Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan dengan Media Playdough pada Kelompok A TK Pelangi Nusantara Ambarawa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan

2.1.1 PengertianKonsep Bilangan dan Lambang Bilangan

  Pengertian Konsep Bilangan menurut Bandi (2009:4) mengacu pada penanaman dasar. Peserta didik mengembangkan suatu konsep ketika anak mampu mengklasifikasikan/mengelompokkan benda-benda dan mampu mengasosiasikan suatu nama dengan kelompok benda tertentu”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa konsep bilangan merupakan pondasi matematika. Menurut Wahyudi dan Dwi (2005:116) bahwa “anak melihat banyak angka-angka disekitarnya. Mereka mengembangkan pemikiranpemikiran mengenai arti angka- angka tersebut dan mereka berusaha untuk menggunakannya”.

  Menurut Sutan (2003), konsep bilangan adalah himpunan benda-benda atau angka yang dapat memberikan sebuah pengertian. Konsep bilangan ini selalu dikaitkan dengan menghubung-hubungkan baik benda-benda maupun dengan lambang bilangan. Menurut Hidayat (2008), konsep bilangan merupakan dasar bagi pengembangan matematika dan kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar. Dalam penelitian ini, maka prinsip-prinsip permainan berhitung permulaan yang digunakan peneliti di dalam kegiatan membilang adalah pembelajaran menggunakan benda-benda konkrit, bahasa yang digunakan menggunakan bahasa yang sederhana atau yang dapat dimengerti anak, serta suasana pembelajaran yang menyenangkan dan nyaman.

  Mengenalkan konsep angka pada anak usia dini dapat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: 1) membilang, yaitu menyebutkan bilangan berdasarkan urutan, 2) mencocokan setiap angka dengan benda yang sedang dihitung, 3) membandingkan antara kelompok benda satu dengan kelompok benda yang lain untuk mengetahui jumlah benda yang lebih banyak, lebih sedikit, atau sama. Anak-anak mulai dapat mengembangkan pemahaman nya tentang konsep angka bila mereka diajak menggunakan angka-angka dalam berbagai kegiatan sehari- hari. Misalnya mengajak anak menyanyikan lagu yang memuat angka seperti lagu Satu-satu, meminta tiga anak untuk membantu menata meja makan atau meletakkan alat (Lestari, 2011).

  Pengertian lambang bilangan Menurut Sudaryanti (2006:1) adalah suatu obyek matematika yang sifatnya abstrak dan termasuk kedalam unsur yang tidak didefinisikan, maka diperlukan adanya simbol atau lambang untuk mewakili suatu bilangan. Untuk menyatakan bilangan dinotasikan dengan lambang bilangan yang disebut angka. Bilangan berkenaan dengan nilai. Angka hanya merupakan suatu notasi tertulis dari sebuah bilangan.

  Nama bilangan adalah “nama yang dipergunakan untuk menyebut ataupun menyatakan suatu bilangan. Lambang bilangan atau sering disebut simbol yang dapat dipergunakan untuk menuliskan nama sesuatu bilangan yang telah disebut (Soedjatmoko, 1994: 8).

  Dari berbagai uraian menurut para ahli diatas, peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan mengelompokkan, mengklasifikasikan dan menghitung benda-benda, serta pengembangan kemampuan matematika untuk anak usia dini yang bersifat abstrak yang diperlukan simbol dalam pengenalannya kepada anak usia dini.

  Doman (dalam Yusuf,;2003:153) menyarankan agar penyiapan belajar berhitung atau membilang dimulai sejak anak masih kecil. Peyiapan anak berhitung ini merupakan suatu kegiatan belajar yang tujuannya memberikan landasan yang kokoh bagi anak dalam belajar berhitung. Berbagai bentuk kegiatan belajar tersebut antara lain: (a)Mengelompokan berbagai benda berdasarkan sifatnya. (b) Mengenal banyaknya anggota kelompok benda. (c) Membilang urut berbagai jenis benda. (d) Memberi nama angka yang muncul setelah angka tertentu (misalnya, “angka berapa yang muncul setelah angka enam?”).Menuliskan angka nol sampai sepuluh dalam urutan yang benar. f. Mengukur dan membelah. (g) Mengurutkan benda-benda dari yang kecil ke yang besar, banyak sedikit.

2.1.2 Jenis-jenis konsep bilangan:

  1) Bilangan positif Bilangan yang lebih besar dari nol (0).Misal : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.

