LATAR BELAKANG dan MASALAH PONDS

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mahasiswa adalah sebutan bagi manusia yang sedang menempuh
pendidikan di perguruan tinggi. Hal ini menandakan bahwa mahasiswa terdiri dari
orang-orang yang sudah memasuki fase ahir dari jenjang pendidikan yang dapat
diikuti oleh seseorang, selain hal tersebut dalam perkembangan seseorang seorang
mahasiswa biasanya sudah memasuki masa dewasa ahir yaitu berkisar pada usia
16-20 tahun. Mahasiswa yang berjenis kelamin wanita (mahasiswi) cenderung
lebih

memperhatikan

kecantikan

tubuhnya

terutama

bagian

wajahnya,


dibandingkan dengan mahasiswa yang berjenis kelamin pria yang kebanyakan
tidak memperhatikanya sebagaimana yang dilakukan oleh lawan jenisnya, hal ini
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya ialah agar mahasiswi lebih
percaya diri di depan halayak ramai dan agar mahasiswi itu sendiripun merasa
bahwa dirinya sedap dipandang mata.
Produk kecantikan adalah salah satu solusi bagi perempuan yang
menginginkan wajah terlihat cantik dalam waktu yang relatif singkat, dengan
membeli sebuah prodak kecantikan dengan manfaat tertentu wajah dari seorang
wanita dapat menjadi lebih putih, terlihat lebih muda, terlihat lebih segar ataupun
lebih lembut. Pemaparan tadi adalah manfaat yang akan dirasakan oleh seorang
wanita dengan membeli suatu produk kecantikan, ada yang dengan satu prodak
dapat mendapatkan lebih dari satu manfaat dan adapula yang dengan satu produk
maka satu manfaat yang dapat diperoleh. Seiring berkembangnya zaman dan
teknologi, produk kecantikan semakin banyak beredar di masyarakat bukan hanya
produk lokal seperti mustika ratu namun sekarang pun produk luar pun sudah
mulai merambah pangsa pasar kosmetik dalam negeri, sebut saja merek Pond’s
yang kemudian merek inilah yang akan dijadikan sebagai objek penelitian
pemasaran kali ini.
Pond’s adalah sebuah brand merk produk kecantikan yang terkenal di

Indonesia, memiliki reputasi yang cukup bagus di mata kaum hawa dengan harga

bervariasi. Pond’s institute saat ini telah menjelma menjadi sebuah produsen
kosmetik yang besar dan melanglang buana di ranah internasional. Indonesia pun
tidak luput menjadi salah satu pangsa pasar yang menjanjikan bagi Pond’s terlebih
karena jumlah penduduknya yang banyak, konsumtif dan mudah tertarik terhadap
produk-produk baru.
Mahasisiwi

yang

tinggal

di

pondok

pesantren

Al-Ihsan


Cibiru

Hilir ,Bandung atau yang biasa disebut santriah pun tidak luput untuk ikut
menggunakan produk kecantikan merek ini, walaupun terkadang nama santriah
lebih diidentikan dengan merk kosmetik lain yaitu Wardah. Kata wardah berasal
dari bahasa arab dan santri pun sering berkutat dengan bahasa tersebut, selain itu
wardah pun sering mengiklankan produknya dengan menggunakan model
berhijab yang sama dengan fashion style dari seorang santriah namun, pada
kenyataanya tidaklah seperti itu, memilih produk kosmetik adalah sebuah perkara
yang gampang-gampang sulit dikarenakan

dalam

menggunakan produk

kecantikan seorang wanita mesti memiliki kecocokan dengan produk tersebut, hal
ini mengindikasikan bahwa baik santriah ataupun bukan yang terpenting ialah
kecocokan dari produk tersebut terhadap kulit dari pengguna.
Santriah yang identik dengan budaya sederhana dan natural jika tinggal di

wilayah perkotaan seperti bandung akan lebih beradaptasi dengan lingkungan
perkotaan yang menuntut untuk lebih dapat tampil fashionable serta memoles
kulitnya agar tampak lebih cantik dan indah dipandang, karena itulah menjadi
santriah pun harus tetaplah menjaga kecantikanya agar dapat menjadi wanita yang
Qurota A’yun atau sedap dipandang mata .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diambil beberapaa hal sebagai
berikut :
1. Produk kosmetik adalah salah satu alat yang dapat meningkatkan kecantikan
wanita.
2. Pond’s adalah salah satu merk yang diminati oleh santriah al-ihsan.

