1 PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 0 – 1 TAHUN TERHADAP PENGETAHUAN IBU

  urnal Vol. 4 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2013

  

KASAR ANAK USIA 0 – 1 TAHUN TERHADAP PENGETAHUAN IBU

Widhi Sumirat

  

Dosen Akper Pamenang Pare – Kediri

Mother’s knowledge about growth of harsh motorik of age child 0 – 1 year represent basic knowledge which

must have by mother. This matter because of with good mother’s knowledge will assist process grow child

flower, specially harsh motorik. Knowledge of mother got to through various education program among other’s

is counseling health, in this time still met by delay of growth of harsk motorik at age child 0 – 1 year and

knowledge of mother there is nothink. Target or the research is to know knowledge of mother before and after

doing of counseling and also know influence performing of counselling.

Research desain the use is pre eksperimental with approach one group pre post desain. Population having age

child 0 – 1 year in Posyandu Anggrek Orchad Watugedhe Countryside Watugedhe District Puncu Kediri, with

system random sampling a number of 14 mother. Data analysis conducted by comparing knowledge before and

after counseling, analiyticly statistical with statistical test of Wilcoxon.

From result of statistical test of Wilcoxon got by result (ρ=0,001) < (α=0,05) with value of Confiden

International that is mistake storey : level equal to (α) 5% and trust 95%, with the meaning Ho refused and H1

accepted to indicate that there is influence of counseling about growth of harsh motorik of age 0 – 1 year. Keyword : Knowledge, Counselling.

  Latar Belakang

  Perkembangan motorik kasar (Gross Motor) merupakan aspek yang berhubungan dengan kemampuan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar (Dinkes Jombang, 2007). Perkembangan motorik kasar anak usia 0-1 tahun menurut Soetjiningsih dipengaruhi oleh faktor dalam (internal) dan luar (eksternal), faktor eksternal meliputi stimulus yang diberikan oleh ibu dengan pengetahuan yang didapat melalui informasi atau penyuluhan (Dep. Kes. RI. 2005). Informasi atau penyuluhan didapat orang tua dalam hal ini ibu melalui petugas kesehatan dan juga kader posyandu(Dep. Kes. RI. 2005). Menurut Dinas Kesehatan tingkat I Propinsi Jawa timur perkembangan motorik kasar anak usia 0-1 tahun di Indonesia saat ini masih tergolong rendah (Dep. Kes. RI. 2005). Bahkan di masyarakat pada umumnya masih banyak ibu yang belum mengetahui perkembangan motorik kasar yang seharusnya terjadi pada anak usia 0-1 tahun.

  Menurut data situasi orang tua dan anak di Dinas Kesehatan tingkat I Propinsi Jawa Timur 2008 untuk deteksi tumbuh kembang balita di Jawa Timur di tetapkan 80% tetapi cakupan diperiksa 40-59% dan mengalami perkembangan tidak optimal sebanyak 0,14% (Dinkes. 2008). Sedangkan data dari Dinas Kesehatan Tingkat II Kabupaten Kediri terdapat 37% dari 100 balita mengalami perkembangan yang kurang optimal (Dinkes. 2011). Adapun data dari posyandu Anggrek desa Watugedhe kecamatan Puncu jumlah ibu dengan anak usia 0-1 tahun terdapat 5 ibu belum mengetahui bagaimana seharusnya perkembangan motorik kasar anak usia 0 – 1 tahun itu terjadi.

