PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM E
Pengembangan Media Pembelajaran (Puspa Hening) 1
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM ENDOKRIN BERBASIS
ANDROID UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA
DIDIK MA
THE DEVELOPMENT OF ENDOCRINE SYSTEM LEARNING MEDIA BASED ON ANDROID
PLATFORM TO IMPROVE THE COMPREHENSION OF MADRASAH ALIYAH STUDENTS
Oleh:
Puspa Hening, Heru Nurcahyo, Yuni Wibowo.
Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kualitas media pembelajaran sistem endokrin berbasis Android
dan (2) mengetahui peningkatan pemahaman konsep sistem endokrin peserta didik setelah menggunakan media
pembelajaran sistem endokrin berbasis Android. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (R&D)
dengan model 4-D (Define, Design, Develop, dan Disseminate) namun dibatasi sampai tahap Develop. Subjek
dalam penelitian ini adalah 3 ahli media, 3 ahli materi, 3 peer reviewer, 2 guru biologi dan peserta didik kelas XI
IPA MAN Yogyakarta 1. Instrumen yang digunakan adalah angket penilaian kualitas media pembelajaran, angket
tanggapan peserta didik dan soal tes pemahaman konsep. Hasil penilaian kualitas produk dianalisis dengan
statistika deskriptif dan menggunakan modus untuk mengkategorikan kualitas media pembelajaran. Peningkatan
pemahaman konsep peserta didik apabila belajar dengan menggunakan media pembelajaran diukur dengan uji gain
score. Hasil penelitian menunjukkan kualitas media pembelajaran berdasarkan penilaian ahli materi, guru biologi,
dan peer reviewer dikategorikan sangat baik, oleh ahli media dikategorikan baik dan respon peserta didik
menunjukkan sebagian besar peserta didik setuju media ini layak digunakan. Hasil perhitungan gain score
ternormalisasi sebesar 0,32. Simpulan menunjukkan media pembelajaran sistem endokrin berbasis Android ini
layak digunakan dan dapat meningkatkan pemahaman konsep dengan kategori sedang.
Kata kunci: Android, endokrin, media, pembelajaran, pengembangan.
Abstract
The aims of this research were (1) to know the quality of endocrine system learning media based on Android
platform and (2) to know the students’ improvement of endocrine system comprehension by using this learning
media. This research is categorized as Research and Development with 4-D model (Define, Design, Develop, and
Disseminate), but restricted to the Develop stage. Subject of this research are 3 media experts, 3 endocrine system
experts, 3 peer reviewers, 2 biology teachers, and grade XI students of MAN Yogyakarta 1. Instruments that used
for this research are questionnaire for learning media quality assessment, students’ responses questionnaire, and
concept comprehension cognitive test. The data of learning media quality assessment is analyzed by using
descriptive statistics to find out the modus to classify the quality of learning media. The improvement of students’
comprehension before and after using this learning media is calculated using gain score test. The results showed
that quality of learning media based on endocrine system experts, biology teachers, and peer reviewers’
assessments categorized as very good, media experts categorized this media as good, and students’ responses told
that this media is eligible and decent for students learning. The calculation of gain score showed score of 0,32. The
conclusion of this research is the endocrine system learning media based on Android platform is worth to use and
able to improve endocrine system concept comprehension in medium category.
Keywords: Android, development, endocrine, learning, media.
belajar (Rustaman, 2003: 4). Upaya yang
PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan kegiatan yang
mengandung interaksi
antara
dilakukan
pendidik
untuk
dapat
mencapai
guru dengan
tujuan-tujuan tersebut adalah dengan melibatkan
peserta didik dan timbal balik yang berlangsung
pemanfaatan komponen pembelajaran, seperti
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
model,
metode,
dan
media
pembelajaran.
2 Jurnal Pendidikan Biologi Edisi....ke....20...
Pembelajaran
biologi
menurut
Djohar
kurang dapat memfasilitasi kebutuhan dan minat
(Suratsih, dkk., 2010: 8) idealnya merupakan
belajar peserta didik tentang materi sistem
perwujudan dari interaksi subjek didik dengan
endokrin. Keberadaan buku teks bukan berarti
objek yang terdiri dari benda dan kejadian,
tidak efektif dalam memberikan pemahaman
proses dan produk. Interaksi dengan objek dapat
konsep pada peserta didik, namun menyoroti
terjadi secara langsung maupun secara tidak
adanya kejenuhan peserta didik terhadap media
langsung bila interaksi secara langsung dengan
pembelajaran yang selama ini digunakan, maka
objek tidak mungkin untuk dilakukan. Tidak
para pendidik perlu untuk memperhatikan trend
semua
yang saat ini sedang berkembang di masyarakat.
gejala dan fenomena biologi dapat
diamati secara langsung dengan mata telanjang.
Kepemilikan smartphone Android seiring
Hal ini terutama yang menyangkut proses-proses
dengan kemajuan teknologi informasi menjadi
fisiologis yang terjadi di dalam tubuh, oleh
salah satu trend yang banyak menyita perhatian
karena itu diperlukan suatu alat bantu atau media
peserta didik. Peserta didik juga mengatakan
yang
bahwa
dapat
mendukung
terjadinya
proses
era
global
ini
penggunaan
smartphone Android menjadi suatu kebutuhan di
pembelajaran.
Berdasarkan observasi yang dilakukan
pada
di
dalam kehidupan.
smartphone Android juga
MAN Yogyakarta 1 pada Juli-September 2014
memiliki sisi positif
apabila diisi dengan
menunjukkan proses pembelajaran di dalam
konten-konten yang bermuatan edukasi. Aplikasi
kelas seringkali dilaksanakan dengan bantuan
di dalam smartphone Android dapat menjadi
media pembelajaran berbasis komputer yakni
sarana belajar yang menarik dan menyenangkan.
