bab 6 sirkulasi atmosfer 1
21/07/18
1
Tujuan Insktruksional Khusus
Setelah mengikuti materi ini, mahasiswa
mampu mengemukakan secara deskriptif
tentang konsep dasar “Differential Heating”
serta sirkulasi udara skala Global dan Lokal
21/07/18
2
Sub-Pokok Bahasan
Skala Gerak Atmosfer
Konsep “Differential Heating”
Konsep Sirkulasi Thermal
Sistem Angin Lokal
Sirkulasi Global
21/07/18
3
21/07/18
4
Skala Gerak Atmosfer
Ukuran
Skala
Lebih dari 20.000 km
Makro-
Skala Planeter
2.000 – 20.000 km
Makro-
Skala Sinoptik
200 – 2.000 km
Meso-
Skala Meso
20 – 200 km
Meso-
Skala Meso
2 – 20 km
Meso-
Skala Meso
200 m – 2 km
Mikro-
Turbulensi di lapisan-batas
atmosfer
20 – 200 m
Mikro-
Turbulensi di sub-lapisan
2 – 20 m
Mikro-
Turbulensi inersial
21/07/18
Nama
5
SKALA GERAK ATMOSFER
(Sumber: Schnelle dan Dey ( 2000) ; Lutgens dan Tarbuck (1982))
Skala Meteorologi
Skala
Skala mikro
Rincian
Mikro-
Mikro-
Skala pengukuran
Horizontal
200 m – 2 km
20 m – 200 m
Skala meso
(antar stasiun
cuaca)
1 km -100 km
Beberapa jam (kota kecil,
– beberapa
kota besar,
hari
pengendalian
polusi udara)
Skala Sinoptik
(cyclonic scale)
Beberapa
hari –
beberapa
minggu
Negara dan
benua (1005000 km*)
Skala Makro
(Global)
Beberapa
hari –
beberapa
tahun
100 km hemisphere
21/07/18
Fenomena yang terkait
Vertikal
-
Permukaan – 100 m
-
Permukaan - 1 km
-
turbulensi kecil
laju penurunan suhu
permukaan
efek gesekan
boundary layer
efek topografi
turbulensi besar,
angin darat – angin
laut
urban heat island
angin lembahgunung
Permukaan - 15 km
-
sistem badai
pembentukan awan,
front
siklon-antisiklon
Permukaan – 20 km
-
Gelombang baratan
6
Skala Gerak Atmosfer
Gambar 3 skala gerak atmosfer
21/07/18
7
Skala Gerak Atmosfer
Skala waktu [T] untuk berbagai fenomena
dapat ditentukan oleh skala horizontal [L]
melalui relasi
T a L
Dengan a = 1 det/m
21/07/18
8
Soal -1
Tentukan skala waktu untuk
a. Turbulen skala mikro berdiameter 1 meter.
b. Tornado dengan radius angin sekitar 100
meter
c. Gelombang Kevin dengan panjang
gelombang zonal 10.000 km
21/07/18
9
21/07/18
10
Differential Heating
Sirkulasi global (sirkulasi umum)
dikendalikan oleh keseimbangan
antara incoming radiation dan
outgoing radiation.
Differential Heating : perbedaan
pemanasan antara dua tempat dalam
ruang
21/07/18
11
Distribusi Temperatur Meridional
Dalam rata-rata setahun, SST di daerah
ekuator lebih hangat dari pada daerah kutub
21/07/18
12
Distribusi Temperatur Meridional
Gradien temperatur secara meridional di
permukaan (biru) dan di ketinggian 15 km (biru
muda)
z = 0 km
z = 15 km
lintang
21/07/18
13
Radiative Forcings
Kurva variasi meridional fluks radiasi yang
datang (F-in) dan fluks radiasi yang keluar (F-out)
surplus
F
F-in
F- out
defisit
21/07/18
defisit
14
Radiative Forcings
Netto radiasi Fnet = Fin – Fout dalam (GW/m)
SURPLUS
DEFISIT
21/07/18
DEFISIT
15
Radiative Forcing
Perbedaan antara F-in dan F-out tidak lain
adalah “Differential Heating Radiative”
Tampak bahwa perbedaan radiasi yang datang
dan radiasi yang keluar (F-netto) bernilai
positif di kawasan tropis dan bernilai negatif di
luar tropis
Ketidak seimbangan radiatif yang digambarkan
pada grafik tersebut harus dikompensasikan
oleh sirkulasi atmosferik dan oseanik
21/07/18
16
Radiative Forcing
Total transport panas (dalam Watt) yang
dibutuhkan untuk mengkompensasi radiasi
oleh sirkulasi atmosferik dan oseanik
Lintang
21/07/18
17
Radiative Forcing
Dari gambar tampak bahwa akibat
sirkulasi atmosferik maupun oseanik,
energi banyak dialirkan masuk ke lintang
menengah dari pada yang keluar, sehingga
terdapat netto pemanasan yang
mengkompensasikan pendinginan radiatif
di lintang tersebut.