3.

Mahasisiwi memiliki perhatian yang cukup tinggi terhadap kecantikan wajah
Sehingga berdasarkan uraian di atas, maka permasalahannya dapat dirumuskan
sebagai berikut :

1. Apakah faktor-faktor seperti harga, tingkat kecocokan, variasi produk ,prestise
dan promosi secara simultan memengaruhi konsumen dalam membeli produk

kecantikan Pond’s ?
2. Dari faktor-faktor tersebut, faktor manakah yang paling dominan memberikan
pengaruh terhadap prilaku konsumen terhadap pembelian produk kecantikan
Pond’s?
C.

Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi konsumen dalam membeli produk
kecantikan Pond’s.
2. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan dalam memberikan pengaruh
terhadap pembelian produk kecantikan Pond’s.

D.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi
perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan strategi di bidang pemasaran
untuk mengembangkan usaha bisnis mereka.
2. Diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.

Landasan Teori
1. Pengertian Pemasaran
Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini
maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan
penjelasan. Dalam benyak perusahaan dewasa ini, pemasaran memegang
peranan sebagai suatu faktor penting untuk tetap bertahan menjalankan usaha
dan bergelut dalam dunia persaingan. Pemasaran merupakan factor vital sebagai
strategi pesrusahaan dalam menjalankan usahanya, yang terutama berhubungan
dengan konsumen. Kata pemasaran sendiri berasal dari kata pasar, atau bias juga
diartikan dengan mekanisme yang mempertemukan permintaan dan penawaran.
Menurut Kotler ( 2002 : 9 ) “Pemasaran adalah proses sosial yang
didalamnyaa individu dan kelompok mendapatkan apa yang meraka butuhkan
dan

inginkan


dengan

menciptakan,

menawarkan,

dan

secara

bebas

mempertukarkan produks yang bernilai dengan pihak lain”.
Menurut Stanton ( 1996 : 6 ) “Pemasaran adalah suatu system
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa yang
dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada meupun pembeli
potensial”.
Menurut Lamb, Hair, Me Daniel ( 2001 : 6 ) “Pemasaran adalah suatu

proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan sejumlah ide,
barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan
individu dan organisasi”.
Dari ketiga definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya
pemasaran bukan hanya kegiatan menjual barang maupun jasa tetapi juga
meliputi kegiatan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan dengan berusaha
mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan

melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk yang bernilai. Hal ini
sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami tingkah laku
konsumen tersebut. Sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan
harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk secara lebih baik. Dengan
mempelajari prilaku konsumen, manajer akan mengetahui kesempatan,
mengidentifikasi, serta menentukan segmentasi pasar secara tepat dan akurat.
2.

Prilaku Konsumen
Menurut Swasta ( 1992 : 9 ) “Prilaku konsumen dapat didefinisikan
sebagai kegiatan-kegiatan individu-individu yang secara langsung terlibat dalam
memdapatkan termasuk mempergunakan barang-barang dan jasa, keputusan

pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut”.
Menurut Peter J. Paul dan jerry C. Olson ( 2000 : 6 ) “Prilaku konsumen
merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kondisi prilaku dan kejadian
di sekitar lingkungan di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam
kehidupan mereka”.
Dari dua jenis definissi di atas dilihat ada dua hal penting dari prilaku
konsumen yaitu proses pengembalian keputusan dan kegiatan fisik yang
semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatlkan dan
mempergunakan barang-barang dan jasa secara ekonomis. Dengan kata lain
prilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku konsumen dalam
arti tindakan-tindakan yang dilakukan untuk membeli suatu barang atau jasa
tertentu.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Pembelian Konsumen
Menurut Kotler ( 2002 : 183 ) Faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku
pembelian konsumen yaitu :
a. Faktor Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai penaruh paling luas dan mendalam terhadap
prilaku konsumen. Terdiri dari budaya, sub budaya, dan kelas social. Budaya


