Hukum Organisasi Internasional Internati HUKUM INTERNASIONAL

TUGAS HUKUM ORGANISASI INTERNASIONAL

“International Fund for Agricultural Development”

Disusun Oleh :

Rangga P.R. Kartasasmita (2014200157)

DOSEN : Grace Juanita, S.H., M.Kn.
KELAS : B

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG

2017

LATAR BELAKANG
International Fund for Agricultural Development (IFAD) atau dalam Bahasa Indonesia
menjadi Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian adalah sebuah badan khusus
Perserikatan Bangsa-Bangsa. IFAD didirikan sebagai lembaga keuangan internasional pada
tahun 1977 sebagai salah satu hasil rumusan utama dari World Food Conference tahun 1974.

Konferensi ini diselenggarakan sebagai respon terhadap krisis pangan di awal 1970-an yang
mempengaruhi negara-negara di Afrika khususnya daerah bernama Sahel saat itu. Hasil dalam
konferensi tersebut memutuskan agar segera dibuatnya suatu Dana Internasional untuk
Pembangunan Pertanian untuk membiayai proyek-proyek pembangunan pertanian terutama
untuk produksi pangan di negara-negara berkembang. Salah satu poin penting yang muncul dari
konferensi tersebut adalah penyebab kerawanan pangan dan kelaparan yang banyak terjadi
karena kegagalan dalam produksi pangan. Selain itu, imbas masalah struktural yang berkaitan
dengan kemiskinan, serta fakta bahwa mayoritas penduduk miskin di dunia berkembang atau
terkonsentrasi di daerah pedesaan menjadi isu penting dibentuknya IFAD.
Dalam hal ini penulis memilih IFAD sebagai bagian analisis Tugas Hukum Organisasi
Internasional karena IFAD memiliki karakteristik dan proses yang amat berbeda dibandingkan
lembaga internasional bantuan pemberantasan kemiskinan. Selain itu IFAD memiliki
perkembangan yang pesat dalam memberantas kemiskinan dan memberikan keterampilan pada
penduduk-penduduk desa miskin. Maka dari itu penulis merasa lembaga ini patut untuk
dianalisis atau dikaji lebih dalam selak beluk, eksistensi dan perkembangannya hingga saat ini.

ANALISIS
Dibentuk tahun 1977. IFAD secara eksklusif memfokuskan pada pengurangan
kemiskinan di negara-negara berkembang khususnya di pedesaan dengan cara bekerjasama
dengan masyarakat desa untuk menghilangkan kelaparan dan kekurangan gizi. Faktanya dari

75% penduduk miskin di dunia, 1,4 miliar nya adalah orang yang tinggal di daerah pedesaan dan
hidupnya bergantung pada pertanian da peternakan sebagai mata pencaharian mereka.
Berbeda dengan lembaga bantuan yang memberikan dana bantuan secara langsung
berupa uang atau materi lain. IFAD lebih condong meningkatkan produktivitas dan pendapatan
serta meningkatkan kualitas hidup mereka melaui sistem pangan dan pertanian.
Secara umum proses IFAD untuk meningkatkan kesejahtaraan tersebut adalah dengan
memberikan program-program dan penyuluhan ke daerah terpencil. Biasanya IFAD menargetkan
beberapa kalangan masyarakat pedesaan dari yang termiskin hingga yang sedang agar bisa
mengembangkan bidang agrikultur nya. Dengan cara ini, IFAD secara tidak langsung
berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. IFAD juga memiliki indikasi untuk menjadi arus
utama pembangunan sosial-ekonomi. Hal itu terjadi karena IFAD memiliki prinsip mempelajari
dan memahami apa penyebab kemiskinan lalu kemudian membangun.
Sistem kerja IFAD terdapat dalam Model Operasi IFAD yang terdiri dari siklus proyek
dengan dua komponen utama yakni Pengembangan Proyek dan Pelaksanaan proyek
Sebelum IFAD melaksanakan programnya di suatu negara. Biasanya IFAD mendapatkan
hasil laporan dari Country Strategic Opportunities Programme (COSOP) terlebih dahulu.
Nantinya COSOP akan menyusun kerangka kerja agar IFAD dapat membuat cara strategis untuk
negara yang ditujunya. COSOP juga dapat mengidentifikasi pembiayaan IFAD, melakukan
kemitraan, dan juga memfasilitasi pengelolaan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Tujuan utama COSOP adalah memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan IFAD

berdampak positif di suatu negara. COSOP juga memiliki dokumen yang mengulas situasi
kemiskinan pedesaan secara spesifik di suatu daerah. Biasanya dokumen tersebut akan menjadi
gambaran bagi IFAD untuk menentukan lokasi geografis dan mengidentifikasi area terkait.
Untuk memastikan daerah tersebut bebas dari kemiskinan. COSOP menjalankan strategi
pengurangan kemiskinan di tingkat nasional (negara) agar tetap mengacu pada kerangka kerja
yang relevan di negara tersebut. COSOP yang melakukan kerjasama multilateral dan bilateral
dengan negara-negara memudahkan IFAD untuk menjalankan programnya.