21/07/18
18
Radiative Forcing
Secara umum......
Jika terdapat perbedaan “differential
heating” secara horizontal, maka
akan terjadi kompensasi panas oleh
gerakan fluida, dimana panas itu
akan mengalir dari daerah surplus ke
daerah defisit, sehingga di daerah
defisit terjadi pemanasan
21/07/18
19
21/07/18
20
Karakteristik Termal
Karakteristik termal air : panas yang diserap
tidak langsung digunakan untuk meningkatkan
suhu, tetapi didistribusikan melalui
mekanisme konveksi, materi ikut bergerak
Karakteristik termal daratan : panas yang
diserap digunakan untuk meningkatkan suhu,
mekanisme distribusi panas melalui konduksi,
materi tidak ikut bergerak
Pengaruh kemiringan permukaan (topografi):
Lereng lebih dulu dipanaskan dibanding
lembah
21/07/18
21
Sirkulasi Termal
986 mb
Udara
cenderung
mengendap
988 mb
Udara
cenderung
mengembang
1000 mb
21/07/18
22
Sirkulasi termal
Dari gambar tampak bahwa udara mengalami
sirkulasi
Pada kolom lapisan yang hangat, udara naik
(rises), sedangkan pada lapisan yang dingin,
udara turun (sinks).
21/07/18
23
21/07/18
24
Sistem Angin Lokal
Merupakan sistem angin yang terjadi dalam
skala meso-.
Sistem angin lokal yang terkenal, yang akan
dibahas
1. Angin Darat dan Angin Laut
2. Angin Gunung dan Angin Lembah
3. Angin Foehn (Angin Chinok)
21/07/18
25
Angin Laut dan Angin Darat
21/07/18
26
Angin Laut dan Angin Darat
Sejumlah radiasi matahari yang diserap
lautan akan didistribusikan lebih luas baik
horizontal maupun vertikal daripada daratan
dengan jumlah radiasi sama, karena adanya
pencampuran dalam kolom air.
Lautan : konveksi
Daratan : konduksi
21/07/18
27
Angin Laut dan Angin Darat
radiasi matahari maksimum:
perbedaan suhu paling besar antara daratan
dan lautan, daratan lebih hangat dibanding
lautan.
radiasi minimum :
permukaan lautan lebih hangat dibanding
daratan, tetapi perbedaan suhu di antara
keduanya tidak sebesar pada musim panas.
21/07/18
28
21/07/18
29
ANGIN GUNUNG-LEMBAH
21/07/18
30
Angin Lembah
Selama siang hari, sinar matahari
menghangatkan lembah, sehingga udara
di lembah akan menghangat
Udara yang hangat ini menjadi ringan
dari pada udara di atas lembah, sehingga
udara bergerak dari lembah menuju ke
puncak gunung, yang dikenal sebagai
angin lembah
21/07/18
31
21/07/18
32
Angin Gunung
Sedangkan pada malam hari, lembah
lebih cepat mendingin, dari pada di
tempat yang lainnya, sehingga udara di
lembah lebih dingin. Akhirnya udara
bergerak dari puncak gunung ke kaki
gunung, disebut sebagai angin gunung
21/07/18
33
Angin Chinok (Foehn)
Angin
Kumbang
Angin
Gending
Angin
Bohorok
Angin
Brubu
Chinook : rocky mountain; Foehn : peg Alpen
Rainshadow effect :
21/07/18
34
Angin Chinok (Foehn)
Angin Foehn merupakan angin kering dan
hangat yang turun di sisi leeward dari
sebuah gunung atau bukit.
Angin ini terjadi ketika angin horizontal
yang kuat mengalir melalui gunung.
Sebagai contoh lihat gambar
21/07/18
35
Mekanisme Angin Chinok
barat.
21/07/18
timur
36
Mekanisme terbentuknya Angin Foehn
Misalkan angin baratan yang kuat mengalir
melalui barisan pegunungan dari utara ke
selatan
Kondisi seperti ini akan menghasilkan palung
tekanan rendah di sisi timur dari gunung,
yang kemudian palung tekanan rendah ini
akan memaksa udara untuk turun ke bawah
di sisi sebelah timur gunung seperti
ditunjukan pada gambar
21/07/18
37
Mekanisme terbentuknya angin Foehn
Ketika udara tersebut turun disisi sebelah
timur gunung, maka ia mengalami kompresi
dan menghangat.
Sehingga sumber penghangatan udara pada
angin foehn (chinok) adalah pemanasan
kompresi (compresional heating)
21/07/18
38
Mekanisme pembentukan Angin Foehn
Ketika terjadi awan dan presipitasi di sisi
windward gunung, maka hal tersebut dapat
meningkatkan temperatur chinok, yaitu
bahwa panas laten yang dilepaskan dalam
awan akan memberikan suplemen bagi
compresional heating di sisi leeward gunung.
