Globalisasi Teknologi Eksplorasi Minyak kelapa

Globalisasi Teknologi, Eksplorasi Minyak Mentah
dan Kemiskinan pada Masyarakat Pesisir
Paper Kemiskinan dan Pembangunan Sosial

Disusun untuk memenuhi Ujian Tengah Semester mata kuliah Kemiskinan dan Pembangunan
Sosial yang diampu Dra. Agnes Sunartiningsih, M.Si. & Dr.Hempri Suyatna, M.Si.

Mukhammad Fatkhullah
16/404184/PSP/05857

JURUSAN PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017

Disusun untuk memenuhi Ujian Tengah Semester mata kuliah Kemiskinan dan Pembangunan
Sosial yang diampu: Dra. Agnes Sunartiningsih,M.Si. & Dr.Hempri Suyatna, M.Si.

Globalisasi Teknologi, Eksplorasi Minyak Mentah,
dan Kemiskinan pada Masyarakat Pesisir

Mukhammad Fatkhullah
16/404184/PSP/05857

Ringkasan
Globalisasi teknologi membawa kemungkinan Negara berkembang seperti Indonesia untuk
memaksimalkan kegiatan eksplorasi terhadap sumberdaya alam. Salah satu usaha tersebut
adalah pada sektor pertambangan minyak. Tujuannya jelas, yaitu untuk meningkatkan
pertumbuhan dan mempercepat pembangunan di segala bidang. Namun dalam prosesnya,
kegiatan tersebut ternyata membutuhkan banyak hal untuk dikorbankan. Tak hanya
lingkungan, namun juga masyarakat lokal khususnya masyarakat pesisir yang tak hanya
berhadapan dengan kemiskinan, namun kondisi yang membuat mereka semakin dan lebih
miskin dari kondisi asalnya. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah bagaimana peran
pemerintah dan perusahaan terhadap kondisi tersebut? Apakah globalisasi yang ada kemudian
hanya sekedar diterima tanpa mempertimbangkan berbagai dampak dan konsekuensi yang
ditimbulkannya? Usaha seperti apa yang mungkin diwujudkan untuk tetap mempertahankan
pertumbuhan tanpa mengorbankan kesejahteraan masyarakat pesisir? Pertanyaan-pertanyaan
tersebut akan dijawab pada paper ini.

Pendahuluan
Globalisasi


globalisasi, atau dalam hal ini mengalami

merupakan

menyebaran

perluasan makna. Tak hanya pada taraf

informasi secara mengglobal, atau dalam
hal

ini

menyeluruh.

persebaran

Menghilangkan


kita

antar pulau, wilayah, bahkan Negara. Pada

melihat

bagaimana

persebaran

persaingan tenaga kerja dalam suatu Negara

hanya sebatas pada tataran informasi.

Indonesia misalnya, tak hanya terjadi antar

Namun seiring berjalannya waktu, konsep
sendiri

juga


informasi, dan globalisasi kini membuat

awalnya, konsep globalisasi didefinisikan

itu

namun

teknologi, bahkan sumberdaya manusia jika

berbagai batasan dan tabir-tabir penghalang

globalisasi

informasi,

masyarakat Indonesia sendiri, namun juga

mengalami

1

pada masyarakat Cina dan warga Negara

Harapannya, tentunya dengan adanya

asing yang kini bebas untuk bersaing

globalisasi dalam bidang teknologi yang

mendapatkan pekerjaan di Indonesia dalam

terwujud melalui eksplorasi sumber daya

naungan MEA yang merupakan salah satu

alam melalui teknologi yang diimpor dari

produk globalisasi itu sendiri.