yang

merupakan

karakter

paling

penting

dari

suatu

sosial

yang

membedakannya dari kelompok budaya lain menjadi penentu dan keinginan
dan prilaku yang paling mendasar. Masing-masing budaya terdiri dari sub

budaya yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi.Sub budaya
adalah suatu kelompok homogeny atas sejumlah orang yang terbagi menjadi
beberapa bagian dari keseluruhan suatu budaya. Masyarakat dalam suatu
budaya dan sub budaya sesungguhnya terbagi dalam strata atau kelas social.
Kelas

sosial

merupakan

sekelompok

orang

yang

sama-sama

mempertimbangkan secara dekat persamaan diantara mereka sendiri.

b. Faktor Sosial
Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang sekitas dan
lingkungannya tentang produk apa yang harus dibeli. Karena itulah lingkungan
sosial memberikan pengaruh terhadap prilaku konsumen. Faktor Sosial terdiri dari
3 bagian, yaitu : kelompok acuan, keluarga, dan peran. Kelompok acuan adalah
semua kelompok yang memilki pengaruh langsung terhadap sikap / prilaku
seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen
dapat membuat keputusan konsumsi. Keluarga sebagai organisasi pembelian
konsumen yang paling penting juga berpengaruh secara langsung terhadap
keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-hari. Sedangkan peran
meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Suatu produk atau
merk dapat menggambarkan peran dan status pamakainya.

c. Faktor Pribadi
Mulai dari bayi hingga dewasa dan menjadi tua, manusia selalu
membutuhkan barang dan jasa. Pilihan barang yang dibeli secara otomatis
dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dan gaya hidup yang bersangkutan. Gaya
hidup adalah cara hidup seseorang yang terlihat melalui aktivitas sehari-hari,

minat dan pendapat seseorang. Seseorang dengan pendapatan yang tinggi dan
gaya hidup mewah tentunya akan menentukan pilihan pada barang dan jasa yang
berkualitas. Selain itu kepribadian dan konsep diri juga mempengaruhi pilihan
produk. Konsep diri adalah bagaimana konsumen mempresepsikan diri mereka
sendiri, yang meliputi sikap, persepsi, keyakinan, dan evaluasi diri. Karena sangat
berguna dalam menganalisis prilaku sonsumen sehingga banyak perusahaan
menggunakan konsep yang berhubungan dengan kepribadian seseorang.

d. Faktor Psikologis
Sikap pembelian psikologis dipengaruhi oleh empat facktor psikologis
utama, yaitu : motivasi, persepsi, pembelajaran dan kepercayaan. Motivasi
merupakan kebutuhan yang mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Melalui motivasi proses pengamatan dan
belajar seseorang memperoleh kepercayaan terhadap suatu produk yang secara
otomatis

mempengaruhi

prilaku

pembelian

konsumen.

Para

konsumen

mengembangkan beberapa kenyakinan mengenai ciri-ciri dari suatu produk dan
selanjutnya akan membentuk suatu sikap konsumen terhadap produk tersebut.
4.

Faktor Pribadi
Menurut Kotler ( 2002 : 204 ) tujuan pemasaran adalah memenuhi dan
memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan yang menjadi sasaran. Pada
bidang prilaku konsumen ini mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan
organisasi memilih, membeli, memakai, dan membuang barang , jasa, gagasan atau
pengalaman dalam rangka memuasakan kebutuhan dan hasrat mereka. Para
perusahaan yang cermat melakukan riset atau Quesioner atas riset atas proses
keputusan pembelian yang ada dalam jenis produk mereka. Ketika membuat
keputusan untuk membeli suatu produk, konsumen melewati tahap-tahap sebagai
berikut :
a. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau
kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan
keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan umum seseorang seperti lapar, haus, saat
mencapai titik tertentu dapat menjadi sebuah dorongan. Kebutuhan juga dapat
ditimbulkan oleh rangsangan eksternal seperti ketika seseorang melihat iklan
mobil dan ingin membelinya. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah
konsumen, pemasar dapat menidentifikasi rangsangan yang paling sering
membengkitkan minat akan suatu jenis produk. Pemasar kemudian dapat
membangkitkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.
b.

