BAB 1 PENDAHULUAN - Tinjauan Yuridis Terhadap Penerapan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 1/Pojk.07/2013 Tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan Terhadap Perlindungan Konsumen Perbankan Di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hukum Perbankan di Indonesia merupakan hukum yang mengatur

  masalah-masalah perbankan yang berlaku sekarang di Indonesia. Dengan demikian,berarti akan membicarakan aturan-aturan perbankan yang masih berlaku sampai saat ini,sedangkan peraturan perbankan yang pernah berlaku pada masa yang lalu hanya dibahas apabila keterkaitan dengan ketentuan yang berlaku saat ini atau pembahasan dalam kerangka sejarah perbankan di

1 Indonesia.

  Hukum perbankan di Indonesia menurut penjelasan di atas merupakan penjelasan secara luas dari ruang lingkup dan cakupan dari Hukum Perbankan itu sendiri namum bukan merupakan definisi operasional.

  Adapun Munir Fuady merumuskan hukum perbankan adalah Seperangkat kaidah hukum dalam bentuk peraturan perundang-undangan ,yurisprudensi,doktrin, dan lain-lain sumber hukum, yang menngatur masalah- masalah perbankan seperti lembaga, dan aspek kegiatannya sehari-hari,rambu- rambu yang harus dipenuhi oleh suatu bank,perilaku petugas-petugasnya,hak, kewajiban,tugas , dan tanggung jawab para pihak yang tersangkut dengan bisnis perbankan,apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan oleh bank,eksistensi perbankan, dan lain-lain yang bekenaan dengan dunia

   perbankan.

  Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, 1 Djumhana,Muhammad,Hukum Perbankan di Indonesia,Cetakan ke 7,Bandung:Citra Aditya bakti,2012. 2 kelembagaan,kegiatan usaha,serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

  Bank secara sederhana adalah suatu wadah untuk menyimpan dan meminjam uang yang dilakukan oleh individu maupun kelompok untuk suatu kepentingan tertentu. Untuk itulah pengertian bank merupakan tempat menempatkan uang bagi individu maupun kelompok yang memiliki kelebihan uang maupun bagi individu maupun kelompok tertentu karena untuk suatu tujuan mendesak di masa yang akan datang. Kemudian bagi individu yang memerlukan uang dapat melakukan peminjaman sejumlah uang di bank dengan persyaratan tertentu.

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,kata Bank diberikan pengertian sebagai berikut : Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa di lalu lintas pembayaran dan peredaran Ada lima Fungsi pokok yang harus dilaksanakan bank dalam menjalankan kewajibannya,yaitu :

  1. Menghimpun Dana 2.

  Memberi Kredit 3. pengiriman

  Memperlancar Lalu Lintas Pembayaran bank, uang,pembukuan L/C, dan inkaso.

  4. Media Kebijakan Moneter

  Penyedia Informasi,Pemberian Konsultasi,dan Bantuan Penyelenggaran

3 Administrasi.

  Perlindungan hukum terhadap nasabah penyimpan dana di bank, sangat terkait dengan masalah kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan.

  Dan, lembaga perbankan adalah sangat tergantung pada kepercayaan masyarakat. Tanpa kepercayaan dari masyarakat, bank tidak akan mampu menjalankan kegiatan usahanya dengan baik. Sehingga tidaklah berlebihan bila dunia perbankan harus sedemikian rupa menjaga kepercayaan dari masyarakat dengan memberikan perlindungan hukum terhadap kepentingan masyarakat, terutama kepentingan nasabah.

  Hubungan hukum antara nasabah penyimpan dan bank didasarkan atas suatu perjanjian. Untuk itu, tentu adalah sesuatu yang wajar apabila kepentingan dari nasabah yang bersangkutan memperoleh perlindungan hukum, sebagaimana perlindungan yang diberikan oleh hukum kepada bank.

  Tidak dapat disangkal bahwa memang telah ada political will dari pemerintah untuk melindungi kepentingan nasabah bank, terutama nasabah penyimpan dana. Ini dibuktikan dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 jo. Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.

