BAB I PENDAHULUAN - Perancangan Hotel Mixed-Use di Kawasan Transit Oriented Development (TOD) Binjai

BAB I PENDAHULUAN

  PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Isu keberlanjutan (sustainability) merupakan isu yang kian melekat dengan proses perencanaan dan perancangan lingkungan binaan. Dengan semakin rumitnya permasalahan khususnya kemerosotan kualitas lingkungan hidup manusia tidak pelak lagi pada masa kini dan yang akan datang isu keberlanjutan akan menjadi tolok ukur utama keberhasilan suatu karya arsitektural. Saat ini, masalah-masalah yang muncul dalam kehidupan sehari- hari hanya diselesaikan dengan cara praktis, hal ini menunjukkan bahwa masih kurangnya pemahaman ataupun kepedulian masyarakat kita tentang apa yang akan terjadi kedepannya, Padahal isu keberlanjutan ini mempengaruhi cakupan yang luas yaitu mencakup aspek sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknis dalam kehidupan manusia.

  Salah satu isu dari pada keberlanjutan adalah kemacetan. Permasalahan kemacetan sudah menjadi hal yang wajar terjadi di kota-kota berkembang di Indonesia. Permasalahan kemacetan memberi banyak dampak negatif baik secara langsung maupun secara tidak langsung seperti menurunkan produktivitas masyarakat, meningkatkan biaya kebutuhan sehari-hari, hingga menimbulkan rasa ketidak aman dan nyamanan. Selama ini solusi kemacetan di kota-kota besar di Indonesia hanya diatasi melalui pendekatan praktis saja tanpa memperhatikan efek sustainability. Pendekatan praktis ini hanya bersifat temporal/ jangka pendek, hal ini dikarenakan dengan meningkatkan suplai prasarana (melebarkan jalan,penambahan panjang jalan,dsb) secara prinsip hanya akan mewadahi dan mendorong peningkatan kebutuhan kendraan yang memenuhi jalan-jalan diperkotaan. Pada akhirnya permasalahan kemacetan menjadi permasalahan yang berkepanjangan. Oleh karena itu persoalan kemacetan ini perlu dipahami dari segi keberlanjutannya juga.

  Paradigma kota-kota besar di dunia tentang mengatasi permasalahan kemacetan sudah mulai bergeser dari cara yang kuno dimana hanya menyediakan prasarana menuju ke strategi inovatif melalui penerapan konsep- konsep yang mengedepankan intergrasi antara pengguna lahan dengan transportasi. Salah satu konsep yang diterapkan di kota-kota besar di dunia adalah TOD. TOD merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi isu keberlanjutan(kemacetan) ini. Transit Oriented Development atau disingkat TOD adalah konsep yang awal kemunculannya merupakan hasil reaksi atas fenomena urban sprawl (perembetan kota kepinggiran) di Amerika diikuti dengan tingginya ketergantungan penduduk terhadap penggunaan jalan raya kendraan pribadi (automobile). Untuk mengurangi ketergantungan tersebut, pengembangan kota diarahkan pada titik-titik transit. Konsep ini meninjau titik-titik transit tidak hanya berfungsi Transit Oriented Development (TOD) sebagai tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang saja, namun titik-titik transit tersebut dapat sekaligus berfungsi sebagai sebuah tempat berlangsungnya aktivitas perkotaan (pusat permukiman, perkantoran, perdagangan dan jasa, pendidikan, dan sebagainya). Jadi, inti daripada TOD adalah pembangunan yang terpusat diperpindahan moda transportasi. Saat ini TOD telah dipertimbangkan sebagai salah satu bentuk pembangunan kota yang berkelanjutan dan telah dipraktekkan di banyak kota di dunia dalam upaya mengurangi dominasi penggunaan kendaraan pribadi dan mempromosikan pola permukiman yang mumpuni dalam mengusung pergerakan berbasis transit.