  Perkembangan motorik kasar merupakan gerakan tubuh yang menggunakan sebagian atau seluruh dari otot-otot besar anggota tubuh (milis, 2009). Sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik kasar anak adalah dari proses belajar (milis, 2009). Proses belajar didapat anak dari lingkungan terdekatnya terutama ibu. Proses belajar tumbuh kembang anak dapat berhasil apabila ibu mendapat informasi atau pengetahuan tentang tumbuh kembang. (Suherman, 2000). Informasi atau pengetahuan ibu didapat melalui proses pendidikan seperti penyuluhan

1 PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK

  Pengaruh Penyuluhan Tentang Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 0 – 1 Tahun Terhadap Pengetahuan

  a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu sebelum dilakukan penyuluhan tentang perkembangan motorik kasar anak usia 0-1 tahun di Posyandu Anggrek Dusun Watugedhe Desa Watugedhe Kecamatan Puncu Kediri 2012.

  rancangan dilakukan observasi terhadap satu kelompok sampel sebelum dan sesudah perlakuan (intervensi). Populasi pada penelitian ini adalah Ibu yang mempunyai anak usia 0 – 1 tahun di Posyandu Anggrek Desa Watugedhe Kecamatan Puncu Kediri sejumlah 15 ibu. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian Ibu yang mempunyai anak usia 0 – 1 tahun di Posyandu Anggrek Desa Watugedhe Kecamatan Puncu Kediri dimana dalam pengambilannya masih memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi dan menggunakan rumus dengan tingkat kesalahan 0.05 yaitu 14 ibu. Tekhnik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan alat ukur yang disusun oleh peneliti dengan rancangan one group pretest postest design, dimana dalam rancangan ini dilakukan kuisioner terhadap satu kelompok sampel pada waktu sebelum dan sesudah perlakuan (intervensi). Pada penelitian ini untuk mengetahui variabel pengetahuan digunakan alat ukur lembar kuisioner. Setelah data terkumpul maka dilakukan : Analisis data dilakukan, melalui tahapan pemeriksaan data (editing), proses pemberian identitas data (coding), tabulating dan scoring . Analisis menggunakan uji statistik wilcoxon. Disini peneliti membuat taraf kesalahan = 0,05. Apabila didapatkan P Value >= 0,05 maka H O diterima yaitu tidak ada

  one group pretest posttest design , dimana dalam

  penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pra eksperimental dengan rancangan

  Desain Penelitian

  c. Menganalisis pengaruh penyuluhan tentang perkembangan motorik kasar anak usia 0-1 tahun terhadap pengetahuan ibu di Posyandu Anggrek Dusun Watugedhe Desa Watugedhe Kecamatan Puncu Kediri 2012.

  b. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu setelah dilakukan penyuluhan tentang perkembangan motorik kasar anak usia 0-1 tahun di Posyandu Anggrek Dusun Watugedhe Desa Watugedhe Kecamatan Puncu Kediri 2012.

  2. Tujuan Khusus

  oleh Petugas kesehatan. Kurang pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak khususnya perkembangan motorik kasar diusia 0 – 1 tahun dapat mengakibatkan beberapa gangguan yang sering ditemukan dalam perkembangan anak antara lain gangguan bicara dan bahasa, cerebral palsy, down

  1. Tujuan Umum Untuk menganalisis pengaruh penyuluhan tentang perkembangan motorik kasar anak usia 0-1 tahun terhadap pengetahuan ibu di Posyandu Anggrek Dusun Watugedhe Desa Watugedhe Kecamatan Puncu Kediri 2012.

  Tujuan Penelitian

  Bertitik tolak dari uraian yang telah peneliti kemukakan dalam latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah ada Pengaruh Penyuluhan tentang Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 0-1 Tahun terhadap Pengetahuan Ibu di Posyandu Anggrek Dusun Watugedhe Desa Watugedhe Kecamatan Puncu Kediri tahun 2012”.

