POLITIK INTERNASIONAL APA ITU POLITIK IN

POLITIK INTERNASIONAL
APA ITU POLITIK INTERNASIONAL?
Politik Internasional, membicarakan keadaan politik yang ada hubungannya dengan
Internasional seperti diplomasi, hubungan antar Negara, konflik-konflik, mengangkat Politik
Internasional yang dilatarbelakangi dengan menunjukan Hubungan Internasional antarnegaranegara yang berdaulat.
1.

Menurut David Yuan Chan
Politik Internasional sebagai suatu politik antarnegara yang mencakup kepentingan dan
tindakan-tindakan antarnegara-negara didunia dengan hubungnnya dengan Negara-negara lain.

2.

Menurut Hans.J.Morgentau
Dalam bukunya yang berjudul ‘Politics Among Nations’, politik internasional sama halnya
dengan politik-politik lainnya karena berkaitan erat dengan kekuasaan (power) sebagai tujuan
utamanya. Manusia mengontrol pikiran dan tindakan manusia lainnya.

3.

Menurut Yusuf Frankel

Dalam bukunya ‘International Polotics Conflict and Harmony’, politik menurutnya bertolak
dari adanya fakta social yang memperlihatkan nbahwa manusia memiliki beberapa keinginan
yang tidak dapat dilakukan melalui usaha-usaha individu, sehingga manusia
mengorganisasikan dirinya dalam kelompok untuk memenuhi kebutuhannya tersebut.
Pengelompokkan itu kemudian menentukan pola tingkahlaku manusia , baik yang langsung
maupun tidak langsung serta dikaitkan dengan kekuasaan (authority of power) dan kaidahkaidah lainnya. Kelompok itu baik dalam Negara, bangsa, maupun organisasi mengikat dan
melakukan berbagai kegiatan dan beraksi membentuk apa yang disebut politik internasional.

4.

Menurut Charles .P. Schleicher
Dalam bukunya ‘Introducton to International Relation’, mendefinisikan politic is power
politics. Power politic dirumuskan olehnya sebagai the conduct of relations. Among states and
society, by the use of the threat of force, artinya hubungan antara Negara dan kekuatan (power)
atau kekuasaan(force) digunakan agar menjadikan ancaman dan hal itu merupakan obyek dari
power politic.

Gambaran Tentang Politik Internasional
Gambarannya adalah bagaimana hubungan antara fenomena-fenomena yang ditemui lalu
dimasukkan ke dalam suatu pengetahuan yang utuh secara sistematis dan logis yang dapat

dipahami. Gambaran inilah yang merupakan jawaban tentang pertanyaan ‘apakah politik
internasional itu?’ Mac Cleland dalam bukunya yang berjudul ‘Whats International Politics?’

mengatakan bahwa karakter dasar dari politik internasional berasal dari organisasi-organisasi,
jaringan-jaringan, masyarakat yang terpisah-pisah, serta hubungan yang dilandasi dari dasar
organisasi itu. Studi politik internasional dibatasi oleh kepentingan dalam hubungan pertukaran
dan interaksi. Oleh karena itu menurut Mac fakta-fakta politik Internasional dapt diseleksi
menurut dua referensi, yaitu actor dan interaksi. Siapa actor politik internasional, dan bagaimana
interaksi itu dilakukan didalam actor-aktor tersebut.

Hakekat Politik Internasional
Politik dunia (worlds politic) menurut H.J.Morgentau pada hakekatnya adalah merupakan
The Struggle for Power, yaitu perjuangan untuk mendapatkan kekuasaan. Kekuasaan itu sendiri
diartikan oleh Morgentau sebagai suatu tindakan oleh seseorang untuk mengontrol pikiran dan
tindakan orang lain (man control over the minds and action of other man). Dia juga mengatakan
bahwa ada bedanya pengaruh (influence) tersebut baru dapat dikatakan memiliki power apabila
ia memiliki upaya yang dapat digunakan untuk memaksakan kehendaknya kepada oranglain.
Berbeda dengan paksaan yaitu sebagai wujud yang nyata dari kekuasaan fisik, sedangkan politik
kekuasaan ialah ancaman penggunaan kekerasan fisik yaitu bebrbentuk pidana seperti hukuman
mati atau perang.

Legitimate and unlegitimate, useable and unuseable power memiliki perbedaan yang mana
useable power dapat digunakan, sedangkan unuseable power tidak sapat digunakan.
Contoh unuseable, ketika senjata nuklir dasarnya mendorong orang denga membedakan
dengan useable power karena ancaman nuklir dapat digunakan sebagai suatu instrument dari luar
negri yang bersifat nasional, diilihat dari penggunaannya secra nyata dari kekuatan tersebut.
Tetapi secara nyata tidak rasional, karena kekuatan ancaman tersebut bukan digunakan untuk
tujuan yang bersifat untuk menghancurkan pihak lain yang juga harus menanggung resikonya
atas serangan dari senjata nuklir tersebut. Sehingga snjata niklir disini disebut sebagai unuseable
power dan merupakan unlegitimate power.
Contoh useable power,berupa kekuatan atau kekuasaan konvesional. Kata sifatnya yang
hanya membuat kerusakkan terbatas dengan resiko terbatas dan telah diperkirakan, dan bukannya
terhadap orang lain tetapi juga terhadap diri sendiri dan dan juga dapat pula disebut sebagai
instrument politik luar negeri untuk membuat chaos terhadap yang lain, sehingga senjata
konvesional disini merupakan useble power dan legitimate power. Domana penggunannya secara
moral atau legalitas dapat digunakan.
Objek Kajian Politik Internasional
Secara umum objek yang menjadi kajian politik internasional juga merupakan kajian
politik luar negeri dimana keduanya sama-sama menitik beratkan kepada penjelasan kepada
kepentingan, tindakan serta unsur kekuasaan(power). Kepentingan nasional merupakan tujuan