21/07/18
39
Mekanisme angin Foehn
Hal ini menyebabkan udara yang turun di
kaki gunung lebih hangat dari pada udara
yang naik di sisi sebelah barat gunugn
Selain itupun, udara yang turun lebih kering,
karena uap air sudah mengkondensasi ketika
udara naik di sisi windward gunung.
21/07/18
40
A chinook wall cloud forming over the Colorado Rockies (viewed from the plains)
21/07/18
41
21/07/18
42
Pokok Bahasan
Sirkulasi Umum Atmosfer
1. Model Sel Tunggal (Single–Cell Model)
2. Model Tiga Sel (Three-Cell Model)
Angin Pasat dan Jet Stream
Sirkulasi Walker dan El-Nino serta La Nina
ENSO
Sirkulasi Monsoon
Siklon Tropis
21/07/18
43
21/07/18
44
Sirkulasi Umum Atmosfer
Sirkulasi umum menyatakan gerakan aliran
udara secara rata-rata (umum) di dunia.
Sedangkan angin aktual bisa bervariasi pada
satu tempat dan pada saat yang diberikan.
Penyebab utama yang mengendalikan
sirkulasi umum adalah adanya pemanasan
yang tidak sama di permukaan bumi
21/07/18
45
Sirkulasi umum
Di tropis mendapat kelimpahan energi
radiatif, sedangkan di kutub mengalami
kerkurangan energi radiatif
Sehingga untuk menyeimbangkannya , maka
atmosfer mentrasportasikan udara yang
hangat di tropis ke kutub, dan
mentransportasikan udara yang dingin di
kutub ke tropis
21/07/18
46
21/07/18
47
Model Sel Tunggal
21/07/18
48
Model Sel Tunggal
Asumsi
1. permukaan bumi serba sama
2. matahari selalu di ekuator
3. bumi tidak berotasi
Model sirkulasi yang sederhana ini disebut
sebagai sel Hadley.
Walaupun sederhana, model ini tidak ada
dalam realitasnya
21/07/18
49
21/07/18
50
Model Tiga Sel
Ferrel cell
Ferrel cell
21/07/18
51
Model Tiga Sel
Karena bumi berotasi, maka sistem konveksi
sederhana akan pecah menjadi barisan selsel.
Meskipun lebih kompleks dari pada model sel
tunggal, akan tetapi masih ada beberapa
kemiripan, yaitu : surplus energi di derah
tropis, dan defisit energi di kutub
21/07/18
52
Model Tiga Sel
Dari ekuator ke lintang 30, dan dari lintang 60 ke
kutub, sirkulasi bersesuaian dengan model sel
Hadley
Sepanjang sabuk ekuatorial, udara menghangat,
dan gradien tekanan horizontal lemah sehingga
anginpun lemah (daerah yang demikian disebut
DOLDRUMS)
Udara yang hangat di sabuk ekuator ini kemudian
naik, mengkondensasi membentuk awan-awan
Cumulus yang besar (Cb).
panas laten yang dilepaskan akibat formasi awanawan Cb secara besar-besaran ini memberikan
energi yang cukup untuk mengendalikan sel Hadley
21/07/18
53
Model Tiga Sel
Udara yang naik ini akan mencapai
tropopause yang berperan seperti barrier,
sehingga udara bergerak secara lateral ke
kutub.
Gaya Coriolis akan membelokkan gerak
udara tersebut, sehingga menjadi angin
baratan (Jet Stream) di lintang 30 BBU dan
30 BBS pada tropopause
21/07/18
54
Penjelasan
Udara yang bergerak ke kutub dari ekuator
ini mengalami pendinginan secara radiatif.
Akibat pendinginan ini, udara akan menjadi
lebih berat, sehingga ketika mendekati
lintang menengah, udara ini mulai
konvergen.
Konvergensi ini akan menaikan massa udara
di permukaan, sehingga di tekanan
permukaan bertambah di sabuk lintang 30
21/07/18
55
Penjelasan
Kemudian karena ada beda tekanan
permukaan, maka udara di permukaan
bergerak dari lintang menengah ke ekuator,
dan mengalami penghangatan.
Gaya coriolis membelokan gerak udara
tersebut, sehingga udara bergerak dari timur
laut di BBU dan tenggara di BBS (angin
pasat/Trade Winds)
21/07/18
56
Penjelasan
Di dekat ekuator, terdapat pertemuan dua
angin pasat, yaitu angin pasat timur laut dan
angin pasat tenggara, yang membentuk pita
daerah konvergensi. Pita daerah konvegensi
ini di sebut sebagai Intertropical
Convergence Zone (ITCZ)
21/07/18
57
Model tiga sel
21/07/18
58
21/07/18
59
Model Tiga Sel
Di lintang 30, tidak semua udara di
permukaan bergerak ke ekuator, tapi
sebagian bergerak ke kutub dan mengalami
defleksi akibat gaya coriolis, menghasilkan
aliran baratan di kedua belahan bumi pada
lintang 60.