  Hukum Perlindungan Konsumen dewasa ini medapat cukup perhatian karena menyangkut aturan-aturan guna menyejahterakan masyarakat, buka saja masyarakat selaku konsumen saja yang mendapat perlindungan konsumen,namun pelaku usaha juga mempunyai hak dan kewajiban.Pemerintah berperan mengatur,mengawasi,dan mengontrol sehingga

   demikian tujuan menyejahterakan masyarakat secara luas dan tercapai.

  Nasabah selaku konsumen dan Bank selaku pelaku usaha dijamin keamanannya dalam beroperasi melaksanakan transaksi ekonomi dan kegiatan ekonomi lainnya dengan adanya perlindungan konsumen ini.Maka dari itu UU Perbankan yaitu Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 jo. Undang-undang No. 10 Tahun 1998 menjamin para pihak dalam melaksanakan transaksi ekonomi yang berkaitan dengan perbankan serta hak dan kewajiban dari nasabah selaku konsumen diatur secara jelas dalam Undang - undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

  Sebagaimana diketahui,sebelum berlakunya Undang - undang n=Nomor 23 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 3 Tahun 2004,status dan kedudukan Bank Indonesia sebagai pembantu Pemerintah.Bank Indonesia dalam menjalankan kebijakan moneter harus sesuai dengan kebijakan pemerintah yang ditetapkan dewan moneter yang di pimpin oleh Menteri Keuangan.Hal yang berkaitan dengan tidak tegasnya rumusan tujuan dan tugas pokok Bank Indonesia sebagai Bank Sentral.Dalam Undang - Undang Nomor 13 Tahun 1968 tidak dirumuskan secara multi tujuan pokok

5 Bank Indonesia.

  Sejarah terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan adalah membentuk lembaga khusus untuk melakukan pengawasan perbankan telah dimunculkan semenjak diundang-undangkannya UU No.23/1999 tentang Bank Indonesia. Dalam UU tersebut dijelaskan bahwa tugas pengawasan terhadap Bank akan 4 dan dibentuk dengan Undang-Undang. Dengan melihat ketentuan tersebut, maka telah jelas tentang pembentukan lembaga pengawasan sektor jasa keuangan independen harus dibentuk. Dan bahkan pada ketentuan selanjutnya dinyatakan bahwa pembentukan lembaga pengawasan akan dilaksanakan selambatnya 31 Desember 2002, dan hal tersebutlah yang dijadikan landasan dasar bagi pembentukan suatu lembaga independen untuk mengawasi sektor jasa keuangan.Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai tugas melakukan pengaturan dan pengwasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sector Pasar Modal, dan sector IKNB.

  Salah satu tujuan dari Otoritas Jasa Keuangan adalah Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat,maka dari itu tujuan ini sejalan dengan keinginan Negara untuk menjamin kepastian hukum antara Nasabah selaku konsumen dan Bank selaku pelaku usaha.

  Perlindungan Konsumen di sektor jasa keuangan bertujuan untuk menciptakan sistem perlindungan Konsumen yang andal, meningkatkan pemberdayaan Konsumen, dan menumbuhkan kesadaran Pelaku Usaha Jasa Keuangan mengenai pentingnya perlindungan Konsumen sehingga mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat pada sektor jasa keuangan.Hasil nyata yang diharapkan antara lain Pelaku Usaha.

  Karena hal tersebut di atas Otoritas Jasa Keuangan selaku badan pengawas perbankan pengganti Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Otoritas jasa Keuangan Nomor:1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Mandiri Komplek Cemara asri merupakan salah satu lembaga keuangan yang harus menerapkan peraturan yang dikeluarkan otoritas jasa keuangan.

