PENGARUH DEMONSTRASI PIJAT BAYI TERHADAP MINAT IBU UNTUKMELAKUKAN PIJAT BAYI SECARA MANDIRI

  

PENGARUH DEMONSTRASI PIJAT BAYI TERHADAP MINAT IBU

UNTUKMELAKUKAN PIJAT BAYI SECARA MANDIRI

Christianto Nugroho

  

Dosen Akper Pamenang Pare – Kediri

Massage is the art of infant health care and treatment which is known from the beginning man was

created in the world and has been practiced since centuries ago hereditary years by traditional birth attendants.

There are still many women who do not know about infant massage, especially the benefits and how to massage

baby the right that can be done independently by mothers due to lack of interest. Enthusiasm is the initial

impetus that affect attitudes and behavior of mothers in infant massage independently. To increase interest in the

mother can be done with counseling by using the method of demonstration. The purpose of this study was to

determine the influence of infant massage demonstration against the interest the mother to perform infant

massage on their own.

  Design research is experimental quassy. The population studied were all mothers who had infants aged

0-12 months in the Village posyandu Kencong Surround Kediri subdistrict number of 39 respondents with

engineering use samplig random sample of 35 respondents obtained. Data collection using koesioner in interest

before and after the demonstration. The results of data collection were analyzed by Wilcoxon matched pairs test.

  Based on the results of research conducted it appears that an increase in the number of respondents who

have high interest. Statistical test results with values obtained using Wilcoxon Test Z=-4,426 and p-value = 0.00

is less than α = 0.05, so that H0 rejected and H1 accepted. This indicates there is a demonstration effect on

infant massage to the interest Mother Infant Massage To Perform Self In Posyandu Village District Kencong

Surround Kediri Year 2011.

  Based on the research for the health institutions are expected gets to increase effort any other besides counselling to increase mother does to massage independent massage baby Keywords: Demonstration, Infant Massage, Interest.

  

Latar Belakang tentang pijat bayi belum pernah mereka dapatkan karena

Minat adalah sesuatu yang pribadi dan yang melakukan pijat bayi adalah dukun.

  berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap Dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga pada tanggal 13 Oktober 2010 diketahui bahwa di penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat dusun Kencong didapatkan jumlah keseluruhan balita menyebabkan seseorang giat melakukan sesuatu 167, jumlah bayi 39, disana terdapat 2 orang dukun pijat yang telah menarik minatnya. (Hurlock, 2005). bayi dan setiap hari rata-rata ibu yang memijatkan Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi bayinya sebanyak 3-5 orang. Dari hasil wawancara 3 seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam orang di posyandu Melati VI Desa Kencong Kecamatan mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang Kepung Kabupaten Kediri 2 orang mengatakan tidak menjadi keinginannya. Demikian pula dengan pernah memijat bayinya sendiri karena takut, sedangkan seorang ibu yang mendambakan semua hal yang 1 orang mengatakan bahwa sesekali memijat bayinya terbaik untuk masa depan anaknya. Begitu besar sebelum mandi dan ketika bayinya rewel. Selain itu minat ibu untuk melakukan sesuatu diantaranya mereka semua mengatakan bahwa mereka ingin bisa pijat bayi namun teknik yang benar belum banyak memijat bayinya secara mandiri tetapi belum yang mengetahui begitu juga tentang pengaruh mengetahui secara jelas cara memijat dan kegunaanya. positif terhadap bayi dan ibunya terutama bila Fenomena yang terjadi dimasyarakat adanya bayi yang dilakukan sendiri oleh ibu si bayi. Keterampilan mengalami illeus setelah dilakukan pijat oleh dukun

  Pengaruh Demonstrasi Pijat Bayi Terhadap

36 Vol. 4 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2013

  Minat Ibu Untukmelakukan Pijat Bayi Secara

  urnal Vol. 4 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2013

  Tujuan Penelitian

  Desain Penelitian

  c. Menganalisis pengaruh demonstrasi pijat bayi terhadap minat ibu untuk melakukan pijat bayi secara mandiri di Posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri tahun 2011.

  b. Mengidentifikasi tentang minat ibu untuk melakukan pijat bayi secara mandiri sesudah demonstrasi pijat bayi di Posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri tahun 2011.

  a. Mengidentifikasi tentang minat ibu untuk melakukan pijat bayi secara mandiri sebelum demonstrasi pijat bayi di Posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri tahun 2011.