Di lintang 60, gerakan massa udara dari
lintang 30 bertemu dengan gerak massa
udara dari kutub yang disebut Polar Front
21/07/18
60
Model Tiga Sel
Konvergensi dari 2 massa udara ini
membentuk pita tekanan rendah sub-polar
(Subpolar low), dimana udara naik dan awan
–awan badai terbentuk.
Ketika udara mencapai tropopause, maka
sebagian kembali ke lintang 30 dan sebagian
lagi kembali ke kutub. Kemudian di masingmasing lintang tersebut udara turun ke
permukaan. Demikian seterusnya
21/07/18
61
Sirkulasi Umum (model tiga sel)
21/07/18
62
Pengaruh permukaan bumi terhadap
model tiga sel
Model tiga sel diatas masih mengasumsikan
bahwa permukaan bumi itu homogen.
Faktanya : permukaan bumi tidak homogen.
[permukaan bumi itu terdiri atas daratan dan
lautan, maka permukaan bumi ini
berinteraksi antara model tiga sel]
21/07/18
63
Pengaruh permukaan bumi terhadap
model 3 sel (Gb.b)
21/07/18
64
21/07/18
65
Pada bulan Januari di BBU
Adanya kontras antara daratan dan lautan
Terdapat 4 sistem tekanan semipermanen
1. Bermuda high (Azores high)
2. Pacific high
[keduanya merupakan zona antisiklon
subtropis]
3. Icelandic low
4. Aleutian low
[keduanya merupakan zona siklonik di
subpolar]
21/07/18
66
Pada Bulan Januari di BBU
Selain itu terdapat 1 sistem tekanan yang
tidak semipermanen yang terbentuk akibat
pendinginan yang intensif di daratan
1. Siberian high (di Cina)
21/07/18
67
Pada bulan januari di BBS
Jumlah daratan sangat sedikit dibandingkan
dengan lautan-nya, akibatnya tidak ada
kontras antara daratan dan lautan. Sehingga
subtropical high sesuai dengan yang
didefinisikan oleh model sirkulasi 3 sel.
Di subpolar: pola tekanan rendah terbentang
sepanjang pita keliling bumi di 60LS
21/07/18
68
Pada bulan Juli
21/07/18
69
Pada bulan juli
Di BBU
Secara umum, terdapat pusat-pusat tekanan
rendah di benua, seperti menggantikan pola
pusat-pusat tekanan tinggi pada saat januari.
Diatas samudera, pola tekanan tinggi
cenderung tetap seperti di bulan januari
Di BBS
Terdapat barisan pola-pola tekanan tinggi di
subtropis dan mirip seperti model 3 sel
21/07/18
70
Perbandingan pola januari
dan pola juli
Pola tekanan rendah di sub-polar terbentuk
sangat kuat pada saat januari di BBU
Pola tekanan tinggi sub-tropis dominan di
kedua belahan bumi
Posisi ITCZ bergeser mengikuti posisi
matahari, yaitu ITCZ di BBS pada saat
Januari, dan di BBU pada saat Juli
21/07/18
71
Perubahan posisi ITCZ
21/07/18
72
Sistem Angin Monsun
Merupakan sistem angin skala sinoptik yang
berubah arahnya secara musiman: arah angin
berbeda pada saat winter dan summer
Mekanisme angin monsun mirip dengan
pembentukan angin darat – laut, hanya ketika
udara bergerak, maka gaya coriolis akan
bekerja pada gerak udara tersebut.
21/07/18
73
Zona Angin Monsun
21/07/18
74
21/07/18
75
21/07/18
76
Winter Monsoon di Asia
Selama winter, maka udara diatas benua
Siberia lebih dingin dari pada udara di atas
samudera Hindia dan laut cina selatan, dan
membentuk tekanan tinggi dalam daerah
yang cukup luas di atas benua Siberia
Akibatnya udara bergerak dari siberia ke
samudera Hindia. Selama pergerakan ini,
udara dibelokkan ke kanan akibat gaya
coriolis.
21/07/18
77
Winter Monsoon di Asia
karena massa udara terbentuknya adalah
massa udara yang dingin dan kering, maka
winter monsoon ini memberikan musim
kering dari timur hingga ke selatan Asia.
