PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIM

PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III
1.

IDENTITAS PROYEK

Judul

Peningkatan Sistem Prosedur Pengganggaran dan Penatausahaan
Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi

Deskripsi

Belanja bantuan hibah merupakan salah satu rekening belanja dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang menarik perhatian
publik dan seringkali menjadi tajuk utama pada media massa. Dalam harian
online http://manado.tribunnews.com Jumat, 22 April 2016 Menteri Dalam
Negeri mengingatkan seluruh kepala daerah untuk waspada terhadap
pengelolaan dana bantuan sosial (Bansos) dan dana hibah yang dinilai
sebagai area rawan korupsi. Dilanjutkan oleh Beliau bahwa "Perencanaan
anggaran itu sumber utama agar terhindar dari praktek korupsi. Kepala

daerah

harus

memahami

area

rawan

korupsi,

hati-hati

dengan

dana bansos dan hibah,". Belanja hibah bansos menjadi perhatian oleh
banyak pihak yang membutuhkannya dan banyak kepentingan yang dapat
diakomodir, baik untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat maupun
kepentingan politik tertentu. Pemberian bantuan hibah oleh pemerintah

daerah menjadi rawan penyalahgunaan terutama menjelang adanya
pemilihan umum kepala daerah, dimana terdapat kecenderungan bantuan
hibah digunakan sebagai alat politik pencitraan oleh kepala daerah/wakil
kepala daerah, terutama Kepala Daerah Incumbent/petahana yang
mencalonkan dirinya kembali dalam ajang pemilihan umum kepala daerah
untuk periode kedua. Bisa juga disalah gunakan untuk para tim sukses
yang dianggap telah berjasa dan dalam mensukseskan kepala daerah/wakil
kepala daerah yang sedang menjabat. Berbagai praktik modus yang
digunakan melalui penganggaran dalam APBD, sehingga peruntukannya
banyak yang kurang tepat sasaran. Walaupun sebenarnya banyak

1

masyarakat dan organisasi kemasyarakatan yang memang sangat
membutuhkan bantuan tersebut secara riil dan rasional.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahkan telah melakukan
kajian yang menemukan adanya relasi dana bantuan sosial (bansos) dan
hibah APBD terkait pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah. KPK juga
menemukan kecenderungan dana hibah mengalami kenaikan menjelang
pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah yang terjadi pada kurun 2011

sampai dengan 2013. Selain itu, didapati juga fakta banyaknya tindak
pidana korupsi yang diakibatkan penyalahgunaan kedua anggaran tersebut.
Sebelumnya, hasil kajian KPK menunjukkan nominal dana hibah dalam
APBD yang cenderung meningkat dalam tiga tahun terakhir. Dari Rp15,9
triliun pada 2011, menjadi Rp37,9 triliun (2012) dan Rp49 triliun (2013).
Juga ditemukan adanya pergeseran tren penggunaan dana bansos
terhadap pemilihan umum kepala daerah, menjadi dana hibah yang
memiliki korelasi lebih kuat. Dari data APBD 2010 – 2013 dan pelaksanaan
pemilihan

umum

kepala

daerah2011



2013,


terjadi

peningkatan

persentase dana hibah terhadap total belanja. Kenaikan juga terjadi pada
dana hibah di daerah yang melaksanakan pemilihan umum kepala
daerahpada tahun pelaksanaandan satu tahun menjelang pelaksanaan
pemilihan umum kepala daerah. Kenaikan dana hibah terhadap total
belanja cukup fantastis. Ada daerah yang persentase kenaikannya
mencapai 117 kali lipat pada 2011 – 2012, dan 206 kali lipat pada kurun
2012 – 2013. Sedangkan dana bansos, mencapai 5,8 kali lipat pada 2011 –
2012dan 4,2 kali lipat pada 2012 – 2013. Bila dilihat dari persentase dana
hibah terhadap total belanja, nilainya juga cukup signifikan. Terdapat
sebuah daerah yang anggaran dana hibahnya mencapai 37,07 persen dari
total APBD.2
Seharusnya pemerintah daerah dalam memberikan bantuan hibah