Setelah IFAD mendapatkan laporan dari COSOP, IFAD akan melakukan kerjanya
melalui tahap-tahap berikut ini1 :
1. Perancangan Proyek
Perancangan proyek merupakan kegiatan operasional IFAD untuk menciptakan
proyek berkualitas dengan melihat kenyataan di lapangan serta kebutuhan dan
aspirasi dari pedesaan yang miskin. Dalam perancangan ini, strategi suatu negara
untuk memberantas kemiskinan akan dikombinasikan dengan kerangka kerja
IFAD.
2. Konsep Proyek
Konsep proyek yang dibuat IFAD sebagian besar diambil dari rumusan yang
diberikan oleh COSOP. Namun untuk negara-negara yang tidak melakukan
kerjasama dengan COSOP. Konsep proyek akan didapat IFAD dari hasil diskusi

dengan pemerintah dan elemen-elemen terkait.
3. Project Design Report (PDR)
PDR adalah laporan desain proyek yang akan menjadi dokumen utama dalam
melakukan proses desain proyek. Dalam proses desain tersebut bisa saja terjadi
penambahan-penambahan seiring dengan berjalannya waktu. Hal itu tergantung
dari konsultasi dengan pemerintah terkait. PDR sendiri setidaknya harus memuat:
 Konteks strategis dan rasio keterlibatan, komitmen dan kemitraan IFAD
 Kemiskinan, modal sosial dan target yang ingin dicapai
 Deskripsi Proyek
 Implementasi dan pengaturan kelembagaan
 Manfaat proyek, biaya dan pembiayaan
 Risiko dan keberlanjutan proyek
 Inovasi yang disertai pembelajaran dan manajemen ilmu pengetahuan.
4. Design Completion and Quality Assurance
Design Completion and Quality Assurance dilakukan setelah PDR dibuat. PDR
tersebut harus mendapatkan jaminan secara kualitas dan independensi. Kemudian
PDR tersebut ditinjau dan dilihat apakah memuaskan atau tidak. Jika memuaskan
maka pimpinan IFAD akan menerima PDR tersebut dan memberikan persetujuan.
Setelah itu rancangan pendanaan akan dipersiapkan oleh IFAD.
5. Negosiasi dan Persetujuan


1

IFAD, Operating Model, https://www.ifad.org/en/what/operating_model/tags/project_cycle/1966193, diakses
tanggal 24 April 2017, jam 19.00 WIB.

IFAD akan melakukan negosiasi dengan peminjam dana atau hibah dengan dasar
perjanjian pembiayaan. Dasar perjanjian pembiayaan tersebut menggunakan
laporan penyelesaian desain yang dibuat IFAD. Sebelum terjadinya kesepakatan
Dewan Eksekutif IFAD akan mengulas perjanjian tersebut. Apabila dianggap
layak maka Dewan Eksekutif IFAD akan menyetujui pinjaman atau hibah
tersebut. Setelah mendapatkan persetujuan, IFAD dan peminjam dana atau hibah
akan menandatangani perjanjian pembiayaan.
6. Pelaksanaan
Pelaksanaan dimulai setelah peminjam memenuhi persyaratan tertentu yang
memungkinkan IFAD untuk menyatakan pinjaman atau hibah. Proyek yang
didanai IFAD dilaksanakan oleh staf nasional negara terkait dengan dukungan dan
bimbingan dari staf IFAD di kantor pusat dan di negara tersebut. Pemerintah
bekerja sama dengan IFAD, menyiapkan laporan penyelesaian, dengan penekanan
khusus pada dampak program tersebut terhadap kemiskinan pedesaan hingga

akhir pelaksanaannya.
7. Evaluasi
Kantor Evaluasi bertanggung jawab untuk mengevaluasi operasi dan kebijakan
dari IFAD. Kantor Evaluasi ini bersifat independen dan akan memberikan laporan
langsung ke Dewan Eksekutif IFAD.
Dengan tahap-tahap tersebutlah, IFAD akan membantu pedesaan di negara-negara
berkembang agar menjadi maju dan sejahtera.