Microsoft Power Point, buku teks, LKS, dan
Penggunaan perangkat bergerak (mobile
permainan. Peserta didik melalui wawancara
devices) dalam proses pembelajaran kemudian
mengeluhkan bahwa hal ini justru menimbulkan
dikenal sebagai mobile learning (m-learning).
kebosanan bagi mereka karena terlalu sering
Kehadiran m-learning ini ditujukan sebagai
menggunakan media tersebut di dalam kelas.
pelengkap
pembelajaran
yang
ada
serta
Mekanisme yang kompleks dan tidak mudah
memberikan kesempatan pada peserta didik
diamati serta banyaknya jumlah organ yang
untuk mempelajari kembali materi yang kurang
menyusun sistem endokrin seringkali menjadi
dikuasai di mana saja dan kapan saja. Hal ini
kendala bagi peserta didik untuk memahami
tentu dapat memberikan pengalaman yang
materi tersebut. Berdasarkan wawancara yang
berbeda dalam proses pembelajaran bagi peserta
telah dilakukan dengan peserta didik, sistem
didik (Purbasari, dkk., 2013: 1-2).
endokrin dikeluhkan sebagai materi yang sulit
dipahami oleh peserta didik.
Yuniarti (2012: 28) menuliskan bahwa
media pembelajaran yang baik adalah media
Keberadaan buku teks dan LKS yang
pembelajaran yang dapat menginterpretasikan
dimiliki peserta didik selama ini dianggap
konsep yang abstrak menjadi konsep yang
Pengembangan Media Pembelajaran (Puspa Hening) 3
mudah dipahami. Hal yang paling penting untuk
Prosedur
ditonjolkan adalah daya tarik media melalui
Tahap pertama dalam penelitian ini adalah
pengemasan kontennya serta kepraktisan media
Define yang terdiri dari analisis kompetensi,
pembelajaran untuk digunakan. Pengembangan
analisis karakteristik peserta didik dan analisis
media pembelajaran berbasis Android
yang
instruksional. Tahap kedua adalah Design yang
dapat memvisualisasikan konsep-konsep sistem
terdiri dari kegiatan penyusunan kerangka media
endokrin dengan menarik sangat diperlukan
pembelajaran,
sebagai alternatif media pembelajaran yang
penyusunan instrumen penilaian kualitas produk
digunakan oleh peserta didik di madrasah.
dan alat evaluasi. Tahap ketiga adalah Develop
Dengan demikian, media pembelajaran sistem
yang terdiri dari kegiatan pra-penyusunan,
endokrin berbasis Android sebagai alat bantu
penyusunan, penyuntingan, revisi dan uji coba
belajar biologi diharapkan dapat memenuhi
produk. Kemudian diperoleh produk akhir
tujuan
berupa media pembelajaran sistem endokrin
pembelajaran
peserta
didik
dan
meningkatkan pemahaman konsep peserta didik
penentuan
sistematika
dan
berbasis Android.
kelas XI IPA MAN Yogyakarta 1 pada materi
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
sistem endokrin.
Instrumen yang digunakan adalah angket
penilaian kualitas media pembelajaran untuk ahli
METODE PENELITIAN
materi, ahli media, peer reviewer, guru biologi;
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian
pengembangan (R&D) dengan model 4-D
(Define, Design, Develop, dan Disseminate)
namun dibatasi sampai tahap Develop.
media
pemahaman konsep sistem endokrin.
Teknik Analisis Data
Data kualitas media pembelajaran berbasis
Android sistem endokrin berupa data deskriptif
Waktu dan Tempat Penelitian
Pengembangan
angket tanggapan peserta didik; dan soal tes
pembelajaran
dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret
2015, sedangkan uji coba terbatas dilakukan
pada bulan April hingga Mei 2015.
kualitatif. Setelah data terkumpul dari reviewer,
dihitung frekuensi kemunculan masing-masing
kriteria yakni Sangat Baik, Baik, Cukup dan
Kurang,
kemudian
dihitung
persentasenya
dengan menggunakan rumus:
Target/Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah 3 ahli
media, 3 ahli materi, 3 peer reviewer, 2 guru
biologi dan peserta didik kelas XI IPA MAN
Yogyakarta 1.
Hasil penilaian kualitas produk dianalisis
dengan statistika deskriptif dan menggunakan
modus untuk mengkategorikan kualitas media
4 Jurnal Pendidikan Biologi Edisi....ke....20...
pembelajaran. Media pembelajaran dikatakan
format .apk sehingga dapat dioperasikan dengan
layak apabila memiliki modus minimal baik.
smartphone
berbasis
Android
yang
sudah
Peningkatan pemahaman konsep peserta
terinstal dengan aplikasi Adobe AIR (Adobe
didik apabila belajar dengan menggunakan
Integrated Runtime). Adobe AIR berperan
media pembelajaran diukur dengan uji gain score
sebagai aplikasi flash player sehingga aplikasi
(Hake, 1999).
yang sudah dikembangkan dapat dioperasikan
pada smartphone
diinstal
Android. Aplikasi ini dapat
pada smartphone Android
dengan
Keterangan:
Sf
= the final (posttest)/skor akhir
Si
= initial (pretest)/skor awal
kriteria minimal memiliki versi 4.0-4.0.4 (Ice
Tabel 1. Interpretasi Nilai Gain Score
Hasil penilaian kualitas media pembelajaran
Cream Sandwich) yang sudah terinstal aplikasi
Adobe AIR di dalamnya.
Nilai
Klasifikasi
oleh ahli materi ditinjau dari aspek kelayakan isi
g < 0,3
Rendah
menunjukkan bahwa sebesar 65% dikatakan
0,7 > g 0,3
Sedang
sangat baik, 23% dikatakan baik, dan 12%
g > 0,7
Tinggi
dikatakan cukup oleh ahli materi. Kriteria sangat
baik memiliki frekuensi kemunculan paling
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
tinggi, sehingga menjadi modus dalam penilaian
Uji Kualitas Media Pembelajaran
ini. Hal ini menunjukkan bahwa ahli materi
Produk yang dihasilkan dari penelitian dan
menempatkan kualitas aspek kelayakan isi media
diberi nama “ESys Apps”
pembelajaran sistem endokrin berbasis Android
pengembangan ini
yang merupakan akronim dari “Endocrine
dalam kategori sangat baik.
System Application” sebagai media pembelajaran
untuk peserta didik kelas XI IPA MAN
12%
Yogyakarta 1. Media pembelajaran ini berisikan
materi, gambar, video, dan kuis tentang materi
sistem
endokrin
dapat
diakses
dengan
smartphone berbasis sistem operasi Android.
