Makalah Model Model Pembelajaran Ipa
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Makalah:
MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN
Mata Kuliah:
BELAJAR dan PEMBELAJARAN 1
Disusun oleh:
Mahasiswa Program Studi Matematika
FKIP UNRAM
Angkatan 2011
2
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
BAB II
PEMBAHASAN
1. DEFINISI MODEL PEMBELAJARAN
Menurut Isjoni (dalam Anonim: 2011:1), model pembelajaran
adalah strategi yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa, sikap beajar di kalangan siswa, mampu berpikir kritis,
memiliki keterampilan sosial dan pencapaian hasil pembelajaran yang
lebih
optimal.
Menurut
Didang
(dalam
Rahmi,
2011:1),
model
pembelajaran adalah sebagai suatu disain yang menggambakan proses
rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa
berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri
siswa.
Jadi,
model
pembelajaran
adalah
serangkaian
kegiatan
pembelajaran yang secara khas disajikan oleh guru guna menciptakan
iklim belajar yang lebih kondusif untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu. Lebih lanjut Ismail (dalam Widdiharto, 2006: 3) menyebutkan
bahwa istilah model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yaitu:
- rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya,
- tujuan pembelajaran yang hendak dicapai,
- tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut
berhasil,
- lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran
tercapai.
2. MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN
Berikut adalah macam-macam model pembelajaran
1. Model pembelajaran langsung
2. Model pembelajaran kooperatif
2.1. Model pembelajaran kooperatif tipe Make and Match
2.2. Model pembelajaran kooperatif tipe Bertukar pasangan
3
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
2.3. Model pembelajaran kooperatif tipe berpikir-berpasanganbereempat
2.4. Model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal
2.5. Model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor
2.6. Model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor
berstruktur
2.7. Model pembelajaran kooperatif tipe dua tinggal dua tamu
2.8. Model pembelajaran kooperatif tipe keliling kelompok
2.9. Model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing
2.10. Model pembelajaran kooperatif tipe keliling kelas
2.11. Model pembelajaran kooperatif tipe lingkaran kecil lingkaran
besar
2.12. Model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu
2.13. Model pembelajaran kooperatif tipe bercerita berpasangan
2.14. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD
2.15. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
2.16. Model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share
3. Model pembelajaran missouri mathematics project (MMP)
4. Model pembelajaran penemuan terbimbing
5. Model pembelajaran berdasarkan masalah
6. Model pembelajaran problem posing
7. Model pembelajaran TGT
8. Model pembelajaran problem solving
4
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
9. Model pembelajaran kontekstual
10.
Model pembelajaran example non example
11.
Model pembelajaran role playing
12.
Model pembelajaran group investigation
13.
Model pembelajaran cooperative integrated reading
and composition (CIRC)
3. LANGKAH-LANGKAH PADA MODEL PEMBELAJARAN
Tiap model pembelajaran memiliki sintaksnya masing-masing.
Sintaks (pola urutan) dari suatu model pembelajaran adalah pola yang
menggambarkan urutan alur tahap-tahap keseluruhan yang pada
umumnya disertai dengan serangkaian kegiatan pembelajaran. Sintaks
(pola urutan) dari suatu model pembelajaran tertentu menunjukkan
dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan oleh guru
atau siswa.
1. Model pembelajaran langsung
Sintaknya:
N
o.
1.
Langkah-langkah
Menjelaskan
pembelajaran
Peran Guru
tujuan Guru
dan latar
mempersiapkan siswa
menjelaskan
belakang
pentingnya
TPK,
informasi
pembelajaran,
pelajaran
dan
memotivasi siswa
2.
3.
4.
Mendemonstrasikan
Guru
mendemonstrasikan
pengetahuan
atau keterampilan dengan benar, atau
keterampilan
memberi informasi tahap demi tahap
Membimbing
Guru merencanakan dan memberi
pelatihan
bimbingan pelatihan awal
Menelaah
Guru mengecek apakah siswa telah
5
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
pemahaman
memberikan
dan berhasil melakukan tugas dengan
umpan baik dan memberikan umpan balik
balik
5.
Memberikan
kesempatan
Guru
mempersiapkan
untuk melakukan
pelatihan
dan khusus
penerapan
kesempatan
pelatihan
penerapan
lanjutan,
pada
situasi
kompleks dalam kehidupan seharihari.
2. Model pembelajaran kooperatif
N
o
1.
Langkah-langkah
Menyajikan informasi
Peran Guru
Guru menyajikan informasi kepada
siswa dengan cara demonstrasikan
atau lewat bahan bacaan
2.
Mengorganisasikan
Guru menjelaskan kepada siswa
siswa dalam
bagaimana caranya membentuk
kelompok-kelompok
kelompok belajar dan membantu
setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efsien
3.
4.
Membimbing
Guru membimbing kelompok belajar
kelompok bekerja
pada saat mereka mengerjakan
dan belajar
tugas-tugas
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang dipelajari dan
juga terhadap presentasi hasil kerja
masing-masing kelompok
5.
Memberi
Guru mencari cara-cara untuk
penghargaan
menghargai upaya atau hasil belajar
individu maupun kelompok
6
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
2.1. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD
N
Langkah-
o
langkah
1
Langkah 1
Peran Guru
Guru menyampaikan materi
pembelajaran ke siswa secara klasikal
(paling sering menggunakan model
pembelajaran langsung,
2
Langkah 2
Guru membagi siswa ke dalam
beberapa kelompok (setiap kelompok
terdiri dari 4 – 6 siswa yang heterogen,
baik dari segi kemampuan, agama,
jenis kelamin, atau lainnya).
3
Langkah 3
Dilanjutkan diskusi kelompok untuk
penguatan materi (saling bantu
membantu untuk memperdalam
materi yang sudah diberikan)
4
Langkah 4
Guru memberikan tes individual,
masing-masing mengerjakan tes tanpa
boleh saling bantu membantu diantara
anggota kelompok.
5
Langkah 5
Guru memberi penghargaan pada
kelompok berdasarkan perolehan nilai
peningkatan individual dari skor dasar
ke skor kuis (cara penilaian akan
dijelaskan di akhir bab ini)
2.2. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
7
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok (disebut
dengan kelompok asal, setiap kelompok terdiri dari 4 – 6 siswa
dengan kemampuan yang heterogen). Setiap anggota
kelompok nantinya diberi tugas untuk memilih dan
mempelajari materi yang telah disiapkan -oleh
(misal
Misalguru
1 kelas:
40 ada
anak
5 materi/topik).
- Ada 5 topik yang
akan dipelajari
Kelompok Asal
Di kelompok asal, setelah masing-masing siswa menentukan
pilihannya , mereka langsung membentuk kelompok ahli
berdasarkan materi yang dipilih. Ilustrasinya adalah sebagai
berikut:
Kelompok Asal
Materi
A
Materi
B
Materi
C
Kelompok Ahli
Materi
D
Materi
E
Setelah setiap kelompok ahli mempelajari (berdiskusi) tentang
materinya masing-masing, setiap anggota dalam kelompok ahli
kembali lagi ke kelompok asal untuk menjelaskan/menularkan
apa-apa yang telah mereka pelajari/diskusikan di kelompok ahli.
Ilustrasinya adalah sebagai berikut:
Kelompok Ahli
Materi
A
Materi
B
Materi
C
8
Kelompok Asal
Materi
D
Materi E
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Dalam tipe ini peran guru lebih banyak sebagai fasilitator,
yaitu memfasilitasi agar pelaksanaan kegiatan diskusi dalam
kelompok ahli maupun penularan dalam kelompok asal
berjalan secara efektif dan optimal.
Setelah masing-masing anggota dalam kelompok asal selesai
menyampaikan apa yang dipelajari sewaktu dalam kelompok
ahli, guru memberikan soal/kuis pada seluruh siswa. Soal
harus dikerjakan secara individual.
Nilai dari pengerjaan kuis individual digunakan sebagai dasar
pemberian nilai penghargaan untuk masing-masing kelompok.
Teknik penilaian/penghargaan akan dijelaskan tersendiri di
akhir bab pembelajaran kooperatif ini.
2.3. Model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share
Guru mengajarkan materi seperti biasa, alat peraga
disarankan .
Dengan tanya jawab, guru memberikan contoh soal.
Guru memberikan soal yang dikerjakan siswa berdasar
persyaratan soal sebagai problem.
Siswa dipandu guru menyelesaikan soal.
Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok
mengemukakan hasil diskusinya
9
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan
pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum
diuangkapkan para siswa
Guru memberi kesimpulan
Penutup
2.4. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make and Match
Dikembangkan oleh Lama Curran (1994)
Siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep
atau topik dalam suasana yang meyenangkan
Bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia anak didik
Sintaknya:
a) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa topik yang
mungkin cocok untuk sesi review (persiapan menjelang tes ujian).
b) Setiap siswa mendapatkan satu kartu.
c) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok
dengan kartunya. Misalkan, pemegang kartu yang bertuliskan “SBY”
berpasangan dengan pemegang kartu yang bertuliskan “PRESIDEN
RI”.
d) Siswa bisa juga bergabung dengan 2 atau 3 siswa lain yang
memegang kartu yang cocok. Misalnya, pemegang kartu 3+3
membentuk kelompok dengan pemegang kartu 2x4 dan 1x5
(Turmuzi, 2012: 125).
2.5. Model pembelajaran kooperatif tipe Bertukar pasangan
Memberi kesempatan siswa untuk bekerja sama dengan orang lain
Bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia anak didik
Sintaknya:
10
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
a. Setiap siswa mendapatkan satu pasangan (guru bisa menunjuk
pasangannya atau siswa melakukan prosedur MAKE AND MATCH).
b. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan
pasangannya.
c. Setelah selesai, setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan
yang lain.
d. Kedua
pasangan
pasangan
yang
tersebut
baru
ini
bertukar
kemudian
pasangan.
saling
Masing-masing
menanyakan
dan
mengukuhkan jawaban mereka.
e. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian
dibagikan kepada pasangan semula (Turmuzi: 2012:125-126)
2.6. Model pembelajaran kooperatif tipe berpikir-berpasangan-bereempat
Dikembangkan oleh Frank Lyman dan Spencer Kagan sebagai
struktur kegiatan pembelajaran gotong royong.
Memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja
sama dengan orang lain.
Optimalisasi partisispasi siswa.
Dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu siswa
maju dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas.
Memberi kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada
setiap siswa untuk dikenai dan menunjukkan partisipasi mereka
kepada orang lain.
Bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia anak didik.
Sintaknya:
a. Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberikan
tugas kepada semua kelompok.
b. Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri.
c. Siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan
berdiskusi dengan pasangannya.
11
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
d. Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat.
Siswa mempunyai kemampuan untuk membagikan hasil kerjanya
kepada kelompok berempat.
2.7. Model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal
Teknik ini memberi siswa kesempatan untuk melatih pengetahuan
dan keterampilannya.
Siswa membuat pertanyaan sendiri, sehingga akan merasa lebih
terdorong untuk belajar dan menjawab pertanyaan yang dibuat oleh
teman-teman sekelasnya.
Cocok untuk persiapan menjelang ujian dan tes.
Bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan semua tingkatan
usia anak didik.
Sintaknya:
a. Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan setiap
kelompok ditugaskan untuk menulis beberapa pertanyaan yang
akan dikirim ke kelompok yang lain. Guru bisa mengawasi dan
membantu memilih soal-soal yang cocok.
b. Kemudian, masing-masing kelompok mengirimkan satu orang
utusan yang akan menyampaikan salam dan soal dari kelompoknya
(Salam kelompok bisa berupa sorak
kelompok
seperti
yang
dijelaskan).
c. Setiap kelompok mengerjakan soal kiriman dari kelompok lain.
d. Setelah selesai, jawaban masing-masing kelompok dicocokkan
dengan jawaban kelompok yang membuat soal.
2.8. Model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor
Dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992)
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk salaing membagikan
ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.
Mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama
mereka.
12
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia anak didik.
Sintaknya:
a. Siswa dibagi dalam kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapatkan nomor.
b. Guru
memberikan
tugas
dan
masing-masing
kelompok
mengerjakannya.
c. Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan
memastikan semua anggota kelompok mengetahui jawabannya.
d. Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang
dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka.
2.9. Model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor berstruktur
Teknik belajar ini merupakan pengembangan dari teknik Kepala
Bernomor.
Memudahkan pemberian tugas
Memudahkan
siswa
belajar
melaksanakan
tanggung
jawab
pribadinya dalam saling keterkaitan dengan rekan sekelompoknya.
Bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia anak didik.
Sintaknya:
a. Siswa dibagi dalam kellompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapatkan nomor.
b. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomornya.
Misalnya: Siwa nomor 1 bertugas membaca soal dengan benar dan
mengumpukan data yang mungkin berhubungan dengan
penyelesaian soal. Siswa nomor 2 mencari penyelesaian soal. Siwa
nomr 3 mencatat dan melaporkan hasil kerja kelompok.
c. Jika perlu (untuk tugas-tugas yang lebih sulit), guru juga bisa
mengadakan kerja sama antar kelompok. Siswa bisa diminta keluar
dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa yang
bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini, siswasiswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau
mencocokkan hasil kerja mereka.
13
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Catatan: Untuk efsiensi pembentukan kelompok dan penstrukturan
tugas, Teknik Kepala Benomor ini bisa dipakai dalam kelompok dan
nomornya sepanjang semester. Supaya ada pemerataan tanggung
jawab, penugasan berdasarkan nomor bisa diubah-ubah. Misalny siswa
nomor 1 bertugas mengumpulkan data kali ini, tapi akan bertugas
melaporkan pada kesempatan lain.
Untuk Variasi: Struktur Kepala Bernomor ini juga bisa dilanjutkna
untuk mengubah komposisi kelompok dengan cara yang efsien, pada
saat-saat tertentu, siswa bisa keluar dari kelopok biasanya dan
bergabung dengan siswa-siswa lain yang bernomor sama dari
kelompok lain. Cara ini bisa digunakan untuk mengurangi kebosanan
jika guru mengelompokkan secara permanen.
2.10.
Model pembelajaran kooperatif tipe dua tinggal dua tamu
Dikembangkan Spencer Kagan (1992).
Dapat diguanan bersama dengan Teknik Kepala Bernomor.
Bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia anak didik.
Memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil
dan informasi kepada kelompok lain.
Sintaknya
a. Siwa bekerja sama dengan kelompok seperti biasa.
b. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan
meninggalkan kelompoknya danmasing-masing bertamu ke dua
kelompok.
c. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan
hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.
d. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
e. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka.
2.11.
Model pembelajaran kooperatif tipe keliling kelompok
Teknik ini biasa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk
semua tingkatan usia.
14
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Dalam
kegiatan
keliling
kelompok,
masing-masing
anggota
kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusu
mereka dan mendenganrkan pandangan dan pemikiran anggota
lain.
Sintaknya:
a. Salah satu
siswa
masing-masing
kelompok
memulai
dengan
memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang
sedang mereka kerjakan.
b. Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya.
c. Demikian, seterusnya, giliran bicara bisa dilaksanakan menurut
arah perputan jarun jam atau dari kiri ke kanan.
2.12.
Model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing
Dikembangakan oleh Spencer Kagan (1992)
Bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia anak didik.
Dalam kegiatan Kancing Gemerincing, masing-masing anggota
kelompom mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi
mereka dan mendenganrkan pandangan dan pemikiran anggota
yang lain.
Teknik ini dapat digunakan untuk mengatasi hambatan pemerataan
kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok.
Dalam banyak kelompok, sering ada anak yang terlalu dominan dan
banyak bicara. Sebaliknya ada juga anak yang pasrah saja pada
rekannya yang lebih dominan. Dalam situai seperti ini, pemerataan
tanggung jawab dalam kelompok bisa tidak tercapau karena ank
pasif terlalu menggantungkan diri kepada rekannya yang lebih
dominan.
Teknik ini memastikan setiap siswa mendapatkan kesempatan
untuk berperan serta.
Sintaknya:
a. Guru menyiapkan satu kotak kecil berisi kancing-kancing (atau
benda kecil lainnya).
15
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
b. Sebelum kelompok memulai tugasnya, setiap siswa masing-masing
kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah kancing (jumlah kancing
tergantun pada sukarnya tidaknya tugas yang diberikan).
c. Setiap siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat, dia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengahtengah.
d. Jiak kancing yang dimiliki siswa habis, dia tidak boleh berbicara lagi
sampai semua rekannya juga menghabiskan kancingnya.
e. Jiak semua kancing sudah habis padahal tugas belum selesai,
kelompok boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulang prosedurnya kembali.
2.13.
Model pembelajaran kooperatif tipe keliling kelas
Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk
semua tingkatan usia anak didik.
Bila teknik ini digunakan anak-anak tingkat dasar, maka perlu
disetai dengan manajemen kelas yang baik supaya tidak terjadi
kegaduhan.
Measing-masing
kelompok
mendapatkan
kesempatan
untuk
memamerkan hasil kerjanya dan melihat hasil kerja kelompok lain.
Sintaknya:
a. Siswa bekerja sama dalam kelompok seperti biasa.
b. Setelah selesai, masing-masing kelompok memamerkan hasil kerja
kelompoknya. Hasil-hasil ini bisa dipajang di beberapa bagian kelas
jika berupa poster atau gambar-gambar.
c. Masing-masing kelompok berjalan keliling kelas dan mengamati
hasil karya kelompok lain.