  Rumusan Masalah

  Menurut sumber yang penulis dapatkan beberapa upaya yang dilakukan , untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang perkembangan anak adalah revitalisasi Posyandu, penyediaan KIA, Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) (kelas Ibu balita.2009). Dalam rangka meningkatkan peran posyandu khususnya pemberi informasi atau penyuluhan, berdasarkan kesepakatan dan rekomendasi hasil Lokakarya Nasional Peningkatan Fungsi dan Kinerja Posyandu sebagaimana telah disampaikan melalui Surat Menteri Dalam Negeri Nomor :411.1/1180/PMD tanggal 25 Agustus 2000 (gizi.depkes.2001). Namun walaupun upaya yang berkaitan dengan program peningkatan pengetahuan ibu tentang perkembangan anak telah diupayakan tetapi pada kenyataannya masih ada anak dengan kelambatan pertumbuhan dan perkembangan, oleh karenanya pada peneltian ini peneliti tertarik mengambil judul " Pengaruh Penyuluhan tentang Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 0-1 Tahun terhadap Pengetahuan Ibu di Posyandu Anggrek Dusun Watugedhe Desa Watugedhe Kecamatan Puncu Kediri tahun 2012”.

  sindrome , gangguan autisme , retardasi mental, gangguan pemusatan dan hiperaktif (Depkes RI, 2006).

2 Vol. 4 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2013

  (2-tailed)

  Tabel 1 : Hasil Uji Statistika Wilcoxon Pengaruh Penyuluhan Tentang Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 0-1 Tahun terhadap pengetahuan Ibu di Posyandu Anggrek Desa Watugedhe Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri Tahun 2012

  Setelah penyuluhan – sebelum penyuluhan Z Asymp. Sig.

  Penyuluhan Menurut Suliha (2002) penyuluhan kesehatan diartikan sebagai gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang

  Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 14 ibu yang diteliti, sebanyak 1 (7%) ibu termasuk dalam kriteria nilai Baik, sebanyak 4 (29%) ibu termasuk dalam kriteria nilai Kurang dan sebanyak 9 (64%) responden termasuk dalam kriteria Cukup.

  1. Gambaran Pengetahuan Ibu Sebelum Penyuluhan Tentang Perkembangan Motorik Kasar Anak 0-1 Tahun di Posyandu Anggrek Dusun Watugedhe Desa Watugedhe Kecamatan Puncu Kediri 2012

  Pembahasan

  tingkat kesalahan sebesar (α) 5% dan kepercayaan 95% didapatkan hasil ( ρ = 0,001 ) < ( α = 0,05 ) yang artinya Ho ditolak dan H1 diterima yang dapat diartikan bahwa ada Pengaruh Penyuluhan tentang Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 0 – 1 tahun.

  Wilcoxon dengan nilai Confiden Interval yaitu

  Berdasarkan tabel 1, hasil dari uji

  b. Wilcoxon Signed Ranks Test

  Test Statistics b a. Based on negative ranks.

  setelah dilakukan penyuluhan di Posyandu Anggrek Desa Watugedhe Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri Tahun 2012, didapatkan hasil pada tabel 1

  urnal Vol. 4 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2013

  Wilcoxon tentang Pengetahuan Ibu sebelum dan

  Berdasarkan hasil uji Statistik dengan

  3. Pengaruh Penyuluhan Tentang Perkembangan Motorik Kasar Anak 0-1 Tahun Terhadap Pengetahuan Ibu

  Berdasarkan diagram 4 menunjukkan bahwa dari 14 ibuyang diteliti, sebanyak 6 (43%) ibu termasuk dalam kriteria pengetahuan Baik dan sebanyak 8 (57%) ibu termasuk dalam kriteria pengetahuan Cukup.

  2. Gambaran Pengetahuan Ibu Setelah Penyuluhan Tentang Perkembangan Motorik Kasar Anak 0-1 Tahun

  Berdasarkan diagram 3 menunjukkan bahwa dari 14 ibu yang diteliti, sebanyak 1 (7%) ibu termasuk dalam kriteria pengetahuan Baik dan sebanyak 9 (64%) ibu termasuk dalam kriteria pengetahuan Cukup.