  Bank Mandiri merupakan lembaga keuangan yang sudah melaksanakan fungsi perbankan nya sejak tahun 1998 melayani rakyat Indonesia dalam melaksanakan aktifitas perbankan. Nasabah Bank Mandiri tersebar luas di seluruh penjuru Indonesia dengan berbagai keperluan dan kepentingan tertentu dan Bank Mandiri mempunyai beragam produk jasa keuangan guna memenuhi kebutuhan dan keperluan nasabah - nasabahnya di seluruh penjuru Indonesia maupun dalam kancah internasional.

  Dengan adanya peraturan otoritas jasa keuangan nomor : 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen dalam Sektor Jasa Keuangan maka Bank Mandiri harus menerapkan serta tunduk pada peraturan tersebut dalam melaksanakan dan melayani nasabahnya. Produk jasa yang ditawarkan juga harus menyesuaikan degan adanya pengaturan yang ditetapkan oleh otoritas jasa keuangan baik mengenai produk jasa, hak dan kewajiban sampai penyelesaian sengketa apabila terjadi pengaduan nasabah.

  B. PERMASALAHAN

   Berdasarkan latar belakang yang telah di sebutkan diatas, maka diperoleh

  beberapa masalah yang penting untuk diajukan, yakni sebagai berikut : 1.

  Bagaimana Tanggung Jawab Bank untuk memberi Perlindungan Konsumen pada Nasabah pada Bank Mandiri Cabang Komplek Cemara

  Bagaimana Penerapan Peraturan Otoritas jasa Keuangan Nomor;:1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan pada Bank Mandiri Cabang Komplek Cemara Asri? 3. Bagaimana penyelesaian yang di lakukan pihak bank apabila terjadi permasalahan pada penerapan Peraturan Otoritas jasa Keuangan

  Nomor;:1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan pada Bank Mandiri Cabang Komplek Cemara Asri ? C.

TUJUAN PENULISAN 1.

  Untuk mengetahui pertanggung jawaban yang dilakukan oleh Bank Mandiri Cabang Komplek Cemara Asri dalam menjamin perlidungan konsumen nasabahnya.

  2. Untuk mengetahui Pelaksanaan Penerapan Peraturan Otoritas jasa Keuangan Nomor : 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan pada program-program yang dikeluarkan Bank Mandiri cabang Cemara Asri.

  3. Untuk mengetahui Penyelesaian sengketa yang timbul pada Bank Mandiri Cabang Komplek Cemara Asri dalam menerapkan perlindungan konsumennya sesuai dengan Peraturan Otoritas jasa Keuangan Nomor:1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.

  D. MANFAAT PENULISAN

  Manfaat teoritis Penulisan skripsi ini saya harapkan dapat menjadi bahan pemikiran bagi berlangsungnya perlindungan konsumen di Indonesia khususnya bagi perlindungan hukum dari nasabah,serta dapat menjadi sumbangsih ilmu perlindungan konsumen khusunya di bidang perbankan di Indonesia.

  Manfaat Praktis Penulisan skripsi ini saya harapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam melaksanakan fungsinya pada praktisi perbankan di Indonesia khususnya bank,serta dapat menjadi evaluasi bagi pengawas perbankan Indonesia yaitu Otoritas Jasa Keuangan dalam melaksanakan tugasnya dalam melakukan perlindungan bagi konsumen,yaitu nasabah serta pengawasan bagi pelaku usahanya yaitu bank.

  E. METODE PENELITIAN

  1.Jenis Penelitian Ada dua jenis penelitian hukum yaitu penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiris.Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan

  Soerjono Soekanto bahwa : Penelitian hukum itu berdasarkan tujuannya terdiri atas yang pertama,

  Penelitian hukum normatif,yang mencakup penelitian terhadap asas-asas hukum,penelitian terhadap sistematika hukum,penelitian terhadap taraf sinkronisasi hukum,penelitian sejarah hukum,dan penelitian perbandingan

   hukum.

  Dalam skripsi ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif empiris yaitu sebuah bentuk/ jenis penelitian yang mengandalkan data dan informasi tentang hukum, baik bahan hukum primer berupa wawancara dan peraturan perundang – undangan , bahan hukum sekunder berupa karya ilmiah dan buku maupun bahan hukum tersier berupa ensiklopedia.