2.14.
Model pembelajaran kooperatif tipe lingkaran kecil lingkaran besar
Dikembangkan oleh Spencer Kagan.
Untuk memberikan kesempatan pada siswa agar saling berbagi
informasipada saat yang bersaman.
16
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Pendekatan ini bisa digunakan dlam beberapa mata pelajaran
seperti ilmu sosial, agama, bahasa, matematika. bahan pelajaran
yang paling cocok digunakan untuk teknik ini adalah bahan yang
membutuhkan pertukaran pikiran dan informasi antar siswa.
Salah satu keunggulan teknik ini adalah adanya struktur yang jelas
dan memungkinkan siswa utnuk berbagi dengan pasangan yang
berbeda dengan singkat dan teratur.
Selain itu, siswa bekerja dengan sesama siswa dlaam suasana
gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk megolah
informasi dan meningkatkanketerampilan berkomunikasi.
Bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia anak didik.
Sintaknya:
LINGKARAN INDIVIDU
a. Separuh kelas (atau seperempat jika jumlahnya terlalu banyak)
berdiri membentuk lingkaran kecil. Mereka berdiri melingkar
menghadap keluar.
b. Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran ayang
pertama. Artinya mereka berpasangan dengan siswa yang berada
di lingkaran dalam.
c. Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil yang memulai.
Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dlam
waktu yang bersamaan.
d. Kemudian siswa yang beradadi lingkaran kecil dian di tempat,
sementara siswa berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua
langkah searah perputaran jarum jam. Dengan cara in, masingmasing siswa mendapatkan pasangan yang baru untuk berbagi.
e. Sekrang giliran siswa yang berada di lingkaran besar yang
membagikan informasi. Demikian seterusnya.
LINGKARAN KELOMPOK
a.
Satu kelompok berdiri di lingkaran kecil mengahadap keluar.
Kelompok lain berdiri di lingkaran besar.
17
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
b. Kelompok
berputar
seperti
prosedur
lingkaran
individu
yang
dijelaskan di atas dan saling berbagi.
2.15.
Model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu
Teknik ini dikembangkan dari teknit Lingkaran Besar dan Lingkaran
Kecil.
Di banyak kelas, dalam Lingkaran Besar dan Lingkaran Kecil sering
tidak dapat dipenuhi karena kondisi penataan
menunjang.
Tidak
ada
cukur
ruang
di
ruang kelas tidak
dalam
kelas
untuk
membentuk lingkaran dan tidak selalu memungkinkan untuk
membawa siswa keluar dari ruang kelas dan belajar di luar empat
dinding ruang kelas. Kebanyakan ruang kelas di Indonesia memang
ditata dengan model kalsikal/tradisional. Bahkana banyak penataan
tradisiolan ini bersifat permanen, yaitu kusri dan meja sulit
dipindahkan.
Teknik ini diberu nama Tari Bambu karena siswa berjajar dan saling
berhadapan dengan model yang mirip seperti dua potong bambu
yang digunakan dalam Tari Bambu Filipina yang jugapopuler di
beberapa daerah di Indonesia.
Dalam kegiatan belajar mengajar teknik ini, siswa saling berbagi
informasi pada saat yang bersamaan.
Pendekatan ini bisa digunakan dalam beberapa mata pelajaran,
seperti IPS, agama, matematika, dan bahasa.
Bahan pelajaran yang paling cocok digunakan dalam teknik ini
adalah bahan ynag membutuhkan pertukaran pengalaman, pikiran,
dan informasi antarsiswa.
Salah satu keunggulan teknik ini adalah adanya struktur yang jelas
dan memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan yang
berbeda dengan singkat dan teratur.
Selain itu, siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana
gotong royong dan mempunyai banyak
mengolah
informasi
dan
kesempatan untuk
meningkatkan
keterampilan
berkomunikasi.
Tari Bambu bisa digunakan pada semua tingkat usia anak didik
18
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Sintaknya:
Tari bambu individu
a. Separuh kelas (atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak)
berdiri berjajar. Jika ada cukup ruang, mereka bisa berjajar di depan
kelas. Kemungkinan lain adalah siswa berjajar di sela-sela deretan
bangku. Cara yang kedua ini akan memudahkan pembentukan
kelompok karena diperlukan waktu yang relatif singkat.
b. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran pertama.
c. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi informasi.
d. Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu
jajaran pindah ke ujung lainnya di jajarannya. Jajaran ini kemudian
bergeser. Dengan cara ini, masing-masing siswa mendapatkan
pasangan yang baru untuk berbagi. Pergeseran bisa dilakuakn
terus sesuai kebutuhan.
Tari bambu kelompok
a. Satu kelompok berdiri di satu jajaran berhadapan dengan kelompok
lain.
b. Kelompok bergeser seperti prosedur Tari Bambu Individu di tas dan
saling berbagi.
2.16.
Model pembelajaran kooperatif tipe bercerita berpasangan
Teknik ini bisa digunakan dalam pembelajaran membaca, menulis,
mendengarkan atau berbicara.
Teknik
ini
menggabungkan
kegiatan
membaca,
menulis,
mendengarkan, dan berbicara.
Pendekatan
ini
bisa
pula
digunakna
dalam
beberapa
mata
pelajaran, seperti ilmu pengetahuan sosial, agama dan bahasa.
Bahan pelajaran yang paling cocok digunakan denga teknik ini
adalah bahan yang bersifat naratif dan deskriptif.
Dalam teknik ini, guru memperhatikan skema atau latar belakang
pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skema ini
agar kegiatan pembelajaran lebih bermakna.
19
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Dalam kegiatan ini, siswa dirangsang untuk mengembangkan
kemampuan berpikin dan berimajinasi, buah pemikiran mereka
akan dihargai, sehingga siswa merasa makin terdorong untuk
belajar.
Teknik ini bisa digunakan untuk semua tingkatan usia peserta didik.
Sintaknya:
a. Pengajar membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi
dua bagian.
b. Sebelum
bahan
pelajaran
diberikan,
pengajar
memberikan
pengenalan mengenai topik yang akan dibahas dalam bahan
pelajaran untuk hari itu. Pengajar bisa menuliskan topik di papan
tulis dan menanyakan apa yang siswa ketahui mengenai topik
tersebut.
Kegiata
brainstorming
ini
dimaksudkan
untukmengaktifkan skema siswa agar lebih siap menghadapi bahan
pelajaran
yang
baru.
Dalam
kegiatan
ini,
pengajar
pelu
menekankan bahwa memberikan tebakan yang benar buaknalah
tujuannya. Yang lebih penting adalah kesiapan mereka dalam
mengantisipasi bahan pelajaran yang akan diberikan hari itu.
c. Siswa dipasangkan.
d. Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama.
Sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua.
e. Kemudian siswa diminta untuk membaca atau mendenganrkan
(dalam pelajran di laboratorium).
f. Sambil membaca/mendengarkan, siswa diminta untuk mencatat
dan mendaftar bebrapa kata ata frasa kunci yang ada dalam bagian
masing-masing. Jumlah kata atau frase biasa disesuaikan dengan
panjangnya teks bacaan.
g. Setelah selesai membaca, siswa saling menukar daftar kata atau
frase kunci dengan pasangan masing-masing.
h. Sambil mengingat bagian yang telah dibaca sendiri, masing-masing
siswa berusaha untuk mengarang bagian lain yang belum dibaca
atau didengarkan berdasarkan kata atau frase yang diberikan
pasangannya. Siswa yang mendapatkan materi pertama berusaha
menuliskan apa yang akan terjadi selanjutnya sedangkan siswa
20
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
yang mendapat materi kedua berusaha menuliskan apa yang terjadi
sebelumnya.
i.
Tentu saja, versi karangan sendiri tidak harus sama dengan aslinya.
Tujuan kegiatan ini bukan untuk mendapatkan jawaban yang benar
tetapi
untuk
meningkatkan
partisipasi
siswa
dalam
kegiatan
pembelajaran. Setelah selesai menulis, bebrapa siswa diberikan
kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka.
j.
Kemudian pengajar membagikan bagian cerita yang belu terbaca
kepada masing-masing siswa. Siswa membaca bagian tersebut.
k. Kegiatan ini bisa diakhiri dengan diskusi mengenai topik dalam
bahan pelajaran hari itu. Diskusi bisa dilakukan antara pasangan
atau dengan seluruh kelas.
3. Model pembelajaran missouri mathematics project (MMP)
Sintaknya menurut Widdiharto (2006:30):
Langkah pertama :
Review
dengan cara mengulah ulang mata pelajaran yang lalu,
membahas tugas yang diberikan /pekerjaan rumah.
Langkah kedua
: Pengembangan
penyajian ide baru atau perluasan konsep matematika
yang terdahulu
penjelasan tentang diskusi, demonstrasi, dengan contoh
kongkret yang sifatnya piktoral dan simbolik.