2

disesuaikan kepada kemampuan keuangan daerahnya sendiri dan harus

tetap memprioritaskan pemenuhan belanja urusan wajib terlebih dahulu.
Sesuai dengan Pasal 21 ayat (2) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
2 tahun 2012 tentang Hibah Daerah juga menyatakan bahwa “Hibah dari
Pemerintah Daerah dapat dianggarkan apabila Pemerintah Daerah telah
memenuhi seluruh kebutuhan belanja urusan wajib guna memenuhi standar
pelayanan minimum sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan, kecuali ditentukan lain dalam ketentuan peraturan perundangundangan.” Pemberian bantuan hibah oleh pemerintah daerah itu sendiri
diperbolehkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri

(Permendagri)

Nomor

13

Tahun

2006


tentang

Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, yang telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006

tentang

Pedoman

Pengelolaan

Keuangan

Daerah.

Namun,


pengaturannya secara spesifik baru ditetapkan melalui Permendagri Nomor
32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial
yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang
telah disempurnakan kembali dengan Permendagri Nomor 39 Tahun 2012
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun
2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan terakhir
diubah oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016.Hibah
dapat diberikan berupa uang maupun barang atau jasa.
Tujuan dari proyek perubahan ini adalah untuk menjabarkan lebih lanjut
mengenai

ketentuan-ketentuan

berdasarkan

peraturan

perundang-


undangan yang dapat menjadi pedoman dalam memberikan pembatasan-

3

pembatasan yang jelas dan tegas untuk pemberian bantuan hibah
berbentuk uang dan barang yang bersumber dari APBD oleh pemerintah
daerah Provinsi Jambi agar permasalahan-permasalahan hukum sebagai
akibat penyalahgunaan pemberian bantuan hibah dapat diminimalisasi dan
ditiadakan, sehingga bantuan hibah dapat tersalurkan dengan tepat waktu
dan tepat sasaran.

Sponsor

NAMA
JABATAN

: MUSLIM RIZAL, SE, M.SI
: KEPALA BPKAD PROVINSI JAMBI


Project
Leader

NAMA
NO DH
NIP
JABATAN

:
:
:
:

Sumber
Daya Tim

INTERNAL

REZA FACHRIZAL, SE. M. S.AK
09

19800108 200604 1 004
KABID ANGGARAN BPKAD

Sumber Daya Manusia :
1. KEPALA BPKAD
2. SEKRETARIS BPKAD
3. KABID PERBENDAHARAAN
4. KASUB BIDANG ANGGARAN PENDAPATAN
5 Staf yang ditunjuk untuk membantu pelaksanaan
kegiatan proyek perubahan
Sumber Daya Dana :
Proyek Perubahan ini bersumber dari anggaran belanja
pada Bidang Anggaran Tahun Anggaran 2016 dan
swadaya pribadi.
Sumber Daya Program Dalam Renstra :
Proyek Perubahan ini sejalan dengan Program Kerja
dalam Renstra dan Rencana Kerja BPKAD PROVINSI

EKSTERNAL


JAMBI
Sumber Daya Manusia :
1. Gubernur Jambi
2. Sekretaris Daerah Provinsi Jambi
3. TAPD Provinsi Jambi
4. SKPD Pemberi Rekomendasi Hibah dan Bansos

4

2.

LATAR BELAKANG (BURNING PLATFORMS)
a.

TUPOKSI KEPALA BADAN
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 15 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat,Bappeda dan Lembaga Teknis
D Daerah Provinsi Jambi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Provinsi Jambi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Inspektorat,Bappeda dan Lembaga Teknis D Daerah Provinsi Jambi, Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jambi mempunyai tugas
Menyiakan bahan-bahan pembinaan dan penyusunan kebijakan penyelenggaraan di
bidang keuangan dan aset lingkup Pemerintah Provinsi Jambi. Sedangkan menurut
Peraturan Gubernur Jambi Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perubahan ketiga atas
Peraturan Gubernur Jambi Nomor 31 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas Pokok dan
Fungsi Badan, Sekretariat, Bidang dan rincian tugas Sub Bagian, Sub bidang serta
Tata Kerja pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jambi,
mempunyai fungsi :
1)

Penyusunan

dan

Pelaksanaan

rencana

kerja

dan

anggaran

Badan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jambi;
2)

Pelaksanaan Pelayanan administratif dan kegiatan keuangan dan aset daerah;

3)

Penyiapan bahan penyusunan dan kebijakan di bidang keuangan dan aset
daerah;

4)

Pelaksanaan kegiatan pengelolaan adminitrasi keuangan dan aset daerah di
lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi sesuai Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku;

5)

Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan keuangan dan aset
daerah;

5

6)

Penyelenggaraan urusan kesekretariatan dan ;

7)

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

b.