21/07/18
78
Summer Monsoon di Asia
Pada saat summer, maka terjadi sebaliknya,
sehingga udara bergerak dari samudera
hindia dan laut cina selatan ke benua siberia
Udara ini hangat dan kaya akan uap air
(karena berasal dari samudera), sehingga di
Asia timur hingga selatan mengalami musim
basah
21/07/18
79
21/07/18
80
1
Tujuan Insktruksional Khusus
Setelah mengikuti materi ini, mahasiswa
mampu mengemukakan secara deskriptif
tentang konsep dasar “Differential Heating”
serta sirkulasi udara skala Global dan Lokal
21/07/18
2
Sub-Pokok Bahasan
Skala Gerak Atmosfer
Konsep “Differential Heating”
Konsep Sirkulasi Thermal
Sistem Angin Lokal
Sirkulasi Global
21/07/18
3
21/07/18
4
Skala Gerak Atmosfer
Ukuran
Skala
Lebih dari 20.000 km
Makro-
Skala Planeter
2.000 – 20.000 km
Makro-
Skala Sinoptik
200 – 2.000 km
Meso-
Skala Meso
20 – 200 km
Meso-
Skala Meso
2 – 20 km
Meso-
Skala Meso
200 m – 2 km
Mikro-
Turbulensi di lapisan-batas
atmosfer
20 – 200 m
Mikro-
Turbulensi di sub-lapisan
2 – 20 m
Mikro-
Turbulensi inersial
21/07/18
Nama
5
SKALA GERAK ATMOSFER
(Sumber: Schnelle dan Dey ( 2000) ; Lutgens dan Tarbuck (1982))
Skala Meteorologi
Skala
Skala mikro
Rincian
Mikro-
Mikro-
Skala pengukuran
Horizontal
200 m – 2 km
20 m – 200 m
Skala meso
(antar stasiun
cuaca)
1 km -100 km
Beberapa jam (kota kecil,
– beberapa
kota besar,
hari
pengendalian
polusi udara)
Skala Sinoptik
(cyclonic scale)
Beberapa
hari –
beberapa
minggu
Negara dan
benua (1005000 km*)
Skala Makro
(Global)
Beberapa
hari –
beberapa
tahun
100 km hemisphere
21/07/18
Fenomena yang terkait
Vertikal
-
Permukaan – 100 m
-
Permukaan - 1 km
-
turbulensi kecil
laju penurunan suhu
permukaan
efek gesekan
boundary layer
efek topografi
turbulensi besar,
angin darat – angin
laut
urban heat island
angin lembahgunung
Permukaan - 15 km
-
sistem badai
pembentukan awan,
front
siklon-antisiklon
Permukaan – 20 km
-
Gelombang baratan
6
Skala Gerak Atmosfer
Gambar 3 skala gerak atmosfer
21/07/18
7
Skala Gerak Atmosfer
Skala waktu [T] untuk berbagai fenomena
dapat ditentukan oleh skala horizontal [L]
melalui relasi
T a L
Dengan a = 1 det/m
21/07/18
8
Soal -1
Tentukan skala waktu untuk
a. Turbulen skala mikro berdiameter 1 meter.
b. Tornado dengan radius angin sekitar 100
meter
c. Gelombang Kevin dengan panjang
gelombang zonal 10.000 km
21/07/18
9
21/07/18
10
Differential Heating
Sirkulasi global (sirkulasi umum)
dikendalikan oleh keseimbangan
antara incoming radiation dan
outgoing radiation.
Differential Heating : perbedaan
pemanasan antara dua tempat dalam
ruang
21/07/18
11
Distribusi Temperatur Meridional
Dalam rata-rata setahun, SST di daerah
ekuator lebih hangat dari pada daerah kutub
21/07/18
12
Distribusi Temperatur Meridional
Gradien temperatur secara meridional di
permukaan (biru) dan di ketinggian 15 km (biru
muda)
z = 0 km
z = 15 km
lintang
21/07/18
13
Radiative Forcings
Kurva variasi meridional fluks radiasi yang
datang (F-in) dan fluks radiasi yang keluar (F-out)
surplus
F
F-in
F- out
defisit
21/07/18
defisit
14
Radiative Forcings
Netto radiasi Fnet = Fin – Fout dalam (GW/m)
SURPLUS
DEFISIT
21/07/18
DEFISIT
15
Radiative Forcing
Perbedaan antara F-in dan F-out tidak lain
adalah “Differential Heating Radiative”
Tampak bahwa perbedaan radiasi yang datang
dan radiasi yang keluar (F-netto) bernilai
positif di kawasan tropis dan bernilai negatif di
luar tropis
Ketidak seimbangan radiatif yang digambarkan
pada grafik tersebut harus dikompensasikan
oleh sirkulasi atmosferik dan oseanik
21/07/18
16
Radiative Forcing
Total transport panas (dalam Watt) yang
dibutuhkan untuk mengkompensasi radiasi
oleh sirkulasi atmosferik dan oseanik
Lintang
21/07/18
17
Radiative Forcing
Dari gambar tampak bahwa akibat
sirkulasi atmosferik maupun oseanik,
energi banyak dialirkan masuk ke lintang
menengah dari pada yang keluar, sehingga
terdapat netto pemanasan yang
mengkompensasikan pendinginan radiatif
di lintang tersebut.
