INTEGRASI NILAI NILAI BUDAYA INDONESIA

INTEGRASI NILAI-NILAI BUDAYA INDONESIA
Makalah
(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah sosioantropologi)

Disusun oleh :
Barent Ronevica
(208 600 175)

Dosen :
Dadang Syahroni M.Si

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SGD BANDUNG
FAKULTAS PSIKOLOGI
BANDUNG
2011

BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan wawasan nusantara adalah tujuan kemerdekaan Indonesia adalah
“untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,

dan

ikut

melaksanakan

ketertiban

dunia

yang

berdasarkan

kemerdekaan

perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Dalam
pelaksanannya,


wawasan

nusantara

mengutamakan

kesatuan

wilayah

dan

menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional. Falsafah pancasila Nilainilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional.
Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan
baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa
Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan
kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan
budi luhur serta martabat Implementasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
mengimplementasikan wawasan nusantara, yaitu dengan pelaksanaan kehidupan

politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU Partai Politik, UU Pemilihan
Umum, dan UU Pemilihan Presiden.
Pelaksanaan

undang-undang

tersebut

harus

sesuai

hukum

dan

mementingkan persatuan bangsa.Contohnya seperti dalam pemilihan presiden ,
anggota DPR , dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan
keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.Serta
mengembangkan


sikap

hak

asasi

manusia

dan

sikap

pluralisme

untuk

mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga
menumbuhkan sikap toleransi.
Kehidupan ekonomi. Dalam kehidupan ekonomi dalam mengimplementasikan

wawasan nusantara yaitu wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang

tinggi, seperti posisi khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar,
hasil tambang dan minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah
cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus
berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
Dalam kehidupan sosial, yaitu mengembangkan kehidupan bangsa yang
serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun
daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua daerah dan program
wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.Pengembangan budaya
Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat dijadikan kegiatan
pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah.
Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar
budaya.
Kehidupan

pertahanan

dan


keamanan.

Membagun

TNI

Profesional

merupakan implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan.Selain itu
kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan
kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut
merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat
tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu
keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.Membangun rasa persatuan,
sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman bagi daerah lain.
Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas dan hubungan
erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.

BAB II
PEMBAHASAN

Budaya atau kebudayaan berasal daribahasa Sansekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Adapun menurut istilah Kebudayaan
merupakan suatu yang agung dan mahal, tentu saja karena ia tercipta dari hasil
rasa, karya, karsa,dan cipta manusia yang kesemuanya merupakan sifat yang hanya
ada pada manusia.Tak ada mahluk lain yang memiliki anugrah itu sehingga ia
merupakan sesuatu yang agung dan mahal. Berikut ini definisi-definisi kebudayaan
yang dikemukakan beberapa ahli:
1. M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial,
ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan
sosial.
2. Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan belajar.
3. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia
terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan
hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup

dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada
lahirnya bersifat tertib dan damai.
Penduduk Indonesia sendiri terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama yang
tersebar dari Sabang sampai Merauke. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia
memiliki keanekaragaman budaya yang menjadi identitas dari bangsa Indonesia,
sehingga diperlukan pemahaman atas Wawasan Nusantara sebagai nilai dasar
Ketahanan Nasional serta sebagai pemersatu keragaman budaya bangsa.
Belakangan ini banyak kita menyaksikan bahwa budaya-budaya bangsa Indonesia
diklaim sebagai budaya bangsa lain, misalnya Reog Ponorogo, Tari Pendet, Keris,
Batik, serta lagu-lagu daerah yang ditiru. Entah karena masih memiliki sikap
Nasionalisme, atau sekedar ikut-ikutan tersulut suasana, segenap bangsa Indonesia

