam dan
sumur merupakan air yang cocok
untuk digunakan untuk peniraman
tanaman.
Saran
Sebaiknya
praktikan
memahami
prosesdur kerja sebelum praktikum agar
percobaan dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Tanaman dengan Penyiraman Setiap Hari
Tanggal
Penyiraman
Parameter Pengamatan
Air Sumur
Air PAM
Keterangan
Air Got
Air Laut
Tinggi
Jumlah
Tinggi
Jumlah
Tinggi
Jumlah
Tinggi
Jumlah
(cm)
daun
(cm)
daun
(cm)
daun
(cm)
daun
27/09/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
28/09/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
29/09/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
30/09/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
01/10/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
02/10/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
03/10/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
04/10/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
05/10/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
06/10/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
07/10/2014
2
3
1
2
-
-
-
-
08/10/2014
2
3
1
2
-
-
-
-
09/10/2014
3
4
1.5
3
-
-
-
-
10/10/2014
3
4
2
3
-
-
-
-
11/10/2014
3.5
4
2
3
-
-
-
-
Sumber data primer setelah doilah, 2014
Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Tanaman dengan Penyiraman tiap 2 Hari sekali
Tanggal
Penyiraman
Parameter Pengamatan
Air Sumur
Air PAM
Keterangan
Air Got
Air Laut
Tinggi
Jumlah
Tinggi
Jumlah
Tinggi
Jumlah
Tinggi
Jumlah
(cm)
daun
(cm)
daun
(cm)
daun
(cm)
daun
27/09/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
29/09/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
01/10/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
03/10/2014
1
3
1
2
-
-
-
-
05/10/2014
1
3
1
2
-
-
-
-
07/10/2014
1
3
1
2
-
-
-
-
09/10/2014
2
3
1.5
2
-
-
-
-
11/10/2014
2
3
1.7
2
-
-
-
-
Sumber data primer setelah diolah, 2014
Kasma. Rusdi (G11113006)
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin,
Makassar, 2014
Abstrak
Air mempunyai fungsi vital bagi tanaman untuk mengatur suhu tubuh
tanaman melalui proses transpirasi. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh berbagai jenis air terhadap pertumbuhan tanaman dengan perlakuan
penyiraman yang berbeda. Pengamatan dilakukan sebanyak empat kali terhadap
tanaman kangkung yang sudah berdaun. Jenis air yang digunakan untuk
menyiram yaitu air sumur, air PAM, air laut, dan air got dengan dua perlakuan
penyiraman yaitu setiap hari dan dua hari sekali. Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa penyiraman dengan air sumur lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan air
PAM, sedangkan air got dan air laut tidak menunjukkan adanya pertumbuhan
pada tanaman kangkung. Pada perlakuan penyiraman menunjukkan hasil bahwa
tanaman yang disiram setiap hari lebih cepat tumbuh dibandingkan tanaman yang
disiram setiap dua kali sehari. Jadi, jenis air yang paling baik untuk penyiraman
tanaman adalah air sumur dengan penyiraman setiap hari. Disarankan agar
tanaman disiram setiap hari dengan menggunakan air sumur.
Kata kunci: Air, penyiraman, tanaman kangkung.
PENDAHULUAN
Air
merupakan
sumber
kehidupan, tanpa air tidak ada mahluk
hidup yang dapat hidup. begitu
tanaman, sala satu unsur terbesar
tanaman adalah air yaitu berkisar antara
90% untuk tanaman muda, sampai
kurang dari 10% untuk padi-padian
yang menua sedangkan tanaman yang
mengandung minyak, kandungan airnya
sangat sedikit. Penyiraman harus
dilakukan secara teratur agar tanaman
tidak kekurang air. Jika tanaman tidak
pernah disiram, maka tanaman tersebut
akan mati kekeringan.
Air merupakan bahan untuk
fotosintesis, tetapi hanya 0,1% dari total
air yang digunakan untuk fotosintesis.
Air yang digunakan untuk transpirasi
tanaman sebanyak 99% dan yang
digunakan untuk hidrasi 1%, termasuk
untuk memelihara dan menyebabkan
pertumbuhan yang lebih baik. Selama
pertumbuhan, tanaman membutuhkan
sejumlah air yang tepat. Air merupaka
reagen yang penting dalam prosesproses fotosintesis dan dalam prosesproses hidrolik. Disamping itu juga
merupaka pelarut dari garam-garam,
gas-gas dan material-material yang
bergerak kedalam tumbuh-tumbuhan
melalui dinding sel dan stabilitas bentuk
daun,
proses
membuka
dan
menutupnya stomata, kelangsungan
gerak
struktur
tumbuh-tumbuhan.