luar1 dapat mewujudkan efektifitas dan
efisiensi dalam menggali setiap sumber

Namun, dari berbagai segi dan aspek

daya alam yang berkaitan. Namun, hal

globalisasi itu sendiri, selain informasi,

tersebut akan menjadi masalah ketika

dampak yang paling bisa dilihat yang

dalam

kemudian menimbulkan dampak-dampak

Percepatan

justru menyebabkan kemiskinan khususnya


persebaran

pada

teknologi, sepertihalnya gadget dan internet

informasi secara mengglobal. Meskipun,
dalam hal ini, teknologi tidak hanya

terhadap

kegiatan

dan

didapatkan

daerah


pemasukan

yang

maupun

pusat

dan penggunaan teknologi

tersebut berpotensi mengurangi pendapatan

termasuk

dan

teknologi yang digunakan untuk melakukan
eksplorasi

pendapatan


globalisasi

luas seperti teknologi bio kimia, teknologi
konstruksi,

dimana

meningkat secara drastis, namun ketika

diartikan secara sempit, namun juga secara

urusan

masyarakat

eksplorasi tersebut dilakukan. Meskipun

misalnya, juga mendorong persebaran


untuk

penggunaan

teknologi melalu kerangka globalisasi ini

beruntun lainnya adalah globalisasi pada
teknologi.

pelaksanaannya

kesejahteraan

dari

masyarakat

setempat, harusnya pemerintah memiliki

potensi-potensi


inisiatif dan pertimbangan yang lebih

kelautan yang dimiliki oleh suatu Negara.

matang apakah harus tetap melanjutkan

Dimana, teknologi itu sendiri merupakan

ataukah menghentikan proses eksplorasi

hasil dari globalisasi dan untuk itu,

sumberdaya alam melalui teknologi yang

eksplorasi secara mengglobal pada setiap

kini telah dilakukan secara mengglobal.

sudut wilayah suatu Negara, dalam hal ini

Oleh karena itu, paper ini memaparkan

Indonesia merupakan salah satu bentuk dari

sebuah permasalahan yang kini mengglobal

globalisasi teknologi.

akibat globalisasi itu sendiri. Globalisasi,
bagaimanapun juga mendorong percepatan
1

proses eksplorasi yang dimaksudkan melalui
teknologi. Jadi globalisasi yang dilakukan di
Indonesia, merupakan bagian dari globalisasi yang
sedang terjadi pada tataran atau lingkup yang lebih
luas.

Karena meskipun konsep globalisasi dalam artian
ini didefinisikan sebagai suatu kegiatan Negara
untuk mengekplorasi potensinya, dalam sisi yang
lain juga dapat diartikan sebagai eksploitasi pada
pemilik teknologi pada Negara-negara pasar yang
membutuhkan teknologi serupa untuk membantu

2

perubahan pada setiap segi dan dimensi

Globalisasi Teknologi:
Pendorong Eksplorasi &
Eksploitasi

kehidupan bernegara. Termasuk bagaimana
Negara

melakukan

eksplorasi

dan

pemanfaatan sumberdaya alam. Namun

Seiring berkembangnya teknologi dan

penggunaan dan pemanfaatan globalisasi

menyebarnya muatan globalisasi, yang

sebagai instrument untuk mengadakan dan

didalamnya pertukaran teknologi antara

meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Negara maju dengan Negara berkembang

melalui peningkatan pendapatan perkapita

menjadi kian mudah atau bahkan tidak ada

yang

melalui

batasan sama sekali. Hal ini, tentu dalam

eksplorasi dan eksploitasi sumber daya

beberapa aspek dapat menjadi sebuah

alam2

praktiknya

potensi. Pasalnya, eksplorasi pada tiap-tiap

keresahan,

sumberdaya yang dimiliki oleh Negara

masyarakat

berkembang, khususnya Indonesia yang

penduduk asli dari pekerjaan aslinya, tradisi

memang terkenal dan dikenal dengan

dan budaya, serta penghindupannya selama

kekayaan

sumberdayanya

diharapkan

ini. Sehingga, konsep globalisasi teknologi

mampu

meningkatkan

pendapatan

sebagai instrument pembangunan untuk

perkapita

melalui

mewujudkan

masyarakat

ataupun eksploitasi pada sumber-sumber

kemudian menjadi suatu hal yang patut

alam baik yang terperbaharui maupun tidak

dipertanyakan mengingat hal tersebut justru

terperbaharui.