TUPOKSI KEPALA BIDANG ANGGARAN
Dalam Peraturan Gubernur Jambi Nomor 3 Tahun 2014, Tentang perubahan
ketiga atas peraturan Gubernur Jambi Nomor 31 Tahun 2008 tentang uraian tugas
pokok dan fungsi inspektorat, Bappeda dan Lembaga teknis Daerah Provinsi
Jambi, menyebutkan bahwa Bidang Anggaran berkedudukan sebagai unsur
pembantu kepala badan dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sesuai
dengan bidangnya. Bidang Anggarandipimpin oleh Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan. Bidang Anggaran
mempunyai tugas Penyusun program kerja bidang anggaran, Pelaksanaan
evaluasi

terhadap

Raperda

APBD/APBDP

dan

Rancangan

Peraturan

Bupati/Gubernur tentang penjabaran APBD/APBDP Pemeintah Kabupaten/Kota,
Penyiapan bahan penyusunan peraturan Daerah (Perda) APBD dan perubahan
APBD, Penyiapan bahan penyusunan Anggaran Kas dan Surat Penyediaan dana
(SPD), Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program
Bidang Anggaran; dan Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Anggaran mempunyai tiga subbidang
dengan masing-masing fungsinya yaitu:
1. Sub Bidang Anggaran Pendapatan ;
a. Penyusunan Program Sub Bidang Anggaran Pendapatan;
b. Penyiapan bahan penyusunan peraturan Daerah (Perda) APBD dan
perubahan APBD yang terkait dengan pendapatan Daerah;
c. Penyiapan dokumen-dokumen pendukung belanja tidak langsung Non pegawai
dan pembiayaan;
d. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Sub

6

Bidang Anggaran Pendapatan; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2. Sub Bidang Anggaran Belanja ;
a. Penyusunan program kerja Sub Bidang Anggaran Belanja;
b. Penyiapan bahan penyusunan peraturan daerah (Perda) APBD dan perubahan
APBD yang terkait dengan belanja Daerah;
c. Penyiapan bahan penyusunan anggaran Kas dan surat penyediaan dana
(SPD);
d. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Sub
Bidang Anggaran Belanja; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
3. Sub Bidang Evaluasi APBD ;
a. Penyusunan program Sub Bidang evaluasi APBD;
b. Pelaksanaan Evaluasi APBD dan APBDP Kabupaten/Kota;
c. Penyiapan keputusan Gubernur hasil evaluasi APBD/APBDP Kabupaten/Kota;
d. Pengevaluasian dan penyusunan laporan pelaksanaan program Sub Bidang
evaluasi APBD ; Dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Bidang Anggaran tersebut,
ditemukan beberapa kondisi yang dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jambi sebagaimana yang
tertuang dalam Renstra BPKAD PROVINSI JAMBI Tahun 2013-2018, yang
tentunya berlandaskan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi
Jambi Tahun 2013 -2018. Faktor-faktor penghambat tersebut antara lain :
1)

Tidak Optimalnya Sisdur Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah
dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi;

2)

Belum sesuainya Peraturan Gubernur tentang tata cara penganggaran dan

3)

penatausahaan Hibah dan Bantuan Sosial Provinsi Jambi;
Kurang Optimalnya SKPD terkait dalam Memberi Rekomendasi atas Dana

4)

Hibah dan Bantuan Sosial
Kurangnya Pemahaman SKPD dalam Memberi Rekomendasi Dana Hibah
dan Bantuan Sosial

7

Dari permasalahan yang teridentifikasi tersebut, selanjutnya

ditentukan isu aktualnya dengan kriteria memilih isu dengan
menggunakan

metode

analisis

APKL

(Aktual,

Problematik,

Kekhalayakan dan Layak) terhadap permasalahan-permasalahan
tersebut, sebagai berikut :
N
O
1