Sangat Baik
23%
Baik
65%
Cukup
Kurang
Media yang dihasilkan digunakan sebagai media
pembelajaran yang dapat dioperasikan secara
personal dan membantu peserta didik dalam
memahami materi biologi khususnya pada materi
sistem endokrin.
Media
pembelajaran
sistem
endokrin
berbasis Android yang dihasilkan disusun dalam
Gambar 1. Diagram Pie Hasil Penilaian Aspek
Kelayakan Isi oleh Dosen Ahli Materi
Hasil penilaian aspek kebenaran konsep
pada media pembelajaran sistem endokrin
berbasis Android oleh ahli materi menunjukkan
bahwa persentase kebenaran konsep sebesar 93%
Pengembangan Media Pembelajaran (Puspa Hening) 5
dikatakan benar dan 7% masih dikatakan salah.
Hasil penilaian kualitas media pembelajaran
perbaikan-perbaikan
oleh peer reviewer ditinjau dari aspek kelayakan
terhadap konsep-konsep yang dianggap masih
isi, tampilan, pemrograman, dan kebahasaan
kurang benar dengan mencari sumber referensi
menunjukkan bahwa persentase kualitas media
yang lebih tepat.
pembelajaran sebesar 68% dikatakan sangat
Selanjutnya
dilakukan
baik, 30% dikatakan baik, dan 2% dikatakan
7%
cukup oleh peer reviewer. Kriteria sangat baik
menjadi modus penilaian. Hal ini menunjukkan
Benar
Salah
bahwa peer reviewer menempatkan kualitas
media pembelajaran sistem endokrin berbasis
93%
Android dalam kategori sangat baik.
2%
Gambar 2. Diagram Pie Hasil Penilaian Aspek
Kebenaran Konsep oleh Dosen Ahli Materi
Sangat Baik
30%
Baik
Cukup
Hasil penilaian kualitas media pembelajaran
68%
oleh ahli media ditinjau dari aspek tampilan,
Kurang
pemrograman, dan kebahasaan menunjukkan
bahwa persentase kualitas media pembelajaran
sebesar 61% dikatakan baik, 30% dikatakan
Gambar 4. Diagram Pie Hasil Penilaian Media
Pembelajaran oleh Peer Reviewer
sangat baik, dan 9% dikatakan cukup oleh ahli
media. Kriteria baik menjadi modus penilaian.
Hal
ini
menunjukkan
menempatkan
kualitas
bahwa
media
ahli
Hasil penilaian kualitas media pembelajaran
media
oleh guru biologi ditinjau dari aspek kelayakan
pembelajaran
isi, tampilan, pemrograman, dan kebahasaan
sistem endokrin berbasis Android dalam kategori
menunjukkan
baik.
kelayakan media pembelajaran sistem endokrin
bahwa
persentase
kualitas
berbasis Android secara keseluruhan ditinjau
9%
30%
61%
Sangat Baik
dari empat aspek tersebut sebesar 62% dikatakan
Baik
sangat baik dan 38% dikatakan baik oleh guru
Cukup
biologi. Kriteria sangat baik menjadi modus
Kurang
penilaian. Hal ini menunjukkan bahwa guru
biologi
menempatkan
kualitas
media
pembelajaran sistem endokrin berbasis Android
Gambar 3. Diagram Pie Hasil Penilaian Media
Pembelajaran oleh Dosen Ahli Media
dalam kategori sangat baik.
6 Jurnal Pendidikan Biologi Edisi....ke....20...
Selanjutnya pada tahap uji coba terbatas,
tanggapan
peserta
didik
terhadap
media
pembelajaran sistem endokrin berbasis Android
Sangat Baik
38%
menunjukkan sebesar 79% peserta didik setuju,
Baik
62%
Cukup
11% kurang setuju, 9% sangat setuju dan 1%
Kurang
tidak
setuju
bahwa
aspek-aspek
yang
dikembangkan dalam media pembelajaran ini
layak untuk disajikan.
1%
Gambar 5. Diagram Pie Hasil Penilaian Media
Pembelajaran oleh Guru Biologi
9%
11%
Sangat Setuju
Berdasarkan penilaian yang diperoleh dari
Setuju
ahli materi, ahli media, peer reviewer dan guru
Kurang Setuju
biologi menunjukkan bahwa media pembelajaran
Tidak Setuju
79%
dikategorikan dengan kualitas sangat baik dan
baik. Kualitas tersebut menunjukkan media
pembelajaran ini layak untuk digunakan dalam
kegiatan pembelajaran di kelas karena memiliki
modus penilaian minimal baik.
Gambar 6. Diagram Pie Hasil Penilaian Media
Pembelajaran oleh Peserta Didik
Firmantika dan Mukminan (2014: 158)
Media ini diberi tanggapan positif (sangat
menjelaskan bahwa kelayakan pada aspek isi
setuju dan setuju) oleh peserta didik sebesar 88%
atau
dengan
dan tanggapan negatif (kurang setuju dan tidak
menggunakan media, materi pelajaran menjadi
setuju) sebesar 12%. Hasil tersebut menunjukkan
lebih mudah dan jelas dipahami peserta didik.
bahwa aspek-aspek yang dikembangkan dalam
Aspek media yang terdiri dari aspek tampilan
media
dan pemrograman menunjukkan bahwa dengan
memenuhi
menggunakan media, dapat memperlancar proses
digunakan dalam pembelajaran sistem endokrin.
materi
menunjukkan
bahwa
pembelajaran
persyaratan
ini
layak
dan
dan
kriteria
telah
untuk
penyampaian informasi karena dikemas secara
lebih menarik dan up-to-date. Aspek kebahasaan
Hasil Uji Pemahaman Konsep
menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan
Hasil uji pemahaman konsep dengan pretest
komunikatif dan mudah dipahami peserta didik.
dan posttest menunjukkan persentase untuk rata-
Aspek-aspek ini saling mendukung satu sama
rata nilai pretest sebesar 44, sedangkan rata-rata
lain dan menjadi satu kesatuan utuh yang
nilai posttest mengalami kenaikan menjadi 62.
menjadikan media pembelajaran ini dinilai layak
Berdasarkan hasil tersebut diperoleh nilai gain
digunakan.