hanya

bisa

yang

justru

menimbulkan
termasuk

terwujud

dalam

kesulitan,
pengasingan

kesejahteraan

menodai konsep kesejahteraan karena

kegiatan

eksplorasi

Masalah yang muncul kemudian, adalah

dalam pelaksanaan dan realitasnya, untuk

ketika

mencapai

dampak kepada masyarakat dan lingkugan

hal

tersebut,

kesejahteraan

sebagian masyarakat pun dikorbankan.

sekitar.

kegiatan

tersebut

Misalkan

saja,

memberikan

eksplorasi

sumberdaya minyak mentah di lautan.
Dalam kasus yang ada, permasalahan tak
hanya seputar berkurang dan hilangnya
mata pencaharian masyarakat pesisir yang
diakibatkan oleh kebocoran limbah3 dan

2

Asumsi ini didapat dari berbagai pendekatan
bahwasanya, Negara berkembang hanya bisa
mengggunakan dan menjual sumber daya alamnya
untuk melakukan pembangunan. Akibatnya, Negara
berkembang dalam kebanyakan kasus menjadi
kambing hitam atas berbagai kerusakan lingkungan,

yang dalam proses awalnya juga dilakukan dan
dicontohkan oleh Negara maju sebagai awal dan
batu pijakan bagi mereka untuk berdiri pada
posisinya saat ini.
3
Seperti pada kasus PT. Gold Water, limbah yang
dihasilkan dari usaha pada sektor pertambangan

3

tumpahan minyak (Sulistyono, 2015) yang

berkembang. Dalam prosesnya, perusahaan

kemudian membuat ekosistem dan biota

bersama

yang ada di laut sekitar instalasi perusahaan

program CSR mencoba untuk menggeser

tidak

kehidupan masyarakat di peisisr ini jauh

mampu

lagi

menopang

dan

dengan

dari

yang hidup pada garis pantai yang ada pada

Mungkin, pada garis pantai yang lain atau

sekitar

bahkan pada daerah pegunungan.

pertambangan

Meskipun

konsep

wawasan

lingkungan

minyak.

sustainability
kini

terjadi

meskipun

maju

menggunakan

yang

aslinya.

Pemerintah & Perusahaan:
Tanggung Jawab Sosial pada
Masyarakat

begitu

Meskipun

teknologi super modern yang diimport dari
Negara-negara

tempat

dan

digalakkan, sayangnya hal tersebut masih
kerap

dan

melalui

memberikan penghidupan pada nelayan

area

komunitas

pemerintah

secara

fisik

perusahaan

beserta pemerintah turut serta untuk

diklaim

memberikan solusi bagi permasalahan yang

merupakan kiblat dari konsep keberlanjutan

dialami oleh nelayan yang berangsur-

lingkungan.

angsur dan mau tida-mau harus kehilangan

Pada tataran yang lebih ekstrim, juga

penghidupannya

di

lautan

dengan

contoh kasus yang lebih parah, masyarakat

memindahkan komunitas dan kehidupan

pesisir bahkan tak lagi diberikan tempat dan

mereka dari yang semula tinggal di pesisir

4

tercerabut hak hidupnya karena aktivitas

untuk mencari ikan ke daerah pegunungan

dan operasional dari pertambangan minyak

atau

itu sendiri. Kegiatan nelayan, dengan

melakukan pekerjaan darat lainnya, namun

semakin

yang

hal tersebut dirasa kurang mewakili apa

didapatnya dari laut, membuat mereka

yang kemudian di sebut sebagai konsep

harus bekerja ekstra dan berkeliaran di

tanggung jawab.

minimnya

penghasilan

perbukitan

untuk

bertani

dan

5

sekitar area pertambangan. Namun, bagi
perusahaan

kegiatan

tersebut

Tidak hanya pada perusahaan, namun

kerap

juga pemerintah. Faktanya, pergeseran

mengganggu operasional perusahaan. Ada

kehidupan dari pesisir yang bekerja dengan

beberapa kekhawatiran yang kemudian
kemiskinan, bahkan pemerintah daerah harus
merugi triliyunan rupiah akibat hilangnya
pemasukan dari sektor perikanan (Kompas, 2003).
5
Meskipun area tersebut dari dulu adalah area
tempat asli dari para nelayan ini untuk mencari ikan,
dan itu merupakan suatu hal yang lumrah bagi
mereka untuk mencari penghidupan di sana.

