Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Disus (1)

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun oleh :
 Angga
 Arif Nur Wibowo
 Lilis Khaerani
 Rino Adi Pangestu

Pendahuluan
Hak Asasi Manusia adalah prinsip-prinsip moral atau norma-norma, yang
menggambarkan standar tertentu dari perilaku manusia, dan dilindungi
secara teratur sebagai hak-hak hukum dalam hukum kota dan
internasional. Mereka umumnya dipahami sebagai hal yang mutlak sebagai
hak-hak dasar yang seseorang secara inheren berhak karena dia adalah
manusia, dan yang" melekat pada semua manusia terlepas dari bangsa,
lokasi, bahasa, agama, asal-usul etnis atau status lainnya. Ini berlaku di
mana-mana dan pada setiap kali dalam arti yang universal, dan ini egaliter
dalam arti yang sama bagi setiap orang. HAM membutuhkan empati dan
aturan hukum dan memaksakan kewajiban pada orang untuk menghormati
hak asasi manusia dari orang lain. Mereka tidak harus diambil kecuali
sebagai hasil dari proses hukum berdasarkan keadaan tertentu misalnya,

hak asasi manusia mungkin termasuk kebebasan dari penjara melanggar
hukum , penyiksaan, dan eksekusi.
Doktrin dari hak asasi manusia telah sangat berpengaruh dalam hukum
internasional, lembaga-lembaga global dan regional. Tindakan oleh
negara-negara dan organisasi-organisasi non-pemerintah membentuk
dasar dari kebijakan publik di seluruh dunia. Ide HAM menunjukkan bahwa
jika wacana publik dari masyarakat global mengenai perdamaian dapat
dikatakan memiliki bahasa moral yang umum, itu merujuk ke hak asasi
manusia. Klaim yang kuat yang dibuat oleh doktrin hak asasi manusia terus
memprovokasi skeptisisme yang cukup besar dan perdebatan tentang isi,
sifat dan pembenaran hak asasi manusia sampai hari ini. Arti yang tepat
dari hak asasi memicu kontroversial dan merupakan subyek perdebatan
filosofis yang berkelanjutan sementara ada konsensus bahwa hak asasi
manusia meliputi berbagai hak seperti hak untuk mendapatkan pengadilan
yang adil, perlindungan terhadap perbudakan, larangan genosida,
kebebasan berbicara,atau hak atas pendidikan, ada ketidaksetujuan
tentang mana yang hak tertentu harus dimasukkan dalam kerangka umum
hak asasi manusia beberapa pemikir menunjukkan bahwa hak asasi
manusia harus menjadi persyaratan minimum untuk menghindari
pelanggaran terburuk, sementara yang lain melihatnya sebagai standar

yang lebih tinggi.
Banyak ide-ide dasar yang menggambarkan gerakan hak asasi manusia
yang dikembangkan pada masa setelah Perang Dunia Kedua dan
kekejaman dari Holocaust,berpuncak pada adopsi dari Deklarasi Universal

Hak Asasi Manusia di Paris oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1948.
Masyarakat kuno tidak memiliki konsepsi modern yang sama dari hak asasi
manusia universal. Pelopor sebenarnya dari wacana hak asasi manusia
adalah konsep hak alami yang muncul sebagai bagian dari tradisi hukum
alam abad pertengahan yang menjadi menonjol selama Abad
Pencerahan dengan filsuf seperti John Locke, Francis Hutcheson,
dan Jean-Jacques Burlamaqui, dan yang menonjol dalam wacana
politik Revolusi Amerika dan Revolusi Perancis. Dari dasar ini, argumen
hak asasi manusia modern muncul selama paruh kedua abad kedua
puluh, mungkin sebagai reaksi terhadap perbudakan, penyiksaan,
genosida, dan kejahatan perang, sebagai realisasi kerentanan manusia
yang melekat dan sebagai prasyarat untuk kemungkinan menciptakan
masyarakat yang adil.
Sedangkan pengakuan atas martabat yang melekat dan hak-hak yang
sama dan tidak dapat dicabut dari semua anggota keluarga manusia

adalah dasar dari kebebasan, keadilan dan perdamaian di dunia ...
—Kalimat 1 dari Pembukaan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
Semua manusia dilahirkan bebas dan sama dalam martabat dan hak-hak.
—Pasal 1 dari Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB (DUHAM)