Pencarian Informasi
Saat seseorang mulai menyadari kebutuhannya, maka pilihan produk dan

merk harus diidentifikasi untuk memenuhi kebutuhanya. Dalam mencari berbagai
alternative pilihan untuk memuaskan kebutuhan, seorang konsumen dipengaruhi
oleh faktor-faktor seperti beberapa banyak biaya waktu, berapa banyak informasi
dari masa alalu dan sumber-sumber lain yang sudah dimiliki oleh konsumen.
Yang menjadi minat utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang
menjadi acuan konsumen dan pengaruh relative dari tiap sumber tersebut terhadap
kepuasan pembelian selanjutnya. Sewcara umum konsumen mendapatkan
informasi tentang suatu produk dari sumber komersial yaitu sumber yang
didominasi oleh pemasar.
c. Evaluasi Alternatif
Jika samua alternatif yang wajar telah diidentifikasikan, konsumen harus
mengevaluasinya satu per satu sebagai persiapan untuk mengadakan pembelian.
Kriteria evaluasi yang dipakai konsumen mencakup pengalaman masa lalu dan
sikap terhadap aneka merk. Konsumen juga mendengarkan tanggapan-tanggapan
keluarga dan kelompok lain. Beberapa konsep dasar akan dapat membantu
pemasar dalam memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen
berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu
dari suatu produk. Ketiga, konsumen memandang setiap produk sebagai

sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan
manfaat yang dicari untuk memuasakan kebutuhan.
d. Keputusan Pembelian
Setelah mencari dan mengvaluasi berbagai alternative untuk memenuhi
kebutuhan, konsumen pada titik tertentu harus memutuskan antara membeli atau
tidak membeli, jika keputusan yang diambil adalah membeli, konsumen harus
membuat rangkaian keputusan yang menyangkut merk, harga, tempat penjualan,
warna, dan lain-lain.
e. Prilaku Pasca Pembelian
Saat membeli suatu produk,bagi seorang konsumen akan mengalami
tingkat kepuasan dan ketidakpuasan tertentu. Perasaan konsumen setelah
malakukan pembelian dapat mempengaruhi pembelian ulang dan juga ditambah
dengan apa yang dikatakan oleh konsumen kepada teman atau kerabat tentang
produk

tersebut.

Biasanya

konsumen

akan

mengalami

kecemasan

purnabeli,kecemasan ini disebut disonasi kognitif purnabeli yang terjadi karena
setiap alternatif yang dihadapi konsumen memiliki kelebihan dan kekurangan.
B.

Kerangka Berpikir
Sebuah produk yang diproduksi oleh suatu perusahaan pastilah memiliki
daya tarik yang membuat konsumen ingin membeli produk tersebut. Secara garis
besar faktor yang dapat memengaruhi pembelian konsumen dapat dibagi menjadi
dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
berasal dari produk itu sendiri dan biasanya terasa secara langsung ketika
menggunakan produk tersebut. Adapula faktor eksternal yang berasal dari luar
produk tersebut namun akan memengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan
dalam pembelian suatu produk, faktor eksternal terkesan lebih relatif dibandingkan
faktor internal, hal ini dikarenakan faktor eksternal terkadang berbeda antara satu
konsumen dengan konsumen lainya. Faktor inilah yang menjadi pokok penting bagi
pemasaran suatu produk, ada kalanya terdapat faktor yang membuat konsumen
menjadi kurang berminat terhadap suatu produk, maka disitulah peran utama bagian