minyak bumi mencemari lingkungan dan menuai
protes dari warga. Sehingga, kegiatan usaha tidak
bisa dilakukan dengan maksimal (Metro Prabu,
2013).
44
Pada kasus yang terjadi di riau, usaha budidaya
masyarakat yang ada di sana berpotensi untuk
tergusur
oleh
aktivitas
transportasi
dan
pertambangan.
Tidak
hanya
menyebabkan

4

mencari ikan menuju kehidupan darat yang

Sayangnya, kerangka berpikir yang

kental dengan pertanian bukanlah suatu hal

sedemikian rupa kemudian membawa kita

yang sederhana. Ada perubahan kebiasaan,

kepada sebuah pertanyaan. Untuk siapakah

pola dan cara berpikir, bahkan perubahan

pembangunan

budaya yang memerlukan adaptasi tidak

digadang-gadang

dalam satu atau dua bulan saja, bahkan bisa

kesejahteraan masyarakat? Atau dalam hal

bertahun-tahun.

ini kesejahteraan seperti apakah yang
dimaksud?

Hal inilah, yang kemudian menjadi salah

dalam

memungkinkan
melakukan
terhadap

hal

eksplorasi

dan

sumber-sumber

pada

diperparah

masyarakat.
dengan

yang

pertumbuhan

ekonomi

masyarakat

adalah

beserta

kesejahteraan

aktor-aktor

yang

bahkan pemangku kebijakan yang telah
memiliki

tinggi.6

hubungan

khusus

dan

menggunakan serangkaian regulasi dan

Sehingga, tak heran jika dalam hal ini
kesejahteraan

untuk

itu investor, top level manajer, owner, atau

pencapaian
yang

besar

memiliki kepentingan didalamnya. Apakah

paradigma

pada

Negara

dimaksud

perusahaan

ini

pembangunan yang masih bertumpu dan
menitikberatkan

lebih

mungkin kesejahteraan yang lebih besar

yang

Hal

mencapai

kecil sepertihalnya komunitas pesisir, maka

eksploitasi

sayangnya tidak sepenuhnya memberikan
kebaikan

meningkatkan

untuk

yang

yang

mengorbankan kesejahteraan masyarakat

untuk

alam

dapat

mengharuskan

teknologi

pemerintah

pertumbuhan

Jika

kesejahteraan

satu penyebab munculnya kemiskinan.
Globalisasi

dan

kekuatannya untuk mendukung usaha para

pesisir

pelaku tersebut. Salah satunya, dalam hal

diibaratkan sebagai sebuah pengorbanan

ini bisa kita lihat adalah pada penggeseran

yang harus dilakukan guna mencapai dan

masyarakat pesisir menuju masyarakat

mewujudkan kesejahteraan yang lebih luas.

pegunungan

yang

Memaknai Kesejahteraan: Untuk Siapakah

menghilangkan

Itu?

pencaharian

tak

sumber-sumber

masyarakat,

namun

hanya
mata
juga

memiskinkan mereka karena perlu adanya
6

secara
bertahun-tahun
telah
memberikan
sumbangan besar terhadap penderitaan masyarakat
daerah Sumatra yang secara langsung terkena
dampak asap kabut berkepanjangan. Konsekuensi
lainnya juga kerap ditemukan, dalam kasus yang
diangkat oleh penulis, eksplorasi minyak mentah
membuat masyarakat pesisis tergeser. Tidak hanya
secara fisik, namun juga kebiasaan, mata
pencaharian, bahkan budaya (Al-Rodhan, 2006).