2

3

4

ISU AKTUAL
Tidak
Optimalnya
Sisdur
Pengganggaran
dan
Penatausahaan Dana Hibah
dan Bantuan Sosial pada APBD
Provinsi Jambi
Belum sesuainya Peraturan
Gubernur tentang tata cara
penganggaran
dan
penatausahaan
Hibah
dan
Bantuan Sosial Provinsi Jambi
Kurang
Optimalnya
SKPD
terkait
dalam
Memberi
Rekomendasi atas Dana Hibah
dan Bantuan Sosial
Kurangnya Pemahaman SKPD
dalam Memberi Rekomendasi
Dana Hibah dan Bantuan
Sosial

A

KRIKTERIA
P
K

L

4

4

4

4

4

3

3

4

4

4

2

3

3

2

3

PRIORITAS

16

14

4

13

12

Dari hasil analisis APKL diperoleh 3 (tiga) isu aktual di Bidang Anggaran,
yaitu :
1)

Tidak Optimalnya Sisdur Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah
dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi;

2)

Belum sesuainya Peraturan Gubernur tentang tata cara penganggaran dan
penatausahaan Hibah dan Bantuan Sosial Provinsi Jambi;

3)

Kurang Optimalnya SKPD terkait dalam Memberi Rekomendasi atas Dana
Hibah dan Bantuan Sosial
Dari ketiga isu aktual yang menjadi perhatian utama sebagaimana di atas,

8

untuk pemilihan isu prioritas sebagai rancangan area proyek perubahan yang akan
dilaksanakan, selanjutnya dilakukan analisis USG (Urgensi, Serious, Growth)
terhadap permasalahan-permasalahan utama yang dihadapi di Bidang Anggaran
sebagai implementasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, sebagai
berikut :
NO

SITUASI/ KESERIUSAN PENILAIAN

1

Tidak Optimalnya Pengganggaran dan
Penatausahaan
Dana Hibah dan
Bantuan Sosial pada APBD Provinsi
Jambi

2

3

Belum sesuainya Peraturan Gubernur
tentang tata cara penganggaran dan
penatausahaan Hibah dan Bantuan
Sosial Provinsi Jambi

Kurang Optimalnya SKPD terkait dalam
Memberi Rekomendasi atas Dana Hibah
dan Bantuan Sosial

U

KRITERIA
S
G

TOTAL

4

5

5

14

4

5

3

12

3

4

3

10

Keterangan :
Urgency
(Mendesak)
5=Sangat Penting;
4=Penting;
3=Cukup Penting;
2=Kurang Penting;
1=Tidak Penting.

Seriousness
(Kegawatan)
5= Sangat Gawat;
4=Gawat;
3=Cukup Gawat;
2=Kurang Gawat;
1=Tidak Gawat.

Growth
(Pertumbuhan)
5=Sangat Cepat;
4=Cepat;
3=Cukup Cepat;
2=Kurang Cepat;
1=Tidak Cepat.

Berdasarkan pada hasil analisis USG di atas, maka proyek perubahan ini
diharapkan untuk menemukan solusi yang tepat terhadap permasalahan prioritas
yakni

proses

penganggaran

dana

hibah

dan

bansos

sampai

dengan

penatausahaannya masih belum optimal dan terdapat beberapa kekurangan dan
perlu perbaikan dan penyesuaian diantaranya alur SOP yang perlu dipertegas
dimulai

dari penyusunan

perencanaan

dan

penganggaran

sampai

dengan

penatausahaan. Pada tahun 2016 Kementrian Dalam Negeri kembali melakukan
perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Nomor 32 Tahun 2011 tentang

9

Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber Dari APBD dengan
menerbitkan Peraturan Menteri Dalam Nomor 14 Tahun 2016

sehingga perlu

dilakukan penyesuaian dengan ketentuan yang ada.
Sementara itu kondisi ideal yang hendak dicapai agar tujuan organisasi dapat
terwujud adalah sebagai berikut :
1.

Tersedianya Landasan Hukum yang mempedomani penyusunan Pedoman
Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada
APBD Provinsi Jambi;

2.