pemasaran untuk meyakinkan kembali konsumen agar kembali membeli produk
yang ditawarkan.
Konsumen adalah seseorang yang mengkonsumsi suatu produk, seringkali
konsumen memberikan sebuah tanggapan serta komentar mengenai suatu produk. Pond’s
sebagai sebuah brand terkenal di Indonesia pun tidak luput mendapat tanggapan dari para
konsumenya. Beberapa wanita mengatakan bahwa Pond’s adalah salah sau brand yang
bagus dan memiliki tingkat kecocokan yang tinggi dengan berbagai jenis kulit.Beberapa
lainya ada yang mengatakan Pond’s adalah merk kelas tinggi yang berharga mahal dan
lebih cocok bagi wanita yang sudah “berumur”. Semua tanggapan itu bisa berarti benar dan
bisa juga salah semua hal tersebut adalah hal yang bersifat relatif sebagaimana telah sedikit
disinggung dalam paragraf sebelumnya. Namun dengan dua statemen diatas dapat
disimpulkan bahwa memang terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
secara langsung dalam membeli sebuah produk. Faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen akan berbeda sesuai dengan produk yang dipasarkan. Faktor yang memengaruhi
pembelian kosmetik dengan semen sudah barang tentu berbeda namun, ada pula faktor
yang memang menjadi sebuah faktor universal yang berlaku untuk seluruh produk, contoh
real nya adalah harga.

C.

Penelitian sebelumnya.
Penelitian sebelumnya yang berkaitan adalah Agus Fitriadi (2003) yang
meneliti tentang Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Keputusan dalam
Pembelian Pada UD MIkrocom di Banjarmasin. Dari hasil penelitian diketahui
bahwa variabel bebas seperti harga, kahandalan system, vga card, tampilan
layar,kelengkapan multi media, pelayanan purna jual berpengaruh secara simultan
terhadap keputusan konsumen dalam pembelian computer pada UD
Mikrocom.Persamaan penelitian ini dengan penelitain penulis adalah sama-sama
menganalisis tentang prilaku konsumen, sedangkan perbedaannya adalah pada
objek penelitiannya.

D.

Hipotesis Penelitian
a. Hipotesis I
Ho : Duduga faktor-faktor seperti harga, tingkat kecocokan, variasi ,prestise
dan promosi secara simultan memengaruhi Santriah Al-Ihsan Cibiru Hilir
Bandung dalam membeli produk kecantikan Pond’s

Ha : Duduga faktor-faktor seperti harga, tingkat kecocokan, variasi ,prestise
dan promosi secara simultan memengaruhi Santriah Al-Ihsan Cibiru Hilir
Bandung dalam membeli produk kecantikan Pond’s
b. Hipotesis II
Ho : Diduga faktor kualitas tidak mempunyai pengaruh dominan terhadap
prilaku konsumen dalam pembelian produk kecantikan Pond’s pada Santriah
Al-Ihsan Cibiru Hilir Bandung
Ha : Diduga faktor kualitas mempunyai pengaruh dominan terhadap prilaku
konsumen dalam pembelian produk kecantikan Pond’s Santriah Al-Ihsan
Cibiru Hilir Bandung.

BAB III
METODE PENELITIAN
A.

Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah Pondok Pesantren Al-Ihsan Cibiru Hilir Bandung
dengan alamat : jalan Cibiru Hilir no.23 RT.01 RW.02 Kec.Cileunyi Kota
Bandung. No telepon : 022-7807641 Kode Pos : 40626.

B.

Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penlitian ini adalah seluruh Santriah Al-Ihsan Cibiru Hilir
yang membeli serta menggunakan produk kecantikan Pond’s.
2. Sampel Penelitian
Karena jumlah populasi yang terlalu besar yaitu lebih dari 100 dan
keterbatasan dan, waktu, serta tenaga yang dimiliki, maka jumlah sampel yang
akan diambil sebanyak 50 responden yang terdapat dalam populasi tersebut.
Dimana manurut Arikunto ( 2002 : 112 ) jika populasi lebih dari 100 orang maka
diambil sampai 5%-10% atau 20%-30% dari jumlah populasi. Sedangkan menurut
Guildford ( 1987 : 125 ) jumlah sampel yang diambil adalah lebih besar dari
persyaratan minimal sebanyak 30 responden dimana semakin besar sampel akan
memberikan hasil yang lebih akurat.