Pengertian HAM Menurut Para Ahli dan Pelanggaran HAM di
Indonesia
Sejak lahir setiap manusia sudah mempunyai hak asasi yang dijunjung
tinggi serta diakui semua orang. Hak tersebut lebih penting dibandingkan
hak seorang penguasa ataupun raja. Hak asasi itu sendiri berasal dari
Tuhan Yang Maha Esa yang diberikan kepada seluruh manusia. Akan
tetapi, pada saat ini sudah banyak hak asasi yang dilanggar oleh manusia
guna mempertahankan hak pribadinya.
Hak dapat diartikan sebagai kekuasaan dalam melakukan sesuatu atau
kepunyaan, sedangkan asasi adalah hal yang utama, dasar. Sehingga hak
asasi manusia atau sering disebut sebagai HAM dapat diartikan sebagai
kepunyaan atau milik yang bersifat pokok dan melekat pada setiap insan
sebagai anugerah yang telah diberikan oleh Allah SWT. Untuk lebih
jelasnya, berikut pengertian HAM.


Pengertian HAM
Hak Asasi Manusia atau HAM adalah hak-hak yang sudah dipunyai oleh
seseorang sejak ia masih dalam kandungan. Hak asasi manusia dapat
berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM yang tertuang dalam deklarasi
kemerdekaan Amerika Serikat atau Declaration of Independence of USA
serta yang tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti yang
terdapat pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 31 ayat 1,
serta pasal 30 ayat 1.

Pengertian Hak Asasi Manusia Menurut Para Ahli

1.

UU No. 39 Tahun 1999
Menurut UU No. 39 tahun 1999 HAM ialah seperangkat hak yang melekat
pada hakikat setiap keberadaan manusia yang merupakan makhluk Tuhan
Yang Maha Esa. Hak merupakan anugerah-Nya yang haruslah untuk
dihormati, dijunjung tinggi, serta dilindungi oleh Negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang untuk kehormatan serta perlindungan harkat
martabat manusia.


2.

John Locke
HAM merupakan suatu hak yang diberikan langsung oleh Tuhan yang
bersifat kodrati. Artinya adalah hak yang dimiliki oleh setiap manusia
menurut kodratnya dan tidak dapat dipisahkan hakikatnya, sehingga
sifatnya adalah suci.

3.

David Beetham dan Kevin Boyle
Hak asasi manusia dan kebebasan fundamental adalah hak-hak individual
dan berasal dari berbagai kebutuhan serta kapasitas-kapasitas manusia.

4.

Haar Tilar
HAM adalah hak yang melekat pada diri tiap insan, apabila tiap insan tidak
memiliki hak-hak itu maka setiap insan tersebut tidak bisa hidup seperti

manusia. Hak tersebut didapatkan pada saat sejak lahir ke dunia.

5.

Prof. Koentjoro Poerbopranoto
Menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto, hak asasi manusia adalah suatu
hak yang bersifat mendasar. Hak yang telah dimiliki setiap manusia

dengan berdasarkan kodratnya yang tidak dapat bisa dipisahkan sehingga
HAM bersifat suci.

6.

Mahfudz M.D.
HAM merupakan hak yang sudah melekat pada martabat setiap manusia
dan hak tersebut sudah dibawa pada saat sejak lahir ke dunia dan pada
hakikatnya hak tersebut memiliki sifat kodrati.

7.


Muladi
Hak asasi manusia adalah segala hak pokok atau mendasar yang melekat
pada diri setiap manusia dalam kehidupannya.

8.

Peter R. Baehr
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang bersifat mutlak dan harus
dimiliki oleh setiap insan di dunia guna perkembangan dirinya.