Kekuranga air akan mengganggu
aktivitas fisiologis maupun morfologis,
sehingga mengakibatkan terhentinya
pertumbuhan.
Defesiensi air yang terus
menerus akan menyebabkan perubahan
irreversible (tidak dapat balik) dan pada
gilirannya tanaman akan mati. Air
mempunyai fungsi yang sangat penting
bagi tanaman. Salah satu fungsi air bagi
tanaman adalah untuk mengatur suhu
tubuh
tanaman
melalui
proses
transpirasi. Ketika tanaman menerima
sinar
matahari,
tanaman
dapat
memproduksi pangan melalui proses
fotosintesis. Namum demikian, selain
memberikan manfaat bagi tanaman
melalui proses fotosintesis, cahaya
matahari
juga
menyebabkan
meningkatnya suhu tanaman. Agar
peningkatan suhu oleh sinar matahari
tidak
mencapai
tingkat
yang
membahayakan bagi tanaman, maka
tanaman mengatur suhu tubuhnya
melalui
proses
tanspirasi.
Pada
transpirasi, air keluar dari tubuh
tanaman melalui stomata. Bersamaan
dengan
keluarnya
air,
terjadi
pembuangan energy panas dari tubuh
tanaman. Dengan demikian taman dapat
menjaga suhu tubuhnya pada tingkat
yang aman secara fisilogis. Jika
pembuangan energy melalui transpirasi
ini
tidak
berjalan
sebagaimana
mestinya,
maka
akan
terjadi
penumpukan energy panas pada tubuh
tanaman. Hal ini sangat berbahaya bagi
tanaman karena suhu yang terlalu tinggi
pada tubuh tanaman dapat menyebabka
rusaknya organ sel, sel, dan jaringan
tanaman. Di dalam tubuh tanaman, air
bergerak melalui sebuah jaringan
pengangkut.
Berdasarkan uraian diatas, maka
perlu diadakan percobaan tentang
hubungan air dan tanaman. Percobaan
ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh berbagai jenis air terhadap
pertumbuhan
tanaman
dengan
perlakuan penyiraman yang berbeda.
Manfaat dari percobaan ini
adalah diharapkan dapat memberikan
gambaran mengenai hubungan air dan
tanaman, juga sebagai salah satu bahan
informasi dan pengetahuan bagi
mahasiswa.
TINJAUAN PUSTAKA
Morfologi Kacang Hijau
Menurut purwono (2012), klasifikasi
tanaman kacang hijau adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyldonae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna Radiata
Kacang
hijau
merupakan
tanaman pangan semusim berupa
semaka yang tumbuh tegak. Tanaman
kacang hijau adalah tanaman semusim
yang berumur pendek (60 hari). Panen
kacang hijau dilakukan beberapa kali
dan berakhir pada hari ke 80 setelah
panen. Kacang hijau adalah tanaman
pendek bercabang tegak. Bagian-bagian
tanaman kacang hijau antara lain, akar,
daun, batang, bunga, buah dan biji
(purwono, 2012).
Tanaman kacang hijau berakar
tunggang. Sistem perakarannya dibagi
menjadi
dua,
mesophytes
dan
xerophytes. Mesophytes mempunyai
banyak cabang akar pada permukaan
tanah dan tipe pertumbuhannya
menyebar.
Sementara
xerophytes
memiliki akar cabang lebih sedikit dan
memanjang kearah bawah. Batang
kacang hijau berbebtuk bulat dan
berbuku-buku. Ukuran batangnya kecil,
berbulu, berwarna hijau kecoklatan atau
kemerahan. Setiap buku batang
menghasilkan satu tangkai daun, kecuali
pada daun pertama berupa sepasang
daun yang berhadapan dan masingmasing daun berupa daun tunggal.
Batang kacang hijau tumbuh tegak
dengan ketinggian mencapai 1 m.
cabangnya menyebar ke semua arah
(Dwidjoseputro, 1986).
Daun kacang hijau tumbuh
majemuk, terdiri dari tiga helai daun
setiap tangkai. Helai daun berbentuk
oval dengan bagian ujung lancip dan
bewarna hijau mudah hingga hijau tua.
Letak daun berseling. Tangkai daun
lebih panjang daripada daunnya sendiri.
Bunga kacang hijau berbentuk seperti
kupu-kupu dan berwarna kuning hijau
atau kuning pucat. Bunganya termasuk
jenis hermaprodit atau berkelamin
sempurna. Proses penyerbukan terjadi
pada malam hari sehingga pada pagi
harinya bunga akan mekar dan pada
sore hari menjadi layu. Bunga kacang
hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan
berwarna kuning hijau atau kuning
pucat. Bunganya termasuk jenis
hermaprodit atau berkelamin sempurna.