Terjaminnya penyusunan Pedoman Pengganggaran dan Penatausahaan
Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi sesuai dengan
peraturan

yang

berlaku;Optimalnya

SKPD

terkait

dalam

Memberi

Rekomendasi atas Dana Hibah dan Bantuan Sosial ;
3.

Terlaksanannya Evaluasi dan Monitoring atas Pemberian Dana Hibah dan
Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi sesuai dengan peraturan yang
berlaku;

4.

Tersedianya

dokumentasi

administrasi

Penatausahaan, Evaluasi dan Monitoring

proses

Pengganggaran,

Dana Hibah dan Bantuan Sosial

pada APBD Provinsi Jambi
Berdasarkan diagnosis permasalahan dan kondisi ideal yang diharapkan
sebagai tersebut di atas, maka proyek perubahan ini mengambil

judul :

Peningkatan Sistem Prosedur Pengganggaran dan Penatausahaan

Dana

Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi

3.

TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam proyek perubahan ini dibagi dalam tiga
tahap, yaitu jangka pendek, menengah dan panjang yaitu :


Jangka Pendek

10

1. Jangka Pendek
1. Membentuk tim efektif/tim kerja
2. Mewujudkan Surat Dukungan Proyek Perubahan
3. Menyusun Draf Peraturan Kepala Daerah Tentang Penyusunan Tata cara
Pergeseran

Dokumen Anggaran

Belanja

(DPA-SKPD)

dalam Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Jambi
4. Menwujudkan Sosialisasi Draf Peraturan Kepala Daerah Tentang Pedoman
Pengganggaran dan Penatausahaan

Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Jambi
5. Melakukan Konsultasi dan Pemantapan ke Kementerian Dalam Negeri
6. Menwujudkan Penelitian Draf Peraturan Kepala Daerah Tentang Pedoman
Pengganggaran dan Penatausahaan

Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Jambi

ke Biro Hukum Setda



Provinsi Jambi.
Jangka Menengah
Sosialisasi atas Peraturan Kepala Daerah Pedoman Pengganggaran dan



Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi.
Jangka Panjang
Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Peraturan Kepala Daerah
Pedoman Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial
pada APBD Provinsi Jambi.

4.

MANFAAT

Proyek perubahan ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi Pemerintah
Provinsi Jambi secara umum dan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan
Pemerintah Provinsi Jambi, diantaranya adalah :

1. Terjaminnya penyusunan Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan
Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi sesuai dengan peraturan yang berlaku

2. Terwujudnya Landasan pedoman penyusunan Pengganggaran dan Penatausahaan
Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi sesuai dengan
3.

peraturan yang berlaku.
Terlaksanannya Evaluasi dan Monitoring atas Pemberian Dana Hibah dan Bantuan

11

4.

Sosial pada APBD Provinsi Jambi sesuai dengan peraturan yang berlaku
Tersedianya dokumentasi administrasi proses Pengganggaran, Penatausahaan,
Evaluasi dan Monitoring Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi
Jambi

5.

RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari proyek perubahan yang akan dilaksanakan adalah :
 Jangka Pendek
1. Pembentukan tim efektif
2. Pembuatan Surat Dukungan Proyek Perubahan
3. Penyusunan Draf Peraturan Kepala Daerah Tentang Penyusunan Tata cara
Pergeseran

Dokumen Anggaran

Belanja

(DPA-SKPD)

dalam Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Jambi

4. Melakukan Sosialisasi Draf Peraturan Kepala Daerah Tentang Pedoman
Pengganggaran dan Penatausahaan

Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Jambi
5. Melakukan Konsultasi dan Pemantapan ke Kementerian Dalam Negeri
6. Pengajuan Penelitian Draf Peraturan Kepala Daerah Tentang
Pengganggaran dan Penatausahaan

Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Jambi


Pedoman

ke Biro Hukum Setda

Provinsi Jambi.
Jangka Menengah
1. Peningkatan sarana dan prasarana di kelurahan dan kecamatan dalam
2.

lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi.
Penyusunan RKA peningkatan sarana dan prasarana untuk menunjang

3.

pelaksanaan SIMREDA.
Pelaksanaan sosialisasi

Peraturan

WaliProvinsi

tentang

Operasional

Penggunaan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMREDA) di


LIngkungan Pemerintah Provinsi Jambi.
Jangka Panjang
Pelaksanaan Monitoring dan evaluasi penggunaan

Sistem Perencanaan

Pembangunan Daerah (SIMREDA) di LIngkungan Pemerintah Provinsi Jambi
sesuai yang diharapkan dalam proyek perubahan ini.