9.

Karel Vasak
Hak asasi manusia merupakan 3 generasi yang didapat dari revolusi
Prancis. Karel Vasak mengistilahkan generasi hal ini karena yang
dimaksud untuk merujuk pada inti serta ruang lingkup dari hak yang
menjadi suatu prioritas utama dalam beberapa kurun waktu tertentu.

10.


Miriam Budiarjo

Hak asasi manusia adalah hak yang harus dimiliki pada setiap orang yang
dibawa sjak lahir ke dunia dan menurut Miriam Budiarjo hak tersebut
memiliki sifat yang universal, hal ini karena dimiliki tanpa adanya
perbedaan ras suku, budaya, agama, kelamin, dan sebagainya.
11.

C. de Rover

Hak asasi manusia merupakan hak hukum yang harus dimiliki oleh tiap
orang sebagai manusia. Hak tersebut memiliki sifat yang universal serta
dimiliki oleh setiap orang. Hak tersebut seringkali dilanggar, namun hakhak tersebut tidak akan pernah untuk dapat dihapuskan. Hak asasi
merupakan hak hukum, hal ini berarti bahwa hak tersebut merupakan
hukum. Hak asasi manusia itu sendiri dilindungi oleh konstitusi serta
hukum nasional diberbagai negara di dunia. HAM merupakan hak dasar
yang dibawa manusia sejak lahir yang merupakan anugerah Tuhan Yang
Maha Esa. Hak asasi manusia haruslah dihormati, dilindungi, dan dijunjung
tinggi. Hak asasi manusia mempunyai sifat yang universal dan abadi.
12.


Austin-Ranney

Hak asasi manusia merupakan ruang kebebasan bagi setiap individu yang
dirumuskan dengan jelas dan rinci dalam konstitusi serta sudah dijamin
pelaksanaannya oleh pemerintah.
13.

A.J.M. Milne

Hak asasi manusia merupakan suatu hak yang sudah dimiliki oleh semua
umat manusia di dunia, di segala masa, dan juga di segala tempat karena
keutamaan keberadaannya ialah sebagai manusia.
14.

Franz Magnis Suseno

Hak asasi manusia ialah hak-hak yang sudah dimiliki pada setiap manusia
dan bukan karena diberikan oleh masyarakat. Bukan karena hukum positif
yang berlaku, namun dengan berdasarkan martabatnya sebagai seorang

manusia. Manusia memiliki HAM karena ia adalah manusia.
15.

Oemar Seno Adji

Menurut Oemar Seno Adji, hak asasi manusia adalah hak yang melekat
pada setiap martabat manusia sebagai insan dari ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa yang memiliki sifat tidak boleh dilanggar oleh siapapun itu.
16.

G.J Wolhos

Hak asasi manusia adalah sejumlah hak yang sudah mengakar serta
melekat dalam diri setiap manusia dunia dan hak-hak tersebut tidak boleh
dihilangkan, karena menghilangkan hak asasi manusia orang lain sama
saja sudah menghilangkan derajat kemanusiaan.
17.

Leah Kevin


Konsepsi mengenai HAM mempunyai 2 makna dasar. Yang pertama
adalah bahwa hak-hak hakiki serta tidak dapat dipisahkan menjadi hak
seseorang hanya karena ia adalah manusia. Hak tersebut merupakan hak
moral yang berasal dari keberadaannya sebagai seorang manusia. Makna
yang kedua dari HAM adalah hak-hak hukum, baik itu secara nasional
ataupun internasional
18.