21/07/18
18
Radiative Forcing
Secara umum......
Jika terdapat perbedaan “differential
heating” secara horizontal, maka
akan terjadi kompensasi panas oleh
gerakan fluida, dimana panas itu
akan mengalir dari daerah surplus ke
daerah defisit, sehingga di daerah
defisit terjadi pemanasan
21/07/18
19
21/07/18
20
Karakteristik Termal
Karakteristik termal air : panas yang diserap
tidak langsung digunakan untuk meningkatkan
suhu, tetapi didistribusikan melalui
mekanisme konveksi, materi ikut bergerak
Karakteristik termal daratan : panas yang
diserap digunakan untuk meningkatkan suhu,
mekanisme distribusi panas melalui konduksi,
materi tidak ikut bergerak
Pengaruh kemiringan permukaan (topografi):
Lereng lebih dulu dipanaskan dibanding
lembah
21/07/18
21
Sirkulasi Termal
986 mb
Udara
cenderung
mengendap
988 mb
Udara
cenderung
mengembang
1000 mb
21/07/18
22
Sirkulasi termal
Dari gambar tampak bahwa udara mengalami
sirkulasi
Pada kolom lapisan yang hangat, udara naik
(rises), sedangkan pada lapisan yang dingin,
udara turun (sinks).
21/07/18
23
21/07/18
24
Sistem Angin Lokal
Merupakan sistem angin yang terjadi dalam
skala meso-.
Sistem angin lokal yang terkenal, yang akan
dibahas
1. Angin Darat dan Angin Laut
2. Angin Gunung dan Angin Lembah
3. Angin Foehn (Angin Chinok)
21/07/18
25
Angin Laut dan Angin Darat
21/07/18
26
Angin Laut dan Angin Darat
Sejumlah radiasi matahari yang diserap
lautan akan didistribusikan lebih luas baik
horizontal maupun vertikal daripada daratan
dengan jumlah radiasi sama, karena adanya
pencampuran dalam kolom air.
Lautan : konveksi
Daratan : konduksi
21/07/18
27
Angin Laut dan Angin Darat
radiasi matahari maksimum:
perbedaan suhu paling besar antara daratan
dan lautan, daratan lebih hangat dibanding
lautan.
radiasi minimum :
permukaan lautan lebih hangat dibanding
daratan, tetapi perbedaan suhu di antara
keduanya tidak sebesar pada musim panas.
21/07/18
28
21/07/18
29
ANGIN GUNUNG-LEMBAH
21/07/18
30
Angin Lembah
Selama siang hari, sinar matahari
menghangatkan lembah, sehingga udara
di lembah akan menghangat
Udara yang hangat ini menjadi ringan
dari pada udara di atas lembah, sehingga
udara bergerak dari lembah menuju ke
puncak gunung, yang dikenal sebagai
angin lembah
21/07/18
31
21/07/18
32
Angin Gunung
Sedangkan pada malam hari, lembah
lebih cepat mendingin, dari pada di
tempat yang lainnya, sehingga udara di
lembah lebih dingin. Akhirnya udara
bergerak dari puncak gunung ke kaki
gunung, disebut sebagai angin gunung
21/07/18
33
Angin Chinok (Foehn)
Angin
Kumbang
Angin
Gending
Angin
Bohorok
Angin
Brubu
Chinook : rocky mountain; Foehn : peg Alpen
Rainshadow effect :
21/07/18
34
Angin Chinok (Foehn)
Angin Foehn merupakan angin kering dan
hangat yang turun di sisi leeward dari
sebuah gunung atau bukit.
Angin ini terjadi ketika angin horizontal
yang kuat mengalir melalui gunung.
Sebagai contoh lihat gambar
21/07/18
35
Mekanisme Angin Chinok
barat.
21/07/18
timur
36
Mekanisme terbentuknya Angin Foehn
Misalkan angin baratan yang kuat mengalir
melalui barisan pegunungan dari utara ke
selatan
Kondisi seperti ini akan menghasilkan palung
tekanan rendah di sisi timur dari gunung,
yang kemudian palung tekanan rendah ini
akan memaksa udara untuk turun ke bawah
di sisi sebelah timur gunung seperti
ditunjukan pada gambar
21/07/18
37
Mekanisme terbentuknya angin Foehn
Ketika udara tersebut turun disisi sebelah
timur gunung, maka ia mengalami kompresi
dan menghangat.
Sehingga sumber penghangatan udara pada
angin foehn (chinok) adalah pemanasan
kompresi (compresional heating)
21/07/18
38
Mekanisme pembentukan Angin Foehn
Ketika terjadi awan dan presipitasi di sisi
windward gunung, maka hal tersebut dapat
meningkatkan temperatur chinok, yaitu
bahwa panas laten yang dilepaskan dalam
awan akan memberikan suplemen bagi
compresional heating di sisi leeward gunung.