score
sebesar
0,32
yang
menunjukkan
Pengembangan Media Pembelajaran (Puspa Hening) 7
peningkatan pemahaman peserta didik sebelum
pembelajaran memiliki fungsi atensi
dan sesudah menggunakan media pembelajaran
menarik dan mengarahkan perhatian peserta
termasuk kategori sedang. Hal ini menunjukkan
didik untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran,
media pembelajaran yang digunakan memiliki
fungsi kognitif bahwa lambang visual atau
efektivitas
meningkatkan
gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk
pemahaman konsep peserta didik sesuai dengan
memahami dan mengingat informasi atau pesan
interpretasi nilai gain score yang termasuk
yang terkandung dalam gambar, dan fungsi
klasifikasi sedang (Hake, 1999).
kompensatoris membantu peserta didik yang
sedang
untuk
yaitu
lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan
Tabel 2. Hasil Pretest dan Posttest Peserta Didik
Kelas XI IPA 3
Nilai
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Rata-Rata
Gain Score
Kategori Gain Score
Pretest
20
70
44
Posttest
45
75
62
0,32
Sedang
informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Penggunaan gambar, teks, dan video pada media
pembelajaran sistem endokrin berbasis Android
memunculkan fungsi-fungsi tersebut sehingga
dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta
didik.
Komentar dan saran oleh peserta didik yakni
Dale (Arsyad, 2007: 23) mengemukakan
secara keseluruhan penilaian dari responden
bahwa
menyatakan
bahwa
memberikan banyak manfaat asalkan guru
pemahaman
peserta
media
mempermudah
bahan-bahan
audio
visual
dapat
materi
berperan aktif dalam proses pembelajaran. Kemp
pembelajaran. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai
dan Dayton (1985: 3-4) menjelaskan bahwa
(2002:
didik
terhadap
bahwa
media
peran guru dapat berubah ke arah yang lebih
mempertinggi
proses
positif, beban guru untuk penjelasan yang
pembelajaran yang selanjutnya diharapkan dapat
berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat
mempertinggi hasil belajar yang dicapai peserta
dikurangi
didik.
perhatian kepada aspek penting dalam proses
2)
pembelajaran
menjelaskan
dapat
sehingga
Pernyataan tersebut sejalan dengan Hamalik
belajar mengajar.
(Arsyad, 2011: 15), yang mengemukakan bahwa
Berdasarkan
ia
dapat
penelitian
memusatkan
yang
telah
pemakaian media pembelajaran dalam proses
dilakukan, kelebihan dari media pembelajaran ini
pembelajaran dapat membangkitkan keinginan
adalah produk sudah memuat konsep-konsep
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
sistem endokrin secara lengkap dengan tampilan
dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan
yang menarik, dilengkapi gambar ilustrasi dan
membawa
psikologis
video yang lengkap untuk mendukung peserta
terhadap peserta didik. Kemampuan media
didik dalam memahami materi serta mini quiz
pembelajaran
untuk
yang disajikan seperti permainan. Kelemahan
pemahaman
konsep
pengaruh-pengaruh
dapat
meningkatkan
dikarenakan
media
dari produk yang dikembangkan adalah produk
8 Jurnal Pendidikan Biologi Edisi....ke....20...
saat diuji coba hanya dapat dioperasikan pada
DAFTAR PUSTAKA
smartphone berbasis Android dengan kriteria
Firmantika, Lusty dan Mukminan. (2014).
Pengembangan
Media
Pembelajaran
Berbantuan Komputer untuk Menanamkan
Kesadaran Lingkungan Bagi Siswa SMP.
Jurnal Harmoni Sosial, Volume 1 Nomor 2,
2014. Hlm. 155-164.
minimum versi Android 4.0-4.0.4 (Ice Cream
Sandwich) dan adanya aplikasi pendukung (plugin) yang diperlukan untuk mengoperasikan
media ini sehingga membuat ukuran file semakin
besar.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
kualitas media pembelajaran sistem endokrin
berbasis Android dikategorikan sangat baik
menurut ahli materi, guru biologi dan peer
reviewer; baik menurut ahli media; dan respon
sebagia besar peserta didik setuju media
pembelajaran
ini
layak
digunakan.
Media
pembelajaran sistem endokrin berbasis Android
yang
dikembangkan
mampu
meningkatkan
pemahaman konsep sistem endokrin pada peserta
didik kelas XI IPA MAN Yogyakarta 1 dengan
nilai gain score ternormalisasi sebesar 0,32 yang
termasuk kategori sedang.
Hake, R. (1999). Analyzing Change/Gain Score.
AERA-D-American Educational Research
Association’s Division D, Measurement and
Research Methodology. Diakses dari
http://www.physics.indiana.edu/~sdi/Analyz
ingChange-Gain.pdf pada tanggal 26 April
2015.
Kemp, J. E. & Dayton, D. K. (1985). Planning
Instructional Media. Cambridge: Harper &
Row Publishers, New York.
Purbasari, Rohmi Julia, M. Shohibul Kahfi dan
Mahmuddin Yunus. (2013). Pengembangan
Aplikasi
Android
sebagai
Media
Pembelajaran Matematika pada Materi
Dimensi Tiga untuk Siswa SMA Kelas X.
Artikel Ilmiah. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Rustaman, Nuryani Y. (2005). Strategi Belajar
dan Mengajar Biologi. Malang: UM.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (1992). Media
Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka.
Saran
Media
pembelajaran
sistem
endokrin
berbasis Android ini perlu dikembangkan lebih
lanjut dengan memuat materi yang kontekstual
dengan kehidupan sehari-hari. Kerjasama dengan
kalangan
pendidikan
serta
industri
sangat
prospektif untuk pemanfaatan media ini secara
luas.
Suratsih. (2010).
Pengembangan
Modul
Pembelajaran Biologi Berbasis Potensi
Lokal dalam Kerangka Implementasi KTSP
SMA di Yogyakarta. Penelitian Unggulan
UNY (Multitahun). Yogyakarta: Lembaga
Penelitian UNY.
Yuniarti, Felintina, Pramesti Dewi dan R.
Susanti. (2012). Pengembangan Virtual
Laboratory sebagai Media Pembelajaran
Berbasis Komputer pada Materi Pembiakan
Virus. Unnes Journal of Biology Education.