  2) Bilangan negatif Bilangan yang lebih kecil dari nol (0). Misal :-1, -2,-3,-4,-5, -6, -7, -8, -9, -10.

  3) Bilangan genap dan bilangan ganjil

  Bilangan genap adalah bilangan yang habis dibagi dua, ataupun ciri bilangan satuannya adalah 0, 2, 4, 6, 8.Bilangan ganjil adalah bilangan yang tidak habis dibagi dua, atau bilangan genap ditambah satu. 4)

  Bilangan Asli Disebut juga bilangan positif, misal :1, 2, 3, 4, 5, 6, .... 5)

  Bilangan Cacah Bilangan asli yang dimulai dari nol, misal : 0, 1, 2, 3, 4, 5,

2.1.3 Pengenalan Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan pada AUD

  Menurut Depdiknas (2007:2), bahwa pentingnya mengenalkan konsep bilangan pada anak adalah sebagai berikut: 1)

  Anak dapat berfikir logis dan sistematis sejak dini melalui pengamatan terhadap benda-benda kongkrit, gambar-gambar atau angka-angka yang terdapat disekitar anak. 2)

  Anak dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat yang dalam kesehariannya memerlukan keterampilan berhitung. 3)

  Anak memiliki ketelitian, konsentrasi, abstraksi dan daya apresiasi yang tinggi. 4)

  Anak memiliki pemahaman konsep ruang dan waktu serta dapat memperkirakan kemungkinan urutan suatu peristiwa yang terjadi disekitarnya.

5) Memiliki kreativitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu spontan.

  Burns mengatakan kelompok matematika yang sudah dapat diperkenalkan mulai dari usia 3 tahun adalah kelompok bilangan (aritmatika, berhitung), pola dan fungsinya, geometri, ukuran-ukuran, grafik, estimasi, probabilitas, pemecahan masalah.

  Penguasaan masing-masing kelompok melalui tiga tahap, yaitu : 1.

  Tingkat pemahaman konsep Anak akan memahami konsep melalui pengalaman bekerja/ bermain dengan benda konkret.

  2. Tingkat menghubungkan konsep konkret dengan lambang bilangan Setelah konsep dipahami oleh anak, guru mengenalkan lambang konsep.

  Kerjasama hubungan antara konsep konkret dan lambang bilangan menjadi tugas guru yang sangat penting dan tidak tergesa-gesa.

  3. Tingkat lambang bilangan Anak diberi kesempatan untuk menulis lambang bilangan atas konsep konkret yang telah mereka pahami. Berilah kesempatan yang cukup untuk menggunakan alat konkret hingga mereka melepaskanya sendiri.

  Berbagai macam bentuk pengenalan konsep bilangan dan lambang bilanganuntuk pengajaran matematika menurut Rahmawati (2013:110) meliputi : a. Angka dan hitungan

  Angka adalah pemahaman bahwa satu adalah satu, dua adalah dua, danseterusnya. Anak pra sekolah memiliki kesulitan dalam memikirkan angka karena memiliki nilai- nilai khusus. Dalam beberapa kesempatan, mereka bisa berhitung dan memberi angka pada sebuah obyek.

  b. Mencocokan Mencocokkan adalah suatu keahlian penting dalam perkembangan kognitif.Hal ini juga memberikan kesempatan yang bagus untuk membantu perkembangan perbedaan secara visual. Beberapa kegiatan mencocokan antara lain adalah : sama dan berbeda, warna, ukuran, angka, obyek dan bahan c. Kelompok Angka

  Kelompok angka satu, kelompok angka dua, kelompok angka tiga dan angkaempat, dan seterusnya,berhitung dan pengenalan perseptual pada kenyataan bahwa empat itu lebih banyak daripada dua atau tiga, Mengelompokan danMenggolongkan, Anak-anak memiliki konsep kelompok, penggolongan pemilahan dan penggabungan, Perbandingan: Membandingkan melibatkan penemuan beberapa hubungan tertentu dari beberapa karateristik khusus atau atribut antara dua buah benda. Atribut-atribut tersebut bisa jadi ukuran informal, perbandingan jumlah, atau perbandingan berat, warna, ukuran bentuk dan lain sebagainya.

  d. Bentuk Anak dalam usia ini harus memulai berusaha untuk memahami beberapabentuk dasar (bentuk-bentuk geometri) yang memiliki nama-nama tertentu seperti lingkaran, persegi, segitiga, persegi panjang. 1) Pengenalan bentuk dasar : lingkaran, persegi, segitiga.