utama sekaligus akhir perjuangan suatu bangsa dalam pembangunannya. Kepentingan dasar
nasional terbagi dalam 4 dimensi yaitu:
a. Ideology
b. Ekonomi
c. Kemamanan
d. Prestise
Beberapa Teori dalam Politik Internasional
1. Teori Regionalisme
Beberapa teori mengklasifikasikan suatu kawasan atau regional kedalam lima karakteristik:
a. Negara-negara yang tergabung dalam suatu kawasan yang memiliki kedekatan geografis.
b. Negara-negara tersebut juga memiliki kemiripan social atau budaya masyarakatnya.
c. Terdapatnya kemiripan sikap dan tindakan politik seperti yang tercemin dlama organisasi
internasional.
d. Kesamaan keanghgotaan dalam suatu organisasi internasional, misalnya bergabung
dalam ASEAN dll.
e. Adanya ketergantungan ekonomi yang ditur dalam sector perdagangan luar negri
sebagaibagian dari proporsi internasional.
2. Teori Elite Politik
Howard Lhuter dalam bukunya The analysis of international politics menyatakan yang
dimaksud dengan elite disini adalah sejumlah kecil orang-orang yang biasanya kurang dari

0.05% dari jumlah penduduk yang memiliki paling tidak satu nilai dasar dalam jumlah yang
jauh lebih banyak dari pada rata-rata penduduk umumnya.
Hal ini tergabung pada nilai dasar atau sumber daya yang dipunyainya, yaitu:
a. Elite politik: yaitu orang2 yang memilik kekuasaan jauh lebih banyak dari pada orang2
biasa(masyarakatataupendudukataumasa).
b. Elite ekonomi: yaitu sekelompok orang-orang yang memiliki kekayaan jauh lebih banyak
daripada penduduk biasa(orang-orang kaya yang mengontrol ekonomi).
c. Elite Ilmuwan: yaitu sekelompok orang-orang jauh lebih tinggi atau lebih banyak dari
manusia biasa(Cendekiawan) yang menguasai ilmu pengetahuan di negri tersebut.
Menurut teori elite politik, kebijaksanaan pemerintah mencerminkan kebijaksanaan dari
orang-orang yang memiliki kekuasaan. Pendapat yang menyatakan bahwa kebijakan public
adalah kehendak rakyat sebenarnya hanya merupakan mitos atau isapan jempol belaka dari pada
kenyataannya. Teori elite mengungkapkan bahwa rakyat atau public sebenarnya apatis (sikap
tidak peduli) dan tidak banyak tau tentang kebijaksanaan pemerintah. Oleh karena itu
kebijaksanaan public yang muncul sebenarnya adalah kebijaksanaan yang memenuhi keinginan
kaum atau kelompok elite politik. Kebijaksanaan mengalir dari kaumataukelompok elite ke masa
dan bukan sebaliknya.

ILUSTRASI
Sebagai Ilustrasi :

Politik internasional yang terjadi pada era Perang Dingin adalah pergelaran kekuatan
antara Blok Barat (Amerika) dan Blok Timur (Uni Soviet). Dalam menyikapi situasi
tersebut, Indonesia menerapkan Politik Luar Negeri yang sifatnya bebas-aktif dengan
tidak memihak salah satu blok yang berseteru.

BAB IV

Kesimpulan
Politik Internasional membicarakan keadaan politik yang memiliki hubungan dengan
aktifitas Internasional seperti diplomasi, hubungan antar Negara, konflik-konflik, mengangkat
Politik Internasional yang dilatarbelakangi dengan menunjukan Hubungan Internasional
antarnegara-negara yang berdaulat.
Politik internasional digunakan untuk mendapatkan kekuatan untuk mempengaruhi actor
lain agar berpihak kepadanya, yang berbeda dengan paksaan yang merupakan wujud nyata dari
kekuatan fisik. Politik internasional lebih condong untuk mempengaruhi dengan cara halus
karena yang dijadikan objek kajian politik internasional juga merupakan kajian politik luar
negeri dimana keduanya sama-sama menitik beratkan kepada penjelasan kepada kepentingan,
tindakan serta unsur kekuasaan(power). Kepentingan nasional merupakan tujuan utama sekaligus
akhir perjuangan suatu bangsa dalam pembangunannya. Kepentingan dasar nasional terbagi
dalam 4 dimensi yaitu: Ideology, Ekonomi, Kemamanan, Prestise