  1. Gambaran Pengetahuan Ibu Sebelum Penyuluhan Tentang Perkembangan Motorik Kasar Anak 0-1 Tahun

  Hasil Penelitian

  pengaruh penyuluhan tentang perkembangan motorik kasar anak usia 0-1 tahun terhadap pengetahuan ibu. Apabila P Value ≤ = 0,05 maka H0 ditolak yaitu ada pengaruh penyuluhan tentang perkembangan motorik kasar anak usia 0-1 tahun terhadap pengetahuan ibu. Alat Bantu yang digunakan software komputer program SPSS.

  • 3,196 ,001

  

3 Pengaruh Penyuluhan Tentang Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 0 – 1 Tahun Terhadap Pengetahuan

  

4

Vol. 4 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2013

  berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, yaitu individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan menginginkan hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perorangan maupun secara kelompok. Penyuluhan bertujuan untuk tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optima, terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian serta meningkatkan pengetahuan (Effendy, 2002). Pengetahuan adalah merupakan hasil ”tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia. Yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba (Notoadmojo, 2005). Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh Pengalaman, usia, Parietas (Jumlah anak), Status Keluarga, Pendidikan, Kepercayaan, Fasilitas Sumber Daya dan Kebudayaan (Notoadmojo, 2005).

  Kecenderungan pengetahuan ibu sebelum dilakukan penyuluhan adalah cukup, ini disebabkan oleh faktor pendidikan yang tergolong rendah karena pendidikan terakhir yang ditempuh oleh rata-rata ibu adalah SD, dengan pendidikan yang rendah tentunya akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, karna kurangnya kemampuan dalam memahami informasi yang ada. Hal ini juga disebabkan oleh usia ibu, karena semakin tinggi usia seseorang maka seseorang tersebut akan memiliki pengalaman yang lebih banyak dibandingkan dengan seseorang dengan usia muda, selain itu kemampuan dalam memahami sesuatu juga akan lebih baik.

  2. Gambaran Pengetahuan Ibu Setelah Penyuluhan Tentang Perkembangan Motorik Kasar Anak 0-

  1 Tahun di Posyandu Anggrek Dusun Watugedhe Desa Watugedhe Kecamatan Puncu Kediri 2012. di Posyandu Anggrek Dusun Watugedhe Desa Watugedhe Kecamatan Puncu Kediri 2012.

  diagram 4.5 menunjukkan bahwa dari 14 ibu yang diteliti, sebanyak 6 (43%) ibu termasuk dalam kriteria nilai Baik dan sebanyak 8 (57%) ibu termasuk dalam kriteria nilai Cukup

  Penyuluhan Menurut Suliha (2002) diartikan sebagai gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, yaitu individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan menginginkan hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perorangan maupun secara kelompok. Penyuluhan bertujuan untuk tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optima, terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian serta meningkatkan pengetahuan (Effendy, 2002). Pengetahuan adalah merupakan hasil ”tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoadmojo, 2005). Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh pengalaman, usia, parietas (jumlah anak), status keluarga, pendidikan, kepercayaan, fasilitas sumber daya dan kebudayaan (Notoadmojo, 2005).

  Adanya perubahan yang meningkatkan pengetahuan ibu menjadi pengetahuan baik dan cukup, hal ini terjadi karena adanya informasi yang peneliti sampaikan dengan cara penyuluhan, yang mana penyuluhan merupakan salah satu proses belajar yang ibu dapatkan dengan metode ceramah dan stimulasi yang telah diberikan oleh peneliti. Selain itu perubahan ini juga didukung oleh usia ibu, karena semakin tua tingkat umur seseorang maka semakin banyak pula pengalaman ibu tersebut. Seiring dengan banyaknya pengalaman serta adanya proses belajar inilah ibu akan lebih tahu, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, menyusun formulasi baru serta mengevaluasinya, sehingga mampu menghasilkan peningkatan pengetahuan ibu tentang perkembangan motorik kasar anak usia 0 – 1 tahun.