12

6.

OUTPUT KUNCI (KEY PROJECT DELIERABLES)

Nama

Deskripsi (Pengertiannya)

1. Pembentukan
Tim
Persiapan
Penyusunan
Draft
Peraturan
Kepala
Daerah
Pedoman
Pengganggaran
dan
Penatausahaan Dana Hibah dan
Bantuan
Sosial
pada APBD
Provinsi Jambi;
2. Perumusan draft Peraturan Kepala
Daerah Pedoman Pengganggaran
dan Penatausahaan Dana Hibah
dan Bantuan Sosial pada APBD
Provinsi Jambi;
3. Memproses penelitian ke Biro
Hukum Setda atas draft Peraturan
Kepala
Daerah
Pedoman
Pengganggaran
dan
Penatausahaan Dana Hibah dan
Bantuan
Sosial
pada APBD
Provinsi Jambi.
7.

Penyusunan Peraturan Kepala Daerah
Pedoman
Pengganggaran
dan
Penatausahaan
Dana Hibah dan
Bantuan Sosial pada APBD Provinsi
Jambi
diperlukan
dalam
rangka
memberikan aturan legal formal bagi
Pemerintah Provinsi Jambi dalam
merencanakan , menganggarkan, dan
menatausahan
secara
administratif
keuangan atas dana hibah dan bantuan
sosial.

PENTAHAPAN (MILESTONES)
Untuk memaksimalkan proyek perubahan Optimalisasi Penggunaan Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMREDA) Di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Jambi melalui Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Peraturan
WaliProvinsi Jambi, akan melaksanakan melalui 3 (tiga) tahapan besar sebagai berikut :

NO
I

TAHAPAN
Jangka Pendek
1. Pembentukan Tim Efektif:
a. Menghadap Mentor.
b. Pertemuan Tim Internal.

OUT PUT

WAKTU
Minggu ke- III
Mei 2016
-

Foto menghadap mentor
Undangan
Daftar
tandaterima
undangan
Daftar hadir
Foto dokumentasi.
Notulen

13

c. Membuat SK Tim Proyek
Perubahan

-

Draf SK Tim.

d. Penandatanganan SK Tim
Proyek Perubahan.

-

SK ditandatangani

e. Pemberian nomor SK.

-

SK yang telah diberi nomor

f.

-

Tandaterima SK.

-

Foto menghadap mentor
Undangan
Daftar tandaterima
undangan
Daftar hadir.
Foto dokumentasi.
Notulen
dukungan gagasan Proyek
Perubahan yang telah
ditandatangani.

penyebaran SK Tim Proyek
Perubahan.

2. Pembuatan Surat Dukungan
Proyek Perubahan
a. Mengadap Mentor.
b. Rapat Tim Internal,
membahas dukungan
gagasan Proyek Perubahan.

Minggu keIV Mei 2016

-

c. Melakukan
penandatanganan dukungan
gagasan Proyek Perubahan.

3. Penyusunan Draft Peraturan
Kepala Daerah Tentang

Pedoman Pengganggaran dan
Penatausahaan Dana Hibah
dan Bantuan Sosial Provinsi

Minggu keIV Mei 2016

Jambi
a. Membuat Draf dukungan
gagasan Proyek Perubahan.
b. Memperbaiki draf dukungan
gagasan Proyek Perubahan.