C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini berupa :
a. Data Kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan
gambar, sepertu literature-literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan
penelitian penulis.
b. Data Kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan ( scoring ).
2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini berupa :
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian
melalui wawancara dan kuesioner di lapangan.
b. Data Sekunder, yaitu data yng diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi,
sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya sudah dalam
bentuk publikasi saperti data yang diperoleh dari situasi-situasi internet
dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.
D.

Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah :
a. Interview, yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan
wawancara langsung dengan responden dengan bantuan daftar pertanyaan
untuk mengumpulkan data primer.
b. Kuesioner, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis pada responden
untuk menjawab.

E.

Variabel penelitian
Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel terikat (Y) : Perilaku santriah dalam pembelian produk kecantikan
Pond’s di Pondok Pesantren Al-Ihsan Cibiru Hilir
b. Variabel bebas (X) : Harga, tingkat kecocokan, variasi produk ,prestise dan
promosi
Untuk mengetahui hasil tanggapan responden terhadap variabel-veriabel penelitian
maka digunakan data interval dengan skala 0-10. Sedangkan untuk mengetahui
pengukuran dan interpretasi data, maka data interval dibagi menjadi 5 (lima) skor
interval sebagai berikut :
0 ≤ 2 Skor 1
2,1 ≤ 4 Skor 2

4,1 ≤ 6 Skor 3
6,1 ≤ 8 Skor 4
8,1 ≤ 10 Skor 5
F.

Definisi Operasional Variabel
1. Harga (X1)
Melihat tanggapan konsumen mengenai variabel harga-harga produk
kecantikan Pond’s yang ditetapkan dibandingkan dengan harga produk
pesaingnya yang sejenis.
(X1.1)Perbandingan dengan harga pesaing
Tanggapan konsumen terhadap perbandingan harga Produk kecantikan
Pond’s dengan produk kecantikan lain yang sejenis seperti Wardah,
Mustika Ratu dan lain-lain. Diukur dalam rupiah.
(X1.2)Harga yang ditetapkan
Tanggpan konsumen terhadap harga yang ditetapkan dari produk yang
dbeli konsumen. Diukur dalam rupiah.
2. Tingkat Kecocokan(X2)
Melihat tanggapan konsumen mengenai variabel kecocokan dari produk
kecantikan Pond’s terhadap kulit mereka.
3. Variasi Produk(X3)
Macam-macam produk dalam berbagai fungsi dan jenis yang diproduksi oleh
Pond’s , dapat dinilai dengan :
(X3.1)Pengetahuan konsumen mengenai produk yang beredar
Konsumen akan diminta untuk memaparkan pengetahuanya mengenai
produk Pond’s yang beredar di pasaran.
(X3.2)Intensitas penambahan variasi produk baru
Mengukur intensitas kemunculan produk baru yang dikeluarkan oleh
Pond’s
4. Prestise (X4)

Nilai kebanggaan yang dirasakan seseorang akibat penggunaan suatu produk.
Diukur berdasarkan tingkat kesenangan konsumen.
5. Promosi (X5)
Suatu bentuk komunikasi pemasaran seperti akivitas untuk menyebarkan
informasi, mempengaruhi, membujuk konsumennya untuk membeli produk
kecantikan Pond’s.
(X5.1)Tanggapan konsumen terhadap iklan produk kecantikan Pond’s yang
disampaikan oleh pemasar
Dapat diukur dari frekuensi, luas jangkauan, serta ukuran.
(X5.2)Hadiah
Respon konsumen terhadap sikap simpatik pamasar pada saat membeli
produk kecantikan Pond’s. Diukur berdasarkan tingkat kesenangan
konsumen.
G.