  Kota Binjai sebagai lokasi pengembangan TOD, merupakan salah satu bagian dalam kawasan metropolitan Mebidangro, kota yang sedang berkembang. Salah satu kota lainnya didalam kawasan yang sama adalah kota Medan. Kota Medan merupakan kota terbesar ke tiga di Indonesia dengan tingkat kemacetan tinggi. Dilihat dari perkembangan kota, kota Medan jauh lebih berkembang dibandingkan kota Binjai. Di kota Medan sendiri terdapat nama dan disalah artikan pengunaanya karena terpadu yang dimaksudkan adalah terpadu sebagai sebuah kesatuan utuh kemudian yang disalah artikan menjadi terpadu yang terletak berdekatan. Sebagai contoh terminal terpadu Amplas, terminal ini telah gagal karena frekuensi pengguna terminal sangatlah minim, gedung terminal tidak berfungsi semestinya dan semua pengguna transportasi umum ini bisa naik turun dimanapun dan kapanpun mereka mau diluar terminal (meningkatkan kemacetan). Alhasil terminal terpadu tersebut menjadi tempat peristirahatan dan ngopi khusus para supir saja. Permasalahan inilah sebagai acuan atau gambaran untuk dijadikan isu keberlanjutan yang dapat di cegah dengan menerapkan konsep TOD agar Binjai tidak bernasib sama dengan terminal yang ada di Medan.

1.2 Maksud dan Tujuan

  Adapun maksud dan tujuan proyek ini adalah : 1.

  Merencanakan bangunan mixed-use hotel dengan retail di kawasan TOD, Kota Binjai.

  2. Merancang bangunan mixed-use yang walkable sehingga nyaman dan mudah diakses dengan berjalan kaki.

  3. Merancang ruang-ruang publik untuk mendukung berbagai aktifitas dan kegiatan.

1.3 Sasaran dan Lingkup Perancangan

  Adapun batasan perencanaan proyek ini adalah bangunan sebagai wadah kegiatan Transit, perhotelan dan kegiatan pendukung berupa retail.

  Yang menjadi lingkup dan batasan perancangan dalam bangunan ini adalah sebagai berikut :

1. Perancangan bangunan hotel mixed-use yang mencakup kegiatan transit, kegiatan perhotelan dan kegiatan pendukung lainnya.

  Perancangan mengikuti standar ukuran ruang terhadap masing-masing kegiatan.

  3. Bangunan ini didesain dengan menggunakan unsur-unsur perancangan arsitektur, sehingga dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.

  4. Pembahasan proyek pada penerapan konsep arsitektur fungsional yang dikaitkan dengan fungsi proyek.

1.4 Perumusan Masalah 1.

  Bagaimana merencanakan dan merancang hotel dengan fungsi mix-use sehingga mampu mewadahi berbagai kegiatan dan terintergrasi secara baik dan benar.

  2. Bagaimana merencanakan pencapaian/ aksesibilitas yang mudah.

  3. Bagaimana mewujudkan desain yang serasi dan mampu mencerminkan karakter kegiatan yang ditampung didalamnya dan hemat energi.

1.5 Metode Pendekatan Masalah

  Adapun pendekatan masalah yang dilakukan untuk pemecahan masalah perancangan ini adalah:

  1. Survey, survey langsung ke lokasi dilakukan untuk mendapatkan data- data yang akurat dari lokasi tersebut disertai dengan mengadakan studi literature sebagai penambahan dari data-data yang didapat di lokasi tersebut.

  2. Studi banding terhadap proyek-proyek sejenis yang dapat memberikan poin-poin permasalahan yang harus dipecahkan maupun kelebihan dari proyek sejenis yang dapat menjadi masukan dalam perancangan.

  3. Studi pustaka yang berkaitan dengan judul dan tema untuk mendapatkan informasi dalam mempelajari permasalahan serta pemecahannya yang mampu mendukung dalam proses perancangan yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, internet, dan sumber-sumber lain yang dianggap perlu.

  Sintesis, yaitu menggabungkan hasil analisa untuk memperoleh ide perancangan yang akan diterapkan.

1.6 Asumsi-Asumsi

  Dengan mempertimbangkan bahwa kasus proyek bersifat fiktif, maka dibutuhkan asumsi-asumsi sebagai dasar perencanaan dan perancangan proyek.

  Pada gambar 1.1 dapat dilihat diagram berpikir dalam penyelesaian proses perancangan hotel + retail

  Latar Belakang

 Sesuai dengan program pengembangan prasarana kereta api (fisik dan non-fisik) pada masa yang akan datang.

   Peruntukan lahan pada kawasan komersial dan perkantoran menunjang aktivitas stasiun untuk lebih ditingkatkan penggunanya sebgai tujuan transportasi.  Kebutuhan akan sarana transportasi massal yang paling optimal dengan berbagai fasilitas penunjang dalam mendukung pengembangan wilayah kota.  Binjai memiliki stasiun dengan rute dari Medan menuju Aceh yang terhenti jalurnya sampai di Binjai. Dengan menghidupkan kembali rute menuju Aceh ini berpotensi menjadikan Binjai sebagai sebuah kawasan transit ataupun titik tengah untuk peluang-peluang transaksi bisnis antar Aceh dengan Medan.