  2. Tujuan Khusus

  1. Tujuan Umum Mengetahui tentang pengaruh demonstrasi pijat bayi terhadap minat ibu untuk melakukan pijat bayi secara mandiri di Posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri tahun 2011.

  Mandiri di Posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri Tahun 2011 ?”

  

37

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan masalah sebagai berikut, “ Bagaimanakah Pengaruh Demonstrasi Pijat Bayi terhadap Minat Ibu untuk Melakukan Pijat Bayi secara

  Rumusan Masalah

  Melihat uraian masalah diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitan dengan judul “Pengaruh demonstrasi pijat bayi terhadap minat ibu untuk melakukan pijat bayi secara mandiri”.

  Upaya agar masyarakat berminat untuk melakukan pijat bayi maka petugas kesehatan perlu melakukan penyuluhan. Salah satu metode penyuluhan adalah metode demonstrasi dikarenakan metode ini merupakan salah satu cara pendekatan pada masyarakat yang baik dan efektif. Sasaran penyuluhan dipilih para ibu dengan harapan akan meningkatkan pemahamannya tentang pijat bayi.

  Menurut Muhibbin Syah metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Menurut Djamarah metode demonstrasi mampu menggugah rasa ingin tahu serta merupakan rangsangan pada indera penglihatan, pendengaran dan perabaan. Sehingga demonstrasi sebagai salah satu upaya untuk menyampaikan informasi bisa lebih mudah untuk diterima. Selain itu pemahaman tentang materi yang didemonstrasikan akan lebih melekat pada ingatan karena merupakan contoh konkret dari objek sebenarnya (Simamora, 2009). Dengan demikaian demonstrasi tentang pijat bayi akan meningkatkan pemahaman ibu-ibu sehingga terdorong untuk melakukan sendiri pemijatan pada bayinya agar dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan bayinya lebih dekat dan lebih memahami keadaan bayinya dari pada orang lain. Hal ini karena ibu adalah faktor yang sangat penting dalam mewariskan status kesehatan bagi anak-anak mereka.

  pijat bayi. Di Posyandu desa Kencong belum pernah diadakan penyuluhan tentang pijat bayi, minat dari ibu bayi cukup tinggi tentang pijat bayi. Namun pengetahuan ibu bayi tentang pijat bayi masih kurang terutama pijat bayi yang bisa dilakukan secara mandiri oleh ibu.

  Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian pra eksperimental tepatnya rancangan one-group-pra-post test design yaitu penelitian yang mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek, kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah di intervensi. Yang dimaksud dari penjabaran tersebut adalah peneliti mengobservasi dengan memberi kuesioner kemudian dilakukan intervensi berupa demonstrasi pijat bayi, setelah itu dilakukan evaluasi dengan pemberian kuesioner. Untuk mengetahui bagaimana minat ibu untuk melakukan pijat bayi secara mandiri sebelum dan sesudah demonstrasi pijat bayi. Penelitian dilakukan pada tanggal 2-4 Mei dan 9-11 Mei 2011, di Posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu dengan bayi (0-12 bulan) di posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung kabupaten Kediri yang terdiri dari 6 posyandu sejumlah 39 orang. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagian Ibu dengan bayi (0-12 bulan) sejumlah 35 orang dengan teknik 6% sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling yang sesuai dengan kriteria pendekatan persetujuan kepada Ibu dengan bayi 0-12 bulan sebagai responden peneliti, dari masing-masing posyandu antara 5-6 orang lalu responden diberi pre 94% test tentang minat melakukan pijat bayi sebelum demonstrasi pijat bayi, kemudian peneliti < 20 ta hun 20-30 ta hun melakukan demonstrasi pijat bayi dengan 30-40 ta hun > 40 ta hun menggunakan pathom bayi, setelah selesai diberi post test tentang minat ibu untuk melakukan pijat

  Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa bayi secara mandiri. Pada penelitian ini dari 35 responden hampir keseluruhan responden menggunakan lembar kuesioner yaitu sejumlah 11 (94%) berusia 20-30 tahun yaitu 33 orang. pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, atau hal-hal

  B. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan yang ia ketahui . Kuesioner yang dipakai adalah keusiner tertutup (Close Quesioner) yang sudah disediakan jawaban disampingnya, sehingga responden tinggal memilih jawaban pada pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner yang disusun peneliti yaitu 11 pertanyaan. Kuesioner dibuat sendiri oleh peneliti di uji coba kepada 5 orang ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan. Hasil dari uji coba yang diberikan menunjukkan bahwa ibu merasa bisa mengerjakan soal dengan mudah, hanya pada beberapa pertanyaan mengalami

  Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa kesulitan sehingga peneliti melakukan perbaikan. dari 35 responden hampir separo dari responden

  Pengolahan dan analisis data yang dilakukan adalah (48%) berpendidikan terakhir SMA yaitu 17 orang. Coding, Editing, Skoring, Tabulating setelah dilakukan langkah – langkah di atas kemudian

  C. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan dilakukan analisa data berdasarkan kajian teori. Untuk mengetahui Pengaruh Demonstrasi Pijat Bayi Terhadap Minat Ibu untuk Melakukan Pijat Bayi secara Mandiri menggunakan uji Wilcoxon Match Pair dengan soft ware komputer dari koefisien asosiasi dengan value taraf signifikan α= 0,05 maka bila hasil value kurang dari α= 0,05 dikatakan Ho ditolak, bila hasil value lebih dari α= 0,05 maka dikatakan Ho dierima.

  Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa dari 35 responden sebagian besar responden (34%) adalah IRT yaitu 12 orang.

  Hasil Penelitian

  D. Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber

  Data Umum

  Informasi

  A. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

  Pengaruh Demonstrasi Pijat Bayi Terhadap

38 Vol. 4 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2013

  Minat Ibu Untukmelakukan Pijat Bayi Secara

  urnal Vol. 4 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2013

  35 responden sebagian besar responden (71%) mendapatkan informasi tentang pijat bayi dari nenek moyang yaitu 25 orang.

  E. Karakteristik Responden Berdasarkan Kebiasaan Memijatkan Bayinya Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui dari 35 responden sebagian besar responden (63%) memijatkan bayinya 1 kali dalam 1 bulan yaitu 22 orang

  F. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Melihat Pijat Bayi

  9% 91% T V D UK UN P IJ A T

  Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui dari 35 responden hampir keseluruhan dari responden (91%) melihat pijat bayi dari dukun pijat bayi yaitu 32 orang.

  G. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Tentang Pijat Bayi Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui dari 35 responden hampir keseluruhan responden (89%) tidak pernah mendapatkan pengalaman pijat bayi yaitu 31 orang.

  H. Karakteristik Responden Berdasarkan Kecocokan Tentang Pengalaman Pijat Bayi Yang Didapat Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui dari 35 responden hampir keseluruhan responden (89%) merasa cocok dengan pengalaman pijat bayi yang didapat yaitu 31 orang.

  Data Khusus

  A. Minat Ibu Melakukan Pijat Bayi Secara Mandiri Sebelum Demonstrasi Pijat Bayi Berdasarkan diagram diketahui bahwa minat responden tentang pijat bayi sebelum demonstrasi pijat bayi di Posyandu Desa Kencong Kecamatan

39 Berdasarkan diagram diatas dapat diketahui dari

  Kepung Kabupaten Kediri dari 35 responden

  Miinat sesudah

  sebagian besar (60%) pada kategori sedang

  demonstrasi - Minat yaitu 21 responden. sebelum demonstrasi Z -4.426(a)

  B. Minat Ibu Melakukan Pijat Bayi Secara Mandiri

  Asymp. Sig. (2-tailed) .000

  Setelah Demonstrasi Pijat Bayi

  Exact Sig. (2-tailed) .000 Exact Sig. (1-tailed) .000 Point Probability .000

  Hasil uji statistik dengan menggunakan Wilcoxon Test diperoleh Z hitung = -4,426 kurang dari Z tabel= -1,96 dan nilai p-value = 0,00 kurang dari α = 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan ada pengaruh demonstrasi tentang pijat bayi terhadap Minat Ibu Untuk Melakukan Pijat Bayi Secara Mandiri Di Posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri

  Berdasarkan diagram diatas diketahui minat Tahun 2011. responden tentang pijat bayi setelah demonstrasi pijat bayi di Posyandu Desa

  Pembahasan

  Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri

  1. Minat Ibu Melakukan Pijat Bayi Secara Mandiri dari 35 responden sebagian besar (77%) pada Sebelum Demonstrasi Pijat Bayi kategori tinggi yaitu 27 responden.

  Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan nampak bahwa minat responden tentang pijat bayi C. Pengaruh Demonstrasi Pijat Bayi Terhadap sebelum demonstrasi pijat bayi di Posyandu Desa

  Minat Ibu Untuk Melakukan Pijat Bayi Secara Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri

  Mandiri sebagian besar (60%) pada kategori sedang yaitu 21

  Minat ibu melakukan pijat responden. bayi mandiri

  Minat merupakan sumber motivasi yang

  Sebelum Sesudah

  mendorong orang untuk melakukan apa yang

  No. Kategori F % F %

  mereka inginkan bila mereka bebas memilih

1 Tinggi

  6

  23

  27

  77

  (Hurlock, 2005). Timbulnya minat karena adanya

  2

  faktor dorongan dari dalam, motif sosial dan motif

  Sedang

  21

  60

  6

  17

  3

  emosional. Minat pada hakekatnya dipengaruhi oleh

  Rendah

  8

  17

  2

  6 stastus ekonomi, pendidikan dan tempat tinggal. Jumlah 35 100

  35 100 (Notoatmojo, 2001).

  Dari data diatas menunjukkan bahwa minat Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah terjadi peningkatan jumlah responden yang satunya adalah faktor pendidikan. Semakin tinggi memiliki minat tinggi, dari 23% atau 6 dan semakin formal tingkat pendidikan yang responden menjadi 77% atau 27 responden. dimiliki seseorang maka semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pengetahuan yang dimiliki (Notoatmojo, 2002). Minat sangat dipengaruhi oleh pendidikan karena pendidikan yang lebih tinggi meningkatkan rasa keingintahuan ibu terhadap sesuatu hal yang baru. Asumsi ini

  Uji Statistik Wilcoxon dapat dibuktikan dari hasil penelitian nampak bahwa hampir separo responden berpendidikan

  Pengaruh Demonstrasi Pijat Bayi Terhadap

40 Vol. 4 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2013

  Minat Ibu Untukmelakukan Pijat Bayi Secara

  urnal Vol. 4 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2013

  besar memiliki minat sedang yaitu 8 responden (47,06%). Padahal semakin tinggi pendidikan seseorang tentunya akan lebih mudah menerima informasi, jika pengetahuan seseorang meningkat maka minat akan meningkat dan perilakunya juga akan berubah menjadi lebih baik secara perlahan dan sebaliknya semakin kurang informasi yang didapatkan akan sulit untuk merubah perilaku. Namun sebagian besar responden kurang mendapatkan informasi tentang pijat bayi sebanyak 25 responden (71%) hanya mendapatkan informasi dari nenek moyang. Kurangnya informasi juga didukung oleh pengalaman responden hampir keseluruhan responden tidak pernah mendapatkan pengalaman untuk memjat bayinya sendiri hanya dukun pijat bayi yang melakukan pemijatan. Sehingga responden tidak mengetahui secara pasti tentang cara memijat bayi yang dilakukan secara mandiri. Maka disarankan untuk semua ibu yang memiliki balita dianjurkan untuk mencari informasi tentang pijat bayi sebanyak-banyaknya dari internet, TV, dan dari pengalaman orang lain supaya mereka bisa melakukan pijat bayi secara mandiri untuk memberikan rangsangan pertumbuhan yang optimal.

  2. Minat Ibu Melakukan Pijat Bayi Secara Mandiri Sesudah Demonstrasi Pijat Bayi

  Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan nampak bahwa minat responden tentang pijat bayi setelah demonstrasi pijat bayi di Posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri sebagian besar (77%) pada kategori tinggi yaitu 27 responden. Minat dapat ditimbulkan dengan cara membangkitkan suatu kebutuhan, menghubungkan dengan pengalaman yang lampau, memberikan kesempatan untuk mendapat hasil yang lebih baik (Effendi dan Praja, 2003). Dalam hal ini peneliti melakukan demonstrasi pijat bayi untuk membangkitkan minat. Dengan semakin banyaknya informasi yang diperoleh, dapat meningkatkan minat seseorang, dan informasi tersebut dapat diperoleh dari penyuluhan yaitu dengan cara demonstrasi (Arikunto, 2000).