Uji Validasi dan Rehabilitasi Instrumen Penelitian
Uji validasi dan rehabilitasi yang dilakukan dalam penelitian ini
dimaksudkan agar data yang diperoleh dengan cara penyetaraan quisioner valid dan
reliable.
Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diingikan dan
mempu mengungkapkan data yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya
instrument menunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang
dari gambaran variabel yang dimaksud ( Suharsimi Arikunto, 145 : 2002 ).
Uji validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validasi item,
yaitu menguji terhadap kualitas item-itemnya. Yaitu dengan menghitung korelasi
antara setiap item dengan skor total sebagai kriteria validilitasnya.
Uji reabilitas bertujuan untuk menguji sejauh mana alat pengukur dapat
dipercaya atau diandalkan. Pengukur reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
koefisien Alpha Cronbach (a). Dimana, biasanya reliabilitas minimal 0,5.

H.

Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
statistic dengan menggunakan program SPSS,dimana rumus statistic yang
digunakan adalah Linier Multiple Regression (regresi linier berganda), dimana
fungsinya adalah :
Y = a + b1 . X1 + b2 .X2 + b3 . X3 + b4 . X4 + b5 . X5 + b6 . X6 + e

Fungsi tersebut menerangkan hubungan antara dua variabel bebas (X) dan
variabel terikat (Y), dimana :
Y : Prilaku konsumen
A : Konstanta
b1 s/d b7 : Koofesien Regresi
X1 : Harga
X2 : Selera
X3 : Kualitas
X4 : Harga Jual Kembali
X5 : Prestise
X6 : Promosi
e : Faktor ganguan
I.

Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dugunakan untuk mengetahui ada tidaknya kolerasi antara
variabel

independent,

jika

terjadi

kolerasi

maka

terdapat

problem

multikolonieritas. Untuk mengetahui ada tidaknya multi kolonieritas antar
variabel, dapat dilihat dari Variabel Inflation (VIF) dari masing-masing
variabel bebas terdapat variabel terikat. Jika nilai VIF kurang dari sepuluh
dapat dinyatakan tidak terjadi multikolonieritas ( Gujarati, 1995).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan
kepengamatan yang lain. Jika varian dari residual dari suatu pengamatan
kepengamatan yang kain tetap, maka disebut omoskedastisitas. Dan jika varian
berbeda disebut heteroskedasitas ( Santoso, Singgih, 2002 :208 ). Untuk
mengetahui ada tidaknya gejala heterosskedatisitas dalam penelitian ini
menggunakan metode Sperman Rank Correlation. Apabila hasil pengujian
menunjukkan lebih dari α = 5% maka tidak ada heteroskedasitas.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakan dalam persamaan regrasi
mengandung korelasi serial atau tidak diantara variabel penggangu. Menurut
Singgih Santoso ( 2002 : 219 ) untuk mengetahui adanya autokorelasi
digunakan uji Durbin – Watson mendekati angka 2 berarti tidak ada
autokorelasi.
d. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mgnetahui apakah sebuah model regresi,
variabel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Untuk mengetahuinya digunakan uji KolmongorovSmirnov, menurut Singgih Santoso ( 2001 : 142 ) pedoman pengambilam
keputusan dalam uji normalitas yaitu, bila nilai Sig atau signifikan lebih besar
daripada 0,05 maka distribusi adalah normalitas (simetris).

DAFTAR PUSTAKA

Stanton, William J.1996. Prinsip Pemasaran (terjemahan). Edisi 7,jilid 1.Erlangga.
Jakarta.
Lamb,Hair,Mc Daniel.2001. Pemasaran (terjemahan).Edisi Bahasa Indonesia,Jilid
Pertama.Salemba empat.Jakarta.
Kotler, Philip.2002.Manajemen Pemasaran (terjemahan).Edisi Millenium, jilid
1.PT. Prenhallindo. Jakarta.
Enggel,Blackwell,Miniard.1994. Prilaku Konsumen (terjemahan).Edisi Enam.Jilid
Pertama.Binarupa Aksara.Jakarta.