   Dengan pemilihan fungsi bangunan hotel + retail dimaksud sebagai wadah/ tempat beristirahat selama masa transit, menemui rekan bisnis, serta melakukan transaksi bisnis.  Desain bangunan ini menggunakan tema arsitektur fungsionalisme dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam sustainability dan TOD, pemilihan tema ini bermaksud untuk menerjemahkan kedalam fungsi-fungsi yang akan di implementasikan kedalam desain mengikuti karakteristik dan ciri khas fungsional ini diharapkan dapat mengekspresikan/ mengeksplorasi desain tersebut secara lebih mendalam.

  Maksud dan Tujuan Perumusan Masalah Bagaimana merencanakan dan merancang hotel  Menyediakan sistem transportasi yang terpadu antar

  F dengan fungsi mix-use sehingga mampu mewadahi jenis moda angkutan sehingga akan memudahkan

  E perpindahan moda angkutan. berbagai kegiatan dan terintergrasi secara baik dan

  E benar.

   Efisiensi perjalanan dalam suatu wilayah tanpa D membuang waktu dan energi.

  Bagaimana merencanakan pencapaian/ aksesibilitas  Mendorong pemakaian kendaraan umum dengan yang mudah. menekan kendaraan pribadi (automobile).

  S B  Meningkatkan mobilitas dan aksebilitas untuk Bagaimana mewujudkan desain yang serasi dan menunjang sektor-sektor kegiatan perkotaan.

  A mampu mencerminkan karakter kegiatan yang

   Merancang ruang publik sebagai sarana pendukung C ditampung didalamnya sesuai dengan tema yang bangunan transportasi

  K dipilih. Pengumpulan Data Analisa Survei Lapangan -Analisa kondisi tapak

  • Kondisi lahan yang ada -Analisa teknologi
  • Prinsip tema dalam desain Studi Literatur/ Studi Banding -data RUTRK

  Konsep Perancangan

  • data arsitek
  • Konsep dasar
  • Konsep perancangan tapak
  • Konsep perancangan bangunan
  • Konsep struktur bangunan
  • Konsep utilitas bangunan

  Pra Perancangan

  • Pendekatan teori arsitektur

  Desain Skematik

  • Penzoningan

Gambar 1.1 Kerangka berpikir Sistematika pembahasan ini meliputi bagian sebagai berikut :

  BAB I. Pendahuluan Menjelaskan secara garis besar apa yang menjadi dasar perumusan perancangan

  yang meliputi: latar belakang, maksud dan tujuan pembahasan, sasaran, pendekatan, batasan masalah, kerangka berpikir dan sistematika pembahasan.

  BAB II. Tinjauan Pustaka Berisikan tinjauan umum maupun tinjauan khusus tentang proyek yang akan

  dilaksanakan seperti beberapa teori yang dapat membantu dalam proses perencanaan/perancangan, posisi site, kondisinya, potensi yang ada, ketentuan dan peraturan yang ada, studi banding proyek yang sejenis.

  BAB III. Analisa dan Konsep Perancangan Berisikan analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa

  teknologi, analisa dan penerapan tema, dan konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah.

  BAB IV. Hasil Perancangan Berisi gambar hasil perancangan dengan penjelasan-penjelasan pendukung konsep. BAB V. Kesimpulan Berisi Kesimpulan dari perancangan

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

0 8 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 KualitasAnggaran - Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Dan Partisipasi Anggaran Terhadap Kualitas Pelaksanaan Anggaran Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (Studi Kasus: Kabupaten Ser

0 10 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Dan Partisipasi Anggaran Terhadap Kualitas Pelaksanaan Anggaran Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (Studi Kasus: Kabupaten Serdang Bedagai)

0 10 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Teori Agensi (Agency Theory) - Analisis Komparasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Fees Selama Masa Pengadopsian Ifrs Di Indonesia Dan Malaysia

0 22 36

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori - Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

0 0 10

Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Rasio Laporan Keuangan - Analisis Pengaruh Likuiditas (Current Ratio), Profitabilitas (Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share), dan Inventory Turnover Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Tekstil Da

0 0 21

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Sistem dan Waktu Polishing terhadap Kebocoran Mikro pada Restorasi Klas V Resin Komposit Nanohybrid

0 2 15

BAB II DESKRIPSI PROYEK - Perancangan Hotel Mixed-Use di Kawasan Transit Oriented Development (TOD) Binjai

1 3 23