Komnas HAM

HAM adalah Hak asasi manusia yang mencakup dari berbagai bidang
kehidupan manusia, baik itu sipil, politik, sosial dan kebudayaan, ataupun
ekonomi. Bidang-bidang tersebut tidak dapat dipisahkan antara satu dan
yang lainnya. Hak-hak asasi politik dan sipil tidak mempunyai makna
apabila rakyat masih harus saja bergelut dengan kemiskinan serta
penderitaan. Tetapi, pada lain pihak, persoalan kemiskinan, keamanan,
dan alasan yang lainnya tidak dapat digunakan untuk melakukan
pelanggaran hak asasi manusia serta kebebasan politik dan sosial
masyarakat. HAM tidak mendukung adanya individualisme, melainkan

membendungnya dengan cara melindunginya individu, kelompok, ataupun
golongan , di tengah-tengah kekerasan kehidupan yang modern. Hak asasi
manusia merupakan tanda solidaritas yang bersifat nyata dari suatu
bangsa dengan warganya yang lemah.

Dalam teori perjanjian bernegara, terdapat Pactum Unionis serta Pactum
Subjectionis. Pactum unionis merupakan suatu perjanjian antarindividu
guna membentuk negara, sedangkan pactum subjectionis merupakan
suatu perjanjian antara individu serta negara yang dibentuk. Thomas
Hobbes mengakui Pactum Subjectionis dan tidak mengakui Pactum
Unionis. John Lock mengakui keduanya yaitu Pactum Unionis dan Pactum
Subjectionis, sedangkan JJ Roessaeu hanya mengakui Pactum Unionis.
Ketiga paham ini berpendapat demikian. Namun pada dasarnya teori
perjanjian tersebut mengamanahkan adanya suatu perlindungan Hak Asasi
Warga Negara yang wajib dijamin oleh penguasa dan bentuk jaminan
tersebut haruslah tertuang dalam konstitusi.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, HAM merupakan hak fundamental
yang tidak dapat dicabut karena ia adalah seorang manusia. HAM yang
dirujuk sekarang merupakan seperangkat hak yang dikembangkan PBB
sejak awal berakhirnya perang dunia II. Sebagai konsekuensinya, negaranegara tidak dapat berkelit untuk tidak melindungi hak asasi manusia yang
bukan warga negaranya.
Selama masih menyangkut persoalan HAM pada masing-masing negara,
tanpa kecuali, pada tataran tertentu mempunyai tanggung jawab,

khususnya terkait pemenuhan hak asasi manusia pribadi-pribadi yang
terdapat pada jurisdiksinya, termasuk orang asing. Oleh karena itu, pada
tataran tertentu, akan menjadi sangat salah untuk menyamakan antara hak
asasi manusia dengan hak-hak lainnya yang dimiliki oleh warga negara.
Hak asasi manusia sudah dimiliki oleh siapa saja.
Alasan di atas pula yang dapat menyebabkan hak asasi manusia
merupakan bagian integral dari tiap kajian dalam disiplin ilmu hukum
internasional. Oleh karena itu bukan sesuatu yang kontroversial lagi
apabila suatu komunitas internasional mempunyai kepedulian yang serius
dan bersifat nyata terhadap berbagai isu tentang hak asasi manusida
tingkat domestik.
Peran komunitas internasional sangat pokok sebagai perlindungan HAM
karena sifat serta watak HAM itu sendiri merupakan suatu mekanisme
pertahanan dan perlindungan setiap individu terhadap kekuasaan negara
yang rentan untuk disalahgunakan, sebagaimana yang sering dibuktikan
sejarah umat manusia sendiri. Berikut contoh pelanggaran HAM :

Contoh Pelanggaran HAM

1.

Penindasan serta merampas hak rakyat dan oposisi dengan cara
yang sewenang-wenang.

2.

Menghambat dan membatasi dalam kebebasan pers, pendapat, serta
berkumpul bagi hak rakyat dan oposisi.

3.

Hukum diperlakukan secara tidak adil dan juga tidak manusiawi.

4.

Manipulatif dan membuat aturan-aturan pemilihan umum sesuai
dengan keinginan dari penguasa dan partai otoriter tanpa diikuti oleh rakyat
dan oposisi.

5.

Penegak hukum atau petugas keamanan melakukan kekerasan
terhadap rakyat dan oposisi.

6.