EKSISTENSI
IFAD secara resmi memiliki 176 negara anggota. Kendati demikian eksistensi IFAD saat
ini berada di seluruh dunia karena menjalakan programnya hampir ke seluruh dunia, terutama
negara-negara berkembang. IFAD saat ini membagi 5 regional untuk pemberantasan kemiskinan
di desa, yakni2:
1. Afrika Barat dan Afrika Tengah
Investasi IFAD di Afrika Barat dan Tengah total mencapai 966,7 juta US Dollar yang
meliputi pembiayaan untuk 55 program dan beberapa proyek yang sedang berjalan
ditahun 2012 untuk 23 negara afrika. Sejak berdirinya IFAD pada tahun 1978 di
afrika. IFAD telah mendukung lebih dari 200 proyek di wilayah afrika dengan total
biaya mencapai sekitar 2,5 miliar US Dollar. Adapun negara yang dimaksud tersebut
adalah :

 Benin
 Burkina Faso
 Cameroon
 Cape Verde
 Central African Republic
 Chad
 Congo
 Côte d'Ivoire
 D.R. Congo
 Equatorial Guinea
 Gabon
 Gambia, The
 Ghana
 Guinea
 Guinea-Bissau
 Liberia
 Mali
 Mauritania
 Niger
 Nigeria

 Sao Tome and Principe
 Senegal
 Sierra Leone
2

IFAD, IFAD in West and Central Africa, https://www.ifad.org/where/region/overview/tags/pa , diakses tanggal 25
April 2017, jam 17.31 WIB.



Togo

2. Afrika Timur dan Selatan Afrika
Populasi di wilayah ini mencapai sekitar 399 juta penduduk, 70 persen diantaranya
tinggal di daerah pedesaan. Dari data-data yang ada, sekitar 43 persen hidup dengan
harga kurang dari 1,25 US Dollar per hari. Negara-negara tersebut adalah3 :
 Angola
 Botswana
 Burundi
 Comoros

 Eritrea
 Ethiopia
 Kenya
 Lesotho
 Madagascar
 Malawi
 Mauritius
 Mozambique
 Namibia
 Rwanda
 Seychelles
 South Africa
 South Sudan
 Swaziland
 Tanzania, United Republic of
 Uganda
 Zambia
 Zimbabwe
3. Asia dan Pasifik Asia
Asia dan Pasifik Asia merupakan regional terbesar dalam Investasi IFAD. Hingga

akhir 2012, IFAD setidaknya telah mengeluarkan biaya sebesar 1,6 miliar US Dollar
untuk 60 program untuk 19 negara (dari 30 negara) di kawasan ini. IFAD juga
menyediakan hibah regional dan hibah khusus negara di kawasan ini. Total investasi

3

IFAD, IFAD in East and Southern Africa, https://www.ifad.org/where/region/overview/tags/pf , diakses tanggal 25
April 2017, jam 17.34 WIB.

IFAD mencabai lebih dari 3 miliar US Dollar di Asia dan Pasifik Asia. Adapun
negara-negara tersebut meliputi4 :
 Afghanistan
 Bangladesh
 Bhutan
 Cambodia
 China
 Cook Islands
 D.P.R. Korea
 Fiji
 India

 Indonesia
 Iran
 Kiribati
 Laos
 Malaysia
 Maldives
 Mongolia
 Myanmar
 Nepal
 Niue
 Pakistan
 Papua New Guinea
 Philippines
 Republic of Korea
 Samoa
 Solomon Islands
 Sri Lanka
 Thailand
 Timor-Leste
 Tonga
 Viet Nam
4. Amerika Latin dan Karibia

4

IFAD, IFAD in Asia and Pasific, https://www.ifad.org/where/region/overview/tags/pi , diakses tanggal 25 April
2017, jam 17.36 WIB.

Secara keseluruhan, 33 negara di Amerika Latin dan Karibia menunjukkan ketahanan
yang tinggi setelah terjadinya krisis keuangan global tahun 2008-2009. Adapun 33
negara tersebut meliputi5 :
 Argentina
 Belize
 Bolivia
 Brazil
 Chile
 Colombia
 Costa Rica
 Cuba
 Dominica
 Dominican Republic
 Ecuador
 El Salvador
 Grenada
 Guatemala
 Guyana
 Haiti
 Honduras
 Jamaica
 Mexico
 Nicaragua
 Panama
 Paraguay
 Peru
 Saint Lucia
 Saint Vincent and the Grenadines
 Suriname
 Uruguay
 Venezuela
5. Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa Tengah dan Eropa Timur

5

IFAD, IFAD in Latin America and the Carribean, https://www.ifad.org/where/region/overview/tags/pl , diakses
tanggal 25 April 2017, jam 17.38 WIB.