  Minat ibu melakukan pijat bayi secara mandiri setelah demonstrasi meningkat menjadi sebagian besar dalam kategori tinggi, hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh informasi yang disajikan oleh peniliti tentang pijat bayi dengan cara demonstrasi. Pijat bayi yang dilakukan secara mandiri oleh ibu merupakan hal yang baru. Selain itu manfaat dari pijat bayi yang dilakukan sendiri oleh ibu memberi dampak yang positif bagi kedekatan ibu dan bayi, hal ini merupakan salah satu kesempatan bagi ibu untuk memberikan yang terbaik bagi bayinya, informasi yang didapat tentang pijat bayi berasal dari nenek moyang, selain itu responden melihat pijat bayi dari dukun pijat bayi dan merasa cocok dengan pengalaman tersebut. Sehingga minat responden tersebut meningkat dipengaruhi oleh informasi yang didapatkan berupa demonstrasi tentang pijat bayi. Menyikapi hal tersebut disarankan kepada institusi kesehatan untuk lebih memodifikasi kurikulum penyuluhan. Perpustakaan lebih dilengkapi dengan buku atau poster yang berisi tentang materi pengenalan program kesehatan dari pemerintah, dan menganalisis permasalahan permasalahan di masyarakat yang berkenaan dengan keperawatan.

  3. Pengaruh Demonstrasi Pijat Bayi Terhadap Minat Ibu Untuk Melakukan Pijat Bayi Secara Mandiri Di Posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri Tahun 2011

  Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan nampak bahwa terjadi peningkatan jumlah responden yang memiliki minat tinggi. Hasil uji statistik dengan menggunakan Wilcoxon Test diperoleh Z = -4,426 nilai p-value = 0,00 kurang dari α = 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Namun salah satu responden juga diketahui dari minat kategori sedang (56,82%) dengan nilai 25 menjadi minat kategori rendah (55%) dengan nilai 24, responden lulusan SMA dan pekerjaannya swasta, memijatkan bayinya hanya bila anak sakit, dan merasa tidak cocok dengan pengalaman pijat bayi yang responden lihat. Hal ini menunjukkan ada pengaruh demonstrasi tentang pijat bayi terhadap Minat Ibu Untuk Melakukan Pijat Bayi Secara Mandiri Di Posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri Tahun 2011.

41 SMA sebanyak 17 responden (48%) sebagian

  Pengaruh Demonstrasi Pijat Bayi Terhadap Minat Ibu Untukmelakukan Pijat Bayi Secara

  Hal ini karena adanya faktor dorongan dari dalam, motif sosial dan motif emosional. Minat dipengaruhi oleh stastus ekonomi, pendidikan dan tempat tinggal (Arikunto, 2000). Menurut Muhibbin Syah metode demonstrasi adalah metode pengajaran dengan cara meperagakan benda, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan materi yang sedang disajikan (Simamora, 2009). Faktor – faktor yang mempengaruhi demonstrasi diantaranya alat peraga, penyampaian materi, dan audien.

  Sesuai dengan hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh dari penyuluhan yeng menggunakan metode demonstrasi terhadap minat ibu untuk melakukan piajt bayi secara mandiri. Menurut peneliti, perbedaan minat pada masing-masing individu berbeda- beda. Hal tersebut juga dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi mulai dari perbedaan usia, pengetahuan dari setiap responden yang berhubungan dengan tingkat pendidikan, sumber informasi, dan kebiasaan responden memijatkan bayinya. Setelah dilakukan demonstrasi tentang pijat bayi yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan adanya perubahan minat, karena demonstrasi mempengaruhi penglihatan, pendengaran, dan perasa. Semakin banyak indera yang mendapat rangsangan maka semakin mudah menerima informasi. Sehingga informasi yang didapat bisa menambah pengetahuan seseorang, maka minat dan perilaku seseorang juga berubah untuk melakukan apa yang telah didapatkan. Maka jika menginginkan hasil yang maksimal dalam memberikan promosi kesehatan perlu memperhatikan banyak hal, diantaranya cara penyampaian materi, alat peraga yang dipakai, kondisi audien dalam menerima materi.

  Kesimpulan

  1. Minat responden tentang pijat bayi sebelum demonstrasi pijat bayi sebagian besar pada kategori sedang yaitu 21 responden (60%).

  2. Minat responden tentang pijat bayi setelah demonstrasi pijat bayi sebagian besar pada kategori tinggi yaitu 27 responden (77%).

  3. Minat responden terhadap pijat bayi dengan kategori tinggi sebelum demonstrasi pijat bayi yaitu 6 orang (23 %), setelah demonstrasi pijat bayi diketahui bahwa sebagian besar responden dengan kategori tinggi meningkat menjadi 27 responden (77%). Hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon Test diperoleh nilai Z= -4,426 dan ρ-value = 0,00 kurang dari α = 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan ada pengaruh demonstrasi tentang pijat bayi terhadap Minat Ibu Untuk melakukan pijat bayi secara mandiri.