Langkah ketiga
: Latihan Terkontrol
siswa merespon soal
guru mengamati
belajarnya kooperatif
21
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Langkah keempat: Seatwork
siswa bekerja sendiri untuk latihan atau perluasan
konsep
Langkah kelima
: Pekerjaan Rumah
Tugas membuat pekerjaan rumah.
4. Model pembelajaran penemuan terbimbing
Langkah yang ditempuh
oleh guru dalam pembelajaran
adalah
sebagai berikut :
Merumuskan masalah yang diberikan kepada siswa dengan data
secukupnya. Perumusan
harus jelas, hindari pernyataan yang
menimbulkan salah tafsir sehingga arah yang di tempuh siswa
tidak salah.
Dari data yang diberikan guru, siswa menyusun, memproses,
mengorganisir, dan menganalisis data tersebut. Bimbingan guru
dapat diberikan sejauh yang di perlukan. Bimbingan sebaiknya
mengarah siswa untuk melangkah ke arah yang hendak dituju,
melalui pertanyaan-pertanyaan, atau lembar kerja siswa (work
sheet).
Siswa menyusun konjektur (prakiraan) dari hasi analisis yang
dilakukan
Konjektur yang telah dibuat siswa, diperiksa oleh guru. Hal ini
digunakan
untuk
meyakinkan
kebenaran
prakiraan
siswa,
sehingga akan menuju arah yang hendak dicapai.
Apabila telah diperoleh kepastian tentang kebenaran konjektur
teresbut, maka verbalisasi konjektur sebaiknya diserahkan
kepada siswa untuk menyusunnya.
Sesudah siswa menemukan apa yang dicari, hendaknya guru
menyediakan soal latihan atau soal tambahan.
22
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
5. Model pembelajaran berdasarkan masalah
No
.
1
Indikator
Kegiatan Guru
Orientasi
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
siswa kepada
menjelaskan logistik yang diperlukan,
masalah
memotivasi siswa terlibat aktif dan kreatif
dalam aktivitas pemecahan masalah yang
dipilihnya
2
3
4
Mengorganisa
Guru membantu siswa mendefnisikan dan
sikan siswa
mengorganisasikan tugas belajar yang
untuk belajar
berhubungan dengan masalah tersebut
Membimbing
Guru mendorong siswa untuk
penyelidikan
mengumpulkan informasi yang sesuai dan
individual
melaksanakan eksperimen untuk
maupun
mendapatkan penjelasan dan pemecahan
kelompok
masalah
Mengembang
Guru membantu siswa dalam merencanakan
kan dan
dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
menyajikan
laporan, video, dan model dan membantu
hasil karya
mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya
5
Menganalisis
Guru membantu siswa untuk melakukan
dan
refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mengevaluasi
mereka dan proses-proses yang mereka
proses
gunakan
pemecahan
masalah
6. Model pembelajaran problem posing
23
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Prinsipnya:mewajibkn siswa untuk mengajukan soal sendiri melalui
belajar soal secarr mandiri.
Sintaknya adalah sebagai berikut:
a. guru menjelaskan materi pelajaran, alat peraga disarankan,
b. memberikan latihan soal secukupnya,
c. siswa mengajukan soal yang menantang dan dapat
menyelesaikan. Bisa secara kelompok,
d. pertemuan berikutnya, guru menyuruh siswa menyajikan soal
temuan di depan kelas,
e. guru memberikan tugas rumah secara individual.
7. Model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament)
a. Beri informasi secara klasikal
b. Bentuk kelompok beranggotakan 4-5 siswa (kemampuan siswa
heterogen)
c. Diskusi kelompok untuk penguatan pemahaman materi yang
dikaitkan dengan kuis/latihan yang telah diberikan (mempelajari
kembali)
d. Permainan/turnamen (dalam setiap kelompok diwakili satu orang)
e. Beri soal untuk dilombakan
f. Beri penghargaan pada kelompok yang wakilnya dapat maju terus
sampai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
8. Model pembelajaran problem solving
Syarat (siswa)
a. Memlki prasyarat untuk mngerjakan soal tersebut.
b. Belum tahu cara pemecahan soal tersebut.
24
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
c. Soal terjangkau
d. Siswa mau dan berkehendak untuk menyelesaikan soal tersebut
Langkah guru
a. Guru mengajarkan materi seperti biasa, alat peraga disarankan .
b. Dengan tanya jawab, guru memberikan contoh soal.
c. Guru memberikan soal yang dikerjakan siswa brdsar persyaratan
soal sebagai problem.
d. Siswa di pandu guru menyelesaikan soal.
9. Model pembelajaran kontekstual
Konstruktivisme
o Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman
baru berdasar pada pengetahuan awal
o Pembelajaran harus dikemas menjadi proses
“mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan
Inquiri (menemukan)
o Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman
o Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis
Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai
kemampuan berpikir siswa
o Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam
pembelajaran yang berbasis inquiry
Learning Community (masyarakat belajar)
o
Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar
o
Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar
sendiri
25
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
o
Tukar pengalaman
o
Berbagi ide
Modeling (pemodelan)
o
Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir,
bekerja dan belajar
o
Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa
mengerjakannya
Authentic Assesment (penilaian yang sebenarnya)
10.
o
Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa
o
Penilaian produk (kinerja)
o
Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual
o
Reflection (refleksi)
o
Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari
o
Mencatat apa yang telah dipelajari
o
Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok
Model pembelajaran example non example
CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN DENGAN KD
Langkah-langkah :
i.
Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
ii.
Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui
OHP.
iii.
Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa
untuk memperhatikan/menganalisa gambar.
26
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
iv.
Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari
analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
v.
Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
vi.
Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan
materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
vii.
11.
Kesimpulan.
Model pembelajaran role playing
Langkah-langkah :
Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari
sebelum kbm
Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan
skenario yang sudah dipersiapkan
Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing
sambil memperhatikan mengamati skenario yang sedang
diperagakan
Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan
kertas sebagai lembar kerja untuk membahas
Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
Guru memberikan kesimpulan secara umum
Evaluasi
27
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Penutup
12.
Model pembelajaran group investigation
Langkah-langkah :
Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga
satu kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda
dari kelompok lain
Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada
secara kooperatif berisi penemuan
Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan
hasil pembahasan kelompok
Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi
kesimpulan
Evaluasi
Penutup
13.
Model pembelajaran cooperative integrated reading and
composition (CIRC)
Langkah-langkah :
Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara
heterogen
Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik
pembelajaran
Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide
pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan
ditulis pada lembar kertas
28
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
Guru membuat kesimpulan bersama
Penutup
29
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
a. Model pembelajaran adalah serangkaian kegiatan pembelajaran
yang secara khas disajikan oleh guru guna menciptakan iklim
belajar yang lebih kondusif untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu.
b. Macam-macam model pembelajaran yaitu: Model pembelajaran
langsung,
kooperatif,
penemuan
pembelajaran
missouri
terbimbing,
example
mathematics
pembelajaran
non
example,
project
(MMP),
kontekstual,
model
role
playing,
group
investigation dan cooperative integrated reading and composition
(CIRC).
c. Model pembelajaran kooperatif juga memiliki beberapa tipe yaitu
tipe Make and Match, tipe bertukar pasangan, tipe berpikirberpasangan-bereempat, tipe berkirim salam dan soal, tipe kepala
bernomor, tipe kepala bernomor berstruktur, tipe dua tinggal dua
tamu, tipe keliling kelompok, tipe kancing gemerincing, tipe keliling
kelas, tipe lingkaran kecil lingkaran
besar, tipe tari bambu, tipe
bercerita berpasangan, tipe STAD, tipe jigsaw, dan tipe think pair
and share.
30
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Produktif Multimedia Siswa Kelas X SMKN 1 Cerme Gresik.
http://blog.tp.ac.id/penerapan-model-pembelajaran- kooperatif-tipegroup-investigation-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-matapelajaran-produktif-multimedia-siswa-kelas-x-smkn-1-cerme-gresik
(diakses 2 April
2013)
Ismail. 2003. Media Pembelajaran (Model-model Pembelajaran), Modul
Diklat Terintegrasi
Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran
Matematika. Jakarta: Direktorat PLP
Rahmadi Widdiharto. (2006). Model-model Pembelajaran Matematika.
Makalah Diklat Guru
Pengembang Matematika SMP. Yogyakarta: PPPG
Matematika.
Rahmi, Ulfa. 2011. Model-Model Sistem Pembelajaran.
http://tepenr06.wordpress.com/
2011/09/07/model-model-sistem-
pembelajaran/ (Diakses 2 April 2013)
Turmuzi, Muhammad. 2012. Strategi Pembelajaran Matematika.