Sayangnya pencapaian pertumbuhan yang tinggi
khususnya pada Negara berkembang hanya bisa
diwujudkan dengan melakukan eksplorasi dan
eksploitasi besar-besaran terhadap sumber-sumber
alam yang dalam prosesnya tak jarang ditemukan
dampak berupa kerusakan lingkungan. Misalkan
dalam usaha pengembangan dan peningkatan
produksi kelapa sawit, pembakaran hutan diperlukan
untuk menambah lahan produktif kelapa sawit, yang

5

usaha ekstra untuk melakukan adaptasi

telah diyakini dan mendarah daging pada

terhadap lingkungan sosial budaya yang

kehidupan mereka.

baru dan hal tersebut tak semudah yang

Selain itu, pemerintah juga memiliki

dibayangkan.

tanggung jawab tak hanya terbatas pada
penyusunan aturan dan regulasi atas apa

Memulai Sinergitas:
Pemerintah, Perusahaan dan
Masyarakat

yang dilakukan oleh perusahaan. Lebih dari
itu, pemerintah memiliki tanggung jawab
unk memastikan kedua komponen dalam

Perusahaan, pada dasarnya merupakan
sebuah lembaga ekonomi yang diciptakan

negaranya,

untuk

kondisi

perusahaan dapat berjalan dengan sinergis.

kesejahteraan. Oleh karenanya, setiap

Sehingga, berbagai konflik dan gesekan

usaha baik yang dilakukan oleh perusahaan

bisa diminimalisir, juga permasalahan

ataupun dengan bentuan Negara harusnya

seperti kemiskinan pada masyarakat pesisir

tidak pernah menggunakan kesejahteraan

yang diakibatkan oleh usaha eksplorasi

sekelompok

minyak mentah dapat diatasi dengan suatu

mencapai

suatu

komunitas

sebagai

yaitu

masyarakat

dan

kondisi yang sinergis.

pengorbanan atas apapun yang kemudian
disebut dengan pencapaian yang lebih

Kesimpulan

besar. Meskipun, dalam prosesnya itu

Globalisasi

dibutuhkan, setidaknya keduanya benarbenar

memiliki

komitmen

dan berbagai kendala pada penyebaran

Berdasarkan kasus yang diangkat di atas,

budaya,

serta

Paradigma

pembangunan

pemikiran.
yang

masih

bertumpu pada peningkatan pertumbuhan

sekedar

ekonomi membuat Negara berkembang

memindahkan masyarakat secara fisik,

seperti Indonesia mau tak-mau harus

namun juga memberikan jaminan melalui

melakukan

serangkaian pelatihan, pengawasan, atau

terhadap sumber daya yang dimilikinya.

bahkan memikirkan solusi lain yang dapat

Globalisasi teknologi memungkinan hal

memberdayakan masyarakat pesisir agar

tersebut, yaitu dengan melakukan impor

tetap bisa hidup tanpa harus mengubah cara

terhadap berbagai teknologi dan tenaga ahli

pandang dan cara hidupnya yang selama ini

yang didatangkan dari Negara-negara yang

jawab

perusahaan

teknologi,
memiliki

tanggung

ini

sebatas

globalisasi menghilangkan batasan-batasan

ini masyarakat pesisir.

hal

hanya

penyebaran informasi, namun lebih jauh

untuk

mempertahankan kesejahteraan dalam hal

dalam

tak

tak

hanya

eksplorasi

dan

dikata merupakan Negara maju.
6

eksploitasi

Sayangnya, hal tersebut kebanyakan

perusahaan dan masyarakat, namun juga

menimbulkan konsekuensi. Tak hanya pada

antar ketiga elemen, yaitu perusahaan,

lingkungan melalui limbah, kelalaian, serta

masyarakat, juga pemerintah. Perusahaan,

kecelakaan yang kerap kali terjadi, namun

hendaknya memiliki komintmen untuk

juga secara sosial ketika masyarakat daerah

menjamin

pesisir kerap menjadi korban, bahkan

masyarakat pesisir agar berbagai kegiatan

kehilangan sumber-sumber pendapatan dan

usahanya

tempat untuk berlayar yang selama ini telah

kemiskinan yang telah ada. Sebaliknya,

menjadi teriroti berdasarkan adat dan

pemerintah memiliki tanggung jawab untuk

kebiasaan.