Proses penyerbukan terjadi pada malam
hari sehingga pada pagi harinya bunga
akan mekar dan pada sore hari menjadi
layu. Biji kacang hijau berbentuk bulat.
Biji kacang hijau lebih kecil
dibandingkan dengan biji kacang tanah
atau kacang kedelai, yaitu bobotnya
hanya sekitar 0,5-0,8 mg. kulitnya hijau
berbiji putih. Bijinya sering dibuat
kecambah atau taoge (rahmat, 2002).
Morfologi Kangkung
Menurut rahmat (2012), klasifikasi
tanaman kacang hijau adalah sebagai
berikut:
Kingdom: plantae
Subkingdom: tracheabionta
Super divisi: spermatophyte
Divisi: magnoliophyta
Kelas: magnoliopsida
Subkelas: asteridae
Ordo: solanes
Family: convolovulaceae
Genus: ipomoea
Spesies: Ipomoea aquatica
Kangkung merupakan tanaman
yang menetap yang dapat tumbuh lebih
dari satu tahun. Batang kangkung bulat
dan berlubang, berbuku-buku, banyak
mengandung air dari buku-bukunya
mudah sekali keluar akar. Memiliki
percabangan yang banyak dan setelah
tumbuh lama batangnya akan merayap
(menjalar). Batang kangkung bulat dan
berlubang,
berbuku-buku,
banyak
mengandung air dari buku-bukunya
mudah sekali keluar akar. Memiliki
percabangan yang banyak dan setelah
tumbuh lama batangnya akan merayap
(menjalar)
Tangkai daun melekat pada
buku-buku batang dan di ketiak
daunnya terdapat mata tunas yang dapat
tumbuh menjadi menjadi percabangan
baru. Bentuk daun umumnya seperti
jantung hat, ujung daun runcing ataupun
tumpul, permukaan daun sebelah atas
berwarna hijau tua, dan permukaan
daun bagian bawah berwarna hijau
muda. Bentuk bunga kangkung
umumnya berbentuk “terompet” dan
daun mahkota bunga berwarna putih
atau merah lembayung. Buah kangkung
berbentuk bulat telur yang didalamnya
berisi tiga butir biji. Bentuk buah
kangkung seperti melekat dengan
bijinya. Warna buah hitam jika sudah
tua dan hijau ketika muda. Buah
kangkung berukuran kecil sekitar 10
mm, dan umur buah kangkung tidak
lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi
atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau
kehitam-hitaman, dan termasuk biji
berkeping dua (rahmat rukmana, 2012).
Pertumbuhan
tanaman
didefinisikan
sebagai
bertambah
besarnya tanaman yang diikuti oleh
peningkatan berat kering. Proses
pertumbuhan tanaman terdiri dari
pembelahan sel, perbesaran sel dan
diferensiasi sel Kekurangan air pada
tanaman terjadi karena ketersediaan air
dalam media tidak cukup dan transpirasi
yang berlebihan atau kombinasi kedua
faktor tersebut. Di lapangan walaupun
di dalam tanah air cukup tersedia,
tanaman dapat mengalami cekaman
(kekurangan air). Hal ini terjadi jika
kecepatan
absorpsi
tidak
dapat
mengimbangi kehilangan air melalui
proses transpirasi
diperpendek
atau
diperpenjang
tergantung pada intensitas dan waktu
terjadinya cekaman air (rahmat, 2002).
Manfaat Air Untuk Tanaman
Kedalaman perakaran sangat
berpengaruh terhadap jumlah air yang
diserap. Pada umumnya tanaman
dengan
pengairan
yang
baik
mempunyai sistem perakaran yang lebih
panjang daripada tanaman yang tumbuh
pada tempat yang kering. Rendahnya
kadar air tanah akan menurunkan
perpanjangan akar, kedalaman penetrasi
dan diameter akar .Peningkatan
pertumbuhan akar di bawah kondisi
cekaman air ringan sampai sedang
mungkin
sangat
penting
dalam
menyadap persediaan air baru bagi
suatu tanaman. tidak dapat mengekstrak
air di bawah kedalaman 70 cm. akibat
lebih lanjut cekaman air akan
menurunkan hasil tanaman, dan bahkan
tanaman gagal membentuk hasil. Jika
cekaman air terjadi pada intensitas yang
tinggi dan dalam waktu yang lama akan
mengakibatkan tanaman.