Vol 1, No 1 (2012). Hlm. 27-35.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM ENDOKRIN BERBASIS
ANDROID UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA
DIDIK MA
THE DEVELOPMENT OF ENDOCRINE SYSTEM LEARNING MEDIA BASED ON ANDROID
PLATFORM TO IMPROVE THE COMPREHENSION OF MADRASAH ALIYAH STUDENTS
Oleh:
Puspa Hening, Heru Nurcahyo, Yuni Wibowo.
Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kualitas media pembelajaran sistem endokrin berbasis Android
dan (2) mengetahui peningkatan pemahaman konsep sistem endokrin peserta didik setelah menggunakan media
pembelajaran sistem endokrin berbasis Android. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (R&D)
dengan model 4-D (Define, Design, Develop, dan Disseminate) namun dibatasi sampai tahap Develop. Subjek
dalam penelitian ini adalah 3 ahli media, 3 ahli materi, 3 peer reviewer, 2 guru biologi dan peserta didik kelas XI
IPA MAN Yogyakarta 1. Instrumen yang digunakan adalah angket penilaian kualitas media pembelajaran, angket
tanggapan peserta didik dan soal tes pemahaman konsep. Hasil penilaian kualitas produk dianalisis dengan
statistika deskriptif dan menggunakan modus untuk mengkategorikan kualitas media pembelajaran. Peningkatan
pemahaman konsep peserta didik apabila belajar dengan menggunakan media pembelajaran diukur dengan uji gain
score. Hasil penelitian menunjukkan kualitas media pembelajaran berdasarkan penilaian ahli materi, guru biologi,
dan peer reviewer dikategorikan sangat baik, oleh ahli media dikategorikan baik dan respon peserta didik
menunjukkan sebagian besar peserta didik setuju media ini layak digunakan. Hasil perhitungan gain score
ternormalisasi sebesar 0,32. Simpulan menunjukkan media pembelajaran sistem endokrin berbasis Android ini
layak digunakan dan dapat meningkatkan pemahaman konsep dengan kategori sedang.
Kata kunci: Android, endokrin, media, pembelajaran, pengembangan.
Abstract
The aims of this research were (1) to know the quality of endocrine system learning media based on Android
platform and (2) to know the students’ improvement of endocrine system comprehension by using this learning
media. This research is categorized as Research and Development with 4-D model (Define, Design, Develop, and
Disseminate), but restricted to the Develop stage. Subject of this research are 3 media experts, 3 endocrine system
experts, 3 peer reviewers, 2 biology teachers, and grade XI students of MAN Yogyakarta 1. Instruments that used
for this research are questionnaire for learning media quality assessment, students’ responses questionnaire, and
concept comprehension cognitive test. The data of learning media quality assessment is analyzed by using
descriptive statistics to find out the modus to classify the quality of learning media. The improvement of students’
comprehension before and after using this learning media is calculated using gain score test. The results showed
that quality of learning media based on endocrine system experts, biology teachers, and peer reviewers’
assessments categorized as very good, media experts categorized this media as good, and students’ responses told
that this media is eligible and decent for students learning. The calculation of gain score showed score of 0,32. The
conclusion of this research is the endocrine system learning media based on Android platform is worth to use and
able to improve endocrine system concept comprehension in medium category.
Keywords: Android, development, endocrine, learning, media.
belajar (Rustaman, 2003: 4). Upaya yang
PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan kegiatan yang
mengandung interaksi
antara
dilakukan
pendidik
untuk
dapat
mencapai
guru dengan
tujuan-tujuan tersebut adalah dengan melibatkan
peserta didik dan timbal balik yang berlangsung
pemanfaatan komponen pembelajaran, seperti
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
model,
metode,
dan
media
pembelajaran.
2 Jurnal Pendidikan Biologi Edisi....ke....20...
Pembelajaran
biologi
menurut
Djohar
kurang dapat memfasilitasi kebutuhan dan minat
(Suratsih, dkk., 2010: 8) idealnya merupakan
belajar peserta didik tentang materi sistem
perwujudan dari interaksi subjek didik dengan
endokrin. Keberadaan buku teks bukan berarti
objek yang terdiri dari benda dan kejadian,
tidak efektif dalam memberikan pemahaman
proses dan produk. Interaksi dengan objek dapat
konsep pada peserta didik, namun menyoroti
terjadi secara langsung maupun secara tidak
adanya kejenuhan peserta didik terhadap media
langsung bila interaksi secara langsung dengan
pembelajaran yang selama ini digunakan, maka
objek tidak mungkin untuk dilakukan. Tidak
para pendidik perlu untuk memperhatikan trend
semua
yang saat ini sedang berkembang di masyarakat.
gejala dan fenomena biologi dapat
diamati secara langsung dengan mata telanjang.
Kepemilikan smartphone Android seiring
Hal ini terutama yang menyangkut proses-proses
dengan kemajuan teknologi informasi menjadi
fisiologis yang terjadi di dalam tubuh, oleh
salah satu trend yang banyak menyita perhatian
karena itu diperlukan suatu alat bantu atau media
peserta didik. Peserta didik juga mengatakan
yang
bahwa
dapat
mendukung
terjadinya
proses
era
global
ini
penggunaan
smartphone Android menjadi suatu kebutuhan di
pembelajaran.
Berdasarkan observasi yang dilakukan
pada
di
dalam kehidupan.
smartphone Android juga
MAN Yogyakarta 1 pada Juli-September 2014
memiliki sisi positif
apabila diisi dengan
menunjukkan proses pembelajaran di dalam
konten-konten yang bermuatan edukasi. Aplikasi
kelas seringkali dilaksanakan dengan bantuan
di dalam smartphone Android dapat menjadi
media pembelajaran berbasis komputer yakni
sarana belajar yang menarik dan menyenangkan.