Deskriminasi adalah pembatasan, pengucilan, serta pelecehan yang
dilakukan baik itu secara langsung atau tidak langsung yang didasarkan
atas perbedaan manusia suku, ras, etnis, serta agama.

7.

Penyiksaan merupakan suatu perbuatan yang menimbulkan rasa
sakit baik itu jasmani maupun rohani.

CONTOH PELANGGARAN HAM DI INDONESIA
HAM ialah hak dasar yang sudah dimiliki oleh semua manusia. Sejak lahir,
tiap-tiap manusia/individu sudah memilikinya dan itu merupakan anugerah
dari Tuhan Yang Maha Esa. Tentunya dalam kalangan bermasyarakat, kita
seharusnya menghormati hak-hak orang lain. Namun pada kenyataanya
sekarang masih banyak terjadi berbagai pelanggaran dengan masalah hak
asasi manusia.
Jika dilihat pada masa lampau sudah banyak terdapat berbagai peristiwa
yang sudah menyalahi hak asasi manusia, seperti misalnya penjajahan
yang dilakukan pernah terjadi yang dilakukan oleh Belanda dan Jepang
terhadap Indonesia.

Selain itu masih banyak contoh-contoh yang lainnya yang sudah banyak
terjadi setelah Indonesia merdeka. Beberapa di antaranya bahkan hingga
menimbulkan banyak korban yang berjatuhan. Berikut beberapa contoh
mengenai penyelewengan hak asasi manusia yang pernah terjadi di
Indonesia. Yang mungkin hingga saat ini sudah banyak yang masih tanda
tanya.

Pelanggaran HAM di Indonesia
1.

Kasus tragedi 1965-1966

Sejumlah jenderal telah dibunuh dalam peristiwa 30 September tahun
1965. Pemerintahan pada masa orde baru menuding Partai Komunis
Indonesia (PKI) sebagai penyebab masalahnya. Lalu pemerintahan pada
saat itu membubarkan organisasi Partai Komunis Indonesia tersebut serta
melakukan berbagai razia terhadap simpatisan partai tersebut.
Razia tersebut dikenal dengan operasi pembersihan partai komunis
Indonesia (PKI). Komnas HAM telah memperkirakan bahwa setidaknya
500.000 hingga 3 juta warga tewas dibunuh pada saat itu. Ribuan warga
lainnya diasingkan serta jutaan orang lainnya hidup dibawah bayangbayang ‘cap PKI’ hingga bertahun-tahun.
Dalam peristiwa tersebut, Komnas HAM malah balik menuding Komando
Operasi Pemulihan Kemanan serta semua panglima militer [ada daerah
yang menjabat pada saat itu sebagai pihak yang bertanggungjawab.

Sampai saat ini, kasus tragedi 1965-1966 masih ditangani oleh Kejaksaan
Agung. Akan tetapi penanganannya lamban dan pada tahun 2013 lalu,
Kejaksaan mengembalikan berkas-berkas tersebut kepada Komnas HAM,
dengan alasan data yang di dapat kurang lengkap.

2.

Kasus penembakan misterius (Petrus) pada tahun 1982-1985

Penembakan misterius atau dapat disebut juga dengan Petrus alias
operasi clurit merupakan sebuah operasi rahasia yang digelar oleh mantan
Presiden Soeharto dengan dalih untuk mengatasi tingkat kejahatan yang
tinggi pada saat itu.
Operasi tersebut meliputi operasi penangkapan dan juga pembunuhan
terhadap orang yang dianggap mengganggu ketentraman dan keamanan
masyarakat, khususnya di daerah Jakarta dan juga Jawa Tengah.
Pelakunya tidak jelas, tidak pernah tertangkap, dan tidak pernah diadili.
Hasil dari operasi clurit, sebanyak 532 orang tewas pada tahun 1983. Dari
jumlah tersebut, 367 orang tewas yang diakibatkan karena luka tembakan.
Kemudian tahun 1984, tercatat sekitar 107 orang tewas dan di antaranya
15 orang tewas akibat ditembak. Selang setahun kemudian, tercatat 74
orang tewas dan 28 di an¬taranya tewas akibat ditembak.
Korban ‘Tembakan Misterius’ tersebut selalu ditemukan dalam keadaan
tangan dan lehernya te¬ri¬kat. Sebagian besar dari korbannya juga
dimasukkan ke karung dan ditinggal di pinggir jalan, depan rumah, buang
ke sungai, kebut, la¬ut, dan hutan

3.