21/07/18
39
Mekanisme angin Foehn
Hal ini menyebabkan udara yang turun di
kaki gunung lebih hangat dari pada udara
yang naik di sisi sebelah barat gunugn
Selain itupun, udara yang turun lebih kering,
karena uap air sudah mengkondensasi ketika
udara naik di sisi windward gunung.
21/07/18
40
A chinook wall cloud forming over the Colorado Rockies (viewed from the plains)
21/07/18
41
21/07/18
42
Pokok Bahasan
Sirkulasi Umum Atmosfer
1. Model Sel Tunggal (Single–Cell Model)
2. Model Tiga Sel (Three-Cell Model)
Angin Pasat dan Jet Stream
Sirkulasi Walker dan El-Nino serta La Nina
ENSO
Sirkulasi Monsoon
Siklon Tropis
21/07/18
43
21/07/18
44
Sirkulasi Umum Atmosfer
Sirkulasi umum menyatakan gerakan aliran
udara secara rata-rata (umum) di dunia.
Sedangkan angin aktual bisa bervariasi pada
satu tempat dan pada saat yang diberikan.
Penyebab utama yang mengendalikan
sirkulasi umum adalah adanya pemanasan
yang tidak sama di permukaan bumi
21/07/18
45
Sirkulasi umum
Di tropis mendapat kelimpahan energi
radiatif, sedangkan di kutub mengalami
kerkurangan energi radiatif
Sehingga untuk menyeimbangkannya , maka
atmosfer mentrasportasikan udara yang
hangat di tropis ke kutub, dan
mentransportasikan udara yang dingin di
kutub ke tropis
21/07/18
46
21/07/18
47
Model Sel Tunggal
21/07/18
48
Model Sel Tunggal
Asumsi
1. permukaan bumi serba sama
2. matahari selalu di ekuator
3. bumi tidak berotasi
Model sirkulasi yang sederhana ini disebut
sebagai sel Hadley.
Walaupun sederhana, model ini tidak ada
dalam realitasnya
21/07/18
49
21/07/18
50
Model Tiga Sel
Ferrel cell
Ferrel cell
21/07/18
51
Model Tiga Sel
Karena bumi berotasi, maka sistem konveksi
sederhana akan pecah menjadi barisan selsel.
Meskipun lebih kompleks dari pada model sel
tunggal, akan tetapi masih ada beberapa
kemiripan, yaitu : surplus energi di derah
tropis, dan defisit energi di kutub
21/07/18
52
Model Tiga Sel
Dari ekuator ke lintang 30, dan dari lintang 60 ke
kutub, sirkulasi bersesuaian dengan model sel
Hadley
Sepanjang sabuk ekuatorial, udara menghangat,
dan gradien tekanan horizontal lemah sehingga
anginpun lemah (daerah yang demikian disebut
DOLDRUMS)
Udara yang hangat di sabuk ekuator ini kemudian
naik, mengkondensasi membentuk awan-awan
Cumulus yang besar (Cb).
panas laten yang dilepaskan akibat formasi awanawan Cb secara besar-besaran ini memberikan
energi yang cukup untuk mengendalikan sel Hadley
21/07/18
53
Model Tiga Sel
Udara yang naik ini akan mencapai
tropopause yang berperan seperti barrier,
sehingga udara bergerak secara lateral ke
kutub.
Gaya Coriolis akan membelokkan gerak
udara tersebut, sehingga menjadi angin
baratan (Jet Stream) di lintang 30 BBU dan
30 BBS pada tropopause
21/07/18
54
Penjelasan
Udara yang bergerak ke kutub dari ekuator
ini mengalami pendinginan secara radiatif.
Akibat pendinginan ini, udara akan menjadi
lebih berat, sehingga ketika mendekati
lintang menengah, udara ini mulai
konvergen.
Konvergensi ini akan menaikan massa udara
di permukaan, sehingga di tekanan
permukaan bertambah di sabuk lintang 30
21/07/18
55
Penjelasan
Kemudian karena ada beda tekanan
permukaan, maka udara di permukaan
bergerak dari lintang menengah ke ekuator,
dan mengalami penghangatan.
Gaya coriolis membelokan gerak udara
tersebut, sehingga udara bergerak dari timur
laut di BBU dan tenggara di BBS (angin
pasat/Trade Winds)
21/07/18
56
Penjelasan
Di dekat ekuator, terdapat pertemuan dua
angin pasat, yaitu angin pasat timur laut dan
angin pasat tenggara, yang membentuk pita
daerah konvergensi. Pita daerah konvegensi
ini di sebut sebagai Intertropical
Convergence Zone (ITCZ)
21/07/18
57
Model tiga sel
21/07/18
58
21/07/18
59
Model Tiga Sel
Di lintang 30, tidak semua udara di
permukaan bergerak ke ekuator, tapi
sebagian bergerak ke kutub dan mengalami
defleksi akibat gaya coriolis, menghasilkan
aliran baratan di kedua belahan bumi pada
lintang 60.