  3) Memberi nama-menghubungkan bentuk namanya. 4) Menggolongkan bentuk dalam suatu kelompok sesuai denganbentuknya. 5) Mengenali bentuk-bentuk benda yang ada di lingkungannya sendiri.

2.1.4 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Mengenal Konsep Bilangan

  Dalam mengenalkan konsep bilangan pada anak orang tua maupun guru harus memperhatikan beberapa hal agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang kita inginkan. Hal tersebut setara dengan pendapat Nurani (2005), bahwa hal-hal yang perlu diingat dalam mengenalkan konsep bilangan adalah sebagai berikut:

  1. Mendapatkan konsep bilangan adalah proses yang berjalan perlahan-lahan, anak mengenal benda dengan menggunakan bahasa untuk menjelaskan pikiran mereka sehingga mulai membangun arti angka.

  2. Belajar dengan trial and error dalam mengembangkan kemampuan menghitung dan menjumlahkan.

  3. Menggunakan sajak, permainan tangan, dan beberapa lagu yang sesuai untuk memperkuat hubungan dengan bilangan.

2.2 Media Playdough

2.2.1 Pengertian dan Manfaat Playdough

  Anggraini (2013:27) menyatakan Permainan playdough adalah salah satu aktifitas yang bermanfaat untuk perkembangan otak anak.Bermain playdough, membuat anak tak hanya memperoleh kesenangan, tapi juga bermanfaat untuk meningkatkan perkembangan otaknya. Permainan playdough,bisa membuat bentuk apapun dengan cetakan atau dengan kreativitasnya masing-masing.

  

Playdough adalah salah satu alat permainan edukatif dalam pembelajaran yang

  termasuk kriteria alat permainan murah dan memiliki nilai fleksibilitas dalam merancang pola-pola yang hendak dibentuk sesuai dengan rencana dan daya imajinasi (Haryani, 2014).

  Permainan matematika yang bisa dilakukan dengan mainan 1) Anak memilih playdough menjadi bentuk ular-ularan panjang lalu anak diajak membuat simbol bilangan (bentuk angka 0 samapai 9). 2) Anak membuat bentuk bebas kemudian menghitung jumlah benda yang di buat. 3) Membuat berbagai bentuk geometris sederhana dan mengenalkan namanya pada anak, dan meghitung dan mengelompokan benda yang sudah di bentuk. 4) Anak mencocokan angka yang dibuat dari playdough kepapan yang telah disediakan sesuai dengan urutan angkanya.

  Manfaat Bermain dengan Media Playdough Menurut Rachmani, (dalam Haryani,2014) yakni :

  1. Berkreasi dengan playdough dapat mencerdaskan anak, selain mengasah imajinasi, keterampilan motorik halus, berfikirr logis dan sitematis, juga dapat merangsang indera perabanya.

  2. Kelenturan dan kelembutan bahan playdough melatih anak mengatur kekuatan otot jari.

  3. Anak belajar memperlakukan media ini yaitu hanya perlu menekan lembut dan hati-hati. Manfaat Bermain dengan Media Playdough menurut Sumanto(2005:191)adalah: 1.

  Pembelajaran bisa lebih efektif dengan lingkungan yang sudah dikenal anak maka anak dapat menerima dan menguasai dengan baik.

2. Agar pembelajaran menjadi relevan dengan kebutuhan siswa sesuai dengan minat dan perkembangannya.

  3. Agar lebih efisien murah dan terjangkau karena pembelajaran yang disukai anak adalah melalui bermain maka metode bermain playdough sangat tepatuntuk langkah awal pembentukan proses melemaskan Playdough dengan meremas,merasakan dan menggulung.