ramai-ramai mengutuk negara tersebut sebagai pencuri budaya bangsa lain. Apakah
warga negara Indonesia hanya bersatu bila dijajah negara lain atau bila budaya
bangsa dicuri bangsa lain saja? lalu dimana peranan warga negara dalam upaya
melestarikan budaya bangsa?
Ketika kita mengunjungi daerah-daerah wisata, banyak keindahan-keindahan
alam dan budaya yang bisa kita nikmati sebagai rahmat dan anugrah dari Tuhan
Yang Maha Esa. Namun momen indah tersebut malah kita lewatkan dengan
menyibukkan diri berfoto ria kesana-kemari. Sudah seharusnya kita mempelajari dan

melestarikan budaya-budaya yang ada agar generasi penerus masih bisa
menikmatinya, serta mengembangkan nilai-nilai budaya daerah yang membangun
kebanggaan masyarakat terhadap daerah, sekaligus bangsa Indonesia.
Sering kita mendengar terjadi kerusuhan-kerusuhan antar etnis di Indonesia
yang mengatasnamakan suku maupun agama, misalnya yang terjadi di Sampit dan
Poso. Bahkan, terkadang pemicu kerusuhan itu hanya masalah-masalah sepele
yang tidak semestinya mengikutsertakan golongan-golongan tertentu. Sebagai
bangsa yang menjadikan persatuan dan kesatuan sebagai dasar negara, sudah
seharusnya kita mencegah perlakuan diskriminasi guna menghindari sikap sukuisme
dan fanatisme kedaerahan yang sempit yang membelenggu kebebasan individu
dalam mengembangkan kualitasnya sebagai bangsa yang majemuk. oleh karena itu,
diperlukan kesadaran masyarakat dalam menerima keanekaragaman yang ada,
serta saling menghormati dan menghargai perbedaan itu sebagai karunia Sang
Pencipta, serta peranan lembaga adat dan para pemuka agama dalam mewujudkan
suasana aman dan kondusif guna menjalin kerukunan bangsa dan negara.
Pada umumnya kegiatan budaya tradisional selama ini hanya dilaksanakan
oleh orang tua, anak-anak cenderung lebih memilih nonton TV dibandingkan belajar
tentang budaya. Seiring dengan perkembangan zaman, nilai budaya tradisional
mulai terlupakan oleh generasi muda akibat teknologi. Untuk itu saatnya
memberikan pelajaran tentang budaya kepada generasi muda terutama di kalangan

usia sekolah, dengan melibatkan mereka dalam seluruh kegiatan budaya tradisional,
agar mereka mengerti betapa pentingnya budaya yang tidak hanya sebagai ciri khas
suatu daerah tetapi juga menceritakan kehidupan para pendahulu kita.
Melalui budaya suatu daerah bisa terkenal dimana-mana. Untuk itu budaya
tradisional tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kepedulian kita semua untuk
menanamkan rasa percaya diri bagi generasi muda bahwa ternyata budaya

tradisional zaman dulu tidak ketinggalan, tetapi masih sangat relevan dengan
budaya-budaya saat ini. Generasi muda berperan penting dalam mengangkat
kembali nilai budaya tradisional yang mulai termarginalkan supaya tidak hilang
seiring dengan perkembangan teknologi.
Sebagai
memantapkan