Mataram : Fakultas
Keguruan dan Imu Pendidikan Program Studi
Pendidikan Matematika Universitas
Mataram
31
blog. :)
Makalah:
MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN
Mata Kuliah:
BELAJAR dan PEMBELAJARAN 1
Disusun oleh:
Mahasiswa Program Studi Matematika
FKIP UNRAM
Angkatan 2011
2
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
BAB II
PEMBAHASAN
1. DEFINISI MODEL PEMBELAJARAN
Menurut Isjoni (dalam Anonim: 2011:1), model pembelajaran
adalah strategi yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa, sikap beajar di kalangan siswa, mampu berpikir kritis,
memiliki keterampilan sosial dan pencapaian hasil pembelajaran yang
lebih
optimal.
Menurut
Didang
(dalam
Rahmi,
2011:1),
model
pembelajaran adalah sebagai suatu disain yang menggambakan proses
rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa
berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri
siswa.
Jadi,
model
pembelajaran
adalah
serangkaian
kegiatan
pembelajaran yang secara khas disajikan oleh guru guna menciptakan
iklim belajar yang lebih kondusif untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu. Lebih lanjut Ismail (dalam Widdiharto, 2006: 3) menyebutkan
bahwa istilah model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yaitu:
- rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya,
- tujuan pembelajaran yang hendak dicapai,
- tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut
berhasil,
- lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran
tercapai.
2. MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN
Berikut adalah macam-macam model pembelajaran
1. Model pembelajaran langsung
2. Model pembelajaran kooperatif
2.1. Model pembelajaran kooperatif tipe Make and Match
2.2. Model pembelajaran kooperatif tipe Bertukar pasangan
3
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
2.3. Model pembelajaran kooperatif tipe berpikir-berpasanganbereempat
2.4. Model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal
2.5. Model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor
2.6. Model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor
berstruktur
2.7. Model pembelajaran kooperatif tipe dua tinggal dua tamu
2.8. Model pembelajaran kooperatif tipe keliling kelompok
2.9. Model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing
2.10. Model pembelajaran kooperatif tipe keliling kelas
2.11. Model pembelajaran kooperatif tipe lingkaran kecil lingkaran
besar
2.12. Model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu
2.13. Model pembelajaran kooperatif tipe bercerita berpasangan
2.14. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD
2.15. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
2.16. Model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share
3. Model pembelajaran missouri mathematics project (MMP)
4. Model pembelajaran penemuan terbimbing
5. Model pembelajaran berdasarkan masalah
6. Model pembelajaran problem posing
7. Model pembelajaran TGT
8. Model pembelajaran problem solving
4
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
9. Model pembelajaran kontekstual
10.
Model pembelajaran example non example
11.
Model pembelajaran role playing
12.
Model pembelajaran group investigation
13.
Model pembelajaran cooperative integrated reading
and composition (CIRC)
3. LANGKAH-LANGKAH PADA MODEL PEMBELAJARAN
Tiap model pembelajaran memiliki sintaksnya masing-masing.
Sintaks (pola urutan) dari suatu model pembelajaran adalah pola yang
menggambarkan urutan alur tahap-tahap keseluruhan yang pada
umumnya disertai dengan serangkaian kegiatan pembelajaran. Sintaks
(pola urutan) dari suatu model pembelajaran tertentu menunjukkan
dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan oleh guru
atau siswa.
1. Model pembelajaran langsung
Sintaknya:
N
o.
1.
Langkah-langkah
Menjelaskan
pembelajaran
Peran Guru
tujuan Guru
dan latar
mempersiapkan siswa
menjelaskan
belakang
pentingnya
TPK,
informasi
pembelajaran,
pelajaran
dan
memotivasi siswa
2.
3.
4.
Mendemonstrasikan
Guru
mendemonstrasikan
pengetahuan
atau keterampilan dengan benar, atau
keterampilan
memberi informasi tahap demi tahap
Membimbing
Guru merencanakan dan memberi
pelatihan
bimbingan pelatihan awal
Menelaah
Guru mengecek apakah siswa telah
5
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
pemahaman
memberikan
dan berhasil melakukan tugas dengan
umpan baik dan memberikan umpan balik
balik
5.
Memberikan
kesempatan
Guru
mempersiapkan
untuk melakukan
pelatihan
dan khusus
penerapan
kesempatan
pelatihan
penerapan
lanjutan,
pada
situasi
kompleks dalam kehidupan seharihari.
2. Model pembelajaran kooperatif
N
o
1.
Langkah-langkah
Menyajikan informasi
Peran Guru
Guru menyajikan informasi kepada
siswa dengan cara demonstrasikan
atau lewat bahan bacaan
2.
Mengorganisasikan
Guru menjelaskan kepada siswa
siswa dalam
bagaimana caranya membentuk
kelompok-kelompok
kelompok belajar dan membantu
setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efsien
3.
4.
Membimbing
Guru membimbing kelompok belajar
kelompok bekerja
pada saat mereka mengerjakan
dan belajar
tugas-tugas
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang dipelajari dan
juga terhadap presentasi hasil kerja
masing-masing kelompok
5.
Memberi
Guru mencari cara-cara untuk
penghargaan
menghargai upaya atau hasil belajar
individu maupun kelompok
6
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
2.1. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD
N
Langkah-
o
langkah
1
Langkah 1
Peran Guru
Guru menyampaikan materi
pembelajaran ke siswa secara klasikal
(paling sering menggunakan model
pembelajaran langsung,
2
Langkah 2
Guru membagi siswa ke dalam
beberapa kelompok (setiap kelompok
terdiri dari 4 – 6 siswa yang heterogen,
baik dari segi kemampuan, agama,
jenis kelamin, atau lainnya).
3
Langkah 3
Dilanjutkan diskusi kelompok untuk
penguatan materi (saling bantu
membantu untuk memperdalam
materi yang sudah diberikan)
4
Langkah 4
Guru memberikan tes individual,
masing-masing mengerjakan tes tanpa
boleh saling bantu membantu diantara
anggota kelompok.
5
Langkah 5
Guru memberi penghargaan pada
kelompok berdasarkan perolehan nilai
peningkatan individual dari skor dasar
ke skor kuis (cara penilaian akan
dijelaskan di akhir bab ini)
2.2. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
7
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok (disebut
dengan kelompok asal, setiap kelompok terdiri dari 4 – 6 siswa
dengan kemampuan yang heterogen). Setiap anggota
kelompok nantinya diberi tugas untuk memilih dan
mempelajari materi yang telah disiapkan -oleh
(misal
Misalguru
1 kelas:
40 ada
anak
5 materi/topik).
- Ada 5 topik yang
akan dipelajari
Kelompok Asal
Di kelompok asal, setelah masing-masing siswa menentukan
pilihannya , mereka langsung membentuk kelompok ahli
berdasarkan materi yang dipilih. Ilustrasinya adalah sebagai
berikut:
Kelompok Asal
Materi
A
Materi
B
Materi
C
Kelompok Ahli
Materi
D
Materi
E
Setelah setiap kelompok ahli mempelajari (berdiskusi) tentang
materinya masing-masing, setiap anggota dalam kelompok ahli
kembali lagi ke kelompok asal untuk menjelaskan/menularkan
apa-apa yang telah mereka pelajari/diskusikan di kelompok ahli.
Ilustrasinya adalah sebagai berikut:
Kelompok Ahli
Materi
A
Materi
B
Materi
C
8
Kelompok Asal
Materi
D
Materi E
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Dalam tipe ini peran guru lebih banyak sebagai fasilitator,
yaitu memfasilitasi agar pelaksanaan kegiatan diskusi dalam
kelompok ahli maupun penularan dalam kelompok asal
berjalan secara efektif dan optimal.
Setelah masing-masing anggota dalam kelompok asal selesai
menyampaikan apa yang dipelajari sewaktu dalam kelompok
ahli, guru memberikan soal/kuis pada seluruh siswa. Soal
harus dikerjakan secara individual.
Nilai dari pengerjaan kuis individual digunakan sebagai dasar
pemberian nilai penghargaan untuk masing-masing kelompok.
Teknik penilaian/penghargaan akan dijelaskan tersendiri di
akhir bab pembelajaran kooperatif ini.
2.3. Model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share
Guru mengajarkan materi seperti biasa, alat peraga
disarankan .
Dengan tanya jawab, guru memberikan contoh soal.
Guru memberikan soal yang dikerjakan siswa berdasar
persyaratan soal sebagai problem.
Siswa dipandu guru menyelesaikan soal.
Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok
mengemukakan hasil diskusinya
9
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan
pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum
diuangkapkan para siswa
Guru memberi kesimpulan
Penutup
2.4. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make and Match
Dikembangkan oleh Lama Curran (1994)
Siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep
atau topik dalam suasana yang meyenangkan
Bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia anak didik
Sintaknya:
a) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa topik yang
mungkin cocok untuk sesi review (persiapan menjelang tes ujian).
b) Setiap siswa mendapatkan satu kartu.
c) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok
dengan kartunya. Misalkan, pemegang kartu yang bertuliskan “SBY”
berpasangan dengan pemegang kartu yang bertuliskan “PRESIDEN
RI”.
d) Siswa bisa juga bergabung dengan 2 atau 3 siswa lain yang
memegang kartu yang cocok. Misalnya, pemegang kartu 3+3
membentuk kelompok dengan pemegang kartu 2x4 dan 1x5
(Turmuzi, 2012: 125).
2.5. Model pembelajaran kooperatif tipe Bertukar pasangan
Memberi kesempatan siswa untuk bekerja sama dengan orang lain
Bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia anak didik
Sintaknya:
10
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
a. Setiap siswa mendapatkan satu pasangan (guru bisa menunjuk
pasangannya atau siswa melakukan prosedur MAKE AND MATCH).
b. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan
pasangannya.
c. Setelah selesai, setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan
yang lain.
d. Kedua
pasangan
pasangan
yang
tersebut
baru
ini
bertukar
kemudian
pasangan.
saling
Masing-masing
menanyakan
dan
mengukuhkan jawaban mereka.
e. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian
dibagikan kepada pasangan semula (Turmuzi: 2012:125-126)
2.6. Model pembelajaran kooperatif tipe berpikir-berpasangan-bereempat
Dikembangkan oleh Frank Lyman dan Spencer Kagan sebagai
struktur kegiatan pembelajaran gotong royong.
Memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja
sama dengan orang lain.
Optimalisasi partisispasi siswa.
Dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu siswa
maju dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas.
Memberi kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada
setiap siswa untuk dikenai dan menunjukkan partisipasi mereka
kepada orang lain.
Bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia anak didik.
Sintaknya:
a. Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberikan
tugas kepada semua kelompok.
b. Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri.
c. Siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan
berdiskusi dengan pasangannya.
11
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
d. Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat.
Siswa mempunyai kemampuan untuk membagikan hasil kerjanya
kepada kelompok berempat.
2.7. Model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal
Teknik ini memberi siswa kesempatan untuk melatih pengetahuan
dan keterampilannya.
Siswa membuat pertanyaan sendiri, sehingga akan merasa lebih
terdorong untuk belajar dan menjawab pertanyaan yang dibuat oleh
teman-teman sekelasnya.
Cocok untuk persiapan menjelang ujian dan tes.
Bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan semua tingkatan
usia anak didik.
Sintaknya:
a. Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan setiap
kelompok ditugaskan untuk menulis beberapa pertanyaan yang
akan dikirim ke kelompok yang lain. Guru bisa mengawasi dan
membantu memilih soal-soal yang cocok.
b. Kemudian, masing-masing kelompok mengirimkan satu orang
utusan yang akan menyampaikan salam dan soal dari kelompoknya
(Salam kelompok bisa berupa sorak
kelompok
seperti
yang
dijelaskan).
c. Setiap kelompok mengerjakan soal kiriman dari kelompok lain.
d. Setelah selesai, jawaban masing-masing kelompok dicocokkan
dengan jawaban kelompok yang membuat soal.
2.8. Model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor
Dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992)
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk salaing membagikan
ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.
Mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama
mereka.
12
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia anak didik.
Sintaknya:
a. Siswa dibagi dalam kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapatkan nomor.
b. Guru
memberikan
tugas
dan
masing-masing
kelompok
mengerjakannya.
c. Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan
memastikan semua anggota kelompok mengetahui jawabannya.
d. Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang
dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka.
2.9. Model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor berstruktur
Teknik belajar ini merupakan pengembangan dari teknik Kepala
Bernomor.
Memudahkan pemberian tugas
Memudahkan
siswa
belajar
melaksanakan
tanggung
jawab
pribadinya dalam saling keterkaitan dengan rekan sekelompoknya.
Bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia anak didik.
Sintaknya:
a. Siswa dibagi dalam kellompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapatkan nomor.
b. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomornya.
Misalnya: Siwa nomor 1 bertugas membaca soal dengan benar dan
mengumpukan data yang mungkin berhubungan dengan
penyelesaian soal. Siswa nomor 2 mencari penyelesaian soal. Siwa
nomr 3 mencatat dan melaporkan hasil kerja kelompok.
c. Jika perlu (untuk tugas-tugas yang lebih sulit), guru juga bisa
mengadakan kerja sama antar kelompok. Siswa bisa diminta keluar
dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa yang
bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini, siswasiswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau
mencocokkan hasil kerja mereka.
13
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Catatan: Untuk efsiensi pembentukan kelompok dan penstrukturan
tugas, Teknik Kepala Benomor ini bisa dipakai dalam kelompok dan
nomornya sepanjang semester. Supaya ada pemerataan tanggung
jawab, penugasan berdasarkan nomor bisa diubah-ubah. Misalny siswa
nomor 1 bertugas mengumpulkan data kali ini, tapi akan bertugas
melaporkan pada kesempatan lain.
Untuk Variasi: Struktur Kepala Bernomor ini juga bisa dilanjutkna
untuk mengubah komposisi kelompok dengan cara yang efsien, pada
saat-saat tertentu, siswa bisa keluar dari kelopok biasanya dan
bergabung dengan siswa-siswa lain yang bernomor sama dari
kelompok lain. Cara ini bisa digunakan untuk mengurangi kebosanan
jika guru mengelompokkan secara permanen.
2.10.
Model pembelajaran kooperatif tipe dua tinggal dua tamu
Dikembangkan Spencer Kagan (1992).
Dapat diguanan bersama dengan Teknik Kepala Bernomor.
Bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia anak didik.
Memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil
dan informasi kepada kelompok lain.
Sintaknya
a. Siwa bekerja sama dengan kelompok seperti biasa.
b. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan
meninggalkan kelompoknya danmasing-masing bertamu ke dua
kelompok.
c. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan
hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.
d. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
e. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka.
2.11.
Model pembelajaran kooperatif tipe keliling kelompok
Teknik ini biasa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk
semua tingkatan usia.
14
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Dalam
kegiatan
keliling
kelompok,
masing-masing
anggota
kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusu
mereka dan mendenganrkan pandangan dan pemikiran anggota
lain.
Sintaknya:
a. Salah satu
siswa
masing-masing
kelompok
memulai
dengan
memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang
sedang mereka kerjakan.
b. Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya.
c. Demikian, seterusnya, giliran bicara bisa dilaksanakan menurut
arah perputan jarun jam atau dari kiri ke kanan.
2.12.
Model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing
Dikembangakan oleh Spencer Kagan (1992)
Bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia anak didik.
Dalam kegiatan Kancing Gemerincing, masing-masing anggota
kelompom mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi
mereka dan mendenganrkan pandangan dan pemikiran anggota
yang lain.
Teknik ini dapat digunakan untuk mengatasi hambatan pemerataan
kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok.
Dalam banyak kelompok, sering ada anak yang terlalu dominan dan
banyak bicara. Sebaliknya ada juga anak yang pasrah saja pada
rekannya yang lebih dominan. Dalam situai seperti ini, pemerataan
tanggung jawab dalam kelompok bisa tidak tercapau karena ank
pasif terlalu menggantungkan diri kepada rekannya yang lebih
dominan.
Teknik ini memastikan setiap siswa mendapatkan kesempatan
untuk berperan serta.
Sintaknya:
a. Guru menyiapkan satu kotak kecil berisi kancing-kancing (atau
benda kecil lainnya).
15
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
b. Sebelum kelompok memulai tugasnya, setiap siswa masing-masing
kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah kancing (jumlah kancing
tergantun pada sukarnya tidaknya tugas yang diberikan).
c. Setiap siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat, dia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengahtengah.
d. Jiak kancing yang dimiliki siswa habis, dia tidak boleh berbicara lagi
sampai semua rekannya juga menghabiskan kancingnya.
e. Jiak semua kancing sudah habis padahal tugas belum selesai,
kelompok boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi
kancing lagi dan mengulang prosedurnya kembali.
2.13.
Model pembelajaran kooperatif tipe keliling kelas
Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk
semua tingkatan usia anak didik.
Bila teknik ini digunakan anak-anak tingkat dasar, maka perlu
disetai dengan manajemen kelas yang baik supaya tidak terjadi
kegaduhan.
Measing-masing
kelompok
mendapatkan
kesempatan
untuk
memamerkan hasil kerjanya dan melihat hasil kerja kelompok lain.
Sintaknya:
a. Siswa bekerja sama dalam kelompok seperti biasa.
b. Setelah selesai, masing-masing kelompok memamerkan hasil kerja
kelompoknya. Hasil-hasil ini bisa dipajang di beberapa bagian kelas
jika berupa poster atau gambar-gambar.
c. Masing-masing kelompok berjalan keliling kelas dan mengamati
hasil karya kelompok lain.