Tragedi Semanggi dan Kerusuhan pada Mei Tahun 1998

Pada tanggal 13 hingga 15 Mei 1998, terjadi berbagai kerusuhan massif
yang terjadi hampir di seluruh tanah air. Puncaknya kerusuhan ini di
Jakarta. Kerusuhan ini diawali dengan kondisi krisis finansial Asia yang
semakin hari semakin memburuk. Dan dipicu oleh tewasnya 4 anggota
mahasiswa Universitas Trisakti yang terkena tembakan dalam demonstrasi
pada 12 Mei tahun 1998.
Dalam proses hukumnya, Kejaksaan Agung menyatakan, kasus tersebut
dapat ditindak lanjuti apabila ada rekomendasi dari DPR ke Presiden.
Karena belum adanya rekomendasi, Kejaksaan Agung mengembalikan
berkas penyelidikan tragedi tersebut kepada Komnas HAM. Namun,
Kejaksaan Agung beralasan bahwa kasus ini tidak bisa ditindak lanjuti
karena DPR sudah memutuskannya, bahwa tidak ditemukan pelanggaran
hak asasi manusia berat di dalamnya.
Dalih lainnya, Kejaksaan Agung beranggapan bahwa kasus penembakan
Trisakti sudah diputus oleh Pengadilan Militer pada tahun 1999, sehingga
tidak perlu diadili untuk yang kedua kalinya.
4.

Kasus terbunuhnya seorang aktivis HAM Munir Said Thalib

Munir Said Thalib ditemukan meninggal dalam pesawat jurusan JakartaAmsterdam, pada tanggal 7 September 2004. Pada saat itu ia berumur 38
tahun. Munir Said Thalib merupakan aktivis HAM paling vokal di tanah air.

Jabatan terakhirnya ialah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau HAM
Indonesia Imparsial.
Saat menjabat menjadi Dewan Kontras, namanya mencuat sebagai
pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada kala itu. Pada saat itu ia
membela para aktivis yang merupakan korban penculikan Tim Mawar dari
Kopasus Tentara Nasional Indonesia. Setelah Soeharto sudah jatuh tidak
menjadi presiden, penculikan itu menjadi alasan dalam pencopotan Danjen
Kopassus Prabowo Subianto serta diadilinya para anggota tim Mawar.
Namun, sampai saat ini, kasus tersebut hanya mengadili seorang pilot
maskapai Garuda yang bernama Pollycarpus Budihari Priyanto. Polly
mendapatkan vonis hukuman penjara selama 14 tahun lamanya karena ia
terbukti berperan sebagai salah satu pelaku yang meracuni Munir dalam
penerbangan menuju Amsterdam. Namun, sampai saat ini sudah banyak
pihak yang meyakini bahwa Polly bukan otak pembunuhan tersebut.
5.

Tragedi Wamena Berdarah pada tanggal 4 April 2003

Tragedi Wamena berdarah terjadi pada tanggal 4 April 2003 pukul 01.00
waktu Papua. Terdapat sekelompok massa yang tidak dikenal membobol
sebuah gudang bersenjata Markas Kodim 1702/Wamena. Penyerangan
tersebut menewaskankan 2 anggota Kodim, yaitu Lettu TNI AD Napitupulu
serta Prajurit Ruben Kana yang keduanya merupakan penjaga gudang
senjata. Kelompok penyerang tersebut diduga membawa lari sejumlah
senjata dan juga amunisi. Dalam rangka pengejaran terhadap pelaku
pembobolan gedung bersenjata tersebut, aparat TNI-Polri diduga