2.2.2 Cara membuat & Cara bermain Dengan Media Playdough

  Bahan : (a) 2 cup tepung terigu (b) 1 cup garam (c) 2 sdm minyak goreng (d) 1 cup air (e) pewarna makanan berbagai macam Alat :

  1. Berbagai cetakan

  2. Pisau plastik

  3. Baskom 4. cotton buds Cara membuat :

  a. Campurkan terigu dan garam dapur dalam sebuah baskom yang cukup besar, Aduk dengan tangan atau menggunakan centong kayu/plastik sampai tercampur rata.

  b. Beri air pada campuran bahan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk sampai menjadi adonan yang lembut dengan tekstur halus dan tidak lengket. c. Beri minyak goreng, lalu adonan diolah lagi sehingga didapatkan adonan yang benar-benar lembut d. Bagi adonan menjadi enam bagian (atau sesuai jumlah warna yang inginkan).

  e. Ambil satu bagian diberi beberapa tetes pewarna lalu diaduk lagi sampai warna merata. Lakukan hal yang sama terhadap lima bagian lainnya dengan warna yang berbeda.

  f. Bila semua adonan dengan warna yang berbeda telah selesai dibuat.

  Playdough siap digunakan untuk membuat berbagai kreasi.

  Cara bermain dengan media Playdough dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan (Haryani, 2014) yaitu: 1) Pilihlah sebuah tema yang akan dimainkan 3) Sediakan media, alat yang diperlukan 4) Guru memberikan instruksi pada anak untuk membuat angka 0-9 5) Guru memberikan kebebasan kepada anak untuk membuat bentuk lain 6) Guru memberikan kesempatan pada anak untuk mengurutkan angka 7) Guru memberikan kesempatan kepada anak menghitung bentuk benda 8) Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk mengelompokan benda, dan mencocokan bilangan pada papan bilangan.

2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan dari Media Playdough.

  Menurut Moedjiono (dalam Dwijunianto, 2012) mengatakan bahwa media sederhana tiga dimensi memiliki kelebihan dan kekurangan: Kelebihan Playdough adalah 1) Pengalaman secara langsung konkrit,tidak adanya verbalisme: 2) Objek dapat ditunjukkan secara utuh. Sedangkan kekurangan Playdough adalah 1) Tidak dapat membuat obyek yang besar karena membutuhkan ruang besar dan perawatannya rumit.

  

2.3 Tingkat Pencapaian PerkembanganAnak Usia 4-5 tahun Berdasarkan

Permendikbud 137 Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 2.3

  Variabel Indikator Berfikir Simbolik - Mengenal angka - Menyebutkan bilangan dan lambang bilangan.

  • Mengurutkan bilangan
  • Mencocokan/memasangkan bilangan dengan lambang bilangan
  • Membandingkan banyak, sedikit, sama

2.3 Hasil Penelitian Yang Relevan

  Penelitian yang relevan yaitu oleh Utaminingsih (2014) di Kelompok A TK Tarbiyatul Athfal Tubanan, dengan hasil penelitian: 39 berdasarkan hasil observasi menunjukkan kriteria keberhasilan yang dicapai anak-anak dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media playdough: metode bermain melalui permainan ini dapat mengembangkan pemahaman anak dalam konsep bilangan yang terlihat dari hasil observasi I yang menunjukkan kemampuan anak dengan kategori optimal sebanyak 10 anak dapat mengenal konsep banyak sedikit dan sama tidak sama, 12 anak dapat membilang urutan bilangan 1-10, 12 anak dapat membilang dengan menunjuk benda yang ada, 10 anak dapat menunjuk lambang bilangan dan huruf. Setelah ada perbaikan sistem pembelajaran diperoleh hasil penilaian pada observasi kedua yang menunjukkan kemampuan anak dengan kategori sangat optimal meningkat cukup banyak yaitu 18 anak dapat mengenal konsep banyak sedikit dan sama tidak sama, 17 anak dapat membilang urutann bilangan minial 1-10, 17 anak dapat membilang dengan menunjukkan benda yang ada, dan 18 anak dapat menunjukkan lambang bilangan dan huruf.

  H asil penelitian Chica Haryani (2014) yang berjudul “Penerapan Metode Bermain Dengan Media Playdough Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangandan Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini(PTK Pada Kelompok B1 di PAUD Assalaam Kota Bengkulu). Metode analisis data yang digunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan secara kolaboratif dengan teman sejawat, Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa metode bermain dengan media playdough sebagai media belajar anak usia dini dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya persentase hasil belajar anak yang pada kondisi awal dari jumlah 11 anak, anak yang sudah mampu melaksanakan kegiatan secara mandiri hanya 1 anak (9,09%), pada siklus I meningkat menjadi 6 manak (54,55%) dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 8 anak (72,73%), sedangkan pada silus III meningkat menjadi 9 anak (81,82%).

