Skripsi Lengkap BAB I V

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Jumlah penduduk yang terus meningkat merupakan masalah besar bagi

negara-negara di dunia khususnya negara berkembang.Indonesia merupakan negara
dengan jumlah penduduk terbesar keempat setelah Cina, India dan Amerika Serikat.
Dari data sensus penduduk tahun 2010 di dapat penduduk Indonesia berjumlah 203,6
juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,49% (Benson R, dkk, 2010).
Hasil penelitian PRB (Population Reference Bureau) pada tahun 2016 menyatakan
bahwa Indonesia menyumbang sekitar 259 juta jiwa penduduknya dibandigkan
dengan China 1.378 juta jiwa, India 1.329 juta jiwa dan Amerika Serikat 329 juta
jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa kuantitas penduduk merupakan permasalahan yang
strategis (PRB, 2016)
Pertumbuhan penduduk dunia meningkat dengan pesat dimana setiap
tahunnya meningkat dengan lebih dari 90 juta. Pada akhir abad ini jumlah penduduk
dunia di perkirakan akan menjadi 6,25 milyar. Pada tahun 2025 diperkirakan akan
bertambah sebesar 2 milyar atau menjadi 8,5 milyar. Selanjutnya seabad dari

sekarang penduduk dunia baru akan berhenti tumbuh pada angka 10 milyar. Dari
jumlah tersebut sebagian besar tinggal di negara-negara sedang berkembang, karena
di

negara-negara

maju

jumlah

penduduknya

sudah

semakin

terkendali

pertumbuhannya atau sudah berada pada keseimbangannnya. Sebagai akibatnya dari


1

2

permasalahan diatas banyak yang menderita kekurangan makanan dan gizi, tingkat
kesehatan yang buruk, pendidikan yang rendah dan kekurangan lapangan kerja.
(Prawiroharjo, 2008).
Dari peningkatan jumlah penduduk yang cukup pesat pemerintah menyadari
pentingnya penduduk yang berkualitas sebagai modal utama dalam mempercepat
pembangunan yang pada akhirnya akan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah melakuakan berbagai program pembangunan Sumber Daya Manusia,
salah satunya adalah dilaksanakannya Program Keluarga Berencana (KB). Secara
makro, Keluarga Berencana (KB) berfungsi mengendalikan kelahiran, sedangkan
dalam perspektif mikro bertujuan untuk membantu keluarga dan individu dalam
mewujudkan hak-hak reproduksi, penyelenggaraan pelayanan, pengaturan, dan
dukungan untuk membentuk keluarga dengan usia kawin ideal, mengatur jumlah, dan
usia ideal melahirkan anak, serta pengaturan kehamilan dan pembinaan ketahanan
kesejahteraan keluarga (BKKBN, 2008).
Kontrasepsi (mencegah kehamilan) dilakukan karena berbagai alasan seperti
perencanaan kehamilan, pembatasan jumlah anak, penghindaran resiko medis

kehamilan (terutama pada ibu-ibu dengan penyakit jantung, akibat Melitusatau
tuberculosis) dan pengendalian jumlah penduduk dunia, pengguna kontrasepsi
meningkat di negara-negara maju tetapi sebagian bentuk kontrasepsi masih diluar
jangkauan ekonomi, penduduk di negara yang sedang berkembang (Benson, dkk,
2010).

3

Kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) merupakan metode kotrasepsi yang
reversibel, berjangka panjang, dan dapat dipakai 5-10 tahun. IUD merupakan metode
kontrasepsi

yang sangat efektif dengan 0,6-0,8 kehamilan/perempuan atau satu

kegagalan dalam 127-170 kehamilan dan IUD dapat segera efektif setelah
pemasangan (Pinem,2009). IUD memiliki efektivitas sebesar 99,7%. Efektivitas IUD
ini lebih baik dibandingkan KB jenis lain, seperti Kondom efektivitasnya mencapai
85%, Pil efektivitasnya mencapai 97% suntik efektivitasnya mencapai 95% dan
implant efektivitasnya mencapai 97%(Hartanto, 2008)
Di Indonesia pada tahun 2010 terdapat sekitar 50.490 juta jiwa PUS.

Berdasarkan status penggunaan KB diketahui 3,8% sedang menggunakan KB, dan
yang pernah menggunakan lagi adalah sebanyak 26,5% serta yang tidak pernah
menggunakan sama sekali berjumlah 29,8%. Dimana terdapat berbagai alasan wanita
PUS tidak menggunakan cara atau alat keluarga berencana, diataranya 14,0% dengan
alas an tidak membutuhkan, 15,1% dengan alasan belum atau tidak ingin mempunyai
anak dan 9,3% karena tidak perlu lagi menggunakan alat kontrasepsi tersebut serta
yang termasuk alasan lain yaitu 5,4% (Depkes RI, 2010).
Novayanti (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Rendahnya Penggunaan Kontrasepsi Intra Uterine Device
(IUD) Pada Wanita Usia Subur (WUS) Di Desa Sidomukti Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang” melaporkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan (p-value 0,000