Microsoft Power Point, buku teks, LKS, dan
Penggunaan perangkat bergerak (mobile
permainan. Peserta didik melalui wawancara
devices) dalam proses pembelajaran kemudian
mengeluhkan bahwa hal ini justru menimbulkan
dikenal sebagai mobile learning (m-learning).
kebosanan bagi mereka karena terlalu sering
Kehadiran m-learning ini ditujukan sebagai
menggunakan media tersebut di dalam kelas.
pelengkap
pembelajaran
yang
ada
serta
Mekanisme yang kompleks dan tidak mudah
memberikan kesempatan pada peserta didik
diamati serta banyaknya jumlah organ yang
untuk mempelajari kembali materi yang kurang
menyusun sistem endokrin seringkali menjadi
dikuasai di mana saja dan kapan saja. Hal ini
kendala bagi peserta didik untuk memahami
tentu dapat memberikan pengalaman yang
materi tersebut. Berdasarkan wawancara yang
berbeda dalam proses pembelajaran bagi peserta
telah dilakukan dengan peserta didik, sistem
didik (Purbasari, dkk., 2013: 1-2).
endokrin dikeluhkan sebagai materi yang sulit
dipahami oleh peserta didik.
Yuniarti (2012: 28) menuliskan bahwa
media pembelajaran yang baik adalah media
Keberadaan buku teks dan LKS yang
pembelajaran yang dapat menginterpretasikan
dimiliki peserta didik selama ini dianggap
konsep yang abstrak menjadi konsep yang
Pengembangan Media Pembelajaran (Puspa Hening) 3
mudah dipahami. Hal yang paling penting untuk
Prosedur
ditonjolkan adalah daya tarik media melalui
Tahap pertama dalam penelitian ini adalah
pengemasan kontennya serta kepraktisan media
Define yang terdiri dari analisis kompetensi,
pembelajaran untuk digunakan. Pengembangan
analisis karakteristik peserta didik dan analisis
media pembelajaran berbasis Android
yang
instruksional. Tahap kedua adalah Design yang
dapat memvisualisasikan konsep-konsep sistem
terdiri dari kegiatan penyusunan kerangka media
endokrin dengan menarik sangat diperlukan
pembelajaran,
sebagai alternatif media pembelajaran yang
penyusunan instrumen penilaian kualitas produk
digunakan oleh peserta didik di madrasah.
dan alat evaluasi. Tahap ketiga adalah Develop
Dengan demikian, media pembelajaran sistem
yang terdiri dari kegiatan pra-penyusunan,
endokrin berbasis Android sebagai alat bantu
penyusunan, penyuntingan, revisi dan uji coba
belajar biologi diharapkan dapat memenuhi
produk. Kemudian diperoleh produk akhir
tujuan
berupa media pembelajaran sistem endokrin
pembelajaran
peserta
didik
dan
meningkatkan pemahaman konsep peserta didik
penentuan
sistematika
dan
berbasis Android.
kelas XI IPA MAN Yogyakarta 1 pada materi
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
sistem endokrin.
Instrumen yang digunakan adalah angket
penilaian kualitas media pembelajaran untuk ahli
METODE PENELITIAN
materi, ahli media, peer reviewer, guru biologi;
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian
pengembangan (R&D) dengan model 4-D
(Define, Design, Develop, dan Disseminate)
namun dibatasi sampai tahap Develop.
media
pemahaman konsep sistem endokrin.
Teknik Analisis Data
Data kualitas media pembelajaran berbasis
Android sistem endokrin berupa data deskriptif
Waktu dan Tempat Penelitian
Pengembangan
angket tanggapan peserta didik; dan soal tes
pembelajaran
dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret
2015, sedangkan uji coba terbatas dilakukan
pada bulan April hingga Mei 2015.
kualitatif. Setelah data terkumpul dari reviewer,
dihitung frekuensi kemunculan masing-masing
kriteria yakni Sangat Baik, Baik, Cukup dan
Kurang,
kemudian
dihitung
persentasenya
dengan menggunakan rumus:
Target/Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah 3 ahli
media, 3 ahli materi, 3 peer reviewer, 2 guru
biologi dan peserta didik kelas XI IPA MAN
Yogyakarta 1.
Hasil penilaian kualitas produk dianalisis
dengan statistika deskriptif dan menggunakan
modus untuk mengkategorikan kualitas media
4 Jurnal Pendidikan Biologi Edisi....ke....20...
pembelajaran. Media pembelajaran dikatakan
format .apk sehingga dapat dioperasikan dengan
layak apabila memiliki modus minimal baik.
smartphone
berbasis
Android
yang
sudah
Peningkatan pemahaman konsep peserta
terinstal dengan aplikasi Adobe AIR (Adobe
didik apabila belajar dengan menggunakan
Integrated Runtime). Adobe AIR berperan
media pembelajaran diukur dengan uji gain score
sebagai aplikasi flash player sehingga aplikasi
(Hake, 1999).
yang sudah dikembangkan dapat dioperasikan
pada smartphone
diinstal
Android. Aplikasi ini dapat
pada smartphone Android
dengan
Keterangan:
Sf
= the final (posttest)/skor akhir
Si
= initial (pretest)/skor awal
kriteria minimal memiliki versi 4.0-4.0.4 (Ice
Tabel 1. Interpretasi Nilai Gain Score
Hasil penilaian kualitas media pembelajaran
Cream Sandwich) yang sudah terinstal aplikasi
Adobe AIR di dalamnya.
Nilai
Klasifikasi
oleh ahli materi ditinjau dari aspek kelayakan isi
g < 0,3
Rendah
menunjukkan bahwa sebesar 65% dikatakan
0,7 > g 0,3
Sedang
sangat baik, 23% dikatakan baik, dan 12%
g > 0,7
Tinggi
dikatakan cukup oleh ahli materi. Kriteria sangat
baik memiliki frekuensi kemunculan paling
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
tinggi, sehingga menjadi modus dalam penilaian
Uji Kualitas Media Pembelajaran
ini. Hal ini menunjukkan bahwa ahli materi
Produk yang dihasilkan dari penelitian dan
menempatkan kualitas aspek kelayakan isi media
diberi nama “ESys Apps”
pembelajaran sistem endokrin berbasis Android
pengembangan ini
yang merupakan akronim dari “Endocrine
dalam kategori sangat baik.
System Application” sebagai media pembelajaran
untuk peserta didik kelas XI IPA MAN
12%
Yogyakarta 1. Media pembelajaran ini berisikan
materi, gambar, video, dan kuis tentang materi
sistem
endokrin
dapat
diakses
dengan
smartphone berbasis sistem operasi Android.