melaksanakan

Lagi-lagi,

paradigm

sumber-sumber

tidak

malah

peraturan

pendapatan

memperparah

perundang-

pembangunan yang masih bertumpu pada

undangan

pertumbuhan

menjamin kegiatan tersebut telah terlaksana

membuat

kesejahteraan

komunitas pesisir menjadi korban untuk

dengan

CSR

dan

dengan baik.

mendapatkan dan mewujudkan konsep

Sehingga, globalisasi teknologi dalam

kesejahteraan yang (katanya) lebih besar

hal ini tidak hanya menimbulkan dampak

lagi.
Memahami

terkait

negatif, namun dapat dikelola melalui
kasus

tersebut

sebagai

usaha yang lebih proaktif dan prokreatif,

sebuah gesekan yang mampu mendorong

tujuannya

perpecahan antar elemen, maka dalam hal

kesejahteraan bagi semua pihak.

yaitu

untuk

mencapai

ini diperlukan sinergitas tak hanya antar

Referensi
Al-Rodhan, R. N. G. S., 2006. Definitions of Globalization: A Comprehensive Overview and
a Proposed Definition.. Program on the Geopolitical Implications of Globalization and
Transnational Security.
Kompas, 2003. Usaha Budidaya Tergusur Tambang. Edisi 26 November. p. 23.
Metro Prabu, 2013. Limbah Minyak PT. Gold Water Cemari Lingkungan. [Online]
Available at: http://www.posmetroprabu.com/2013/03/limbah-minyak-gold-watercemari.html
[Accessed 20 03 2017].

7

Purwatiningsih, A. & Masykur, 2012. Eksplorasi dan Eksploitasi Pertambangan Minyak dan
Gas Bumi di Lautan Natuna Bagian Utara Laut Yuridikasi Nasional Untuk
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Kepulauan Natuna. Jurnal Reformasi,,
2(2), pp. 59-67.
Sulistyono, 2015. Dampak Tumpahan Minyak (Oil Spill) di Perairan Laut pada Kegiatan
Industri Migas dan Metode Penanggulangannya. Forum Teknologi, 3(1), pp. 49-57.
Sulistyono, S. M. M., 2012. Kajian Dampak Tumpahan Minyak dari Kegiatan Operasi Kilang
Minyak Terhadap Kualitas Air dan Tanah (Studi Kasus Kilang Minyak Pusdiklat Migas
Cepu). Kajian Dampak Tumpahan Minyak, 4(2), pp. 23-34.

8

Dokumen yang terkait

Efektivitas Sticky Trap dan Atraktan Nabati dari Minyak Selasih (Ocimum basilicum, L.) untuk Pengendalian Hama Lalat Buah (Bactrocera spp.) pada Tanaman Jambu Biji (Psidium guajava, L.)

2 52 16

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA Pengembangan Profesi Guru Sains melalui Penelitian dan Karya Teknologi yang Sesuai dengan Tuntutan Kurikulum 2013

6 77 175

Globalisasi dan Kebangkitan Khilafah Islamiyah Dalam Perspektif Pemikiran Hizbut Tahrir

1 27 147

Contoh Soal UN Matematika SMK kelompok Pariwisata, Seni dan Kerajinan, Teknologi Kerumahtanggaan, Pekerjaan Sosial dan Administrasi Perkantoran

7 100 11

Pengaruh Teknologi Informasi Dan Akuntabilitas Terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak (Survei Pada Pemeriksa Pajak di 3 Kantor Pelayanan Pajak di Kantor Wilayah Direktori Jenderal Pajak Jawa Barat I)

2 26 45

Tinjauan Atas Perencanaan Dan Pengendalian Anggaran Kas Pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung

6 69 56

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kualitas Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi (Survey Pada Koperasi di Kota Bandung)

3 19 1

Aplikasi Perwalian Dan Nilai Online Di Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional

2 38 217

Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk Mengontrol Managemen Kualitas Menggunakan Cobot 4.1 Pada PT. Nikkatsu Electric Works

4 28 26

Uji Efek Antibakteri Minyak Jintan Hitam (Nigella Sativa) Dalam Kapsul yang Dijual Bebas Selama Tahun 2012 di Kota Padang Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Secara In Vitro

0 7 5