tujuan
sikap

kita

mempelajari


Nasionalisme

yang

Wawasan
tinggi

Nusantara

dan

tekad

yaitu

untuk

mengutamakan

kepentingan nasional diatas kepentingan pribadi dan golongan untuk mencapai
tujuan nasional dengan diiringi rasa senasib seperjuangan sebagai bangsa yang
bertanah air satu, bangsa Indonesia.
Seperti yang diutarakan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero
Wacik,budaya bisa menjadi alat pemersatu bangsa, karena melalui kebudayaan
antarwarga masyarakat akan semakin akrab. “Untuk itu, setiap daerah perlu
memperbanyak karnaval budaya, karena kegiatan tersebut dapat memperkokoh
persatuan bangsa,” katanya pada pelepasan karnaval. Ketika kita menyaksikan
budaya-budaya bangsa Indonesia diklaim sebagai budaya yang berasal dari bangsa
lain, contohnya reog ponorogo, dan lagu rasa sayange yang dikalim oleh Malaysia.
Rakyat Indonesia dengan keras memprotes hal tersebut, entah karna memiliki sikap
dan jiwa nasionalisme atau sekedar ikut-ikutan karena suasana, akan tetapi
segenap bangsa Indonesia bersama-sama bersatu untuk mengutuk bangsa tersebut
sebagai pencuri budaya Nusantara. Apakah warga Indonesia mempunyai jiwa
nasionalisme hanya pada saat budaya nya diklaim? Akan tetapi dari segi positif nya,
dengan ada nya masalah kebudayaan tersebut warga Indonesia dapat bersatu.
Maka hal ini dapat dikatakan sebagai alat pemersatu bangsa.
Seni dalam jenis dan sifatnya adalah tidak dapat dipisahkan dari lingkungan
hidup. Seni berkaitan dengan konsepsi ruang, waktu dan keadaan. Maka seni selalu
memunculkan nilai - nilai atau konsepsi - konsepsi yang ada dalam lingkungan
dimana ia berada. Diseluruh Indonesia terdapat ratusan nilai atau konsepsi
semacam ini. Di Jawa ada beberapa jenis nilai seperti tersebut diatas yang sering
diangkat sebagai tema karya seni. Perlombaan juga dapat menjadi alat pemersatu,
karena jiwa nasionalisme akan keluar saat perlombaan berlangsung. Contohnya,
saat

perlombaan

internasional

tari

pada

tanggal

4

desember

2009

di Weihnachtsfeier, Holland. Dalam event ini mereka seakan berlomba untuk
menjadi yang terbaik dalam menampilkan kreasi seni dan budayanya masing-

masing. Selain pertunjukan seni budaya, acara ini dimeriahkan juga dengan sajian
makanan-makanan khas dari berbagai negara.
Globalisasi juga menjadi kenyataan yang tak terelakan. Dalam konteks
percaturan budaya global, kesadaran untuk mempertanyakan isentitas justru
semakin besar. Globalisasi telah menjadi kenyataan yang tak terelakan. Dalam
konteks percaturan budaya global, kesadaran untuk mempertanyakan isentitas
justru semakin besar. Kemampuan dan kesadaran semacam itu hanya dimiliki oleh
mereka yang memiliki kapasitas knowledgeable artist, seorang seniman yang
memiliki kemampuan dan pengetahuan luas. Seorang seniman yang terus
memelihara daya kreasi dan semangat inovasi, serta membuka diri terhadap
berbagai kemungkinan. Siapapun yang ingin memberikan kontribusi yang berarti
bagi kesenian, bagi kehidupan, dan bagi kemanusiaan secara luas, tak ada pilihan
lain kecuali menumbuhkan kesadaran bahwa pergaulan global adalah sebuah
keniscayaan.
Kemudian setelah itu harus memiliki komitmen dan integritas yang dapat
dipertanggungjawabkan. Akulturasi budaya yang seharusnya dijaga oleh pemerintah
dan masyarakat bangsa ini dalam usaha untuk melestarikan budayanya agar selain
tujuannya sebagai instrumen persatuan dan kesatuan bangsa, tentunya juga dapat
menjadikan ini sebagai sarana untuk mempromosikan budaya kita di dunia
internasional sehingga isu-isu klaim mengklaim yang mengaku pemilik budaya antar
bangsa dapat segera diatasi dengan baik (misalnya terkait penguatan intrumen
yuridis mengenai hak paten budaya kita).
Dalam kehidupan ini budaya juga merupakan suatu alat pemersatu bangsa.
banyak sekali hal yang dapat kita lakukan dalam hal ini. salah satu contoh nya pada
saat ada acara pagelaan budaya, banyak masyarakat yang datang untuk
menyaksikan pagelaran tersebut dan dari mereka kebanyakan berasal dari daerah
yang bebeda-beda, apalagi pada saat event pagelaran budaya yang sangat besar.
Masyarakat dari berbagai daerah datang untuk menampilkan budayanya dan ada
yang bermaksud untuk menontonnya. disaat seperti ini masyarakat satu bertemu
dengan masyarakat lainnya sehingga saling berinteraksi da saling bertukar
informasi. saat inilah budaya merupkan salah satu alat pemersatu bangsa. dari
sebelumnya yang belum kenal akan menjadi kenal dan dari sebelumnya yang belum
tau menjadi tau. dan kita banyak mendapat informasi yang banyak tentang budaya.