melakukan penyisiran, penyiksaan, perampasan secara paksa,
penangkapan sehingga pada saat itu menimbukan korban jiwa serta
pengungsian penduduk yang dilakukan secara paksa.
Tercatat 42 orang meninggal dunia yang disebabkan karena kelaparan dan
sebanyak 15 orang jadi korban perampasan. Komnas HAM menemukan
pemaksaan penanda tanganan surat pernyataan dan perusakan fasilitas
umum. Proses hukum atas kasus ini sampai saat ini masih buntu. Terjadi
tarik ulur diantara Komnas HAM dengan Kejaksaan Agung. Sementara
tersangka terus dapat menikmati hidupnya, mendapatkan sebuah
kehormatan sebagai pahlawan, dan menerima kenaikan pangkat serta
promosi jabatan tanpa tersentuh hukum sekalipun.

Dalam perwujudannya, hak asasi manusia tidak mampu untuk
dilaksanakan secara mutlak, hal ini karena melanggar hak asasi orang lain.
Dalam memperjuangkan hak sendiri dengan mengabaikan hak-hak orang
lain, merupakan suatu tindakan yang sangatlah tidak terpuji. Kita haruslah
menyadari bahwasannya hak asasi kita selalu berbatasan dengan hak-hak
asasi orang lain, namun karena itulah ketaatan terhadap peraturan menjadi
sangat penting.

-Macam-Macam HAM
a. Hak Asasi Pribadi (Perseonal Rights)
Hak Asasi Pribadi adalah hak yang meliputi kebebasan menyatakan
pendapat, kebebasan memeluk agama, kebebasan bergerak, kebabasan
dalam untuk aktif setiap organisasi atau perkumpulan dan sebagainya.

Contohnya :
 Hak Kebebasan dalam mengutarakan atau menyampaikan
pendapat.
 Hak Kebebasan dalam menjalankan kepercayaan dan memeluk atau
memilih agama.
 Hak Kebabasan dalam berpergian, berkunjung, dan berpindahpindah tempat.
 Hak Kebabasan dalam memilih, menentukan organisasi dan aktif
dalam organisasi tersebut.

b. Hak Asasi Ekonomi (Property Rights)
Hak Asasi Ekonomi adalah Hak untuk memiliki, membeli dan menjual,
serta memanfaatkan sesuatu.
Contohnya :
 Hak Asasi Ekonomi tentang kebebasan dalam membeli.
 Hak Asasi Ekonomi tentang kebebasan dalam mengadakan dan
melakukan perjanjian Kontrak
 Hak Asasi Ekonomi tentang kebebasan dalam memiliki sesuatu
 Hak Asasi Ekonomi tentang kebabasan dalam memiliki pekerjaan
yang layak.
 Hak Asasi Ekonomi tentang kebabasan dalam melakukan transaksi
 Hak Asasi Ekonomi dalam bekerja
c. Hak Asasi Politik (Politik Rights)
Hak Asasi Politik adalah hak ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih
maksunya hak untuk dipilih contohnya : mencalonkan sebagai Bupati , dan

memilih dalam suatu pemilu contohnya memilih Bupati atau Presiden), hak
untuk mendirikan parpol, dan sebagainya.
Contohnya :
 Hak Asasi Politik dalam memilih dalam suatu pemilihan contohnya
pemilihan presiden dan kepala daerah
 Hak Asasi Politik dalam Dipilih dalam pemilihan contohnya pemilihan
bupati atau presiden
 Hak Asasi Politik tentang kebebasan ikut serta dalam kegiatan
pemerintahan
 Hak Asasi Politik dalam mendirikan partai politik
 Hak Asasi Politik dalam membuat organisasi-organisasi pada bidang
politik
 Hak Asasi Politik dalam memberikan usulan-usulan atau pendapat
yang berupa usulan petisi.