Di lintang 60, gerakan massa udara dari
lintang 30 bertemu dengan gerak massa
udara dari kutub yang disebut Polar Front
21/07/18
60
Model Tiga Sel
Konvergensi dari 2 massa udara ini
membentuk pita tekanan rendah sub-polar
(Subpolar low), dimana udara naik dan awan
–awan badai terbentuk.
Ketika udara mencapai tropopause, maka
sebagian kembali ke lintang 30 dan sebagian
lagi kembali ke kutub. Kemudian di masingmasing lintang tersebut udara turun ke
permukaan. Demikian seterusnya
21/07/18
61
Sirkulasi Umum (model tiga sel)
21/07/18
62
Pengaruh permukaan bumi terhadap
model tiga sel
Model tiga sel diatas masih mengasumsikan
bahwa permukaan bumi itu homogen.
Faktanya : permukaan bumi tidak homogen.
[permukaan bumi itu terdiri atas daratan dan
lautan, maka permukaan bumi ini
berinteraksi antara model tiga sel]
21/07/18
63
Pengaruh permukaan bumi terhadap
model 3 sel (Gb.b)
21/07/18
64
21/07/18
65
Pada bulan Januari di BBU
Adanya kontras antara daratan dan lautan
Terdapat 4 sistem tekanan semipermanen
1. Bermuda high (Azores high)
2. Pacific high
[keduanya merupakan zona antisiklon
subtropis]
3. Icelandic low
4. Aleutian low
[keduanya merupakan zona siklonik di
subpolar]
21/07/18
66
Pada Bulan Januari di BBU
Selain itu terdapat 1 sistem tekanan yang
tidak semipermanen yang terbentuk akibat
pendinginan yang intensif di daratan
1. Siberian high (di Cina)
21/07/18
67
Pada bulan januari di BBS
Jumlah daratan sangat sedikit dibandingkan
dengan lautan-nya, akibatnya tidak ada
kontras antara daratan dan lautan. Sehingga
subtropical high sesuai dengan yang
didefinisikan oleh model sirkulasi 3 sel.
Di subpolar: pola tekanan rendah terbentang
sepanjang pita keliling bumi di 60LS
21/07/18
68
Pada bulan Juli
21/07/18
69
Pada bulan juli
Di BBU
Secara umum, terdapat pusat-pusat tekanan
rendah di benua, seperti menggantikan pola
pusat-pusat tekanan tinggi pada saat januari.
Diatas samudera, pola tekanan tinggi
cenderung tetap seperti di bulan januari
Di BBS
Terdapat barisan pola-pola tekanan tinggi di
subtropis dan mirip seperti model 3 sel
21/07/18
70
Perbandingan pola januari
dan pola juli
Pola tekanan rendah di sub-polar terbentuk
sangat kuat pada saat januari di BBU
Pola tekanan tinggi sub-tropis dominan di
kedua belahan bumi
Posisi ITCZ bergeser mengikuti posisi
matahari, yaitu ITCZ di BBS pada saat
Januari, dan di BBU pada saat Juli
21/07/18
71
Perubahan posisi ITCZ
21/07/18
72
Sistem Angin Monsun
Merupakan sistem angin skala sinoptik yang
berubah arahnya secara musiman: arah angin
berbeda pada saat winter dan summer
Mekanisme angin monsun mirip dengan
pembentukan angin darat – laut, hanya ketika
udara bergerak, maka gaya coriolis akan
bekerja pada gerak udara tersebut.
21/07/18
73
Zona Angin Monsun
21/07/18
74
21/07/18
75
21/07/18
76
Winter Monsoon di Asia
Selama winter, maka udara diatas benua
Siberia lebih dingin dari pada udara di atas
samudera Hindia dan laut cina selatan, dan
membentuk tekanan tinggi dalam daerah
yang cukup luas di atas benua Siberia
Akibatnya udara bergerak dari siberia ke
samudera Hindia. Selama pergerakan ini,
udara dibelokkan ke kanan akibat gaya
coriolis.
21/07/18
77
Winter Monsoon di Asia
karena massa udara terbentuknya adalah
massa udara yang dingin dan kering, maka
winter monsoon ini memberikan musim
kering dari timur hingga ke selatan Asia.
21/07/18
78
Summer Monsoon di Asia
Pada saat summer, maka terjadi sebaliknya,
sehingga udara bergerak dari samudera
hindia dan laut cina selatan ke benua siberia
Udara ini hangat dan kaya akan uap air
(karena berasal dari samudera), sehingga di
Asia timur hingga selatan mengalami musim
basah
21/07/18
79
21/07/18
80