4. Sosialisasi
Kepala

Draft
Daerah

-

-

Draf dukungan gagasan
Proyek Perubahan
dukungan gagasan Proyek
Perubahan yang telah
diperbaiki

Peraturan Minggu ke- I
Tentang Juni 2016

Pedoman Pengganggaran dan
Penatausahaan Dana Hibah
dan Bantuan Sosial Provinsi
Jambi
a. Mengadap Mentor.
b. Rapat Tim internal

-

Foto menghadap mentor
Undangan
Daftar
tandaterima
undangan
Daftar hadir.
Foto dokumentasi.
Notulen

14

c. Pembentukan Tim Panitia
Sosialisasi gagasan Proyek
Perubahan
d. Membuat SK / SPT Panitia
Sosialiasi gagasan Proyek
Perubahan
e. Penandatanganan SK / SPT
Panitia Sosialiasi gagasan
Proyek Perubahan
f. Membuat bahan sosialiasi
gagasan Proyek Perubahan

-

Draf Tim Panitia.

-

Draf SK / SPT Tim Panitia.

-

SK / SPT Tim Panitia yang
ditandatangani.

-

Slide Sosialiasi.

g. Melakukan

-

Undangan
Daftar tandaterima
undangan
Daftar hadir.
Foto dokumentasi.
Notulen

sosialiasi

gagasan Proyek Perubahan

5. Melakukan
Konsultasi
dan Minggu ke- II
Pemantapan Ke Kemendagri
Juni 2016
a. Mengadap Mentor.
b. Membuat
Nota
Dinas
permohonan Konsultasi dan
Pemantapan
Ke
Kemendagri.
c. Membuat SPT dan SPPD.
d. Melakukan Konsultasi dan
Pemantapan Ke Kemendagri
.

6. Mengajukan
Peraturan
tentang

Foto menghadap mentor
Nota Dinas usulan.

SPT dan SPDD.
Foto dan Notulensi.

Penelitian
draft Minggu ke- III
Kepala
Daerah Juni 2016

Pedoman
Pengganggaran
dan
Penatausahaan Dana Hibah
dan Bantuan Sosial ke Biro
Hukum Setda Jambi
a. Mengadap Mentor.
b. Membuat
Nota
Dinas
Pengantar
c. Melakukan Koordinasi dan
Mengantar draft Peraturan
Kepala
Daerah
tentang

-

Foto menghadap mentor
Nota Dinas Pengantar

-

Foto Dokumentasi
Tanda Terima.

Pedoman Pengganggaran
dan Penatausahaan Dana
Hibah dan Bantuan Sosial
II

ke Biro Hukum Setda Jambi
Tujuan Jangka Menengah
Melakukan Sosialisasi Peraturan Minggu ke- II
Kepala
Daerah
Tentang September.
Pedoman Pengganggaran dan 2016

15

Penatausahaan Dana Hibah
dan Bantuan Sosial Provinsi
II

Jambi
Tujuan Jangka Panjang
Melakukan
Evaluasi
dan Setiap
Monitoring Peraturan Kepala
Tahun
Daerah
Tentang
Pedoman

Pengganggaran
dan Anggaran
Penatausahaan Dana Hibah
dan Bantuan Sosial Provinsi
Jambi

8.

TATA KELOLA PROYEK

Struktur

Kepala
BPKAD

Coach
Coach

Kabid
Kabid
Anggaran
Anggaran

TIM
TIM KERJA
KERJA

TIM
PELAKSANA

9.

PPe
Deskripsi
Sponsor/Mentor
MUSLIM RIZAL, SE.M.SI Selaku Kepala
BPKAD
PROVINSI
JAMBI
bertindak
sebagai pembimbing dan memberikan
dukungan
serta
arahan
keseluruhan
program
Project Leader
REZA FACHRIZAL, SE.M.S.AKselaku Kabid
Anggaran melakukan eksekusi keseluruhan
tahapan yang telah dirancang dalam project
chart dengan mendayagunakan seluruh
sumber daya yang dimiliki.
Tim Kerja Internal
Sekretaris, Kabid, dan Kasubbid yang
membantu project leader menyelesaikan
tugasnya.
Coach :
SUWARTO,
S.SOS,
MM
Selaku
Widyaiswara muda Bandiklat Provinsi Jambi
melakukan monitoring secara regular
terhadap Kegiatan Peserta selama tahap
laboratorium kepemimpinan melalui media
teknologi informasi.
Tim Pelaksana :
Staf BPKAD PROVINSI JAMBI

ANGGARAN
Deskripsi

16

1. Rp

8.000.000,00

1. Makan minum rapat kegiatan proyek perubahan (2
bulan)

2. Rp

5.000.000,00

3. Rp 20.000.000,00

10.
.