  Saran

  1. Bagi Ibu dan Masyarakat Disarankan untuk semua ibu yang memiliki balita dianjurkan untuk mencari informasi tentang pijat bayi sebanyak-banyaknya dari internet, TV, dan dari pengalaman orang lain supaya mereka bisa melakukan pijat bayi secara mandiri untuk memberikan rangsangan pertumbuhan yang optimal.

  2. Bagi Tempat Penelitian Bagi tempat penelitian diharapkan dapat meningkatkan upaya lain selain penyuluhan dengan metode demonstrasi untuk meningkatkan minat ibu tentang peningkatan kesehatan bayi terutama dengan cara pemijatan bayi yang dilakukan secara mandiri.

  3. Bagi Institusi Pendidikan Disarankan kepada institusi kesehatan untuk lebih memodifikasi kurikulum penyuluhan. Perpustakaan lebih dilengkapi dengan buku atau poster yang berisi tentang materi pengenalan program kesehatan dari pemerintah, dan menganalisis permasalahan permasalahan di masyarakat yang berkenaan dengan keperawatan.

  4. Bagi Peneliti Selanjutnya Membuka diri untuk ilmu pengetahuan baru.

  Melibatkan diri dalam kegiatan kemasyarakatan terutama yang berhubungan dengan masalah kesehatan dan lebih banyak belajar menganalisis permasalahan-permasalahan yang terjadi yang berhubungan dengan keperawatan

42 Vol. 4 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2013

  urnal Vol. 4 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2013

  Alimul Aziz, H. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika

  Anwar, Dessy. (2001). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Abdirama Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur penelitian.

  Rineka Cipta : Jakarta Efendi, dan Praja. (2003). Minat. http://qym7882.blogspoot.com ( Download : 10 Oktober 2010 )

  Hurlock . Elizabet. (2005). Psikologi Perkembangan. Edisi 5. Jakarta: Erlangga

  Notoatmodjo, Soekijo. (2005). Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta : P.T Rineka Cipta

  Notoatmodjo, Soekijo. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : P.T Rineka Cipta

  Notoatmodjo, Soekijo. (2001). Pendidikan dan Perilaku kesehatan. Jakarta : P.T Rineka Cipta

  Nursalam. (2000). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta

  Nursalam. (2003). Konsep Dan penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta

  Nursalam, dan Ferry Efendi. (2008). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

  Prita. (2010). Awas Salah Pijat Bayi Berefek Negatif Bagi Bayi. http://ibuprita.suatuhari.com ( Download : 04 Oktober 2010 ) Roesli, Utami.(2001). Pedoman Pijat Bayi. Jakarta : PT.

  Trubus Agriwidya Simamora, Roymond H. (2009). Buku Ajar Pendidikan

  Dalam Keperawatan. Jakarta : EGC Tamsuri, Anas. (2006). Riset Keperawatan. Kediri :

  Pamenang Pres

Dokumen yang terkait

25 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MULTIPARA DENGAN SIKAP PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI DESA NANGGUNGAN KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

0 0 6

12 PENGARUH TEKNIK BATUK EFEKTIF TERHADAP PENGELUARAN SEKRET PADA PASIEN TB PARU (STUDI EKSPERIMENTAL DI POLI PARU RSUD UNIT SWADANA PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2008)

0 0 6

Keywords: Health Promotion, Posyandu Elderly, Livelines Latar Belakang - PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA (Studi Eksperimental di Dusun Paron II, Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem)

0 0 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERALATAN RUMAH TANGGA BERBAHAN MELAMIN TERHADAP PEMANFAATANNYA (Studi Analitik Di RW 03 RT 01 Dusun Gadungan Desa Nobo Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri)

0 0 6

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI TERHADAP GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA (Study Quasy Experiment Di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jombang di Kediri Tahun 2010)

0 0 9

61 HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG UNIVERSAL PRECAUTION TERHADAP KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

0 0 7

47 HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG UPAYA PENCEGAHAN RESIKO CEDERA KHUSUSNYA JATUH PADA LANSIA TERHADAP KEJADIAN JATUH

0 0 7

1 PENGARUH PEMANFAATAN TEH BUNGA ROSELA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

0 4 8

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT TERHADAP KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT

0 4 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJANG DEMAM DENGAN SIKAP IBU TERHADAP PENANGANAN KEJANG DEMAM PADA BALITA

0 0 6