Sangat Baik
23%
Baik
65%
Cukup
Kurang
Media yang dihasilkan digunakan sebagai media
pembelajaran yang dapat dioperasikan secara
personal dan membantu peserta didik dalam
memahami materi biologi khususnya pada materi
sistem endokrin.
Media
pembelajaran
sistem
endokrin
berbasis Android yang dihasilkan disusun dalam
Gambar 1. Diagram Pie Hasil Penilaian Aspek
Kelayakan Isi oleh Dosen Ahli Materi
Hasil penilaian aspek kebenaran konsep
pada media pembelajaran sistem endokrin
berbasis Android oleh ahli materi menunjukkan
bahwa persentase kebenaran konsep sebesar 93%
Pengembangan Media Pembelajaran (Puspa Hening) 5
dikatakan benar dan 7% masih dikatakan salah.
Hasil penilaian kualitas media pembelajaran
perbaikan-perbaikan
oleh peer reviewer ditinjau dari aspek kelayakan
terhadap konsep-konsep yang dianggap masih
isi, tampilan, pemrograman, dan kebahasaan
kurang benar dengan mencari sumber referensi
menunjukkan bahwa persentase kualitas media
yang lebih tepat.
pembelajaran sebesar 68% dikatakan sangat
Selanjutnya
dilakukan
baik, 30% dikatakan baik, dan 2% dikatakan
7%
cukup oleh peer reviewer. Kriteria sangat baik
menjadi modus penilaian. Hal ini menunjukkan
Benar
Salah
bahwa peer reviewer menempatkan kualitas
media pembelajaran sistem endokrin berbasis
93%
Android dalam kategori sangat baik.
2%
Gambar 2. Diagram Pie Hasil Penilaian Aspek
Kebenaran Konsep oleh Dosen Ahli Materi
Sangat Baik
30%
Baik
Cukup
Hasil penilaian kualitas media pembelajaran
68%
oleh ahli media ditinjau dari aspek tampilan,
Kurang
pemrograman, dan kebahasaan menunjukkan
bahwa persentase kualitas media pembelajaran
sebesar 61% dikatakan baik, 30% dikatakan
Gambar 4. Diagram Pie Hasil Penilaian Media
Pembelajaran oleh Peer Reviewer
sangat baik, dan 9% dikatakan cukup oleh ahli
media. Kriteria baik menjadi modus penilaian.
Hal
ini
menunjukkan
menempatkan
kualitas
bahwa
media
ahli
Hasil penilaian kualitas media pembelajaran
media
oleh guru biologi ditinjau dari aspek kelayakan
pembelajaran
isi, tampilan, pemrograman, dan kebahasaan
sistem endokrin berbasis Android dalam kategori
menunjukkan
baik.
kelayakan media pembelajaran sistem endokrin
bahwa
persentase
kualitas
berbasis Android secara keseluruhan ditinjau
9%
30%
61%
Sangat Baik
dari empat aspek tersebut sebesar 62% dikatakan
Baik
sangat baik dan 38% dikatakan baik oleh guru
Cukup
biologi. Kriteria sangat baik menjadi modus
Kurang
penilaian. Hal ini menunjukkan bahwa guru
biologi
menempatkan
kualitas
media
pembelajaran sistem endokrin berbasis Android
Gambar 3. Diagram Pie Hasil Penilaian Media
Pembelajaran oleh Dosen Ahli Media
dalam kategori sangat baik.
6 Jurnal Pendidikan Biologi Edisi....ke....20...
Selanjutnya pada tahap uji coba terbatas,
tanggapan
peserta
didik
terhadap
media
pembelajaran sistem endokrin berbasis Android
Sangat Baik
38%
menunjukkan sebesar 79% peserta didik setuju,
Baik
62%
Cukup
11% kurang setuju, 9% sangat setuju dan 1%
Kurang
tidak
setuju
bahwa
aspek-aspek
yang
dikembangkan dalam media pembelajaran ini
layak untuk disajikan.
1%
Gambar 5. Diagram Pie Hasil Penilaian Media
Pembelajaran oleh Guru Biologi
9%
11%
Sangat Setuju
Berdasarkan penilaian yang diperoleh dari
Setuju
ahli materi, ahli media, peer reviewer dan guru
Kurang Setuju
biologi menunjukkan bahwa media pembelajaran
Tidak Setuju
79%
dikategorikan dengan kualitas sangat baik dan
baik. Kualitas tersebut menunjukkan media
pembelajaran ini layak untuk digunakan dalam
kegiatan pembelajaran di kelas karena memiliki
modus penilaian minimal baik.
Gambar 6. Diagram Pie Hasil Penilaian Media
Pembelajaran oleh Peserta Didik
Firmantika dan Mukminan (2014: 158)
Media ini diberi tanggapan positif (sangat
menjelaskan bahwa kelayakan pada aspek isi
setuju dan setuju) oleh peserta didik sebesar 88%
atau
dengan
dan tanggapan negatif (kurang setuju dan tidak
menggunakan media, materi pelajaran menjadi
setuju) sebesar 12%. Hasil tersebut menunjukkan
lebih mudah dan jelas dipahami peserta didik.
bahwa aspek-aspek yang dikembangkan dalam
Aspek media yang terdiri dari aspek tampilan
media
dan pemrograman menunjukkan bahwa dengan
memenuhi
menggunakan media, dapat memperlancar proses
digunakan dalam pembelajaran sistem endokrin.
materi
menunjukkan
bahwa
pembelajaran
persyaratan
ini
layak
dan
dan
kriteria
telah
untuk
penyampaian informasi karena dikemas secara
lebih menarik dan up-to-date. Aspek kebahasaan
Hasil Uji Pemahaman Konsep
menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan
Hasil uji pemahaman konsep dengan pretest
komunikatif dan mudah dipahami peserta didik.
dan posttest menunjukkan persentase untuk rata-
Aspek-aspek ini saling mendukung satu sama
rata nilai pretest sebesar 44, sedangkan rata-rata
lain dan menjadi satu kesatuan utuh yang
nilai posttest mengalami kenaikan menjadi 62.
menjadikan media pembelajaran ini dinilai layak
Berdasarkan hasil tersebut diperoleh nilai gain
digunakan.
