Krim sejII&III Recent site activity teeffendi Krim sejII&III

Sejarah
Perkembangan
Kriminologi

Alur perkembangan
kriminologi
Zaman Kuno

Abad
Pertengahan

Renaissance

Abad 19

Revolusi
Perancis

Abad 18

Zaman Kuno

Pada umumnya, cabang-cabang ilmu
berkembang pada zaman kuno, kecuali
Kriminologi. Kriminologi sebagai ilmu yang
mempelajari tentang kejahatan tumbuh dari
reaksi atas kekacauan dan penyimpangan di
negara-negara Eropa.
(Lihat Richard Quinney, 1975:4)

Zaman Kuno (lanjutan)
Pada zaman kuno, kejahatan adalah suatu
fenomena yang terjadi dalam masyarakat dan
sudah merupakan bagian dari peradaban,
sehingga manusia dan ilmuwan cenderung
lebih tertarik untuk mempelajari hal-hal yang
tidak umum.
(Lihat Bonger, 1982:44)

Zaman Kuno (lanjutan)
Plato dan Aristoteles merupakan dua tokoh
ternama pada zaman kuno. Baik Plato maupun

Aristoteles tidak menyinggung langsung tentang
kriminologi.
Menurut Plato, emas dan manusia adalah sumber
kejahatan, sedangkan Aristoteles berpendapat,
Kejahatan ditimbulkan karena kemiskinan
(Lihat Topo Santoso & Eva Achzani, 2001: 1)

Zaman Kuno (lanjutan)
Perkembangan kriminologi pada era ini disebut
juga dengan era Pre kriminologi.
Pada era ini kejahatan tidak dianggap sebagai
suatu gejala sosial yang patut untuk diteliti
atau dikaji secara mendalam, sebaliknya
kejahatan dianggap sebagai suatu bentuk
keadaan yang biasa di dalam masyarakat.

Abad Pertengahan

Di dalam perkembangan kriminologi, abad
pertengahan disebut juga dengan istilah abad

kegelapan (darkness age)
Disebut dengan abad kegelapan karena pada
masa ini, dunia (khususnya Eropa) mengalami
masa kemunduran dalam hal ilmu
pengetahuan.

Abad Pertengahan (lanjutan)

Seperti halnya di era pre kriminologi, pada era ini
manusia belum merumuskan faktor-faktor
penyebab kejahatan sebagai sebuah ilmu atau
sebagai objek kajian.
Kejahatan dinilai sebagai suatu akibat dari
adanya keadaan masyarakat, yaitu kemiskinan.
Kejahatan sebagai reaksi atas upaya untuk
bertahan hidup.

Abad Pertengahan (lanjutan)
Thomas van Aquinas menilai, bahwa dalam
keadaan mendesak, seseorang diperbolehkan

untuk melakukan kejahatan.
Thomas van Aquinas menuliskan dalam dua
bukunya Summa contra gentiles dan Summa
Theologica. Kedua buku tersebut membahas
tentang sifat dan karya tuhan, kearifan dan
kebahagiaan manusia, juga kontabilitas agama
dengan akal.

Renaissance
Secara sederhana Renaissance adalah suatu
gerakan pembaruan atau pencerahan setelah
era abad kegelapan. Berawal dari Italia sekitar
abad 15 kemudian menyebar ke seluruh Eropa
dan mengakhiri zaman atau abad
pertengahan/ kegelapan.

Renaissance (lanjutan)
Di dalam sejarah perkembangan kriminologi,
era renaissance merupakan permulaan sejarah
baru. Setelah mengalami zaman kegelapan,

dimana ilmu pengetahuan tidak mengalami
perkembangan, dan manusia berkutat dengan
mistis dan perang (crussade), maka muncullah
suatu titik balik, ke arah abad pencerahan.

Renaissance (lanjutan)
Thomas More adalah salah seorang tonggak
masuknya sejarah baru dalam dunia kriminologi,
karena untuk kali pertama terdapat penelitian
yang mengkaitkan antara kejahatan dalam
hubungannya dengan masyarakat.
Dalam bukunya, UTOPIA , Thomas More
menyatakan, terdapat banyak penyebab orang
berbuat jahat.

Renaissance (lanjutan)
Thomas More menyebutkan, bahwa dari sekian
banyak faktor-faktor penyebab tersebut dapat
digeneralisir ke dalam dua kelompok besar, yaitu:
1. Ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan

hidupnya sendiri (perang dan revolusi agraria
yang menyebabkan munculnya revolusi
industri);
2. Hukuman yang terlampau berat
(Lihat Topo Santoso & Eva Achjani, 2001:37)

Abad 18
Thomas More dikatakan sebagai tonggak
berkembangnya kriminologi ke arah yang benar.
Pada abad 18, perkembangan kriminologi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Adanya penentangan terhadap hukum pidana
materiil dan formil;
2. Sebab-sebab sosial dari kejahatan;
3. Sebab-sebab antropologi dari kejahatan.