Kehilangan air dari tanaman
oleh transpirasi merupakan suatu akibat
yang mtidak dapat dielakkan dari
keperluan membuka dan menutupnya
stomata untuk masuknya CO2 dan
kehilangan air melalui transpirasi lebih
besar melalui stomata daripada melalui
kutikula. Indeks luas daun yang
merupakan ukuran perkembangan tajuk,
sangat peka terhadap cekaman air, yang
mengakibatkan
penurunan
dalam
pembentukan dan perluasan daun,
peningkatan penuaan dan perontokan
daun, atau keduanya. Perluasan daun
lebih peka terhadap cekaman air
daripada
penutupan
stomata.
Selanjutnya
dikatakan
bahwa
peningkatan penuaan daun akibat
cekaman air cenderung terjadi pada
daun-daun yang lebih bawah, yang
paling kurang aktif dalam fotosintesa
dan dalam penyediaan asimilat,
sehingga kecil pengaruhnya terhadap
hasil (Suwasono, 1983).
Penutupan
stomata
pada
kebanyakan spesies akibat kekurangan
air pada daun akan mengurangi laju
penyerapan CO2 pada waktu yang sama
dan pada akhirnya akan mengurangi
laju
fotosintesa
.Disamping
itu
penutupan stomata merupakan faktor
yang
sangat
penting
dalam
perlindungan
mesophyta
terhadap
cekaman air yang berat. Waktu antara
penyebaran benih dan pemasakan dapat
Selain itu, fungsi air bagi
tanaman yaitu, sebagai senyawa utama
pembentuk
protoplasma,
sebagai
senyawa pelarut bagi masuknya
mineral-mineral dari larutan tanah ke
tanaman dan sebagai pelarut mineral
nutrisi yang akan diangkut dari satu
bagian sel ke bagian sel lain, sebagai
media
terjadinya
reaksi-reaksi
metabolik,
sebagai
rektan
pada
sejumlah reaksi metabolisme seperti
siklus asam trikarboksilat, sebagai
penghasil hidrogen pada proses
fotosintesis, menjaga turgiditas sel dan
berperan sebagai tenaga mekanik dalam
pembesaran sel, mengatur mekanisme
gerakan tanaman seperti membuka dan
menutupnya stomata, membuka dan
menutupnya bunga serta melipatnya
daun-daun tanaman tertentu, berperan
dalam perpanjangan sel, sebagai bahan
metabolisme dan produk akhir respirasi,
serta digunakan dalam proses respiras.
METODOLOGI
Tempat dan waktu
Praktikum hubungan air tanaman
dilaksanakan di teaching farm industri
fakultas
pertanian
universitas
hasanuddin makassar pada hari selasa
pukul 13.00 WITA.
Alat dan bahan.
Adapun alat yang digunakan
pada praktikum ini adalah cangkul dan
alat tulis menulis. Sedangkan bahan
yang digunakan adalah polybag, benih
kacang hijau, benih kangkung, tanah
sebagai media tanam, air got, air sumur,
air PAM, air laut dan label.
Prosedur Kerja
Mengisi polybag dengan tanah
yang subur. Sebelum benih ditanam
kedalampolybag, tanah sebaiknya di
siram dengan air secukupnya. Menanam
benih kangkung dan kacang hijau
kedalam masing-masing polybag yang
berbeda. Menyiram benih yang telah
ditanam dengan jenis air yang berbeda
setiap ploybag. Penyiraman tanaman
dilakukan dengan dua perlakuan, yaitu
1x
dalam dua hari dan 1x dalam
sehari. Mengukur tinggi tanaman setiap
hari.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil percobaan
pada
table 1.1, diperoleh bahwa
tanaman kangkung dengan penyiraman
setiap hari terdapat dua tanaman
kangkung yang tumbuh. Penyiraman
dengan air sumur. Tinggi tanaman
kangkung pada pengamatan 1 yaitu 2
cm dengan jumlah daun 3. Pengamatan
2 diperoleh tinggi tanaman 2 cm dengan
jumlah daun 3. Pengamatan 3 diperoleh
tinggi tanaman 3 dengan jumlah daun 4.
Pengamatan 4 diperoleh tinggi tanaman
3 cm denga jumlah daun 4. Percobaan 5
diperoleh tinggi tanaman 3.5 cm dengan
jumlah daun 4. Penyiraman dengan air
PAM, pengamatan 1 diperoleh tinggi
tanaman 1 cm dengan jumlah daun 2.
Pengamatan 2 diperoleh tinggi tanaman
1 cm dengan jumlah daun 2.