  Komalasari (2014) peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan melalui permainan stik bergambar pada anak usia 3-4 tahun di ppt melati dukuh pakis surabaya diajukan kepada Program Studi PG-PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA, Latar belakang penelitian ini didasarkan pada hasil pengamatan yang menunjukkan bahwa sebagian besar anak di PPT Melati belum memiliki kemampuan mengenal konsep bilangan dengan baik. Hal itu disebabkan karena cara mengajar dan media yang digunakan guru kurang bervariasi sehingga kegiatan pembelajaran kurang menarik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan melalui Permainan Stik Bergambar pada anak usia 3-4 tahun di PPT Melati Dukuh Pakis Surabaya. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dirancang dalam bentuk siklus berulang. Setiap siklus terdiri atas 4 tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah anak usia 3-4 tahun berjumlah 22 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus 1 data yang diperoleh dalam kemampuan mengenal konsep bilangan melalui Permainan Stik Bergambar 45%. Hal ini menunjukkan penelitian tindakan kelas ini belum berhasil karena kriteria pencapaian tingkat perkembangan anak minimal 75%, maka penelitian berlanjut pada siklus II. Hasil penelitian pada siklus II menunjukkan kemampuan mengenal konsep anak mencapai 79%. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa Permainan Stik Bergambar dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak usia 3-4 tahun di PPT Melati Dukuh

  Ketiga Penelitian yaitu Utaminingsih Haryani,Milati,Komalasari memberikan gambaran bahwa melalui media permainan stik bergambar,media

  

playdough, dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan dan

  lambang bilangan,kemampuan berhitung,kemampuan kognitif anak,kemampuan matematika anak.

2.5 Kerangka Berpikir

  Adapun skema alur kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah : Gambar 2.1

  Kerangka Berpikir Kemampuan

  Guru belum

  mengenal konsep

  menggunakan metode Kondisi awal

  dan lambang

  pembelajaran dengan menggunakan bilangan masih Playdough

  rendah

  Siklus I menyusun

Peneliti melakukan

tindakan memberi

pembelajaran

  Tindakan tindakan observasi

mengenal konsep

refleksi tindakan

angka dengan

playdough

  Siklus II perbaikan siklus I Dengan media Playdough dapat meningkatkan kemampuan mengenal

  Kondisi akhir

  konsep bilangan dan lambang bilangan melalui playdough

  Pada awalnya guru belum menggunakan metode pembelajaran dengan menggunakan playdough, dalam tahap ini tingkat kemampuan anak dalam mengenal tentang konsep bilangan dan lambang bilangan masih tergolong rendah, kemudian diadakan perbaikan dengan PTK yaitu penerapan strategi pembelajaran menggunakan media playdough pada pokok bahasan konsep bilangan dan lambang bilangan. Melalui media playdough dapat meningkatkan perkembangan kognitif yaitu untuk melatih anak belajar berhitung dan memasangkan hasil atau huruf sesuai dengan jumlah bilangan. Setelah diadakan perbaikan dengan PTK, maka terjadi peningkatan dalam kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan sudah optimal.

2.6 Hipotesis

  Berdasarkan uraian pada landasan teori dan kerangka berpikir, dapat dikemukan hipotesis tindakan, yaitu melalui media playdough dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mapping Potensi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten Kebumen

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mapping Potensi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten Kebumen

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mapping Potensi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten Kebumen

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mapping Potensi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten Kebumen

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mapping Potensi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten Kebumen

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tata Kelola Dana Bantuan Operasional Sekolah Pada SMP Negeri Wilayah Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri, Ukuran dan Warna Melalui Metode Bermain Playdough pada Anak Usia Dini Kelompok A di TK Bangun Putra Tlogo,Tuntang

0 0 20

3.2. Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri, Ukuran dan Warna Melalui Metode Bermain Playdough pada Anak Usia Dini Kelompok A di TK Bangun Putra Tlogo,Tuntang

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri, Ukuran dan Warna Melalui Metode Bermain Playdough pada Anak Usia Dini Kelompok A di TK Bangun Putra Tlogo,Tuntang

0 0 19

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI, UKURAN DAN WARNA MELALUI METODE BERMAIN PLAYDOUGH PADA ANAK USIA DINI KELOMPOK A DI TK BANGUN PUTRA TLOGO,TUNTANG SKRIPSI

0 4 15