Revolusi Perancis
Pada tahun-tahun yang hampir bersamaan,
dibeberapa belahan dunia mengalami banyak
sekali perubahan secara cepat (revolusi).

Inggris mengalami revolusi agraria yang
berlanjut ke revolusi industri. Di Amerika
terjadi revolusi Amerika yang membawa imbas
secara tidak langsung terhadap munculnya
revolusi Perancis.

Revolusi Perancis (lanjutan)

Setidaknya ada dua garis besar penyebab
Revolusi Perancis, yaitu faktor umum dan
faktor khusus.
• Faktor Umum : ada kecemburuan sosial
terkait dengan klas sosial di Perancis
• Faktor Khusus : ketidaksukaan masyarakat
Perancis dengan gaya keluarga kerajaan

Revolusi Perancis (lanjutan)

Salah satu akibat paling penting dalam
revolusi Perancis adalah berubahnya sistem

pemerintahan dari monarkhi menjadi
demokrasi.
Perubahan tersebut membawa pengaruh
terhadap sistem hukum.

Revolusi Perancis (lanjutan)

Perubahan sistem hukum, termasuk juga dalam
code penal nya yang tidak memberlakukan pidana
mati dan penafsiran analogi dalam memutus
perkara.
Di dalam perkembangannya, code penal mulai
memberlakukan kembali pidana mati, sehingga
adanya kekacauan dalam hukum pidana materiil
maupun formil.

Revolusi Perancis (lanjutan)

Pada era ini muncul tokoh-tokoh yang sangat
mempengaruhi berkembangnya kriminologi

sampai saat ini. Bahkan tokoh-tokoh tersebut
sangat berpengaruh terhadap lahirnya aliranaliran dalam kriminologi yang kemudian
dipertegas dengan munculnnya teori-teori dalam
kriminologi.
Tokoh-tokoh tersebut antara lain, JJ. Rosseau,
Voltaire, Beccaria dll.

Revolusi Perancis (lanjutan)

Perkembangan dalam dunia matematika,
dalam hal ini statistik yang mulai
dikembangkan untuk berbagai disiplin ilmu
termasuk diantaranya dalam dunia
kriminologi, sehingga muncullah yang disebut
dengan statistik kriminal

Revolusi Perancis (lanjutan)

Psikologi juga mengalami perkembangan yang
pesat seperti halnya statistik, dan dalam

kaitannya dengan kriminologi, psikologi
dikembangkan untuk mencari hubungan antara
perbuatan pidana dengan pertanggungjawaban
pidana

Revolusi Perancis (lanjutan)

Pada era Revolusi Perancis banyak
perkembangan dalam ilmu pengetahuan yang
turut membantu perkembangnya kriminologi,
seperti diantaranya anthropologi, phrenologi,
psyognomy dll.
Perkembangan ilmu pengetahuan baru
tersebut secara konkrit memunculkan aliranaliran dan teori-teori baru dalam kriminologi

Abad 19
Dampak dari terjadinya revolusi industri dan
revolusi Perancis yang sedemikian besar
terhadap ilmu pengetahun dan sistem hukum
turut mempengaruhi apa yang terjadi di dunia

baru, Amerika.
Koloni-koloni di Amerika turut serta membawa
peradaban dan segala perkembangan yang
terjadi di Eropa, termasuk diantaranya
kriminologi

Abad 19 (lanjutan)
Di Amerika, muncul aliran-aliran dan teoriteori baru yang sama sekali berbeda dengan
apa yang pernah ada di Eropa.
Perkembangan kriminologi di Amerika
membuat polarisasi aliran dan teori
kriminologi tersendiri yang berbeda bahkan
beberapa diantaranya bertentangan dengan
apa yang muncul dan berkembang di Eropa

Abad 19 (lanjutan)
Tentu saja, perkembangan abad 19 di Amerika
menjadi satu bagian dalam sejarah
perkembangan kriminologi karena sampai
sekarang teori-teori dari aliran Chicago
maupun kriminolog-kriminolog Amerika
menjadi salah satu acuan dalam mempelajari
kriminologi.

Daftar Bacaan
1.B. Simandjuntak, Pengantar Kriminologi dan
Patologi Sosial, 1981
2.Richard Quinney, Criminology: Analysis and
Critique of Crime in America, 1975
3.Topo Santoso dan Eva Achjani Z, Pengantar
Kriminologi, 2001
4.WA. Bonger, diperbaharui oleh Th. Kempe
terjemahan RA. Koesnoen, Pengantar Tentang
Kriminologi, 1982

Omnium rerum
Principia parva sunt

File bisa diunduh di http:// te-effendi.blogspot.com