2.14.
Model pembelajaran kooperatif tipe lingkaran kecil lingkaran besar
Dikembangkan oleh Spencer Kagan.
Untuk memberikan kesempatan pada siswa agar saling berbagi
informasipada saat yang bersaman.
16
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Pendekatan ini bisa digunakan dlam beberapa mata pelajaran
seperti ilmu sosial, agama, bahasa, matematika. bahan pelajaran
yang paling cocok digunakan untuk teknik ini adalah bahan yang
membutuhkan pertukaran pikiran dan informasi antar siswa.
Salah satu keunggulan teknik ini adalah adanya struktur yang jelas
dan memungkinkan siswa utnuk berbagi dengan pasangan yang
berbeda dengan singkat dan teratur.
Selain itu, siswa bekerja dengan sesama siswa dlaam suasana
gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk megolah
informasi dan meningkatkanketerampilan berkomunikasi.
Bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia anak didik.
Sintaknya:
LINGKARAN INDIVIDU
a. Separuh kelas (atau seperempat jika jumlahnya terlalu banyak)
berdiri membentuk lingkaran kecil. Mereka berdiri melingkar
menghadap keluar.
b. Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran ayang
pertama. Artinya mereka berpasangan dengan siswa yang berada
di lingkaran dalam.
c. Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil yang memulai.
Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dlam
waktu yang bersamaan.
d. Kemudian siswa yang beradadi lingkaran kecil dian di tempat,
sementara siswa berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua
langkah searah perputaran jarum jam. Dengan cara in, masingmasing siswa mendapatkan pasangan yang baru untuk berbagi.
e. Sekrang giliran siswa yang berada di lingkaran besar yang
membagikan informasi. Demikian seterusnya.
LINGKARAN KELOMPOK
a.
Satu kelompok berdiri di lingkaran kecil mengahadap keluar.
Kelompok lain berdiri di lingkaran besar.
17
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
b. Kelompok
berputar
seperti
prosedur
lingkaran
individu
yang
dijelaskan di atas dan saling berbagi.
2.15.
Model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu
Teknik ini dikembangkan dari teknit Lingkaran Besar dan Lingkaran
Kecil.
Di banyak kelas, dalam Lingkaran Besar dan Lingkaran Kecil sering
tidak dapat dipenuhi karena kondisi penataan
menunjang.
Tidak
ada
cukur
ruang
di
ruang kelas tidak
dalam
kelas
untuk
membentuk lingkaran dan tidak selalu memungkinkan untuk
membawa siswa keluar dari ruang kelas dan belajar di luar empat
dinding ruang kelas. Kebanyakan ruang kelas di Indonesia memang
ditata dengan model kalsikal/tradisional. Bahkana banyak penataan
tradisiolan ini bersifat permanen, yaitu kusri dan meja sulit
dipindahkan.
Teknik ini diberu nama Tari Bambu karena siswa berjajar dan saling
berhadapan dengan model yang mirip seperti dua potong bambu
yang digunakan dalam Tari Bambu Filipina yang jugapopuler di
beberapa daerah di Indonesia.
Dalam kegiatan belajar mengajar teknik ini, siswa saling berbagi
informasi pada saat yang bersamaan.
Pendekatan ini bisa digunakan dalam beberapa mata pelajaran,
seperti IPS, agama, matematika, dan bahasa.
Bahan pelajaran yang paling cocok digunakan dalam teknik ini
adalah bahan ynag membutuhkan pertukaran pengalaman, pikiran,
dan informasi antarsiswa.
Salah satu keunggulan teknik ini adalah adanya struktur yang jelas
dan memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan yang
berbeda dengan singkat dan teratur.
Selain itu, siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana
gotong royong dan mempunyai banyak
mengolah
informasi
dan
kesempatan untuk
meningkatkan
keterampilan
berkomunikasi.
Tari Bambu bisa digunakan pada semua tingkat usia anak didik
18
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Sintaknya:
Tari bambu individu
a. Separuh kelas (atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak)
berdiri berjajar. Jika ada cukup ruang, mereka bisa berjajar di depan
kelas. Kemungkinan lain adalah siswa berjajar di sela-sela deretan
bangku. Cara yang kedua ini akan memudahkan pembentukan
kelompok karena diperlukan waktu yang relatif singkat.
b. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran pertama.
c. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi informasi.
d. Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu
jajaran pindah ke ujung lainnya di jajarannya. Jajaran ini kemudian
bergeser. Dengan cara ini, masing-masing siswa mendapatkan
pasangan yang baru untuk berbagi. Pergeseran bisa dilakuakn
terus sesuai kebutuhan.
Tari bambu kelompok
a. Satu kelompok berdiri di satu jajaran berhadapan dengan kelompok
lain.
b. Kelompok bergeser seperti prosedur Tari Bambu Individu di tas dan
saling berbagi.
2.16.
Model pembelajaran kooperatif tipe bercerita berpasangan
Teknik ini bisa digunakan dalam pembelajaran membaca, menulis,
mendengarkan atau berbicara.
Teknik
ini
menggabungkan
kegiatan
membaca,
menulis,
mendengarkan, dan berbicara.
Pendekatan
ini
bisa
pula
digunakna
dalam
beberapa
mata
pelajaran, seperti ilmu pengetahuan sosial, agama dan bahasa.
Bahan pelajaran yang paling cocok digunakan denga teknik ini
adalah bahan yang bersifat naratif dan deskriptif.
Dalam teknik ini, guru memperhatikan skema atau latar belakang
pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skema ini
agar kegiatan pembelajaran lebih bermakna.
19
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Dalam kegiatan ini, siswa dirangsang untuk mengembangkan
kemampuan berpikin dan berimajinasi, buah pemikiran mereka
akan dihargai, sehingga siswa merasa makin terdorong untuk
belajar.
Teknik ini bisa digunakan untuk semua tingkatan usia peserta didik.
Sintaknya:
a. Pengajar membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi
dua bagian.
b. Sebelum
bahan
pelajaran
diberikan,
pengajar
memberikan
pengenalan mengenai topik yang akan dibahas dalam bahan
pelajaran untuk hari itu. Pengajar bisa menuliskan topik di papan
tulis dan menanyakan apa yang siswa ketahui mengenai topik
tersebut.
Kegiata
brainstorming
ini
dimaksudkan
untukmengaktifkan skema siswa agar lebih siap menghadapi bahan
pelajaran
yang
baru.
Dalam
kegiatan
ini,
pengajar
pelu
menekankan bahwa memberikan tebakan yang benar buaknalah
tujuannya. Yang lebih penting adalah kesiapan mereka dalam
mengantisipasi bahan pelajaran yang akan diberikan hari itu.
c. Siswa dipasangkan.
d. Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama.
Sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua.
e. Kemudian siswa diminta untuk membaca atau mendenganrkan
(dalam pelajran di laboratorium).
f. Sambil membaca/mendengarkan, siswa diminta untuk mencatat
dan mendaftar bebrapa kata ata frasa kunci yang ada dalam bagian
masing-masing. Jumlah kata atau frase biasa disesuaikan dengan
panjangnya teks bacaan.
g. Setelah selesai membaca, siswa saling menukar daftar kata atau
frase kunci dengan pasangan masing-masing.
h. Sambil mengingat bagian yang telah dibaca sendiri, masing-masing
siswa berusaha untuk mengarang bagian lain yang belum dibaca
atau didengarkan berdasarkan kata atau frase yang diberikan
pasangannya. Siswa yang mendapatkan materi pertama berusaha
menuliskan apa yang akan terjadi selanjutnya sedangkan siswa
20
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
yang mendapat materi kedua berusaha menuliskan apa yang terjadi
sebelumnya.
i.
Tentu saja, versi karangan sendiri tidak harus sama dengan aslinya.
Tujuan kegiatan ini bukan untuk mendapatkan jawaban yang benar
tetapi
untuk
meningkatkan
partisipasi
siswa
dalam
kegiatan
pembelajaran. Setelah selesai menulis, bebrapa siswa diberikan
kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka.
j.
Kemudian pengajar membagikan bagian cerita yang belu terbaca
kepada masing-masing siswa. Siswa membaca bagian tersebut.
k. Kegiatan ini bisa diakhiri dengan diskusi mengenai topik dalam
bahan pelajaran hari itu. Diskusi bisa dilakukan antara pasangan
atau dengan seluruh kelas.
3. Model pembelajaran missouri mathematics project (MMP)
Sintaknya menurut Widdiharto (2006:30):
Langkah pertama :
Review
dengan cara mengulah ulang mata pelajaran yang lalu,
membahas tugas yang diberikan /pekerjaan rumah.
Langkah kedua
: Pengembangan
penyajian ide baru atau perluasan konsep matematika
yang terdahulu
penjelasan tentang diskusi, demonstrasi, dengan contoh
kongkret yang sifatnya piktoral dan simbolik.