2. Belanja ATK
3. Konsultasi dan Pemantapan ke Kemendagri

IDENTIFIKASI STAKEHOLDERS
1.

Stakeholder Internal
Stakeholder internal di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Provinsi Jambi yaitu terdiri dari :
Kepala Badan
Sekretaris Badan
Kepala Bidang Perbendaharaan
Kasubbid Anggaran Pendapatan
Beberapa orang staf yang ditunjuk untuk membantu pelaksanaan

2.

kegiatan proyek perubahan
Stakeholder Eksternal
Gubernur Jambi
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi
TAPD Provinsi Jambi
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah
Provinsi Jambi Pemberi Rekomendasi Hibah Bansos
Dari identifikasi stakeholder kemudian dikelompokkan menjadi empat

kategori yang berpengaruh terhadap proyek perubahan yang akan dilaksanakan
sebagai berikut :
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Stakeholder
Gubernur Jambi
Kepala BPKAD
Sekretaris
TAPD
Kabid Perbendaharaan
Kasubbid Anggaran
Pendapatan
SKPD Pemberi
Rekomendasi Hibah
Bansos
Staf BPKAD

Kekuatan
Besar Kecil
V
V
V
V
V

Kepentingan
Besar Kecil
V
V
V
V
V

Katagori
Promoter
Promoter
Promoter
Promoter
Defenders

V

V

Defenders

V

V

Defenders

V

V

Apathetics

17

Keterangan :

- Promoters memiliki kepentingan besar terhadap program
dan juga kekuatan untuk membantu membuatnya
berhasil (atau menggagalkannya).
- Defenders, memiliki/menyuarakan dukungannya dalam
komunitas, tetapi kekuatannya kecil untuk mempengaruhi
program.
- Latens, tidak memiliki kepentingan khusus maupun
terlibat dalam program, tetapi memiliki kekuatan besar
untuk mempengaruhi program.
- Apathetics, kurang memiliki kepentingan maupun
kekuatan.

11.

IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH
1. Keterbatasan pemahaman tim kerja dalam merumuskan draft Peraturan Kepala
Daerah Pedoman Pengganggaran dan Penatausahaan
Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi;
2. Kekurangan teknis peneliti draft Peraturan

Kepala

Dana Hibah dan
Daerah

Pedoman

Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada
APBD Provinsi Jambi
12.

RESIKO
1.

Keterlambatan

penyusunan

Peraturan

Kepala

Daerah

Pedoman

Pengganggaran dan Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada
2.

APBD Provinsi Jambi.
Tidak tersedianya Peraturan Kepala Daerah Pedoman Pengganggaran dan
Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi

13.

KRITERIA KEBERHASILAN
1. Tersedianya

Peraturan Kepala Daerah Pedoman Pengganggaran dan

Penatausahaan

Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi

Jambi.;
2. Terlaksananya system dan prosedur penganggaran Hibah dan Bansos pada

18

APBD Provinsi Jambi sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;
3. Terlaksananya system dan prosedur penatausahaan Hibah dan Bansos pada
APBD Provinsi Jambi sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;
4. Terlaksananya evaluasi dan monitoring penggunaan dana Hibah dan Bansos
pada APBD Provinsi Jambi sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;
5. Tersedianya
dokumen
administrasi
proses
Pengganggaran

dan

Penatausahaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial pada APBD Provinsi Jambi

14.

FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN
1.

2.

Manajemen ;
Berupa kinerja TIM yang solid dan optimal, penggunaan strategi kerja,
komitmen dan kerjasama.
Organisasi ;
Kepala BPKAD, Kasubbid Angg. Pendapatan, Kasubbid Anggaran Belanja,

dan seluruh Staff Bidang Anggaran.
3. Stakeholder Ekternal.
Dukungan dari segenap stake holder eksternal akan member kontribusi
keberhasilan yang besar.
15.

PERSETUJUAN

Jambi,

Mei 2016

MENTOR,

MUSLIM RIZAL, SE. M.SI
PEMBINA UTAMA MADYA
NIP.19600416 198403 1 002

19