score
sebesar
0,32
yang
menunjukkan
Pengembangan Media Pembelajaran (Puspa Hening) 7
peningkatan pemahaman peserta didik sebelum
pembelajaran memiliki fungsi atensi
dan sesudah menggunakan media pembelajaran
menarik dan mengarahkan perhatian peserta
termasuk kategori sedang. Hal ini menunjukkan
didik untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran,
media pembelajaran yang digunakan memiliki
fungsi kognitif bahwa lambang visual atau
efektivitas
meningkatkan
gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk
pemahaman konsep peserta didik sesuai dengan
memahami dan mengingat informasi atau pesan
interpretasi nilai gain score yang termasuk
yang terkandung dalam gambar, dan fungsi
klasifikasi sedang (Hake, 1999).
kompensatoris membantu peserta didik yang
sedang
untuk
yaitu
lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan
Tabel 2. Hasil Pretest dan Posttest Peserta Didik
Kelas XI IPA 3
Nilai
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Rata-Rata
Gain Score
Kategori Gain Score
Pretest
20
70
44
Posttest
45
75
62
0,32
Sedang
informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Penggunaan gambar, teks, dan video pada media
pembelajaran sistem endokrin berbasis Android
memunculkan fungsi-fungsi tersebut sehingga
dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta
didik.
Komentar dan saran oleh peserta didik yakni
Dale (Arsyad, 2007: 23) mengemukakan
secara keseluruhan penilaian dari responden
bahwa
menyatakan
bahwa
memberikan banyak manfaat asalkan guru
pemahaman
peserta
media
mempermudah
bahan-bahan
audio
visual
dapat
materi
berperan aktif dalam proses pembelajaran. Kemp
pembelajaran. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai
dan Dayton (1985: 3-4) menjelaskan bahwa
(2002:
didik
terhadap
bahwa
media
peran guru dapat berubah ke arah yang lebih
mempertinggi
proses
positif, beban guru untuk penjelasan yang
pembelajaran yang selanjutnya diharapkan dapat
berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat
mempertinggi hasil belajar yang dicapai peserta
dikurangi
didik.
perhatian kepada aspek penting dalam proses
2)
pembelajaran
menjelaskan
dapat
sehingga
Pernyataan tersebut sejalan dengan Hamalik
belajar mengajar.
(Arsyad, 2011: 15), yang mengemukakan bahwa
Berdasarkan
ia
dapat
penelitian
memusatkan
yang
telah
pemakaian media pembelajaran dalam proses
dilakukan, kelebihan dari media pembelajaran ini
pembelajaran dapat membangkitkan keinginan
adalah produk sudah memuat konsep-konsep
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
sistem endokrin secara lengkap dengan tampilan
dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan
yang menarik, dilengkapi gambar ilustrasi dan
membawa
psikologis
video yang lengkap untuk mendukung peserta
terhadap peserta didik. Kemampuan media
didik dalam memahami materi serta mini quiz
pembelajaran
untuk
yang disajikan seperti permainan. Kelemahan
pemahaman
konsep
pengaruh-pengaruh
dapat
meningkatkan
dikarenakan
media
dari produk yang dikembangkan adalah produk
8 Jurnal Pendidikan Biologi Edisi....ke....20...
saat diuji coba hanya dapat dioperasikan pada
DAFTAR PUSTAKA
smartphone berbasis Android dengan kriteria
Firmantika, Lusty dan Mukminan. (2014).
Pengembangan
Media
Pembelajaran
Berbantuan Komputer untuk Menanamkan
Kesadaran Lingkungan Bagi Siswa SMP.
Jurnal Harmoni Sosial, Volume 1 Nomor 2,
2014. Hlm. 155-164.
minimum versi Android 4.0-4.0.4 (Ice Cream
Sandwich) dan adanya aplikasi pendukung (plugin) yang diperlukan untuk mengoperasikan
media ini sehingga membuat ukuran file semakin
besar.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
kualitas media pembelajaran sistem endokrin
berbasis Android dikategorikan sangat baik
menurut ahli materi, guru biologi dan peer
reviewer; baik menurut ahli media; dan respon
sebagia besar peserta didik setuju media
pembelajaran
ini
layak
digunakan.
Media
pembelajaran sistem endokrin berbasis Android
yang
dikembangkan
mampu
meningkatkan
pemahaman konsep sistem endokrin pada peserta
didik kelas XI IPA MAN Yogyakarta 1 dengan
nilai gain score ternormalisasi sebesar 0,32 yang
termasuk kategori sedang.
Hake, R. (1999). Analyzing Change/Gain Score.
AERA-D-American Educational Research
Association’s Division D, Measurement and
Research Methodology. Diakses dari
http://www.physics.indiana.edu/~sdi/Analyz
ingChange-Gain.pdf pada tanggal 26 April
2015.
Kemp, J. E. & Dayton, D. K. (1985). Planning
Instructional Media. Cambridge: Harper &
Row Publishers, New York.
Purbasari, Rohmi Julia, M. Shohibul Kahfi dan
Mahmuddin Yunus. (2013). Pengembangan
Aplikasi
Android
sebagai
Media
Pembelajaran Matematika pada Materi
Dimensi Tiga untuk Siswa SMA Kelas X.
Artikel Ilmiah. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Rustaman, Nuryani Y. (2005). Strategi Belajar
dan Mengajar Biologi. Malang: UM.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (1992). Media
Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka.
Saran
Media
pembelajaran
sistem
endokrin
berbasis Android ini perlu dikembangkan lebih
lanjut dengan memuat materi yang kontekstual
dengan kehidupan sehari-hari. Kerjasama dengan
kalangan
pendidikan
serta
industri
sangat
prospektif untuk pemanfaatan media ini secara
luas.
Suratsih. (2010).
Pengembangan
Modul
Pembelajaran Biologi Berbasis Potensi
Lokal dalam Kerangka Implementasi KTSP
SMA di Yogyakarta. Penelitian Unggulan
UNY (Multitahun). Yogyakarta: Lembaga
Penelitian UNY.
Yuniarti, Felintina, Pramesti Dewi dan R.
Susanti. (2012). Pengembangan Virtual
Laboratory sebagai Media Pembelajaran
Berbasis Komputer pada Materi Pembiakan
Virus. Unnes Journal of Biology Education.
Vol 1, No 1 (2012). Hlm. 27-35.