IFAD mendukung proyek dan program yang sedang berjalan di 18 dari 35 negara
berpenghasilan rendah dan menengah di wilayah Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa
Tengah dan Eropa Timur. Meliputi6 :
 Albania
 Algeria
 Armenia
 Azerbaijan
 Bosnia and Herzegovina
 Croatia
 Cyprus
 Djibouti
 Egypt
 Gaza and the West Bank
 Georgia
 Iraq
 Israel
 Jordan
 Kazakhstan
 Kyrgyzstan
 Kuwait
 Lebanon
 Libya
 Malta
 Morocco
 Oman
 Qatar
 Republic of Moldova
 Romania
 Saudi Arabia
 Somalia
 Sudan
 Syria
 The Former Yugoslav Republic of Macedonia
 Tajikistan
 Tunisia
 Turkey
6

IFAD, IFAD in Near East, North Africa, Europe and Central Asia,
https://www.ifad.org/where/region/overview/tags/pn , diakses tanggal 25 April 2017, jam 17.40 WIB.





United Arab Emirates
Uzbekistan
Yemen

PERKEMBANGAN
Secara global, dengan adanya IFAD terdapat perkembangan perbaikan selama sepuluh
tahun terakhir. Diantaranya IFAD berhasil mengeluarkan lebih dari 350 juta penduduk pedesaan
dari kemiskinan. Kendati demikian sebanyak 70% atau 1.4 miliar kemiskinan global masih
berasal dari pedesaan. Namun Laporan Kemiskinan Pedesaan yang dibuat IFAD tahun 2011
menunjukkan bahwa selama beberapa dekade terakhir, tingkat kemiskinan ekstrem di daerah
pedesaan negara-negara berkembang telah menurun dari 48% menjadi 34% dimana Asia Timur
menjadi daerah yang paling berkembang pesat.
Untuk Perkembangan IFAD di Indonesia sendiri, sejak tahun 1980 IFAD telah
memberikan pinjaman kepada Indonesia untuk 15 program dan proyek senilai 409,9 juta US
Dollar. Diantaranya 11 program dan proyek telah selesai, dan 4 masih berlangsung. IFAD juga
telah mendanai sejumlah hibah negara dan daerah untuk mendukung proyek investasi di
Indonesia. Selama 35 tahun terakhir, IFAD dan Pemerintah Indonesia telah menginvestasikan
hampir 1 miliar US Dollat untuk masyarakat pedesaan agar memperkuat pertumbuhan ekonomi
yang inklusif dan ramah lingkungan.
Selain itu dengan adanya program dari COSOP untuk Indonesia pada periode 2014-2015.
Intervensi IFAD di Indonesia telah mendukung program pemerintah dalam mencapai target
pembangunan sektor pertanian dan perikanan. Hal Ini juga bertujuan untuk memberdayakan
produsen petani kecil menjadi lebih produktif dan lebih terintegrasi dengan pasar agar ada
peningkatan ketahanan pangan, peningkatanan pendapatan dan mengurangi kemiskinan.
Pemerintah Indonesia sendiri telah memperbarui komitmennya terhadap pemberdayaan
dan perlindungan petani kecil. Melalui beberapa kegiatan pinjaman dan non-pinjaman yang
masih berlanjut, IFAD akan membantu pemerintah dalam menjalankan tugas tersebut.
IFAD sendiri telah membuka kantor di Indonesia pada tahun 2015, setelah perundingan
selama tahun 2013-2014. Permbukaan kantor itu sendiri saa itu disepakati oleh Presiden IFAD
yakni Kanayo F Nwanze dan Dubes RI untuk Italia yang sekaligus Wakil Tetap RI untuk
lembaga-lembaga PBB di Roma, August Parengkuan. Penandatangan saat itu disaksikan
Gubernur IFAD Indonesia Andin Hadiyanto dan Sekjen Kementeruian Pertanian Hari Priyono,
Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Mulrtilateral Kementerian Keuangan
Syurkani Ishak Kasim. Denga pembukaan kantor IFAD di Indonesia maka investasi IFAD di
bidang peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan akan semakin meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

-

IFAD. “International Fund for Agricultural Development.”
https://www.ifad.org (diakses tanggal 24 April 2017)

-

“International Fund for Agricultural Development.”
https://en.wikipedia.org/wiki/International_Fund_for_Agricultural_Development (diakses
tanggal 24 April 2017)

-

Kusumaputra, Adhi. “International Fund for Agricultural Development Buka Kantor di
Indonesia.”
http://internasional.kompas.com/read/2015/02/23/19535151/International.Fund.for.Agric
ultural.Development.Buka.Kantor.di.Indonesia (diakses tanggal 25 April 2017)

-

Rezi, Fakhri. “Bambang Brodjonegoro Bakal Jadi Presiden IFAD, Apa Itu IFAD?.”
http://economy.okezone.com/read/2017/02/03/320/1609032/bambang-brodjonegorobakal-jadi-presiden-ifad-apa-itu-ifad (diakses tanggal 25 April 2017)

-

IFAD. “IFAD in Indonesia”
https://operations.ifad.org/web/ifad/operations/country/home/tags/indonesia (diakses
tanggal 25 April 2017)