d. Hak Asasi Hukum (Rights Of Legal Equality)
Hak Asasi Hukum adalah hak untuk mendapatkan perlakukan yang sama
dalam hukum dan pemerintahan.
Contohnya :
 Hak dalam mendapatkan layanan dan perlindungan hukum
 Hak dalam mendapatkan dan memiliki pembelaan hukum pada
peradilan.
 Hak yang sama dalam proses hukum
 Hak dalam perlakuan yang adil atau sama dalam hukum
e. Hak Asasi Sosial dan Budaya (Social and Culture Rights)
Hak Asasi Sosial dan Budaya adalah hak yang menyangkut dalam
masyarkat yakni untuk memilih pendidikan, hak untuk mengembangkan
kebudayaan dan sebagainya.

Contohnya :
 Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak
 Hak untuk mendapat pelajaran
 Hak untuk memilih, menentukan pendidikan
 Hak untuk mengembangkan bakat dan minat
 Hak untuk mengembangkan Hobi
 Hak untuk berkreasi
f. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights)
Hak Asasi Peradilan adalah hak untuk mendapatkan perlakuan tata cara
peradilan dan perlindungan (procedural rights), misalnya peraturan dalam
hal penahanan, penangkapan dan penggeledahan.
Contohnya :
 Hak mendapatkan perlakukan yang adil dalam hukum
 Hak mendapatkan pembelaan dalam hukum
 Hak untuk mendapatkan hal yang sama dalam berlangsungnya
proses hukum baik itu penyelidikan, penggeledahan, penangkapan,
dan penahanan

-Dasar Hukum HAM di Indonesia - Pengaturan HAM dalam
ketatanegaraan Republik Indonesia terdapat dalam perundang-undangan
yang dijadikan acuan normatif dalam pemajuan dan perlindungan HAM.
Empat hukum tertulis yang menyatakan tentang HAM.
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. TAP MPR
3. UU
4. Peraturan pelaksanaan perundang-undangan seperti Peraturan
Pemerintah, Kepres, dan lain-lain.
Penjelasan
1. UUD 1945
a)

Hak atas persamaan keududukan dalam hukum dan pemerintahan,
Pasal 27 Ayat 1

b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)

Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, Pasal 27 Ayat 2
Hak berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan, Pasal 28
Hak memeluk dan beribadah sesuai dengan ajaran agama, Pasal 29
Ayat 2
Hak dalam usaha pembelaan negara, Pasal 30
Hak mendapat pengajaran, Pasal 31
Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah,
Pasal 32
Hak di bidang perekonomian, Pasal 33
Hak fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, Pasal 34.
2. Undang-Undang

a)
b)
c)
d)
e)

UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
UU Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
UU Nomor 5 Tahun 1998 tentang Ratifikasi Konvensi Anti Penyiksaan,
Perlakuan atau Penghukuman yang Kejam, Tidak Manusiawi dan
Merendahkan Martabat.
f)
UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyatakan Pendapat
g)
UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
h)
UU Nomor 20 Tahun 1999 Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 138 tentang
Usia Minimum Bagi Pekerja.

Ciri Khusus Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia atau HAM mempunya beberapa ciri-ciri khusus jika
dibandingkan dengan hak-hak yang lainnya. Berikut ciri khusus hak asasi
manusia.

1.

Tidak dapat dicabut, HAM tidak dapat dihilangkan atau diserahkan.

2.

Tidak dapat dibagi, semua orang berhak untuk mendapatkan semua
hak, baik itu hak sipil, politik, hak ekonomi, sosial, dan budaya.

3.

Hakiki, HAM merupakan hak asasi semua manusia yang sudah pada
saat manusia itu lahir.

4.

Universal, HAM berlaku bagi semua orang tanpa memandang status,
suku, jenis kelamin, atau perbedaan yang lainnya. Persamaan merupakan
salah satu dari berbagai ide hak asasi manusia yang mendasar.

Read more: http://woocara.blogspot.com/2015/10/pengertian-ham-macammacam-ham-contoh-pelanggaran-ham.html#ixzz4KnRHKLU7