Langkah ketiga
: Latihan Terkontrol
siswa merespon soal
guru mengamati
belajarnya kooperatif
21
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Langkah keempat: Seatwork
siswa bekerja sendiri untuk latihan atau perluasan
konsep
Langkah kelima
: Pekerjaan Rumah
Tugas membuat pekerjaan rumah.
4. Model pembelajaran penemuan terbimbing
Langkah yang ditempuh
oleh guru dalam pembelajaran
adalah
sebagai berikut :
Merumuskan masalah yang diberikan kepada siswa dengan data
secukupnya. Perumusan
harus jelas, hindari pernyataan yang
menimbulkan salah tafsir sehingga arah yang di tempuh siswa
tidak salah.
Dari data yang diberikan guru, siswa menyusun, memproses,
mengorganisir, dan menganalisis data tersebut. Bimbingan guru
dapat diberikan sejauh yang di perlukan. Bimbingan sebaiknya
mengarah siswa untuk melangkah ke arah yang hendak dituju,
melalui pertanyaan-pertanyaan, atau lembar kerja siswa (work
sheet).
Siswa menyusun konjektur (prakiraan) dari hasi analisis yang
dilakukan
Konjektur yang telah dibuat siswa, diperiksa oleh guru. Hal ini
digunakan
untuk
meyakinkan
kebenaran
prakiraan
siswa,
sehingga akan menuju arah yang hendak dicapai.
Apabila telah diperoleh kepastian tentang kebenaran konjektur
teresbut, maka verbalisasi konjektur sebaiknya diserahkan
kepada siswa untuk menyusunnya.
Sesudah siswa menemukan apa yang dicari, hendaknya guru
menyediakan soal latihan atau soal tambahan.
22
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
5. Model pembelajaran berdasarkan masalah
No
.
1
Indikator
Kegiatan Guru
Orientasi
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
siswa kepada
menjelaskan logistik yang diperlukan,
masalah
memotivasi siswa terlibat aktif dan kreatif
dalam aktivitas pemecahan masalah yang
dipilihnya
2
3
4
Mengorganisa
Guru membantu siswa mendefnisikan dan
sikan siswa
mengorganisasikan tugas belajar yang
untuk belajar
berhubungan dengan masalah tersebut
Membimbing
Guru mendorong siswa untuk
penyelidikan
mengumpulkan informasi yang sesuai dan
individual
melaksanakan eksperimen untuk
maupun
mendapatkan penjelasan dan pemecahan
kelompok
masalah
Mengembang
Guru membantu siswa dalam merencanakan
kan dan
dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
menyajikan
laporan, video, dan model dan membantu
hasil karya
mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya
5
Menganalisis
Guru membantu siswa untuk melakukan
dan
refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mengevaluasi
mereka dan proses-proses yang mereka
proses
gunakan
pemecahan
masalah
6. Model pembelajaran problem posing
23
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Prinsipnya:mewajibkn siswa untuk mengajukan soal sendiri melalui
belajar soal secarr mandiri.
Sintaknya adalah sebagai berikut:
a. guru menjelaskan materi pelajaran, alat peraga disarankan,
b. memberikan latihan soal secukupnya,
c. siswa mengajukan soal yang menantang dan dapat
menyelesaikan. Bisa secara kelompok,
d. pertemuan berikutnya, guru menyuruh siswa menyajikan soal
temuan di depan kelas,
e. guru memberikan tugas rumah secara individual.
7. Model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament)
a. Beri informasi secara klasikal
b. Bentuk kelompok beranggotakan 4-5 siswa (kemampuan siswa
heterogen)
c. Diskusi kelompok untuk penguatan pemahaman materi yang
dikaitkan dengan kuis/latihan yang telah diberikan (mempelajari
kembali)
d. Permainan/turnamen (dalam setiap kelompok diwakili satu orang)
e. Beri soal untuk dilombakan
f. Beri penghargaan pada kelompok yang wakilnya dapat maju terus
sampai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
8. Model pembelajaran problem solving
Syarat (siswa)
a. Memlki prasyarat untuk mngerjakan soal tersebut.
b. Belum tahu cara pemecahan soal tersebut.
24
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
c. Soal terjangkau
d. Siswa mau dan berkehendak untuk menyelesaikan soal tersebut
Langkah guru
a. Guru mengajarkan materi seperti biasa, alat peraga disarankan .
b. Dengan tanya jawab, guru memberikan contoh soal.
c. Guru memberikan soal yang dikerjakan siswa brdsar persyaratan
soal sebagai problem.
d. Siswa di pandu guru menyelesaikan soal.
9. Model pembelajaran kontekstual
Konstruktivisme
o Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman
baru berdasar pada pengetahuan awal
o Pembelajaran harus dikemas menjadi proses
“mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan
Inquiri (menemukan)
o Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman
o Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis
Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai
kemampuan berpikir siswa
o Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam
pembelajaran yang berbasis inquiry
Learning Community (masyarakat belajar)
o
Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar
o
Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar
sendiri
25
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
o
Tukar pengalaman
o
Berbagi ide
Modeling (pemodelan)
o
Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir,
bekerja dan belajar
o
Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa
mengerjakannya
Authentic Assesment (penilaian yang sebenarnya)
10.
o
Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa
o
Penilaian produk (kinerja)
o
Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual
o
Reflection (refleksi)
o
Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari
o
Mencatat apa yang telah dipelajari
o
Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok
Model pembelajaran example non example
CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN DENGAN KD
Langkah-langkah :
i.
Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
ii.
Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui
OHP.
iii.
Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa
untuk memperhatikan/menganalisa gambar.
26
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
iv.
Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari
analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
v.
Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
vi.
Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan
materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
vii.
11.
Kesimpulan.
Model pembelajaran role playing
Langkah-langkah :
Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari
sebelum kbm
Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan
skenario yang sudah dipersiapkan
Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing
sambil memperhatikan mengamati skenario yang sedang
diperagakan
Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan
kertas sebagai lembar kerja untuk membahas
Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
Guru memberikan kesimpulan secara umum
Evaluasi
27
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Penutup
12.
Model pembelajaran group investigation
Langkah-langkah :
Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga
satu kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda
dari kelompok lain
Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada
secara kooperatif berisi penemuan
Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan
hasil pembahasan kelompok
Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi
kesimpulan
Evaluasi
Penutup
13.
Model pembelajaran cooperative integrated reading and
composition (CIRC)
Langkah-langkah :
Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara
heterogen
Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik
pembelajaran
Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide
pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan
ditulis pada lembar kertas
28
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
Guru membuat kesimpulan bersama
Penutup
29
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
a. Model pembelajaran adalah serangkaian kegiatan pembelajaran
yang secara khas disajikan oleh guru guna menciptakan iklim
belajar yang lebih kondusif untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu.
b. Macam-macam model pembelajaran yaitu: Model pembelajaran
langsung,
kooperatif,
penemuan
pembelajaran
missouri
terbimbing,
example
mathematics
pembelajaran
non
example,
project
(MMP),
kontekstual,
model
role
playing,
group
investigation dan cooperative integrated reading and composition
(CIRC).
c. Model pembelajaran kooperatif juga memiliki beberapa tipe yaitu
tipe Make and Match, tipe bertukar pasangan, tipe berpikirberpasangan-bereempat, tipe berkirim salam dan soal, tipe kepala
bernomor, tipe kepala bernomor berstruktur, tipe dua tinggal dua
tamu, tipe keliling kelompok, tipe kancing gemerincing, tipe keliling
kelas, tipe lingkaran kecil lingkaran
besar, tipe tari bambu, tipe
bercerita berpasangan, tipe STAD, tipe jigsaw, dan tipe think pair
and share.
30
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my
blog. :)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Produktif Multimedia Siswa Kelas X SMKN 1 Cerme Gresik.
http://blog.tp.ac.id/penerapan-model-pembelajaran- kooperatif-tipegroup-investigation-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-matapelajaran-produktif-multimedia-siswa-kelas-x-smkn-1-cerme-gresik
(diakses 2 April
2013)
Ismail. 2003. Media Pembelajaran (Model-model Pembelajaran), Modul
Diklat Terintegrasi
Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran
Matematika. Jakarta: Direktorat PLP
Rahmadi Widdiharto. (2006). Model-model Pembelajaran Matematika.
Makalah Diklat Guru
Pengembang Matematika SMP. Yogyakarta: PPPG
Matematika.
Rahmi, Ulfa. 2011. Model-Model Sistem Pembelajaran.
http://tepenr06.wordpress.com/
2011/09/07/model-model-sistem-
pembelajaran/ (Diakses 2 April 2013)
Turmuzi, Muhammad. 2012. Strategi Pembelajaran Matematika.
Mataram : Fakultas
Keguruan dan Imu Pendidikan Program Studi
Pendidikan Matematika Universitas
Mataram
31