Beragam
mempersatukan

kebudayaan
dan

yang

memperkuat

dimiliki
bangsa

oleh

Bangsa

Indonesia

ini.

Seperti

contoh,

dapat
dengan

mengembangkan Tari Tradisional, masyarakat dapat saling berinteraksi setiap kali
latihan. Lewat budaya, bangsa Indonesia juga dapat bersatu dalam hal membela
budayanya, seperti contoh kasus Budaya Indonesia yang di klaim oleh Negara
tetangga. Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” juga menggambarkan, walaupun
Indonesia memiliki banyak keragaman dan perbedaan, tetapi kita harus tetap satu.
Janganlah, jadikan perbedaan suatu hal yang bisa menjadikan pertikaian. Tetapi
jadikan

hal

tersebut

sebagai

alat

untuk

saling

melengkapi

yang

dapat

mempersatukan dan menghasilkan keindahan bagi Bangsa Indonesia.
Banyak negara, tali perekatnya adalah ketokohan atau kepemimpinan
seseorang sebagai pemersatu. Sering disebut sebagai contoh, antara lain Josef
Broz Tito dari bekas Yugoslavia. Bangsa kita di masa perjuangan dulu juga
mengandalkan kepada ketokohan pemimpin sebagai perekat bangsa dalam diri
Bung Karno dan Bung Hatta yang dijuluki dwitunggal. Tapi di samping ketokohan itu,
maka perekat paling lestari sebenarnya adalah kesepakatan bersama menetapkan
Pancasila sebagai dasar negara.Namun era Bung Karno dan Bung Hatta sudah
lama berlalu. Sedang perekat paling utama, paling mendasar dan paling lestari yaitu
Pancasila, akhir-akhir ini mendapat banyak tantangan. Dalam arti, dasar negara
yang disepakati para pendiri negara tersebut oleh berbagai pihak tidak lagi
diterima secara utuh sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Dalam masyarakat yang sangat majemuk seperti Indonesia, tidak mudah
menemukan tali perekat dimaksud. Satu-satunya yang dapat dijadikan sebagai
tali perekat sebenarnya adalah Pancasila. Di samping itu, adanya wawasan
yang sama dilandasi oleh sejarah perjuangan bangsa, proklamasi, konfigurasi
wilayah, letak geografis dan kebersamaan. Selain Pancasila, maka cara pandang
bangsa yang sama, dapat dijadikan landasan pemersatu, yaitu Wawasan Nusantara.
Namun Wawasan Nusantara ini pun akhir-akhir ini tengah menghadapi tantangan,
tercermin dari tuntutan beberapa daerah memisahkan diri dari RI. Karenanya
menurut Dr.Hasyim Djalal, eksistensi Wawasan Nusantara tengah menghadapi
ancaman.

BAB III
SIMPULAN
Bagaimana bangsa Indonesia mempersatukan beragam budaya yang ada
menjadi suatu kesatuan yang juga dapat menghasilkan keindahan. Bangsa
Indonesia memiliki banyak cara untuk mengintegrasikan nilai-nilai budayanya.
Demikian daripada itu, sebagai generasi penerus sudah seharusnya kita meracik
beragam budaya Indonesia lewat suatu acara yang dapat mempersatukan Bangsa.
Mengintegrasikan nnilai-nilai budaya di indonesia juga berfungsi dalam
beberapa aspek seperti,aspek kewilayahan nusantara,aspek sosial budaya,aspek
sejarah,Kehidupan

politik,Kehidupan

ekonomi,Kehidupan

sosial,Kehidupan

pertahanan dan keamanan. Sehingga Keragaman Budaya di indonesia dapat di
integrasikan dengan baik.