2. Jenis data dan bahan hukum

  Adapun pembagian bahan yang di gunakan dalam penelitian dalam skripsi ini adalah : a.

  Bahan Hukum Primer : Norma atau kaedah dasar,Peraturan dasar, Peraturan perundang-undangan , yurisprudensi, bahan hukum yang tak dikodifikasi, traktat, bahan hukum dari zaman penjajahan b.

  Bahan hukum sekunder ,yang memberikan penjelesan mengenai bahan hukum primer,misalnya rancangan undang-undang,hasil penelitian,hasil karya dari kalangan hukum,dan seterusnya.

  c.

  Bahan hukum tersier, yatu bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder,misalnya

   kamus,ensiklopedia,indeks komulatif dan seterusnya.

  Pada skripsi ini menggunakan bahan hukum baik primer,sekunder maupun bahan tersier.Bahan hukum primer yang digunakan antara lain peraturan perundang-undangan yang mengenai perlindungan konsumen serta mengenai perbankan misalnya Peraturan Otoritas jasa Keuangan Nomor: 6 wawancara kepada Kepala Cabang dan Customer Service Bank Mandiri Cabang Komplek Cemara Asri , UU Perbankan yaitu Undang-undang Nomor

  7 Tahun 1992 jo. Undang-undang No. 10 Tahun 1998 dan Undang - undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.Bahan Hukum sekundernya meliputi karya ilmiah para ahli hukum dan buku yang mendukung bahan hukum primer serta Bahan hukum tersier dari ensiklopedi dan lainnya.

3. Teknik Pengumpulan Data a.

  Dalam penelitian Hukum Normatif dilakukan dengan studi pustaka terhadap bahan hukum primer ,sekunder dan tersier,yaitu dapat dilakukan dengan membaca,mendengar maupun penelurusan di internet.

  b.

  Dalam penelitian Hukum Empiris dapat dilakukan dengan 3 teknik

   yaitu wawancara,kuesioner dan observasi.

  Penelitian dalam penulisan dkripsi ini menggunakan penelitian Hukum normatif dengan cara melakukan studi kepustakaan serta penelitian hukum empiris dengan melakukan wawancara pada pelaku usaha, yaitun dalam hal ini Kepala Cabang dan Costumer Service Bank Mandiri cabang Komplek Cemara Asri

  4.Analisa

  

Analisa pendekatan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

  pendekatan secara perundang-undangan.Pendekatan secara perundangan- undangan karena penulis menggunakan Peraturan Otoritas jasa Keuangan

  Keuangan sebagai acuan dalam menyelesaikan masalah terhadap konsumen perbankan khususnya bank dan nasabahnya.

  F.

  Sistematika Penulisan Skripsi ini dibuat secara teliti,sistematis,tegas dan jelas agar memberikan kemudahan dalam membaca, memahami makna dan dapat pula memperoleh manfaatnya serta dapat dijadikan bahan pemikiran dari yang membaca skripsi ini. Keseluruhan penulisan skripsi ini merupakan satu kesatuan yang sangat berhubungan antara satu dengan yang lainnya yang menjadi suatu bahan pertimbangan keilmuan.Sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah : a.

  Bab I mengenai latar belakang dilakukannya penulisan ini serta diuraikan permasalahan yang timbul yang berdasarkan latar belakang yang sudah penulis uraikan. Adapun isi dari bab I ini antara lain tujuan

  dan

  penulisan,manfaat penulisan,metode penulisan, sistematika penulisan keaslian penulisan.

  b.

  Bab II dibahas mengenai tinjauan umum tentang perlindungan konsumen di Indonesia karena bahasan dalam penulisan skripsi ini menyangkut hukum perlindungan konsumen khususnya di bidang perbankan.Isi dari bab II ini antara lain Pengertian Konsumen dan Perlindungan Konsumen, Tujuan Perlindungan Konsumen dalam Undang - Undang Perlindungan Konsumendan Hak dan Kewajiban dalam Undang - Undang Perlindungan Konsumen.

  c.