Pengamatan 3 diperoleh tinggi tanaman
1.5 cm dengan jumlah daun 3.
Pengamatan 4 diperoleh tinggi tanaman
2 cm dengan jumlah daun 3.
Pengamatan 5 diperoleh tinggi tanaman
2 cm dengan jumlah daun 3.
Pada table 1.2 diperoleh bahwa
tanaman kangkung dengan penyiraman
1x2 dengan 4 jenis air yang tersedia,
hanya kangkung yang menggunakan air
penyiraman PAM saja yang tumbuh
sedangkan yang lain tidak sama sekali.
Hal ini terjadi karena penyiraman
dilakukan tiap 2 hari sekali yakni
penyiraman yang tidak intensif.
Sedangkan pada penyiraman tiap hari
didapat ada yang tumbuh di air PAM
dan air sumur. Karena kangkung
merupakan
jenis
tanaman
air
kemungkinan
tanaman
kangkung
tumbuh oleh factor air, namun pada
praktikum ini diperoleh tanaman
kangkung air laut dan air got tidak
tumbuh dimana bahwa kandungan zat
yang dimiliki oleh Air laut yakni
memiliki kandungan garam (NaCl)
yang berlebih dimana semakin tinggi
kadar garam pada tanahnya maka
tanaman kangkung akan semakin
berkurang bobotnya (mengecil) hinggah
pada akhirnya kering dan mati. Hal
inilah yang membuat perkecambahan
tidak terbentuk. tanaman kangkung
pada air got tidak tumbuh dikarenakan
pada air got telah memiliki unsur unsur
yang dapat menghambat proses
perkecambahan
kangkung.
dan
penyiraman dengan air sumur dan air
PAM tumbuh karena mengandung
unsur-unsur hara namun sebagian kecil
juga tetapi bila dibandingkan dengan air
got dan air laut, air PAM dan air sumur
memang
memungkinkan
tanaman
kangkung tumbuh karena unsur yang
terkandung didalamnya lebih banyak.
Hal ini sejalan dengan pendapat
suwasono (1983) bahwa jika suatu
tanaman kekurangan air ataupun
kelebihan air maka akan berdampak
negative pada tanaman itu sendiri. Air
sumur mengandung banyak mineral
yang baik untuk tanaman, air sumur
juga tidak mengandung antibiotik
sehingga tidak membunuh mikroba
yang ada pada media tanam, yang
bertugas sebagai dekomposer, pengurai,
pelarut hara, pemfiksasi, dan mikoriza.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahawa air sangat berfungsi bagi
pertumbuhan
dan
perkembangan
tanaman, serta waktu penyiraman. Jenis
air sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman, air pam dan
sumur merupakan air yang cocok
untuk digunakan untuk peniraman
tanaman.
Saran
Sebaiknya
praktikan
memahami
prosesdur kerja sebelum praktikum agar
percobaan dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Tanaman dengan Penyiraman Setiap Hari
Tanggal
Penyiraman
Parameter Pengamatan
Air Sumur
Air PAM
Keterangan
Air Got
Air Laut
Tinggi
Jumlah
Tinggi
Jumlah
Tinggi
Jumlah
Tinggi
Jumlah
(cm)
daun
(cm)
daun
(cm)
daun
(cm)
daun
27/09/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
28/09/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
29/09/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
30/09/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
01/10/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
02/10/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
03/10/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
04/10/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
05/10/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
06/10/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
07/10/2014
2
3
1
2
-
-
-
-
08/10/2014
2
3
1
2
-
-
-
-
09/10/2014
3
4
1.5
3
-
-
-
-
10/10/2014
3
4
2
3
-
-
-
-
11/10/2014
3.5
4
2
3
-
-
-
-
Sumber data primer setelah doilah, 2014
Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Tanaman dengan Penyiraman tiap 2 Hari sekali
Tanggal
Penyiraman
Parameter Pengamatan
Air Sumur
Air PAM
Keterangan
Air Got
Air Laut
Tinggi
Jumlah
Tinggi
Jumlah
Tinggi
Jumlah
Tinggi
Jumlah
(cm)
daun
(cm)
daun
(cm)
daun
(cm)
daun
27/09/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
29/09/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
01/10/2014
-
-
-
-
-
-
-
-
03/10/2014
1
3
1
2
-
-
-
-
05/10/2014
1
3
1
2
-
-
-
-
07/10/2014
1
3
1
2
-
-
-
-
09/10/2014
2
3
1.5
2
-
-
-
-
11/10/2014
2
3
1.7
2
-
-
-
-
Sumber data primer setelah diolah, 2014