3. Pengaruh Penyuluhan Tentang Perkembangan penyuluhan, penilaian hasil penyuluhan dan tindak Motorik Kasar Anak 0-1 Tahun Terhadap lanjut dari penyuluhan.

  Pengetahuan Ibu di Posyandu Anggrek Dusun

  Menurut peneliti penyuluhan tentang

  Watugedhe Desa Watugedhe Kecamatan Puncu

  perkembangan motorik kasar anak usia 0 – 1 tahun Kediri 2012. mempengaruhi peningkatan pengetahuan pada ibu,

  Berdasarkan hasil dari uji Wilcoxon dengan hal ini terjadi karena informasi yang berupa nilai Confiden Interval yaitu tingkat kesalahan penyuluhan tersebut merupakan salah satu proses sebesar (α) 5% dan kepercayaan 95% didapatkan belajar yang ibu dapatkan dengan metode ceramah hasil ( ρ = 0,001 ) < ( α = 0,05 ) yang artinya Ho dan stimulasi yang telah diberikan oleh peneliti. ditolak dan H1 diterima yang dapat diartikan bahwa

  Selain itu perubahan ini juga didukung oleh usia ada Pengaruh Penyuluhan tentang Perkembangan ibu, karena semakin tua tingkat umur seseorang Motorik Kasar Anak Usia 0 – 1 tahun. maka semakin banyak pula pengalaman ibu

  Menurut Suliha (2002) penyuluhan kesehatan tersebut. Seiring dengan banyaknya pengalaman diartikan sebagai gabungan berbagai kegiatan dan serta adanya proses belajar inilah ibu akan lebih kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip tahu, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, belajar untuk mencapai suatu keadaan, yaitu menyusun formulasi baru serta mengevaluasinya, individu, keluarga, kelompok atau masyarakat sehingga mampu menghasilkan peningkatan secara keseluruhan menginginkan hidup sehat, tahu pengetahuan ibu tentang perkembangan motorik bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa kasar anak usia 0 – 1 tahun. dilakukan, secara perorangan maupun secara kelompok. Tujuan penyuluhan menurut Effendy Kesimpulan (2002) adalah tercapainya perubahan perilaku

  Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dan individu, keluarga dan masyarakat dalam membina hasil interpretasi dari seluruh data maka dapat dan memelihara perilaku hidup sehat dan disimpulkan sebagai berikut : lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal,

  1. Gambaran hasil penelitian sebelum dilakukan penyuluhan didapatkan data sebanyak 1 (7%) ibu terbentuknya perilaku sehat pada individu, termasuk dalam kriteria nilai Baik, sebanyak 4 keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan (29%) ibu termasuk dalam kriteria nilai Kurang dan sebanyak 9 (64%) ibu termasuk dalam sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan kriteria Cukup. dan kematian. Faktor – faktor keberhasilan penyuluhan menurut Effendy (1998) adalah tingkat

  2. Gambaran hasil penelitian setelah dilakukan penyuluhan didapatkan data sebanyak 6 (43%) pendidikan. tingkat sosial ekonomi, adat istiadat, ibu termasuk dalam kriteria nilai Baik dan kepercayaan masyarakat, dan ketersediaan waktu di masyarakat. Metode yang dapat dipergunakan sebanyak 8 (57%) ibu termasuk dalam kriteria dalam memberikan penyuluhan kesehatan menurut nilai Cukup.

  3. Analisis pengaruh Penyuluhan tentang Notoatmodjo (2002) adalah ceramah, diskusi

  Perkembangan Motorik Kasar Anak usia 0 – 1 kelompok, curah pendapat, panel, bermain peran, demonstrasi, symposium dan seminar. Langkah – Tahun terhadap Pengetahuan Ibu di Posyandu

  Anggrek Dusun Watugedhe Desa Watugedhe langkah dalam penyuluhan kesehatan masyarakat kecamatan Puncu Kediri 2012 didapatkan hasil sebagai berikut (Effendy, 1998) : mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat, menetapkan bahwa ada Pengaruh Penyuluhan tentang

  Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 0 – 1 masalah kesehatan masyarakat. memprioritaskan tahun. masalah yang terlebih dahulu ditangani melalui penyuluhan kesehatan masyarakat, menyusun perencanaan penyuluhan (tujuan, sasaran, materi, metode, alat peraga dan evaluasi), pelaksanaan

5 Vol. 4 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2013

  urnal

  Saran

  http://sintanauli.files.wordpress.com/2008/07/se- mendagri-193-2001-pedoman-umum-

  1. Bagi Ibu revitalisasi-posyandu.pdf (download

  31 Disarankan untuk mencari tambahan informasi September 2011) tentang Perkembangan motorik kasar anak melalui penyuluhan yang diadakan oleh Petugas Kesehatan Meilani,Niken dkk.(2009). Kebidanan Komunitas. atau kader Posyandu setiap satu bulan sekali. Yogyakarta : Fitramaya

  2. Bagi Posyandu Milis,nakita.(2009). Perkembangan motorik. Jakarta :

  Disarankan bagi Kader posyandu untuk melakukan http://www.mail-archive.com (didownload kegiatan penyuluhan rutin setiap 1 bulan sekali,

  30 September 2011) sebagai informasi atau tambahan pengetahuan bagi Mustafa,Hasan.(2000). Teknik Sampling. Jakarta : ibu balita. http://www.mail-archive.com (didownload

  3. Bagi Peneliti lain Disarankan jika mau melakukan penelitian yang

  18 Juni 2012) sama sebaiknya menggunakan kelompok kontrol Notoatmojo, Soekidjo.(2005). Kesehatan Masyarakat sebagai pembanding untuk mendapatkan hasil

  Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta yang lebih maksimal.

  • .(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam,(2005). Asuhan Keperawatan Bayi Dan

DAFTAR PUSTAKA

  Anak (Untuk Perawat Dan Bidan). Jakarta : salemba medika Dinkes Jombang.(2007). Stimulasi Deteksi dan

  • ,(2003).Konsep dan Penerapan Metodologi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Penelitian Ilmu Keperawatan. Ed.2. Jakarta :

  Ditingkat Pelayanan Dasar. Jombang : Salemba Medika Dinkes Jombang.

  Soetjiningsih.(2005). Tumbuh Kembang Anak. Effendy, Nasrul.(2003). Dasar Keperawatan Kesehatan

  Jakatra : Buku Kedokteran EGC Masyarakat. Ed.2. Jakarta : Buku Kedokteran Sugiyono.(2010). Statistika untuk Penelitian.

  EGC Bandung : Alfabeta

  Herawati,Tin.(2011).Stimulasi Perkembangan Motorik S1 Keperawatan. (2010). Proposal Penelitian dan Kecerdasan Anak. :

  .http://arviwheq.blogspot.com/2010/07/prop http://ikk.fema.ipb.ac.id/v2/index.php?option osal-penelitian.html (download

  31 =com_content&view=article&id=175%3Asti

  September 2011) mulasi-perkembangan-motorik-dan- kecerdasan-

  Tamsuri, Anas. 2004. Riset Keperawatan. Pamenang anak&catid=20%3Aterbaru&Itemid=94&lan Pres : Kediri g=id. (didownload 30 Okrober 201)

  Universitas Bakti Indonesia Banyuwangi. (2010). Hidayat,Aziz.(2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Kumpulan Askep & KTI Bejo_net.

  Anak I. Jakarta : Salemba Medika http://bejocommunity.blogspot.com/2010/12 /kti-pengetahuan-ibu-tentang-stimulasi.html.

  • .2009). Pengantar Ilmu Keperawatan (download 31 September 2011)

  Anak I. Jakarta : Salemba Medika

  • .(2007). Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika

  Pengaruh Penyuluhan Tentang Perkembangan Motorik Vol. 4 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2013