  Bab III akan membahas mengenai tinjauan umum tentang bank Keuangan serta Implementasinya serta Hubungan Hukum antara Bank dan Otoritas Jasa Keuangan serta perannya.

  d.

  Bab IV akan dibahas mengenai penelitian yang dilakukan guna mendukung penulisan skripsi ini yaitu membahas penerapan peraturan otoritas jasa keuangan tentang perlindungan konsumen sektor jasa keuangan pada bank mandiri cabang komplek cemara asri yang dapat dijabarkan menjadi tanggung jawab bank mandiri terhadap perlindungan konsumen nasabah pada bank mandiri cabang komplek cemara asri,penerapan peraturan otoritas jasa keuangan nomor:1/POJK.07/2013 tentang perlindungan konsumen pada bank mandiri cabang komplek cemara asri serta penyelesaian sengketa yang dihadapi dalam menerapkan peraturan tersebut.

  e.

  Bab V yaitu penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan diperoleh berdasarkan uraian dan penjelasan secara keseluruhan dari bab-bab terdahulu. Sedangkan saran-saran merupakan usul dari penulis terhadap topik yang dibahas.

  G. Keaslian Penulisan Skripsi yang berjudul Penerapan Peraturan Otoritas jasa Keuangan Nomor:

  1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan terhadap perlindungan konsumen perbankan di Indonesia (studi pada Bank Mandiri Cabang Cemara Asri) , merupakan hasil karya dan ide penulis sendiri tanpa ada plagiat atau meniru bahkan merekayasa penulisan skripsi yang lapangan serta bantuan dari berbagai pihak.Dalam penulisan skrispsi ini dituangkan segala pemikiran dan pendapat penulis dengan kelayakan dan menjamin skripsi ini belum ada yang menulis sebelumnya.Serta sesuai surat bebas pustaka yang sudah dikeluarkan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang menunjukan bahwa tidak ada judul skripsi yang sama dengan skripsi penulis.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Prosedur Perolehan Izin Tempat Hiburan Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Peraturan Daerah Kota Medan Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan No 37 Tahun 2002, Tentang Pendirian Lokasi Usaha Rekreas

0 1 26

Prosedur Perolehan Izin Tempat Hiburan Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Peraturan Daerah Kota Medan Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan No 37 Tahun 2002, Tentang Pendirian Lokasi Usaha Rekreasi Dan Hiburan Umum)

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah - Peranan Aparatur Pemerintah Kota Pematang Siantar Dalam Pelayanan Pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik Studi Pada Kecamatan Siantar Timur Kota Pematangsiantar

0 0 23

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Impaksi - Perbandingan Hasil Radiografi Periapikal Dengan Lateral Oblique Dalam Mendeteksi Gigi Impaksi Molar Tiga Mandibula Mahasiswa Fkg Usu

0 0 19

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Digital Watermarking - Analisis Perbandingan Metode Low Bit Coding Dan Least Significant Bit Untuk Digital Watermarking Pada File Wma

0 0 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karies - Perbandingan Hasil Radiografi Periapikal Dan Bitewing Dalam Mendeteksi Karies Proksimal

0 0 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Penambahan Silica Fume dan Superplasticizer terhadap Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi dengan Metode ACI (American Concrete Institute)

0 0 53

BAB 1 PENDAHULUAN - Pengaruh Penambahan Silica Fume dan Superplasticizer terhadap Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi dengan Metode ACI (American Concrete Institute)

0 0 10

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian - Pendekatan Teori Antrian Pada Bank Mandiri Cabang Iskandar Muda Medan

0 1 13

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DI INDONESIA - Tinjauan Yuridis Terhadap Penerapan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 1/Pojk.07/2013 Tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan Terhadap Perlindungan Konsumen Perbankan Di Ind

0 0 27